emergency

Upload: albert-yee

Post on 08-Mar-2016

212 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

forensik

TRANSCRIPT

Kematian Akibat Tindak Kekerasan dan Perkara Pidana

Pemeriksaan forensik korban dugaan kasus gantung diriAlbert Chandra Wijaya 102010249

SKENARIOSesosok mayat dikirimkan ke bagian kedokteran forensik FKUI/ RSCM oleh sebuah polsek dijakarta. Ia adalah tersangka pelaku pemerkosaan terhadap seorang emaja putra yang kebetulan anak dari seorang pejabat kepolisian. Berita yang dituliskan di dalam surat permintaan visum et repetum adalah bahwa laki-laki ini mati karena gantung diri di dalam sel tahanan polsek.

Keluarga korban datang ke dokter dan menanyakan tentang sebab-sebab kematian korban karena mereka mencurigai adanya tindakaan kekerasan selama ditahanan polsek. Mereka melihat sendiri adanya memar-memar di tubuh korban.

Pelebaran pembuluh darah konjungtiva bulbi dan palpebra yang terjadi pada fase 2, akibat tekanan hidrostatik dalam pembuluh darah meningkat terutama dalam vena, venula dan kapiler

Visum Et RepertumAda 3 tujuan pembuatan VeR, yaitu:Memberikan kenyataan (barang bukti) pada hakimMenyimpulkan berdasarkan hubungan sebab akibatMemungkinkan hakim memanggil dokter ahli lainnya untuk membuat kesimpulan VeR yang lebih baru

Prosedur medikolegalPasal 133 KUHAP : mengatur kewajiban dokter untuk membuat keterangan ahli Pasal 186 KUHAP : Keterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang pengadilanPasal 222 KUHP :Barangsiapa dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan pemeriksaan mayat untuk pengadilan, diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah

Pembunuhan dari Aspek HukumPasal 338 KUHPBarangsiapa dengan sengaja merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan, dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.Pasal 339 KUHPPembunuhan yang diikuti, disertai atau didahului oleh suatu perbuatan pidana, yang dilakukan dengan maksud untuk mempersiapkan atau mempermudah pelaksanaannya, atau untuk melepaskan diri sendiri maupun peserta lainnya dari pidana dalam hal tertangkap tangan, ataupun untuk memastikan penguasaan barang yang diperolehnya secara melawan hukum, diancam dengan pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun

Penganiyayaan dari Aspek Hukum Pasal 351 KUHPPenganiyaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak 4500 rupiah. Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama 5 tahun. Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama7 tahun.Pasal 353 KUHPPenganiayaan dengan rencana terlebih dahulu, diancam dengan pidana penjara paling lama 4 tahun. Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun. Jika perbuatan mengakibatkan mati, dia dikenakan pidana penjara paling lama 9 tahun.

KesimpulanPria tersebut meninggal karena asfiksia mekanik dengan cara dicekik kemudian baru digantung karena terdapat tanda tanda adanya pencekikan dan juga tanda tanda asfiksia