download

16
 BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Indonesia yang mempunyai panjang garis pantai sekitar 81.791 km, yang mungkin merupakan pantai terpanjang diseluruh d unia (Supriharyono, 2000 ). Hal ini merupakan potensi sekaligus tantangan untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.Pada sepanjang garis pantai yang berada pada wilayah pesisir inilah denyut aktifitas  perekonomian sangat dominan dibandingk an dengan wilayah sebelah dalam.Hal ini dapat dilihat dari lokasi pemukiman penduduk yang tersebar dan tumbuh disepanjang wilayah ini.Selanjutnya antara satu lokasi dengan lainnya dihubungkan dengan jalur transportasi yang terus dikembangkan.  Namun tak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar wilayah p antai Indonesia mengalami abrasi pantai yang penanggulangannya masih belum sempurna,hal ini menjadi PR bagi pemerintah y ang terus menerus diupayakan dikarenakan akibat yan g ditimbulakan oleh masalah abrasi sangat memprihatinkan.Akibat-akibat tersebut membawa serta kondisi perekonomian rakyat Indonesia terutama yang tinggal siwilayah  pantai.Oleh karena itu peran serta pemerintah dan masyarakat ama t sangat menentukan dalam penaggulangan dan upaya pencegahan abrasi di Indonesia.Jika upaya ini berhasil maka bukan tidak mungkin jika keadaan perokonimian rakyat disekitar pantai akan turut serta membaik dak kehidupan yang sejahtera akan tercapai 1

Upload: reffly-toushirou-hitsugaya

Post on 18-Jul-2015

52 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Download

5/14/2018 Download - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/download-55ab4d583ee91 1/16

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Indonesia yang mempunyai panjang garis pantai sekitar 81.791 km, yang

mungkin merupakan pantai terpanjang diseluruh dunia (Supriharyono, 2000). Hal ini

merupakan potensi sekaligus tantangan untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.Pada

sepanjang garis pantai yang berada pada wilayah pesisir inilah denyut aktifitas perekonomian sangat dominan dibandingkan dengan wilayah sebelah dalam.Hal ini dapat

dilihat dari lokasi pemukiman penduduk yang tersebar dan tumbuh disepanjang wilayah

ini.Selanjutnya antara satu lokasi dengan lainnya dihubungkan dengan jalur transportasi

yang terus dikembangkan.

 Namun tak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar wilayah pantai Indonesia

mengalami abrasi pantai yang penanggulangannya masih belum sempurna,hal ini menjadi

PR bagi pemerintah yang terus menerus diupayakan dikarenakan akibat yang

ditimbulakan oleh masalah abrasi sangat memprihatinkan.Akibat-akibat tersebut

membawa serta kondisi perekonomian rakyat Indonesia terutama yang tinggal siwilayah

 pantai.Oleh karena itu peran serta pemerintah dan masyarakat amat sangat menentukan

dalam penaggulangan dan upaya pencegahan abrasi di Indonesia.Jika upaya ini berhasil

maka bukan tidak mungkin jika keadaan perokonimian rakyat disekitar pantai akan turut

serta membaik dak kehidupan yang sejahtera akan tercapai

1

Page 2: Download

5/14/2018 Download - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/download-55ab4d583ee91 2/16

BAB II

PEMBAHASAN

PENGERTIAN ABRASI

Abrasi adalah fenomena alam yang selalu menjadi masalah di lingkungan

 pantai.Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut

yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Kerusakan garis pantai

akibat abrasi ini dipacu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut.

Walaupun abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami, namun manusia sering disebutsebagai penyebab utama abrasi. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya abrasi adalah

dengan

Abrasi adalah suatu proses perubahan bentuk pantai atau erosi pantai yang

disebabkan oleh gelombang laut, arus laut dan pasang surut laut. Abrasi yang

terjadi terus menerus akan menimbulkan kerusakan lingkungan. Menurut berita

dari koran “ Pikiran Rakyat” tanggal 31 Mei 2004 bahwa sedikitnya 40 kilometer 

kawasan pantai di Kabupaten Indramayu terus digerus abrasi. Kerusakan akibat

gerusan air laut yang tersebar di tujuh wilayah kecamatan di Indramayu itu sangat

memprihatinkan, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Abrasi pantai Indonesia saat ini dinilai sudah mencapai tingkat mengkhawatirkan.

Lebih dari 30 ribu kilometer pantai, atau sekitar 40 persen dari 80 ribu kilometer bibir 

 pantai rusak akibat abrasi. Kondisi rawan ini menyebabkan potensi dampak 

 bencana yang lebih buruk ketimbang sebelumnya. Bencana yang akan kerap terjadi antara

lain gelombang besar, pasang laut luar biasa, erosi pantai, sedimentasi pantai, tsunami,

angin badai, gempa bumi dan banjir.pantai rusak akibat abrasi. Kondisi rawan ini

menyebabkan potensi dampak bencana yang lebih buruk ketimbang sebelumnya.

Bencana yang akan kerap terjadi antara lain gelombang besar, pasang laut luar biasa,

erosi pantai, sedimentasi pantai, tsunami, angin badai, gempa bumi dan banjir.

2

Page 3: Download

5/14/2018 Download - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/download-55ab4d583ee91 3/16

Demikian disampaikan Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Departemen PU Iwan

 Nursyirwan Diar di Jakarta, Sabtu (22/9). Disisi lain, lanjutnya, pemerintah hanya bisa

menargetkan perbaikan bibir pantai yang rusak sepanjang 250 kilometer sampai tahun

2009. “Dari kerusakan yang begitu besar, kita memang tidak bisa berbuat banyak, selain

luasnya pantai di Indonesia juga karena anggaran yang terbatas senilai Rp 423 milyar,”

ujarnya. Kepala Pusat Data, Statistik Informasi Departemen Kelautan dan Perikanan

(DKP) Saut Hutagalung menyatakan, belum dapat membenarkan atau penilaian

menyalahkan bahwa 40 persen bibir pantai di Indonesia. Pihaknya akan melakukan

verifikasi terlebih dahulu kepada direktorat bina pesisir serta konservasi yang selama ini

menanganinya.

Menurutnya, rusaknya bibir pantai di perairan Indonesia akibat abrasi itu tidak 

terlepas dari geologi, kekuatan ombak laut serta pusaran angin menjadi faktor . Namun,

kondisi tersebut juga kerap terjadi dikarenakan tidak kuatnya daya dukung tata ruang

 pesisir akibat menguatnya mobilitas ekonomi penduduk. Apakah itu berbentuk 

 pengembangan properti, perumahanan atau industri.

3

Page 4: Download

5/14/2018 Download - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/download-55ab4d583ee91 4/16

• TERJADINYA ABRASI

Proses Terjadinya Abrasi

Abrasi dapat terjadi karena: 

• Faktor Alam, dan• Faktor manusia.

Proses terjadinya abrasi karena faktor alam disebabkan oleh angin yang bertiup

di atas lautan yang menimbulkan gelombang dan arus laut sehingga mempunyai

kekuatan untuk mengikis daerah pantai. Gelombang yang tiba di pantai dapat

menggetarkan tanah atau batuan yang lama kelamaan akan terlepas dari daratan.

Gambar di atas menunjukkan skema arah gelombang laut yang mengikis pantai.

Abrasi terjadi ketika angin yang bergerak di laut menimbulkan gelombang dan

arus menuju pantai. Arus dan angin tersebut lama kelamaan menggerus pinggir 

 pantai. Gelombang di sepanjang pantai menggetarkan tanah seperti gempa kecil.

Kekuatan gelombang terbesar terjadi pada waktu terjadi badai sehingga dapat

mempercepat terjadinya proses abrasi.

4

Page 5: Download

5/14/2018 Download - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/download-55ab4d583ee91 5/16

Contoh abrasi karena faktor alam, misalnya adalah Pura Tanah Lot di pulau Bali

yang terus terkikis

Selain faktor alam, abrasi juga disebabkan oleh faktor manusia,

misalnya penambangan pasir. Penambangan pasir sangat berperan banyak 

terhadap abrasi pantai, baik di daerah tempat penambangan pasir maupun di

daerah sekitarnya karena terkurasnya pasir laut akan sangat berpengaruh terhadap

kecepatan dan arah arus laut yang menghantam pantai.

FENOMENA ABRASI

Di Kota Tegal, Jawa Tengah, sekitar 30 persen pantainya terkena abrasi. Menurut

Ketua Pengelolaan Sumber Daya Berbasis Komunitas Kota Tegal Suharjo, dari sekitar 

750 meter panjang pantai yang ada, 250 m di antaranya terkena abrasi. Bahkan, lebar 

daratan pantai yang dulunya mencapai 200 m, saat ini hanya tersisa sekitar 20 m.Abrasi

yang terjadi di wilayah Kota Tegal itu sudah berlangsung selama bertahun-tahun dan baru

kini disadari akibatnya. Akibat abrasi, sebagian besar daratan termasuk ratusan hektar 

tambak yang ada hilangSelama ini abrasi terparah terjadi di wilayah Muarareja,

5

Page 6: Download

5/14/2018 Download - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/download-55ab4d583ee91 6/16

Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal. Di wilayah tersebut, sekitar 300 hektar lahan tambak 

milik nelayan hancur. Selain itu, abrasi juga menghancurkan sebagian perumahan

 penduduk di wilayah tersebut.

Sementara, di Kabupaten Brebes, abrasi telah mengakibatkan hal yang sama.

Data dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Brebes, Sabtu (17/12/05), abrasi di

Brebes mencapai luasan 947,05 hektar.Abrasi di Brebes terdapat di lima kecamatan, yaitu

Kecamatan Losari, Tanjung, Bulakamba, Wanasari, dan Kecamatan Brebes. Abrasi

terparah terdapat di Kecamatan Losari, mencapai 481,9 hektar dan meliputi lima desa,

yaitu Desa Limbangan, Karangdempel, Prapag Lor, Prapag Kidul, dan Kecipir.

Tidak hanya di Kota Tegal dan Kabupaten Brebes. Di Kota Pekalongan punabrasi telah menimbulkan persoalan sosial yang kompleks. Abrasi terparah di Kota

Pekalongan terjadi di Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota

Pekalongan, yaitu di Pantai Sari.Di sana abrasi bahkan telah mengganggu ketenangan

hidup sekitar 200 kepala keluarga (KK) di Kelurahan Panjang Wetan. Pasalnya, abrasi

telah menimbulkan rob yang setiap hari menggenangi rumah penduduk. Akibatnya,

warga di sana banyak yang terkena penyakit kulit.

PENCEGAHAN ABRASI

1. Penanaman kembali hutan bakau

Yaitu melalui rehabilitasi lingkungan pesisir yang hutan bakaunya sudah

 punah, baik akibat dari abrasi itu sendiri maupun dari pembukaan lahan

tambak.

Gambar penanaman pohon bakau, di tepian Desa Lemo-lemo, Kabupaten Sinjai,

Sulawesi Selatan, yang dipelopori oleh Muhammad Tayib

2. Pelarangan penggalian pasir pantai

6

Page 7: Download

5/14/2018 Download - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/download-55ab4d583ee91 7/16

Perlu peraturan baik tingkat pemerintah daerah maupun pusat yang

mengatur pelarangan pasir pantai secara besar besaran yang tidak memperhatikan

kelestarian lingkungan.

Gambar beberapa warga dan Tim Gabungan Pemkot memasang papan yangmelarang warga mengambil pasir laut dan mendirikan bangunan di pantai

Pekalongan.

3. Pembuatan pemecah gelombang

Pemecah gelombang perlu dibuat di pesisir-pesisir karena dapat

mengurangi kekuatan gelombang yang menerjang pantai.

Gambar Pemecah Gelombang

4. Pelestarian terumbu karang

Terumbu karang juga dapat berfungsi mengurangi kekuatan gelombang yang

sampai ke pantai. Oleh karena itu perlu pelestarian terumbu karang dengan

membuat peraturan untuk melindungi habitatnya.

7

Page 8: Download

5/14/2018 Download - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/download-55ab4d583ee91 8/16

 PENANGANAN ABRASI

 DENGAN PENGGUNAAN ALAT PEMECAH GELOMBANG

Di Kota Tegal, dibangun lima break water (pemecah gelombang) di sekitar pantai

yang berfungsi menangkal arus air laut. Pemecah gelombang itu dibangun vertikal

sepanjang sekitar 200 meter.Menurut Suharjo, dengan adanya lima pemecah gelombang,

muncul sedimen pasir dan mengakibatkan penambahan luas wilayah pantai. Oleh karena

itu, jumlah pemecah gelombang di tempat itu akan ditambah tiga buah, masing-masing

sepanjang 60 meter. Diharapkan, upaya itu akan menambah luas wilayah pantai selebar 

75 meter.Selain itu, Pemkot Tegal bekerja sama dengan berbagai lembaga juga menanam

 pohon bakau di sepanjang pantai. Dalam setengah tahun terakhir, sekitar 10.000 bibit

tanaman bakau sudah ditanam untuk mengatasi abrasi di wilayah pantai Kota Tegal.

Di Kota Pekalongan, pemerintah setempat juga membangun penahan gelombang

sepanjang 380 meter di Pantai Sari pada pertengahan Juni 2005. Biaya pembangunannya

mencapai sekitar Rp 960 juta, diambilkan dari dana APBD setempat.Kepala Dinas

Pekerjaan Umum Kota Pekalongan Moch Feizal mengatakan, pembuatan penahan

gelombang tersebut dimaksudkan untuk menahan terjangan ombak yang selama ini

terjadi di Pantai Sari. Dengan adanya pemecah gelombang, diharapkan air dari laut tidak 

masuk ke permukiman penduduk.

8

Page 9: Download

5/14/2018 Download - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/download-55ab4d583ee91 9/16

Departemen Kehutanan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Pekalongan dan

Paguyuban Masyarakat Pesisir Cinta Lingkungan (PMPCL) juga telah menyiapkan

400.000 benih pohon bakau. Pohon bakau tersebut mulai ditanam pada bulan September 

lalu di sepanjang pantai dan di sela-sela bangunan penahan gelombang

 DENGAN PEMASANGAN KUBUS BETON 

Khusus untuk Kalimantan Barat lokasi pemukiman (kota) dan jalur 

transportasi secara sederhana tercantum pada Gambar 1.

  Namun dalam perkembangannya, wilayah pesisir khususnya yang

 berbatasan langsung dengan laut sangat rentan terhadap berbagai perubahan.

Menurut Kepala Dinas Kimpraswil Kalbar, Ir. Said Djafar, kerusakan garis

  pantai di Kalimantan Barat telah mencapai 8.035 km dan yang telah

diperbaiki sepanjang 4.386 km tahun 1992 (Marsudi dan Hari, 2001).

Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi yang dikuasai hingga saat ini, perlu

dicarikan alternatif untuk menggantikan pemecah gelombang yang hilang atau telah

 semakin berkurang tadi. Tentunya dengan mempertimbangkan berbagai aspek, misal

seberapa besar kemampuannya mengurangi energi dari gelombang dan arus laut serta

seberapa lama keberlanjutannya.

9

Page 10: Download

5/14/2018 Download - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/download-55ab4d583ee91 10/16

Berdasarkan hasil penelitian LIPI dan Litbang Pengairan pada tahun 1992 serta

Konsultan Darma Dakra Tama tahun 1998 yang menyimpulkan bahwa struktur paling

 baik dan efektif untuk menangani kerusakan pantai di Kalbar adalah berupa kubus beton

ukuran 0,40 m2 (Marsudi dan Hari, 2001).

Penggunaan kubus beton dengan ukuran 0,40 m2 sesuai dengan hasil

 penelitian LIPI dan Litbang Pengairan pada tahun 1992 serta Konsultan Darma DakraTama tahun 1998 telah dilakukan di Kalimantan Barat (Marsudi dan Hari,

2001).Sistem penumpukan kubus beton rawan terhadap hantaman gelombang dan arus

sungai apabila musim penghujan. Hal ini karena adanya sifat gerusan arus ( scouring 

of current ) yang bersifat siklik akan menggerus bagian bawah dari struktur.Sehingga

  beban kubus beton yang begitu berat akibat digerus oleh arus siklik tersebut

dikhawatirkan akan runtuh/kolap akibat bebannya sendiri.

10

Gambar 6. Alternatif pencegahan kerusakan sepanjang garis pantai yang

diakibatkan abrasi, (a) kubus beton ukuran 0,40 m2 dan (b) Hutan

Mangrove.

Gambar 7. Penyusunan balok beton sebagai pemecah

gelombang buatan secata diagonal paralel grup terhadap garis

 pantai.

Page 11: Download

5/14/2018 Download - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/download-55ab4d583ee91 11/16

Cara ini dilaksanakan khususnya diwilayah Kalimantan Barat yang memiliki

 jalur pantai yang berperan sangat penting bagi kehidupan seluruh rakyat karena akses

transportasi melalui laut dan pantai disekitarnya.

 DENGAN PENANAMAN POHON BAKAU (HUTAN MANGROVE)

Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi tropis, yang didominasi oleh

 berbagai jenis pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah

 pasang surut berlumpur.

Salah satu tipe zonasi hutan mangrove di Indonesia terdiri dari Avicennia spp. pada

daerah yang paling dekat dengan laut, dengan substrat agak berpasir. Pada zona ini biasa

 berasosiasi Sonneratia spp. yang dominan tumbuh pada lumpur dalam yang kaya bahan

organik. Lebih ke arah darat, hutan mangrove umumnya didominasi oleh Rhizophora

spp. Di Zona ini juga dijumpai Bruguiera spp. dan Xylocarpus spp. Zona berikutnya

didominasi oleh Bruguiera spp. Terakhir pada zona transisi antara hutan mangrove

dengan hutan daratan rendah biasanya ditumbuhi oleh Nypa fruticans, dan beberapa

spesies palem lainnya.

Sebagai salah satu ekosistem pesisir, hutan mangrove berfungsi sebagai (a)

 peredam gelombang dan angin badai, pelindung dari abrasi, penahan lumpur dan

 perangkap sedimen, (b) penghasil sejumlah detritus dari daun dan dahan pohon

mangrove, (c) daerah asuhan (nursery grounds), mencari makan (feeding grounds), dan

11

Gambar 5. Bentuk-bentuk akar pohon Mangrove (Bengen,

2001a).

Gambar 8. Proses penggerusan bagian bawah struktur susunan kubus

 beton.

Page 12: Download

5/14/2018 Download - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/download-55ab4d583ee91 12/16

 pemijahan (spawning grounds) berbagai jenis ikan, udang dan biota laut lainnya, (d)

 penghasil kayu untuk konstruksi, kayu bakar, bahan baku arang, dan bahan baku kertas

(pulp), (e) pemasok larva ikan, udang dan biota lainnya, dan (f) tempat pariwisata

(Bengen, 2001a).

Hal ini didukung oleh kemampuan adaptasi yang tinggi dari pohon mangrove.

Bengen (2001a) mengatakan bahwa pohon mangrove mampu beradaptasi terhadap kadar 

oksigen rendah, kadar garam tinggi, tanah yang kurang stabil dan adanya pasang-surut.

Adaptasi terhadap kadar oksigen rendah dilakukan pohon mangrove dengan membentuk 

 perakaran yang khas, yakni: (a) bertipe cakar ayam yang mempunyai pneumatofora

(misalnya Avicennia spp., Xylocarpus spp., dan Sonneratia spp.), untuk mengambiloksigen dari udara, dan (b) bertipe penyangga/tongkat yang mempunyai lentisel

(misalnya: Rhizophora spp.). Sedangkan untuk beradaptasi terhadap kadar garam yang

tinggi dilakukan dengan memiliki: (a) sel-sel khusus dalam daun yang berfungsi untuk 

menyimpan garam, (b) daun tebal dan kuat yang banyak mengandung air untuk 

mengatur keseimbangan garam, dan (c) daun berstruktur stomata khusus untuk 

mengurangi penguapan.

Terakhir. pohon mangrove juga beradaptasi terhadap tanah atau media tumbuh yang

kurang stabil (berlumpur) dan adanya passang-surut dengan mengembangkan struktur 

akar yang sangat ekstensif dan membentuk jaringan horizontal yang lebar. Disamping

untuk memperkokoh pohon, akar tersebut juga berfungsi untuk mengambil unsur hara

dan menahan sedimen.

Hutan mangrove juga umum disebut hutan bakau atau mangal. “Bakau” adalah

nama tumbuhan daratan berbunga yang mengisi kembali pinggiran laut. Sebutan bakau

ditujukan untuk semua individu tumbuhan, sedangkan mangal ditujukan bagi seluruh

12

Page 13: Download

5/14/2018 Download - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/download-55ab4d583ee91 13/16

komunitas atau asosiasi yang didominasi oleh tumbuhan lain (Nybakken, 1982). Walsh

(1974) melaporkan bahwa 60-75 persen garis pantai daerah tropik di bumi telah

ditumbuhi oleh bakau.

Hutan mangrove Indonesia kini tersisa 2,5 juta hektar. Padahal sepuluh tahun silam

mencapai 4,5 juta hektar. Sehingga menjadi negara dengan hutan mangrove terluas di

dunia. Dimana total luasnya hutan mangrove mencapai 14,70 juta hektar.

Hutan mangrove di Indonesia ini keragamannya juga tinggi. Mencapai total 89 jenis

tumbuhan, dengan rincian sebagai berikut: (a) 35 jenis pohon, (b) 5 terna, (c) 9 perdu. (d)

9 liana, (e) 29 epifit, dan (f) 2 parasit (Trubus, 2000).

Di Brebes, Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Konservasi Lahan melakukanrehabilitasi kawasan pantai dengan penanaman hutan bakau.Pada program tersebut

ditanam 2,09 juta pohon pada tahun 2004. Pohon bakau tersebut di tanam di atas lahan

seluas 500 hektar di sepanjang pantura Brebes.Meskipun penanganan abrasi sudah

dilakukan, hingga saat ini hasilnya belum maksimal. Rehabilitasi pantai dan tambak 

 belum sepenuhnya pulih. Itu dapat dilihat di Desa Sawojajar, Kecamatan Wanasari,

Kabupaten Brebes.

 ALTERNATIF CARA KOMBINASI KUBUS BETON DAN MANGROVE 

Melihat kondisi ini maka tercetus konsep untuk mengkombinasikan

  penggunaan kubus beton dengan mangrove. Sebagaimana dikatakan sejak 1992

telah dilakukan perbaikan kerusakan garis pantai sepanjang 4.386 km diantaranya

dengan membangun bangunan pemecah gelombang. Selanjutnya penggunaan

mangrove yang memerlukan waktu dan pelindung langsung dari laut terbuka sangat

tepat. Penggunaan kubus beton terlajur digunakan tidak menjadi masalah bahkan

menciptakan zone terlindung bagi pertumbuhan pohon mangrove muda. Sehingga

13

Gambar 9. Partisipasi masyarakat dalam usaha Penanaman

Mangrove (Dok. PKSPL-IPB: Warta Pesisir dan Laut, 2001).

Page 14: Download

5/14/2018 Download - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/download-55ab4d583ee91 14/16

 bila seiring perjalanan waktu dan telah terjadi penggerusan bahkan keruntuhan

susunan kubus beton maka pada saat itu diharapkan pohon mangrove telah tumbuh

kuat dan dapat berfungsi sebagai pelindung abrasi.

AKIBAT ABRASI

KutaiKartanegara.com 26/11/2006 19:51 WITA

Akibat abrasi yang terjadi di tepi sungai Mahakam, dua buah rumah permanen yang

 berada di Desa Perjiwa, Kecamatan Tenggarong Seberang, ambruk dan secara perlahan

tenggelam ke dasar sungai.

Dampak negatif yang diakibatkan oleh abrasi antara lain:

14

Gambar 10. Kombinasi penananan pohon mangrove

dalam zone terlindung dan kubus beton di lokasi.

Page 15: Download

5/14/2018 Download - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/download-55ab4d583ee91 15/16

• Penyusutan lebar pantai sehingga menyempitnya lahan bagi penduduk 

yang tinggal di pinggir pantai

• Kerusakan hutan bakau di sepanjang pantai, karena terpaan ombak yangdidorong angin kencang begitu besar.

• Kehilangan tempat berkumpulnya ikan ikan perairan pantai karena

terkikisnya hutan bakau

15

Page 16: Download

5/14/2018 Download - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/download-55ab4d583ee91 16/16

16