ekonomi teknik paper

41
PAPER EKONOMI TEKNIK ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI PADI PADA SISTEM PERTANIAN ORGANIK RISMA SIHOMBING 05091002007 JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Upload: ary-saputra

Post on 03-Aug-2015

118 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ekonomi Teknik Paper

PAPER EKONOMI TEKNIK

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI PADI PADA SISTEM PERTANIAN ORGANIK

RISMA SIHOMBING

05091002007

JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

2011

Page 2: Ekonomi Teknik Paper

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pada dekade terakhir ini masyarakat/konsumen semakin memperhatikan mutu

dari produk pangan/pertanian. Faktor kesehatan dan keamanan pangan menjadi

prioritas utama. Pertanian organik didefinisikan sebagai usaha budidaya pertanian

yang hanya menggunakan bahan-bahan alami, baik yang diberikan melalui tanah

maupun yang langsung kepada tanaman budidaya.

Pertumbuhan permintaan pertanian organik dunia mencapai 15-20%

pertahun, namun pangsa pasar yang mampu dipenuhi hanya berkisar antara 0,5-2%

dari keseluruhan produk pertanian. Meski di Eropa penambahan luas areal pertanian

organik terus meningkat dari rata-rata dibawah 1% (dari total lahan pertanian) tahun

1987, menjadi 2-7% di tahun 1997 (tertinggi di Austria mencapai 10,12%), namun

tetap saja belum mampu memenuhi pesatnya permintaan (Jolly, 2000). Inilah

kemudian yang memacu permintaan produk pertanian organic dari negara-negara

berkembang.

Selain faktor di atas, perkembangan pertanian organik di Indonesia juga

didorong oleh munculnya keadaran konsumen akan pentingnya produk-produk sehat

dan ramah lingkungan, khususnya di kalangan kelas menengah perkotaan. Sebagian

lagi, didorong oleh kampanye dan advokasi aktivis LSM baik dalam isu lingkungan

maupun pendampingan petani. Argumentasi lain pertanian organic dianggap tidak

menguntungkan. Memang dalam jangka pendek, pertanian organik dengan kondisi

teknologi yang sama sementara perlakuan pemupukan lebih rendah, akan

memberikan hasil kurang optimal dibanding budidaya konvensional. Tetapi jika

dikombinasikan pemakaian pupuk organik, pengendalian organisme pengganggu

tanaman secara baik, dengan inovasi teknologi yang tepat akan mampu memberikan

hasil yang relative sama. Yang pasti, dalam jangka panjang pertanian organik

memberikan jaminan akan kualitas tanah dan ekosistem lokal yang lebih baik.

PengalamanYayasan Bina Sarana Bakti, di Cisarua telah membuktikan hal ini setelah

15 tahun bergelut di bidang pertanian organik

Page 3: Ekonomi Teknik Paper

Terlepas bahwa mayoritas orang Indonesia, utamanya para birokrat, peneliti

dan pengambil keputusan pertanian masih menyangsikan pertanian organik, secara

nyata pertanian organik mulai bermunculan. Dan pemicu utamanya adalah

keuntungan ekonomis. Bisnis pertanian organik semakin banyak karena menyimpan

keuntungan besar. Sebenarnya kalangan birokrat sekarang pun mulai melirik

pertanian organik, tetapi yang menggerakkan mereka bukan soal kesadaran ekologis

tetapi lebih karena negara maju banyak yang mencari yang berarti peluang meraup

devisa.

Pertanian organik kini masih disangsikan kemampuannya dalam memberikan

produktivitas yang tinggi oleh banyak orang dan kalangan. Karenanya tidak

dipercaya memecahkan soal pertanian dan kecukupan pangan masa depan. Juga,

masih diragukan sebagai peluang bisnis yang menjanjikan di masa kini dan masa

depan. Ini wajar, karena belum cukup banyak bukti pertanian organic berhasil

membuka mata mereka.

Upaya menciptakan kemandirian pangan dengan mengembangkan produksi

sumber pangan alternatif substitusi pangan impor dilakukan seiring dengan

pemacuan tiga komoditi pangan utama. Sumber pangan karbohidrat yang dapat

dimanfaatkan untuk substitusi pangan pertanian organik seperti kentang, jagung

putih dan umbi-umbian.

Mengembangkan sumber pangan alternatif ini justru memiliki nilai ekonomis

tinggi karena disamping produktivitas per hektarnya tinggi, pangan tersebut sebagai

bahan baku industri. Dengan keragaman sumber bahan pangan yang dikonsumsi dan

dapat diproduksi di dalam negeri diharapkan dapat menekan impor pangan secara

nyata dan mengurangi ketergantungan pangan dari luar negeri sehingga ketahanan

dan kemandirian pangan nasional semakin mantap.

2. Tujuan

Untuk mengetahui apakah ada perbedaan keuntungan usahatani padi yang

dibudidayakan melalui sistem pertanian organik dengan sistem konvensional

Page 4: Ekonomi Teknik Paper

(anorganik), untuk mengetahui produktifitas tenaga kerja usahatani padi organic,

untuk mengetahui kelayakan usahatani padi organic.

Page 5: Ekonomi Teknik Paper

TINJAUAN PUSTAKA

Usaha yang akan dijalankan diharapkan dapat memberikan penghasilan

sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Pencapaian tujuan usaha harus memenuhi

beberapa kriteria kelayakan usaha. Artinya, jika diihat dari segi bisnis, suatu usaha

sebelum dijalankan harus dinilai pantas atau tidak untuk dijalankan. Pantas artinya

layak atau akan memberikan keuntungan dan manfaat yang maksimal.

Agar tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai keinginan, apapun tujuan

perusahaan (baik profit, sosial, maupun gabungan dari keduanya), apabila ingin

melakukan investasi, terlebih dahulu hendaknya dilakukan sebuah studi. Tujuannya

adalah untuk menilai apakah investasi yang akan ditanamkan layak atau tidak untuk

dijalankan (dalam arti sesuai dengan tujuan perusahaan) atau dengan kata lain, jika

usaha tersebut dijalankan, akan memberikan manfaat atau tidak.

Untuk itu suatu usaha perlu melakukan suatu studi kelayakan usaha, yaitu

suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan, usaha atau

bisnis yang akan dijalankan dalam rangka menentukan layak atau tidak suatu usaha

tersebut dijalankan. Dari pengertian tersebut, maka studi kelayakan usaha merupakan

kegiatan untuk mempelajari secara mendalam, artinya meneliti secara sungguh-

sungguh data dan informasi yang ada, yang kemudian mengukur, menghitung dan

menganalisis hasil penelitian tersebut dengan menggunakan metode-metode tertentu.

Dan penelitian yang dilakukan terhadap usaha yang akan dijalankan menggunakan

ukuran tertentu, sehingga diperoleh hasil yang maksimal.

Istilah kelayakan mengandung arti, bahwa penelitian yang dilakukan secara

mendalam dengan tujuan untuk menentukan apakah usaha yang dijalankan akan

memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang akan

dikeluarkan. Denga kata lain, kelayakan dapat berarti bahwa usaha yang dijalankan

akan memberikan keuntungan finansial dan nonfinansial sesuai dengan tujuan yang

diinginkan. Lebih lanjut, istilah layak juga berarti bahwa suatu usaha juga dapat

memberikan keuntungan tidak hanya bagi perusahaan yang menjalankan, tetapi juga

bagi investor, kreditor, pemerintah dan masyarakat luas. Dengan demikian dalam

suatu studi kelayakan usaha akan menyangkut tiga aspek, yaitu:

Page 6: Ekonomi Teknik Paper

1. Manfaat ekonomis usaha tersebut bagi usaha itu sendiri (sering disebut

sebagai manfaat finansial). Yang berarti apakah usaha tersebut dipandang

cukup menguntungkan apabila dibandingkan dengan risiko usaha tersebut.

2. Manfaat ekonomis usaha tersebut bagi Negara tempat usaha itu dilaksanakan

(sering disebut sebagai manfaat ekonomi nasional). Yang menunjukkan

manfaat usaha tersebut agi ekonomi makro suatu negara.

3. Manfaat sosial usaha tersebut bagi masyarakat di sekitar lokasi usaha.

Ada lima tujuan, pentingnya melakukan studi kelayakan usaha:

1. Menghindari risiko kerugian

Studi kelayakan bertujuan untuk menghindari risiko kerugian keuangan di

masa dating yang penuh ketidakpastian. Kondisi ini ada yang dapat diramalkan akan

terjadi atau terjadi tanpa dapat diramalkan. Dalam hal ini fungsi studi kelayakan

adalah untuk meminimalkan risiko yang tidak diinginkan, baik risiko yang dapat

dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan.

2. Memudahkan perencanaan

Ramalan tentang apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, dapat

mempermudah dalam melakukan perencanaan. Perencanaan tersebut, meliputi:

· Berapa jumlah dana yang diperlukan

· Kapan usaha akan dijalankan

· Di mana lokasi usaha akan dibangun

· Siapa yang akan melaksanakan

· Bagaimana cara melaksanakannya

· Berapa besar keuntungan yang akan diperoleh

· Bagaimana cara mengawasinya jika terjadi penyimpangan

Dengan adanya perencanaan yang baik, maka suatu usaha akan mempunyai jadwal

pelaksanaan usaha, mulai dari usaha dijalankan sampai pada waktu tertentu.

3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan

Berbagai rencana yang sudah disusun akan memudahkan dalam pelaksanaan

usaha. Rencana yang sudah disusun akan dijadikan acuan dalam mengerjakan setiap

Page 7: Ekonomi Teknik Paper

tahap usaha, sehingga suatu pekerjaan dapat dilakukan secara sistematis dan dapat

tepat sasaran serta sesuai rencana.

4. Memudahkan pengawasan

Pelaksanaan usaha yang sesuai rencana akan memudahkan untuk melakukan

pengawasan terhadap jalannya uasaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar tidak

terjadi penyimpangan dari rencana yang telah disusun. Di samping itu, pelaksanaan

usaha dapat dilakukan secara sungguh-sungguh, karena ada yang mengawasi.

5. Memudahkan pengendalian

Adanya pengawasan dalam pelaksanaan pekerjaan dapat terdeteksi terjadinya

suatu penyimpangan, sehingga dapat dilakukan pengendalian atas penyimpangan

tersebut. Tujuan dari pengendalian ini adalah untuk mengendalikan pelaksanaan

pekerjaan yang melenceng, sehingga tujuan perusahaan akan tercapai.

Pihak-pihak yang berkepentingan

Peusahaan yang melakukan studi kelayakan usaha akan

mempertanggungjawabkan hasilnya kepada berbagai pihak yang berkepentingan,

yaitu:

1. Investor

Jika hasil studi kelayakan yang telah dibuat ternyata layak untuk

direalisasikan, pendanaan dapat mulai dicari dengan mencari investor atau pemilik

modal yang mau menanamkan modalnya. Bagi investor, hasil studi kelayakan

memiliki arti tersendiri, karena investor akan mempelajari laporan tersebut untuk

memastikan keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan keselamatan atas modal

yang akan ditanamkannya.

2. Lembaga keuangan

Jika modal perusahaan berasal dari dana pinjaman bank atau lembaga

keuangan lainnya, maka lembaga-lembaga tersebut akan berkepentingan terhadap

hasil studi kelayakan. Bank dan lembaga keuangan lainnya tidak mau memberi kredit

atau pinjaman, bila suatu usaha tersebut di kemudian hari mempunyai masalah

(kredit macet). Oleh karena itu, untuk usaha-usaha tertentu pihak perbankan akan

Page 8: Ekonomi Teknik Paper

melakukan studi kelayakan terlebih dahulu secara mendalam sebelum pinjaman

dikucurkan kepada pihak peminjam.

3. Pemerintah

Bagi pemerintah pentingnya studi kelayakan adalah untuk meyakinkan

apakah usaha yang dijalankan akan memberikan manfaat, baik bagi perekonomian

secara umum maupun gaji masyarakat luas, seperti penyediaan lapangan pekerjaan.

Pemerintah juga berharap usaha yang akan dijalankan tidak merusak lingkungan

sekitarnya, baik terhadap manusia dan lingkungan hidup lainnya

4. Masyarakat luas

Bagi masyarakat luas, adanya bisnis akan memberikan manfaat seperti

tersedia lapangan kerja, baik bagi pekerja di sekitar likasi proyek maupun bagi

masyarakat lainnya. Manfaat lain adalah terbukanya wailayah tersebut dari

ketertutupan. Dengan adanya usaha akan memancing munculnya sarana dan

prasarana bagi masyarakat.

5. Manajemen

Hasil studi kelayakan usaha merupakan ukran kinerja bagi pihak manajemen

perusahaan untuk menjalankan tugasnya. Kinerja tersebut dapat dilihat dari hasil

yang telah dicapai, sehingga terlihat prestasi kerja pihak manajemen yang

menjalankan usaha.

Proses dan Tahap Studi Kelayakan

Langkah-langkahnya:

1. Tahap Penemuan Ide atau Perumusan Gagasan

Dalam tahap ini wirausaha memiliki ide untuk merintis usaha barunya. Ide

tersebut kemudian dirumuskan dan diidentifikasi dalam bentuk pemikiran dan

kemungkinankemungkinan bisnis apa saja yang paling memberikan pluang untuk

dilakukan dan menguntungkan dalam jangka waktu yang panjang.

2. Tahap Memformulasikan Tujuan

Dalam tahap ini dalah tahap perumusan visi dan misi.

Page 9: Ekonomi Teknik Paper

3. Tahap Analisis

Tahap ini merupakan tahap penelitian, yaitu proses sistematis yang dilakukan

untuk membuat suatu keputusan apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan atau

tidak. Adapun aspek-aspek yang diamati dan dicermati adalah:

· Aspek hukum

· Aspek Pasar dan Pemasaran

· Aspek Keuangan

· Aspek Teknik/Operasi

· Aspek Manajemen/Organisasi

· Aspek Ekonomi Sosial

· Aspek Lingkungan

4. Tahap Keputusan

Merupakan tahap akhir yang merupakan pembuatan keputusan untuk

melaksanakan atau tidak suatu bisnis.

Aspek-aspek dalam Penilaian

Tahap-tahap dalam pembuatan dan penilaian studi kelayakan hendaknya

dilakukan secara benar dan lengkap. Setiap tahapan memiliki berbagai aspek yang

harus diteliti, diukur dan dinilai sesuai dengan ketentuan. Secara umum prioritas

aspek-aspek yang perlu dilakukan dalam studi kelayakan adalah:

1. Aspek hukum

Dalam aspek ini yang akan dibahas adalah masalah kelengkapan dan

keabsahan dokumen perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha sampai ijin-ijin yang

dimiliki. Kelengkapan dokumen sangat penting karena hal ini merupakan dasar

hukum yang harus dipegang, apabila di kemudian hari timbul masalah. Keabsahan

dan kesempurnaan dokumen dapat diperoleh dari pihak-pihak yang menerbitkan atau

mengeluarkan dokumen tersebut. Dokumen yang diperlukan meliputi:

· Akte Pendirian Perusahaan dari Notaris

· Bentuk badan usaha, serta keabsahannya dan bentuk badan usaha tertentu, seperti

PT dan Yayasan harus disahkan oleh Departemen Kehakiman

· Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

Page 10: Ekonomi Teknik Paper

· Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Di samping dokumen di atas, perusahaan juga perlu memiliki ijin-ijin

tertentu, yaitu :

· Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), diperoleh melalui Departemen Perdagangan

· Surat Ijin Usaha Industri (SIUI), diperoleh melalui Departemen Perindustrian

· Ijin domisili, diperoleh melalui kelurahan setempat

· Ijin mendirikan bangunan (IMB), diperoleh melalui pemerintah daerah setempat

· Ijin gangguan, diperoleh melalui kelurahan setempat

Selain itu juga dibutuhkan beberapa dokumen penting lainnya, antara lain:

· Bukti diri (KTP/SIM)

· Sertifikat tanah

· Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB)

2. Aspek Pasar dan Pemasaran

Setiap usaha yang akan dijalankan harus memiliki pasar yang jelas. Dalam

aspek pasar dan pemasaran, hal-hal yang perlu dijabarkan adalah;

· Ada-tidaknya pasar (konsumen)

· Seberapa besar pasar yang ada

· Peta kondisi pesaing, terutama untuk produk yang sejenis

· Perilaku konsumen

· Strategi yang dijalankan untuk memenangkan persaingan dan merebut pasar yang

ada.

Untuk mengetahui ada-tidaknya pasar dan seberapa besarnya pasar, serta

perilaku konsumen, maka perlu dilakukan riset pasar, dengan cara:

· Melakukan survey dengan terjun langsung ke pasar untuk melihat kondisi pasar

yang ada. Dalam hal ini untuk mengetahui jumlah pembeli dan pesaing.

· Melakukan wawancara dengan berbagai pihak yang dianggap memegang peranan.

Dalam hal ini melakukan wawancara kepada pesaing secara diamdiam.

· Menyebarkan kuesioner ke berbagai calon konsumen untuk mengetahui keinginan

dan kebutuhan konsumen saat ini. Dalam hal ini untuk mengetahui jumlah

konsumen, daya beli dan selera.

Page 11: Ekonomi Teknik Paper

Menawarkan produk dengan pemasangan iklan, seolah-olah produknya sudah

ada. Dalam hal ini untuk melihat respon konsumen, waluapun produknya harus pesan

terlebih dahulu.

Perlu diketahui bahwa, di dalam pasar, sebesanrnya dapat dibagi menjadi 2

kelompok pasar, yaitu:

· Pasar nyata: sekumpulan konsumen yang mempunyai minat, pendapatan dan akses

pada suatu produk tertentu

· Pasar potensial: sekumpulan konsumen yang memiliki minat terhadap suatu

produk, tetapi belum didukung oleh akses dan pendapatan. Namun suatu saat, apabila

telah memiliki pendapatan dan akses, mereka akan membeli.

Setelah diketahui pasar dan potensinya, maka langkah selanjutnya adalah

menyusun strategi pemasaran, yang meliputi:

· Strategi produk

· Strategi harga

· Strategi lokasi dan distribusi

· Strategi promosi

3. Aspek Keuangan

Dalam aspek keuangan, hal-hal yang perlu digambarkan adalah jumlah

investasi, biaya-biaya dan pendapatan yang akan diperoleh. Besarnya investasi

berarti jumlah dana yang dibutuhkan, baik untuk modal investasi pembelian aktiva

tetap maupun modal kerja, selain itu juga biaya-biaya yang diperlukan selama umur

investasi dan pendapatan. Untuk dapat melakukan penilaian investasi, maka sebuah

perusahaan harus memubuat laporan keuangan. Adapun fungsi laporan keuangan,

secara umum adalah:

· Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva dan jenis-jenis aktiva

· Memberikan informasi tentang jumlah kewajiban, jenis-jenis kewajiban dan jumlah

modal

· Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari jumlah pendapat

yang diperoleh dan sumber-sumber pendapatan

· Memberikan informasi tentang jumlah biaya yang dikeluarkan berikt jenis-jenis

biaya dalam periode tertentu

Page 12: Ekonomi Teknik Paper

· Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi di dalam aktiva ,

kewajiban dan modal di dalam suatu perusahaan

· Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode dari hasil-

hasil laporan keuangan yang disajikan.

4. Aspek Teknik/Operasi

Dalam aspek teknis atau operasi, hal-hal yang perlu digambarkan adalah:

· Lokasi usaha

Lokasi merupakan tempat melayani konsumen. Dengan demikian, maka perlu

dicari lokasi yang tepat sebagai tempat usaha, karena akan memberikan keuntungan

sebagai berikut:

_ Pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat lebih memuaskan

_ Kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja yang diinginkan, baik jumlah

dan kualitasnya

_ Kemudahan dalam memperoleh bahan baku atau bahan penolong dalam

jumlah yang diinginkan secara terus-menerus

_ Kemudahan untuk memperluas lokasi usaha karena biasanya sudah

diperhitungkan untuk usaha perluasan lokasi sewaktu-waktu

_ Memiliki nilai atau harga ekonomi yang lebih tinggi di masa yang akan

datang

_ Meminimalkan terjadinya konflik, terutama dengan masyarakat dan

pemerintah setempat

· Penentuan layout/tata letak

Penentuan layout perlu dilakukan secara cermat dengan mempertimbangkan

faktor keamanan, kenyamanan, keindahan, efisiensi, biaya, fleksibilitas. Dengan

pertimbangan di atas, maka akan diperoleh keuntungan sebagai berikut:

_ Ruang gerak untuk beraktivitas dan pemeliharaan memadai. Artinya suatu ruangan

didesain sedemikian rupa, sehingga tidak terkesan sumpek. Kemudian layout juga

harus memudahkan untuk melakukan pemeliharaan ruangan atau gedung.

_ Pemakaian ruangan menjadi efisien. Artinya pemakaian ruangan harus dilakukan

secara optimal, jangan sampai ada ruangan yang menganggur atau tidak terpakai

karena hal ini akan menimbulkan biaya bagi perusahaan.

Page 13: Ekonomi Teknik Paper

_ Aliran material menjadi lancar. Artinya jika layout dibuat secara benar, maka

produksi menjadi tepat waktu dan tepat sasaran.

_ Layout yang tepat memberikan keindahan, kenyamanan, kesehatan dan

keselamatan kerja yang lebih baik, sehingga memberikan motivasi yang tinggi

kepada karyawan. Di samping itu, pelanggan pun betah untuk bertransaksi atau

berurusan dengan perusahaan.

· Teknologi yang digunakan. Teknologi yang digunakan harus sesuai dengan

perkembangan teknologi saat ini dan yang akan datang, serta harus disesuaikan

dengan luas produksi, supaya tidak terjadi kelebihan kapasitas.

· Volume produksi. Volume produksi harus relevan dengan potensi pasar dan

prediksi permintaan, sehingga tidak terjadi kelebihan atau kekurangan kapasitas.

Volume operasi yang berlebihan akan menimbulkan masalah dalam penyimpanan,

sedangkan volume produksi yang kurang akan menyebabkan hilangnya pelanggan.

· Bahan baku dan bahan penolong. Bahan baku dan bahan penolong serta sumber

daya yang diperlukan harus cukup tersedia. Persediaan tersebut harus sesuai dengan

volume produksi.

· Tenaga kerja. Meliputi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dan kualifikasi yang

sesuai dengan pekerjaan yang ada agar penyelesaian pekerjaan bisa lebih cepat, tepat

dan hemat.

5. Aspek Manajemen/Organisasi

Dalam aspek manajemen dan organisasi, yang perlu diteliti dan dinilai

adalah:

· Pemilik usaha (jumlah dan komposisi modal)

· Pengelola usaha dengan jumlah serta kualifikasi (pendidikan dan pengalaman)

· Sturuktur organisasi dan gambaran mengenai jabatan

· Rencana kerja seperti pencapaian target, sasaran dan tujuan

6. Aspek Ekonomi Sosial

Gambaran dalam aspek ekonomi adalah untuk melihat seberapa besar

pengaruh yang ditimbulkan jika proyek tersebut dijalankan. Pengaruh tersebut

terutama terhadap ekonomi secara luas serta dampak sosialnya terhadap masyarakat

secara keseluruhan.

Page 14: Ekonomi Teknik Paper

Dampak ekonomi meliputi:

· Jumlah tenaga kerja yang tertampung, baik yang bekerja di pabrik maupun

masyarakat yang di luar pabrik

· Peningkatan pendapatan masyarakat

Demikian pula, perusahaan perlu mencamtumkan dampak sosial yang ada

dalam hasil penelitian. Dampak sosial yang muncul akibat adanya usaha berupa

tersedianya sarana dan prasarana, antara lain:

· Pembangunan jalan

· Penerangan

· Sarana telepon

· Sarana air minum

7. Aspek Dampak Lingkungan

Aspek dampak lingkungan merupakan analisis yang paling dibutuhkan pada

saat ini, karena setiap proyek yang dijalankan akan memiliki dampak yang sangat

besar terhadap lingkungan di sekitarnya, antara lain:

· Dampak terhadap air

· Dampak terhadap tanah

· Dampak terhadap udara

· Dampak terhadap kesehatan manusia

Pada akhirnya pendirian usaha akan berdampak terhadap kehidupan fisik, flora dan

fauna yangada di sekitar usaha secara keseluruhan.

Metode Penilaian Investasi

· Konsep Nilai Waktu Uang

Konsep ini penting, karena merupakan dasar untuk:

1. Menghitung harga saham

2. Menghitung harga obligasi

3. Memahami metode Net Present Value

4. Melakukan analisis komparatif antara beberapa alternative

5. Perhitungan bunga dan tingkat keuntungan

6. Perhitungan amortisasi hutang

Page 15: Ekonomi Teknik Paper

· Future Value (FV)

Untuk mengetahui nilai uang yang akan diterima di masa yang akan datang.

Rumus:

dimana:

FVn = Future Value pada periode n

PV = Present Value

k = suku bunga

n = periode waktu

· Present Value (PV)

Untuk menentukan nilai sekarang atas uang pada masa yang akan datang.

Rumus:

dimana:

FVn = Future Value pada periode n

PV = Present Value

k = suku bunga

n = periode waktu

Untuk mengetahui layak tidaknya suatu investasi yang dilakukan dan

menguntungkan secara ekonomis, maka dapat digunakan 4 kriteria penilaian, yaitu:

1. Payback Period (PP)

Periode waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi pada suatu

proyek. Karakteristik:

a. Tidak ada batas waktu yang jelas, semuanya tergantung pada pemilik modal.

Namun pada umumnya, payback period yang pendek lebih disukai.

b. Keuntungan dari metode payback period adalah:

· Mudah dihitung dan dimengerti

Page 16: Ekonomi Teknik Paper

· Dapat memberikan informasi mengenai risiko dan likuiditas proyek. (Proyek yang

payback period-nya pendek mempunyai risiko yang rendah dan likuiditas yang lebih

baik)

c. Kelemahan dari metode payback period adalah mengabaikan arus kas setelah

terjadinya payback period dan nilai waktu uang.

2. Net Present Value (NPV)

Merupakan perbandingan antara PV kas bersih dengan PV investasi selama umur

investasi. NPV didefinisikan sebagai:

dimana:

CFt = Cash Flow atau arus kas pada waktu t

k = Biaya modal proyek (project cost of capital)

t = periode waktu

n = usia proyek

Karakteristik:

a. NPV bernilai nol atau positif, berarti PV dari arus kas masuk sama dengan atau

lebih besar dari PV dari arus kas keluar. Dengan demikian, apabila NPV suatu

proyek bernilai negatif, maka proyek tersebut harus ditolak. Namun bila suatu proyek

bersifat mutually exclusive, maka proyek yang dipilih adalah yang memiliki NPV

yang bernilai positif paling besar.

b. NPV sebesar nol menunjukkan bahwa arus kas proyek tepat cukup untuk:

· Membayar kembali modal yang diinvestasikan

· Menyediakan tingkat keuntungan yang disyaratkan pada modal.

c. NPV bernilai positif, maka arus kas proyek akan menghasilkan suatu sisa

keuntungan yang akan dinikmati oleh pemilik usaha.

d. Metode NPV dipandang sebagai pengukur profitabilitas suatu proyek yang terbaik,

karena memfokuskan pada kontribusi pada kemakmuran pemilik usaha.

Page 17: Ekonomi Teknik Paper

3. Internal Rate of Return (IRR)

Merupakan alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern. Atau

suatu tingkat diskonto yang menyamakan present value cash inflow dengan present

value cash outflow. Atau suatu tingkat diskonto yang membuat NPV sama dengan

nol. Juga dapat diartikan sebagai tingkat keuntungan yang diperkirakan akan

dihasilkan oleh suatu proyek. IRR dirumuskan sebagai berikut:

NPV = 0

dimana:

r = IRR = (tingkat diskonto yang menyebabkan NPV = 0)

Karakteristik:

a. Jika IRR lebih besar atau sama dengan project cost of capital, maka proyek

sebaiknya diterima. Hal ini disebabkan IRR merupakan suatu tingkat keuntungan

yang diharapkan dari suatu proyek. Sedangkan project cost of capital adalah tingkat

keuntungan yang disyaratkan. Sehingga, bila IRR lebih besar dari biaya modal

proyek, maka proyek dapat membayar biaya modal proyek dan tetap menghasilkan

suatu surplus keuntungan yang dinikmati oleh pemilik usaha.

b. Jika IRR sama dengan biaya modal proyek, maka proyek diperkirakan akan

menghasilkan keuntungan sebesar yang disyaratkan oleh pemilik usaha.

c. Jika terdapat 2 proyek yang bersifat mutually exclusive, maka proyek yang

memiliki nilai IRR yang lebih tinggi sebaiknya yang dipilih, dengan asumsi IRR

kedua proyek lebih besar atau sama dengan biaya modal proyek.

4. Profitability Index (PI)

Merupakan rasio yang mngukur dengan membandingkan antara penerimaan

bersih yang akan datang dengan nilai sekarang, dengan pngeluaran investasi selama

umur investasi. Dirumuskan sebagai berikut:

Page 18: Ekonomi Teknik Paper

dimana:

CIFt = Cash Inflows pada periode t

COFt = Cash Outflows pada periode t

k = biaya modal proyek

t = periode waktu

Karakteristik:

Suatu proyek akan diterima, apabila nilai PI adalah sama atau lebih besar dari 1.

Artinya jika PI sama atau lebih besar dari 1, maka PV penerimaan sama atau lebih

besar dari PV pengeluaran.

Perbandingan Antara NPV, IRR dan PI

· Secara matematis, NPV, IRR dan PI selalu memberikan rekomendasi yang sama

untuk menerima atau manolak proyek-proyek yang independent (bukan mutually

exclusive). Dua proyek disebut independent, jika keputusan terima/tolak proyek yang

satu tidak mempengaruhi keputusan terima/tolak proyek lainnya.

· Untuk 2 proyek yang bersifat mutually exclusive:

a. Jika terjadi konflik antara NPV dan IRR, maka yang dipilih adalah NPV, karena

Opportunity cost (biaya kesempatan) dari arus kas suatu proyek adalah biaya modal

proyek tersebut. Jika menanamkan uang pada suatu proyek, maka akan kehilangan

kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari proyek yang lain. Opportunity cost

adalah sebesar tingkat keuntungan yang disyaratkan investor pada proyek (required

rate of return) atau sebesar biaya modal proyek. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa asumsi tentang tingkat penggandaan atau investasi kembali arus kas proyek

yang benar adalah sebesar biaya modal seperti yang digunakan dalam perhitungan

NPV.

Page 19: Ekonomi Teknik Paper

b. Jika terjadi konflik antara NPV dan PI, mala yang dipilih adalah NPV, karena

perhitungan PI bersifat proposi, bukan angka absolut.

Evaluasi dan Persiapan Bisnis Baru

Seperti yang telah dikemukakan, bahwa sebelum suatu usaha baru dimulai,

maka terlebih dahulu harus disiapkan suatu rencana usaha yang baik dan diadakan

suatu evaluasi. Suatu rencana usaha yang baik, biasanya berisikan komponen-

komponen sebagai berikut:

1. Ringkasan pelaksanaan usaha

Kegiatan pokok perusahaan dan sistem pengelolaan

Ciri-ciri dari produk

Ukuran pasar dan potensi pasar

Ringkasan proyeksi keuangan

Jumlah dana yang diperlukan dan penggunaannya

2. Deskripsi usaha

Visi dan misi perusahaan

Tujuan jangka pendek dan jangka panjang

Struktur usaha

Bentuk perusahaan

3. Produk dan pelayanan-pelayanan yang akan disajikan

Produk yang akan disajikan

Keunggulan produk

Peluang pengembangan produk

Keunggulan dalam pengembangan produk

4. Analisis industri

Kecenderungan industri yang disenangi

Lingkungan industri yang berpengaruh

Ijin dan peraturan untuk membangun industri

Ukuran industri yang akan didirikan

Keunggulan dan kelemahan industri baru

Page 20: Ekonomi Teknik Paper

5. Analisis pasar

Target pasar

Kebutuhan pelanggan

Potensi dan perkiraan penjualan untuk setiap target penjualan

Perkiraan perolehan pangsa pasar dari suatu usaha yang akan dicapai

6. Strategi pemasaran

Lokasi pemasaran

Saluran distribusi dan jaringan usaha yang dipilih

Personal yang akan melakukan penjualan

Kebijakan harga yang sesuai

Tujuan promosi, sasaran promosi, dan rencana untuk mencapai tujuan

7. Pengelolaan

Penentuan tugas dan tanggung jawab masing-masing

Keahlian khusus masing-masingn yang diperlukan

Bentuk struktur organisasi pengelolaan

8. Operasi usaha

Kebutuhan karyawan

Sistem dan prosedur operasi

Tata ruang dan denah rencana

Keperluan perlatan dan biaya

Keperluan inventory

Biaya operasi yang diperlukan

9. Proyeksi keuangan

Jumlah modal yang dimiliki

Jumlah dan jenis sumber keuangan

Rencana penggunaan dana

Proyeksi aliran kas dan proyeksi pendapatan

PEMBAHASAN

Page 21: Ekonomi Teknik Paper

Perkembangan pertanian organik di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari

perkembangan pertanian organik dunia, bahkan dapat dikatakan pemicu utama

pertanian organic domestik adalah karena tingginya permintaan pertanian organik di

negara-negara maju.

Tingginya permintaan pertanian organik di negara-negara maju dipicu oleh (1)

menguatnya kesadaran lingkungan dan gaya hidup alami dari masyarakat, (2)

dukungan kebijakan pemerintah nasional, (3) dukungan industri pengolahan pangan,

(4) dukungan pasar konvensional (supermarket menyerap 50% produk pertanian

organik), (5) adanya harga premium di tingkat konsumen, (6) adanya label generik,

(7) adanya kampanye nasional pertanian organik secara gencar (Hamm, 2000).

Ilustrasi dalam bagian tulisan ini telah mengindikasikan bahwa ketika

permintaan meningkat maka nilai keuntungan akan membayanginya. Kelangkaan

barang dalam ilmu ekonomi akan diikuti dengan kenaikan harga. Produk pertanian

organic sekarang menjadi produk eksotis yang dicari. Dengan banyaknya permintaan

otomatis nilai jual ekonomis produk pertanian organik ikut naik. Inilah daya tarik

pertanian organik dunia sekarang ini. Jadi, keraguan bahwa pertanian organik tidak

menguntungkan secara ekonomis, dapat direntas dengan adanya di tingkat

konsumen. Maka tidak mengherankan jika sekarang mulai bermunculan pengusaha

pertanian organik skala besar di Indonesia. Bahkan tidak sedikit yang merupakan

pemain premium price asing seperti (Amerika) di Sumatra dan (Belanda) di

Sulawesi.

Menurut Soekartwai (2002) penerimaan usahatani adalah perkalian antara

produksi dengan harga jual. Pendapatan petani terdiri atas sebagian pendapatan

kotor, yang karena tenaga keluarganya dan kecakapan memimpin usahanya dan

sebagai bunga kekayaan sendiri yang dipergunakan didalam usahatani, menjadi hak

keluarganya.

Produksi yang tinggi belum tentu diikuti dengan tingginya keuntungan, hal

ini disebabkan karena keuntungan yang dicapai tergantung dari total penerimaan dan

biaya menghasilkan. Secara garis besar dapat ditulis sebagai brikut :

Page 22: Ekonomi Teknik Paper

Biaya total usahatani adalah jumlah biaya-biaya tetap (fixed cost ) dan biaya

tidak tetap ( variable cost). Studi kelayakan sebagai bagian dari ilmu evaluasi proyek

adalah tahap awal pengkajian dari suatu usaha yang sedang berlangsung atau dalam

suatu perencanaan.

Keuntungan usahatani adalah selisih antara penerimaan dengan biaya

menghasilkan yang merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam proses

produksi termasuk biaya tetap dan tidak tetap.Yang termasuk biaya tetap antara lain

adalah : 1. Penyusutan alat 2. Biaya bunga modal.

Menurut Kadariah (1978) proyek ialah suatu keseluruhan aktivitas yang

menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan manfaat (benefit ). Kelayakan

usahani padi dapat dilihat dari manfaat atau benefit yang ditunjukan. Selama usaha

tersebut dapat memberikan manfaat maka usaha tersebut layak untuk diusahakan.

Kelayakan usahatani dapat dilihat diantaranya menggunakan analisis break even,

produktivitas tenaga kerja,RC ratio dan rentabilitas (Rate of Profit).

Produktifitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan

keseluruhan sumber daya yang digunakan termasuk modal dan tenaga kerja

(Ravianti, 1986). Produktivitas tenaga kerja adalah perbandingan antara hasil kerja

persatuan waktu, yaitu :

Produktivitas dapat diukur dan diperbandingkan antara satu organisasi,

kumpulan organisasi dan seluruh organisasi disuatu negara. Produktivitas tenaga

kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain pendidikan dan latihan, gizi dan

kesehatan, penghasilan dan jaminan sosial, kesempatan kerja, kemampuan manajerial

petani dan kebijakan pemerintah.

Page 23: Ekonomi Teknik Paper

Salah satu cara mengetahui kelayakan dan kemajuan usaha adalah dengan

menggunakan angka RC ratio , yaitu perbandingan antara penerimaan dalam nilai

uang dengan besarnya biaya yang dikeluarkan dalam usahatani tersebut (Soekartawi,

2002).

Menurut Suratiyah (1994) masalah rate of profit atau rentabilitas adalah

masalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba atau keuntungan

selama periode tertentu, yang dihasilkan dengan perbandingan antara laba dengan

aktiva atau antara laba dengan modal yang digunakan untuk menghasilkan laba

tersebut.

Definisi Operasional Variabel

a. Usahatani padi organik adalah suatu kegiatan usahatani yang mengusahakan padi

melalui sistem budidaya pertanian organic.

b. Pertanian organik didefinisikan sebagai usaha budidaya pertanian yang hanya

menggunakan bahan-bahan alami, baik yang diberikan melalui tanah maupun yang

langsung kepada tanaman budidaya.

c. Faktor produksi adalah faktor-faktor yang mempengaruhi hasil produksi padi

(pupuk, benih, tenaga kerja lahan).

d. Luas lahan garapan adalah luas lahan garapan untuk usahatani padi yang

dibudidayakan melalui sitem pertanian organik, dinyatakan dalam hektar.

e. Pendapatan usahatani adalah pendapatan kotor dari usahatani padi organik

dikurangi dengan total biaya usahatani, yang dinyatakan dalam satuan rupiah.

f. Produktivitas tenaga kerja adalah perbandingan antara pendapatan kotor dengan

jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi, dinyatakan dalam satuan

Rp. /JKO.

g. Produktivitas modal adalah perbandingan pendapatan kotor dengan modal yang

digunakan dalam proses produksi dikali seratus persen, dinyatakan dalam persen.

Analisis Perbedaan Keberuntungan

Untuk menguji hipotesis pertama yaitu tidak ada perbedaan tingkat

keuntungan antara budidaya padi melalui sistem pertanian organic dan anorganik

dilakukan uji t, dengan hasil sbb:

Page 24: Ekonomi Teknik Paper

Rata-rata keuntungan padi organik per hektar = Rp.5.251.603, sedangkan

padi anorganik = Rp.5.155.000. Dengan uji t diketahui nilai t-hit < t-tabel sehingga

hipotesis nol diterima, berarti tidak ada perbedaan nyata keuntungan budidaya

pertanian organik dan anorganik. Belum adanya perbedaan keuntungan secara nyata

dikarenakan meskipun harga jual beras organik telah mempunyai premium price,

namun pada kenyataannya tingkat produktivitas padi organik masih lebih rendah

dibanding padi anorganik, yaitu 3.059 kg/ha untuk beras organik dan 4.500 kg/ha

untuk beras anorganik. Harga yang diterima untuk beras organik adalah

Rp.3.873,-/kg tidak berbeda jauh dengan harga beras anorganik yaitu Rp.3.100,-,

selisih harga tersebut ternyata belum dapat menutupi perbedaan produktivitas.

Untuk waktu yang akan datang diharapkan bila sistem pertanian padi organik

telah mantap/mapan berkembang di lokasi penelitian, produktivitas akan meningkat,

sehingga premium price yang timbul karena keorganikan suatu produk dapat

memberikan keuntungan yang nyata. Dari data yang diperoleh diketahui bahwa

sistem usahatani padi organik baru berkembang dan diminati oleh petani antara tahun

2003 sampai 2004, sehingga secara ekologis lahan pertanian yang diusahakan saat ini

belum mapan untuk dapat memberikan produksi optimal.

Analisis Kelayakan Usaha

Untuk menguji hipotesis kedua, diduga usahatani padi organik layak untuk

diusahakan digunakan beberapa macam analisis, dengan hasil sebagai berikut :

Page 25: Ekonomi Teknik Paper

Analisis keuntungan menunjukkan bahwa usahatani padi organik

menguntungkan, sehingga layak untuk diusahakan. Nilai keuntungan yang diperoleh

adalah Rp. 5.251.602/hektar untuk jangka waktu usaha selama 2 bulan. Keuntungan

merupakan selisih antara penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan dalam

usahatani. Rata-rata harga beras organik adalah Rp.3.873,-/kg. Sebenarnya

keuntungan yang diperoleh dapat lebih tinggi jika petani langsung menjual kepada

konsumen.

Dari hasil pengumpulan data diperoleh harga beras organik tertinggi adalah

Rp.4.200,-/kg dan terendah Rp.3.700,-/kg. Mayoritas petani sampel menjual beras

organik kepada kelompok tani, dan kelompok tani lah yang kemudian akan

memasarkannya kepada konsumen.

Analisis R/C ratio menunjukan nilai 1,81. Nilai tersebut lebih besar dari 1,

sehingga dapat dinyatakan bahwa usahatani padi organic layak dilakukan. Nilai R/C

ratio = 1,81 memberikan arti bahwa dengan mengeluarkan modal Rp.1,- akan

mampu menghasilkan pendapatan Rp.1,81,- Dari sini dapat dilihat bahwa usahatani

padi organik layak karena pendapatan yang diperoleh masih lebih besar dari biaya

yang dikeluarkan (1,81 > 1).

Nilai produktivitas tenaga kerja = 56.928,56, masih lebih besar dari rata-rata

upah per hari = Rp.16.500. Ini berarti bahwa setiap hasil usaha yang diperoleh pada

setiap curahan kerja yang dilakukan lebih besar dan nilai upah yang diperoleh.

Rentabilitas usahatani padi organic menunjukan nilai 81%. Analisis

rentabilitas digunakan untuk melihat kemampuan suatuperusahaan untuk

menghasilkan laba atau keuntungan selama periode tertentu, yang dihasilkan dengan

Page 26: Ekonomi Teknik Paper

perbandingan antara laba dengan aktiva atau antara laba dengan modal yang

digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Nilai 81% mengandung arti bahwa dari

Rp.1,- modal yang digunakan untuk usaha, mampu menghasilkan keuntungan

sebesar Rp.0,81,- Selain itu nilai rentabilitas dapat dibandingkan dengan bunga

pinjaman dari lembaga keuangan. Saat ini bunga pinjaman bank berkisar 18% - 24%

per tahun atau1,5% - 2% per bulan, jauh lebih rendah dari rentabilitas usahatani padi

organik yang bernilai 40,5% per bulan. Ini menunjukkan bahwa usahatani padi

organik layak diusahakan.

Page 27: Ekonomi Teknik Paper

KESIMPULAN

Dari keseluruhan aspek yang diteliti, yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek

teknis produksi dan teknologis, aspek manajemen dan sumber daya manusia, aspek

hukum dan legalitas, serta aspek keuangan dan ekonomi menunjukkan bahwa kondisi

system pertanian padi organic di Kabupaten Bantul pada saat ini layak untuk

mengembangkan usahanya. Kemampuan investasi Psistem pertanian padi organic di

Kabupaten Bantul dapat memberikan keuntungan terhadap jumlah modal yang

ditanam dimana pada perhitungan ARR ditunjukkan bahwa tingkat keuntungan yang

dapat diperoleh dengan menjalankan rencana pengembangan.

Page 28: Ekonomi Teknik Paper

DAFTAR PUSTAKA

Adisarwanto, T. dan Rini Wudianto. 1999. Meningkatkan Hasil Panen Padi di Lahan Sawah, Kering dan Pasang Surut. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta.

Anonim, 2002. Hidup Sehat Dengan Pangan Organik Ramah Lingkungan. Dinas Pertanian & Kehutanan Pemerintahan DKI Jakarta. http://www.distan.jakarta.go.id.

Anonim, 2004. Pertanian organic : Manfaat Bagi Lingkungan dan Ketahanan Pangan .KPOOrganic- Indonesia.

Ellis, Frank. 2003.Peasant Economic : Petani Gurem, Rumahtangga Usahatani dan Pengembangan Pertanian.Diterjemahkan oleh Ir.Adi Sutanto, MM. Bayu Media danUMMPress. Malang.

Gujarati, Damodar. 1997. Ekonometrika Dasar. Alih bahasa Sumarno Zain. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Hernanto, Fadholi. 1991. Ilmu Usahatani . PT. Penebar Swadaya. Jakarta.

Kadariah. 1978. Pengantar Evaluasi Proyek. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Kardasan, Halimah W.1995. Keuangan Pertanian dan Pembiayaan Perusahaan Agribisnis. PT. Gramedia Pustaka Umum.Jakarta.