ekologi hewan

12
Alat mulut adalah pintu gerbang bagi serangga untuk mendapatkan pakannya. Secara umum, alat mulut serangga terletak di bagian depan-bawah kepala, dan terbentuk dari beberapa bagian. Secara umum, ada dua tipe alat mulut serangga, yang disesuaikan dengan jenis pakannya, yaitu tipe penggigit-pengunyah dan pencucuk-pengisap. Oleh para ahli biologi serangga, tipe alat mulut ini dipelajari secara teliti terutama untuk mengidentifikasi jenis serangga dengan cara melihat bentuk luka pada tumbuhan atau benda-benda lain yang menjadi pakan dari serangga. Misalnya, kerusakan berupa hilangnya beberapa bagian dari tubuh tumbuhan dapat diartikan sebagai kerusakan akibat serangan serangga dengan alat mulut penggigit-pengunyah. Tipe penggigit-pengunyah Tipe alat mulut ini ditandai oleh adanya mandibula dan maksila yang besar, dan amat jelas bentuknya. Bagian paling depan adalah labrum (diterjemahkan bebas sebagai bibir atas) yang menutupi mandibula yang terletak di samping,maksila yang terletak di belakang mandibula, labium (bibir bawah), danhipofaring yang terletak di “dalam” rongga (sering pula diterjemahkan sebagai “lidah”), dan dua pasang palpi (tunggal: palpus) yang masing-masing melekat pada maksila (palpi maksilaris) dan labium (palpi labialis). Labrum berfungsi untuk “menuntun” dan “memegang” pakan masuk ke dalam rongga mulut bersama dengan gerakan mandibula, maksila, labium, dan hipofaring yang berfungsi sebagai lidah yang mendorong pakan tadi masuk ke saluran pencernaan. Mandibula atau disebut pula “rahang atas” berfungsi untuk memotong dan menggerus makanan, dan pada beberapa serangga, misalnya semut kasta prajurit atau rayap kasta prajurit, mandibula berfungsi sebagai alat pertahanan (menyerang musuh atau pengganggu). Mandibula dua serangga ini tidak dapat digunakan sebagai alat makan, sehingga harus mereka membutuhkan bantuan dari rayap pekerja untuk mendapatkan pakan (lihat pembahasan tentangTrophallaxis). Bagian ujung mandibula berbentuk runcing (berguna untuk menyayat dan merobek), sedangkan bagian belakangnya bergerigi dan berguna untuk menggerus. Maksila atau “rahang bawah” berfungsi membantu mandibula mengunyah pakan. Maksila nimfa capung berukuran sangat besar dan berfungsi untuk menangkap mangsa. Pada bagian samping maksila tumbuh palpi (palpi maksilari) yang bertugas memegang dan menyerpih pakan. Pada palpi juga tumbuh rambut-rambut berukuran sangat halus yang berfungsi sebagai alat pengindra.

Upload: dhedhew-dewinta-febriyanti-4612

Post on 31-Oct-2014

60 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

adaptasi morfologi serangga

TRANSCRIPT

Page 1: ekologi hewan

Alat mulut adalah pintu gerbang bagi serangga untuk mendapatkan pakannya. Secara

umum, alat mulut serangga terletak di bagian depan-bawah kepala, dan terbentuk dari

beberapa bagian. Secara umum, ada dua tipe alat mulut serangga, yang disesuaikan

dengan jenis pakannya, yaitu tipe penggigit-pengunyah dan pencucuk-pengisap. Oleh para

ahli biologi serangga, tipe alat mulut ini dipelajari secara teliti terutama untuk

mengidentifikasi jenis serangga dengan cara melihat bentuk luka pada tumbuhan atau

benda-benda lain yang menjadi pakan dari serangga. Misalnya, kerusakan berupa hilangnya

beberapa bagian dari tubuh tumbuhan dapat diartikan sebagai kerusakan akibat serangan

serangga dengan alat mulut penggigit-pengunyah.

Tipe penggigit-pengunyah

Tipe alat mulut ini ditandai oleh adanya mandibula dan maksila yang besar, dan amat jelas

bentuknya. Bagian paling depan adalah labrum (diterjemahkan bebas sebagai bibir atas)

yang menutupi mandibula yang terletak di samping,maksila yang terletak di belakang

mandibula, labium (bibir bawah), danhipofaring yang terletak di “dalam” rongga (sering

pula diterjemahkan sebagai “lidah”), dan dua pasang palpi (tunggal: palpus) yang masing-

masing melekat pada maksila (palpi maksilaris) dan labium (palpi labialis).

Labrum berfungsi untuk “menuntun” dan “memegang” pakan masuk ke dalam rongga

mulut bersama dengan gerakan mandibula, maksila, labium, dan hipofaring yang berfungsi

sebagai lidah yang mendorong pakan tadi masuk ke saluran pencernaan.

Mandibula atau disebut pula “rahang atas” berfungsi untuk memotong dan menggerus

makanan, dan pada beberapa serangga, misalnya semut kasta prajurit atau rayap kasta

prajurit, mandibula berfungsi sebagai alat pertahanan (menyerang musuh atau

pengganggu). Mandibula dua serangga ini tidak dapat digunakan sebagai alat makan,

sehingga harus mereka membutuhkan bantuan dari rayap pekerja untuk mendapatkan

pakan (lihat pembahasan tentangTrophallaxis). Bagian ujung mandibula berbentuk

runcing (berguna untuk menyayat dan merobek), sedangkan bagian belakangnya bergerigi

dan berguna untuk menggerus.

Maksila atau “rahang bawah” berfungsi membantu mandibula mengunyah pakan. Maksila

nimfa capung berukuran sangat besar dan berfungsi untuk menangkap mangsa. Pada

bagian samping maksila tumbuh palpi (palpi maksilari) yang bertugas memegang dan

menyerpih pakan. Pada palpi juga tumbuh rambut-rambut berukuran sangat halus yang

berfungsi sebagai alat pengindra.

Alat mulut penggigit-pengunyah dimiliki oleh serangga-serangga dari ordo Orthoptera

(bangsa belalang dan jengkerik), ordo Mantodea (belalang sembah), ordo Blattodea (bangsa

Page 2: ekologi hewan

kecoa), ordo Odonata (bangsa capung), ordo  Coleoptera (bangsa kumbang), larva ordo

Lepidoptera (bangsa kupu-kupu dan ngengat), ordo Dermaptera (bangsa cocopet), dan ordo

Hymenoptera (semut dan beberapa tawon).

Semut Bull (genus Myrmecia sp.) dengan mandibula yang besar (http://flagstaffotos.com.au)

Tipe pencucuk-pengisap

Jika Anda kebetulan dapat menyaksikan seekor nyamuk yang sedang menusukkan “jarum”-

nya ke lengan Anda, maka itulah contoh serangga yang mempunyai mulut bertipe

pencucuk-pengisap. Alat mulut ini terdiri dari sebuah labium yang berperan sebagai pipa

(mengisap atau untuk mengeluarkan zat anti penggumpalan darah), dan “sarung” yang

terdiri dari mandibula, maksila, dan labrum.

Sementara itu, alat mulut lalat “penggigit” (meskipun sebenarnya adalah penusuk)

atau stable fly (famili Muscidae) hanya terdiri dari labium, labrum dan hipofaring yang

membentuk sebuah pipa untuk mengisap darah mangsa.

Alat mulut kepik, wereng dan sejenisnya terdiri dari mandibula dan maksila yang

membentuk sebuah pipa tajam dan runcing (stilet) dan dibungkus oleh sarung labium.

Page 3: ekologi hewan

Seekor nyamuk sedang menusuk tubuh manusia, dan mengisap darah

(http://en.wikipedia.org)

Tipe pencecap

Lalat rumah (genus Musca) mempunyai alat mulut yang berbentuk unik, yaitu mirip

pengisap debu.

Bagian terbesar dari alat mulut lalat rumah adalah labium yang bagian ujungnya lebar

(disebut labellum) dan pada permukaannya terdapat banyak sekali rambut-rambut dan

lubang-lubang kecil untuk mengisap cairan pakannya.

Labellum pada lalat rumah, Musca domestica (Julian Brooks, 2010)

Tipe pengisap

Coba lihat si kupu-kupu yang sedang menjulurkan “belalai”-nya ke dalam dasar putik bunga

untuk mendapatkan cairan manis pakannya. Inilah contoh alat mulut bertipe pengisap, yang

umum disebut probosis.

Belalai ini unik, karena ketika tidak digunakan akan digulung, kemudian akan dijulurkan jika

hendak digunakan. Dalam hal ini, peranan otot-otot di dalam probosis ini sangat penting.

Ada sekurangnya empat jenis otot yang berperan, yaitu  otot penggulung (retractor), otot

elevator dorsal, otot elevator probosis, dan otot miring yang terdapat di sepanjang saluran

probosis.

Pustaka

Gullan, P.J. & P.S. Cranston. 2005. The Insects: An outline of entomology. Blackwell

Publishing Ltd., Massachusetts.

http://majalahserangga.wordpress.com/2011/08/05/mengenal-alat-mulut-serangga/

Page 4: ekologi hewan

 Klas Insekta (Hexapoda/serangga)Anggota beberapa ordo dari klas Insekta dikenal sebagai penyebab hama tanaman, namun ada beberapa yang bertindak sebagai musuh alami hama (parasitoid dan predator) serta sebagai serangga penyerbuk.Secara umum morfologi anggota klas Insekta ini adalah:-  Tubuh terdiri atas ruas-ruas (segmen) dan terbagi dalam tiga

daerah, yaitu  caput, thorax dan abdomen.-   Kaki tiga pasang, pada thorax.-   Antene satu pasang.-   Biasanya bersayap dua pasang, namun ada yang hanya

sepasang atau bahkan tidak bersayap sama sekali.Memahami pengetahuan morfologi serangga tersebut sangatlah penting, karena anggota serangga pada tiap-tiap ordo biasanya memiliki sifat morfologi yang khas yang secara sederhana dapat digunakan untuk mengenali atau menentukan kelompok serangga tersebut. Sifat morfologi tersebut juga menyangkut morfologi serangga stadia muda, karena bentuk-bentuk serangga muda tersebut juga memiliki ciri yang khas yang juga dapat digunakan dalam identifikasi.Bentuk-bentuk serta ciri serangga stadia muda tersebut secara khusus kakan dibicarakan pada uraian tentangMetamorfose serangga, sedang uraian singkat tentang morfologi “penciri” pada beberapa ordo penting klas Insekta akan diberikan pada uraian selanjutnya. Berdasarkan sifat morfologinya, maka larva dan pupa serangga

dapat dikelompokkan sebagai berikut :1.    Tipe larva

a.     Polipoda, tipe larva ini memiliki ciri antara lain tubuh berbentuk silindris, kepala berkembang baik serta dilengkapi dengan kaki abdominal dan kaki thorakal. Tipe larva ini dijumpai pada larva ngengat/kupu (Lepidoptera)

b.    Oligopoda, tipe larva ini dapat dikelompokkan menjadi : Campodeiform dan  Scarabaeiform,

Page 5: ekologi hewan

c.     Apodus (Apodous), tipe larva ini memiliki badan yang memanjang dan tidak memiliki kaki. Kepala ada yang berkembang baik ada yang tidak. Tipe larva ini dijumpai pada anggota ordo Diptera dan familia Curculionidae (Coleoptera).

2.    Tipe pupaPerbedaan bentuk pupa didasarkan pada kedudukan alat tambahan (appendages), seperti calon sayap, calon kaki, antene dan lainnya. Tipe pupa dikelompokkan menjadi tiga tipe :a.     Tipe obtecta, yakni pupa yang memiliki alat tambahan (calon)

melekat pada tubuh pupa. Kadang-kadang pupa terbungkus cocon yang dibentuk dari liur dan bulu dari larva.

b.    Tipe eksarat, yakni pupa yang memiliki alat tambahan bebas (tidak melekat pada tubuh pupa ) dan tidak terbungkus oleh cocon.

c.     Tipe coartacta, yakni pupa yang mirip dengan tipe eksarat, tetapi eksuviar tidak mengelupas (membungkus tubuh pupa). Eksuviae mengeras dan membentuk rongga untuk membungkus tubuh pupa dan disebutpuparium.Tipe pupa obtecta dijumpai pada anggota ordo Lepidoptera, pupa eksarat pada ordo Hymenoptera dan Coleoptera, sedang pupa coartacta pada ordo Diptera.

 A.   Morfologi Beberapa Ordo Serangga yang Pentinga.     Ordo Orthoptera (bangsa belalang)

Sebagian anggotanya dikenal sebagai pemakan tumbuhan, namun ada beberapa di antaranya yang bertindak sebagai predator pada serangga lain.

Anggota dari ordo ini umumnya memilki sayap dua pasang. Sayap depan lebih sempit daripada sayap belakang dengan vena-vena menebal/mengeras dan disebut tegmina. Sayap belakang membranus dan melebar dengan vena-vena yang teratur. Pada waktu istirahat sayap belakang melipat di bawah sayap depan.

Alat-alat tambahan lain pada caput antara lain : dua buah (sepasang) mata facet, sepasang antene, serta tiga buah mata sederhana (occeli). Dua pasang sayap serta tiga pasang kaki terdapat pada thorax. Pada segmen (ruas) pertama abdomen

Page 6: ekologi hewan

terdapat suatu membran alat pendengar yang disebut tympanum. Spiralukum yang merupakan alat pernafasan luar terdapat pada tiap-tiap segmen abdomen maupun thorax. Anus dan alat genetalia luar dijumpai pada ujung abdomen (segmen terakhir abdomen).

Ada mulutnya bertipe penggigit dan penguyah yang memiliki bagian-bagian labrum, sepasang mandibula, sepasang maxilla dengan masing-masing terdapat palpus maxillarisnya, dan labium dengan palpus labialisnya.

Metamorfose sederhana (paurometabola) dengan perkembangan melalui tiga stadia yaitu telur ---> nimfa ---> dewasa (imago). Bentuk nimfa dan dewasa terutama dibedakan pada bentuk dan ukuran sayap serta ukuran tubuhnya.Beberapa jenis serangga anggota ordo Orthoptera ini adalah :-  Kecoa (Periplaneta sp.)-  Belalang sembah/mantis (Otomantis sp.)-  Belalang kayu (Valanga nigricornis Drum.)

b.    Ordo Hemiptera (bangsa kepik) / kepindingOrdo ini memiliki anggota yang sangat besar serta sebagian

besar anggotanya bertindak sebagai pemakan tumbuhan (baik nimfa maupun imago). Namun beberapa di antaranya ada yang bersifat predator yang mingisap cairan tubuh serangga lain.

Umumnya memiliki sayap dua pasang (beberapa spesies ada yang tidak bersayap). Sayap depan menebal pada bagian pangkal (basal) dan pada bagian ujung membranus. Bentuk sayap tersebut disebut Hemelytra. Sayap belakang membranus dan sedikit lebih pendek daripada sayap depan. Pada bagian kepala dijumpai adanya sepasang antene, mata facet dan occeli.

Tipe alat mulut pencucuk pengisap yang terdiri atas moncong (rostum) dan dilengkapi dengan alat pencucuk dan pengisap berupa stylet. Pada ordo Hemiptera, rostum tersebut muncul pada bagian anterior kepala (bagian ujung). Rostum tersebut beruas-ruas memanjang yang membungkus stylet. Pada alat mulut ini terbentuk dua saluran, yakni saluran makanan dan saluran ludah.

Metamorfose bertipe sederhana (paurometabola) yang dalam perkembangannya melalui stadia : telur ---> nimfa ---> dewasa.

Page 7: ekologi hewan

Bnetuk nimfa memiliki sayap yang belum sempurna dan ukuran tubuh lebih kecil dari dewasanya.Beberapa contoh serangga anggota ordo Hemiptera ini adalah :-  Walang sangit (Leptorixa oratorius Thumb.)-  Kepik hijau (Nezara viridula L)-  Bapak pucung (Dysdercus cingulatus F)

c.     Ordo Homoptera (wereng, kutu dan sebagainya)Anggota ordo Homoptera memiliki morfologi yang mirip dengan

ordo Hemiptera. Perbedaan pokok antara keduanya antara lain terletak pada morfologi sayap depan dan tempat pemunculan rostumnya.

Sayap depan anggota ordo Homoptera memiliki tekstur yang homogen, bisa keras semua atau membranus semua, sedang sayap belakang bersifat membranus.

Alat mulut juga bertipe pencucuk pengisap dan rostumnya muncul dari bagian posterior kepala. Alat-alat tambahan baik pada kepala maupun thorax umumnya sama dengan anggota Hemiptera.

Tipe metamorfose sederhana (paurometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur ---> nimfa ---> dewasa. Baik nimfa maupun dewasa umumnya dapat bertindak sebagai hama tanaman.

Serangga anggota ordo Homoptera ini meliputi kelompok wereng dan kutu-kutuan, seperti :-  Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal.)-  Kutu putih daun kelapa (Aleurodicus destructor Mask.)-  Kutu loncat lamtoro (Heteropsylla sp.).

d.    Ordo Coleoptera (bangsa kumbang)Anggota-anggotanya ada yang bertindak sebagai hama

tanaman, namun ada juga yang bertindak sebagai predator (pemangsa) bagi serangga lain.

Sayap terdiri dari dua pasang. Sayap depan mengeras dan menebal serta tidak memiliki vena sayap dan disebut elytra.Apabila istirahat, elytra seolah-olah terbagi menjadi dua (terbelah tepat di tengah-tengah bagian dorsal). Sayap belakang membranus dan jika sedang istirahat melipat di bawah sayap depan.

Page 8: ekologi hewan

Alat mulut bertipe penggigit-pengunyah, umumnya mandibula berkembang dengan baik. Pada beberapa jenis, khususnya dari suku Curculionidae alat mulutnya terbentuk pada moncong yang terbentuk di depan kepala.

Metamorfose bertipe sempurna (holometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur ---> larva ---> kepompong (pupa) ---> dewasa (imago). Larva umumnya memiliki kaki thoracal (tipe oligopoda), namun ada beberapa yang tidak berkaki (apoda). Kepompong tidak memerlukan pakan dari luar (istirahat) dan bertipe bebas/libera.Beberapa contoh anggotanya adalah :

        -  Kumbang badak (Oryctes rhinoceros L)-  Kumbang janur kelapa (Brontispa longissima Gestr)-  Kumbang buas (predator) Coccinella sp.

e.    Ordo Lepidoptera (bangsa kupu/ngengat)Dari ordo ini, hanya stadium larva (ulat) saja yang berpotensi

sebagai hama, namun beberapa diantaranya ada yang predator. Serangga dewasa umumnya sebagai pemakan/pengisap madu atau nektar.

Sayap terdiri dari dua pasang, membranus dan tertutup oleh sisik-sisik yang berwarna-warni. Pada kepala dijumpai adanya alat mulut seranga bertipe pengisap, sedang larvanya memiliki tipe penggigit. Pada serangga dewasa, alat mulut berupa tabung yang disebut proboscis, palpus maxillaris dan mandibula biasanya mereduksi, tetapi palpus labialis berkembang sempurna.

Metamorfose bertipe sempurna (Holometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur ---> larva ---> kepompong ---> dewasa. Larva bertipe polipoda, memiliki baik kaki thoracal maupun abdominal, sedang pupanya bertipe obtekta.Beberapa jenisnya antara lain :-  Penggerek  batang padi kuning (Tryporiza incertulas Wlk)-  Kupu gajah (Attacus atlas L)-  Ulat grayak pada tembakau (Spodoptera litura)

f.       Ordo Diptera (bangsa lalat, nyamuk)Serangga anggota ordo Diptera meliputi serangga pemakan

tumbuhan, pengisap darah, predator dan parasitoid. Serangga

Page 9: ekologi hewan

dewasa hanya memiliki satu pasang sayap di depan, sedang sayap belakang mereduksi menjadi alat keseimbangan berbentuk gada dan disebut halter. Pada kepalanya juga dijumpai adanya antene dan mata facet.

Tipe alat mulut  bervariasi, tergantung sub ordonya, tetapi umumnya memiliki tipe penjilat-pengisap, pengisap, atau pencucuk pengisap.Pada tipe penjilat pengisap alat mulutnya terdiri dari tiga bagian yaitu :-  bagian pangkal yang berbentuk kerucut disebut rostum-  bagian tengah yang berbentuk silindris disebut haustellum-  bagian ujung yang berupa spon disebut labellum atau oral disc.

Metamorfosenya sempurna (holometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur ---> larva ---> kepompong ---> dewasa. Larva tidak berkaki (apoda_ biasanya hidup di sampah atau sebagai pemakan daging, namun ada pula yang bertindak sebagai hama, parasitoid dan predator. Pupa bertipe coartacta.Beberapa contoh anggotanya adalah :-  lalat buah (Dacus spp.)-  lalat predator pada Aphis (Asarcina aegrota F)-  lalat rumah (Musca domesticaLinn.)-  lalat parasitoid (Diatraeophaga striatalis).

g.    Ordo Hymenoptera (bangsa tawon, tabuhan, semut)Kebanyakan dari anggotanya bertindak sebagai

predator/parasitoid pada serangga lain dan sebagian yang lain sebagai penyerbuk.

Sayap terdiri dari dua pasang dan membranus. Sayap depan umumnya lebih besar daripada sayap belakang. Pada kepala dijumpai adanya antene (sepasang), mata facet dan occelli.

Tipe alat mulut penggigit atau penggigit-pengisap yang dilengkapi flabellum sebagai alat pengisapnya.

Metamorfose sempurna (Holometabola) yang melalui stadia : telur-> larva--> kepompong ---> dewasa. Anggota famili Braconidae, Chalcididae, Ichnemonidae, Trichogrammatidae dikenal sebagai tabuhan parasit penting pada hama tanaman.Beberapa contoh anggotanya antara lain adalah :

Page 10: ekologi hewan

- Trichogramma sp. (parasit telur penggerek tebu/padi).- Apanteles artonae Rohw. (tabuhan parasit ulat Artona).- Tetratichus brontispae Ferr. (parasit kumbang Brontispa).

h.     Ordo Odonata (bangsa capung/kinjeng)Memiliki anggota yang cukup besar dan mudah dikenal. Sayap

dua pasang dan bersifat membranus. Pada capung besar dijumpai vena-vena yang jelas dan pada kepala dijumpai adanya mata facet yang besar.

Metamorfose tidak sempurna (Hemimetabola), pada stadium larva dijumpai adanya alat tambahan berupa insang dan hidup di dalam air.

Anggota-anggotanya dikenal sebagai predator pada beberapa jenis serangga keecil yang termasuk hama, seperti beberapa jenis trips, wereng, kutu loncat serta ngengat penggerek batang padi.

http://fp.uns.ac.id/~hamasains/dasarperlintan-2.htm