sialadenitis bismillah

20
BY : KELOMPOK 2

Upload: muhamad-ibnu-hasan

Post on 11-Dec-2015

134 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Sialadenitis...

TRANSCRIPT

BY : KELOMPOK 2

Kelenjar liur dibagi menjadi kelenjar liur mayor dan minor.

Kelenjar liur mayor : kelenjar parotis (terbesar), kelenjar submandibula, dan sublingual.

Kelenjar liur minor terletak tersebar di rongga mulut dan tenggorokan.

Bau Rasa Suara

Penglihatan

Pusat saraf otak

Nukleus kelenjar saliva di medula

Peningkatan tekanan

Di mulut

Parasimpatik

Ganglion otic

Ganglion submandibular

Kelenjar Parotis

Kelenjar submandibular

Peningkatan sekresi

saliva melalui efek yang terjadi pada :

Sekresi sel acinar

dan

Vasodilatasi

Sistem saraf parasimpatis

stimulasi pada kelenjar saliva :

menghasilkan saliva yang encer.

Sistem saraf simpatis

stimulasi kelenjar saliva : menghasilkan

sekret kental yang kaya akan kandungan

organik dan anorganik.

Infeksi kelenjar liur yang dapat bersifat

akut, subakut, atau kronis yang dapat

disebabkan bakteri atau virus

(Schlossberg, 2008)

Suatu peradangan pada kelenjar

saliva dan merupakan respons atas

infeksi Staphylococcus aureus (Arif

Muttaqin, 2011)

1. Dehidrasi, dan malnutrisi serta terapi obat

(diuretik, antidepresan, dan antihipertensi)

2. Obstruksi mekanik

3. Penyakit auto imun (Sjogren syndrome)

4. Prosedur tindakan pembedahan

5. Kuttner’s tumor

6. Virus : HIV, virus Mumps, coxsackie virus,

parainfluenza tipe I dan II, influenza A, juga

herpes.

1. Sialadenitis bakteri

Sialadenitis akut : disebabkan karena adanya stasis

saliva, akibat adanya obstruksi atau berkurangnya

produksi saliva

Sialadenitis kronis: episode berulang sialadenitis

akut yang berjalan dalam waktu yang lama dengan

tipe unilateral pada kelenjar liur mayor dan bersifat

episodik. Dapat disebabkan oleh virus, bakteri,

penyakit autoimun, atau obstruksi dari duktus

kelenjar liur oleh batu liur

2. Sialadenitis Obstruktif

Adanya batu pada kelenjar saliva. Insiden terbesar

pada kelenjar submandibula : 80%.

3.Sialadenitis karena penyakit autoimun

Sialadenitis yang terjadi akibat Sjogren syndrome

4. Subakut nekrosis sialadenitis

suatu kondisi sangat jarang terjadi pada kelenjar

ludah palatal

Gejala umum

1. Nyeri pada wajah

2. Rasa sakit yang berasal dari seluruh sudut rahang

Gejala-gejala dari kondisi ini dapat bervariasi tergantung pada intensitas infeksi

1. Demam

2. Kemerahan pada leher atas dan sisi samping wajah

3. Kesulitan membuka mulut

4. Penurunan rasa saat makan

5. Mulut kering

6. Wajah bengkak

1. Kulture dan kepekaan dari eksudat

2. CBC

3. Radiografi wajah

4. USG kelenjar yang terkena

5. CT- Scan

6. Sialography

7. SSA/anti-Ro, SSB/anti-La

8. Biosi Kelenjar Saliva

Penatalaksanaan umum (Yoskovitch, 2009) :

1. Istirahat selama masa pembengkakan kelenjar saliva

2. Hidrasi yang memadai

3. Kompres hangat

4. Antipiretik dan analgesik

5. Menjaga kebersihan mulut dan gigi

6. Menganjurkan pasien untuk berhenti merokok

7. Membilas mulut dengan air garam hangat (1/2 sendok

teh garam dalam satu cangkir air)

8. Minum banyak air putih

KOMPLIKASI

1. Post parotidectomy komplikasi (saraf facial

palsy atau deformitas wajah)

2. Abses

3. Kerusakan/pembusukan gigi

1. Pemeliharaan Oral

Hygiene yang baik

2. Pemeriksaan

kesehatan gigi dan

mulut secara

teratur

PENGKAJIAN Anamnesis Data demografi : Identitas pasien ; nama, JK, usia, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, dll. Keluhan utama : Pembengkakan, nyeri, kemerahan, dan demam Kapan kelainan mulai muncul ? Tampak seperti apa ketika pertama kali muncul dan bagaimana ia berubah ? Dimana mulainya, apakah menjalar? Adakah rasa nyeri, panas atau cemas/takut?

Riwayat keluhan utama : Bagaimana perawatan mulut yang biasa dilakukan, seberapa sering? Riwayat penyakit dan pengobatan : Apakah pernah mengalami penyakit atau keluhan yang sama sebelumnya? Bila Ya, bagaimana pengobatannya?. Apakah pasien pernah atau sedang mengalami penyakit kronis? Apakah pasien sedang mengikuti terapi pengobatan seperti kemoterapi atau radioterapi?

Pemeriksaan fisik

Keadaan umum : Umumnya mengalami nyeri dan pembengkakan juga demam. Breath (B1) : Takipneu, auskultasi : bunyi napas biasanya normal. Blood (B2) : Tacicardia, dapat ditemukan peningkatan tekanan darah Brain (B3) : Nyeri kepala, nyeri otot dan nyeri rahang, kelemahan

Bladder (B4) : System eliminasi urine tidak mengalami gangguan Bowel (B5) : Kesulitan menelan/mengunyah, nafsu makan menurun, kaku rahang, pembengkan pada kelenjar saliva baik parotis, submandibular atau sublingual, dehidrasi, penurunan berat badan. Bone (B6) : Pada kulit, turgor kulit jelek atau membrane mukosa kering.

1. Nyeri b.d respon sensitivitas saraf sekunder dari

respon inflamasi lokal

2. Hipertemia b.d respon inflamasi sistemik dari supurasi

abses submandibular

3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh b.d ketidakadekuatan asupan nutrisi sekunder

dari nyeri, ketidaknyamanan oral

4. Ketakutan b.d tidak familiar dengan pengalaman

lingkungan (pembedahan)

Akhirnya

selesai

juga...

Dr tadi

nunggu

ini

doank...