dysbarism
DESCRIPTION
DYSBARISMTRANSCRIPT
DYSBARISMSARASWATI QONITAH THIFAL
121 0211 134
TUTORIAL D2
DEFINISI• semua kelainan yang terjadi akibat berubahnya tekanan
sekitar tubuh, kecuali hipoksia
DYSBARISM
akibat pengembangan gas dalam rongga tubuh
akibat penguapan gas yang larut dalam
tubuh (penyakit dekompresi)
Sebagai Akibat Pengembangan Gas Dalam Rongga Tubuh
• Disebut juga sebagai pengaruh mekanis• Rongga tubuh yang dipengaruhi
a. Sinus paranasalis
b. Cavum tympani
c. Saluran pencernaan makanan
d. Paru-paru
e. Gigi yang berlubang (carries)
GI TRACT• Bila ketinggian dicapai dengan perlahan gejala-gejala
ringan rasa tidak enak (discomfort) pada perut
• Bila ketinggian dicapai dengan cepat gas-gas sukar keluar dan timbul rasa discomfort yang lebih berat
• Pada ketinggian di atas 25.000 kaki timbul rasa sakit perut yang hebat; sakit perut ini secara reflektoris dapat menyebabkan turunnya tekanan darah secara drastis, sehingga jatuh pingsan
Tindakan preventif agar tidak banyak terkumpul gas dalam saluran pencernaan, meliputi :
• Tidak minum bir, air soda dan minuman lain yang mengandung gas CO2 sebelum terbang
• Makanan yang dilarang sebelum terbang adalah bawang merah, bawang putih, kubis, kacang-kacangan, ketimun, semangka dan chewing gum
Tindakan regresif bila gejala sudah timbul, adalah : • Diusahakan untuk mengeluarkan udara dari mulut atau
kentut
TELINGA
Bertambahnya ketinggian akan menyebabkan tekanan dalam telinga tengah menjadi lebih besar dari tekanan di luar tubuh
↓Udara telinga tengah keluar,melalui tuba eustachii
↓Rapid ascent tidak ada waktu untuk equalisasi aerotitis
Tindakan preventif terhadap kelainan ini adalah : • Menelan ludah pada waktu pesawat udana naik agar
tuba eustachii terbuka • Melakukan gerakan Valsava pada waktu pesawat turun.
SINUS PARANASAL• Muara sinus paranasalis ke rongga hidung pada
umumnya sempit
• Bila kecepatan naik atau turun sangat besar maka untuk penyesuaian tekanan antara rongga sinus dan udara luar tidak cukup waktu sehingga akan timbul rasa sakit di sinus (aerosinusitis)
• Pada keadaan radang saluran pernapasan bagian atas, kemungkinan terjadinya aerosinusitis makin besar.
GIGI• Pada gigi yang sehat dan normal tidak ada rongga dalam
gigi, tetapi pada gigi yang rusak kemungkinan terjadi kantong udara dalam gigi besar sekali.
• Dengan mekanisme seperti pada proses aerotitis dan aerosinusitis di atas, pada kantong udara di gigi yang rusak ini dapat pula timbul rasa sakit. Rasa sakit ini disebut aerodontalgia.
Pengaruh Penguapan Gas Yang Larut Dalam Tubuh
Bends• Nyeri sendi
Chokes• Nyeri dibawah tl dada
Gejala pada kulit• Gatal spt ditusuk
Gejala pada sistem saraf• Sakit kepala, ggn penglihatan