dsp9 kasus3 komponen retensi

5
Komponen Retensi Komponen retensi berguna untuk alat didalam mulut dari daya– daya yang melepaskannya. Komponen ini membantu menahan pada saat menggunakan dan menahan perpindahan landasan yang disebabkan kaena adanya pergeraan karena komponen aktif. Efektifitas dari komponen aktif tergantung dari komponen retentif alat. Fiksasi yang baik akan membantu penjangkaran dan pergerakan gigi.Contohnya : Cangkolan adam, cangkolan ¾ ,duyzing, knop (de coster), dan cangkolan head gear. 1. Cangkolan adam / universal / liverpool Banyak di gunakan karena : a. Cangkolan kecil sederhana, hanya meliputi satu gigi, tidak mengambil bayak tempat pada sulkus bukal atau pada pelat dasar b. Dapat dipakai pada semua gigi, baik gigi tetap maupun gigi sulung ataupun gigi yang belum tumbuh sempurna c. Simpel, kuat, dan mudah dibuat d. Memberikan retensi yang sangat baik e. Rapi dan tidak menonjol, membuat alat orthodontik dapat diinsersi dan dilepas dengan mudah Cangkolan Adams menggunakan undercut mesial dan distal pada gigi molar pertama permanen, disebut juga sebagai modified

Upload: grisellawijaya

Post on 26-Dec-2015

74 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

retensi

TRANSCRIPT

Page 1: Dsp9 Kasus3 Komponen Retensi

Komponen Retensi

Komponen retensi berguna untuk alat didalam mulut dari daya–daya yang melepaskannya.

Komponen ini membantu menahan pada saat menggunakan dan menahan perpindahan

landasan yang disebabkan kaena adanya pergeraan karena komponen aktif. Efektifitas dari

komponen aktif tergantung dari komponen retentif alat. Fiksasi yang baik akan membantu

penjangkaran dan pergerakan gigi.Contohnya : Cangkolan adam, cangkolan ¾ ,duyzing, knop

(de coster), dan cangkolan head gear.

1. Cangkolan adam / universal / liverpool

Banyak di gunakan karena :

a. Cangkolan kecil sederhana, hanya meliputi satu gigi, tidak mengambil bayak tempat pada

sulkus bukal atau pada pelat dasar

b. Dapat dipakai pada semua gigi, baik gigi tetap maupun gigi sulung ataupun gigi yang

belum tumbuh sempurna

c. Simpel, kuat, dan mudah dibuat

d. Memberikan retensi yang sangat baik

e. Rapi dan tidak menonjol, membuat alat orthodontik dapat diinsersi dan dilepas dengan

mudah

Cangkolan Adams menggunakan undercut mesial dan distal pada gigi molar pertama

permanen, disebut juga sebagai modified arrowheads, Lipervool, atau universal clasp .

Dibuat dari kawat 0,7 ,memberikan retensi maksimum dengan terikatnya pada undecut mesial

dan distal.

Cangkolan Adam pada gigi molar pertama dapat digunakan sebagai retensi yang

baik . Beberapa retensi yang dipasang pada gigi anterior akan membantu stabilisasi alat

ortodonti. Retensi dapat dipasang pada kedua insisif sentral.

Page 2: Dsp9 Kasus3 Komponen Retensi

2. Cangkolan ¾ atau C

Merupakan salah satu cangkolan yang paling simpel, dilihat dari desaindan

pembuatannya.. Dibuat dari kawat dengan diameter 0,7 mm.. Retensi yang didapat adalah

cangkolan tsb berada pada undercut cervical buccal. Cangkolan ini tidak dapat digunakan

pada gigi yang belum erupsi sempurna. Cangkolan ini kurang baik jika digunakan pada pelat

ortodonti yang memakai banyak alat aktif. Cangkolan dapat digunakan pada gigi yang berdiri

sendiri tanpa mengganggu oklusi dan artikulasi

Page 3: Dsp9 Kasus3 Komponen Retensi

3. Cangkolan Jackson (Molar Full Crib)

Berbentuk huruf “U” dan pertama kali diperkenalkan oleh Jackson pada ahun 1906.

Terbuat dari kawat SS dengan diameter 0,7 mm. Cangkolan ini beradaptasi sepanjang

margin cervical buccal dan meluas sepanjang undercut mesial dan distal. Digunakan untuk

gigi yang baru sebagian bererupsi dan daerah undercutnya kecil. Untuk menghindari kawat

tergigit, harus diperhatikan kawat harus tepat dalam ruang interdental

4. Cangkolan Duyzing

Terdiri dari dua bagian yang terpisah dan berujung bebeas, berdiameter 0.7 mm atau

0.8 mm. Dari bagian oklusal cangkolan ini, menurun ke bawah melewati kontur terbesar dari

Page 4: Dsp9 Kasus3 Komponen Retensi

gigi, kemudian di bagian tengah gigi, cangkolan ini dibengkokkan ke arah dalam merangkum

gigi sehingga bagian bawah cangkolan terletak di bawah kontur terbesar gigi dan jung

bebasnya terletak di daerha proksimal antara dua gigi atau di daerah gerong.

5.Cangkolan Anak Panah (Arrow Head Clasp)

Prinsip kerja : kepala panah ditempatkan di bawah titik kontak anara dua gigi, dengan

cara ini retensi yang diperoleh baik sekali. Dapat digunakan pada gigi yang sedang erupsi,

yang tidak dapat dicapai dengan cangkolan lainnya, berdiameter 0.7 mm. Kepala anak panah

dapat dibuat satu, dua, atau tiga buah.

Cangkolan ini banyak digunakan dalam bidang Ortodonti, karena :

- Menghasilkan retensi yang sangat baik

- Mencegah elongasi gigi

- Mencegah gigi berherak ke arah mesial atau distal

- Mencegah gigi bergerak ke bukal

- Merupakan cangkolan retensi yan baik untuk ekspansi bilateral

Page 5: Dsp9 Kasus3 Komponen Retensi