electrocution
TRANSCRIPT
![Page 1: Electrocution](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082416/5482e1cdb4af9fd0098b49d3/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sengatan listrik (electrocution, electrical shock) terjadi jika tubuh kita
dialiri arus listrik, dan itu terjadi jika tubuh kita menjadi penghubung antara
dua titik yang memiliki beda potensial listrik (dinyatakan dengan Volt).
Misalnya tangan kita memegang dua kabel beda fasa, atau kabel fasa dan
kabel netral, atau salah satu tangan memegang kabel fasa sementara kaki
telanjang kita menginjak tanah atau lantai. Saat itulah arus listrik mengalir
dari kabel ke kabel atau dari kabel ke tanah melewati tubuh kita dan kita
pun merasakan apa yang sering kita sebut sebagai "kesetrum".
Kesetrum atau dalam bahasa ilmiah disebut sengatan listrik (electric
shock) adalah sebuah fenomena dalam kehidupan. Secara sederhana
kesetrum dapat dikatakan sebagai suatu proses terjadinya arus listrik dari
luar ke tubuh. Sengatan listrik dapat terjadi karena kontak dari tubuh
manusia dengan sumber tegangan yang cukup tinggi sehingga dapat
menimbulkan arus melalui otot atau rambut. Ketika tersengat lsitrik,
terdapat beda potensial (arus dari potensial tinggi ke rendah) sehingga
muncul tegangan listrik antara tubuh dan lingkungan kita.
Seperti yang diketahui, bahwa bumi atau tanah memiliki potensial
yang rendah. Hal ini akan menyebabkan listrik akan selalu mencoba
mengalir ke bumi dari sumber tegangan melalui konektor. Maka dalam kasus
kesetrum, manusia berlaku sebagai konektor atau konduktor karena pada
tubuh manusia komponen air lah yang paling besar presentasenya. Semakin
basah atau lembab kulit manusia maka hambatan listrik kulit makin kecil
sehingga akan makin mudah terjadi setrum sehingga arus listrik makin
mudah mengalir.
1.2. Tujuan
![Page 2: Electrocution](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082416/5482e1cdb4af9fd0098b49d3/html5/thumbnails/2.jpg)
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk :
1. Mempelajari pengertian sengatan listrik
2. Mempelajari tanda gejala dan penyebab sengatan listrik
3. Memahami penanganan pada kasus sengatan listrik
1.3. Manfaat
Penyusun mengharapkan makalah ini bermanfaat :
- Bagi mahasiswa agar sebagai perawat nantinya bisa mengaplikasikan ilmu
tersebut atau menerapkannya pada pasien yang terkena sengatan listrik
dengan baik dan benar.
- Bagi para pembaca, sebagai bahan bacaan dan referensi.
![Page 3: Electrocution](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082416/5482e1cdb4af9fd0098b49d3/html5/thumbnails/3.jpg)
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1Definisi Sengatan Listrik
Kesetrum atau dalam bahasa ilmiah disebut sengatan listrik
(electric shock) adalah sebuah fenomena dalam kehidupan. Secara
sederhana kesetrum dapat dikatakan sebagai suatu proses terjadinya arus
listrik dari luar ke tubuh. Sengatan listrik dapat terjadi karena kontak dari
tubuh manusia dengan sumber tegangan yang cukup tinggi sehingga dapat
menimbulkan arus melalui otot atau rambut. Ketika tersengat lsitrik,
terdapat beda potensial (arus dari potensial tinggi ke rendah) sehingga
muncul tegangan listrik antara tubuh dan lingkungan kita.
Seperti yang diketahui, bahwa bumi atau tanah memiliki potensial
yang rendah. Hal ini akan menyebabkan listrik akan selalu mencoba
mengalir ke bumi dari sumber tegangan melalui konektor. Maka dalam kasus
kesetrum, manusia berlaku sebagai konektor atau konduktor karena pada
tubuh manusia komponen air lah yang paling besar presentasenya. Semakin
basah atau lembab kulit manusia maka hambatan listrik kulit makin kecil
sehingga akan makin mudah terjadi setrum sehingga arus listrik makin
mudah mengalir
Kesetrum dalam pengertian sehari – hari adalah menyentuh benda
elektronik yang sedang aktif pada bagian logamnya dan terjadilah tersetrum.
Secara fisika, kesetrum ( electric shock ) adalah terjadinya kontak antara
bagian tubuh manusia dengan suatu sumber tegangan listrik yang cukup
tinggi sehingga mampu mengakibatkan arus listrik melalui tubuh manusia
tepatnya melalui otot. Selain itu arus ini sifatnya mengalir dari potesial tinggi
ke potensial rendah. Dalam kasus sehari- hari sumber tegangan listrik ini
memiliki potensial tinggi, sementara bumi tempat berpijak memiliki potensial
![Page 4: Electrocution](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082416/5482e1cdb4af9fd0098b49d3/html5/thumbnails/4.jpg)
rendah. Jadi, tegangan ini ingin mengalirkan arusnya ke bumi. Pada saat
terjadi kontak antara manusia dengan sumber tegangan saat manusia ini
menginjak bumi, maka tubuh manusia ini akan menjadi suatu konektor
antara sumber tegangan dengan bumi. Perlu diingat bahwa tubuh manusia
sebagian besar terdiri dari air, sehingga tubuh manusia merupakan
konduktor yang baik.
Kesetrum adalah fenomena yang terjadi karena adanya arus yang
resistansi dengan plasma darah dalam tubuh kita.Arus terjadi karena ada
perpindahan elektron dan proton, pergerakan arus yang terhambat akan
menghasilkan energy panas. Mengapa sakit jika kesetrum? Karena elektron
akan berpindah semakin cepat jika ada hambatan. Elektron yg bertumpuk
pada plasma darah dan tidak bisa keluar maka akan terjadi panas dan
terbakar, sehingga system syaraf menstimulasi otak bahwa hal tersebut
adalah kesetrum.
2. 2Etiologi Sengatan Listrik
Penyebab kesetrum bukanlah tegangan listrik, tetapi karena adanya
arus listrik yang mengalir. Sebenarnya arus listrik pun memang sudah ada
di tubuh kita sebagai pengantar informasi dari indera ke otak (seperti sensor
dan prosesor).
Listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Dengan listrik
arus searah jika kita memegang hanya kabel positif (tapi tidak memegang
kabel negatif), listrik tidak akan mengalir ke tubuh kita (kita tidak terkena
strum). Demikian pula jika kita hanya memegang saluran negatif.
Dengan listrik arus bolak-balik, Listrik bisa juga mengalir ke bumi
atau lantai rumah. Hal ini disebabkan oleh sistem perlistrikan yang
menggunakan bumi sebagai acuan tegangan netral. Acuan ini, yang
biasanya di pasang di dua tempat (satu di ground di tiang listrik dan satu lagi
di ground di rumah). Karena itu jika kita memegang sumber listrik dan kaki
kita menginjak bumi atau tangan kita menyentuh dinding, perbedaan
tegangan antara kabel listrik di tangan dengan tegangan di kaki (ground),
![Page 5: Electrocution](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082416/5482e1cdb4af9fd0098b49d3/html5/thumbnails/5.jpg)
membuat listrik mengalir dari tangan ke kaki sehingga kita akan mengalami
kejutan listrik (“terkena strum”).
Manusia adalah penghantar. Jadi jika seseorang menjadi bagian
dari rangkaian listrik maka arus listrik akan mengalir melewati tubuh
orang tersebut. Inilah yang disebut tersengat listrik.Seseorang bisa
tersengat listrik karena ada banyak kemungkinan, antara lain :
- Menyentuh kabel telanjang berarus listrik
- Menyentuh kabel berarus yang isolasinya rusak
- Kegagalan peralatan
- Terkena muatan listrik statis
- Disambar petir (akan dibahas khusus dalam proteksi petir)
2. 3Manifestasi Klinis Sengatan Listrik
Arus listrik menimbulkan gangguan karena rangsangan terhadap saraf
dan otot. Energi panas yang timbul akibat tahanan jaringan yang dilalui
dapat menyebabkan luka bakar. Luka bakar ini timbul dapat akibat dari
bunga api listrik yang suhunya dapat mencapai 2.500 derajat celcius.
Tegangan lebih dari 500 volt merupakan risiko tinggi terhadap keselamatan
jiwa. Arus bolak-balik menimbulkan rangsangan otot berupa kejang-kejang.
Bila arus tersebut melalui jantung, kekuatan sebesar 60 milliamper saja
sudah cukup untuk menimbulkan gangguan jantung (fibrilasi ventrikel). Bila
kawat berarus listrik terpegang oleh tangan, maka pegangan akan sulit
dilepaskan karena arus listrik tersebut menimbulkan kontraksi dari otot-otot
jari tangan. Otot fleksor atau otot menggenggam jari lebih kuat dari otot
ekstensor. Jika arus listrik tegangan tinggi mengenai dada akan
menyebabkan gangguan pernafasan. Bila mengenai kepala, dapat
menyebabkan tidak sadarkan diri. Pada tegangan rendah, arus searah tidak
berbahaya dibandingkan dengan arus bolak-balik.
![Page 6: Electrocution](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082416/5482e1cdb4af9fd0098b49d3/html5/thumbnails/6.jpg)
Kelancaran arus masuk ke tubuh tergantung juga basah atau
keringnya kulit yang kontak dengan arus listrik. Bila kulit basah atau lembab,
arus listrik akan mudah masuk ke dalam tubuh. Pada tempat masuknya arus
listrik, akan tampak luka masuk yang berupa luka bakar sedangkan pada
tempat luka keluar akan terkesan loncatan arus keluar. Arus keluar biasanya
sulit ditemukan. Panas yang timbul yang mengenai pembuluh darah akan
dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah yang semakin lama dapat
menyebabkan kematian jaringan.
Kadang luka bakar yang tampak dari luar tampak ringan tetapi
kerusakan jaringan yang lebih dalam luas dan berat. Kerusakan otot yang
berat dapat terlihat pada kencing yang berwarna gelap karena bercampur
dengan mioglobin yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
Akibat dari sengatan listrik bisa bermacam-macam. Mulai dari
sekedar terkejut, membuat luka bakar ditubuh Anda, atau yang tergolong
fatal berupa kematian. Sengatan listrik dapat membuat jantung berhenti
berdenyut, otot berkontraksi (mengerut), pernafasan berhenti karena pusat
saraf yang mengatur pernafasan menjadi lumpuh.
Jika ada orang yang tersengat listrik, segera hubungi pertolongan
medis jika tanda-tanda atau gejala-gejala di bawah ini tampak pada
korban:serangan jantung,masalah pada irama jantung
(arrhythmias),kegagalan bernafas,sakit dan kontraksi pada
otot,epilepsi/ayan,kesemutan dan rasa geli,tidak sadar/pingsan
2. 4Penatalaksanaan
Penatalaksanaan awal sebelum penderita ditangani adalah tentunya
memutuskan sumber arus listriknya.Bisa dengan mematikan peralatan yang
menjadi sumber setruman atau langsung dari MCB.
Setelah itu, segera pindahkan korban ke tempat aman serta
bersirkulasi udara lancar. Baringkan korban lalu evaluasi kesadaran
penderita apakah sadar atau tidak, serta periksa denyut nadi dan
![Page 7: Electrocution](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082416/5482e1cdb4af9fd0098b49d3/html5/thumbnails/7.jpg)
pernapasannya. Berikan bantuan pernapasan buatan jika dibutuhkan seperti
pingsan. Bila mengalami luka bakar, segera berikan pertolongan pertama
untuk kemudian dilarikan ke dokter. Bila korban mengalami muntah,
upayakan untuk dikeluarkan. Agar lubang tenggorokannya tidak tertutup,
tarik rahangnya ke depan.
Untuk memulihkan fungsi jantung, urut rusuk korban. Bagi orang
dewasa, dibutuhkan pengurutan rusuk sampai 60 kali dalam satu menit.
Sedang untuk anak-anak lebih banyak lagi, sampai 90 dalam semenit. Dan
yang perlu diperhatikan ketika mengurut, hindari menekan rusuk terlalu
keras. Karena bisa berakibat fatal menyebabkan rusaknya rusuk korban.
Untuk pembuatan nafas buatan ada tekniknya. Pertama,
telentangkan korban, lalu tekuk kepalanya ke belakang. Kemudian, anda
buka mulut, tarik napas kuat-kuat, baru tutup mulut. Kemudian tiupkan
udara ke mulut korban sekuat-kuatnya sampai rongga paru-paru terangkat.
Ketika melakukannya, jangan lupa tekan hidung korban supaya udara yang
anda tiupkan tidak keluar. Sebisa mungkin, segera lakukan pernapasan
buatan ketika korban tersengat. Tiga sampai empat kali pernapasan buatan
awalan akan sangat membantu korban.
Jika korban adalah anak kecil, dibutuhkan lebih banyak lagi
pernapasan buatan, sampai 20 kali dalam semenit.
Untuk pernapasan buatan, mungkin karena pertimbangan tertentu,
bisa tidak dilakukan lewat mulut. Pembuatan nafas buatan boleh disalurkan
lewat hidung korban. Kalau setelah dilakukan pernapasan buatan, ternyata
paru-paru juga tidak mengembang, periksa mulut, hidung, dan
kerongkongan. Mungkin ada sesuatu yang menghambat aliran udara untuk
masuk. Serta setelah diberikan pertolongan pertama, segera bawa untuk
mendapat pertolongan medis lebih lanjut.
1. Cepat bertindak. Jangan menunggu bantuan. Sebaiknya minta orang lain
menunggu Ambulan, sementara Anda memeriksa tubuh korban. Pastikan
![Page 8: Electrocution](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082416/5482e1cdb4af9fd0098b49d3/html5/thumbnails/8.jpg)
listrik sudah tidak menempel atau terhubung ke tubuh korban. Jika tubuhnya
masih kontak dengan arus listrik, jangan menyentuhnya dengan tangan
telanjang. Matikan arus segera. Jika Anda tidak bisa memotong arusnya,
segera tendang saja tubuhnya dengan sol sepatu Anda.Rebahkan tubuh
korban hingga terlentang dan angkat dagunya.
2. Lihat, dan dengar nafasnya. Jika Anda menemukan korban dalam keadaan
tidak bernapas, segera beri napas bantuan –jika dulu Anda mengikuti
Pramuka, seharusnya Anda bisa melakukannya. Bila Anda termasuk orang
awam, coba tekan hidungnnya dengan jari Anda dan tiupkan udara ke dalam
mulutnya dua kali hingga dadanya mengembang.
3. Periksa denyut nadi di lehernya. Jika tidak ada tanda-tanda setelah 5
detik, tekan dadanya sebanyak 5 kali dengan kedua telapak tangan Anda –
telapak tangan kiri berada di atas dada dan yang lain di atas punggung
tangan kiri. Pastikan posisi tangan Anda berada satu garis dengan putingnya.
Periksa lagi. Jika tetap tidak ada. Ulangi.
4. Tutupi titik luka bakar yang terjadi akibat masuk dan keluarnya arus listrik
pada tubuh karena bisa mempercepat pengurangan cairan dalam tubuh.
Gunakan kain, perban atau benda apapun yang bersifat tidak mengantarkan
panas
![Page 9: Electrocution](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082416/5482e1cdb4af9fd0098b49d3/html5/thumbnails/9.jpg)
BAB III
PENUTUP
3. 1Kesimpulan
3. 2Saran
Bagi mahasiswa, sebagai perawat nantinya bisa mengaplikasikan ilmu ini
atau menerapkannya dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien
sengatan listrik dengan baik dan benar.