1. unsur makro&mikro

Upload: kuntum-putri-unzila

Post on 31-Oct-2015

248 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

unsur mikro

TRANSCRIPT

Unsur Hara Yang Dibutuhkan Tanaman -Untuk pertumbuhan, perkembangan dan produksi tanaman membutuhkan beberapa unsur hara a.l : Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S), Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Mo, Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl). -Unsur hara tersebut tergolong unsur hara Essensial. -Berdasarkan jumlah kebutuhannya bagi tanaman, dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Unsur Hara Makro dan Unsur Hara Mikro *Unsur Hara Makro adalah Unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar. Unsur Hara Mikro adalah Unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah kecil.

Unsur Hara Yang Dibutuhkan Tanaman

Sejarah Pertanian Indonesia scr Intensif dimulai kurang lebih sejak th 1969 pd saat dimulai nya program Intensifikasi Masal (INMAS) uik petani sebagai dampak revolusi hijau ditingkat Dunia. Saat Ini dari sekian banyak unsur yg ada dialam, semua jenis tanaman membutuhkan mutlak (hrs tersedia/tdk boleh tdk hrs ada)15 mcm u.h essen sial yaitu:Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S), Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Mo, Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl).Tanaman butuhkan tiga mcm Unsur Hara yaitu : Unsur Hara Makro, Mikro dan Penunjang..... Unsur H makro, mikro maupn pnunjng walau beda dlm jmlah kbutuhn,namun fungsi pd tan, masing2 unsur sama pentingnya,yg masing2 mempu peran sendiri2 &tdk bisa digantikan 1 sama lain.

Fungsi h tan tdk dpt digantikan o unsur lain &apa bila tdk tdpt suatu hara tan,maka kegiatan meta bolisme akan terganggu a terhenti sama sekali.Umumnya tan yg kekurangan a ketiadaan suatu u.h akan menampakkan gejala pd suatu organ ttt yg spesifik biasa disebut gejala kekahatan.dikelompokkan menjadi 2, yaitu: u.h Makro dan Mikro *Unsur Hara Makro adalah Unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar.*Unsur Hara Mikro adalah Unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah kecil.-Unsur hara makro meliputi: N, P, K, Ca, Mg &S.-Unsur hara mikro meliputi:Fe,Mn,B,Mo,Cu,Zn&Cl.-Unsur hara penunjang/toksik meliputi Si, Na, I, F, Co, Al dan V.

Agar usaha pemupukan menjadi efisien maka, pemberian pupuk tdk cukup hanya melihat keadaan tanah&lingkungan saja, tetapi juga harus mempertimbangkan kebutuhan pokok unsur hara tanaman. Dengan diketahui kebutuhan pokok unsur hara tanaman maka dosis dan jenis pupuk dapat ditentukan lebih tepat. Berikut ini adalah peranan dari masing-masing unsur hara makro :

3Nitrogen ( N ) Nitrogen (N) merupakan salah satu unsur yang paling luas penyebarannya di alam. Di atmosfer terdapat sekitar 3,8 x 1015 ton N2-molekuler, sedangkan pada lithosfer terdapat 4,74 kalinya. mobilitasnya dalam tanah sangat tinggi.Sumber N tdk diperoleh dari batuan&min, tp berasal dari hasil plapukn b.o, udara, fiksasi N o mikroorg baik yg bersim dg akar tan legum spt rhizob a tdk spt bakteri Azoto dan Clostridium. Ketersediaan N,memp pola hub naik-turun dg pH yg maks pd pH 6,0 - 8,0, Pada saat ini sudah diket scr luas bhw tanah2 perta di Indo trutama tnh masam kahat unsur N. Sumber N meliputi N2, NH4, NO3, NO2 dan urea, serta kadang kala N-organik.

NH4+ + 1,5 O2 NO2- + 2 H+ + H2O + 66 kal. NitrobacterNitrosomonasProsesbiokimia nitrifikasi dilakukan oleh dua kelompok fisiologis bakteri autotrof yang bersifat aerobik obligat terhadap amonium tanah sisa yang tidak diserap tanaman atau terikat koloidal tanah. Pada kelompok pertama, terpenting adalah Nitrosomonas yang meng-oksidasi amonium menjadi nitrit, dan pada kelompok kedua, terpenting Nitrobacter yang melanjutkan oksidasi nitrit menjadi nitrat. Reaksi umumnya adalah: NO2- + 1,5 O2 NO3- + 17,5 kal.Proses ini terjadi pada kondisi reduksi (tanah jenuh air), sehingga dilakukan oleh orga-nisme anaerobik fakultatif yang menggunakan nitrat sebagai pengganti oksigen dalam respi-rasinya, reaksi umum biokimiawi denitrifikasi adalah:

C6H12O6 + 4 NO3 - 6 CO2 + 6 H2O + 2 H2 + (NO, N2O dan NO2)NitrifikasiDenitrifikasi Reaksi penyediaan N dari pupuk urea dikemukakan Tisdale et al. (1985) pada reak-si (1), yang dipercepat oleh enzim urease. Bentuk ion amonium (NH4+) ini stabil pada kondisi anaerob, sedangkan pada kondisi aerob dioksidasi menjadi ion nitrat (NO3+) lewat reaksi nitrifikasi oleh bakteri Nitrosomonas dan Nitrobacter (Subba Rao, 1994) (reaksi (2) dan (3)) sebagai tertera pada Gambar dibawah.

(1) CO(NH2)2 + H2O urease. NH4+ + CO2

(2) NH4+ + 1,5 O2 Nitrosomonas NO2- + 2 H+ + H2O + 66 kcal

(3) NaNO2 + 0,5 O2 Nitrobacter NaNO3 + 18 kcal

Gambar . Reaksi penyediaan N-urea dan Nitrifikasi.

Sumber lain N ddlm tnh adlh mel air hujan&mel pnambahn pupuk buatan spt Urea atau ZA. Tanaman menyerap N terutama melalui akar, juga melalui stomata daun saat hujan a penyemprotan pupuk daun. Pada kondisi aerobik, senyawa nitrogen ternitrifikasi menjadi ion nitrat (NO3-) sehingga diserap tanaman dalam bentuk ini, sedangkan pada kondisi anaerobik (jenuh air), senyawa N mengalami amonifikasi menjadi ion ammonium (NH4+). Untuk tanaman padi, jika disawahkan maka yang banyak diserap adalah ion ammonium, sedangkan jika secara gogo/ladang yang banyak diserap adalah nitrat. Bentuk lain yang juga diserap tanaman adalah urea {CO(NH2)2}.

Unsur N rata-rata menyusun 1,5% bagian tanaman. Perlu diperhatikan disini bahwa perubahan nitrat menjadi ammonium (denitrifikasi) merupakan reaksi yang membutuhkan sejumlah energi ATP. Komposisi protopl yg hidup trdiri dr kira2 25% bhn kering dg kompo 40-50% zat2 putih tlr &5-10 % lipoiden& psenyawaan lainnya yg mgd N. Kadar zat lemas dari protopl kira2antara 1-2,5%. Dengan adanya pmungutn hsl tan scr besar2 an maka banyak sekali zat lemas yang hilang.Unsur hara yg mobil oki gejala defisiensi dimulai dari dedaunan/bagian tua,

Peranan Nitrogen ( N )- berperan secara genetis,merangsang ptbh tanaman secara keseluruhan.-Merupakan bag dari sel (organ) tan itu sendiri.-Meningkatkan kadar protein dalam tanah-Merangsang ptbhn vegetatif (warna hijau) -Merangsang dalam menaikkan potensi pembentukan daun-daun dan ranting. -Merangsang pengaruh positif utk sintesa asam amino&kadar protein pd tan penghasil dedaunan spt sayuran, rumput&tanaman makanan ternak. -Meningkatkan perkembang biakan mikro organisme dalam tanah -Merangsang tanaman gandum dan menaikkan kadar protein pada butir gandum.

- Penyusun semua protein (asam2 amino dan enzim), dalam koenzim dan asam2 nukleat, serta hormon tumbuh seperti sitokinin dan auksin, (RNA&DNA),peran utamanya sebagai komponen utama dari bahan-bahan organik,berperan sebagai penyusun dalam sinthesis khlorofil,unsur unik, yaitu N yang diserap dalam bentuk kation dan anion, N paling banyak dibutuhkan oleh tanaman sebagai komponen produksi, kecuali untuk tanaman yang produksinya berupa buah berair atau umbi/akar.

Sumber-sumber nitrogen a.l :a. Pupuk buatan pabrik seperti urea, ZA, dan Amonium Sulfat.b. Udara merupakan sumber N plg bsryg dlm pross pemanfaatan o tan mel perubahan terlebih dahulu,dlm btk amonia&nitrat yg tiba ketanah mel air hujan, a yg diikat oleh bakteri pengikat N.c. Sumber N lain adalah p kandang&b.o lainnya. Kemampuan tnh dlm sediakan N sangat ditntukn o kondisi &jumlah bahan organik tanah.Penambahan b.o ke dlm tnh baik mel pengemba lian sisa panen,kompos, pangkasan tan penutup tnh dsb dpt memperbaiki cadangan total b.o tnh (capital).

Gejala tanaman yang kelebihan unsur N : -Tanaman akan tampak terlalu subur, -Ukuran daun akan menjadi lebih besar, -Batang menjadi lunak dan berair (sekulensi) sehingga mudah rebah, -Menghasilkan tunas muda yang lembek / lemah-Kurang menghasilkan biji dan biji-bijian-Mudah diserang penyakit. -Dapat menyebabkan penundaan pembentukan bunga, -Mempengaruhi perkembangan susunan akar, -akan lebih lekas kekeringan,-Bunga dan buah lebih mudah rontok

-Menperlambat penuaan buah dan biji-bijian,-Pemasakan buah cenderung terlambat-Mengasamkan reaksi tanah, menurunkan PH tanah, dan merugikan tanaman, -Pemupukan jadi kurang efektif dan tidak efisien. -Pada tan tahunan dewasa pertumbuhan yg terhambat ini akan berpengaruh thd pembuahan shg buahnya tidak sempurna: umumnya sedikit, kecil, lambat matang dan rontok belum wktunya. Biarpun ada hub yg erat antara pemberian N dg sejumlah bhn kering yg dihasilkn,tdk berarti bhw pemberian zat N itu hrs sebanyak2 nya sebab pemberian zat N yg berlebih akan dpt membahayakan.

Gejala tanaman yg kekurangan unsur N :-dapat dilihat pd daun muda,warnanya hijau agak kekuningan lanjut berubah menjadi kuning. -Jaringan daun mati &inilah yg menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering&berwarna merah kecoklatan. -Daun sempit, pendek dan tegak, -Pertumbuhan tanaman lambat, -Tanaman tumbuh kurus kerempeng/kerdil, -Daun-daun tua cepat menguning dan mati. , -jaringan tanaman mengering dan mati, -buah kerdil, kecil dan cepat masak lalu rontok.-Jagung: tulang utama menguning dengan tepi daun tetap hijau memanjang;-Ketimun:bebungaan yang baru muncul mengecil a tajam; Serealia:biji mgecil; Bebuahan:ddaunn cpat rontok, tunas2 lteral mati,rangkaian buah tdk baik&cepat matang;

Tanaman Sorgum baris kanan mengalami penundaan pembungaan akibat kekurangan (defisiensi) nitrogen.

Daun tanaman berwarna kuning kecoklatan dan terjadi mulai dari daun tua bahkan sampai berakibat rontok daun.16Ketersediaan unsur ini dapat dipengaruhi : -aerasi/kelembaban tanah, temperatur (optimum 30 0C), kadar bahan organik (karbohidrat), serta ketersediaan Ca dan P. Waktu, tempat dan dosis pupuk diberikan.Reaksi keasaman tanah (pH) PosfatSumber pupuk P diberikn perlu dprhatikn sblm dberikn kdlm tnh. Apabila btk mono-kalsium posfat yg diberikan kdlm tanah, mk air ddlm tnh dskitar pupuk yg kmudian melarutkan P-pupuk. Sumber utama P larutan tanah, di samping dr pelapukan bebatuan/bahan induk juga berasal dari mineralisasi P-organik hasil dekomposisi sisa-sisa tanaman yang meng immo-bilisasikan P dari larutan tanah dan hewan.Posfor sebag besar berasal dari pelapukan b.o.Umumnya kadar P dalam bahan organik adalah 1%, yg berarti dari 1 ton bahan organik tanah bernisbah C/N = 10 (matang) dpt dibebaskan 10 kg P (setara 22 kg TSP). Jika tanah mengandung 1% bahan organik, berarti tdpt 200 kg P-organik/ha, yg dimineralisasikan scr perlahan tergantung aktivitas jasad perombak bahan organik tanah, yang tercermin dari penurunan nisbah C/Nnya.

Umumnya kadar P dalam bahan organik adalah 1%, yang berarti dari 1 ton bahan organik tanah bernisbah C/N = 10 (matang) dapat dibebas-kan 10 kg P (setara 22 kg TSP). Jika tanah mengandung 1% bahan organik, berarti tdpt 200 kg P-organik/ha, yang dimineralisasikan secara perlahan tergantung aktivitas jasad perombak bahan organik tanah, yang tercermin dari penurunan nisbah C/Nnya.Walau sumbr P didlm tnh min cukup banyak,tan masih bisa mengalami kkurangan P. Pasalnya sebagian P terikat scr kimia oleh unsur lain shg menjadi senyawa yg sukar larut dalam air.ketersediaan maks P pd pH 6,5 - 7,5 & = 8,75,Posfat yg diserap tan dlm btk ion orthofosfat primer, H2PO4- pH lebih rendah,,ion orthofosfat sekunder HPO42- pH yg lebih tinggi, & PO42- a tgt kepada nilai pH tanah.

Pada pH di bawah 5,6, kelarutan Fe (hara mikro toksik) dan Al (unsur toksik) meningkat sehingga memfiksasi dan mengendapkan (presipitasi) P larutan membentuk Al-P dan Fe-P (koloid) yang kemudian mengalami kristalisasi (proses pada Fe-P lebih cepat dibanding Al-P) menjadi variscit (AlPO4.2H2O) dan strengit (FePO4.2H2O). Hasil percobaan penanaman rumput Sudan pada tanah pasir kuarsa memperlihatkan bahwa tidak ada perbedaan respons tanaman terhadap pemberian kedua bentuk koloida Al-P dan Fe-P, tetapi respons tanaman lebih baik terhadap pemberian variscit dibanding strengit. Hal ini terkait dengan lebih dekatnya ukuran radius anion P dengan ion Fe dibanding ion Al.Atas dasar bentuk2 P yang diuraikan sebelumnya, maka pada:tanah berpelapukan kuat, paling banyak dijumpai bentuk P-terselubung, diikuti Fe-P, Al-P dan paling sedikit Ca-P; yang kontras dengan agihan bentuk-bentuk P pada tanah berpelapukan lemah, sedangkan pada tanah berpelapukan sedang keempat bentuk P ini hampir seimbang.

Tinggi-nya fiksasi pada tanah-tanah tua menyebabkan hanya 10 - 20% sisa P-pupuk yang diberi-kan ke dalam tanah yang dapat dimanfaatkan tanaman musim berikutnya. Konsekwensi akumulasi pemupukan P pada tanah-tanah pertanian adalah terbentuk-nya horizon Anthropik, yang merupakan epipedon berkadar P cukup tinggi (kadar P2O5 larut asam lemah minimal 250 ppm), dicirikan oleh lapisan tebal berwarna gelap menyerupai hori-zon mollic.Pelepasan unsur P dan Ca dari pupuk TSP (Ca(H2PO4)2 dilukiskan oleh Lindsay (1979 cit. Hanafiah, 1989) sebagai berikut: (1) Ca(H2PO4)2.H2O CaHPO4 + H3PO4 + H2O (2) Ca(H2PO4)2.H2O + x H2O CaHPO4.2H2O + MTPS (3) Ca(H2PO4)2.H2O + x H2O CaHPO4 + STPSGambar 4.11. Reaksi Penyediaan P dari pupuk TSPPada mulanya pelarutan pupuk TSP dalam air terjadi secara cepat (reaksi (1)). Dalam waktu 1 jam keseimbanggan senyawa mendekati keadaan MTPS (metastable triple point solution), yaitu titik keseimbangan antara kadar Ca(H2PO4)2.H2O dengan kadar CaHPO4.2H2O (reaksi (2)). Larutan ini mengandung 22% P2O5 dan 6,3% CaO dengan pH 1,48. Seminggu kemudian dan seterusnya, keseimbangan senyawa fosfat mendekati keadaan STPS (stable triplepoint solution) yaitu titik keseimbangan antara kadar CaHPO4 dan kadar Ca(H2PO4)2.H2O.. Larutan STPS ini mengandung 24,5% P2O5 dan 5,79% CaO dengan pH 1,01. Dari uraian ini dapat diketahui bahwa pupuk TSP menyediakan 2 senyawa tesedia, yaitu H2PO4- atau HPO42- dan Ca2+ yang keduanya esensial bagi tanaman.Dibanding N, maka P-tersedia dlm tanah relatif lebih cepat menjadi tidak tersedia akibat segera:Terikat oleh kation tanah (terutama Al&Fe pada kondisi masam atau dg Ca&Mg pada kondisi netral)yg kemudian mengalami presipitasi (pengendapan),atau terfiksasi pada permukaan positif koloidal tanah (liat&oksida Al/ Fe) atau lewat pertukaran anion (terutama dengan OH-). Pupuk P diperlukn dlm jumlah banyak krn selain utk mmenuhi kbutuhn tan jg utk mnutup kmpleks ptukarn min tnh agar sll dpt tersedia dlm lar tnh. Penyusun semua protein (asam2 amino&enzim)&klorofil, dlm koenzim&asam2 nukleat,serta hormon tumbuh spt sitokinin&auksin,(RNA&DNA), fosfolipid mmbran&substrat metab.Unsur ini berperan vital dalam pembentukan biji dan buah, sehingga para petani menyebut pupuk P sebagai pupuk buah. Suplai P yang cukup akan merangsang per-kembangan sistem perakaran tanaman

(3+) Solubilitas (b) (a)P-terfiksasi[oleh Ca, Liat, Fe dan Al]P-mineral(Apatit)[Bebatuan/Bahan induk tanah]

P-larutan(H2PO4-)Pelapukan (2-) FiksasiP-(1+) organik/pupuk(1-) immobilisasi (2+) mineralisasi

(3-) pelindiamSiklus P Secara umum, kulit bumi mengandung 0,1% P atau setara 2 ton P ha-1, tetapi kebanya-kan berbentuk apatit terutama Fluorapatit [Ca10(PO4)6F2] dalam bebatuan beku dan bahan induk tanah, sehingga tidak tersedia bagi tanaman. Prinsip penyediaan P bagi tanaman terli-hat pada siklus P (Gambar di bawah).

Dalam siklus P terlihat bahwa kadar P-larutan tanah merupakan hasil keseimbangan antara suplai P dari pelapukan mineral-mineral P, pelarutan (solubilitas) P-terfiksasi dan mi-neralisasi P-organik dan kehilangan P berupa immobilisasi oleh tanaman, fiksasi dan pelindi-an P. Tanah-tanah tua di Indonesia (Podsolik dan Latosol) umumnya berkadar-alami P ren-dah dan berdaya-fiksasi tinggi, sehingga penanaman tanpa memperhatikan suplai P berke-mungkinan besar akan gagal akibat defisiensi P.. Tanaman yang kekurangan posfor : -warna daunnya akan tampak tua dan sering tampak mengkilap kemerahan. -Juga ada warna daun berubah menjadi keungu an,merah/coklat mulai dari ujung2 daun.-Warna daun sering mengkilap (kurang sehat),-Tepi daun bercabang, -terhadap ptbhn tan spt, tumbuhan yg kerdil, hal ini terjadi karena pembelahan sel terganggu. -batang terdapat warna merah ungu yang lambat laun berubah menjadi kuning. -tanaman berbuah, buahnya sedikit, kecil, tampak jelek dan lekas matang-pada tan jagung, terlihat dimana tongkolnya kecil2 &tongkol yg terbentuk tidak sempurna.

Gejala Defisiensi Hara Fosfor (P):Gejala warna ungu terjadi pada daun bawahGEJALA KHAS LAIN untuk defisiensi P meliputi:pertumbuhan kerdil scr proporsional (trubus & akar) akibat thambatnya pbelahn sel,pd stadia pkecambahn timbul warna hijau gelap keunguan, kemudian tanaman menguning,jika disertai defisiensi N, timbul warna pucat atau hijau kekuningan, dan terganggu penyerbukan, tertundanya pembentukan&pematangan buah.ditandai dg tajuk yg berwarna hijau gelap dan seringkali membentuk warna merah atau ungu.pada pucuk apel dijumpai daun berwarna perak atau ungu.

28-maka berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman seperti, tumbuhan yang kerdil, hal ini terjadi karena pembelahan sel terganggu. -Warna daun berubah menjadi ungu atau coklat mulai dari ujung-ujung daun. Hal yang semacam ini terlihat pada tanaman yang masih muda. -Gejala kahat P pada tanaman jagung, terlihat dimana tongkolnya kecil-kecil dan biji jagung yang terbentuk pada tongkol yang tidak sempurna. Jika kelebihan P terjadi pematangan dini.

Kalium ( K )Unsur K merupakan unsur hara makro kedua setelah N yang paling banyak diserap tanaman, tetapi untuk tembakau, jerami padi&jagung, buah apel, jeruk&tomat, umbi lobak&kentang, serta batang tebu merupakan unsur hara terbanyak. Kadar unsur K dalam larutan tanah merupakan hasil keseimbangan antara suplai dari : hasil pelarutan mineral2 K (terutama feldspar&mika), K-tertukar dari permukaan koloid2 tanah & K hasil mineralissi b.o/pupuk dg kehilangan akibat adanya srapan tan (immobilisasi), K-terfiksasi akibat tjerap oleh ruang dalam koloid-koloid dan pelindian.Kerak bumi mgd K rerata 2,6%,sedang bhn induk& tanah2 muda mgd 2-2,5% K a 40-50 ton K/ha.K 95-99% tdpt pd kisi2 3 jens min utma,y.i feldspar yg pling lambt lpuk,lalu mika rlatif sdang&liat yg relatif mudah lapuk. Kadar K dlm larutan tanah ini sebagian diserap tanaman/ mikrobia,sebagian akan terikat secara lemah pada muatan ptukaran koloidal tnh (fraksi liat tanah a b.o) (K-tertukar). K-tertukar ini kemudian dpt lepas ke lar tnh a terikat lebih kuat (K-terfiksasi) pada permukaan dalam koloidal tanah.Unsur hara kalium diambil tanaman dalam bentuk ion K+. Kalium diserap dlm btk K+. K banyk tkdg pd abu. Ketsdiaan K maks pd pH = 6,0. Abu daun teh yg muda mgdg sampai 50% K2O. K merupakn komponen dari b.o yg mbtk tan. K tdk dsintesis mnjadi senyawa orga o tbhan, shg unsur ini tetap sbg ion ddlm tbhn. K tdpt ddlm sel2 y.i sbg ion2 ddlm cairan sel&sbg prsenya adsorptif ddlm zat putih telur dari stoplsma. Inti sel tdk mgdg K. Bila tan sama sekali tdk diberi K, mk asimilasi akan terhenti. .

Ketersediaan unsur K dalam tanah umum rendah dibanding basa2 lain, padahal kebutuhan tanaman eumbian akan unsur ini hampir sama dengan kebutuhan N. Sehingga ketersediaan unsur ini bagi tanaman seringkali menjadi faktor pembatas produksi, apalagi di tingkat petani karena harga pupuk K (silvit) yang relatif mahal dibanding pupuk N (urea) dan pupuk P (TSP, fosfat alam). Unsur ini disuplai ke dalam tanah dalam bentuk pupuk garam-garam larut air, seperti KCl (silvit), KNaCl2 (silvinit), MgSO4KCl.3H2O (kainit), K2SO4.2MgSO4 (langbenit), K2SO4 dan KNO3. Peranan Kalium ( K )-reaksi2 fotosintesis dan respirasi,- sebagai activator dari berbagai enzim yg esensial dari reaksi2 fotosintesis dan respirasi, translokasi karbohidrat, sintesisi protein dan pati -pegangkutan hsl asimilasi, enzim dan mineral termasuk air. -pada pembelahan sel, &sintesa putih telur. -dalam mlaksanakn yg disebabkan o tek osmotis. -dalam pros buka-tutup stomata/turgor karena fungsinya dlm pengaturan potensi osmotik sel2.-Sedikit prannya sbg pnyusun kmponen tan, shg umumnya tetap dalam bentuk ion. ,

-mempu fungsi psikologis pada asimilasi zat arang, bila tanaman sama sekali tidak diberi K, maka asimilasi akan terhenti. -Meningkatkan daya tahan/kekebalan tan thd penyakit-Pada tanaman yang banyak menghasilkan hasil asimilasi seperti kentang, ubi kayu, tebu, nanas, akan banyak memerlukan Kalium (K2O) didalam tanah.-Saat terjadi pembentukan bunga a buah maka K akan cepat ditarik oleh sebab itu Kalium mudah bergerak (mobil). -Fungsi lain dari Kalium adalah pada pbentukan jaringan penguat. -Menurut penyelidikan mikro, kalium berpengaruh baik pada pembentukan serat-serat seperti pada rosela, kapas dan rami,-dinding2 sel lebih baik keadaannya dan lebih baik kandungan airnya, sel-sel ini tumbuh lebih baik, lebih kuat dan lebih panjang. Salah satu fungsi spesifik unsur K adalah sebagai pengimbang atau penetral efek ke-lebihan N yang menyebabkan tanaman menjadi lebih sukulen (awet muda) sehingga lebih muda terserang hama-penyakit, rapuh dan mudah rontoknya bunga/buah/daun/cabang. Hal ini karena unsur K berfungsi meningkatkan sintesis dan translokasi karbohifrat, sehingga mempercepat penebalan dinding-dinding sel dan ketegaran tangkai bunga/buah/cabang.

Gejala tanaman yg kekurangan unsur Kbatang dan daun menjadi lemas/mudah rebah, timbul bercak coklat pada pucuk daun, akan cepat mengayu atau menggabus, hal ini disebabkan kadar lengasnya yang lebih rendah.daun keriting dimulai daun yang paling tua, buah mudah rontokbuah yg tinggal sedikit produksi akan menurunukuran buah menjadi lebih kecil, kematangan buah terhambat, Daun muda bwarna hijau gelap kbiruan tdk hijau segar &sehat, dapat ditunjukkan daun kelihatan lebih tua.rendahnya kualitas prod bebuahan&sesayuran;

Gejala Defisiensi Hara Kalium (K):Gejala perubahan warna terjadi pada daun muda-Perkembangan jaringan penguat pada tangkai daun dan buah yang kurang baik sering menyebabkan lekas jatuhnya daun dan buah itu.-Daun2 pada teh&tangkai buah kelapa bila kekurangan K akan terkulai dan buahnya lekas jatuh. -Pada rerumputan terjadi penurunan produksi N-amida dan konversinya menjadi prote-in.-Daun muncul warna kuning, akhirnya mengering dan rontok. -Terhambatnya sintesis protein pada tebu akibat terakumulasinya N-non protein di deda-unan; Ketersediaan K dalam tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: (1) tipe koloid tanah, (2) temperatur, (3) kondisi basah-kering, (4) pH tanah, dan (5) tingkat pelapukan,Liat tipe 2:1 yg mgembang jka bash&mgerut jika kring spt vermi-kulit&montmorillonit memp daya fkssi yg tinggi thd K dbandng liat tipe lain. Hal ini disbabkn pada saat mengembang ion-ion K+ tertarik ke muatan negatif pd pmukaan dlalam pada kisi2 liat, kmudian pada saat kering, K trikat ini mjadi erjepit shg terikat lebih kuat di dlm kisi2 shg tdk tsedia bagi tan.

39Pada saat basah kembali, K tsb sebagian telah terikat kuat, shg tetap tdk tersedia, se-dangkan sebagian lagi kembali tersedia.Temperatur hanya bpengarh pd daerah dingin yg mbeku, proses beku-cair dari lar tanah ini dkethui dpt mengkatkn ketsediaan K dlm tnh yg berliat illit (sdikit mgembang jika basah), mel mekanisme yg mirip pengaruh basah-kering di atas.Oleh karena ketersediaan K meningkat dengan pembasahan, maka analisis keterse-diaan K pada tanah-tanah yang mengandung liat tipe mengembang-mengerut, yang biasanya ditetapkan dalam keadaan kering perlu ditinjau ulang, karena sudah tentu tidak mencerminkan ketersedian riel K dalam tanah.

Nilai kritik pH terhadap ketersediaan P adalah 6,0. Ketersedian meningkat pada pH 6,0 ke atas, tetapi menurun pada pH rendah (di bawah 6,0). Hal ini terkait dengan meningkat-nya KTK tanah dengan naiknya pH, sehingga ion-ion K terikat tetapi masih dapat-dipertukar-kan pada muatan negatif koloid dan dapat menahannya dari pelindian.tak intensif, sedangkan pada pH rendah tidak demikian sehingga mudah terlindi. Pada kondisi pH dan KTK tinggi, tetapi kejenuhan basa rendah pemupukan K memerlukan takaran tinggi, karena sebagiannya segera terikat dan terfiksasi oleh koloid tanah, karena bebasnya muatan-muatan negatif pada koloid tersebut.Ketersediaan K juga dipengaruhi oleh tingkat pelapukan mineral-mineral pembawa K, makin intensif makin banyak K yang dibebaskan sehingga makin tersedia bagi tanaman.

.

Belerang (S) Belerang diserap oleh tanaman sebagai anion SO42-. Peranan fisiologisnya analog dengan nitrogen, sebab keduanya merupakan penyusun protein. Tetapi hanya tiga dari semua asam amino esensial mengandung belerang, sehingga jumlah mutlak belerang yang diperlukan untuk nitrisi tanaman kira-kira 17 kali lebih kecil dari jumlah nitrogen yang dibutuhkan (Indranada, 1989). Gejala tanaman yang kekurangan belerang umunya tampak pada seluruh daun muda yang berubah menjadi hijau muda, kadan-kadang tamapak tidak merata, sedikit mengkilat agak keputihan lantas berubah menjadi kuning kehijauan. Pertumbuhan tanaman akan terhambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus (Linggadan Marsono,2001).

Peranan unsur belerang (S) adalah : -Sebagai koenzim yang terlibat dalam rantai transfer electron pada respirasi dan fotosintesis - Bahan produksi sekunder yang mudah menguap Unsur Hara Mikro

Besi (Fe)Besi (Fe) merupakan unsure mikro yang diserap dalam bentuk ion feri (Fe3+) ataupun fero (Fe2+). Fe dapat diserap dalam bentuk khelat (ikatan logam dengan bahan organik). Mineral Fe antara lain olivin (Mg, Fe)2SiO, pirit, siderit (FeCO3), gutit (FeOOH), magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3) dan ilmenit (FeTiO3)Besi dapat juga diserap dalam bentuk khelat, sehingga pupuk Fe dibuat dalam bentuk khelat. Khelat Fe yang biasa digunakan adalah Fe-EDTA, Fe-DTPA dan khelat yang lain. Fe dalam tanaman sekitar 80% yang terdapat dalam kloroplas atau sitoplasma. Penyerapan Fe lewat daun dianggap lebih cepat dibandingkan dengan penyerapan lewat akar, terutama pada tanaman yang mengalami defisiensi Fe. Dengan demikian pemupukan lewat daun sering diduga lebih ekonomis dan efisien.

Sitokrom merupakan enzim yang mengandungFe porfirin. Kerja katalase dan peroksidase digambarkan secara ringkas sebagai berikut:a. Catalase : H2O + H2O O2 + 2H2Ob. Peroksidase : AH2 + H2O A + H2O Peranan Besi (Fe)Fe antara lain sebagai penyusun klorofil, protein, enzim, dan berperanan dalam perkembangan kloroplas. Fungsi lain Fe ialah sebagai pelaksana pemindahan electron dalam proses metabolisme. Proses tersebut misalnya reduksi N2, reduktase solfat, reduktase nitrat.Kekurangan Besi (Fe)Kekurangan Fe menyebabkan terhambatnya : -pembentukan klorofil dan akhirnya juga penyusunan protein menjadi tidak sempurna. Defisiensi Fe menyebabkan -kenaikan kadar asam amino pada daun dan penurunan jumlah ribosom secara drastic. -Penurunan kadar pigmen dan protein dapat disebabkan oleh kekurangan Fe. -Juga akan mengakibatkan pengurangan aktivitas semua enzim.

Fe antara lain sebagai penyusun klorofil, protein, enzim, dan berperanan dalam perkembangan kloroplas. Sitokrom merupakan enzim yang mengandungFe porfirin. Kerja katalase dan peroksidase digambarkan secara ringkas sebagai berikut:a. Catalase : H2O + H2O O2 + 2H2Ob. Peroksidase : AH2 + H2O A + H2OFungsi lain Fe ialah sebagai pelaksana pemindahan electron dalam proses metabolisme. Proses tersebut misalnya reduksi N2, reduktase solfat, reduktase nitrat.Kekurangan Fe menyebabakan terhambatnya pembentukan klorofil dan akhirnya juga penyusunan protein menjadi tidak sempurna Defisiensi Fe menyebabkan kenaikan kaadar asam amino pada daun dan penurunan jumlah ribosom secara drastic. Penurunan kadar pigmen dan protein dapat disebabkan oleh kekurangan Fe. Juga akan mengakibatkan pengurangan aktivitas semua enzim.

Peranan Mangaan (Mn)Mangaan diserap dalam bentuk ion Mn++. Seperti hara mikro lainnya, Mn dianggap dapat diserap dalam bentuk kompleks khelat dan pemupukan Mn sering disemprotkan lewat daun. Mn dalam tanaman tidak dapat bergerak atau beralih tempat dari logam yang satu ke organ lain yang membutuhkan. Mangaan terdapat dalam tanah berbentuk senyawa oksida, karbonat dan silikat dengan nama pyrolusit (MnO2), manganit (MnO(OH)), rhodochrosit (MnCO3) dan rhodoinit (MnSiO3).

Defisiensi unsur Mn pada tanaman antara lain adalah pada tanaman berdaun lebar, interveinal chlorosis pada daun muda mirip kekahatan Fe tapi lebih banyak menyebar sampai ke daun yang lebih tua, pada serealia bercak-bercak warna keabu-abuan sampai kecoklatan dan garis-garis pada bagian tengah dan pangkal daun muda, split seed pada tanaman lupin (Ginta, 2005).

Seng (Zn) Zn diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Zn++ dan dalam tanah alkalis mungkin diserap dalam bentuk monovalen Zn(OH)+. Di samping itu, Zn diserap dalm bentuk kompleks khelat, misalnya Zn- EDTA. Seperti unsure mikro lain, Zn dapat diserap lewat daun. Kadr Zn dalam tanah berkisar antara 16- 300 ppm, sedangkan kadar Zn dalam tanaman berkisar antara 20-70 ppm. Mineral Zn yang ada dalam tanah antara lain sulfida (ZnS), spalerit [(ZnFe)S], smithzonte (ZnCO3), zinkit (ZnO), wellemit (ZnSiO3 dan ZnSiO4). Fungsi Zn antara lain : pengaktif enim anolase, aldolase, asam oksalat dekarboksilase, lesitimase,sistein desulfihidrase, histidin deaminase, super okside demutase (SOD), dehidrogenase, karbon anhidrase, proteinase dan peptidase. Juga berperan dalam biosintesis auxin, pemanjangan sel dan ruas batang (Ginta, 2005).

Selain itu,seng juga dibutuhkan untuk pembentukan tripopan sebagai prekusor IAA, metabolism triptamin. Terutama sebagai kofaktor enzim dehidrogenase, alcohol, glukosa-6-P dan trease. Merangsang sintesa sitokinin C (Agustina, 1990). Adapun gejala defisiensi Zn antara lain : tanaman kerdil, ruas-ruas batang memendek, daun mengecil dan mengumpul (resetting) dan klorosis pada daun-daun muda dan intermedier serta adanya nekrosis(Ginta,2005). Ketersediaan Zn menurun dengan naiknya pH, pengapuran yang berlebihan sering menyebabkan ketersediaaan Zn menurun. Tanah yang mempunyai pH tinggi sering menunjukkan adanya gejala defisiensi Zn, terutama pada tanah berkapur (Ginta, 2005).

Tembaga (Cu) Tembaga (Cu) diserap dalam bentuk ion Cu++ dan mungkin dapat diserap dalam bentuk senyaewa kompleks organik, misalnya Cu-EDTA (Cu-ethilen diamine tetra acetate acid) dan Cu-DTPA (Cu diethilen triamine penta acetate acid). Dalam getah tanaman bik dalam xylem maupun floem hampir semua Cu membentuk kompleks senyawa dengan asam amino. Cu dalam akar tanaman dan dalam xylem > 99% dalam bentuk kompleks. Dalam tanah, Cu berbentuk senyawa dengan S, O, CO3 dan SiO4 misalnya kalkosit (Cu2S), kovelit (CuS), kalkopirit (CuFeS2), borinit (Cu5FeS4), luvigit (Cu3ASS4), tetrahidrit [(Cu,Fe)12SOS3)], kufirit (Cu2O), sinorit (CuO), malasit [Cu2(OH)2CO3], adirit [(Cu3(OH)2(CO)3)], brosanit [Cu4(OH)2SO4] (Ginta,2005).

Kebanyakan Cu terdapat dalam kloroplas (>50%) dan diikat oleh plastosianin. Senyawa ini mempunyai berat molekul sekitar 10.000 dan masing-masing molekul mengandung satu atom Cu. Hara mikro Cu berpengaruh pafda klorofil, karotenoid, plastokuinon dan plastosianin (Ginta,2005). Fungsi dan peranan Cu antara lain : mengaktifkan enzim sitokrom-oksidase, askorbit-oksidase, asam butirat-fenolase dan laktase. Berperan dalam metabolisme protein dan karbohidrat, berperan terhadap perkembangan tanaman generatif, berperan terhadap fiksasi N secara simbiotis dan penyusunan lignin.Adapun gejala defisiensi / kekurangan Cu antara lain : pembungaan dan pembuahan terganggu, warna daun muda kuning dan kerdil, daun-daun lemah, layu dan pucuk mongering serta batang dan tangkai daun lemah (Ginta, 2005).

Molibdenum (Mo) Molibdenum diserap dalam bentuk ion MoO4-. Variasi antara titik kritik dengan toksis relatif besar. Bila tanaman terlalu tinggi, selain toksis bagi tanaman juga berbahaya bagi hewan yang memakannya. Hal ini agak berbeda dengan sifat hara mikro yang lain. Pada daun kapas, kadar Mo sering sekitar 1500 ppm. Umumnya tanah mineral cukup mengandung Mo. Mineral lempung yang terdapat di dalam tanah antara lain molibderit (MoS), powellit (CaMo)3.8H2O. Molibdenum (Mo) dalam larutan sebagai kation ataupun anion. Pada tanah gambut atau tanah organik sering terlihat adanya gejala defisiensi Mo. Walaupun demikian dengan senyawa organik Mo membentuk senyawa khelat yang melindungi Mo dari pencucian air. Tanah yang disawahkan menyebabkan kenaikan ketersediaan Mo dalam tanah. Hal ini disebabkan karena dilepaskannya Mo dari ikatan Fe (III) oksida menjadi Fe (II) oksida hidrat (Ginta, 2005).

Fungsi Mo dalam tanaman adalah mengaktifkan enzim nitrogenase, nitrat reduktase dan xantine oksidase. Gejala yang timbul karena kekurangan Mo hampir menyerupai kekurangan N. Kekurangan Mo dapat menghambat pertumbuhan tanaman, daun menjadi pucat dan mati dan pembentukan bunga terlambat. Gejala defisiensi Mo dimulai dari daun tengah dan daun bawah. Daun menjadi kering kelayuan, tepi daun menggulung dan daun umumnya sempit. Bila defisiensi berat, maka lamina hanya terbentuk sedikit sehingga kelihatan tulang-tulang daun lebih dominant (Ginta, 2005).