emergency obstetric

37
KEGAWAT DARURATAN KEGAWAT DARURATAN OBSTETRIK OBSTETRIK 14 AGUSTUS 2011 14 AGUSTUS 2011 Dr Handy Intan SpOG

Upload: renny-marlina-toreh

Post on 03-Oct-2015

57 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

materi

TRANSCRIPT

  • KEGAWAT DARURATAN OBSTETRIK14 AGUSTUS 2011

    Dr Handy Intan SpOG

  • Salah satu target MDG ( Millenium DevelopmentGoals) no 5 adalah menurunkan angka kematian maternal sampai 75% dari tahun 1990ke 2015.Tahun 1990 : 390Tahun 2007 : 307Tahun 2015 : 260

  • Penyebab kematian maternal di negara berkembang meliputi :Perdarahan 30,80% paling utama !EklamsiaInfeksi termasuk aborsi tidak aman

  • Dari seluruh kasus perdarahan obstetrik, mayoritas terjadi pada post partum.

    Faktor2 yang memperbesar resiko kematian maternal : - kemiskinan - jauh dari fasilitas - kompetensi penolong persalinan

  • Perkiraan waktu antara komplikasi obstetrik dan kematian maternal

    JAM HARIPerdarahan antepartum 12Perdarahan postpartum 2Ruptur uteri 1Eklamsi 2Distocia 3infeksi 6

  • Post Partum HemoragikaDefinisi : perdarahan pada partus pervaginam melebihi 500 cc dan partus per abdominam melebihi 1000 cc atau terjadi gangguan hemodinamika.Penyebab : - Tonus (hipotoni-atoni) : 70 %Trauma (laserasi, inversio) : 20 %Tissue (retensio plasenta,sisa ) : 10 %Trombin (koagulopati) : 1 %

  • Faktor predisposisiAntepartum - Riwayat PPH - IUFD lama - Solusio plasenta dg uterus couvelaire - Plasenta previa - Overdistensi uterus - Riwayat koagulopati spt ITP

  • Intrapartum : - Partus dengan ekstraksi - Partus lama - Partus presipitatus - Korioamnionitis - Versi luar atau versi ekstraksi

  • Postpartum - Episiotomi dan ruptur perineum yang meluas - Retentio plasenta atau kelainan bentuk uterus - Ruptur uteri - Inversio uteri

  • Tindakan A. Manajemen aktif partus kala 3 : pemberian oksitosin 10 U IM, yakinkan kandung kemih kosong, masase fundus uteri, peregangan tali pusat terkendali.

  • B. Bila terjadi PPH Prinsip dikerjakan bersamaan dg asistenPasang iv line bila perlu 2.Beri oksitosin 10 U dalam 500 cc kristaloid diguyur.Berikan metilergometrin maleat 0,25 mg IV bolus dapat diulang 15 menit. (Hipertensi !)Misoprostol 600-1.000 mcg per-rektal (Asma!)

  • 5. Eksplorasi jalan lahir mencari robekan, inversio uteri.6. Eksplorasi kavum uteri mencari sisa plasenta dan mengeluarkan bekuan darah.7. Bila semua tersingkirkan masih perdarahan pertimbangkan masalah koagulopati. Periksa fibrinogen, trombosit, INR, aPTT.

  • Pada atonia uterus lakukan KBI (Kompresi Bimanual Interna) : tangan dalam mengepal menekan forniks anterior menekan korpus uteri dengan tangan luar yang menekan perut.

  • KBE ( Kompresi Bimanual Eksterna )Tangan luar menjepit uterus, menekan dari supra pubik dan dari pusat.

  • Bila masih atoni pertimbangkan lakukan :Pemasangan kondom intra uteri : sambungkan infus set tanpa jarum ke dalam kondom, ikat pangkal kondom, masukkan sampai fundus uteri lalu isi dengan kristaloid sampai balon mengembang keluar sampai di vagina. Tampon vagina supaya balon tidak keluar.

  • - Operatif : teknik B Lynch, ligasi a hipogastrika sampai histerektomi total atau subtotal.

  • Bila terjadi renjatanBeri cairan kristaloid 2x volume darah yang keluar. Yang penting mengisi volume intravaskuler, mencegah renal shut down, hipoksia hipofisis anterior ( Sheehan syndrome !) Transfusi PRC di belakang . Pantau nadi : frekwensi dan isi. Pantau diuresis , rata-rata 1 cc/kg/jam Pemberian Dekstrose 40% : flc bolus dan flc drip

  • PEB - EklamsiaMeningkatnya tekanan darah dalam kehamilan :Hipertensi kronis : sebelum hamil tekanan darah sudah tinggi dan tetap tinggi saat hamil.

    Hipertensi dalam kehamilan : tekanan darah normal sebelum hamil dan meninggi saat hamil dengan proteinuri negatif.

  • - Pre Eklamsi Berat : tekanan darah normal sebelum hamil dan meninggi saat hamil dengan proteinuri +2 - +3. Tekanan darah 160 / 110 mmHg atau tekanan darah sistolik meningkat 30 dan diastolik 15 mmHg. Udema tidak diperhitungkan.

  • Penyebab belum diketahui pasti, dicurigai adapada plasenta.

    PEB menyebabkan kerusakan sel sistemik, prinsip terminasi kehamilan bila usia gestasi > 35 mg atau terjadi penyulit.

    Tergantung kesiapan perinatologi setempat.

  • Penyulit pada PEB :Eklamsia : kejang tonik klonikKebutaan kortikalUdem paruTekanan darah tidak terkontrolEklamsi iminensHELLP syndrome

  • HELLP syndrome :Hemolitic : LDH > 800 dan eritrosit pecah pada hapus darah tepi.Elevated Liver enzyme : SGOT SGPT > 70Low Platelet : trombosit < 100.000Asam urat > 8

  • Antikonvulsi dipakai MgSO4 :Inisial diberi 4 g IV lambat 5-10 mt laluMaintenace 1-3 g /jam ,kira2 6 g dalam Dektrose5% atau RL 500 cc diberikan habis dalam 6 jam.Perhatikan : - Refleks patela normal - Respirasi > 16 x/menit - Diuresis > 1 cc/kg BB/jam

  • Intoksikasi MgSO4 ciri : - muka memerah - merasa badan panas - gelisah - nafas lambat dan berat

    Antidotum MgSO4 : berikan 1 amp Ca gluconas IV bolus.,

  • Antihipertensi diberikan :Ca antagonis seperti Nifedipin diberikan 3-4x sebanyak 10 mg ditelan atau dikunyah2 baru telan dg air minum. Nifedipin tidak dianjurkan diberikan sublingual. Maks 80 mg/hari.Beta blocker : Atenolol diberikan 1 x 50 100 mg/hariSimpatolitik : Metildopa diberikan 2-3 x 250 mg

  • Dalam kehamilan tidak diberikan Propanolol danKlonidin.

    Terminasi kehamilan secara per vaginam atau per abdominam. Mana yang lebih cepat dan aman.

  • Hemoragi Ante Partum Plasenta previa : usia gestasi > 32 mg dan plasenta menutup ostium uteri internum. Terjadi perdarahan per vaginam tanpa nyeri. Inspekulo : fluksus (+). Perabaan forniks posterior. Diagnosa pasti dengan USG tampak plasenta menutupi OUI. Bila usia > 38 mg Sesar Bila prematur dan perdarahan berhenti konservatif.

  • Konservatif :Tokolisis : - Terbutalin(Bricasma) 5 ampul dalam 500 cc Dektrose atau RL diberika 8-16 tetes permenit. Yakinkan nadi ibu harus antara 100-120, bila nadi ibu > 120 turunkan dosis. - Duvadilan seperti pada terbutalin - MgSO4 3 g/jam - Nifedipin 10 mg dikunyah2 lalu telan dengan air.

  • Antibiotik. Kontraksi 90% disebabkan oleh infeksi. Yang diberikan :Klindamisin 2 x 300 mg/hari, Ko-amoksiclav 3 x 675 mgAmpisilin sulbactam 2 x 1Semua diberikan selama 7 hari.

  • Pematangan paru janin Yang diberikan bermakna pada usia gestasi 28-34 minggu. Diberikan Deksametason 6mg IV diulang setiap 6 jam sebanyak 4 x pemberian.

  • Solusio plasenta Perdarahan pervaginam dengan uterus tegang terus. inspekulo : fluksus positif. Diagnosa pasti dengan USG tampak DJJ negatif dan hematom retroplasenter. Periksa dalam menilai pembukaan.

  • Terminasi kehamilan secara per vaginam atau per abdominam.

  • KET (Kehamilan Ektopik Terganggu )Implantasi diluar kavum uteri.Ciri2 : - usia reproduksi (tidak tergantung nona !) - ada riwayat terlambat haid/tes positif - nyeri perut hebat - gangguan hemodinamika sampai shock !

  • Diagnosa dengan : - akut abdomen - nyeri goyang portio - USG

    Laparotomi salfiengktomi parsial.

  • Resusitasi A : AirwayB : BreathC : Circulation