elisa

4
ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay) Serologi adalah ilmu yang mempelajari prosedur-prosedur diagnostik dan eksperimental yang berhubungan dengan imunologi dan menyangkut reaksi- reaksi serum.Tes-tes serologi ini digunakan untuk; Identifikasi mikroorganisme-mikroorganisme, dan menunjukan antibodi didalam serum dari hospes pada penyakit-penyakit tertentu dimana penyebab penyakit tidak dapat diisolasi, penemuan spesifik antibodi adalah penting sekali untuk membantu diagnosa. Salah satu teknik serologi yang bersifat lebih sensitif dibandingkan dua metode serologi yang diuraikan terlebih dahulu. Enzyme linked immunisorbentassay,disingkatELISA. Metode pengujian ini mulai berkembang sejak tahun 1971. ELISA merupakan suatu metode pengujian serologi yang melekatkan kompleks ikatan antara antibodi dengan antigen di dalam sumuran plate ELISA yang terbuat dari bahan plastik (Dijkstra et al. 1998). ELISA telah banyak mengalami peubahan sejak pertama kali teknik ini dipublikasikan ciri utama teknik ini adalah dipakai indikator enzim untuk reaksi imunilogi. ELISA telah berkembang sampai pada tingkatan yang sangat sulit untuk membuat generasi tentang kemampuan kinerja berbagai konfigrasi. Konfigurasi yang paling umum mengunakan substrat padat. ELISA singkatan dari “Enzim-Linked Immunosorbent Assay.” Ini adalah tes immunochemical cepat yang melibatkan sebuah enzim (protein yang mengkatalisis suatu reaksi biokimia). Juga melibatkan antibodi atau antigen (kekebalan molekul). Tes ELISA digunakan untuk mendeteksi zat yang memiliki sifat antigenik, terutama protein (sebagai lawan dari molekul kecil dan ion seperti glukosa dan kalium. Beberapa di antaranya adalah hormon, bakteri antigen dan antibodi. Enzyme-Linked Immune-Sorbent Assay atau ELISA atau yang sering sebut uji kekebalan enzimatis. ELISA relatif murah dan lebih aman dibanding RIA (radio Immuno Assay) yang menggunakan bahan radiokatif dan dapat dikerjakan di laboratorium kecil tanpa alat pemecah radioaktif gamma. Metode ELISA (enzym-linked immunosorbent assay) metode dalam

Upload: renanda-baghaz-putra

Post on 07-Jul-2016

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

biomolekul

TRANSCRIPT

Page 1: Elisa

ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay)

Serologi adalah ilmu yang mempelajari prosedur-prosedur diagnostik dan eksperimental yang berhubungan dengan imunologi dan menyangkut reaksi-reaksi serum.Tes-tes serologi ini digunakan untuk; Identifikasi mikroorganisme-mikroorganisme, dan menunjukan antibodi didalam serum dari hospes pada penyakit-penyakit tertentu dimana penyebab penyakit tidak dapat diisolasi, penemuan spesifik antibodi adalah penting sekali untuk membantu diagnosa. Salah satu teknik serologi yang bersifat lebih sensitif dibandingkan dua metode serologi yang diuraikan terlebih dahulu. Enzyme linked immunisorbentassay,disingkatELISA.

Metode pengujian ini mulai berkembang sejak tahun 1971. ELISA merupakan suatu metode pengujian serologi yang melekatkan kompleks ikatan antara antibodi dengan antigen di dalam sumuran plate ELISA yang terbuat dari bahan plastik (Dijkstra et al. 1998). ELISA telah banyak mengalami peubahan sejak pertama kali teknik ini dipublikasikan ciri utama teknik ini adalah dipakai indikator enzim untuk reaksi imunilogi. ELISA telah berkembang sampai pada tingkatan yang sangat sulit untuk membuat generasi tentang kemampuan kinerja berbagai konfigrasi. Konfigurasi yang paling umum mengunakan substrat padat.

ELISA singkatan dari “Enzim-Linked Immunosorbent Assay.” Ini adalah tes immunochemical cepat yang melibatkan sebuah enzim (protein yang mengkatalisis suatu reaksi biokimia). Juga melibatkan antibodi atau antigen (kekebalan molekul). Tes ELISA digunakan untuk mendeteksi zat yang memiliki sifat antigenik, terutama protein (sebagai lawan dari molekul kecil dan ion seperti glukosa dan kalium. Beberapa di antaranya adalah hormon, bakteri antigen dan antibodi.

Enzyme-Linked Immune-Sorbent Assay atau ELISA atau yang sering sebut uji kekebalan enzimatis. ELISA relatif murah dan lebih aman dibanding RIA (radio Immuno Assay) yang menggunakan bahan radiokatif dan dapat dikerjakan di laboratorium kecil tanpa alat pemecah radioaktif gamma. Metode ELISA (enzym-linked immunosorbent assay) metode dalam penelitian dengan Berdasarkan : Ikatan spesifik antara antigen (Ag) – antibody(Ab).

ELISA dipakai untuk pengujian semua antigen, hapten atau antibody. Paling banyak dipakai di laboratorium klinis, misalnya uji immunoglobulin G dan E, hormone seperti insulin, esterogen dan gonadotrofin.

Antibody yaitu Antibodi disekresi oleh Sel Plasma (Sel B), Biasanya digunakan monoklonal Antibody karena lebih spesifik untuk epitop tertentu daripada policlonal antibodi. Dapat dibeli terpisah atau dalam paket ELISA Kit, biasanya diproduksi dengan cara induksi respon imun humoral pada hewan coba ( rat, mouse) dengan cara injeksi Antigen berulang, dilakukan ekstraksi sel dan purifikasi Ab. Dapat juga diekstraksi dari manusia yang telah diimunisasi dengan Ag tertentu.

Page 2: Elisa

Terdapat 2 Teknik Metode ELISA

Teknik Kualitatif adalah Berdasarkan bahwa tiap antibodi berikatan pada antigen yang spesifik.

Teknik kuantitatif berdasarkan jumlah ikatan antigen-antibodi yang ditentukan dengan nilai absorbansi. Teknik ini menggabungkan spesifitas antibody dengan kepekaan uji enzymatis dengan spektrofotometer biasa atau antigen dilekatkan pada enzyme yang mudah ditera.

Beberapa type ELISA, sebagai berikut :

Direct ELISA, biasanya digunakan dengan kompetisi dan Inhibisi ELISA. Digunakan untuk deteksi antigen.

Indirect ELISA, antigen terikat pada plate. Digunakan untuk deteksi antibody.

Sandwich ELISA, antibodi terikat pada Plate. Digunakan untuk deteksi antigen.

Capture ELISA, antihuman antibodi terikat pada Plate. Digunakan untuk deteksi antibody.

ELISA dapat dipakai untuk pengujian antigen lewat cara persaingan (kompetitip) atau cara antibody ganda (double antibody). Cara Persaingan. Campuran dari antigen yang dilekatkan pada enzim yang diketahui jumlahnya dengan antigen tanpa enzim yang belum diketahui jumlahnya, direaksikan dengan antibody yang dilekatkan pada permukaan padat. Setelah reaksi selesai membentuk kompleks lalu dicuci, kemudian ditambahkan substrat yang cocok untuk enzim dan aktivitas enzim diukur. Sejumlah antigen yang belum diketahui jenisnya direaksikan dengan antibody tertentu yang dilekatkan pada permukaan padat, dicuci dan direaksikan dengan antibody berenzim. Setelah dicuci lagi, ditambahkan substrat enzim khusus. Aktivitas enzim yang diuji dengan cara biasa menunjukkan jumlah antigen yang ada. Antiserum yang dicurigai, direaksikan dengan antigen khusus yang dilekatkan pada bahan padat,kemudian dicuci. Selanjutnya direaksikan dengan antibody yang bersifat anti-immunoglobulin berenzim yang akan melekat pada antibody yang tadi tererap dari anti serum mula-mula. Kompleks yang terjadi dicuci, ditambahkan substrat, aktivitas enzim sesuai jumlah antibody pada serum mula-mula.

Beberapa bahan yang digunakan dalam teknik ELISA, yaitu :

Bahan padat yang dipakai dalam ELISA termasuk selulosa, dextran berangkai silang, poliacrilamide, polistiren dan polipropilen. Bentuknya dapat berupa butiran, lempeng atau tabung.

Antigen dapat dilekatkan secara adsorpsi pasif atau diikat secara kovalen dengan sianoben-bromida.

Enzim dipilih yang aktivitasnya tinggi misalnya fosfatse alkalis dan peroksidase. Bahan pengabung yang sering dipakai adalah glutaraldehide.

Substrat paling baik jika stabil, aman dan murah. Substrat tidak berwarna yang menjadi berwarna karena perubahan oleh enzim. Misalnya : p-nitrofenilfosfat berubah menjadi p-nitrofenol berwarna

Page 3: Elisa

kuning oleh enzim fosfatase alkalis. Substrat lain, misalnya diamino benzidine,5-aminosalisilat, O-fenilen-diamin dipakai untuk enzim peroksidase.