dolam

6
Jenis - Jenis Restaurant (0) 20.18 by Tu Adhi , under 1. Pengantar Tata Hidangan////http://tatahidangan.blogspot.com/2010/08/jenis-jenis- restaurant.html Dalam satu Hotel Besar biasanya ada lebih dari satu Restaurant, pada umumnya restaurant dalam satu Hotel dapat dibedakan atas: 1. Dining Room (main restaurant), biasanya menggunakan peralatan yang mewah dengan tata dekorasi yang indah dan mewah, dilengkapi dengan hiburan seperti permainan piano. Jenis makanan dan minuman yang dijual lengkap dengan penyajian yang sempurna. Menu (daftar makanan) yang digunakan adalah jenis Ala Carte dan juga Table d'hote. Pada intinya Dining Room dibuka pada malam hari dan terkadang di pagihari saat Breakfast (sarapan). 2. Super Club, pada umumnya serupa dengan Dining Room, yang dilengkapi tempat tamu menari (floor dance). Disamping secara tetep dibuka untuk dinner (makan malam), sering pula digunakan untuk luncheon (makan siang). 3. Coffe Shop, biasanya menggunakan peralatan, dekorasi , dan cara pelayanan yang sederhana. Menunya sangat sederhana baik Ala Carte maupun Table d'hote. Pada umumnya Cofee Cup buka selama 24 jam. 4. Speciality Restaurant, restaurant jenis ini mempunyai ciiri khas tertentu, yang termasuk kedalam golongan ini seperti : Restaurant yang menjual makanan dari suatu negara atau benua, misalnya : Japanese Restaurant, Chinese restaurant, dan Europan restaurant. Restaurant yang menjual jenis makanan atau menggunakan cara masak tertentu, misalnya : Grill Restaurant ( khusus menjual makanan yang dipanggang), dan Fish Restaurant ( khusus menjual makanan dari jenis ikan). restaurant dari jenis Cafetaria, dll. Cara Menghidangkan Makanan (2) 08.36 by Tu Adhi , under 1. Pengantar Tata Hidangan Jenis dan cara penghidangan/penyajian makanan di suatu resraurant tergantung dari beberapa faktor, antara lain jenis dan tata letak restaurant, jenis dan jumlah tamu, jenis menu dan harga hidangan, peralatan dan tenaga yang tersedia. Pada dasarnya dikenal adanya beberapa jenis pelayanan/penyajian antara lain cara penghidangan Buffet : Inggris, Amerika, Russia, Perancis. 1. Cara penghidangan Buffet ( Prasmanan ) Dalam cara ini segala macam hidangan dipajangkan diatas meja buffet secara menarik, para tamu akan mengambil makanan yang dikehendaki dan kemudian menikmatinya diatas meja yang disediakan.

Upload: jy-jhoe

Post on 08-Feb-2016

17 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: dolam

Jenis - Jenis Restaurant (0)20.18 by Tu Adhi , under 1. Pengantar Tata Hidangan////http://tatahidangan.blogspot.com/2010/08/jenis-jenis-restaurant.html

Dalam satu Hotel Besar biasanya ada lebih dari satu Restaurant, pada umumnya restaurant dalam satu Hotel dapat

dibedakan atas:1. Dining Room (main restaurant), biasanya menggunakan peralatan yang mewah dengan tata dekorasi yang indah

dan mewah, dilengkapi dengan hiburan seperti permainan piano. Jenis makanan dan minuman yang dijual lengkap dengan penyajian yang sempurna. Menu (daftar makanan) yang digunakan adalah jenis Ala Carte dan juga Table d'hote. Pada intinya Dining Room dibuka pada malam hari dan terkadang di pagihari saat Breakfast (sarapan).

2. Super Club, pada umumnya serupa dengan Dining Room, yang dilengkapi tempat tamu menari (floor dance). Disamping secara tetep dibuka untuk dinner (makan malam), sering pula digunakan untuk luncheon (makan siang).

3. Coffe Shop, biasanya menggunakan peralatan, dekorasi , dan cara pelayanan yang sederhana. Menunya sangat sederhana baik Ala Carte maupun Table d'hote. Pada umumnya Cofee Cup buka selama 24 jam.

4. Speciality Restaurant, restaurant jenis ini mempunyai ciiri khas tertentu, yang termasuk kedalam golongan ini seperti :

Restaurant yang menjual makanan dari suatu negara atau benua, misalnya : Japanese Restaurant, Chinese restaurant, dan Europan restaurant.

Restaurant yang menjual jenis makanan atau menggunakan cara masak tertentu, misalnya : Grill Restaurant ( khusus menjual makanan yang dipanggang), dan Fish Restaurant ( khusus menjual makanan dari jenis ikan).

restaurant dari jenis Cafetaria, dll.

Cara Menghidangkan Makanan (2)08.36 by Tu Adhi , under 1. Pengantar Tata Hidangan

Jenis dan cara penghidangan/penyajian makanan di suatu resraurant tergantung dari beberapa faktor, antara lain

jenis dan tata letak restaurant, jenis dan jumlah tamu, jenis menu dan harga hidangan, peralatan dan tenaga yang

tersedia.

Pada dasarnya dikenal adanya beberapa jenis pelayanan/penyajian antara lain cara penghidangan Buffet : Inggris,

Amerika, Russia, Perancis.

1. Cara penghidangan Buffet ( Prasmanan )Dalam cara ini segala macam hidangan dipajangkan diatas meja buffet secara menarik, para tamu akan mengambil

makanan yang dikehendaki dan kemudian menikmatinya diatas meja yang disediakan.

2. Cara penghidangan Inggris (Family Service)Hidangan diletakkan diatas meja makan yang telah ditata lengkap dengan peralatan makan yang diperlukan. Para

tamu akan mengambil sendiri makanan tersebut dan dinikmati di meja yang sama, dibantu oleh pramusaji yang

bertugas khusus untuk itu.

Page 2: dolam

3. Cara Penghidangan Amerika ( Plate Service)Dalam cara ini makanan terlebih dahulu dipersiapkan diatas piring makan (ready on plate) didapur. Kemudian

disajikan dihadapan tamu diatas meja makan.

4. Cara penghidangan Rusia ( Platter Service )Sebelum makanan disajikan dihadapan tamu diatas meja makan, terlebih dahulu dipersiapkan di pinggan (platter)

didapur. Para pramusaji terlebih dahulu memasang piring makan kosong diatas meja tamu, dihadapan masing-

masing tamu. kemudian pinggan yang berisi makanan dibawa kehadapan tamu dan disajikan kehadapan para tamu

(dipindahkan dari pinggan keatas piring makan dengan menggunakan service stes).

5. Cara penghidangan Perancis (Gueridon Service)Makanan dipersiapkan terlebih dahulu di pinggan ( platter). Para pramusaji menyiapkan meja pembantu(gueridon)

dekat meja tamu, lengkap dengan peralatan yang diperlukan. Kemudian makanan dalam pinggan dan piring makan

dibawa dari dapur ke restaurant, dan diletakkan diatas meja pembanntu. Setelah itu barulah pramusaji meracik

makanan diatas piring makan ( dipindahkan dari pinggan ke piring makan). Kemudian makanan yang sudah diracik

diatas piring makan disajikan kehadapan tamu diatas meja makan.

Kumpulan Teori Kerjasama///////http://al-bantany-112.blogspot.com/2009/11/kumpulan-teori-kerjasama.htmlMenurut Zainudin dalam website www.etd.library.ums.ac.id kerjasama merupakan Kepedulian satu orang atau satu pihak dengan orang atau pihak lain yang tercermin dalam suatu kegiatan yang menguntungkan semua pihak dengan prinsip saling percaya, menghargai dan adanya norma yang mengatur, makna kerjasama dalam hal ini adalah kerjasama dalam konteks organisasi, yaitu kerja antar anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi (seluruh anggota). 

Sedangkan Menurut Pamudji dalam bukunya yang berjudul “Kerjasama Antar Daerah” (1985:12-13)Kerjasama pada hakekatnya mengindikasikan adanya dua pihak atau lebih yang berinteraksi secara dinamis untuk mencapai suatu tujuan bersama. Dalam pengertian itu terkandung tiga unsur pokok yang melekat pada suatu kerangka kerjasama, yaitu unsur dua pihak atau lebih, unsur interaksi dan unsur tujuan bersama. Jika satu unsur tersebut tidak termuat dalam satu obyek yang dikaji, dapat dianggap bahwa pada obyek itu tidak terdapat kerjasama.Unsur dua pihak, selalu menggambarkan suatu himpunan yang satu sama lain saling mempengaruhi sehingga interaksi untuk mewujudkan tujuan bersama penting dilakukan. Apabila hubungan atau interaksi itu tidak ditujukan pada terpenuhinya kepentingan masing-masing pihak, maka hubungan yang dimaksud bukanlah suatu kerjasama. Suatu interaksi meskipun bersifat dinamis, tidak selalu berarti kerjasama. Suatu interaksi yang ditujukan untuk memenuhi kepentingan pihak-pihak lain yang terlibat dalam proses interaksi, juga

Page 3: dolam

bukan suatu kerjasama. Kerjasama senantiasa menempatkan pihak-pihak yang berinteraksi pada posisi yang seimbang, serasi dan selaras. 

Menurut Thomson dan Perry dalam Keban (2007:28), Kerjasama memiliki derajat yang berbeda, mulai dari koordinasi dan kooperasi (cooperation) sampai pada derajat yang lebih tinggi yaitu collaboration. “Para ahli pada dasarnya menyetujui bahwa perbedaan terletak pada kedalaman interaksi, integrasi, komitmen dan kompleksitas dimana cooperation terletak pada tingkatan yang paling rendah. Sedangkan collaboration pada tingkatan yang paling tinggi”.Menurut Rosen dalam Keban (2007:32) “Secara teoritis, istilah kerjasama (cooperation) telah lama dikenal dan dikonsepsikan sebagai suatu sumber efisiensi dan kualitas pelayanan. Kerjasama telah dikenal sebagai cara yang jitu untuk mengambil manfaat dari ekonomi skala (economies of scales). Pembelanjaan atau pembelian bersama misalnya, telah membuktikan keuntungan tersebut, dimana pembelian dalam skala besar atau melebihi “threshold points”, akan lebih menguntungkan daripada dalam skala kecil. Dengan kerjasama tersebut biaya overhead (overhead cost) akan teratasi meskipun dalam skala yang kecil. Sharing dalam investasi misalnya, akan memberikan hasil yang memuaskan dalam penyediaan fasilitas sarana dan prasarana. Kerjasama juga dapat meningkatkan kualitas pelayanan misalnya dalam pemberian atau pengadaan fasilitas, dimana masing-masing pihak tidak dapat membelinya sendiri. Dengan kerjasama, fasilitas pelayanan yang mahal harganya dapat dibeli dan dinikmati bersama seperti pusat rekreasi, pendidikan orang dewasa, transportasi dan sebagainya”.

Menurut Tangkilisan (2005:86) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Publik Lingkungan ekstern maupun intern, yaitu semua kekuatan yang timbul diluar batas-batas organisasi dapat mempengaruhi keputusan serta tindakan di dalam organisasi. Karenanya perlu diadakan kerjasama dengan kekuatan yang diperkirakan mungkin akan timbul. Kerjasama tersebut dapat didasarkan atas hak, kewajiban dan tanggungjawab masing-masing orang untuk mencapai tujuan.

Dwight Waldo dalam Hamdi (2007:41) menyatakan bahwa “In general, the more knowledge that is necessary to run a contemporary society, and the more specializationnthat is a consequence, then the more need of and potential for horizontal rather than vertical cooperative arrangements” yang intinya menjelaskan bahwa pada umumnya suatu keadaan berimplikasi pada semakin banyaknya kebutuhan, dan juga semakin berkembangnya potensi, untuk tatanan kerjasama yang bersifat horizontal ketimbang kerjasama yang bersifat vertikal. Kerjasama dapat dilakukan dengan beberapa bentuk perjanjian dan pengaturan. Hal ini dijelaskan oleh Rosen dalam Keban (2007:33) bahwa bentuk perjanjian (forms of agreement) dibedakan atas :1.Handshake Agreements, yaitu pengaturan kerja yang tidak didasarkan atas perjanjian

Page 4: dolam

tertulis.2.Written Agreements, yaitu pengaturan kerjasama yang didasarkan atas perjanjian tertulis.Sedangkan pengaturan kerjasama terdiri atas beberapa bentuk yaitu :1.Consortia, yaitu pengaturan kerjasama dalam sharing sumberdaya, karena lebih mahal jika ditanggung sendiri-sendiri.2.Joint Purchasing, yaitu pengaturan kerjasama dalam melakukan pembelian barang agar dapat menekan biaya karena skala pembelian lebih besar.3.Equipment Sharing, yaitu pengaturan kerjasama dalam sharing peralatan yang mahal, atau yang tidak setiap hari digunakan.4.Cooperative Construction, yaitu pengaturan kerjasama dalam mendirikan bangunan.5.Joint services, yaitu pengaturan kerjasama dalam memberikan pelayanan publik.6.Contract Services, yaitu pengaturan kerjasama dimana pihak yang satu mengkontrak pihak lain untuk memberikan pelayanan tertentu.7.Pengaturan lainnya; yaitu pengaturan kerjasama lain dapat dilakukan selama dapat menekan biaya, misalnya membuat pusat pendidikan dan pelatihan

Bowo dan Andy menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan kerjasama harus tercapai keuntungan bersama (2007:50-51)“Pelaksanaan kerjasama hanya dapat tercapai apabila diperoleh manfaat bersama bagi semua pihak yang terlibat didalamnya (win-win). Apabila satu pihak dirugikan dalam proses kerjasama, maka kerjasama tidak lagi terpenuhi. Dalam upaya mencapai keuntungan atau manfaat bersama dari kerjasama, perlu komunikasi yang baik antara semua pihak dan pemahaman sama terhadap tujuan bersama”

Agar dapat berhasil melaksanakan kerjasama maka dibutuhkan prinsip-prinsip umum sebagaimana yang dijelaskan oleh Edralin dan Whitaker dalam Keban (2007:35) prinsip umum tersebut terdapat dalam prinsip good governance antara lain :1.Transparansi2.Akuntabilitas3.Partisipatif4.Efisiensi5.Efektivitas6.Konsensus7.Saling menguntungkan dan memajukan

Diposkan oleh Al-Bantany-112   di 23.28