efektivitas revitalisasi pasar regional di volume ...efektivitas, karakteristik pasar regional, dan...

9
.OPEN ACCESS. EFEKTIVITAS REVITALISASI PASAR REGIONAL DI KABUPATEN KLATEN Cut Khusnul Khotimah * , Murtanti Jani Rahayu , Rufia Andisetyana Putri Program Studi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota UNS Jl. Ir. Sutami No.36a Surakarta 57126 Jurnal Pengembangan Kota (2017) Volume 5 No. 1 (28–36) Tersedia online di: http://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpk DOI: 10.14710/jpk.5.1.28-36 Abstrak. Revitalisasi pasar regional di Kabupaten Klaten dilakukan sebagai upaya dalam memaksimalkan kegiatan ekonomi wilayah. Terdapat dua pasar regional di Kabupaten Klaten dan kedua pasar memiliki efektivitas yang berbeda setelah revitalisasi, Pasar Klaten mengalami peningkatan sedangkan Pasar Delanggu mengalami penurunan pedagang dan pembeli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas revitalisasi pasar regional di Kabupaten Klaten. Penilaian ini dapat berkontribusi dalam proses pengambilan keputusan oleh pemerintah daerah dan penilitan terkait dengan revitasi pasar tradisional dengan secara komprehensif menilai efektifitas dari komponen fisik, social, dan ekonomi dan mengikutsertakan pedagang dalam proses penilaian. Tahap pertama penelitian yaitu mengetahui nilai tiap komponen revitalisasi di masing-masing pasar regional. Tahap kedua yaitu mengetahui tingkat prioritas masing-masing komponen revitalisasi dengan menggunakan teknik Analysis Hierarchi Process (AHP). Tahapan selanjutnya yaitu menganalisis tingkat efektivitas revitalisasi dengan mengalikan hasil tahap pertama dan kedua. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa revitalisasi pasar regional di Kabupaten Klaten termasuk dalam kategori kurang efektif. Hal ini disebabkan karena hanya satu aspek revitalisasi yang maksimal yaitu aspek spasial pasar regional. Kata kunci: revitalisasi; pasar tradisional; pasar regional [Title: The Effectiveness of Regional Market Revitalisation in Kabupaten Klaten]. Regional market revitalization in Kabupaten Klaten was carried out as an effort to maximize regional economic activities. Hence, this research seeks to find out the levels of effectiveness of regional market revitalization in Kabupaten Klaten. This research contributes on the decision making related to revitalization of traditional market and research related to this topic by comprehensively assessing physical, social, and economic component, as well as including the peddlers in the assessment process. The first stage of the research process was to find out the values of each component needed for revitalization in each regional market. The second stage was to discover the priority of each component of the revitalization by using AHP (Analytic Hierarchy Process) technique. The final step was to analyze the levels of effectiveness of the revitalization by multiplying results of the first stage by those of the second stage. The research found that the regional market revitalization in Klaten regency is categorized as ‘less effective’, because only one out of eight components needed for the revitalization was found to be maximally-applied—that is the component of range of services which is included in spatial aspects of regional markets. Keyword: revitalization; traditional market; regional market Cara mengutip: Khotimah, Cut Khusnul, Murtanti Jani Rahayu, & Rufia Andisetyana Putri. (2017). Efektivitas Revitalisasi Pasar Regional di Kabupaten Klaten. Jurnal Pengembangan Kota. Vol 5 (1): 28-36. DOI: 10.14710/jpk.5.1.28-36 1. PENDAHULUAN Aktivitas yang terjadi pada suatu pusat perdagangan seperti pasar tradisional sebagai salah satu sub sistem pusat perdagangan di suatu kota, merupakan salah satu parameter yang dapat digunakan untuk mengetahui pertumbuhan dan dinamika ekonomi suatu kota (Kiik, 2006). Semakin tinggi aktivitas yang terjadi di pasar merupakan salah satu indikator semakin dinamisnya perputaran roda perekonomian kota (Kiik, 2006). Pasar tradisional merupakan bagian dari aktivitas kota dengan berbagai fungsi. Menurut Aliyah and Hardiana (2007) sehubungan dengan hirarki pusat- ISSN 2337-7062 (print), 2503-0361 (online) © 2017 This is an open access article under the CC-BY-NC-ND license (http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/). – lihat halaman depan © 2017 *Email: [email protected], Telp. 085643821457 Diterima 27 Desember 2016, disetujui 7 Februari 2017

Upload: others

Post on 28-Dec-2020

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS REVITALISASI PASAR REGIONAL DI Volume ...efektivitas, karakteristik pasar regional, dan revitalisasi pasar yang kemudian disintesis menjadi variabel yang akan diteliti

.OPENACCESS.EFEKTIVITASREVITALISASIPASARREGIONALDIKABUPATENKLATENCutKhusnulKhotimah*,MurtantiJaniRahayu,RufiaAndisetyanaPutriProgramStudiS1PerencanaanWilayahdanKotaUNSJl.Ir.SutamiNo.36aSurakarta57126

JurnalPengembanganKota(2017)Volume5No.1(28–36)

Tersediaonlinedi:http://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpk

DOI:10.14710/jpk.5.1.28-36

Abstrak.RevitalisasipasarregionaldiKabupatenKlatendilakukansebagaiupayadalammemaksimalkankegiatanekonomiwilayah. Terdapat dua pasar regional di Kabupaten Klaten dan kedua pasar memiliki efektivitas yang berbeda setelahrevitalisasi,PasarKlatenmengalamipeningkatansedangkanPasarDelanggumengalamipenurunanpedagangdanpembeli.Penelitian ini bertujuanuntukmengetahui tingkat efektivitas revitalisasi pasar regional di KabupatenKlaten.Penilaian inidapat berkontribusi dalam proses pengambilan keputusan oleh pemerintah daerah dan penilitan terkait dengan revitasipasar tradisional dengan secara komprehensif menilai efektifitas dari komponen fisik, social, dan ekonomi danmengikutsertakan pedagang dalam proses penilaian. Tahap pertama penelitian yaitu mengetahui nilai tiap komponenrevitalisasi di masing-masing pasar regional. Tahap kedua yaitu mengetahui tingkat prioritas masing-masing komponenrevitalisasi denganmenggunakan teknikAnalysis Hierarchi Process (AHP). Tahapan selanjutnya yaitumenganalisis tingkatefektivitasrevitalisasidenganmengalikanhasiltahappertamadankedua.Hasilpenelitianinimenyatakanbahwarevitalisasipasar regional di Kabupaten Klaten termasuk dalam kategori kurang efektif. Hal ini disebabkan karena hanya satu aspekrevitalisasiyangmaksimalyaituaspekspasialpasarregional.Katakunci:revitalisasi;pasartradisional;pasarregional[Title: The Effectiveness of Regional Market Revitalisation in Kabupaten Klaten]. Regional market revitalization inKabupatenKlatenwascarriedoutasanefforttomaximizeregionaleconomicactivities.Hence,thisresearchseekstofindout the levelsofeffectivenessof regionalmarket revitalization inKabupatenKlaten.This research contributeson the decision making related to revitalization of traditional market and research related to this topic bycomprehensively assessing physical, social, and economic component, as well as including the peddlers in theassessmentprocess.Thefirststageoftheresearchprocesswastofindoutthevaluesofeachcomponentneededforrevitalization in each regional market. The second stage was to discover the priority of each component of therevitalization by using AHP (Analytic Hierarchy Process) technique. The final step was to analyze the levels ofeffectivenessoftherevitalizationbymultiplyingresultsofthefirststagebythoseofthesecondstage.TheresearchfoundthattheregionalmarketrevitalizationinKlatenregencyiscategorizedas‘lesseffective’,becauseonlyoneoutof eight components needed for the revitalization was found to be maximally-applied—that is the component ofrangeofserviceswhichisincludedinspatialaspectsofregionalmarkets.Keyword:revitalization;traditionalmarket;regionalmarketCaramengutip:Khotimah,CutKhusnul,MurtantiJaniRahayu,&RufiaAndisetyanaPutri.(2017).EfektivitasRevitalisasiPasarRegionaldiKabupatenKlaten.JurnalPengembanganKota.Vol5(1):28-36.DOI:10.14710/jpk.5.1.28-361. PENDAHULUANAktivitas yang terjadi pada suatu pusatperdagangan seperti pasar tradisional sebagaisalah satu sub sistempusatperdagangandi suatukota,merupakansalahsatuparameteryangdapatdigunakan untuk mengetahui pertumbuhan dandinamikaekonomisuatukota(Kiik,2006).Semakintinggi aktivitas yang terjadi di pasar merupakansalah satu indikator semakin dinamisnyaperputaranrodaperekonomiankota(Kiik,2006).

Pasar tradisional merupakan bagian dari aktivitaskota dengan berbagai fungsi.Menurut Aliyah andHardiana(2007)sehubungandenganhirarkipusat-

ISSN2337-7062(print),2503-0361(online)©2017ThisisanopenaccessarticleundertheCC-BY-NC-NDlicense(http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/).–lihathalamandepan©2017*Email:[email protected],Telp.085643821457Diterima27Desember2016,disetujui7Februari2017

Page 2: EFEKTIVITAS REVITALISASI PASAR REGIONAL DI Volume ...efektivitas, karakteristik pasar regional, dan revitalisasi pasar yang kemudian disintesis menjadi variabel yang akan diteliti

CKKhotimah,MJRahayu,RAPutri./JPKVol.5No.1(2017)28-36 29

pusat, pasar dapat dikategorikan dalam beberapakelas menurut ukuran pasar dan jangkauanpelayanannya. Semakin tinggi jangkauanpelayanan, semakin besar kontribusi pasarterhadap kota. Jangkauan pelayanan pasartertinggi dimiliki oleh pasar regional yang dapatmelayanikota/kabupatennyasendiridanmelayanikota/kabupatendisekitarnya.Pasar tradisional memiliki ciri sosial yang eratkarena hubungan kekeluargaan yang dimilikipenjual dan pembeli (Rahadi, 2012) melaluikegiatan tawar-menawar (Andriani & Ali, 2013).Beberapa faktor yang mempengaruhi pembelikembali datang ke pasar tradisional di Bangkokyaituhubunganantarapenjualdanpembeli,harga,pelayananpenjual,kualitaspasar (Putra&Rudito,2015;Wongleedee, 2015) sedangkan di India adafaktor lain yaitu jiwa pengusaha dari penjual(Javalgi&Grossman,2016).Departemen Koperasi dan Usaha Kecil danMenengah mendefinisikan pasar tradisionalsebagai pasar yang bentuk bangunannya relatifsederhana, dengan suasana yang relatif kurangmenyenangkan (ruang tempat usaha sempit,sarana parkir yang kurang memadai, kurangmenjaga kebersihan pasar, dan penerangan yangkurang baik) (Dinas Koperasi dan UMKM KotaSurakarta, 2005). Barang-barang yangdiperdagangkan adalah barang kebutuhan sehari-hari dengan mutu barang yang kurangdiperhatikan,hargabarangrelatifmurah,dancarapembeliannyadengansistemtawarmenawar.Halini memang tidak bisa dipungkiri karena pasartradisional memiliki stigma kotor, becek padamusim hujan, bangunan tidak terawat, penataanjenis barang dagangan tidak teratur, danterbatasnya area parkir. Modernisasi yang terjadipadakota-kotadinegarayangsedangberkembangmenyebabkan tingkat kepentingan pasartradisional semakin berkurang (Kim, Lee, & Ahn,2004).Salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah,dalam hal ini Kementerian Perdagangan(Kemendag), yaitu dengan melakukan revitalisasipasar. Revitalisasi pasar tradisional memilikibeberapa tujuan, diantaranya adalah peningkatanvitalitas kawasan (Benghida, 2014) denganmenyelaraskan pasar dengan lingkunganya, serta

sesuaidengantuntutankebutuhanmasyarakatdanpengembalianataupeningkatanidentitaskawasan(Aliyah,Setioko,&Pradoto,2014;Benghida,2014).Terkait dengan pelaku ekonomi pasar tradisional,diharapkan revitalisasi ini dapat meningkatkankesejahteraan pedagang (Febrianty, 2013). Selainitu, dampak revitalisasi dapat dilihat melaluienergi, sosial, ekonomi dan ekologi (Kljajić,Anđelković,&Mujan,2016).Dalam rencana tata ruang wilayah KabupatenKlaten tahun 2011-2031, Kawasan PerkotaanKlaten dan Kawasan Perkotaan Delanggumerupakan kawasan strategis dari sudutkepentingan pertumbuhan ekonomi denganpengembangan fungsi kegiatan utamaperdagangan, dan permukiman perkotaan. Salahsatu isu perdagangan yang ada di KabupatenKlaten adalah revitalisasi pasar regional tidakmempertimbangkan komponen revitalisasi secaramenyeluruh sehingga menyebabkan penurunanjumlah pedagang dan pembeli. Menurut dataUPTD Pasar Kabupaten Klaten setelah pasarregional direvitalisasi jumlah kios mengalamipenurunan sebesar 7,27% dan jumlah pedagangmengalamipenurunansebesar0,84%.Pasar Regional di Kabupaten Klaten yang sudahdirevitalisasiyaituPasarKlatenIIILantaidanPasarDelanggu. Kedua pasar merupakan pasar yangterletak di kawasan dengan fungsi utamaperdagangan yang seharusnya mendukungperkembangan ekonomi Kabupaten Klaten dansama-sama pernah dilakukan revitalisasi sebagaiupaya peningkatan efektivitas pasar. Namun,menurut data pengelola pasar disebutkan PasarDelanggumengalamipenurunan jumlahpedagangdan pembeli sebesar 70% dari jumlah awal,sedangkan Pasar Klaten berhasil mengalamipeningkatan pedagang maupun pembeli. Hal inimenimbulkan pertanyaan terkait efektivitasrevitalisasipasarregionaldiKabupatenKlaten.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiefektivitasrevitalisasiPasarRegionaldiKabupatenKlaten. Penelitian ini akan mengikutsertakanpedagang dalam penilaian efektivitas sehinggadiharapkan dapat berkontribusi pada penelitianterkait dengan pengembangan pasar tradisionalyang selama ini berfokus pada proses revitalisasi

Page 3: EFEKTIVITAS REVITALISASI PASAR REGIONAL DI Volume ...efektivitas, karakteristik pasar regional, dan revitalisasi pasar yang kemudian disintesis menjadi variabel yang akan diteliti

30 CKKhotimah,MJRahayu,RAPutri./JPKVol.5No.1(2017)28-36

(Aliyah et al., 2014), peran modal sosial dalamposes revitalisasi (Febrianty, 2013) dan dampakrevitalisasi terhadap identitas kota (Aliyah et al.,2014;Benghida,2014).Adapun sasaran untuk mencapai tujuan tersebutantaralain:• Menganalisisnilaikomponenrevitalisasidi tiap

PasarRegionalKabupatenKlaten.• Menganalisis tingkat prioritas tiap komponen

revitalisasiPasarRegional.• Menganalisis efektivitas revitalisasi Pasar

RegionaldiKabupatenKlaten.Ruang lingkup materi yang akan dibahas dalampenelitianinimenggunakanpendekatanefektivitasdapat dilihat dari pendekatan tujuan danpendekatan sistem sedangkan komponenrevitalisasi pasar regional terdiri dari komponenfisik,komponenspasial,komponensosialekonomidan komponen pengelolaan pasar yang dapatdijabarkansebagaiberikut:• Komponen fisik dapat dilihat melalui variabel

luasareadansaranaprasarana.• Komponenspasialdapatdilihatmelaluivariabel

jangkauanpelayanan.• Komponen sosial-ekonomi dapat diketahui

melalui variabel kenyamanan, kelengkapanjenisbarang,danpendapatanpedagang.

• Komponen pengelolaan pasar dapat dilihatmelaluivariabelpengeloladankeamanan.

2. METODEPENELITIANPendekatanstudiyangdigunakandalampenelitianini adalah pendekatan deduktif. Pendekatandeduktif adalah pendekatan teoritik yangdigunakan untuk mendapatkan penjelasan sesuaihipotesis dan observasi yang telah dilakukansebelumnya (Nazir, 1999). Dalam penelitian ini,peneliti mendapatkan teori-teori mengenaiefektivitas, karakteristik pasar regional, danrevitalisasipasaryangkemudiandisintesismenjadivariabel yang akan diteliti. Sedangkan jenispenelitianmenggunakanpenelitiankuantitatif.Variabel yang digunakan untuk mengetahuiefektivitas revitalisasipasar regionaldiKabupatenKlatenyaitu:

Variabel Efektivitas. Tiap komponen revitalisasipasar regional akan dilihat efektivitasnyaberdasarkanpendekatanefektivitasberikut:a. Pendekatan Tujuan: Tujuan revitalisasi pasar

regional dapat dilihat dari standard pasarregional dan teori yang diperoleh dari sintesisteori sesuai tiap komponen revitalisasi yangtelahditentukan.

b. Pendekatan Sistem: Efektivitas diukur denganmeninjausejauhmanaberfungsinyakomponendan aspek pendukung untuk mencapai tujuanmaupunmenjagakeberlanjutanhasilrevitalisasipasarregional.

Variabel Komponen Revitalisasi Pasar Regional.Dalam mengukur efektivitas revitalisasi pasar regionaldapat diketahui melalui komponen revitalisasi antaralain:a. Luas area: Dari pendekatan tujuan diperoleh

darigabunganteori terkait standard luaspasarregional. Sedangkan untuk mengetahuiefektivitasdaripendekatansistemdapatdilihatdarisistempembagianzonapasar.

b. Kenyamanan: Dari pendekatan tujuan, pasarharusterhindardarisampah,genangandanPKLuntuk disebut pasar yang nyaman. Sedangkandari pendekatan sistem dilihat melalui adanyapengelolaan sampah, drainase untukpenanganangenangandanaturanbagiPKL.

c. Sarana Prasarana: Dari pendekatan tujuandapat dilihat dari ketersediaan kios, los pasar,kantor pasar, pos keamanan, tempat parkir,KM/WC,airbersih,listrik,drainasedansanitasi.Sedangkandaripendekatansistemdapatdilihatdarifungsisaranaprasaranamenurutpendapatpenggunapasar.

d. Jangkauan Pelayanan: Pencapaian jangkauanpelayanan diukur melalui jarak asal konsumendilihatdarijauh/dekatasalkonsumenterhadappasar tradisional melalui overlay peta denganjarakrelatif.Sedangkandaripendekatansistemdapat dilihat dari kemudahan pembelimenujukepasar.

e. Penghasilan Pedagang: Penghasilan pedagangpasca revitalisasi yang meningkat merupakansalah satu indikator keberhasilan revitalisasidilihat dari pendekatan tujuan. Sedangkandaripendekatan sistem dapat dilihat daripeningkatanskalausahasetelahrevitalisasi.

f. Jenis Barang: Revitalisasi diharapkan dapatmenyediakan barang yang sesuai dengan

Page 4: EFEKTIVITAS REVITALISASI PASAR REGIONAL DI Volume ...efektivitas, karakteristik pasar regional, dan revitalisasi pasar yang kemudian disintesis menjadi variabel yang akan diteliti

CKKhotimah,MJRahayu,RAPutri./JPKVol.5No.1(2017)28-36 31

kebutuhan pembeli dilihat dari pendekatantujuan. Pendekatan sistem terkait jenis barangdapat dilihat dari adanya peningkatan jenisbarangdanjasayangadadipasartradisional.

g. Pengelola: Komponen pengelola dapat dilihatdari kelengkapan dan jumlah pengelola untukpendekatan tujuan dan kecepatan responpengelolauntukpendekatansistem.

h. Keamanan: Keamanan pasar menurutpendekatan tujuan dapat diketahui melaluipendapat pedagang dan pembeli terkaitpeningkatan keamanan pasar setelahdirevitalisasi. Sedangkan dari pendekatansistem dapat dilihat dari respon anggotakeamananpasar.

Pengumpulandatauntukpenelitianinidisesuaikandengan jenis data yang diperlukan. Data primerdiperoleh melalui kuesioner yaitu kuesionernarasumber ahli dalam teknik AHP dan kuesionerdata pasar regional untuk pedagangdanpembeli.Sedangkan data sekunder diperoleh dari studidokumen di Disperindagkop Kabupaten Klaten,UPTDPasardanpengelolapasar.Dalampenelitianini,populasiyangdijadikansasaranyaitu:• Pasar regional di Kabupaten Klaten yang

mengalami revitalisasi dengan jumlah 2 pasarregional,antara lain:PasarDelanggudanPasarKlatenIIILantai.

• PedagangPasarDelanggudenganpopulasi334orang pedagang dan Pasar Klaten III Lantaidenganpopulasi994orangpedagang.

• Konsumenyangbelanjadi PasarDelanggudanPasar Klaten yang jumlah populasinya tidakdiketahuijumlahnya.

Pengambilan sampel pedagang menggunakanrumusSlovin(Sevilla,Jesus,Twila,Bella,&Gabriel,1993) karenadiketahui populasi jumlahpedagangdi setiap pasar regional dengan hasil sampelpedagang Pasar Klaten III Lantai berjumlah 91pedagang dan Pasar Delanggu berjumlah 77pedagang. Sedangkan populasi pembeli pada tiapPasar Delanggu dan Pasar Klaten III Lantai tidakdiketahui jumlah populasinya, maka pengambilansampel dilakukan dengan penentuan jumlahsampel dari populasi tak terhingga berdasarkanrumus(Daniel&Terrell,1979)denganhasilsampelpembeli di setiap pasar regional berjumlah 82pembeli.

Selain teknik sampel yang digunakan untukmengetahui komponen revitalisasi tiap pasar,dilakukanpulasamplinguntukmetodeAHP.Tekniksampling yang digunakan untuk metode AHPadalah purposive sampling berdasarkanstakeholder mapping pihak-pihak terkaitrevitalisasi pasar regional di Kabupaten Klaten.Tabel 1 menunjukkan sampel ahli untuk analisisAHPTabel1.SampelAhliuntukDataAHPNo Pihak Lembaga Jumlah1 Goverment BappedaKabupaten

Klaten5

2 Goverment DISPERINDAGKOP 53 Goverment UPTDPasar 54 Goverment PengelolaPasarPedan 15 Goverment PengelolaPasar

Delanggu1

6 Bussiness PaguyubanPedagangPasarKlaten

5

7 Bussiness PaguyubanPedagangPasarDelanggu

5

8 Intelektuals UniversitasSebelasMaret

4

Penelitian ini menggunakan beberapa teknikanalisis,diantaranya:Analisis penilaian komponen revitalisasi pasarregional di Kabupaten Klaten. Analisis inidigunakan untuk mengetahui nilai masing-masingkomponenrevitalisasipadatiappasar.Tahapawaldilakukan kompilasi data-data lokasi serta datarekap kuesioner pedagang dan konsumen terkaitkomponenrevitalisasipasarregionaldiKabupatenKlaten.Nilaiakhirdiperolehmelaluirata-ratahasilnilai tiap komponen pasar yang disesuaikandengan indikator. Pada kuesioner pilihan tinggiakan diartikan dengan efektif begitupulasebaliknya.Analisis penentuan tingkat prioritas komponenrevitalisasi pasar regional di Kabupaten Klaten.Teknik analisis yang digunakan dalam penentuantingkatprioritas adalahAnalyticHierarchyProcess(AHP)dengantahapan(Saaty,2008):a. Menyusun hirarki dari permasalahan yang

dihadapi.b. Membuat perbandingan berpasangan dalam

bentukkuesionerdanmatriks.c. Mengisimatriksperbandinganberpasangan.

Page 5: EFEKTIVITAS REVITALISASI PASAR REGIONAL DI Volume ...efektivitas, karakteristik pasar regional, dan revitalisasi pasar yang kemudian disintesis menjadi variabel yang akan diteliti

32 CKKhotimah,MJRahayu,RAPutri./JPKVol.5No.1(2017)28-36

d. Menjumlahkannilai-nilaidarisetiapkolompadamatriks.

e. Membagi setiap nilai dari kolom dengan totalkolom yang bersangkutan untuk memperolehnormalisasimatriks.

f. Menjumlahkannilai-nilaidarisetiapmatriksdanmembaginya dengan jumlah elemen untukmendapatkannilairata-rata.

g. Mengukurkonsistensi.Setelah nilai konsistensi diperoleh dan telahmemenuhi rasio kurang dari sama dengan 0,1maka dilanjutkan dengan menyusun persamaantingkat efektivitas revitalisasi pasar regional diKabupatenKlaten.Analisis tingkat efektivitas revitalisasi pasarregional di Kabupaten Klaten. Analisis tingkatefektivitas dilakukan dengan mengalikan nilaikomponenpasarregionaldiKabupatenKlatendanhasil AHP yaitu tingkat prioritas tiap komponenrevitalisasi. Dari hasil pengalian tersebut, dapatdiketahui hasil efektivitas revitalisasi pasarRegionaldiKabupatenKlaten.3. HASILDANPEMBAHASANHasil penelitian dapat dilihat dari setiap sasaranpenelitian yang terdiri dari penilaian komponenrevitalisasi pada tiap pasar regional di kabupatenKlaten, tingkat prioritas komponen revitalisasipasar regional dan efektivitas revitalisasi pasarregionaldiKabupatenKlaten.Penilaian komponen revitalisasi pasar regional diKabupaten Klaten. Penilaian tiap komponenrevitalisasi berdasarkan pendekatan tujuan dansistem dilakukan pada Pasar Klaten III Lantaimaupun Pasar Delanggu yang nantinya akandikalikandenganbobotmasing-masingkomponenrevitalisasisepertiyangditunjukkanolehgambar1.Berdasarkan pendekatan tujuan, terdapat nilaikomponenrevitalisasiyangsamadiPasarKlatenIIILantai dan Pasar Delanggu, yaitu komponen luasarea (3), komponen jangkauan pelayanan (5),komponenpengelola(4)dankomponenkeamanan(4,4). Sedangkan pada komponen sarana danprasarana nilai Pasar Klaten III Lantai lebih tinggidari pada Pasar Delanggu (2,7) yaitu sebesar 3,3.Padakomponenpenghasilanpedagang,nilaiPasar

Klaten III Lantai sebesar 3,15 sedangkan PasarDelanggusebesar2,03.

Gambar 1. Nilai Komponen Revitalisasi Pasar RegionalberdasarkanPendekatanTujuan.

Gambar 2. Nilai Komponen Revitalisasi Pasar RegionalberdasarkanPendekatanSistem.Sedangkan berdasarkan pendekatan sistem (lihatgambar 2), nilai komponen revitalisasi yang samadiPasarKlatenIIILantaidanPasarDelangguhanyakomponen pengelola. Pada komponen luas areadilihatdarisistemzonasipasarnilaiPasarKlatenIIILantai sebesar 2 sedangkan Pasar Delanggusebesar1.PadakomponenkenyamanannilaiPasarKlaten III Lantai sebesar 2,9 sedangkan PasarDelanggu sebesar 1,6. Pada komponen jangkauanpelayanan nilai Pasar Klaten III Lantai sebesar 3,6sedangkanPasarDelanggusebesar2,9.Tingkat prioritas komponen revitalisasi pasarregional di kabupaten Klaten. Analisis penentuantingkat prioritas komponen revitalisasi pasarregional di Kabupaten Klaten menggunakanAnalytic Hierarchy Process (AHP). Proses AHPmenggunakan aplikasi Expert Choice 11 yangmerupakan aplikasi komputerisasi metode AHPdenganmemasukkanhasilkuesionerAHP.

Dari hasil kuesioner terhadap responden dalammenentukan tingkat kepentingan pada kriteria Iterkait pendekatan efektivitas, diperoleh hasil

Page 6: EFEKTIVITAS REVITALISASI PASAR REGIONAL DI Volume ...efektivitas, karakteristik pasar regional, dan revitalisasi pasar yang kemudian disintesis menjadi variabel yang akan diteliti

CKKhotimah,MJRahayu,RAPutri./JPKVol.5No.1(2017)28-36 33

sintesis verbal yang menyatakan bahwa sistemlebihpentingdibandingkantujuanuntukmencapaiefektivitas revitalisasi pasar regional. Konsistensipadahirarkikriteriaefektivitaspasarregional0,00yang berarti kurang 0,1 sehingga data dan hasildari perhitungan konsisten. Sedangkan hasilsintesis tingkat prioritas pada hirarki kriteriaefektivitas pasar regional menghasilkan bobottujuan lebih kecil dibanding sistem. Bobot tujuanyaitu0,217 sedangkanbobot sistem0,783 sepertiyangditunjukkanolehgambar3.

Gambar 4 menunjukkan hasil kuesioner terhadap31 responden dalam menentukan tingkatkepentingan pada komponen revitalisasi pasarregional, diperoleh hasil sintesis kombinasi yangmenyatakan bahwa komponen revitalisasi yangpaling penting adalah keamanan pasar denganbobot 0,354, sedangkan tingkat kepentingankomponen revitalisasi pasar regional yang palingrendah adalah komponen luas area yangmendapatkan bobot sebesar 0,038. Konsistensipada hirarki komponen revitalisasi pasar regionaladalah0,04yangberartikurang0,1sehinggadatadanhasildariperhitungankonsisten.

Gambar 3. Sintesis Tingkat Prioritas Kriteria Efektivitas PasarRegional.

Gambar 3. Sintesis Tingkat Prioritas Komponen RevitalisasiPasarRegional.

Efektivitas revitalisasipasar regionaldikabupatenKlaten.Analisistingkatefektivitasrevitalisasipasarregional di Kabupaten Klaten dilakukan denganmengalikan nilai rata-rata komponen di setiappasar regional Kabupaten Klaten dengan tingkatprioritaskomponenrevitalisasihasildariAHP.

Nilai dari hasil persamaan keseluruhan/globaldapat menunjukkan tingkat efektivitas pasarregional di Kabupaten Klaten. Kategori efektivitasrevitalisasi pasar regional Kabupaten Klatendiperoleh dari interval (1,34) data denganhasil disajikanpadatabel2.

Tabel2.KategoriEfektivitasRevitalisasiPasarRegional.No Kategori Nilai1 RevitalisasiPasarRegionalTidak

Efektif1–2,3

2 RevitalisasiPasarRegionalKurangEfektif

2,4–3,6

4 RevitalisasiPasarRegionalEfektif 3,7–5

Nilai akhir efektivitas komponen revitalisasi pasarregional merupakan gabungan dari hasil analisiskarakteristikrevitalisasipasarregionaldenganhasilanalisis tingkat prioritas komponen revitalisasipasar regional. Pada Pasar Klaten III Lantai hasiljumlah antara pendekatan tujuan dan sistemhampirsamayaitu3,9695dan3,8355.Hasiljumlahpendekatan tujuan kemudian dikalikan denganbobot pendekatan tujuan begitupula hasil jumlahpendekatansistem.Hasildarikeduanyakemudiandijumlah menjadi hasil nilai akhir efektivitaskomponen revitalisasi Pasar Regional yaitu 3,9(lihattabel3).Sedangkan pada Pasar Delanggu hasil jumlahantara pendekatan tujuan hampir sama denganhasil jumlah pendekatan tujuan Pasar Klaten IIILantai yaitu 3,5668 dan hasil jumlah pendekatansistem lebih kecil yaitu 2,9192. Hasil jumlahpendekatan tujuan kemudian dikalikan denganbobot pendekatan tujuan begitupula hasil jumlahpendekatansistem.Hasildarikeduanyakemudiandijumlah menjadi hasil nilai akhir efektivitaskomponen revitalisasi Pasar Delanggu yaitu 3,1(lihattabel4).Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahuibahwapasarregionaldiKabupatenKlatenmemiliki

Page 7: EFEKTIVITAS REVITALISASI PASAR REGIONAL DI Volume ...efektivitas, karakteristik pasar regional, dan revitalisasi pasar yang kemudian disintesis menjadi variabel yang akan diteliti

34 CKKhotimah,MJRahayu,RAPutri./JPKVol.5No.1(2017)28-36

tingkat efektivitas revitalisasi yangberbeda. PasarKlaten III Lantai memiliki revitalisasi pasar yangefektifdengannilaiakhir3,9sedangkanrevitalisasidiPasarDelanggutermasukkategorikurangefektifdengannilai3,1.Efektivitas revitalisasipasar regionaldiKabupatenKlaten dapat dilihat dari rata-rata nilai efektivitasrevitalisasi Pasar Klaten III Lantai dan nilaiefektivitas revitalisasi Pasar Delanggu. Nilaiefektivitas revitalisasi Pasar Klaten III Lantai yaitu3,9termasukdalamkategorirevitalisasipasaryangefektif(lihattabel5).

Sedangkan nilai efektivitas revitalisasi PasarDelanggu yaitu 3,1 termasuk dalam kategorirevitalisasipasaryangkurangefektif.Darikeduanilai tersebut dilakukan perhitungan rata-ratadengan hasil 3,5 yang termasuk dalam indikatorrevitalisasi pasar regional kurang efektif. Dilihatdari hasil rata-rata kedua pasar regional makadiketahui bahwa pasar regional di KabupatenKlatentermasukdalamkategorirevitalisasipasaryang kurang efektif. Adapun jangkauanpelayanan pasar regional Kabupaten Klatenditunjukkanolehgambar5.

Gambar5.PetaJangkauanPelayananPasarRegionaldiKabupatenKlaten.

Tabel3.NilaiAkhirEfektivitasKomponenRevitalisasiPasarKlatenIIILantai.

NoKomponenRevitalisasi

PasarRegional

Nilai TingkatPrioritas(Bobot)

HasilPerhitunganTujuan

(bobot:0,217)Sistem

(bobot:0,783) Tujuan Sistem

PasarKlatenIIILantai1 LuasArea 3 2 0,038 0,114 0,0762 Kenyamanan 3,6 4 0,095 0,342 0,383 Saranadan

Prasarana3,5 4,1 0,08 0,28 0,328

4 JangkauanPelayanan

5 3,6 0,059 0,295 0,2124

5 PenghasilanPedagang

3,15 3,6 0,226 0,7119 0,8136

6 JenisBarang 5 3,7 0,073 0,365 0,277 Pengelola 4 4 0,076 0,304 0,3048 Keamanan 4,4 4,1 0,354 1,5576 1,4514Jumlah 3,9695 3,8355NilaiTotal(JumlahxBobotTujuan/Sistem) 0,8613 3,0032HasilAkhir(Nilaitotaltujuan+NilaiTotalSistem) 3,9

Page 8: EFEKTIVITAS REVITALISASI PASAR REGIONAL DI Volume ...efektivitas, karakteristik pasar regional, dan revitalisasi pasar yang kemudian disintesis menjadi variabel yang akan diteliti

CKKhotimah,MJRahayu,RAPutri./JPKVol.5No.1(2017)28-36 35

Tabel3.NilaiAkhirEfektivitasKomponenRevitalisasiPasarDelanggu.

NoKomponenRevitalisasi

PasarRegional

Nilai TingkatPrioritas(Bobot)

HasilPerhitunganTujuan

(bobot:0,217)Sistem

(bobot:0,783)Tujuan Sistem

PasarDelanggu1 LuasArea 3 1 0,038 0,114 0,0382 Kenyamanan 3,3 4 0,095 0,3135 0,383 Saranadan

Prasarana2,9 2 0,08 0,232 0,16

4 JangkauanPelayanan

5 2,9 0,059 0,295 0,1711

5 PenghasilanPedagang

2,03 1 0,226 0,45878 0,226

6 JenisBarang 4 2,1 0,073 0,292 0,15337 Pengelola 4 4 0,076 0,304 0,3048 Keamanan 4,4 4,2 0,354 1,5576 1,4868Jumlah 3,5668 2,9192NilaiTotal(JumlahxBobotTujuan/Sistem) 0,774 2,285HasilAkhir(Nilaitotaltujuan+NilaiTotalSistem) 3,1

Tabel5NilaiEfektivitasRevitalisasiPasarRegionaldiKabupatenKlaten.

No NamaPasar Nilai Rata-rata

Indikator Kategori

1 PasarKlatenIIILantai

3,9 3,5 RevitalisasiPasarRegionalTidakEfektif=1–2,3RevitalisasiPasarRegionalKurangEfektif=2,4-3,6RevitalisasiPasarRegionalEfektif=3,7–5

RevitalisasiPasarRegionaldiKabupatenKlatenKurangEfektif

2 PasarDelanggu 3,1

4. KESIMPULANHasilanalisisdarikeduapendekatanmenunjukkanbahwa komponen yang sangat mendukungefektivitas revitalisasi pasar regional yaitukomponen jangkauan pelayanan. Sedangkankomponenlainsepertiluasarea,sarana-prasarana,kenyamanan, jenis barang, pengelola, keamanandan penghasilan pedagang masih perluditingkatkan untuk memperoleh efektivitasrevitalisasipasarregionaldiKabupatenKlatenyangmaksimal. Pasar regional di Kabupaten Klatenternyataefektifdilihatdari komponen spasialdankurang efektif karena kurang maksimalnyakomponenfisik,sosial-ekonomidanpengelolaan.Setelah menganalisis efektivitas tiap komponenrevitalisasi di dua pasar regional di KabupatenKlaten yaitu Pasar Klaten III Lantai dan PasarDelanggu, diketahui bahwa efektivitas revitalisasipasar regional di Kabupaten Klaten termasukdalam kategori kurang efektif. Hal ini disebabkankarenakurangmaksimalnyakomponenfisik,sosial-

ekonomi dan pengelolaan. Adanya komponensosial yangdinilai kurangefektifdalam revitalisasipasarregionaldiKabupatenKlateninimendukunghasil temuan dari penelitian sebelumnya di PasarBringharjo yang menekankan pentingnya dampaksosial revitalisasi pasar tradisional (Febrianty,2013).Berdasarkan temuan dan kesimpulan yangdijabarkan di atas,maka rekomendasi yang dapatdisampaikan peneliti adalah sebagai berikut yangditujukan untuk pemerintah terkait kebijakanselanjutnya yang baiknya dibuat dan untukpenelitian selanjutnya yangmenjadikanpenelitianini sebagai acuan dasar permasalahan yang bisadikembangkanlagisesuaiperkembanganzaman.Untuk pemerintah setempat. Revitalisasi pasarregional harus mempertimbangkan keseluruhankomponen revitalisasi serta dikaji berdasarkanpendekatan tujuan serta sistem. Pemerintah sebaiknyalebih memaksimalkan perencanaan revitalisasi yangdapatmencakupkeseluruhankomponenrevitalisasi.

Page 9: EFEKTIVITAS REVITALISASI PASAR REGIONAL DI Volume ...efektivitas, karakteristik pasar regional, dan revitalisasi pasar yang kemudian disintesis menjadi variabel yang akan diteliti

36 CKKhotimah,MJRahayu,RAPutri./JPKVol.5No.1(2017)28-36

Untuk penelitian selanjutnya. Penelitian ini belummembahas keterkaitan pasar lain di sekitar pasarregional terhadap efektivitas revitalisasi pasar regionalsehinggadiharapkanuntukpenelitian selanjutnya tidakhanya sekedarmembahas satu jenis pasar saja namunjugamembahas jenis pasar lain seperti pasar kota danpasarlingkunganyangjugadilakukanrevitalisasi.Selainitu,penelitianinihanyamempertimbangkanrespondenpedagang dan pembeli. Untuk penelitian selanjutnyadiharapkandapatmencakuprespondenyang lebih luasseperti tengkulak pasar. Efektivitas pasar dimasa yangakan datang juga perlu diteliti sebagai keberlanjutandariaktivitasekonomiyangadapadasaatini.5. DAFTARPUSTAKAAliyah, I., & Hardiana, A. (2007). Penguatan Karakter

dan Daya Tarik Pasar Tradisional melaluiPengelolaan Sampah dan KebersihanLingkungan di Kota Surakarta. UniversitasSebelasMaret.

Aliyah, I.,Setioko,B.,&Pradoto,W.(2014).TraditionalMarket Revitalization as an Urban Catalyst inthe City of Surakarta. Paper presented at theInternational Conference on Engineering andTechnologyDevelopment(ICETD).

Andriani, M. N., & Ali, M. M. (2013). Analysis oftraditional market existence in Surakarta.Journal of Regional and Urban Planning ofDiponegoroUniversity,2(2),252-269.

Benghida, D. (2014). The Urban Identity Recovery inSeoul:TheCaseoftheOutdoorMarkets.Paperpresentedatthe13thDocomomoInternationalConferenceSeoul:ExpansionandConflict.

Daniel,W.W.,&Terrell,J.C.(1979).BusinessStatistics:Basic Concepts and Methodology. UnitedStates:HoughtonMifflin.

Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surakarta. (2005).RencanaStrategisDinasKoperasidanUKMKotaSurakartaTahun2005-2009.Surakarta:DinasKoperasidanUMKMKotaSurakarta.

Febrianty, D. (2013). Model of Role Strengthening ofTraditional Market Based on Social Capital inIndonesia: Study Case Beringharjo Market,Jogjakarta. Journal of Economics andSustainableDevelopment,4(5),115-124.

Javalgi, R. R.G.,&Grossman,D. A. (2016). Aspirationsand Entrepreneurial Motivations of Middle-Class Consumers in Emerging Markets: TheCase of India. International Business Review,25(3),657-667.

Kiik, V. M. (2006). Kajian Faktor-faktor yangMempengaruhiTidakOptimalnyaFungsiPasarTradisional Lolowa dan Pasar TradisionalFatubenao Kecamatan Kota AtambuaKabupaten Belu (Program Pasca Sarjana),UniversitasDiponegoro.

Kim,J.I.,Lee,C.M.,&Ahn,K.H.(2004).Dongdaemun,ATraditionalMarketPlaceWearingAModernSuit: the Importance of the Social Fabric inPhysical Redevelopments. HabitatInternational,28(1),143-161.

Kljajić, M., Anđelković, A. S., & Mujan, I. (2016).AssessmentofRelevanceofDifferentEffectsinEnergy Infrastructure Revitalization in Non-Residential Buildings. Energy and Buildings,116,684-693.

Nazir, M. (1999). Metode Penelitian. Jakarta: GhaliaIndonesia.

Putra,R.D.D.,&Rudito,B.(2015).PlanningCommunityDevelopment Program of LimbanganTraditional Market Revitalization with SocialMapping. Procedia-Social and BehavioralSciences,169,143-150.

Rahadi, R. A. (2012). Factors Related to RepeatConsumption Behaviour: A Case Study inTraditional Market in Bandung andSurrounding Region. Procedia-Social andBehavioralSciences,36,529-539.

Saaty, T. L. (2008). Decision Making with the AnalyticHierarchy Process. International journal ofservicessciences,1(1),83-98.

Sevilla, C., Jesus, A., Twila, G., Bella, P., & Gabriel, G.(1993). Research Methods. Quezon City: RexPrintingCo.

Wongleedee, K. (2015).MarketingMix and PurchasingBehavior for Community Products atTraditional Markets. Procedia-Social andBehavioralSciences,197,2080-2085.