eksodontia baru

35
EKSODONTIA OLEH : Diah Agista Setyarini (160110070040) Nisa Mila Biyantini (160110070074) Widi Maretha (160110070084) RUANG TUTOR 5/ KELOMPOK 4

Upload: dhani-mochamad-nur-ramadhani

Post on 16-Jan-2016

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EKSODONTIA baru

EKSODONTIA

OLEH :Diah Agista Setyarini (160110070040)

Nisa Mila Biyantini (160110070074)

Widi Maretha (160110070084)

RUANG TUTOR 5/ KELOMPOK 4

Page 2: EKSODONTIA baru

TEKNIK EKSTRAKSI GIGI PERMANEN RA DAN RB :

TERBUKA(teknik operasi/flap)

TERTUTUP(teknik simple/forcep)

syarat utama ekstraksi yang baik :1. akses dan visualisasi pada daerah yang akan

diekstraksi2. jalur yang tidak terhalang untuk mengekstraksi

gigi3. penggunaan tenaga yang terkontrol.

Page 3: EKSODONTIA baru

LANGKAH UMUM PROSEDUR EKSTRAKSI TERTUTUP :

Melonggarkan perlekatan jaringan lunak ke gigi

Luksasi gigi dengan menggunakan dental elevator

Adaptasi forceps terhadap gigi

Luksasi gigi dengan forceps

Pencabutan gigi dari soketnya

Page 4: EKSODONTIA baru

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN KETIKA EKSTRAKSI :

Posisi ekstraksi

• Untuk gigi RA, dental chair diposisikan sekitar 600 terhadap lantai

• Selama ekstraksi pada kudran RA kanan, kepala pasien seharusnya mengarah ke operator, sehingga akses yang cukup dan visualisasi bisa didapatkan

• Untuk gigi anterior RA, kepala pasien harus diposisikan lurus ke depan

• Pada ekstraksi kuadran maxilla sebelah kiri, kepala pasien hanya sedikit diarahkan ke operator

• Untuk ekstraksi gigi RB, pasien harus diposisikan lebih tegak lurus sehingga ketika mulut dibuka, occlusal plane sejajar dengan lantai. Posisi kursi harus lebih rendah dari pada posisi kursi saat ekstraksi gigi maxilla, dan lengan operator berada pada sudut 1200 pada siku

Peran non-working hand

•membantu melindungi gigi sekitarnya dari forceps•membantu menstabilkan posisi kepala pasien selama proses ekstraks•memiliki peran penting pada saat ekstraksi gigi mandibula karena tangan kiri menyokong dan menstabilkan posisi rahang bawah ketika ekstraksi dilakukan.

Page 5: EKSODONTIA baru

TEKNIK EKSTRAKSI UNTUK GIGI RA :

Gigi insisifGigi

caninus

Gigi premola

r 1

Gigi premola

r 2

Gigi molar

Page 6: EKSODONTIA baru

1. GIGI INSISIF RAHANG ATAS

Diekstraksi menggunakan upper universal forceps (no.150) Gerakan awal harus pelan, konstan dan tegas pada arah labial yang akan

memperluas crestal buccal bone. Selanjutnya gerakan memutar yang lebih pelan. Gerakan memutar

tersebut harus diminamilisasi pada ekstraksi gigi insisif lateral, terutama jika ada lekukan pada gigi.

Page 7: EKSODONTIA baru

2. GIGI CANINUS RAHANG ATAS

dianjurkan menggunakan upper universal forceps (no. 150).

Gerakan awal ekstraksi gigi caninus dilakukan pada aspek buccal, dengan tekanan ke arah palatal.

Sedikit gaya berputar pada forceps mungkin berguna untuk memperluas soket gigi, terutama jika gigi sebelahnya tidak ada atau telah diekstraksi.

Setelah gigi terluksasi dengan baik, gigi bisa dicabut dari soket ke arah labial-incisal dengan labial tractional force.

Page 8: EKSODONTIA baru

3. GIGI PREMOLAR 1 RAHANG ATAS

Ekstraksi gigi ini dilakukan dengan upper universal forceps (no. 150/150A)

Gigi harus diluksasi sebanyak mungkin dengan menggunakan elevator lurus.

Gaya berputar harus dihindari pada gigi ini agar tidak terjadi fraktur akar.

Page 9: EKSODONTIA baru

4. GIGI PREMOLAR 2 RAHANG ATAS

Forceps yang direkomendasikan untuk ekstraksi gigi ini adalah forceps no.150 atau 150A.

Gigi ini memiliki akar yang kuat, sehingga pergerakan yang kuat bisa diberikan pada ekstraksi gigi ini.

Page 10: EKSODONTIA baru

5. GIGI MOLAR RAHANG ATAS

Digunakan forceps no 53R dan 53L. Paruh pada forceps ini memiliki bentuk yang pas pada bifurkasi buccal.

Beberapa dokter gigi memilih menggunakan forceps no. 89 dan 90 (upper cowhorn forceps).

Untuk gigi molar ketiga yang sudah erupsi, digunakan forceps no. 210S (ka/ki)

Pergerakan dasar ekstraksi gigi molar biasanya menggunakan tekanan yang kuat pada buccal dan palatal, akan tetapi gaya yang diberikan pada buccal lebih besar dibandingkan yang ke arah palatal. Gaya rotational tidak digunakan pada ekstraksi gigi ini karena gigi molar rahang atas memiliki 3 akar.

Page 11: EKSODONTIA baru

TEKNIK EKSTRAKSI UNTUK GIGI RB :

Gigi anteriorGigi

premolar Gigi molar

Page 12: EKSODONTIA baru

1. GIGI ANTERIOR RAHANG BAWAH

Digunakan lower universal forceps (no.151) .

Pergerakan ekstraksi biasanya dilakukan ke arah labial dan lingual, dengan menggunakan tekanan yang sama besar.

Gigi dicabut menggunakan tractional forceps pada arah labial-incisal.

Page 13: EKSODONTIA baru

2. GIGI PREMOLAR RAHANG BAWAH

Pada ekstraksi gigi premolar rahang bawah, biasanya digunakan juga dorceps no.151.

Akan tetapi, forceps no.151A bisa dijadikan alternatif.

Pergerakan awal diarahkan ke aspek buccal lalu kembali ke aspek lingual dan akhirnya berotasi.

Pergerakan rotasi sangat diperlukan pada ekstraksi gigi ini.

Page 14: EKSODONTIA baru

3. GIGI MOLAR RAHANG ATAS

Forceps no.17 biasanya digunakan untuk ekstraksi gigi ini.

Pergerakan kuat pada arah buccolingual digunakan untuk memperluas soket gigi dan memberikan kemudahan gigi untuk diekstraksi pada arah buccoocclusal.

Untuk mengekstraksi gigi molar ketiga yang telah erupsi, biasanya digunakan forceps no.222.

Page 15: EKSODONTIA baru

KOMPLIKASI SAAT EKSTRAKSI GIGI PERMANEN DAN PENANGANANNYA

Gigi mungkin saja tiba-tiba tercabut dari tulang karena tekanan keluar dari paruh forceps dan

aspirasi atau tertelannya fragmen gigi. Mencegah : menempatkan 4x4 inch gauze di

dalam rongga mulut. meminta persetujuan pasien untuk

pemasangannya dan menjelaskan tujuan penggunaannya

Gigi pada bronchial tree harus dibuang sesegera mungkin dengan bronchoscopy untuk mencegah komplikasi yang serius.

Jika gigi masuk ke saluran pencernaan segera rujuk pasien ke dokter spesialis.

Page 16: EKSODONTIA baru

KOMPLIKASI PASCA EKSTRAKSI GIGI PERMANEN DAN PENANGANANNYA

PERDARAHAN

faktor lokal faktor sistemik. - trauma yang berlebihan pada jaringan lunak.-mukosa yang mengalami peradangan pada daerah ekstraksI- tidak dipatuhinya instruksi pasca ekstraksi oleh pasien- tindakan pasien seperti penekanan soket oleh lidah dan kebiasaan menghisap-hisap.- kumur-kumur yang berlebihan- memakan makanan yang keras pada daerah ekstraksi

. Hipertensi

. Hemofilli- Diabetes Mellitus- Malfungsi Adrenal- Pemakaian obat antikoagulan

Page 17: EKSODONTIA baru

Trauma pada pembuluh darah

Hemostatis primer : pembentukan platelet plug yang meliputi luka

vasokonstriksi pembuluh darah

adanya interaksi antara trombosit, faktor-faktor koagulasi dan dinding pembuluh darah.

clotting cascade dengan aktivasi thromboplastin, konversi dari prothrombin menjadi thrombin, dan akhirnya membentuk deposisi fibrin.

EKSTRAKSI GIGI

Page 18: EKSODONTIA baru

FAKTOR SISTEMIK :

1. PENYAKIT KARDIOVASKULERDenyut nadi pasien meningkat, tekanan darah pasien naik → bekuan darah yang sudah terbentuk terdorong sehingga terjadi perdarahan.

2. HIPERTENSI- Bila anestesi lokal yang kita gunakan mengandung vasokonstriktor, pembuluh darah akan menyempit menyebabkan tekanan darah meningkat, pembuluh darah kecil akan pecah, sehingga terjadi perdarahan.

- Penting juga ditanyakan kepada pasien apakah dia mengkonsumsi obat-obat tertentu seperti obat antihipertensi, obat-obat pengencer darah, dan obat-obatan lain karena juga dapat menyebabkan perdarahan.

Page 19: EKSODONTIA baru

3. HEMOFILLIPada pasien hemofilli A (hemofilli klasik) ditemukan defisiensi factor VIII. Pada hemofilli B (penyakit Christmas) terdapat defisiensi faktor IX. Sedangkan pada von Willebrand’s disease terjadi kegagalan pembentukan platelet, tetapi penyakit ini jarang ditemukan.

4. DIABETES MELLITUSBila DM tidak terkontrol, akan terjadi gangguan sirkulasi perifer, sehingga penyembuhan luka akan berjalan lambat, fagositosis terganggu, PMN akan menurun, diapedesis dan kemotaksis juga terganggu karena hiperglikemia sehingga terjadi infeksi yang memudahkan terjadinya perdarahan.

FAKTOR SISTEMIK :

Page 20: EKSODONTIA baru

5. MALFUNGSI ADRENALDitandai dengan pembentukan glukokortikoid berlebihan (Sindroma Cushing) sehingga menyebabkan diabetes dan hipertensi.

6. PEMAKAIAN OBAT ANTIKOAGULANPada pasien yang mengkonsumsi antikoagulan (heparin dan walfarin) menyebabkan PT dan APTT memanjang. Perlu dilakukan konsultasi terlebih dahulu dengan internist untuk mengatur penghentian obat-obatan sebelum pencabutan gigi.

FAKTOR SISTEMIK :

Page 21: EKSODONTIA baru

PENATALAKSANAAN PERDARAHAN PASCA EKSTRAKSI GIGI

• bersikap tenang dan jangan panik.• Berikan penjelasan bahwa segalanya

dapat diatasi• Alveolar oozing adalah normal pada 12-

24 jam pasca ekstraksi gigi.

• melakukan penekanan langsung dengan tampon kapas atau kassa pada daerah perdarahan

• penekanan dengan tampon yang telah diberi anestetik lokal yang mengandung vasokonstriktor (adrenalin).

• Pasien diminta menggigit tampon selama 10 menit dan periksa kembali apakah perdarahan sudah berhenti

• Bila perlu, dapat ditambahkan pemberian bahan absorbable gelatine sponge (alvolgyl / spongostan) yang diletakkan di alveolus serta lakukan penjahitan biasa.

Page 22: EKSODONTIA baru

lakukan penjahitan pada soket gigi yang mengalami perdarahan tersebut. Teknik penjahitan yang kita gunakan adalah teknik matras horizontal dimana jahitan ini bersifat kompresif pada tepi-tepi luka. Benang jahit yang digunakan umumnya adalah silk 3.0, vicryl® 3.0, dan catgut 3.0.

Perdarahan deras → lakukan klem dengan hemostat lalu lakukan ligasi, yaitu mengikat pembuluh darah dengan benang atau dengan kauterisasi.  Perdarahan masif dan tidak berhenti → tetap bersikap tenang dan siapkan segera hemostatic agent seperti asam traneksamat. Injeksikan asam traneksamat secara intravena atau intra muskuler.  

Bila Perdarahan Belum Berhenti :

Page 23: EKSODONTIA baru

INSTRUKSI PASCA EKSTRAKSI GIGI PERMANEN

Gigit tampon selama 30 menit Jangan gunakan sedotan untuk minum selama 24 jam Sikat gigi seperti biasa, akan tetapi jangan gunakan

mouthwash pada hari ekstraksi minumlah obat penghilang rasa sakit seperti yang sudah

diresepkan jika rasa sakit bertambah setelah 48 jam atau ada

perdarahan abnormal, segera hubungi dokter untuk mencegah perdarahan dan pembengkakan, naikkan

posisikan kepala 2 atau 3 bantal ketika istirahat tidur jangan meludah. Meludah dapat mengakibatkan perdarahan. jika perdarahan terjadi lagi, gigit lagi tampon selama 1 jam ice packs dapat digunakan setelah operasi dan 24 jam

setelahnya untuk mengurangi pembengkakan. Gunakan ice packs selama 10 menit dan lepaskan selama 10 menit.

Page 24: EKSODONTIA baru

TEKNIK EKSTRAKSI PADA GIGI SULUNG

Page 25: EKSODONTIA baru

TEKNIK EKSTRAKSI PADA GIGI SULUNG

pada dasarnya hampir sama dengan pada orang dewasa

Perbedaan terdapat pada manajemen pasiennya ekstraksi harus diawali pemberian anestesi topikal

dan lokal yang tepat dengan pertimbangan pemberian oral, intravena, atau sedasi, kadang anestesi umum.

melakukan diskusi dengan anak dan orang tuanya untuk mempersiapkan prosedur yang akan dilakukan

memberikan persiapan preoperatif Menjelaskan keseluruhan prosedur dan pemulihan

pasca ekstraksi mereview catatan medis pasien

Page 26: EKSODONTIA baru

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN KETIKA EKSTRAKSI ANTARA LAIN :

posisi pasien

tangan yang tidak bekerja (non-working

hand)

tata cara ekstraksi

Page 27: EKSODONTIA baru

TEKNIK EKSTRAKSI GIGI RAHANG ATAS

1. Teknik ekstraksi gigi anterior rahang atasmenggunakan forceps beaks untuk akar lalu menggunakan rotasi searah jarum jam dan berlawanan arah jarum jam sepanjang sumbu panjang gigi

Page 28: EKSODONTIA baru

2. Teknik ekstraksi gigi molar rahang atasepithelial attachment dipisahkan elevator lurus no 301 digunakan untuk luxate gigi Ekstraksi menggunakan maxillary universal forceps no 150S Pergerakan awal dilakukan di palatal gerakan bolak balik pada buccal dan palatal dengan tenaga yang pelan dan terus menerus pada forceps.

Page 29: EKSODONTIA baru

TEKNIK EKSTRAKSI GIGI RAHANG BAWAH1. Teknik ekstraksi gigi anterior rahang bawah penempatan forceps yang tepat harus

sangat diperhatikan untuk menghindari terjadinya dislokasi. Dengan pelan, pergerakan yang bolak balik dengan tenaga yang tetap diaplikasikan pada pergerakan labial dan lingual untuk mengekstraksi gigi ini.

Page 30: EKSODONTIA baru

2. Teknik ekstraksi gigi molar rahang bawahdokter gigi harus memberikan perhatian pada struktur pendukung mandibula dengan menggunakan tangan yang tidak bekerja sehingga cedera pada TMJ bisa dihindari. Setelah luxasi dengan elevator lurus no. 301, forceps no 151S digunakan untuk mengekstraksi gigi dengan gerak bolak balik pada buccal dan palatal.

Page 31: EKSODONTIA baru

KOMPLIKASI SAAT EKSTRAKSI GIGI SULUNG DAN PENANGANANNYA

Beberapa faktor yang mungkin membuat pasien anak mengaspirasi atau menelan benda asing selama perawatan gigi.

Faktor-faktor tersebut adalah : Posisi duduk yang miring pada pasien pengelihatan dokter gigi yang terganggu

karena pasien membuka mulut lebih kecil pergerakan pasien yang tidak terduga

Page 32: EKSODONTIA baru

KOMPLIKASI PASCA EKSTRAKSI GIGI SULUNG DAN PENANGANANNYA

Setelah gigi diekstraksi, tempat yang ditinggalkannya harus dievaluasi menggunakan currete

Operator harus melakukan palpasi pada semua aspek gigi untuk merasakan ada atau tidaknya ketidakteraturan pada tulang atau alveolar

Page 33: EKSODONTIA baru

Tempat ekstraksi harus dievaluasi apakah membutuhkan penjahitan, walaupun sangat jarang diindikasikan setelah ekstraksi pada gigi sulung

Postoperative haemorrhage biasanya terjadi pada anak-anak dan bisa terjadi pada multiple extractions dengan anestesi umum

Komplikasi pasca pencabutan pada anak sama seperti pada dewasa begitu juga perawatannya

Page 34: EKSODONTIA baru

INSTRUKSI PASCA EKSTRAKSI GIGI SULUNG Gigit tampon selama 30 menit. Jangan

kunyah tampon Jangan gunakan sedotan untuk minum

selama 24 jam Sikat gigi seperti biasa, akan tetapi

jangan gunakan mouthwash pada hari ekstraksi

minumlah obat penghilang rasa sakit seperti yang sudah diresepkan

jika rasa sakit bertambah setelah 48 jam atau ada perdarahan abnormal, segera hubungi dokter

Page 35: EKSODONTIA baru

untuk mencegah perdarahan dan pembengkakan, naikkan posisikan kepala 2 atau 3 bantal ketika istirahat tidur

jangan meludah. Meludah dapat mengakibatkan perdarahan.

jika perdarahan terjadi lagi, gigit lagi tampon selama 1 jam

ice packs dapat digunakan setelah operasi dan 24 jam setelahnya untuk mengurangi pembengkakan. Gunakan ice packs selama 10 menit dan lepaskan selama 10 menit

tanda kehitaman atau kebiruan biasanya terjadi setelah operasi.

minum dan makan makanan yang mudah ditelan