ekonomi makro dan mikro dan pendapatan nasional

26

Upload: nur-rahmi-amalia

Post on 02-Jul-2015

398 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ekonomi Makro dan Mikro dan Pendapatan Nasional
Page 2: Ekonomi Makro dan Mikro dan Pendapatan Nasional

A. PERBEDAAN EKONOMI MAKRO DAN EKONOMI MIKRO

Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro terletak pada penekanan. Ekonomi mikro

membahas perilaku unit ekonomi secara individual seperti tingkah laku individual konsumen rumah

tangga, perusahaan atau produsen, dan pemerintah dengan unit-unitnya dalam menetukan pilihan

(choice). Ekonomi Mikro juga mempelajari bagaimana interaksi ketiga pelaku ekonomi ini

dikoordinasikan oleh kekuatan pasar. Pasar dalam Ekonomi Mikro mempunyai tiga fungsi penting.

Pertama, pasar berfungsi untuk menyebarkan informasi agar sumberdaya yang terbatas jumlahnya

dapat dipakai pada tempat yang paling efisien dan menguntungkan. Pasar menyampaikan informasi ini

kepada pelaku ekononmi melalui harga barang dan jasa. Kedua, pasar berfungsi untuk memberikan

insentif kepada pelaku ekonomi. Konsumen akan menggunakan sumberdaya (uang) yang terbatas

dengan hati-hati agar mendapatkan kepuasan yang maksimal dari uang tersebut. Demikian juga

produsen akan terdorong meningkatkan produksi dan menekan biaya produksi agar bisa meraih

keuntungan yang tinggi. Keuntungan adalah insentif yang sangat kuat dibelakang aktifitas manusia.

Ketiga, pasar juga mendistribusikan pendapatan sesuai dengan usaha dan ketrampilan yang dimiliki oleh

setiap individu. Bisnis yang berani mengambil resiko dan membuat keputusan dengan benar besar

kemungkinan akan mendapatkan keuntungan yang tinggi dibandingkan dengan bisnis yang salah

mengambil keputusan dan tidak berani mengambil resiko.

Ekonomi makro, sesuai dengan kata ’makro’ berarti besar, mengkaji tingkah laku pelaku

ekonomi dalam skala besar atau disebut juga dengan Aggregat dan kebijaksanaan ekonomi Nasional

secara keseluruhan yang meliputi antara lain interaksi antara pasar barang, tenaga kerja, dan pasar aset

dan interaksi antara ekonomi negara-negara yang berdagang satu sama lainnya. Ekonomi makro juga

mempelajari kebijakan ekonomi dan pengaruhnya terhadap varaibel-variabel ekonomi, seperti

pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, dan variable agregat lainnya.

Pasar pada ekonomi makro dibedakan berdasarkan jenis komoditi aggregate yang

ditransaksikan, yaitu pasar barang, pasar tenaga kerja, dan pasar uang atau financial. Sedangkan pada

ekonomi mikro pasar dibedakan menurut individu komoditi, misalnya pasar beras, pasar jagung, pasar

pakaian dan lain-lain dengan ketiga fungsinya seperti yang diterangkan diatas. Karena ekonomi makro

berbicara pada tataran aggregate maka pasar barang adalah pasar aggregate bukan individu komoditi

seperti pada ekonomi mikro. Artinya kurva supply dan demand pada ekonomi makro adalah kurva yang

Page 3: Ekonomi Makro dan Mikro dan Pendapatan Nasional

menunjukkan hubungan antara harga aggregate dan barang aggregate. Kedua kurva ini disebut dengan

Aggregate Demand (AD) dan Aggregate Supply (AS). Dengan kata lain AD adalah penjumlahan dari fungsi

Demand induvidu konsumen. Pada ekonomi mikro hanya disebut Demand dan Supply. Pengertian

Aggregate Demand dan Aggegate Supply ini akan dibahas lebih lanjut pada bab 2 dan 5.

Pada ekonomi mikro pasar juga dibedakan atas dua kutub ekstrim yaitu pasar bersaing

sempurna (perfectly competitive market) dan pasar monopoli (monopoly market) berdasarkan sejauh

mana para pelaku pasar bisa mengontrol harga barang. Pada ekonomi makro pasar dapat juga

dibedakan atas dua kutub ekstrim tetapi berdasarkan tingkat intervensi pemerintah, yaitu pasar bebas

(free market) dan pasar yang terkontrol (controlled market). Pasar bebas adalah pasar dimana tidak ada

campur tangan pemerintah atau sangat minimal, sedangkan pasar terkontrol sangat sarat dengan

intervensi pemerintah. Pasar bebas banyak dianut dan di promosikan oleh negara-negara Barat dan

pasar terkontrol banyak dianut oleh negara-negara sosialis dan komunis.

Pelaku ekonomi dalam ekonomi makro dibedakan atas lima kelompok yaitu, rumah tangga, atau

konsumen (households), produsen (business), pemerintah (government), negara-negara lain (foreign

countries), dan lembaga keuangan (financial). Pembagian ini dilakukan untuk memudahkan dalam

melakukan analisi kebijakan makro. Sedangkan dalam ekonomi mikro pelaku ekonomi hanya dibedakan

atas dua kelompok saja, yaitu konsumen dan produsen. Perbedaan-perbedaan selanjutnya antara

ekonomi makro dan mikro akan dibahas lebih mendalam pada bab-bab berikutnya sesuai dengan topik

bahasan masing-masing.Dapat dikatakan bahwa ekonomi makro banyak mengkaji kebijakan makro

ekonomi suatu negara. Tetapi perubahan kebijakan pada tingkat makro ini akan berpengaruh pada

tingkat mikro. Namun demikian fenomena ekonomi makro adalah fenomena yang terjadi sebagai akibat

dari perubahan yang terjadi pada jutaan individu rumah tangga, konsumen, perusahaan, dan

pemerintah atau merupakan penjumlahan dari unit-unit mikro ekonomi. Dengan demikian setiap

perubahan yang terjadi pada unit-unit ekonomi mikro akan berpengaruh terhadap ekonomi makro,

demikian juga sebaliknya. Kenapa harus mempelajari ekonomi makro? Dari fenomena dan

permasalahan ekonomi yang dihadapi sehari-hari, seperti harga-harga yang selalu naik (inflasi),

pengangguran, dan pendapatan yang rendah, maka para ekonom sejak zaman dahulu selalu berfikir

bagaimana untuk mengatasi permasalahan tersebut agar kehidupan segera kembali ke keadaan normal

atau bagaimana cara menghindar dari permasalahan tersebut agar kehidupan tidak jatuh lebih buruk.

Dari hasil berfikir, kemudian melakukan pengamatan, kajian dan penelitian maka dihasilkan paket

Page 4: Ekonomi Makro dan Mikro dan Pendapatan Nasional

kebijakan ekonomi yang kemudian diuji cobakan. Dampak dari kebijakan ini terus diamati dan dipelajari

sehingga dapat diketahui hubungan antara suatu kebijakan dengan perubahan variabel ekonomi makro.

Hasil dari pengamatan, kajian dan pengalaman yang panjang tersebut maka didapatkan suatu petunjuk

dan arahan umum mengenai kebijakan apa yang bisa diambil untuk mengatasi suatu permasalahan

ekonomi tertentu atau kebijakan apa yang harus diambil untuk menghindari terjadinya permasalahan

ekonomi yang dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Tujuan akhir dari semua itu tentu

adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui implementasi kebijakan ekonomi

yang cocok untuk mengatasi masalah tersebut. Kesejahteraan masyarakat biasanya diukur dengan

menggunakan indicator tertentu yang dapat dipakai dengan mudah dan dapat mengukur tingkat

kesejahteraan masyakarat dengan akurat. Seperti yang disebut diatas maka indikator umum ekonomi

makro yang biasa dipakai adalah tingkat pertumbuhan ekonomi, pengangguran, dan inflasi. Apa saja

permasalahan ekonomi pada umumnya yang dihadapi?

B. KEBIJAKAN YANG DILAKUKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH EKONOMI

a. Kebijakan moneter

Merupakan proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu;

seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat

melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement", kapitalisasi untuk bank atau

bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan

pemerintah lain.

Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai

keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan)

dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi

makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga

serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan

perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan

stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang

kemudian ditransfer pada sektor riil. [1]

Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi

secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut

Page 5: Ekonomi Makro dan Mikro dan Pendapatan Nasional

Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan

persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam

pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak

terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar

valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami

kesulitan likuiditas.

Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau

mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu : [2]

1. Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy : suatu kebijakan dalam rangka

menambah jumlah uang yang edar

2. Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy : suatu kebijakan dalam rangka

mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money

policy)

Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara

lain :

1. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)

Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli

surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar,

pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar

berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat

berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia

dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.

2. Fasilitas Diskonto (Discount Rate)

Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga

bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang sehingga harus

meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat

Page 6: Ekonomi Makro dan Mikro dan Pendapatan Nasional

bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar

berkurang.

3. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)

Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana

cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang,

pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah

menaikkan rasio.

4. Himbauan Moral (Moral Persuasion)

Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan

memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit

untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan

menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang

beredar pada perekonomian.

b. Kebijakan fiskal

Kebijakan fiskal berhubungan erat dengan kegiatan pemerintah sebagai pelaku sektor publik.

Kebijakan fiskal dalam penerimaan pemerintah dianggap sebagai suatu cara untuk mengatur

mobilisasi dana domestik, dengan instrumen utamanya perpajakan. Dinegara sedang berkembang

seperti Indonesia, kebijakan moneter dan kebijakan luar negeri belum berjalan seperti yang

diharapkan. Dengan demikian, peranan kebijakan fiskal dalam bidang perekonomian menjadi

semakin penting.

Kebijakan Fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengendalikan

atau mengarahkan perekonomian pada saat kondisi yang lebih baik. Caranya yaitu mengatur

penerimaan dan pengeluaran pemerintah.

Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pajak (T) dan pengeluaran pemerintah (G). Kebijakan

fiskal pemerintah dapat bersifat ekspansif maupun kontraktif. Kebijakan yang bersifat ekspansif

dilakukan pada saat perekonomian sedang menghadapi masalah pengangguran yang tinggi.

Page 7: Ekonomi Makro dan Mikro dan Pendapatan Nasional

Tindakan yang dilakukan pemerintah adalah dengan memperbesar pengeluaran pemerintah

(misalnya menambah subsidi kepada rakyat kecil) atau mengurangi tingkat pajak. Adapun kebijakan

fiskal kontraktif adalah bentuk kebijakan fiskal yang dilakukan pada saat perekonomian mencapai

kesempatan kerja penuh atau menghadapi inflasi. Tindakan yang dilakukan adalah mengurangi

pengeluaran pemerintah atau memperbesar tingkat pajak.

c. Kebijakan Perdagangan Luar Negeri

Kebijakan Perdagangan Luar Negeri merupakan salah satu bagian kebijakan ekonomi makro.

Kebijakan Perdagangan Luar Negeri adalah peraturan yang dibuat oleh pemerintah yang mempengaruhi

struktur atau komposisi dan arah transaksi perdagangan serta pembayaran internasional. Karena

merupakan salah satu bagian dari kebijakan ekonomi makro maka kebijakan perdagangan internasional

bekerja sama dengan baik dengan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.

Tujuan dari kebijakan perdagangan luar negeri yaitu sebagai berikut :

- Melindungi kepentingan nasional dari pengaruh negatif yang berasal dari luar negeri seperti

dampak inflasi di luar negeri terhadap inflasi di dalam negeri melalui impor atau efek resesi ekonomi

dunia (krisis global) pertumbuhan ekspor Indonesia.

- Melindungi industri nasional dari persaingan barang-barang impor.

- Menjaga keseimbangan neraca pembayaran sekaligus menjamin persediaan valuta asing (valas)

yang cukup, terutama untuk kebutuhan impor dan pembayaran cicilan serta bunga utang luar negeri.

- Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil.

- Meningkatkan kesempatan kerja.

Kebijakan perdagangan luar negeri terbagi menjadi dua macam, yaitu :

- Kebijakan Pengembangan atau Promosi Ekspor

Tujuan Kebijakan Pengembangan atau Promosi Ekspor adalah untuk mendukung dan meningkatkan

pertumbuhan ekspor. Tujuan kebijakan ini dapat dicapai dengan berbagai kebijakan, antara lain

Page 8: Ekonomi Makro dan Mikro dan Pendapatan Nasional

kebijakan perpajakan dalam berbagai bentuk, misalnya pembebasan atau keringanan pajak ekspor dan

penyediaan fasilitas khusus kredit perbankan bagi eksportir.

d. Kebijakan Proteksi atau Kebijakan Impor

Kebijakan Proteksi atau Kebijakan Impor bertujuan untuk melindungi industry di dalam negeri dari

persaingan barang-barang impor. Kebijakan proteksi dapat diterapkan dengan berbagai instrumen, baik

yang berbentuk tarif maupun non tarif. Proteksi-proteksi yang dilakukan dengan tidak menggunakan

tarif disebut non-tariff barriers. Hambatan yang termasuk ke dalam hambatan non-tarif, antara lain

kuota, subsidi, diskriminasi harga, larangan impor, premi, dan dumping.

Pada intinya, masalah-masalah dalam bidang ekonomi yang dihadapi pemerintah bukan hanya

tanggung jawab pemerintah saja, tetapi kita sebagai warga negara yang baik semestinya ikut membantu

dalam mengatasinya. Banyak cara yang dapat diupayakan dimulai dengan melakukan program-program

serta kebijakan-kebijakan. Hal tersebut tidak akan berjalan dengan baik tanpa kerja sama

masyarakatnya. Untuk itu, masyarakat semsetinya sudah dapat memposisikan dirinya untuk membantu

supaya pembangunan yang dilakukan pemerintah tersebut berjalan dengan baik dengan cara tidak

menjadi beban atau kendala bagi pemerintah.

e. Kebijakan Penetapan Harga

Harga sangat mempengaruhi permintaan akan suatu barang ataupun jasa. Dalam hal penentuan

harga bagi seorang produsen sangatlah penting, karena akan berpengaruh pada keputusan dalam

perkembangannya maupun kemunduran usahanya. Oleh karena itu penentuan harga perlu

diperhitungkan dengan cermat dan hati-hati.

Kenaikkan harga pada saat hari raya Lebaran atau pada saat-saat event acara lainnya sangat

berpengaruh pada konsumsi akan suatu barang oleh konsumen. Apalagi pada saat hari raya Lebaran

tahun ini (2009), banyak harga-harga barang terutama harga sembako yang mengalami kenaikkan harga

yang tinggi, kira-kira hampir sekitar 20-50%. Dalm hal ini sembako cenderung mengalami peningkatan

harga karena adanya peningkatan permintaan sembako oleh konsumen yang semakin meningkat,

walaupun pada kenyataannya harga-harga yang ditawarkan tidak seperti harga biasanya. Namun

konsumen tetap tertarik untuk tetap membeli sembako dangan harga yang relative melonjak jauh dari

harga biasanya karena faktor kebutuhan mereka yang mengharuskan dan mendesak para konsumen

untuk tetap mengkonsumsinya.

Kenaikkan harga ini tidak hanya berpengaruh pada sembako dan produk-produk makanan

Page 9: Ekonomi Makro dan Mikro dan Pendapatan Nasional

lainnya, tapi juga berpengaruh terhadap kenaikkan harga akan barang lain seperti pakaian dan

kebutuhan yang lainnya.

Pada pakaian perubahan harga terjadi dengan memberikan beberapa potongan atau diskon

untuk menarik para konsumen membelinya, konsumen cenderung tertarik pada barang-barang yang

mengalami perubahan harga seperti membeli diskon atau potongan lainnya. Harga yang ditawarkan

pada saat hari raya Lebaran yang berpengaruh pada pakaian bertujuan untuk mendorong penyalur

meningkatkan pembelian.

Dalam hal pembelian produk-produk tertentu sering kali pembeli mengaitkan antara harga dan

kualitas akan barang tersebut. Terutama untuk produk-produk barang yang jarang atau langka. Harga

yang dikeluarkan dan ditetapkan pada saat hari-hari besar atau event-event spesial lainnya

mempengaruhi perubahan dan permintaan akan barang dan jasa. Untuk itu kebijakan harga yang dibuat

pada saat hari besar atau event-event tertentu akan menimbulkan dampak negatif dan positif yang

berpengaruh pada konsumen terhadap perubahan tersebut. Seperti dapat mempengaruhi perilaku

konsumsi dan pendapatan ( dimana harga rendah dapat meningkatkan konsumsi masyarakat dan upah

yang tinggi bagi jasa masyarakat yang akan mempengaruhi perilaku konsumsinya).

Kebijakan harga juga dapat dilakukan dengan memberikan kredit dengan bunga yang rendah

bahkan sampai nol persen. Kebijakan-kebijakan ini digunakan untuk menarik minat konsumen dalam

memenuhi kebutuhan mereka.

C. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI PEMERINTAH SAAT INI DALAM BIDANG EKONOMI

1. Masalah Kemiskinan

Kemiskinan merupakan suatu keadaan ketidakmampuan yang bersifat ekonomi (ekonomi lemah)

jadi dimana seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok (kebutuhan primer) karena

pendapatannya rendah. Kemiskinan terjadi karena beberapa faktor. Karena rendahnya pendapatan yang

menyebabkan rendahnya daya beli. Selain itu karena rendahnya pendidikan masyarakat sehingga

masyarakat tidak mendapatkan hidup yang layak.

Untuk mengatasi kemiskinan yaitu dengan cara membatu masayarakat pemerintah melakukan

program ‘Program Inpres Desa Tertinggal’ atau IDT, pemberian kredit untuk para petani dan pengasuh

kecil berupa ‘Kredit Usaha Kecil’ atau KUK, Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP), Program Kawasan

Page 10: Ekonomi Makro dan Mikro dan Pendapatan Nasional

Terpadu (PKT), Program Gerakan Orang Tua Asuh (GN-OTA), Raskin, Bantuan Langsung Tunai (BLT), serta

program-program lainnya.

Kemiskinan merupakan masalah utama yang dihadapi pemerintah. Memang sudah menjadi

tanggung jawab pemerintah untuk mengatasinya. Namun kita semua juga haruslah ikut serta dalam

upaya pengentasan kemiskinan karena kita merupakan mahluk sosial yang beragama. Dimulai dari

upaya kecil dan nantinya akan melakukan perubahan besar.

Solusi atas masalah kemiskinan yang dapat kita upayakan yaitu dengan dimulai dari diri sendiri,

mulai detik ini, dan hingga akhir nanti. Maksudnya kalian sebagai pelajar, belajarlah dengan tekun untuk

masa depan diri kalian sendiri serta nantinya akan berkembang potensi positif kalian untuk berguna bagi

masyarakat. Contohnya, jika kalian belajar dengan tekun maka kalian membentuk diri sebagai pribadi

yang intelektual serta berakhlak mulia. Potensi positif tersebut dapat digunakan untuk memperoleh

pekerjaan yang layak sehingga pendapatan yang kalian dapatkan akan membuat kalian jauh dari

kemiskinan dan pendapatan tersebut dapat kalian sisihkan untuk membantu sesama seperti

membagikan sembako atau kebutuhan-kebutuhan lainnya, berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial,

dan lain-lain.

2. Masalah Keterbelakangan

Keterbelakangan merupakan suatu keadaan yang kurang baik jika dibandingkan dengan keadaan

lingkungan lainnya. Keterbelakangan dalam hal ini maksudnya adalah ketertinggalan dengan negara lain

di lihat dari berbagai aspek serta berbagai bidang.

Dilihat dari penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), Indonesia masih dikategorikan

sebagai negara sedang berkembang. Ciri lain dari negara sedang berkembang adalah rendahnya tingkat

pendapatan dan pemerataannya, rendahnya tingkat kemajuan dan pelayanan fasilitas umum/publik,

rendahnya tingkat disiplin masyarakat, rendahnya tingkat keterampilan penduduk, rendahnya tingkat

pendidikan formal, kurangnya modal, dan rendahnya produktivitas tenaga kerja, serta lemahnya tingkat

manajemen usaha.

Untuk mengatasi masalah keterbelakangan tersebut, pemerintah berupaya meningkatkan

kualitas SDM dengan melakukan program pendidikan seperti wajib belajar 9 tahun dan mengadakan

Page 11: Ekonomi Makro dan Mikro dan Pendapatan Nasional

pelatihan-pelatihan seperti Balai Latihan Kerja (BLK). Selain itu, melakukan pertukaran tenaga ahli,

melakukan transfer teknologi dari negara-negara maju.

Masalah keterbelakangan merupakan masalah yang harus kita atasi bersama. Karena kita

merupakan subjek atau obejek dari permasalahan ini. Upaya yang dapat kita lakukan adalah dengan

memiliki semangat ingin maju sehingga kita memiliki hasrat untuk belajar dan belajar terus. Negara kita

belum dikategorikan sebagai negara maju. Kita sebagai masyarakatnya haruslah membantu pemerintah

untuk mengejar ketertinggalan dari segala bidang dengan negara lain. Upaya yang dapat dilakukan

adalah dengan meningkatkan IPTEK karena merupakan kunci untuk mengatasi masalah

keterbelakangan. Apa yang dapat kalian lakukan untuk mengatasi keterbelakangan ? Kalian harus belajar

dengan tekun. Jika kalian pintar maka kalian dapat melakukan sesuatu yang berguna seperti mengikuti

olympiade mata pelajaran atau kegiatan-kegiatan lainnya yang akan mengangkat nama negara dimata

dunia. Selain itu, kalian semestinya menjaga pembangunan seperti fasilitas publik yang telah dilakukan

pemerintah. Jangan sampai merusaknya karena jika rusak maka akan membutuhkan biaya untuk

memperbaikinya. Selain itu, pembangunan yang dilakukan pemerintah semestinya dipergunakan

dengan baik jangan sampai diabaikan karena pembangunan tersebut dibangun dengan menggunakan

biaya yang tidak sedikit. Contohnya seperti kebiasaan membuang sampah sembarangan, tindakan anarki

seperti kerusuhan, korupsi, mutu pendidikan rendah karena banyak peserta didik yang kurang

memenuhi standar nilai, pelanggaran lalu lintas, dan lain-lain sehingga akan banyak hal yang dirugikan

dan membutuhkan biaya untuk mengatasinya. Jadi kita sebagai warga negara yang baik semestinya

membantu pemerintah supaya menjadi negara maju dengan menjadi warga negara yang tidak menjadi

beban atau merugikan negara serta menjadi warga negara yang produktik sehingga dapat berguna bagi

bangsa.

3. Masalah Pengangguran dan Keterbatasan Kesempatan Kerja

Pengangguran merupakan suatu kondisi kurang produktif atau pasif sehingga kurang mampu

menghasilkan sesuatu. Sedangkan keterbatasan kesempatan kerja merupakan suatu keadaan

kekurangan peluang untuk mendapatkan pekerjaan karena tidak dapat masuk dalam kuota atau

pekerjaan yang tersedia.

Masalah pengangguran dan keterbatasan kesempatan Kerja saling berhubungan satu sama

lainnya. Masalah pengangguran timbul karena adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja

Page 12: Ekonomi Makro dan Mikro dan Pendapatan Nasional

yang tersedia. Hal ini terjadi karena Indonesia sedang mengalami masa transisi perubahan stuktur

ekonomi dari negara agraris menjadi negara industri.

Untuk mengatasi masalah tersebut maka solusinya adalah dengan melaksanakan program

pelatihan bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja memiliki keahlian yang sesuai dengan lapangan yang

tersedia, pembukaan investasi-investasi baru, melakukan program padat karya, serta memberikan

penyuluhan dan informasi yang cepat mengenai lapangan pekerjaan.

Supaya kita tidak menjadi pengangguran karena kurangnya kesempatan kerja maka kita dapat

berupaya secara aktif sehingga menjadi produktif yang pada akhirnya kita tidak ketergantungan pada

pekerjaan yang telah tersedia. Lebih baik kita menciptakan pekerjaan yakni berwirausaha dari pada kita

ketergantungan pada pekerjaan yang belum pasti kita akan dapatkan. Kalaupun kita tidak dapat

menciptakan pekerjaan maka kita harus bersiap untuk bersaing dengan para pencari pekerja baik dari

dalam negeri maupun luar negeri. Untuk itu, kalian semestinya memanfaatkan kegiatan belajar dengan

baik untuk memupuk ilmu pengetahuan serta kepribadian yang baik supya kita memiliki kompetensi

atau kemampuan untuk bersaing dalam mendapatkan pekerjaan. Dalam mendapatkan pekerjaan, yang

perlu diperhatikan bukan nilai dari pendidikan formal (sekolah,kuliah) dan non-formal (kursus

ketrampilan,kepribadian, serta pengalaman) saja yang dijadikan bahan pertimbangan utama namun

penerapan atau aplikasi dari ilmu pengetahuan yang dimiliki. Artinya percuma jika nilai tinggi di ijazah

tetapi setelah diuji kembali tidak dapat membuktikannya. Maka kalian disaat ujian janganlah

membiasakan mencontek atau bekerja sama supaya mendapatkan nilai yang tinggi.

4. Masalah Kekurangan Modal

Masalah kekurangan modal adalah salah satu ciri penting bagi setiap negara yang memulai

proses pembangunan. Kekurangan modal tidak hanya mengahambat kecepatan pembangunan ekonomi

yang dapat dilaksanakan tetapi dapat menyebabkan kesulitan negara tersebut untuk lepas dari

kemiskinan.

Pemerintah banyak melakukan program-program bantuan modal salah satunya yakni PNPM

MANDIRI. Selain pemerintah, badan usaha juga membantu dalam masalah kekurangan modal seperti

bank, koperasi, BUMN seperti PLN dan lain-lain.

Page 13: Ekonomi Makro dan Mikro dan Pendapatan Nasional

Untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan melakukan program-program yang

meningkatan kualitas SDM atau peningkatan investasi menjadi lebih produktif. Kekurangan modal dapat

diatasi secara bijak dengan tidak meminjam kepada retenir. Lebih baik meminjam kepada koperasi

karena koperasi jasa yang dikenakan bersifat menurun dan kita akan mendapatkan Sisa Hasil Usaha

(SHU). Kalaupun dirasa tidak akan mampu mengembalikan pinjaman maka semestinya kita berfikir

kreatif dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

5. Masalah Pemerataan Pendapatan

Pemerataan pendapatan bukan berarti pendapatan masyarakat harus sama. Pemerataan

pendapat supaya keadaan masyarakat semakin membaik bukan semakinrendah. Pemerataan

Pendapatan merupkan upaya untuk membantu masyarakat yang ekonominya rendah supaya tidak jauh

terpojok. Artinya untuk menghindari dari adanya gap atau batas antara yang kaya dan yang miskin. Jadi

supaya yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin.

Ketidakmerataan pendapatan terjadi karena sebagian besar pembangunan Indonesia

terkonsentrasi hanya dikota-kota besar saja. Oleh sebabitulah supaya pendapatan masyarakat merata,

perlu perhatian pemerintah yang didukung oleh masyarakat untuk bersama meningkatkan pelayanan

kualitas publik, meningkatkan kualitas SDM dan SDA supaya dapat mengatasi ketidakmerataan

pendapatan. Penerapan pajak bagi masyarakat yang berpenghasilan tinggi lebih dicermati lagi untuk

subsidi silang bagi masyarakat yang ekonominya masih rendah.

Apa yang dapat kalian lakukan untuk membantu pemerintah dalam masalah ini ? kalian

semestinya memiliki sikap tenggang rasa jangan sombong. Maksudnya jika kalian memiliki rezeki lebih,

berbagilah dengan lainnya. Jangan kalian sombong dengan harta yang dimiliki karena akan

mengakibatkan kecemburuan sosial. Kita semestinya membantu sesama baik dengan uang, tenaga, dan

pikiran supaya dapat meningkatkan pendapatannya (taraf hidupnya)

6. Inflasi

Inflasi atau kenaikan harga umum secara terus-menerus dianggap berbahaya karena dapat

menyebabkan dampak negtif seperti menurunkan tingkat kesejahteraan rakyat, memburuknya distribusi

pendapatan, dan mengganggu stabilitas ekonomi.

Page 14: Ekonomi Makro dan Mikro dan Pendapatan Nasional

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi adalah sebagai berikut :

a. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang

dan jasa

b. Tuntutan kenaikan upah dari pekerja.

c. Kenaikan harga barang impor

d. Penambahan penawaran uang dengan cara mencetak uang baru

e. Kekacauan politik dan ekonomi seperti yang pernah terjadi di Indonesia tahun 1998. Akibatnya

angka inflasi mencapai 58,5%.

Untuk mengatasi masalah inflasi salah satu caranya yakni dengan operasi pasar untuk meninjau

harga supaya harga tidak terlalu tinggi dipasaran, memberikan subsidi untuk membantu masyarakat

yang ekonominya masih rendah, dan menurunkan pajak untuk meringankan beban produsen dan

konsumen.

7. Ketergantungan terhadap Impor dan Utang Luar Negeri

Tingkat ketergantungan yang tinggi dari pemerintah dan sektor swasta terhadap impor dan

utang luar negeri merupakan masalah pembangunan. Impor yang tinggi jelas akan mengurangi cadangan

devisa negara. Jika cadangan devisa berkurang, stabilitas ekonomi nasional akan lemah. Utang luar

negeri merupakan suatu masalah serius pemerintah. Jika suatu negara memiliki utang luar negeri

masalah yang muncul adalah menyangkut beban utang. Semestinya pemerintah berupaya

meningkatkan pertumbuhan ekspor supaya cadangan devisa (pendapatan negara) menjadi bertambah

serta mengurangi kebiasaan utang. Lebih baik memanfaatkan sumber daya yang ada secara kreatif tidak

tergantung pada bantuan dari pihak luar.

D. PENDAPATAN NASIONAL

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga

keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya

selama satu tahun.

Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional

Produk Domestik Bruto (GDP)

Page 15: Ekonomi Makro dan Mikro dan Pendapatan Nasional

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan

jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik)

selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa

yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang

bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum

diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat

bruto/kotor.

Produk Nasional Bruto (GNP)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang

dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk

hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri,

tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara

tersebut.

Rumus :

GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri

Produk Nasional Neto (NNP)

Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan

barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang

modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya

bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan

meskipun relatif kecil.

Rumus :

NNP = GNP – Penyusutan

Pendapatan Nasional Neto (NNI)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut

jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI

dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung

adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak

hadiah, dll.

Rumus:

Page 16: Ekonomi Makro dan Mikro dan Pendapatan Nasional

NNI = NNP – Pajak tidak langsung

Pendapatan Perseorangan (PI)

Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh

setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan

kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer

payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa

produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh

pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga

utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI

harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada

pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan

untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun

(iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk

dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).

Rumus :

PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Pajak

perseorangan )

Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)

Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk

dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang

disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI)

dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak

dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak,

contohnya pajak pendapatan.

Rumus :

DI = PI – Pajak langsung

Perhitungan pendapatan melalui beberapa pendekatan:

a. PendekatanProduksi

Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang

dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu

Page 17: Ekonomi Makro dan Mikro dan Pendapatan Nasional

Y = A + T + S +

b. Pendekatan Pendapatan

Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent,

wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu negara

selama satu periode.

Y = r + w + i + p

c. Pendekatan Pengeluaran

Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan

oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara

selama satu tahun.

Y = C + I + G + (X – M)

E. MANFAAT PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

1. Tujuan dan manfaat perhitungan pendapatan nasional

Tujuan mempelajari pendapatan nasional :

b. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara

c. Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan

masyarakat dalam satu tahun

d. Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang

berjangka.

2. Manfaat mempelajari pendapatan nasional

a. Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara

b. Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau

antar propinsi

c. Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara

d. Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.

F. INFLASI

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan

terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai

faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang

memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran

distribusi barang.[1] Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang

secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga.

Page 18: Ekonomi Makro dan Mikro dan Pendapatan Nasional

Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator

untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung

secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi.

Berdasarkan asalnya, inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi yang berasal dari dalam

negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri. Inflasi berasal dari dalam negeri misalnya terjadi akibat

terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar

yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. Sementara itu, inflasi dari luar negeri adalah

inflasi yang terjadi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi

barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.

Inflasi juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga. Jika kenaikan

harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu, inflasi itu disebut inflasi

tertutup (Closed Inflation). Namun, apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum,

maka inflasi itu disebut sebagai inflasi terbuka (Open Inflation). Sedangkan apabila serangan inflasi

demikian hebatnya sehingga setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak

dapat menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tidak

terkendali (Hiperinflasi).

Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan :

1. Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)

2. Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)

3. Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)

4. Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)

G. PENDAPATAN PERKAPITA

Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara.

Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan

jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikan PDB per kapita.

Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat

pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur negara

tersebut.

Page 19: Ekonomi Makro dan Mikro dan Pendapatan Nasional

Perbandingan per Kapita Indonesia dengan Negara lain

Pendapatan per kapita Indonesia jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, ternyata

masih termasuk rendah. Untuk lebih jelasnya, lihat tabel 1.2.

Cara menghitung pendapatan per kapita :

IPC :GNPP

Sumber:

http://yuskos.wordpress.com/materi-kls-x/perbedaan-ekonomi-makro-dan-ekonomi-mikro/

http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_moneter

http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_fiskal

http://octadheoo.blogspot.com/2009/11/kebijakan-penetapan-harga.html

IPC: Income Per Capita

GNP : Pendapatan Nasional

P: Jumlah Penduduk

Page 20: Ekonomi Makro dan Mikro dan Pendapatan Nasional