epinefrin merupakan prototipe obat kelompok adrenergik

2
7/23/2019 Epinefrin Merupakan Prototipe Obat Kelompok Adrenergik http://slidepdf.com/reader/full/epinefrin-merupakan-prototipe-obat-kelompok-adrenergik 1/2 Epinefrin merupakan prototipe obat kelompok adrenergik. Epinefrin bekerja  pada semua reseptor adrenergik: α1, α2, β1, dan β2. Reseptor Adrenergik Pada tahun 194, !hl"uist membagi reseptor adrenergik menjadi reseptor α dan β berdasarkan responsn#a terhadap beberapa agonis dan antagonis selektif untuk tiap$tiap reseptor. Efek #ang ditimbulkan melalui reseptor α pada otot polos umumn#a adalah stimulasi, seperti pada otot %as&ular di kulit dan mukosa' dan pada reseptor Penggunaan Klinis (anfaat epinefrin dalam klinik berdasarkan efekn#a terhadap pembuluh darah, jantung, dan otot polos bronkus. Penggunaan utama epinefrin adalah untuk mengatasi se&ara &epat reaksi hipersensiti%itas, termasuk anafilaksis, terhadap obat dan allergen lainn#a. Epinefrin merupakan obat terpilih untuk s#ok anafilaktik, untuk indikasi ini epinefrin tidak tergantikan oleh obat adrenergik #ang lain. !lasann#a ialah epinefrin bekerja dengan sangat &epat )segera* sebagai %asokonstriktor dan bronkodilator, sehingga dapat men#elamatkan n#a+a #ang teran&am pada kondisi ini. Epinefrin juga digunakan untuk memperpanjang masa kerja anestesi lokal )dengan mengurangi aliran darah lo&al*. Epinefrin juga dapat digunakan untuk merangsang jantung pada pasien dengan henti jantung. e&ara lo&al obat ini digunakan untuk menghentikan perdarahan kapiler, misaln#a dalam mulut atau  pada ulkus pepti& #ang berdarah selama endoskopi lambung dan duodenum. Posologi dan Sediaan untikan epinefrin adalah larutan steril 1 mg-ml )1:1* epinefrin /0l dalam air untuk pen#untikan subkutan' ini digunakan untuk mengatasi s#ok anafilaktik dan reaksi$reaksi hipersensiti%itas akut lainn#a. osis de+asa berkisar antara ,2$, mg ),2$, ml larutan 1:1*. 3ntuk pen#untikan 5, #ang jarang dilakukan, larutan ini harus dien&erkan terlebih dahulu dan harus disuntikkan dengan sangat perlahan. osisn#a jarang sampai ,2 mg, ke&uali pada henti  jantung, dosis , mg dapat diberikan tiap menit. Pen#untikan intrakardial kadang$kadang dilakukan untuk resusitasi dalam keadaan darurat ),6$, mg*. nhalasi epinefrin adalah larutan tidak steril 17 epinefrin /0l atau 27 epinefrin bitartrat dalam air untuk inhalasi oral )bukan nasal* #ang digunakan untuk menghilangkan bronkokonstriksi. Perlu berhati$hati untuk tidak menga&aukan larutan 1:1 ini dengan larutan 1:1 untuk suntikan. Efek Samping dan Kontraindikasi Pemberian epinefrin dapat menimbulkan gejala seperti gelisah, n#eri kepala  berden#ut, tremor, dan palpitasi. 8ejala$gejala ini mereda dengan &epat setelah

Upload: intan-maulinar

Post on 19-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Epinefrin Merupakan Prototipe Obat Kelompok Adrenergik

7/23/2019 Epinefrin Merupakan Prototipe Obat Kelompok Adrenergik

http://slidepdf.com/reader/full/epinefrin-merupakan-prototipe-obat-kelompok-adrenergik 1/2

Epinefrin merupakan prototipe obat kelompok adrenergik. Epinefrin bekerja

 pada semua reseptor adrenergik: α1, α2, β1, dan β2.

Reseptor Adrenergik 

Pada tahun 194, !hl"uist membagi reseptor adrenergik menjadi reseptor α

dan β berdasarkan responsn#a terhadap beberapa agonis dan antagonis selektif 

untuk tiap$tiap reseptor.

Efek #ang ditimbulkan melalui reseptor α pada otot polos umumn#a adalah

stimulasi, seperti pada otot %as&ular di kulit dan mukosa' dan pada reseptor 

Penggunaan Klinis

(anfaat epinefrin dalam klinik berdasarkan efekn#a terhadap pembuluh

darah, jantung, dan otot polos bronkus. Penggunaan utama epinefrin adalah untuk 

mengatasi se&ara &epat reaksi hipersensiti%itas, termasuk anafilaksis, terhadapobat dan allergen lainn#a. Epinefrin merupakan obat terpilih untuk s#ok 

anafilaktik, untuk indikasi ini epinefrin tidak tergantikan oleh obat adrenergik 

#ang lain. !lasann#a ialah epinefrin bekerja dengan sangat &epat )segera* sebagai

%asokonstriktor dan bronkodilator, sehingga dapat men#elamatkan n#a+a #ang

teran&am pada kondisi ini.

Epinefrin juga digunakan untuk memperpanjang masa kerja anestesi lokal

)dengan mengurangi aliran darah lo&al*. Epinefrin juga dapat digunakan untuk 

merangsang jantung pada pasien dengan henti jantung. e&ara lo&al obat ini

digunakan untuk menghentikan perdarahan kapiler, misaln#a dalam mulut atau

 pada ulkus pepti& #ang berdarah selama endoskopi lambung dan duodenum.

Posologi dan Sediaan

untikan epinefrin adalah larutan steril 1 mg-ml )1:1* epinefrin /0l

dalam air untuk pen#untikan subkutan' ini digunakan untuk mengatasi s#ok 

anafilaktik dan reaksi$reaksi hipersensiti%itas akut lainn#a. osis de+asa berkisar 

antara ,2$, mg ),2$, ml larutan 1:1*. 3ntuk pen#untikan 5, #ang jarang

dilakukan, larutan ini harus dien&erkan terlebih dahulu dan harus disuntikkan

dengan sangat perlahan. osisn#a jarang sampai ,2 mg, ke&uali pada henti

 jantung, dosis , mg dapat diberikan tiap menit. Pen#untikan intrakardial

kadang$kadang dilakukan untuk resusitasi dalam keadaan darurat ),6$, mg*.

nhalasi epinefrin adalah larutan tidak steril 17 epinefrin /0l atau 27

epinefrin bitartrat dalam air untuk inhalasi oral )bukan nasal* #ang digunakan

untuk menghilangkan bronkokonstriksi. Perlu berhati$hati untuk tidak 

menga&aukan larutan 1:1 ini dengan larutan 1:1 untuk suntikan.

Efek Samping dan Kontraindikasi

Pemberian epinefrin dapat menimbulkan gejala seperti gelisah, n#eri kepala

 berden#ut, tremor, dan palpitasi. 8ejala$gejala ini mereda dengan &epat setelah

Page 2: Epinefrin Merupakan Prototipe Obat Kelompok Adrenergik

7/23/2019 Epinefrin Merupakan Prototipe Obat Kelompok Adrenergik

http://slidepdf.com/reader/full/epinefrin-merupakan-prototipe-obat-kelompok-adrenergik 2/2

istirahat. Pasien hipertiroid dan hipertensi lebih peka terhadap efek$efek tersebut

maupun terhadap efek pada s#stem kardio%askular.

osis epinefrin #ang besar atau pen#untikan 5 &epat #ang tidak disengaja

dapat menimbulkan perdarahan otak karena kenaikan tekanan darah #ang hebat.ahkan pen#untikan subkutan , ml larutan 1:1 dilaporkan menimbulkan

 perdarahan subara&hnoid dan hemiplegia. 3ntuk mengatasin#a, dapat diberikan

%asodilator #ang kerjan#a &epat, misaln#a nitrat atau natrium nitroprusid' α

 blo&ker juga berguna.

Epinefrin dapat menimbulkan aritmia %entrikel. ibrilasi %entrikel bila

terjadi, biasan#a bersifat fatal' ini terutama terjadi bila epinefrin diberikan

se+aktu anesthesia dengan hidrokarbon berhalogen atau pada pasien dengan

 pen#akit jantung. Pada pasien angina pe&toris, epinefrin mudah menimbulkan

serangan karena obat ini meningkatkan kerja jantung sehingga memperberat

kekurangan akan kebutuhan oksigen.

Epinefrin dikontraindikasikan pada pasien #ang mendapat β$blo&ker 

nonselektif, karena kerjan#a #ang tidak terimbangi pada reseptor α1 pembuluh

darah dapat men#ebabkan hipertensi #ang berat dan perdarahan otak.