documentary talkshow aiman kompas...

133
ANALISIS FRAMING PADA PEMBERITAAN MUSUH DALAM SELIMUT DI KPK DALAM PROGRAM DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TV Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh Wilda Hayatun Nufus NIM: 11140510000167 JURUSAN JURNALISTIK FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFHIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/ 2019 M  

Upload: others

Post on 21-Feb-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

ANALISIS FRAMING PADA PEMBERITAAN “MUSUH

DALAM SELIMUT DI KPK ”DALAM PROGRAM

DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TV

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

Wilda Hayatun Nufus

NIM: 11140510000167

JURUSAN JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFHIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/ 2019 M

 

Page 2: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

 

Page 3: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

 

Page 4: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

 

Page 5: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

i

ABSTRAK

Wilda Hayatun Nufus. Analisis Framing Pada Pemberitaan “Musuh dalam

Selimut di KPK” dalam Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV

Aktor utama penanganan kasus korupsi di Indonesia adalah Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebagai lembaga yang memerangi praktik kotor,

harusnya tudingan suap di internal KPK tidak terjadi di lembaga yang justru

mengedepankan prinsip integritas dan independen. Pada kasus KTP Elektronik,

KPK dihadapkan pada tantangan dari dalam yaitu tudingan pengkhianatan di

tubuh internal KPK oleh penyidik KPK yang kemudian dibingkai dan

dikonstruksi oleh Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV dan

menjadikannya sebagai judul dalam sebuah episode Musuh dalam Selimut di

KPK.Tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat saat ini lebih terpengaruh terhadap

judul yang dimuat oleh awak media.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis ingin mengetahui

bagaimana Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV membingkai dan

mengonstruksi pemberitaan musuh dalam selimut di KPK dan mengapa Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV membingkai isu pemberitaan Komisi

Pemberantasan Korupsi dalam episode musuh dalam selimut di KPK.

Penelitian ini menggunakan paradigma penelitian konstruktivis dengan

analisis data kualitatif. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

analisis framing model Gamson dan A. Modigliani dengan menggunakan

perangkat framing dan perangkat penalaran. Perangkat framing terdiri atas

Methapors, Catchphrases, Exemplaar, Depiction dan Visual Images. Sedangkan

perangkat penalaran terdiri atas Roots, Appeals to Principle dan

Consequenses.Penelitian ini juga menggunakan teori konstruksi sosial media

massa dari Peter L. Berger dan Thomas Luckmanserta teori pembentukan citra.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam mengemas pemberitaan,

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV berhasil mengkonstruksi

khalayak untuk berfikir kritis sesuai dengan visi Program. Dimana pemberitaan

mengenai penyidik KPK yang menemui anggota DPR untuk membocorkan

informasi terkait kasus korupsi KTP Elektronik dianggap sebagai ujian integritas

ditengah kasus yang ditangani, sehingga sanksi etik bahkan sanksi hukum harus

dilakukan. Seperti yang dikatakan Aiman Witjaksono bahwa Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV menyayangkan tudingan yang

dialamatkan kepada KPK yang harusnya mengusut tuntas nama-nama yang masuk

dalam lingkaran korupsi KTP Elektronik, akan tetapi penyidik KPK malah

mendapatkan tudingan bertemu dengan anggota DPR.

Kata Kunci: KPK, Penyidik KPK, Framing Gamson & A. Modigliani

 

Page 6: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu‟alaykum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Alhamdulillahirabbil‟alamin, Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat

Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Framing Pada Pemberitaan“Musuh

dalam Selimut di KPK” dalam Program Documentary Talkshow Aiman Kompas

TV” sebagai syarat mencapai gelar Sarjana Sosial (S.Sos). Shalawat serta salam

tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya,

para sahabatnya, juga kepada kita selaku pengikutnya sampai akhir zaman.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang disusun demi memenuhi salah satu

syarat dalam memperoleh gelar Strata 1 (S1) pada Jurusan Jurnalistik di Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta. Penyelesaian skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak. Oleh karena itu dengan kerendahan hati, penulis ingin

mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Rektor Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr.

Amany Umar Burhanuddin Lubis, MA.

2. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Suparto, M.Ed Ph.D, Wakil Dekan I Bidang

Akademik, Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, serta Wakil

Dekan III Bidang Kemahasiswaan.

3. Ketua Jurusan Jurnalistik, Kholis Ridho M.Si dan Sekertaris Jurusan

Jurnalistik, Dra. Hj. Musfirah Nurlaily M.A, yang telah membantu

penulis selama masa perkuliahan.

4. Dosen Pembimbing Skripsi, Fita Fathurokhmah M.Si yang telah

memberikan arahan dan mengajarkan dengan tulus apa yang penulis

tidak tahu sampai menjadi tahu dan mengerti. Tidak bosan dan terus

 

Page 7: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

iii

sabar membimbing hingga penulis sampai kepada tahap penyelesaian

skripsi dengan lancar dan baik.

5. Dosen Pembimbing Akademik, Ade Masturi, M.A yang telah

memberikan masukan awal untuk skripsi penulis.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi atas ilmu

yang sangat berharga yang telah diberikan kepada penulis selama masa

perkuliahan.

7. Kedua orangtua tercinta, Ayahanda Holik Abdul Sholih dan Ibunda

Unay Unaesih, terimakasih untuk selalu berada di garda terdepan

dalam menyemangati penulis meraih gelar sarjana dan menggapai cita-

cita. Terimakasih untuk kekuatan doa-doa yang selalu dipanjatkan dan

kasih sayang yang tak pernah usai. Adik tercinta Zulham El Raihan dan

Ardi Halwan El Sya’ban yang selalu memberikan warna optimis dan

semangat kepada penulis.

8. Segenap jajaran redaksi Kompas TV terutama Program Documentary

Talkshow Aiman yang telah bersedia untuk meluangkan waktunya

melakukan wawancara dengan penulis terkhusus Produser Eksekutif,

Aiman Witjaksono.

9. Keluarga Besar Umi Nana dan Alm. Bapak Ugo, terimakasih kepada

Para Uwa, Paman dan Bibi yang selalu membantu dan memberikan

nasehat kepada penulis untuk terus menggapai cita-cita yang

diharapkan oleh penulis.

10. Keluarga Besar Alm. Bapak M. Syafei, Para Uwa dan Sepupu yang

senantiasa memberikan bantuan kepada penulis dan memberikan

semangat yang tiada henti sampai penulis bisa menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

11. Teman terbaik dari masa pengenalan akademik sampai penyusunan

skripsi, Ma’rifah Istiqomah, Siti Maulida F, Nikmatul Fikriyah A,

Amimatul Iklilah, Fiqi Agustiansyah, Nadia Karimah, Desi Eliska,

Wazakah Savas, Khairunisa, Luciana Amanda, Nabilla PM, Siti Afifah,

Isrojah Muniroh, Terimakasih selalu ada disetiap keluh kesah penulis

dan bersedia bertahan sampai perjuangan penulisan skripsi.

 

Page 8: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

iv

12. Teman-teman Jurnalistik 2014, khususnya Jurnalistik kelas A.

Terimakasih sudah menjadi keluarga yang hangat dan penuh canda

dengan kisah-kisah yang berbeda di setiap harinya.

13. Roommate Darwin Kost, Nayla, Nisa, Ain, Ikot, Tenri. Terimakasih

sudah menjadi keluarga kedua penulis yang senantiasa memberikan

beberapa kata-kata bijak agar penulis termotivasi untuk segera

menyelesaikan penulisan skripsi.

14. Teman-teman KKN Qalbu terimakasih sudah memberikan pengalaman

yang berharga di hidup penulis dalam waktu satu bulan.

15. Semua pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian

skripsi ini yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, namun

tidak mengurangi rasa hormat dan ucapan terimakasih.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan

jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan segala kerendahan

hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk

skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi banyak

pihak, atas segala perhatian penulis ucapkan terimakasih.

Ciputat, 04April 2019

Wilda Hayatun Nufus

 

Page 9: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... v

DAFTAR TABEL................................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii

BAB IPENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................................................... 5

C. Batasan dan Rumusan Masalah ........................................................................ 5

D. Tujuan Penelitian.............................................................................................. 6

E. Manfaat Penelitian............................................................................................ 6

F. Metodologi Penelitian ...................................................................................... 7

G. Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 13

H. Sistematika Penulisan ..................................................................................... 14

BAB IIKAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 16

A. Framing William Gamson dan Andre Modigliani .......................................... 16

B. Teori Konstruksi Sosial Media Massa Peter L Berger .................................... 20

C. Konsep Berita ................................................................................................. 23

1. Jenis Berita ............................................................................................. 23

2. Unsur Berita............................................................................................ 24

D. Konseptualisasi Media Massa ........................................................................ 26

1. Definisi Media Massa ............................................................................. 26

2. Fungsi Media Massa ............................................................................... 27

3. Media Televisi ........................................................................................ 28

E. Profesionalisme Wartawan ............................................................................. 29

F. Ayat Al-Qur’an Tentang Korupsi ................................................................... 30

BAB IIIGAMBARAN UMUM........................................................................... 32

A. Sejarah Singkat Perkembangan Kompas TV .................................................. 32

B. Visi Misi Kompas TV .................................................................................... 33

C. Program-Program Kompas TV ....................................................................... 33

D. Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV ................................... 35

E. Episode Musuh dalam Selimut di KPK Pada tanggal 28 Agustus 2017 ......... 37

 

Page 10: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

vi

BAB IVTEMUAN DATA ................................................................................... 38

Segmen 1. ............................................................................................................ 38

Segmen 2 ............................................................................................................. 40

Segmen 3 ............................................................................................................. 41

Segmen 4 ............................................................................................................. 43

TRANSKRIP WAWANCARA BERSAMA AIMAN WITJAKSONO .............. 44

BAB VANALISIS DATA ................................................................................... 50

A. Konstruksi Realitas Episode Musuh dalam Selimut di KPK Pada Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV ....................................................... 52

1. Menyiapkan Materi Konstruksi .............................................................. 52

2. Sebaran Konstruksi ................................................................................. 53

B. Analisis Framing Episode Musuh dalam Selimut di KPK Pada Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV ....................................................... 58

Segmen 1 ............................................................................................................. 62

Segmen 2 ............................................................................................................. 68

Segmen 3 ............................................................................................................. 71

Segmen 4 ............................................................................................................. 76

C. Episode Musuh dalam Selimut di KPK Pada Program Documentary Talkshow

Aiman Kompas TV .............................................................................................. 81

BAB VI PENUTUP ............................................................................................. 86

A. Kesimpulan .................................................................................................... 86

B. Saran .............................................................................................................. 88

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

 

Page 11: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perangkat framing yang dikemukakan oleh Gamson dan Modigliani .. 17

Tabel 3.1 Program-Program Kompas TV ............................................................. 33

Tabel 3.2 Struktur Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV............ 36

Tabel 4.1 Pembahasan Segmen Program Documentary Talkshow Aiman Kompas

TV ........................................................................................................................ 38

Tabel 4.2 Pembahasan Segmen 1 .......................................................................... 38

Tabel 4.3 Pembahasan Segmen 2 .......................................................................... 40

Tabel 4.4 Pembahasan Segmen 3 .......................................................................... 42

Tabel 4.5 Pembahasan Segmen 4 .......................................................................... 43

Tabel 5.1 Pembahasan Segmen Program Documentary Talkshow Aiman Kompas

TV ......................................................................................................................... 59

 

Page 12: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 ............................................................................................................ 36

Gambar 5.1 ............................................................................................................ 55

Gambar 5.2 ............................................................................................................ 56

Gambar 5.3 ............................................................................................................ 56

Gambar 5.4 ............................................................................................................ 57

Gambar 5.5 ............................................................................................................ 57

Gambar 5.6 ............................................................................................................ 57

Gambar 5.7 ............................................................................................................ 67

Gambar 5.8 ............................................................................................................ 67

Gambar 5.9 ............................................................................................................ 67

Gambar 5.10 .......................................................................................................... 68

Gambar 5.11 .......................................................................................................... 68

Gambar 5.12 .......................................................................................................... 71

Gambar 5.13 .......................................................................................................... 71

Gambar 5.14 .......................................................................................................... 75

Gambar 5.15 .......................................................................................................... 75

Gambar 5.16 .......................................................................................................... 80

Gambar 5.17 .......................................................................................................... 80

Gambar 5.18 .......................................................................................................... 84

Gambar 5.19 .......................................................................................................... 85

 

Page 13: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mega korupsi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik yang terjadi

di Indonesia menyimpan banyak cerita. Selain kerugian yang mencapai

Rp.2,3 Triliun, kasus korupsi ini menyeret nama para petinggi negara mulai

dari lembaga kementrian, anggota sampai pimpinan legislatif ikut masuk

kedalam daftar orang yang menerima aliran dana. Korupsi KTP Elektronik

dikategorikan sebagai korupsi terbesar sepanjang sejarah di Indonesia dengan

kerugian yang luar biasa dan melibatkan orang-orang yang luar biasa.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dituntut untuk bekerja lebih

keras agar kasus ini diusut tuntas dari hulu ke hilir tanpa adanya intervensi

dari pihak manapun. KPK sebagai satu-satunya institusi lembaga anti korupsi

yang memiliki peran penting dalam penindakan korupsi juga bertanggung

jawab dalam penegakan hukum. Persoalan kasus-kasus besar korupsi yang

sedang terjadi di Indonesia menyita perhatian publik sehingga hal ini

menambah daftar pekerjaan rumah lembaga anti korupsi agar bersikap

independen dan mengedepankan pemberantasan korupsi.

Aktor utama penanganan kasus mega proyek KTP Elektronik adalah

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Lembaga anti korupsi ini merupakan

badan yang memiliki tujuan besar untuk memberantas korupsi; memiliki

organisasi yang teratur; terpisah dari departemen pemerintahan; dan

melakukan langkah-langkah pencegahan terhadap peluang korupsi. 1 Tentu

bukan tidak mungkin pemberantasan korupsi mendapat tantangan yang besar

karena kasus yang dihadapi menyeret para petinggi negara.

Dalam menghadapi korupsi KTP Elektronik, lembaga anti korupsi

KPK tidak luput dari tantangan yang harus dihadapi. Berbagai tantangan

datang dari kasus teror terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan,

Panitia Khusus Hak Angket KPK di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR),

1 Rizki Febari, Politik Pemberantasan Korupsi; Strategi ICAC Hong Kong dan KPK

Indonesia, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015), h.33.

 

Page 14: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

2

meninggalnya saksi kunci KTP Elektronik Johanes Marliem dan yang terbaru

adanya penyidik di KPK yang meminta uang kepada salah satu tersangka

korupsi KTP Elektronik. Isu ini muncul ketika video rekaman pemeriksaan

yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

Miryam Haryani yang menyatakan bahwa ada penyidik di KPK yang berkali-

kali menemui anggota DPR.

Munculnya dugaan yang datang dari internal KPK menjadi babak baru

lanjutan dari korupsi KTP Elektronik. Lembaga anti korupsi yang merupakan

lembaga terdepan dalam pemberantasan korupsi, kini menjadi sorotan media

massa, salah satunya Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV

karena pernyataan salah satu tersangka korupsi KTP Elektronik tersebut.

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV merupakan

program yang menggabungkan antara dokumenter dan talkshow.2

Pembahasannya mengenai peristiwa yang terjadi lebih mendalam dan

membongkar misteri dari berbagai isu terkini di tengah masyarakat. Salah

satunya pembahasan “Musuh dalam Selimut di KPK” dalam Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV. Episode “Musuh dalam Selimut

di KPK” membahas adanya tudingan penyidik KPK yang menemui anggota

DPR dan meminta sejumlah uang dalam kasus KTP Elektronik.

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV melihat kasus

KTP Elektronik dari sisi lembaga anti korupsi KPK. Muncul tantangan dari

internal KPK yang akhirnya diberitakan oleh Program Documentary

Talkshow Aiman Kompas TV menarik penulis untuk mengkaji episode

“Musuh dalam Selimut di KPK”. Dalam episode tersebut, Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV mengupas peristiwa yang

menimpa institusi KPK melalui liputan dan dialog. Program Documentary

Talkshow Aiman Kompas TV melihat bahwa apa yang terjadi merupakan

2 Wawancara pribadi dengan Aiman Witjaksono, Produser Eksekutif Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV, Tanggal 27 November 2018 di Studio Orange

Kompas TV, Pukul 15:30 WIB

 

Page 15: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

3

sebuah ujian integritas di tubuh KPK sehingga perlu mendapatkan sanksi etik

dan sanksi hukum.3

Media massa memiliki kekuatan yang tak terbantahkan lagi di era

informasi saat ini yakni kekuatan dalam mengkonstruksi realitas. Artinya,

kekuatan dalam mengemas berbagai isu yang ada, sehingga menonjol ke

permukaan dan akhirnya menjadi perbincangan publik.4 Pemberitaan media

massa adalah hasil dari realitas sosial yang dikonstruksi dengan makna

tertentu. Peristiwa dimaknai dengan bentukan tertentu.5

Menurut Charotte Ryan, media massa merupakan ajang kompetisi

dimana pihak-pihak yang saling berkepentingan mengajukan pemaknaan

terhadap suatu peristiwa agar lebih menarik dan menyita perhatian khalayak.

Sehingga masing-masing pihak menonjolkan berbagai penafsiran, klaim dan

argumentasi terkait persoalan yang diberitakan.6 Berita merupakan informasi

yang ditulis di surat kabar, disiarkan di radio dan ditayangkan di televisi.

Berita juga merupakan laporan mengenai ide-ide terbaru dan fakta yang

benar, menarik dan penting bagi sebagian khalayak melalui media surat

kabar, radio, televisi dan media cyber.7

Dari ketiga jenis media tersebut, penulis memilih media elektronik

televisi. Alasan penulis memilih media televisi karena televisi merupakan

media yang paling banyak diminati oleh khalayak, sebab televisi bisa berada

di ruang paling pribadi sekalipun. Sehingga khalayak dapat menerima pesan

yang disampaikan secara simultan dalam waktu bersamaan meski di tempat

yang berbeda. Televisi dapat dimanfaatkan mulai dari hal yang positif hingga

hal yang negatif sebagaimana dampak yang ditimbulkan.8 Program televisi

3 Wawancara pribadi dengan Aiman Witjaksono, Produser Eksekutif Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV, Tanggal 27 November 2018 di Studio Orange

Kompas TV, Pukul 15:30 WIB 4 Gun Gun Heryanto, Komunikasi Politik di Era IndustriCitra, (Jakarta: PT Lasswell

Visitama 2010), h.85. 5 Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, Politik Media, (Yogyakarta: LKiS,

2008), h.3. 6 Asep Saeful Muhtadi, Komunikasi Politik Indonesia, (Bandung: Rosdakarya,2008) h.47.

7 Haris Sumandiria, Jurnalistik Indonesia „Menulis Berita dan Feature‟,(Bandung: PT

Remaja Rosda Karya Offset, 2008), h.65. 8 Herry Efendi, Industri Pertelevisian Indonesia,(Jakarta: Erlangga, 2008), h.65.

 

Page 16: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

4

yang dipilih oleh penulis adalah Program Documentary Talkshow Aiman

Kompas TV.

Penulis memilih episode tersebut karena judul episode tersebut

menarik perhatian khalayak tentang musuh dalam Sselimut yang diarahkan

kepada lembaga yang dipercaya masyarakat dalam penegakan kasus korupsi

yaitu KPK. KPK merupakan role model penegakan integritas dengan

mengedepankan asas independen yang tinggi, tentu tudingan yang

dihadapkan menurut Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV

sudah selayaknya dilakukan proses pengawasan internal dan hasilnya

diumumkan secara transparan. Program Documentary Talkshow Aiman

Kompas TV memandang bahwa tudingan tersebut dapat menciderai integritas

KPK. Proses penayangan isu yang dilakukan sesuai dengan kajian

pembingkaian berita atau yang sering disebut dengan framing.

Framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif

atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan

menulis berita. Cara pandang atau perspektif itu yang akhirnya akan

menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang ditonjolkan, dan

dihilangkan dan hendak dibawa kemana berita itu.9 Untuk itu penulis ingin

melihat bagaimana konstruksi peristiwa tersebut direfleksikan oleh Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV.

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV mengonstruksi

pemberitaan episode “Musuh dalam Selimut di KPK”dengan menayangkan

rekaman tersangka KPK dari pihak DPR dan mewawancarai narasumber yang

dianggap paling mengetahui secara eksklusif. Media dalam Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV melihat kasus korupsi KTP

Elektronik dari sisi lembaga pemberantasan korupsi dimana penyidik KPK

diduga menemui anggota DPR dan meminta sejumlah uang.

Apa yang terjadi dengan teknologi media televisi saat ini bahwa media

mampu menciptakan realitas sosial yang menyerupai realitas sebenarnya di

9 Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, Politik Media, (Yogyakarta: LkiS,

2002), h.261.

 

Page 17: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

5

masyarakat. Seperti yang dikatakan oleh Simon During bahwa hampir tidak

ada lagi perbedaan antara kehidupan nyata dan dunia yang digambarkan

dalam televisi yang dirancang menggunakan efek suara dengan tingkat ilusi

yang sempurna sehingga tak terkesan imaginator.10

Tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat tertarik pada berita yang

dihadirkan melalui judul yang menarik dengan kemasan tersusun yang

menciptakan konstruksi realitas. Berdasarkan latar belakang di atas,

disusunlah skripsi dengan judul Analisis Framing Pada Pemberitaan

“Musuh dalam Selimut di KPK” dalam Program Documentary Talkshow

Aiman Kompas TV.

B. Identifikasi Masalah

1. Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV menayangkan

episode “Musuh dalam Selimut di KPK”

2. Dalam episode “Musuh dalam Selimut di KPK”, Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV mengemas pembingkaian

adanya tudingan pertemuan penyidik KPK dengan anggota DPR untuk

membocorkan informasi terkait kasus KTP Elektronik.

3. Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV merupakan satu-

satunya media televisi yang mengangkat isu ini dengan mendalam.

C. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Agar fokus pada masalah penelitian, penulis membatasi permasalahan

episode “Musuh dalam Selimut di KPK” yang ditayangkan pada 28

Agustus 2017. Penulis mengambil berita tersebut karena penulis

memandang bahwa pemberitaan dalam episode tersebut merupakan

pemberitaan yang seharusnya tidak menimpa lembaga yang merupakan

aktor penanganan kasus korupsi.

2. Rumusan Masalah

Mengacu pada pembatasan masalah, rumusan masalahnya yaitu:

10

Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan Pengaruh Media Massa,

Iklan Televisi dan Keputusan Konsumen serta Kritik Terhadap Peter L. Berger & Thomas

Luckmann, (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), h.42.

 

Page 18: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

6

a. Bagaimana pembingkaian dan konstruksi dalam Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV episode “Musuh

dalam Selimut di KPK”?

b. Mengapa Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV

membingkai isu pemberitaan KPK dalam episode “Musuh

dalam Selimut di KPK”?

D. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pembingkaian dan konstruksi Kompas TV

dalam Program Documentary Talkshow Aiman pada episode “Musuh

dalam Selimut di KPK” sehingga akan terlihat alasan mengapa

membingkai isu tersebut.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN Jakarta) khususnya

mahasiswa Fakultas Ilmu Dawah dan Ilmu Komunikasi. Penelitian ini

diharapkan juga dapat memberikan kontribusi positif bagi

perkembangan konstruksi citra yang dilakukan oleh media massa

tentang peristiwa sosial komunikasi yang terjadi di sekitar kita.

Perhatian yang luput dari ingatan dan hilang dari pemberitaan.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan

bagi praktisi media seperti wartawan, mahasiswa Jurnalistik dan

umumnya kepada pembaca. Penelitian ini pun dapat bermanfaat bagi

berbagai lapisan masyarakat peminat program talkshow dengan

jangkauan luas. Sehingga praktisi media harus mengedepankan

kepentingan masyarakat dan memahami bagaimana pemberitaan

dibingkai dan dikonstruksi oleh media massa.

 

Page 19: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

7

F. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma

konstruktivis, dimana realitas itu ada karena dihadirkan oleh konsep

subjektif wartawan. Realitas tergantung pada bagaimana ia dilihat dan

bagaimana fakta tersebut dikonstruksi.11

Peter L. Berger menyebut

bahwa paradigma ini memiliki posisi serta pandangan tersendiri

terhadap media dan teks berita yang dihasilkan.12

Paradigma ini memandang realitas kehidupan sosial bukanlah

realitas yang natural, melainkan hasil dari konstruksi. Oleh karena itu

paradigma konstruktivis konsen kepada bagaimana menemukan

peristiwa atau realitas tersebut dikonstruksi, dengan cara apa

konstruksi itu dibentuk.13

Analisis dalam pandangan konstruktivis

menemukan bahwa pengetahuan merupakan konstruksi manusia.

Realitas selalu terkait dengan nilai jadi tidak mungkin bebas nilai dan

pengetahuan hasil konstruksi manusia itu tidak bersifat tetap tetapi

berkembang terus. 14

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan

penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh

subyek penelitian, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain,

secara holistik dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan

bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan

memanfaatkan berbagai metode ilmiah.15

Penelitian kualitatif menghasilkan prosedur analisis yang tidak

menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi

11

Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h.21. 12

Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h.13. 13

Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h.43. 14

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2013), h.48-49. 15

Lexy J. Moaleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006), h.6.

 

Page 20: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

8

lainnya.16

Pendekatan kualitatif ini bertujuan untuk mendapatkan

pemahaman bersifat umum yang diperoleh setelah melakukan analisis

terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian, kemudian

ditarik kesimpulan berupa pemahaman umum tentang kenyataan-

kenyataan tersebut.17

Penelitian dengan metode ini dilakukan lebih mendalam (in depth)

dengan menelaah suatu makna, konteks dan suatu pendekatan secara

holistik terhadap fenomena.18

Penelitian kualitatif ini dapat

memberikan peluang untuk lebih memahami fenomena yang dikaji

dalam penelitian ini yaitu terkait pembingkaian dan konstruksi

pemberitaan dalam episode “Musuh dalam Selimut di KPK”.

3. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan analisis wacana dengan teori framing.

Bagaimana peristiwa dipahami dan dibingkai.19

Analisis framing

adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara

pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menyeleksi isu dan

menulis berita. Cara pandang atau perspektif itu yang pada akhirmya

akan menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang

ditonjolkan dan dihilangkan serta hendak dibawa kemana berita

tersebut.20

Penelitian ini menggunakan analisis framing William Gamson dan

A. Modigliani yang memandang bahwa frame sebagai cara bercerita

(story line) yang tersusun sedemikian rupa dan menghadirkan

konstruksi makna dari peristiwa yang berkaitan dengan suatu wacana.

Gamson menyebut cara pandang itu sebagai package (kemasan).

Kemasan (Package) adalah rangkaian ide-ide yang menunjukan isu

16

Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006), Cetakan ke-22 h. 6. 17

Rosady Ruslan, Metodologi Penelitian Publik Relation dan Komunikasi, (Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada,2003), hal. 215. 18

Deddy Mulyana & Solatun, Metode Penelitian Komunikasi:Contoh-Contoh Penelitian

Kualitatif dengan Pendekatan Praktis, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2008), h.5-6. 19

Eriyanto, Analisis Framing, (Yogyakarta: LKIS Pelangi Aksara, 2005), hal. 10. 20

Jumroni, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006),

Cet. 1, hal.92.

 

Page 21: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

9

apa yang dibicarakan dan peristiwa mana yang relevan. Kemasan

merupakan skema atau struktur pengemasan.21

Kemasan (Package) terlihat dari adanya gagasan sentral yang

kemudian didukung oleh perangkat-perangkat wacana seperti kata,

kalimat, pemakaian gambar atau grafik tertentu, proposisi, dan

sebagainya. Semua elemen dan struktur wacana tersebut mengarah

pada ide tertentu dan mendukung ide sentral dari suatu berita.22

Alasan penulis menggunakan teori framing William A. Gamson

adalah karena dalam teori ini, Gamson mencoba mengembangkan

suatu isu dan peristiwa dengan bagaimana media mengemas dan

menyajikan suatu isu dengan perangkat bingkai yang terdapat

didalamnya. Sebab hal ini dapat menentukan bagaimana khalayak

memahami dan mengerti suatu isu.23

4. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Kompas TV dalam Program

Documentary Talkshow Aiman. Objek penelitiannya adalah berita

tentang adanya tudingan penyidik KPK yang menemui anggota DPR

dan meminta uang dalam episode “Musuh dalam Selimut di KPK”

Pada Tanggal 28 Agustus 2017.

5. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Studio Orange Kompas TV Network

Building, Palmerah Selatan No.1 RT 02/02 Gelora, Tanah Abang Kota,

Jakarta Pusat 10270. Telepon: 021-53654898/53654899. Fax: 021-

53654907 Pada 27 November 2018 Pukul 15:30 WIB.

21

Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h.261-262. 22

Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h.262. 23

Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h.53.

 

Page 22: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

10

6. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi didefinisikan memerhatikan dan mengikuti

dalam artian mengamati dengan teliti dan sistematis.24

Jenis

metode observasi penelitian ini adalah observasi non-partisipan.

Penulis melakukan pengamatan langsung untuk memperoleh data

yang diperlukan. Observasi adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui panca

indera.25

Tindakan lebih lanjut yang dilakukan dengan mengadakan

kunjungan ke Kompas TV dan melakukan observasi tayangan pada

episode “Musuh dalam Selimut di KPK” Program Documentary

Talkshow Aiman Kompas TV.

b. Wawancara Mendalam (Depth Interview)

Wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan

data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan

informan agar mendapatkan data yang lengkap. Dalam riset

kualitatif disebut sebagai wawancara intensif dan kebanyakan tak

berstruktur yang bertujuan untuk mendapatkan data yang

mendalam.26

Wawancara/interview adalah sebuah proses dalam

memperoleh keterangan atau informasi dari pihak yang

bersangkutan dan dianggap memahami masalah atau suatu

peristiwa dan fenomena tertentu untuk tujuan penelitian dengan

proses tanya jawab antara pewawancara dengan yang

diwawancarai.27

Dalam penelitian ini penulis melakukan

wawancara kepada narasumber Produser Eksekutif sekaligus Host

dalam Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV yaitu

Aiman Witjaksono.

24

Harris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta:

Salemba Humanika, 2012), Cet ke-3 h. 131. 25

Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2006),

h. 134. 26

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Prenada Media

Gorup, 2006), h. 100-102. 27

Moh.Nazim, Metodologi Penelitian, (Bandung: Ghalia Indonesia, 1999), h.234.

 

Page 23: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

11

C. Dokumentasi

Dokumentasi adalah instrumen pengumpulan data yang

sering digunakan dalam berbagai metode pengumpulan data yang

bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mendukung analisis

dan interpretasi data.28

Penulis mengumpulkan data-data mengenai

hal-hal yang akan penulis bahas yang berhubungan dengan objek

yang akan dikaji yaitu teks, video, dan salinan/ copy tayangan

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV dalam

episode “Musuh dalam Selimut di KPK”. Pengumpulan melalui

lembaga/ institusi/buku/internet.

7. Teknik Analisis Data

Pada tahap ini, penulis menganalisis teks, video dan

percakapan dalam naskah berita dan naskah pengantar pada

episode “Musuh dalam Selimut di KPK” dalam Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV yang kemudian

ditafsirkan oleh penulis sesuai dengan teori analisis framing

Gamson dan Modigliani.

William A. Gamson dan Andre Modigliani membagi model

teorinya sebagai berikut:29

a. Frame (Media Package): yaitu seperangkat gagasan atau ide

sentral ketika seseorang atau media memahami dan

memaknai suatu isu (central organizing idea for making

sense of relevant events, suggesting what is at issues).

Frame ini akan didukung oleh perangkat wacana lain seperti

kalimat, kata dan sebagainya. Dalam hal ini penulis melihat

gagasan sentral yang dimunculkan pada episode “Musuh

dalam Selimut di KPK” dalam Program

DocumentaryTalkshow Aiman Kompas TV dengan didukung

oleh wacana lain agar menjadi saling mendukung. Secara

28

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h.120. 29

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h.260.

 

Page 24: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

12

umum, perangkat ide sentral ini dikelompokkan menjadi

dua, yaitu Framing devices dan Reasoning devices.

b. Framing Device (Perangkat Framing): Perangkat framing ini

berkaitan langsung dengan ide sentral atau bingkai yang

ditekankan dalam teks berita. Perangkat ini antara lain:

pemakaian kata, kalimat, grafik/gambar dan metafora

tertentu. Perangkat framing terbagi menjadi lima bagian

yaitu: Methapors (perumpamaan atau pengandaian),

Catchphrases (yang berarti frase yang menarik, kontras,

menonjol dalam suatu wacana yang umumnya berupa jargon

atau slogan), Exemplaar (mengaitkan bingkai dengan contoh

atau uraian yang bisa dengan teori ataupun perbandingan

yang memperjelas bingkai), Depiction (penggambaran atau

pelukisan suatu isu yang bersifat konotatif umumnya berupa

kosata, leksikon untuk melabeli sesuatu dan terakhir Visual

Images (berupa gambar, grafik, citra yang mendukung

bingkai secara keseluruhan. Bisa berupa foto, kartun atau

grafik untuk menekankan dan mendukung pesan yang ingin

disampaikan). Dalam hal ini penulis mengaitkan perangkat

bingkai dengan temuan di 4 segmen yang dikupas dalam

episode “Musuh dalam Selimut di KPK” Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV.

c. Reasoning Devices (Perangkat Penalaran): Yaitu

berhubungan dengan kohesi dan koherensi dari teks yang

merujuk pada gagasan tertentu. Ini berarti bahwa ada dasar

pembenar dan penalaran alasan tertentu sehingga membuat

gagasan yang disampaikan media atau seseorang tampak

benar, alamiah dan wajar. Perangkat penalaran ini terbagi

menjadi tiga bagian: Roots (Analisis kausal atau sebab

akibat), Appeals to Principle (Premis dasar, klaim-klaim

moral) dan Consequences (efek atau konsekuensi yang

didapat). Dalam hal ini, penulis melihat pernyataan dan

 

Page 25: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

13

klaim-klaim moral serta konsekuensi dari pembingkaian 4

segmen episode “Musuh dalam Selimut di KPK” yang

ditayangkan Program Documentary Talkshow Aiman

Kompas TV.

8. Pedoman Penulisan

Penulisan dalam penelitian ini mengacu pada buku Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) berdasarkan

Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor 507

Tahun 2017.

G. Tinjauan Pustaka

Sebelum menulis skripsi lebih lanjut, penulis terlebih dahulu

menelusuri penelitian-penelitian dan skripsi-skripsi yang sudah dilakukan

di Fakultas Dakwah dan Ilmu komunikasi (FIDIKOM) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan dari perpustakaan agar penelitian yang diajukan

tidak sama dengan skripsi sebelumnya dan ada pemetaan perkembangan.

Beberapa tinjauan pustaka tersebut yaitu:

1. Skripsi Karya Annisa Putri Hariyanti, Mahasiswi Konsentrasi

Jurnalistik Fakultas Ilmu dawah dan Ilmu Komunikasi (FIDIKOM)

UIN Jakarta yang lulus pada tahun 2014 dengan judul “Konstruksi

Realitas Sosial Berita Korupsi Di Metro TV (Analisis Framing

Pemberitaan “Skandal Akil Mochtar” dalam Primetime News)”.

Perbedaan skripsi ini terletak pada subjek dan objek penelitian.

persamaannya adalah menggunakan metode yang sama yaitu teori

analisis framing William A.Gamson dan Andre Modigliani.

2. Skripsi Karya Devi Suhailiah Mahasiswi Jurnalistik Fakultas Ilmu

Dawah dan Ilmu Komunikasi (FIDIKOM) UIN Jakarta yang lulus

pada tahun 2015 dengan judul “Konstruksi Pemberitaan Citra

Sutan Bhatoegana di Republika Online (ROL)”. Perbedaan skripsi

ini terletak pada subjek dan objek penelitian. Persamaan skripsi ini

yaitu menggunakan teori analisis yang sama framing Gamson dan

A.Modigliani.

 

Page 26: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

14

3. Skripsi Karya Abdurachman Mahasiswa Jurnalistik Fakultas Ilmu

Dawah dan Ilmu Komunikasi (FIDIKOM) UIN Jakarta yang lulus

pada tahun 2013 dengan judul “Polemik isu Pemberantasan Korupsi

KPK versus DPR Analisis Framing Headline Koran Tempo

tentang Pembangunan Gedung baru KPK”. Perbedaan skripsi ini

terletak pada subjek dan objek penelitian. Persamaan skripsi ini yaitu

menggunakan teori analisis framing Gamson A.Modigliani.

H. Sistematika Penulisan

Agar lebih memahami secara sistematis dan mudah dalam memahami

penelitian ini, penulis membagi ke dalam enam bab yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas latar belakang rumusan dan batasan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi

penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORITIS

Membahas mengenai analisis framing Gamson dan A.

Modigliani, Konstruksi Sosial Peter L. Berger, Konsep

Media Massa, Fungsi Media Massa, Konsep Berita,

Profesionalisme Wartawan.

BAB III GAMBARAN UMUM

Memaparkan profil Kompas TV, mulai dari sejarah, visi

misi dan juga memaparkan profil Program Documentary

Talkshow Aiman Kompas TV serta redaksi didalamnya.

BAB IV TEMUAN DATA

Bab ini berisikan temuan data pada Program Documentary

Talkshow Aiman Kompas TV episode Musuh dalam Selimut

di KPK.

BAB V ANALISIS DATA

Pada bab ini, penjelasan analisis data dari hasil temuan

yang sudah dibahas pada bab empat. Analisis data yang

dijelaskan terdapat pada Program Documentary Talkshow

 

Page 27: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

15

Aiman Kompas TV dalam episode Musuh dalam Selimut di

KPK.

BAB VI PENUTUP

Meliputi kesimpulan dan saran

 

Page 28: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

16

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Framing William Gamson dan Andre Modigliani

1. Konsep framing

Frame Gamson dan Modigliani dipandang sebagai cara bercerita

(story line) atau gugusan ide yang tersusun sedemikian rupa dan

menghadirkan konstruksi makna dari peristiwa yang berkaitan dengan

suatu wacana. Gamson melihat wacana media (khususnya berita) terdiri

atas sejumlah kemasan (package) melalui mana konstruksi atas suatu

peristiwa dibentuk. Kemasan itu merupakan skema atau struktur

pemahaman yang dipakai oleh seseorang ketika mengkonstruksi pesan-

pesan yang dia sampaikan dan menafsirkan pesan yang dia terima.1

Framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana

perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika

menyeleksi isu dan menulis berita. Cara pandang atau perspektif itu pada

akhirnya menentukan fakta apa yang diambil, bagian mana yang

ditonjolkan dan dihilangkan, dan hendak dibawa kemana berita tersebut.

Gamson dan Modigliani menyebut cara pandang itu sebagai

kemasan (package). Kemasan (package) adalah rangkaian ide-ide yang

menunjukan isu apa yang dibicarakan dan peristiwa mana yang relevan.

Package adalah semacam skema atau struktur pemahaman yang

digunakan individu untuk mengkonstruksi makna pesan-pesan yang ia

sampaikan, serta untuk menafsirkan makna pesan-pesan yang ia terima.2

2. Perangkat Framing

Kemasan (package) tersebut dibayangkan sebagai wadah atau

struktur data yang mengorganisir sejumlah informasi yang menunjukan

posisi atau kecenderungan politikdan yang membantu komunikator untuk

menjelaskan muatan-muatan di balik suatu isu dan peristiwa. Keberadaan

dari suatu package terlihat dari adanya gagasan sentral yang kemudian

1 Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta: Lkis

Yogyakarta, 2002), h. 260 -261. 2 Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 261-262.

 

Page 29: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

17

didukung oleh perangkat-perangkat wacana seperti kata, kalimat,

pemakaian gambar atau grafik tertentu, proposisi, dan sebagainya. Semua

elemen dan struktur wacana tersebut mengarah pada ide tertentu dan

mendukung ide sentral dari suatu berita. Perangkat framing yang

dikemukakan oleh Gamson dan Modigliani sebagai berikut:3

Frame central organizing idea for making sense of relevant events,

suggesting.

Tabel 2.1

Framing devices (perangkat

framing)

Reasoning devices (perangkat

penalaran)

Methapors: Perumpamaan/

pengandaian.

Roots: Analisis kausal atau

sebab akibat.

Catchphrases: Frase yang

menarik, kontras, menojol berupa

jargon atau slogan.

Appeals to principle:Premis

dasar/ klaim-klaim moral.

Exemplaar: Mengaitkan bingkai

dengan contoh, uraian (bisa teori,

perbandingan) yang memperjelas

bingkai.

Consequences: Efek atau

konsekuensi yang didapat dari

bingkai.

Depiction: Penggambaran atau

pelukisan suatu isu yang bersifat

konotatif. Depiction ini umumnya

berupa kosa kata, leksikon untuk

melabeli sesuatu.

Visual images: Gambar, grafik,

citra yang mendukung bingkai

secara keseluruhan. Bisa berupa

foto, kartun ataupun grafik untuk

menekankan dan mendukung pesan

yang ingin disampaikan.

Dalam pandangan Gamson, framing dipahami sebagai

seperangkat gagasan atau ide sentral ketika seseorang atau media

memahami dan memaknai suatu isu. Ide sentral ini akan didukung oleh

3 Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 262-263.

 

Page 30: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

18

perangkat wacana lain sehingga antara satu bagian wacana dan bagian

lain saling kohesif (saling mendukung).4

Ada dua perangkat bagaimana ide sentral ini diterjemahkan dalam

teks berita. Pertama, framing device (perangkat framing). Perangkat ini

berhubungan dan berkaitan langsung dengan ide sentral atau bingkai

yang ditekankan dalam teks berita. Perangkat framing ini ditandai dengan

pemakaian kata, kalimat, grafik/gambar, dan metafora tertentu. Semua

elemen tersebut dapat ditemukan dan ditandai serta merujuk pada

gagasan atau ide sentral tertentu.

Kedua, reasoning devices (perangkat penalaran). Jika yang

pertama berhubungan dengan pemakaian kata, kalimat atau metafora

tertentu yang menunjuk pada gagasan tertentu maka perangkat penalaran

berhubungan dengan kohesi dan koherensi dari teks tersebut yang

merujuk pada gagasan tertentu.

Dasar pembenar dan penalaran tersebut bukan hanya meneguhkan

suatu gagasan atau pandangan, melainkan lebih jauh membuat pendapat

atau gagasan tampak benar, absah, dan demikian adanya. Lewat aspek

penalaran tersebut, khalayak akan menerima pesan itu sehingga tampak

sebagai kebenaran, alamiah, dan wajar. Sebaliknya, jika dalam suatu teks

tidak terdapat elemen penalaran demikian, gagasan akan tampak aneh,

tidak beralasan, dan orang dengan mudah mempertanyakan pesan atau

gagasan tersebut.5

Teks berita pada dasarnya adalah cara bercerita. Teks berita berisi

tentang gagasan atau kemasan tertentu dari suatu peristiwa. Kemasan itu

bukan hanya gagasan kosong, teks tentu saja juga didukung dengan

pemakaian perangkat tertentu agar gagasan yang disajikan itu tampak

bukan hanya wajar, melainkan juga meyakinkan. Agar gagasan atau

bingkai tersebut tampak meyakinkan, teks didukung dengan perangkat

framing (framing devices) ditandai dengan kata, kalimat, gambar,

metafora, atau ilustrasi tertentu untuk menekankan gagasan tertentu.

4 Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 263.

5 Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 263-264.

 

Page 31: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

19

Sedangkan agar tujuan gagasan itu tampak wajar atau benar, teks

berita itu didukung dengan perangkat penalaran (reasoning devices),

supaya gagasan yang terjadi tampak beralasan, tidak mengada-ada, benar,

alamiah dan memang demikian adanya. Ini misalnya dilakukan dalam

teks berita dengan mengaitkan sebab akibat, fakta satu sebagai dasar

fakta lain, dan sebagainya. Model Gamson dan Modigliani ini bisa dibaca

dari atas bisa juga dibaca dari bawah.

Darimanapun kita membacanya, model ini merupakan satu

kesatuan arti: satu bagian menjadi dasar atau petunjuk bagian lain. Inti

dari gagasan ini adalah ada gagasan utama yang didukung oleh elemen

dan perangkat wacana yang saling berkaitan satu sama lain, yang

mendukung atau mengarah pada gagasan utama.6

3. Efek framing

Efek framing yang mendasar adalah realitas sosial yang

kompleks, penuh dimensi dan tidak beraturan disajikan dalam berita

sebagai suatu yang sederhana, beraturan dan memenuhi logika tertentu.

Framing menyediakan alat bagaimana peristiwa dibentuk dan dikemas

dalam kategori yang dikenal khalayak. Karenanya, framing menolong

khalayak untuk memproses informasi kedalam kategori yang dikenal,

kata-kata kunci dan citra tertentu.

Teori framing menunjukan bagaimana jurnalis membuat

simplikasi, prioritas dan struktur tertentu dari peristiwa. Karenanya,

framing menyediakan kunci bagaimana peristiwa dipahami oleh media

dan ditafsirkan kedalam bentuk berita. Media cenderung melihat realitas

sebagai sesuatu yang sederhana. Khalayak bukan disajikan informasi

yang rumit, melainkan informasi yang tinggal ambil, konstektual, berarti

bagi dirinya dan dikenal dalam benak mereka.7

6 Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 266.

7 Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 165-166.

 

Page 32: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

20

B. Teori Konstruksi Sosial Media Massa Peter L Berger

Peter L. Berger dan Thomas Luckman, menjelaskan melalui bukunya

“The Social Construction of Reality” (1966). Mereka menjabarkan bahwa

konstruksi sosial atas realitas diklasifikasikan menurut teori dan

pendekatannya meliputi tiga proses yang harus dilalui yaitu eksternalisasi,

obyektivasi dan internalisasi. Proses simultan ini berlangsung secara alami

dan terjadi antara individu satu dengan lainnya di dalam masyarakat.8

Teori konstruksi sosial atas realitas tidak berjalan lancar dan

membutuhkan waktu yang tidak sedikit sebab teori ini bergantung pada waktu

dan ruang. Teori konstruksi sosial atas realitas seakan tidak mampu

menjawab perubahan zaman dari masyarakat transisi modern menjadi

masyarakat modern dan postmodern. Akibat kemandulan dan ketajaman teori

“konstruksi sosial atas realitas” maka, teori ini telah diperbaiki dengan

menggunakan variabel atau fenomena media massa yang menjadi dasar dalam

proses eksternalisasi, internalisasi, dan subjektivasi.

Teori konstruksi sosial atas realitas yang berjalan secara lamban telah

direvisi dengan melihat sifat dan kelebihan yang dimiliki media massa.

Kelebihan dari teori “konstruksi sosial media massa” meliputi persebaran

informasi yang berjalan dengan sangat cepat dan luas sehingga informasi

yang disampaikan dapat berlangsung secara menyeluruh. Proses terbentuknya

konstruksi sosial media massa melalui empat tahap penting yaitu:

1. Tahap Menyiapkan Materi

Dalam tahap menyiapkan materi, tidak semua peristiwa dapat dijadikan

sebuah berita. Hanya peristiwa yang mengandung isu-isu penting yang

menjadi fokus media massa. Isu terpenting yang kerap kali disorot oleh media

massa adalah persoalan yang menyangkut tiga hal yaitu mengenai harta,

kedudukan (tahta) dan wanita. Untuk menyiapkan materi konstruksi ada tiga

hal penting dalam penyiapan materi konstruksi sosial yaitu, pertama,

keberpihakan media massa kepada kapitalisme. Keberpihakan media massa

terhadap kapitalisme merupakan hal yang tidak bisa dihindari, karena tanpa

adanya sang pemilik modal media tidak akan bisa berjalan dengan baik. Oleh

8 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana, 2006), h.206.

 

Page 33: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

21

sebab itu dalam praktiknya, media massa kerap kali dijadikan sebagai alat

untuk meraih keuntungan besar oleh para kapitalis.

Kedua, keberpihakan semu pada masyarakat merupakan cara media

untuk menaikan rating penjualan demi kepentingan para pemilik modal.

Keberpihakan pada masyarakat dibangun dalam bentuk empati, simpati, dan

berbagai partisipasi lainnya kepada masyarakat. Hal ini bertujuan untuk

memengaruhi pikiran khalayak bahwa sebenarnya media ada untuk membela

dan mendukung rakyat. Namun kenyataannya keberpihakan yang ditonjolkan

oleh media mempunyai maksud dan tujuan tertentu.

Ketiga, keberpihakan pada kepentingan umum. Kepentingan umum

merupakan hal yang harus diperjuangkan, terutama oleh media massa yang

berfungsi sebagai penyambung lidah rakyat. Akan tetapi, keberpihakan media

massa pada kepentingan umum tidak akan pernah terjadi apabila tidak

mendatangkan keuntungan yang besar untuk kantung kapitalis.9

Pada

dasarnya, pekerjaan media massa adalah mengonstruksikan realitas,

sedangkan isi media adalah hasil para pekerja media mengonstruksikan

berbagai realitas yang dipilihnya.10

2. Tahap Sebaran Konstruksi

Sebaran konstruksi media massa antara satu media dengan media lainnya

masing-masing berbeda, setiap media massa memiliki strateginya sendiri

dalam melakukan sebaran konstruksi. Pada dasarnya prinsip utama sebaran

konstruksi media massa adalah Real time. Real time ialah prinsip aktualitas

media massa dalam memberitakan suatu peristiwa, dimana khalayak merasa

tepat waktu mengonsumsi informasi yang disajikan oleh media massa.

Prinsip dasar sebaran konstruksi media massa adalah seluruh informasi

harus sampai pada pembaca secepatnya berdasarkan pada agenda media. Apa

yang dianggap penting oleh media, menjadi penting pula bagi khalayak. Pada

dasarnya sebaran konstruksi media massa hanya menggunakan metode satu

arah. Media massa menyajikan berbagai informasi kehadapan khalayak dan

khalayak hanya bisa mengonsumsi informasi tersebut tanpa ada pilihan lain.

9Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana, 2006), h.209. 10

Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), h.166.

 

Page 34: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

22

3. Tahap Pembentukan Konstruksi

a. Tahap Pembentukan Konstruksi Realitas

Pada tahap ini pemberitaan telah sampai kepada khalayak dan

selanjutnya terjadi pembentukan konstruksi di masyarakat melalui 3 tahap.

Tahap pertama, konstruksi pembenaran, merupakan tahap dimana khalayak

melihat media massa sebagai sebuah kebenaran yang mutlak dan tidak bisa

diganggu gugat. Pada tahap ini pikiran masyarakat secara otomatis telah

terkonstruksi oleh realitas yang disajikan oleh media massa. Masyarakat

memiliki kecenderungan untuk membenarkan semua hal yang dikatakan oleh

media massa tanpa berpikir ulang. Tahap kedua, kesediaan dikonstruksi oleh

media massa, dengan mengonsumsi berbagai informasi yang disajikan oleh

media, menunjukkan bahwa seseorang telah bersedia pemikirannya

dikonstruksi oleh media massa. Tahap ketiga, adalah menjadikan media

massa sebagai pilihan konsumtif, hal ini terjadi pada seseorang yang memiliki

ketergantungan pada media massa, bahkan pada tingkat tertentu, seseorang

merasa tidak mampu beraktivitas apabila belum mengonsumsi berita atau

informasi yang disajikan media massa.

b. Pembentukan Konstruksi Citra

Pembentukan konstruksi citra yang dibangun media massa terbentuk

dalam dua model yaitu modelgood news dan model bad news. Model good

news adalah sebuah strategi yang cenderung mengonstruksi sebuah

pemberitaan dari sisi baiknya saja. Pada model ini objek pemberitaan

dikonstruksi sebagai sesuatu yang memiliki citra baik sehingga terkesan lebih

baik dan lebih bagus dari yang sesungguhnya. Sedangkan model bad news

adalah sebuah konstruksi yang cenderung mengonstruksi sebuah keburukan

atau cenderung memberi citra buruk pada objek pemberitaan, Sehingga objek

yang dikonstruksi terkesan lebih buruk, lebih jelek, lebih jahat dari yang

sebenarnya.

4. Tahap Konfirmasi

Pada tahap ini khalayak dan media massa dituntut untuk memberikan

alasan atas pilihannya ikut terlibat dalam tahap pembentukan konstruksi.

Media menganggap tahapan ini penting karena pada tahap ini dapat

 

Page 35: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

23

menjelaskan atas dasar apa media mengonstruksi suatu peristiwa. Sedangkan

bagi khalayak, tahapan ini juga dianggap penting untuk memberikan alasan

mengapa khalayak bersedia untuk dikonstruksi pemikirannya.11

C. Konsep Berita

1. Jenis Berita

Program informasi di televisi, sesuai dengan namanya,

memberikan banyak informasi untuk memenuhi rasa ingin tahu

penonton terhadap sesuatu hal. Program informasi adalah segala jenis

siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan

(informasi) kepada khalayak. Dengan demikian, program informasi

tidak hanya melulu presenter atau penyiarberitanya dengan

membacakan berita tetapi segala bentuk penyajian informasi termasuk

juga talkshow (Perbincangan). Program informasi dapat dibagi

menjadi dua bagian besar yaitu berita keras (hard news) dan berita

lunak (Soft News).12

Berita keras atau hard news adalah segala informasi penting

atau menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena

sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak

dengan secepatnya. Peran televisi sebagai sumber utama hard news

bagi masyarakat cenderung untuk terus meningkat. Media penyiaran

adalah media yang paling cepat dalam menyiarkan berita kepada

masyarakat. Dalam hal ini berita keras dibagi menjadi beberapa

bentuk berita antara lain straight news, features, dan infotainment.13

Straight news berarti berita “langsung” yang artinya berita

tersebut merupakanberita yang singkat dengan menyajikan informasi

terpenting saja yang mencakup 5W+1H (what, where, when, why dan

how) dengan jenis berita yang terikat waktu deadline. Sedangkan

11

Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana, 2006), h.209-216. 12

Morrisan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), h.25. 13

Morrisan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h.25.

 

Page 36: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

24

features merupakan program berita yang menampilkan berita-berita

ringan namun menarik, unik dan menimbulkan kekaguman.14

Berita lunak atau soft news adalah segala informasi yang

penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth)

namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Berita yang masuk

kategori ini ditayangkan pada satu program tersendiri di luar program

berita. Program yang masuk kategori ini adalah: magazine, current

affairs, dokumenter, dan talkshow.15

Current affairs adalah program yang menyajikan informasi

yang terkait dengan sutau berita penting yang muncul sebelumnya

namun dibuat secara lengkap dan mendalam. Isu yang dibahas masih

mendapat perhatian khalayak dan disajikan. Magazine adalah program

yang menampilkan informasi ringan namun dengan mendalam dan

cenderung berita ringan yang panjang.

Dokumenter adalah program informasi yang bertujuan untuk

pendidikan namun disajikan dengan menarik. Talkshow atau

perbincangan adalah program yang menampilkan satu atau beberapa

orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang

pembawa acara (host). Narasumber yang diundang merupakan orang-

orang yang berpengalaman langsung dengan peristiwa atau topik yang

diperbincangkan atau mereka yang ahli dalam masalah yang sedang

dibahas.16

2. Unsur Berita

Dalam Kode Etik Jurnalistik pasal 5 dijelaskan bahwa,

“wartawan Indonesia menyajikan berita secara berimbang dan adil,

mengutamakan kecermatan dan ketepatan, serta tidak mencampurkan

fakta dan opini sendiri. Tulisan berisi interpretasi dan opini wartawan

disajikan dengan nama gelar penulisnya.” Dari ketentuan kode etik

14

Morrisan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h.26. 15

Morrisan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h.27. 16

Morrisan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h.28.

 

Page 37: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

25

jurnalistik tersebut bahwa terdapat unsur-unsur yang membuat suatu

berita layak untuk dimuat yaitu:

Pertama, berita harus akurat. Wartawan harus memiliki

kehati-hatian yang sangat tinggi dalam melakukan suatu pekerjaan

mengingat berita yang dibuat oleh wartawan menimbulkan dampak

yang amat luas. Kredibilitas sebuah media sangat ditentukan oleh

akurasi beritanya yang dijadikan sebagai konsekuensi dari kehati-

hatian para wartawan dalam membuat sebuah berita. Betapa

pentingnya unsur akurasi dalam berita, Joseph Pulitzer

mengungkapkan bahwa, “perlindungan terbaik bagi wartawan adalah

kewaspadaan yang disertai kesabaran. Buatlah catatan-catatan yang

dapat dibaca tentang setiap fakta. Jangan mengandalkan ingatan yang

jarang akurat, terutama dengan hal-hal yang mendetail.”

Kedua, berita harus adil dan berimbang, yang dimaksud

dengan sikap adil dan berimbang adalah bahwa seorang wartawan

harus melaporkan apa sesungguhnya yang terjadi. Unsur adil dan

berimbang mungkin sama sulitnya dengan memperoleh keakuratan

dalam menulis berita. Selaku wakil dari pembaca atau pendengar

berita, seorang wartawan harus senantiasa berusaha untuk

menempatkan setiap fakta atau kumpulan fakta-fakta menurut

porsinya yang wajar, serta membangun segi pentingnya dengan berita

secara keseluruhan. Artinya, dalam melihat suatu peristiwa seorang

wartawan harus berimbang dalam memberitakan peristiwa, dan tidak

hanya mengambil faktor-faktor tertentu untuk kepentingan pribadi.

Ketiga, berita harus objektif, artinya berita yang dibuat oleh

wartawan harus selaras dengan fakta atau kenyataan yang ada, tidak

berat sebelah dan bebas dari prasangka. Lawan dari objektif berarti

subjektif, yaitu sikap yang diwarnai oleh prasangka pribadi. Sebagai

wartawan yang ingin menghasilkan karya yang bermutu dan

terpercaya, setidaknya ia harus dapat menjaga netralitas dan tidak

memihak dalam menulis berita. Dalam pengertian objektif ini,

termasuk pula keharusan wartawan menulis dalam konteks peristiwa

 

Page 38: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

26

secara keseluruhan, tidak dipotong-potong oleh kecenderungan

subjektif.

Keempat, berita harus ringkas dan jelas. Menurut Mitchel V.

Charnley berita yang disajikan haruslah mudah dicerna dengan cepat.

Ini artinya suatu tulisan yang ringkas, jelas, sederhana. Tulisan berita

tidak menggunakan banyak kata-kata, harus langsung dan padu.

Penulisan berita yang efektif memberikan efek mengalir dan memiliki

warna alami tanpa berelok-elok atau tanpa kepandaian bertutur kata.

Berita harus dibuat secara ringkas, terarah, tepat, menggugah. Inilah

kandungan-kandungan kualitas yang harus dikejar oleh setiap penulis

berita.

Kelima, berita harus hangat, Berita merupakan suatu

peristiwa yang baru terjadi atau hangat. Peristiwa bersifat tidak kekal,

apa yang nampak benar hari ini belum tentu benar esok hari. Media

sangat memerhatikan faktor-faktor waktu, bahwa berita yang mereka

sajikan adalah yang terhangat.17

D. Konseptualisasi Media Massa

1. Definisi Media Massa

Media massa merupakan media komunikasi dan informasi yang

melakukan penyebaran informasi secara menyeluruh sehingga

informasi yang disajikan dapat diakses secara merata oleh

masyarakat.18

Sedangkan menurut Charlotte Ryan, media adalah alat

yang digunakan oleh pihak-pihak tertentu yang memiliki kepentingan

dan masing-masing pihak berupaya menonjolkan makna tertentu dalam

suatu peristiwa, yang diperkuat oleh berbagai argumentasi

pendukung.19

Media massa mempunyai beberapa karakteristik yaitu, pesan atau

isinya disebarluaskan kepada khalayak (publish), bersifat umum

17

Hikmat Kusumaningrat, Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik: Teori dan Praktik,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h.47-57. 18

Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat, (Jakarta: Kencana, 2006), h.72. 19

Asep Saeful Muhtadi, Komunikasi Politik Indonesia, (Bandung: Rosdakarya, 2008),

h.47.

 

Page 39: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

27

(universal), tetap atau berkala (periode), berkesinambungan (continue),

mengandung unsur kebaruan (actual). Media massa terbagi menjadi

beberapa jenis yaitu, media cetak, media elektornik dan media

online.20

2. Fungsi Media Massa

Fungsi media secara garis besar mencakup empat hal, yaitu:21

a. Fungsi Memberi Informasi (inform);

Media massa berfungsi untuk memenuhi kebutuhan informasi.

Informasi tidak hanya disadari sebagai kebutuhan masyarakat di

negara berkembang, melainkan terlebih juga bagi masyarakat

negara maju sebagai upaya mempertahankan keunggulan serta

memperkokoh pengaruh dan hegemoni di era persaingan global

yang semakin tajam.

b. Fungsi Mendidik (to educate)

Informasi itu disampaikan secara edukatif atau mendidik. Berita

yang bertebaran di media massa sangat kaya dengan informasi

yang mendidik karena mampu meningkatkan kecerdasan dan

pekerti masyarakat. Selain berita-berita langsung (straight news),

informasi yang lebih kaya lagi dapat diperoleh dari ulasan-ulasan

berita atau laporan yang mendalam (depth news atau interpretative

reporting), tajuk rencana, artikel opini dan kolom.

c. Fungsi Menghibur (to entertain)

Fungsi hiburan jurnalisme atau media massa tampak jelas dari isi

(content) medianya yang mencakup berita, laporan, foto, dan

artikel mengenai gaya hidup, cerita bersambung, cerpen, konser

musik. Selain itu dalam surat kabar atau majalah yang dikenal

serius sekalipun tidak jarang dijumpai tulisan atau karangan yang

20

Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Penerbit Ghia Indonesia,

2008), Cet Ke-1, h.12. 21

Sedia Willing Barus, Jurnalistik Petunjuk Teknis Menulis Berita, (Jakarta: Erlangga,

2010), h. 16-17.

 

Page 40: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

28

ditulis oleh orang yang selera humornya tinggi sehingga enak

dibaca, ringan, reflektif, segar, penuh warna, lucu, dan penting

untuk diketahui. Kemuliaan peran media massa yang utama justru

terletak pada kemampuannya menyajikan hiburan yang sekaligus

mendidik sehingga dapat mengembangkan kebudayaan.

d. Fungsi Kontrol Sosial

Fungsi pokok media atau pers di negara-negara demokrasi adalah

mengadakan fungsi kontrol sosial atau pengawasan masyarakat.

Demikian besar pengaruhnya dalam masyarakat di suatu negara

sehingga pers dalam melaksanakan fungsi kontrolnya itu sering

disebut sebagai kekuatan keempat (the fourth estate). Hal ini

diambil dari tiga pilar kekuasaan negara, yaitu Eksekutif

(Pemerintahan), Legislatif (Parlemen), dan Yudikatif (Peradilan).

Wartawan didalam menjalankan profesinya juga harus terikat dan

dibatasi oleh setidak-tidaknya empat hal, yaitu teori jurnalistik,

nilai-nilai sosial yang hidup dalam masyarakat, kode etik

jurnalistik, dan berbagai ketentuan perundang-undangan yang

berlaku (hukum positif).

3. Media Televisi

Sejak munculnya media televisi, penyiaran berita

menimbulkan keterkejutan di kalangan media cetak dan radio. Media

televisi sebagai fenomena baru dalam dunia jurnalisme tampil sebagai

media yang menawan. Ada yang mengatakan, jika dulu orang

berhamburan ke luar rumah mencari surat kabar kalau ada suatu

peristiwa genting, kini orang buru-buru masuk rumah menyalakan

pesawat televisi.22

Berita adalah informasi tapi tidak semua informasi

adalah berita. Berita adalah informasi yang penting dan/atau menarik

bagi khalayak audien.23

Berita televisi terdiri atas:

22

Sedia Wiiling Barus, Jurnalistik Petunjuk Teknis Menulis Berita, (Jakarta: Penerbit

Erlangga, 2010), h.9. 23

Morrisan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h.9.

 

Page 41: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

29

1. Gambar

2. Naskah

3. Audio/suara

Gabungan ketiga unsur itulah yang membedakan berita televisi

dengan berita radio dan media cetak, seperti surat kabar dan majalah.

Berita radio hanya berupa naskah dan audio atau suara tanpa gambar.

Sedangkan berita media cetak, boleh dikatakan hanya berupa naskah

tanpa gambar dan audio. Berita media cetak memang kadang disertai

dengan foto atau gambar, tetapi foto itu hanya menggambarkan satu

momen suatu peristiwa dan tidak memerlihatkan seluruh kejadian,

seperti dalam berita televisi.

E. Profesionalisme Wartawan

Profesionalisme wartawan dalam menulis pemberitaan terutama di

bidang hukum harus sesuai dengan aturan yang harus diikuti. Aturan

tersebut sudah tercantum dalam kode etik jurnalistik PWI pasal 7 yang

menyebutkan bahwa “Wartawan Indonesia dalam memberitakan peristiwa

yang diduga menyangkut pelanggaran hukum dan proses peradilan harus

menghormati asas praduga tak bersalah prinsip adil, jujur, dan penyajian

yang berimbang.”

Asas praduga tak bersalah dapat juga dipahami dari pasal 8, UU No.14

tahun 1970, yang menyatakan bahwa, “setiap orang yang disangka,

ditangkap, ditahan, dituntut, atau dihadapkan ke depan pengadilan wajib

dianggap tidak bersalah sebelum adanya putusan pengadilan yang

menyatakan kesalahannya dan memperoleh kekuatan hukum yang tetap.”24

Penerapan asas praduga tak bersalah yang diatur dalam Kode Etik

Jurnalistik bertujuan untuk memberikan batasan-batasan kepada pers agar

tidak menghakimi seseorang atau sekelompok orang yang sedang dalam

proses peradilan. Larangan membuat berita yang menghakimi dalam pers

tidak hanya berlaku pada pemberitaan yang menyangkut proses hukum dan

peradilan, akan tetapi mencakup semua pemberitaan.

24

Hikmat Kusumaningrat, Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik: Teori dan Praktik,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h.117.

 

Page 42: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

30

Arti asas praduga tak bersalah bukan sekedar menyatakan seseorang

bersalah atau tidak bersalah dalam suatu proses hukum dan peradilan akan

tetapi suatu kaidah atau larangan terhadap penghakiman pada semua

pemberitaan yang kebenarannya belum terbukti. Pers tidak memiliki hak

dan wewenang untuk menghakimi seseorang walaupun pengadilan telah

menyatakan kesalahannya, tugas pers hanya menyampaikan fakta tanpa ikut

menghakimi tersangka, terdakwa atau pelaku yang menjadi objek

pemberitaan yang akan menjurus pada trial by press.25

F. Ayat Al-Qur’an

Firman Allah SWT:

Q. S An-Nisaa (4): 29 yang berbunyi:

أوفسكم تقتهىا ول مىكم تزاض عه تجارة تكىن أن إل بانباطم بيىكم أمىانكم تأكهىا ل آمىىا انذيه أيها يا

إن ا بكم كان للا (92) رحيم

Artinya:

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memakan harta-harta

kalian di antara kalian dengan cara yang batil, kecuali dengan perdagangan

yang kalian saling ridha. Dan janganlah kalian membunuh diri-diri kalian,

sesungguhnya Allah itu Maha Kasih Sayang kepada kalian. (Q.S. An-Nisa

(4):29)

Penjelasan firman Allah SWT dalam Q.S An-Nisaa menjelaskan bahwa

Allah SWT sudah memperingatkan kepada manusia agar tidak memakan harta

dengan cara-cara yang keji sehingga Allah menjadi tidak ridha dan akhirnya

tidak ada keberkahan dalam harta tersebut. Harta dari hasil cara memperoleh

yang bathil maka akan berujung pada sifat dzolim yang bukan hanya

merugikan orang lain tapi juga diri sendiri karena konsekuensi yang didapat di

dunia maupun di akhirat kelak.

25

Wina Armada Sukardi, Kajian Tuntas 350 Tanya Jawab, (Jakarta: Dewan Pers, 2012),

h.128.

 

Page 43: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

31

Melalui ayat ini, Allah SWT mengingatkan: Hai orang-orang yang

beriman, janganlah kamu memakan yakni memperoleh harta yang merupakan

sarana kehidupan kamu diantara kamu dengan jalan yang bathil, yakni tidak

sesuai dengan tuntutan syariat, tetapi hendaklah kamu peroleh itu dengan jalan

perniagaan yang berdasar kerelaan diantara kamu. Kerelaan yang tidak

melanggaran ketentuan agama.26

Harta benda mempunyai kedudukan dibawah nyawa, bahkan terkadang

nyawa dipertaruhkan untuk memperoleh atau mempertahankannya, maka pesan

ayat ini selanjutnya adalah dan janganlah kamu membunuh diri kamu sendiri,

atau membunuh orang lain secara tidak hak karena orang lain adalah sama

dengan kamu, dan bila kamu membunuhnya, maka kamupun terancam

membunuh karena sesungguhnyaAllah terhadap kamu Maha Penyayang.

“Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang

bathil,” ia berkata, “hendaklah sebagian kalian kalian tidak memakan harta

sebagian yang lain dengan cara yang haram, diantaranya riba, judi, dan semua

perkara yang telah Allah haramkan atas kalian kecuali dengan jalan

perniagaan.”

Ayat tersebut semakin menjelaskan bahwa suap, korupsi, judi bahkan

penipuan sangat dilarang oleh agama. Selain mendapatkan kerugian di dunia,

hal tersebut juga merugikan di akhirat karena dosa yang akan diterima nanti.

26

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran, h.391

 

Page 44: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

32

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat Perkembangan Kompas TV

Industri media mengalami perubahan dalam satu dasawarsa

terakhir. Perubahan menimbulkan tantangan sekaligus peluang bagi

Kompas Gramedia. Pengalaman Kompas Gramedia selama 50 tahun

menjadi tuntutan berharga bagi kami untuk dapat beradaptasi dan

mengelola setiap perubahan.

Media dan teknologi akan menjadi paduan penting pada

perkembangan media selanjutnya. Televisi dan media digital akan semakin

berperan penting di masyarakat. Kompas Gramedia menyadari tren

perubahan ini dan memperkuat kehadirannya melalui media televisi dan

media digital.

Menjawab kebutuhan masyarakat akan informasi melalui media

televisi, Kompas TV hadir sebagai televisi berita sebagai wujud komitmen

untuk meneruskan cita-cita para pendiri Kompas Gramedia yang

mendukung dan membangun masyarakat bangsa Indonesia. Kompas TV

juga akan menjadi media terdepan pilihan masyarakat. Dukungan dan

kerjasama semua pihak sangat diharapkan untuk menjadi kunci

keberhasilan Kompas TV di Indonesia.

Perdana di 9 kota besar, hingga saat ini Kompas TV sudah bisa

dinikmati lebih dari 100 kota di Indonesia dengan kualitas yang prima.

Dimulai pada bulan September 2011, Kompas TV menunjukan komitmen

untuk menjadi media terdepan yang inovatif, kreatif, dan inspiratif tak

hanya menghadirkan informasi aktual, tapi juga berkualitas.1

Kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat memberi dampak

bagi perilaku masyarakat Indonesia, terutama untuk penikmat layar kaca

dan Kompas TV. Menjawab tantangan ini, Kompas TV hadir menyapa

pemirsa setia dalam bentuk digital di berbagai platform mulai dari televisi

1 https://www.kompas.tv/ diakses pada tanggal 26 November 2018 Pukul 12:27 WIB

 

Page 45: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

33

berbayar dengan kualitas high definition,free streaming, hingga menjadi

yang terdepan di berbagai media sosial.

Pertumbuhan followers Kompas TV di sosial media meningkat

hingga 700%, maka tidak sedikit program dan pembahasan di KompasTV

menjadi trending topic di Indonesia bahkan dunia. Kompas TV terus

mengembangkan jaringan siaran Kompas TV di seluruh

IndonesiaKomitmen Kompas TV menjadi media terpercaya untuk

memberikan yang terbaik bagi bagi pemirsa dengan slogan “Independen

Terpercaya”.2

B. Visi Misi Kompas TV

“To be the most creative organization in southest asia to enlight people‟s

live with programmes and services that inform, education and entertaint

and to engange our audiences with an independent, distinctive and

appeling mix of programming and content, delivered via multiplatform

service.”3

C. Program-Program Kompas TV4

Tabel 3.1

Nama Kategori

Berita 1. Berita Kompas TV

2. Aiman

3. Singkap

4. Target

5. News or Hoax

6. Kompas Dunia

7. Sapa Indonesia

8. Gelar Perkara

2https://www.kompas.tv/ diakses pada tanggal 26 November 2018 Pukul 12:27 WIB

3http://www.Kompas.tv/index,php/front/profil diakses pada tanggal 26 November 2018

Pukul 12:30 WIB 4https://www.Kompas.tv/content/program diakases pada tanggal 26 November 2018

Pukul 13:00 WIB

 

Page 46: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

34

9. Berkas Kompas TV

10. Jejak Kasus

Talkshow 11. Talk with Timothy

12. Opini

13. The Interview With Tukul

14. Dua Arah

15. Rosi

16. Kata Kita

17. Satu Meja

18. Apa Kata Hukum

Feature 19. Cerita Militer

20. Hidden Paradise

21. Doctors Go Wild

22. 100 Hari Keliling Indonesia

23. Food Story

24. Inspirasi Ramadhan

25. Explore Indonesia

26. Ekspedisi Gunung Agung

27. Jalur Rempah

28. Urban Cook

29. Kuliner Nusantara

Olahraga 30. Kompas Sport

Komedi 31. Stand Up Comedy Indonesia

Kompas TV merupakan sebuah perusahaan media yang

menyajikan konten tayangan televisi inspiratif dan menghibur untuk

keluarga Indonesia. Sesuai dengan visi misi yang diusung, Kompas TV

mengemas program tayangan news, adventure & knowledge,

entertainment yang mengedepankan kualitas. Konten program tayangan

 

Page 47: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

35

KompasTV menekankan pada eksplorasi Indonesia baik kekayaan alam,

khazanah budaya, Indonesia kini, hingga talenta berprestasi.5

Tidak hanya berhenti pada program tayangan televisi, tersedia pula

produksi film layar lebar dengan jalan cerita menarik dan didukung talenta

seni berbakat Indonesia. Kompas TV juga menyediakan kanal televisi

berbayar pertama di Indonesia yang memiliki kualitas High Definition

(HD). Kualitas High Definition menyajikan gambar dengan resolusi tinggi

sehingga pemirsa dapat menikmati detail gambar dengan kontur jelas dan

warna yang lebih tajam.

Kompas TV sebagai pionir kualitas High Definition juga tengah

mengarah pada sistem televisi digital sesuai standar yang lazim digunakan

secara internasional. Sebagai bagian dari Kompas Gramedia Group yang

memiliki motto Enlightening People, Kompas TV didukung dengan

komposisi karyawan berkualitas dan berdedikasi tinggi yangsenantiasa

berusaha menyalurkan informasi yang akan menjadi Inspirasi Indonesia.6

D. Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV

Gambar 3.1

5https://id.linkedin.com/company/kompas-tv di akses 06 Januari 2019 pukul 12:47

6https://id.linkedin.com/company/kompas-tv di akses 06 Januari 2019 pukul 12:47

 

Page 48: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

36

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV merupakan

Program yang menggabungkan antara dokumenter dan talkshow yang

menyampaikan isu publik dengan mengungkap fakta dan menelisik akar

permasalahan secara kritis dan independen dibalik setiap peristiwa.

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV tayang satu minggu

sekali yaitu pada setiap Senin pukul 20:00 WIB.

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV melihat

adanya keterbatasan dari penyampaian sebuah isu dipublik, sehingga

penyampaian informasi yang dilakukan oleh program ini adalah dengan

terjun ke lapangan kemudian mengambil angle dari sebuah peristiwa dan

kemudian mengangkatnya ke layar kaca secara mendalam dan kritis.7

Tujuan Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV

adalah agar pemirsa atau viewers Kompas TV menjadi kritis, karena

program ini mempunyai kewajiban untuk menggerakkan civil society atau

komunitas civil masyarakat, agar pemirsa sadar literasi media, literasi

budaya, literasi politik, agar ketika ada ketidakberesan di pemerintah

bahkan dilingkungan pemerintahan yang terkecil misalnya, mereka bisa

bersuara dan mereka berani bersuara.8

Struktur Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV

Tabel 3.2

Pemimpin Redaksi Rosiana Silalahi

Wakil Pemimpin Redaksi Yogi Nugraha

Penanggung Jawab Program Zaenal Bhakti

Produser Eksekutif & Host Aiman Witjaksono

Produser Metalia Rasyid

7 Wawancara pribadi dengan Aiman Witjaksono, Produser Eksekutif Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV, Tanggal 27 November 2018 di Studio Orange

Kompas TV, Pukul 15:30 WIB 8 Wawancara pribadi dengan Aiman Witjaksono, Produser Eksekutif Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV, Tanggal 27 November 2018 di Studio Orange

Kompas TV, Pukul 15:30 WIB.

 

Page 49: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

37

Chandra Kriftanigtyas

Reporter Rurin Rulianti

Febi Dwi Azanti

E. Episode Musuh dalam Selimut di KPK Pada tanggal 28 Agustus 2017

Tayangan Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV episode

“Musuh dalam Selimut di KPK” mengungkap tentang adanya isu penyidik

KPK yang menemui anggota DPR dalam kasus KTP Elektronik sekaligus

meminta sejumlah uang. Isu ini mencuat ke publik dari salah satu pernyataan

tersangka KPK, Miryam Haryani yang merasa bahwa dirinya mendapat

tekanan dari penyidik KPK karena menyebutkan beberapa nama anggota

DPR. Lalu kemudian isu selanjutnya bahwa penyidik KPK meminta uang 2

miliar rupiah agar kasusnya lepas dari jeratan hukum.

 

Page 50: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

38

BAB IV

TEMUAN DATA

Episode “Musuh dalam Selimut di KPK” Program Documentary Talkshow

Aiman Kompas TV

Tabel 4.1

Segmen Pertama Membahas Miryam Haryani (Tersangka

KPK Kasus Korupsi KTP Elektronik)

Segmen Kedua Wawancara Bersama Elsa Syarif

(Pengacara Tersangka KPK Miryam

Haryani)

Segmen Ketiga Membahas Penyelidikan terhadap

penyidik KPK

Segmen Keempat Wawancara Bersama Saut Situmorang

(Pimpinan Komisi Pemberantasan

Korupsi)

Berdasarkan pembahasan di atas, penulis akan menguraikan perangkat

bingkai dari teori framing Gamson dan A. Modigliani yang terdapat pada 4

segmen Episode “Musuh dalam Selimut di KPK” Program Documentary

Talkshow Aiman Kompas TV. Berikut temuan data yang penulis uraikan dengan

perangkat bingkai Gamson dan A.Modigliani :

Segmen 1: Membahas Miryam Haryani (Tersangka KPK Kasus Korupsi

KTP Elektronik).

Miryam Haryani merupakan orang yang mengungkap pertama kali adanya

penyidik KPK yang selalu mendatangi anggota DPR di setiap kasus korupsi.

Dalam Kasus KTP Elektronik, Miryam Haryani mengungkapkan bahwa penyidik

KPK mendatanginya dan meminta uang 2 miliar rupiah agar kasus ia aman.

Tabel 4.2

Frame (Media Package)

Framing devices (Perangkat

Framing)

Reasoning devices (Perangkat

Penalaran)

Methapors:

Pembusuk dari dalam KPK

Roots: Fakta terungkap saat

pengadilan memutar video

 

Page 51: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

39

benarkah ada? Mulai tercium dari

pernyataan seorang tersangkanya.

rekaman pemeriksaan Miryam

Haryani pekan lalu. Kala itu,

Miryam mengungkap adanya

petinggi KPK yang selalu

mendatangi komisi III DPR.

Uang pelicin juga disebut

Miryam dimintakan agar

kasusnya aman alias lepas dari

jeratan. Jumlahnya pun fantastis,

2 miliar rupiah.

Catchphrases:

Miryam Haryani menjadi salah

satu nama yang paling disorot

sejak awal kasus korupsi E-KTP

bergulir. Miryam Haryani

dihadirkan dalam sidang korupsi

E-KTP dengan terdakwa Irman dan

Sugiharto, dua pejabat

Kemendagri. Namun pada saat itu

pula, ia mencabut keterangannya di

Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Miryam mengaku mendapat

tekanan dari penyidik KPK.

Appeals to principle: Febri Diansyah (Juru bicara

KPK): “Kami membuka

rekaman itu apa adanya

meskipun didalam rekaman itu,

Miryam juga mengatakan dari

pembicaraan dia pada salah

seorang di DPR. Dari

pembicaraan ia disana,

kemudian ia mendengar atau

dapat informasi, ada tujuh nama

seperti yang disebutkan tadi.

Karena itu tadi terkait dengan

internal KPK, meskipun itu bisa

jadi tidak benar atau bisa jadi

juga benar, maka proses

pemeriksaan internal tentu akan

kita lakukan.”

Exemplaar:

Miryam mengaku tak kenal orang

itu.Lalu Miryam menunjukan

sebuah catatan ke penyidik

KPK,Novel Baswedan yang

memeriksanya. Novel pun lantas

mengenal dan tahu bahwa pejabat

yang dimaksud adalah direktur

penyidikan KPK yang kini dijabat

oleh Brigjen Polisi Aris Budiman.

Consequences:

Aliran dana E-KTP yang di

korupsi masih menyimpan

banyak sekali misteri. Korupsi

besar triliunan rupiah, bak

sebuah drama yang berisi

ancaman bahkan serangan

sejumlah pihak kepada penegak

hukum. Tujuannya satu,

menjegal kasus ini agar terhenti,

tak semua pejabat yang terjerat.

Mulai pansus hak angket KPK,

serangan keji terhadap mata penyidik KPK, Novel

Baswedan, kemudian tewasnya

saksi kunci Johanes Marliem

yang diduga memiliki rekaman

lengkap pembagian aliran dana

 

Page 52: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

40

korupsi hingga terbongkarnya

dugaan musuh dalam selimut,

justru di lembaga anti korupsi

KPK. Semuanya tertuju satu hal,

membuat lemah dan runtuhnya

integritas KPK memberantas

korupsi negeri ini.

Depiction: Miryam mengungkap

adanya petinggi KPK yang selalu

mendatangi komisi III DPR dalam

setiap kasus korupsi yang sedang

ditangani KPK.

Visual images:

Dalam hal ini, Program

Documentary Talkshow Aiman

Kompas TV menampilkan gambar

berupa cuplikan video pemeriksaan

rekaman Miryam Haryani oleh

Novel Baswedan dan Ambarita

Damanik.

Segmen 2: Mewawancarai Pengacara Elsa Syarief

Elsa Syarief merupakan pengacara tersangka Miryam Haryani yang

menyebut ada penyidik KPK yang meminta uang. Elsa Syarief juga membenarkan

bahwa penyidik KPK menemui Miryam ketika malam hari.

Tabel 4.3

Frame (Media Package)

Framing devices (perangkat

framing)

Reasoning devices (perangkat

penalaran)

Methapors: Kantor ini adalah

saksi yang merekam pada waktu

pertemuan antara Ibu Elsa Syarif

dengan Miryam Haryani.

Miryamberkeluh kesah terkait

pemerasan oleh penyidik KPK.

Roots: Elsa Syarief: “Nah, kali

ini datang Yani tuh dalam posisi

agak tertekan, agak sedih dan

agak marah, emosi lah. Dia

merasa diposisi dia sebagai

anggota DPR jadi tertekan,

merasa terisolir, merasa jadi pengkhianat, merasa dibenci

semua orangkarena menyebut

beberapa nama.”

Catchphrases: Appeals to principle:

 

Page 53: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

41

Elsa Syarief: “Sebelum sidang

pengadilan, malamnya datang

penyidik KPK menemui Miryam

Haryani, padahal waktu itu sudah

di Berita Acara Pemeriksaan

(BAP).”

Elsa Syarief: “Yang jelas saya

dapat dengar dari pengacaranya

Yani, dia bilang gini “ibu gatau

kan? Ibu tau gak? itukan

penyidik KPK itu pada sehari

sebelum ini yang membuat

bingung Yani, sehari sebelum

dia memberi keterangan,

penyidik-penyidik KPK tuh

datang menekan dia.”

Exemplaar: Elsa Syarif

menganggap bahwa kasus KTP

Elektronik ini kasus yang luar

biasa. “Waktu Hambalang gak ada

yang berani nyentuh saya.”

Consequences:

Elsa Syarief: “Saat ini saya

merasa gak nyaman. Dan saya

kalau misalnya harus mundur

bagusnya saya tidak terlibat deh

dengan kasus ini.”

Depiction:

Elsa Syarief: “Luar biasanya bukan

soal duitnya ya, orang-orangnya ya

yang mungkin sudah terbiasa

canggih.”

Visual images:

Elsa Syarief menangis di kantornya

karena ikut menjadi saksi dalam

kasus korupsi KTP Elektronik

terkait pernyataan Miryam Haryani

yang mengungkap adanya penyidik

KPK yang menemui DPR

Sehingga membuatnya tidak

nyaman karena mendapatkan

sejumlah ancaman.

Segmen 3: Membahas Penyelidikan terhadap Penyidik KPK

Tudingan terhadap penyidik KPK menurut Program Documentary Talkshow

Aiman Kompas TV harus diselesaikan di pengawasan internal dengan sanksi etik

yang berlaku di KPK. Dalam segmen 3, Program Documentary Talkshow Aiman

Kompas TV memunculkan peraturan KPK terkait masalah di internal yang harus

diselesaikan dengan prosedur yang transparan.

 

Page 54: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

42

Tabel 4.4

Frame (Media Package)

Framing Devices (Perangkat

Framing)

Reasoning Devices (Perangkat

Penalaran)

Methapors: Drama, ancaman,

hingga serangan mewarnai

pengusutan kasus KTP Elektronik.

Roots: Terakhir soal kesaksian

Miryam saat diperiksa dua

penyidik KPK, Novel Baswedan

dan Ambarita Damanik.

Rekamannya diputar lengkap

pekan lalu pada sidang

pengadilan. Pertama, soal

pertemuan penyidik KPK

dengan anggota DPR yang

membocorkan informasi dari

KPK. Kedua, soal permintaan

uang pelicin 2 miliar rupiah agar

kasus Miryam lepas dari jeratan.

Catchphrases: Ada yang janggal,

hasil dari pernyataan Miryam yang

sudah diketahui sejak Desember

2016, sampai detik ini belum ada

penjelasan terkait penyelidikan

terhadap dugaan penyidik KPK

yang disebut Miryam.

Appeals to principle:

Sejumlah pihak pun

menyayangkan KPK tak

melakukan penyidikan kasus

secara transparan, tak membuka

terang-terangan.

Exemplaar: Cederanya,

penegakan hukum oleh KPK

sempat terjadi empat tahun lalu

saat surat perintah penyidikan

(sprindik) terhadap Anas

Urbaningrum dalam kasus

Hambalang bocor ke publik.

Belakangan diketahui sprindik

Anas dibocorkan oleh Sekretaris

Ketua KPK Abraham

Samad,Wiwin Suwandi. Kasus ini

pun dipecahkan dengan tepat dan

transparan oleh KPK.

Consequences: Abraham samad

dan Adnan Pandu Praja,

keduanya adalah pimpinan KPK

dan mendapat sanksi etik karena

kelalaian dan tidak hati-hati

hingga menyebabkan bocornya

surat rahasia.

Depiction: KPK yang kini tengah

menjadi sorotan, harus

menunjukan diri sebagai lembaga

yang independen. Tidak bekerja

atas tekanan dari siapapun, karena

KPK bukan hanya lembaga

pemberantas korupsi tapi contoh

 

Page 55: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

43

dari perjuangan penegakan

perilaku dan integritas pribadi.

Visual images:.

Program Documentary Talkshow

Aiman Kompas TV menayangkan

gambar sanksi etik untuk pegawai

KPK yang melakukan pelanggaran.

Segmen 4: Mewawancarai Saut Situmorang, Pimpinan KPK

Tudingan yang menimpa internal KPK tidak luput dari sanksi etik yang harus

di putuskan oleh Pimpinan KPK. Dalam hal ini, pimpinan KPK mempunyai

wewenang untuk mengusut tuntas secara transparan dan memiliki andil dalam

pemberian sanksi etik jika ada pegawainya yang melanggar.

Tabel 4.5

Frame (Media Package)

Framing devices (perangkat

framing)

Reasoning devices (perangkat

penalaran)

Methapors: Permasalahan

ditengah apresiasi terhadap KPK

yang telah melakukan Operasi

Tangkap Tangan (OTT) terbesar

sepanjang sejarah berdirinya

Komisi Pemberantasan Korupsi, 20

miliar rupiah lebih, saat ini juga

ada tudingan, usuh dalam selimut

di KPK.

Roots: Saut Situmorang:

“Percayalah kami tidak akan

mati. Musuh dalam Selimut di

KPK. itu ya bisa jadi riak-riak.”

Catchphrases:

Meskipun saya katakan lambat

karena belum melakukan

pemeriksaan atas orang-orang yang

disebutkan oleh Miryam Haryani

yang mengatakan penyidik KPK

menemui dirinya.

Appeals to Principle:Saut

Situmorang: “Tidak ada yang

bebas dari pemeriksaan. Saya

pribadi percaya bahwa penyidik-

penyidik KPK itu orang-orang

yang berintegritas. Mereka lewat

tes yang cukup selektif kok. Dan

itu nama-namanya juga masih

belum jelas kan ya jadi artinya

ini keyakinan kita. Ini bagian

dari yang flame-flame tadi yang

mungkin akan membakar kita

menjadi bikin kita jadi goyah tapi sebenarnya kita tidak akan

surut. Kita akan maju terus.”

 

Page 56: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

44

Exemplaar: Saut Situmorang: “Ya

kalau putusannya kan waktu itu

komisi etiknya bekerja hasil

pemeriksaan pengawas internalnya

disampaikan ke komisi etik.

Komisi etik mengatakan

pelanggaran yang ringan segala

macam dikasih teguran. Jadi tidak

ada yang kebal atas pemeriksaan di

KPK.”

Consequences: Saut

Situmorang: “Yang baru kita

meminta klarifikasi, baru

direkturnya saja dan dia sudah

menjelaskan dia tidak mengerti

apa yang dimaksud oleh Miryam

tersebut. Kita belum tahu kan

namanya siapa-siapa kita belum

tahu belum mengerti.”

Depiction: Saut Situmorang:

“KPK sudah punya bentuk

organisasi yang memori

organisasinya cukup kuat diganti

siapapun KPK ini sudah punya

format, ruh organisasinya itu sudah

tumbuh. Kecuali sistem itu rusak

dari dalam.”

Visual images:

Dalam Segmen 4 ini, Program

Documentary Talkshow Aiman

Kompas TV menayangkan gambar

berupa video demonstrasi massa

HMI terkait dengan penekanan

pesan bahwa jangan sampai isu ini

memancing emosi massa untuk

dapat melakukan pengawalan jika

petinggi di KPK tidak melakukan

pemeriksaan atau bergerak cepat.

TRANSKRIP WAWANCARA BERSAMA AIMAN WITJAKSONO

Narasumber : Aiman Witjaksono

Jabatan : Produser Eksekutif & Host Program Documentary Talkshow

AimanKompas TV

Waktu : 27 November 2018 Pukul 15:30 WIB

Tempat : Gedung Orange Kompas TV, Palmerah, Jakarta Pusat

1. Sebenarnya Program Aiman ini tergolong berita apa?

Aiman adalah program yang belum pernah ada sebelumnya di Indonesia

dan sekarang sudah mulai tumbuh ya diantaranya TVOne itu fakta dan di

 

Page 57: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

45

Metro TV. Meskipun NSA ada sebelum Aiman, tapi sekarang agak mirip

dengan Aiman itu dia buat. Jadi Program Aiman adalah Program

Documentary Talkshow. Dia gabungan antara dokumenter dan talkshow.

2. Apa yang mendasari adanya program Documentary Talkshow Aiman

Kompas TV? Apakah dari keresahan atas isu-isu yang terjadi di indonesia?

Karena begini, ada keterbatasan dari penyampaian sebuah isu dipublik.

Kalau dengan talkshow dia hanya ada di studio kalau dengan berita biasa

harian, dia juga hanya di studio terus kemudian menyampaikan informasi.

Tidak ada kemudian wartawansenior yang terjun ke lapangan yang

kemudian mengambil angle dari sebuah peristiwadan kemudian

mengangkatnya ke layar kaca dengan kritis. Kalau seandainya di gunakan

metode reporter yang pemula maka akan memiliki pendekatan yang

berbeda.

3. Berarti itu sudah termasuk kelebihan Program Dokumentary

TalkshowAiman ya pak?

Saya pikir kalau kelebihan atau tidak, bisa diserahkan kepada publik yang

menilainya tapi kalau saya menyampaikan sesuatu yang berkembang di

masyarakat dengan optimal dan dengan pesan yang independen,

bermanfaat dan solutif.

4. Packaging yang dilakukan oleh Program Dokumentary Talkshow Aiman

Kompas TV seperti apa?

Data bagi produk jurnalistik adalah sebuah hal yang mutlak. Grafik kan

data sehingga apapun bentuknya apakah itu grafik, apakah itu potongan

dari pernyataan pihak lain, ataukah itu dokumen media sosial atau itu buku

dan lain sebagainya, itu wajib saya sampaikan sebagai konstruksi dalam

membangun sebuah alur pemberitaan yang kredible.

5. Pengharapan bagi masyarakat yang menonton Program Documentary

Talkshow Aiman Kompas TV?

Mendapat manfaat dan independensi yang sama. Program Documentary

Talkshow Aiman dalam menyampaikan programnya selalu memiliki

konsep yang independen. Tidak memihak apakah itu partai politik atau

kubu politik tertentu ataukah capres tertentu. Institusi tertentu juga tidak.

 

Page 58: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

46

Apa yang disampaikan oleh Program Documentary Talkshow Aiman

Kompas TV adalah program yang independen dengan itu diharapkan

pemirsaatau publik yang menjadi konsumen dari Program Documentary

Talkshow Aiman mendapatkan manfaat yang maksimal karena di

sampaikan dengan jujur, dengan independen, tidak memihak dan tanpa ada

kepentingan. Apa harapannya? Supaya pemirsa, viewers Kompas TV

menjadi kritis karena kita punya kewajiban untuk menggerakkan civil

society atau komunitas civil masyarakat supaya mereka sadar literasi

media, literasi budaya, literasi politik, supaya mereka ketika ada.

Tujuannya ini, ketika ada ketidakberesan di pemerintah bahkan

dilingkungan pemerintahan yang terkecil misalnya di RT, itu mereka bisa

bersuara dan mereka berani bersuara itu salah satu tujuan dari Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV. Kita mengajak masyarakat,

kita mengedukasi masyarakat untuk berani. Oleh karena itu, maka

Program Documentary Talkshow Aiman terkesan orang banyak yang

bilang “kok berani banget” karena kami ingin mengajak ayo berani. Ketika

melawan ketidakadilan, ketidakbenaran, suarakan dengan data yang kuat.

Karenanya, Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV selalu

menggunakan data yang kuat.

6. Program Documentary Talkshow Aiman ditayangkan berapa kali?

Satu minggu sekali setiap Senin pukul 20:00 WIB.

7. Setiap episode melalui rapat redaksi?

Dua kali dalam satu minggu dan bisa lebih dari itu karena kita tidak selalu

bertemu, bisa lewat online.

8. Bagaimana Program Documentary Talkshow Aiman memilih suatu

peristiwa atau isu untuk ditayangkan?

Yang menjadi pembicaraan ditengah masyarakat dan mempunyai manfaat.

9. Dalam memilih narasumber apakah pemilihan itu didasarkan pada apa

yang ingin disampaikan oleh Program Documentary Talkshow Aiman apa

terkait dengan isu?

Kita gabungan antara apa yang ingin dikehendaki oleh publik karena kita

juga punya data ya dan apa yang bermanfaat. Dalam artian gini, ketika ada

 

Page 59: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

47

yang dikehendaki oleh public, belum tentu yang dibutuhkan oleh publik

tapi yang dibutuhkan oleh public, belum tentu yang di ingini oleh publik.

Sehingga kita mencari jalan tengah diantara kebutuhan dan keinginan

publik.

10. Berarti berdasarkan dua-duanya?

Kita ingin publik juga menikmati, karena percuma publik butuh tapi tidak

bisa menikmati. Dia gakseneng lihatnya kan percuma. Pesan kita gak

sampai juga. Oleh karena itu jalan tengah memutuskan antara kebutuhan

dan keinginan publik akan sebuah informasi menjadi seni tersendiri.

11. Pada episode Musuh dalam Selimut di KPK mengapa Program

Documentary Talkshow Aiman melihat kasus KTP Elektronik dari sisi

lembaga KPK?

Karena pada waktu itu yang berkembang informasinya adalah ada

sejumlah anggota penyidik KPK yang bertemu dengan anggota DPR.

Sehingga itu menjadi suatu hal yang menarik untuk diangkat. Selain

berpotensi untuk melanggar etikadari KPK, juga memunculkan

konsekuensi hukum bagi siapapun yang bertemu karena itu sedang ada

proses penegakan hukum dari sebuah kasus yang sangat besar KTP

Elektronik. Pada saat itu, Program Documentary Talkshow Aiman melihat

disitu ya cukup jeli pada waktu itu adalah hal yang harus diungkap ke

publik dan kita mewawancarai narasumber yang memang dianggap paling

mengetahui dan kita mendapatkan eksklusif dari situ.

12. Makna apa yang ingin disampaikan lewat peribahasa “Musuh dalam

Selimut”?

Karena ada anggota KPK yang bertemu dengan anggota DPR. Harusnya

KPK mengusut terkait dengan KTP Elektronik di DPR, tetapi malah

bertemu sebelumnya nah itukan musuh dalam selimut dalam tanda kutip.

Meskipun kita pakai tanda tanya yah tolong digaris bawahi.

13. Sebenarnya apa yang ingin dikonstruksi oleh Program Documentary

Talkshow Aiman Kompas TV terkait dengan episode “Musuh dalam

Selimut di KPK”?

 

Page 60: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

48

Kita ingin membongkar apakah benar bahwa pertemuan itu ada. Kedua,

kalau seandainya pertemuan itu ada, apa yang dibicarakan dan sejauh

mana konsekuensi etik akan itu bahkan konsekuensi hukum. Jika tidak

ada, maka harus dibuktikan oleh Miryam Haryani yang mengatakan pada

waktu itu apa tujuannya untuk melakukan kebohongan itu. Jadi kita dalam

posisi tengah-tengah, netral. Kita tidak mengatakan kita tidak

menyimpulkan bahwa itu pasti ada kita tidak menyimpulkan bahwa itu

tidak ada. Justru kita ingin mencoba untuk mencari apakah hal tersebut

benar adanya atau tidak.

14. Program Documentary Talkshow Aiman melihat kasus KTP Elektronik

seperti apa?

Ya besar karena melibatkan pimpinan lembaga tinggi negara kan ketua

DPR pada waktu itu Setya Novanto terlibat.Ada juga kemudian nama-

nama besar yang kemudian disebut dan sebagian sudah menjadi tersangka

yang sebagian lain tidak terbukti sama sekali saat ini dan proses itu masih

berlangsung yang dilakukan oleh KPK.

15. Termasuk lembaga KPK tersebut?

Iya

16. Mengapa memilih fakta video rekaman Miryam Haryani tentang penyidik

KPK?

Karena itu tadi,ada konsekuensi etik dan konsekuensi hukum.

17. Apakah pertanyaan yang diajukan untuk narasumber sudah diberitahukan

sebelumnya?

Oh tidak, kami mewawancarainya secara eksklusif.

18. Apakah KPK kurang transparan?

Ketika benar ada pertemuan itu maka harus ada penegakan etik

dilingkungan internal KPK ketika tidak ada pertemuan itu maka juga harus

ada penegakan hukum terhadap Miryam Haryani yang melakukan

kebohongan.

19. Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV mempunyai akun

media sosial tidak?

Tidak, kami pakai Kompas TV.

 

Page 61: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

49

20. Kalau ada saran?

Bisa langsung ke saya.

21. Mengapa Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV

Membandingan kasus ini dengan sprindik KPK pada waktu itu?

Spridik KPK terjadi karena ada kebocoran. Sehingga ditegakkan komite

etik atas itu. Nah sekarang kalo memang benar juga ditegakkan komite

etik, sampai sekarang gak terbukti tuh siapa dan sampai sekarang masih

menggantung. Jangankan soal itu, soal perobekan kertas hasil penyidikan

aliran dana korupsi impor sapi Basuki Hariman itu juga sampai sekarang

kan gajelas di KPK dan itu menjadi pertanyaan. Apakah memang benar,

bagaimana proses nya harus lebih transparan. Kalau saya boleh sarankan

kepada KPK ya harus lebih transparan soal itu.

22. Pesan yang ingin disampaikan terkait citra KPK akan isu ini?

KPK masih aktif dalam melakukan kerjanya ya Operasi Tangkap Tangan

misalnya. Bahwa ada pertanyaan pertanyaan yang masih menggantung di

KPK itu sebuah fakta dan bisa jadi citranya menjadi tidak baik.

 

Page 62: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

50

BAB V

ANALISIS DATA

Isu anggota penyidik KPK yang menemui anggota DPR menarik Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV untuk mengupas dan mengungkap

kebenaran isu tersebut. Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV

melihat sisi lain kasus korupsi KTP Elektronik justru dari lembaga KPK yang

menjadi role model pencegahan korupsi. Sebagai Program yang menggabungkan

antara dokumenter dan talkshow, program ini mampu memberikan cara pandang

realitas yang terlihat nyata karena didukung oleh perangkat-perangkat bingkai.

Episode yang dihadirkan bertujuan mengungkap fakta & menelisik akar

permasalahan secara kritis & independen dibalik peristiwa musuh dalam selimut

di KPK. Dalam hal ini Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV

menggunakan teras berita gabungan antara teras berita bertanya (question lead)

dan teras berita kontras (contrast lead). Teras berita bertanya dipilih dengan

pertimbangan unsur pertanyaan yang dilontarkan narasumber atau pelaku

peristiwa yang dinilai lebih menarik daripada unsur lainnya. Teras berita kontras

(Contrast Lead) yang merupakan suatu peristiwa yang berlawanan dengan yang

seharusnya terjadi. Cara termudah untuk mengenalinya adalah dengan

memperhatikan isinya, apakah terdapat kata atau perilaku yang berlawanan

dengan yang seharusnya dilakukan oleh si pelaku peristiwa. Teras berita kontras

umumnya lebih banyak terjadi pada peristiwa yang bersifat negatif. 1

Teras berita bertanya dan kontras yang digunakan oleh Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV mengandung unsur ketidakberesan di

lembaga anti korupsi. Lembaga yang bersih dan memegang teguh prinsip

kejujuran ternyata tidak luput dari tudingan pengkhianat di tubuh institusi KPK.

Sehingga lead yang muncul berupa pengandaian Musuh dalam Selimut.

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV mengangkat isu ini

karena menarik perhatian khalayak, ketika salah satu kesaksian Tersangka KPK

1 Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis

Jurnalis Profesional, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2006), h.129-146.

 

Page 63: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

51

Miryam Haryani menginformasikan bahwa penyidik KPK menemui anggota DPR

dan meminta sejumlah uang. Sehingga hal itu menjadi suatu yang menarik untuk

diangkat.

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV melihat jeli proses

ini sehingga selain berpotensi untuk melanggar etika dari KPK juga memunculkan

konsekuensi hukum bagi siapapun yang bertemu, karena pada saat itu sedang ada

proses penegakan hukum dari sebuah kasus yang sangat besar yaitu KTP

Elektronik. Hal ini menurut Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV

harus diungkap ke publik dengan mewawancarai narasumber secara eksklusif

yang memang dianggap paling mengetahui.

Musuh dalam Selimut dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai

arti musuh yang amat dekat di lingkungan keluarga sendiri. Musuh dalam selimut

pelakunya kerap kali disebut pembusuk atau pengkhianat karena tingkah dan

perilakunya yang dianggap menyimpang dari ketentuan sehingga dapat

menciderai integritas.

Video pengantar yang ditampilkan oleh Program Documentary Talkshow

Aiman Kompas TV dalam episode “Musuh dalam Selimut di KPK” menunjukan

bahwa apa yang disedang dihadapi oleh lembaga KPK merupakan sebuah ujian

integritas. Lembaga yang memegang teguh prinsip independen, kini mendapat

tudingan yang dapat menodai jalannya kasus korupsi.

Pemilihan narasumber pada episode “Musuh dalam Selimut di KPK”

didasarkan pada apa yang ingin disampaikan oleh Program Documentary

Talkshow Aiman Kompas TV.

“Ketika ada yang dikehendaki oleh publik belum tentu yang dibutuhkan

oleh publik, tapi yang dibutuhkan oleh publik belum tentu yang diingini

oleh publik. Sehingga kita mencari jalan tengah diantara kebutuhan dan

keinginan publik. Kita ingin publik juga menikmati, karena percuma

publik butuh tapi tidak bisa menikmati. Dia gak seneng lihatnya kan

percuma, pesan kita gak sampai juga. Oleh karena itu jalan tengah

 

Page 64: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

52

memutuskan antara kebutuhan dan keinginan publik akan sebuah

informasi menjadi seni tersendiri.”2

Konstruksi citra yang dibangun oleh Program Documentary Talkshow

Aiman Kompas TV episode Musuh dalam Selimut di KPK terkait pemberitaan

penyidik KPK merupakan sebuah citra yang tidak baik. Pertemuan antara

penyidik KPK yang menemui anggota DPR dan membocorkan informasi terkait

kasus korupsi bisa merusak tubuh lembaga KPK yang didalamnya terdapat sebuah

harapan bagi masyarakat sebagai lembaga satu-satunya yang tidak akan

melakukan penyimpangan seperti korupsi. Permintaan uang 2 miliar rupiah

kepada salah satu tersangka KPK, Miryam Haryani, menambah daftar

ketidakpercayaan masyarakat yang dikonstruk oleh Program Documentary

Talkshow Aiman Kompas TV atas beberapa pernyataan-pernyataan yang

membenarkan sehingga mampu melemahkan KPK.

A. Konstruksi Realitas Episode Musuh dalam Selimut di KPK Pada

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV ingin membongkar,

pertama, apakah benar pertemuan itu antara penyidik KPK dengan anggota DPR

terkait kasus korupsi KTP elektronik. Kedua, jika seandainya pertemuan itu ada,

apa yang dibicarakan dan sejauh mana konsekuensi etik akan itu bahkan

konsekuensi hukum.3

Tahapan-tahapan Konstruksi Pemberitaan citra KPK episode “Musuh

dalam Selimut di KPK” sebagai berikut:

1. Menyiapkan Materi Konstruksi

Isu yang menimpa lembaga pemberantasan korupsi (KPK) menarik

perhatian pemirsa atau masyarakat. Kasus ini berkaitan dengan penyidik

KPK yang menemui anggota DPR terkait kasus KTP Elektronik dan

meminta uang 2 miliar rupiah. Seperti yang diketahui publik, bahwa

2 Wawancara pribadi dengan Aiman Witjaksono, Produser Eksekutif Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV, Tanggal 27 November 2018 di Studio Orange

Kompas TV Pukul 15:30 WIB 3Wawancara pribadi dengan Aiman Witjaksono, Produser Eksekutif Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV, Tanggal 27 November 2018 di Studio Orange

Kompas TV Pukul 15:30 WIB

 

Page 65: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

53

lembaga pemberantasan korupsi merupakan lembaga yang bersih dan

memegang teguh kejujuran. Artinya, ketika ada isu tersebut tentu

membuat banyak orang tersentak, benarkah ada penyidik yang

mengkhianati institusinya sendiri sehingga dapat merusak citra KPK

yang merupakan pegangan masyarakat untuk selalu percaya dalam

memberantas kasus korupsi yang merugikan rakyat.

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV episode

“Musuh dalam Selimut di KPK”, berpihak pada kepentingan masyarakat.

Karenanya, Program Documentary Talkshow Aiman ingin mengedukasi

pemirsa atau masyarakat agar berani menyuarakan ketidakadilan dengan

data yang kuat.4

2. Sebaran Konstruksi

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV menganggap

bahwa isu ini layak untuk diberitakan dan diketahui dengan cepat kepada

publik. Pemilihan isu atau peristiwa yang ditayangkan dalam satu

minggu sekali, tentu dengan proses bagaimana isu tersebut sedang

menjadi tanda tanya besar yang harus diungkapkan. Tudingan yang

menimpa institusi anti korupsi membuat media harus mengupas isu dari

akar dan mendalam sehingga masyarakat mengetahui isu yang sedang

hangat dalam peristiwa jangka waktu satu minggu.

1. Pembentukan Konstruksi realitas

Tahap-tahap dalam pembentukan konstruksi realitas antara lain:

a. Tahap pembentukan realitas

Setelah tahap dimana pemberitaan telah sampai kepada

masyarakat, selanjutnya yaitu pembentukan konstruksi

pada masyarakat. Terdapat tiga tahap yang terjadi.

Pertama, konstruksi realitas pembenaran yang terlihat

bahwa pemberitaan itu benar-benar sedang terjadi. Maka

4Wawancara pribadi dengan Aiman Witjaksono, Produser Eksekutif Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV, Tanggal 27 November 2018 di Studio Orange

Kompas TV Pukul 15:30 WIB

 

Page 66: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

54

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV

menekankan peristiwa ini kepada pemirsa agar apa yang

sedang mereka saksikan merupakan sesuatu yang dialami.

Kedua, kesediaan dikonstruksi oleh media. Setelah

pemirsa teryakini oleh pemberitaan yang disiarkan oleh

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV

merupakan sesuatu yang apa adanya, maka pemirsa

secara tidak langsung akan dikonstruksi karena di dalam

pemberitaan tersebut didukung oleh pernyataan-

pernyataan narasumber yang dianggap paling mengetahui

yaitu Elsa Syarief dan Saut Situmorang.

Ketiga, pilihan konsumtif. Tahap ini merupakan salah

satu tahapan yang menentukan apakah pemirsa akan terus

menjadi konsumen program tersebut sehingga setelah

terjadi melewati tahapan yang disebutkan. Selanjutnya,

pemirsa akan merasa mendapatkan manfaat dan

pemberitaan yang jujur dari peristiwa yang disiarkan

dalam Program Documentary Talkshow Aiman Kompas

TV yang kemudian menjadi pilihan konsumtif yang harus

ditonton oleh pemirsa karena proses konstruksi sudah

terjadi.

b. Pembentukan Konstruksi Citra

Menurut Program Documentary Talkshow Aiman

Kompas TV, berita mengenai penyidik KPK merupakan

berita yang dapat menciderai integritas KPK. Sebagai

lembaga yang merupakan role model pencegahan korupsi,

isu ini seharusnya tidak sampai ke telinga publik sehingga

menurut Program Documentary Talkshow Aiman,

tudingan terhadap penyidik KPK yang dianggap rakyat

sebagai pejuang integritas ternodai oleh isu negatif dan

akan berakibat buruk bagi tubuh KPK.

 

Page 67: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

55

2. Konfirmasi

Reaksi dari masyarakat kepada pemberitaan Musuh dalam Selimut

di KPK terdapat dalam kolom komentar yang tersedia di unggahan

akun milik Aiman Witjaksono dan akun resmi Kompas TV.

Masyarakat dalam komentarnya mengungkapkan bahwa media

harus terus mengawal kasus korupsi dan mengawal institusi negara

sekalipun itu adalah institusi yang dipercaya oleh masyarakat.

Dalam hal ini, Program Documentary Talkshow Aiman Kompas

TV tidak memiliki akun sosial media tapi setiap episode yang

ditayangkan di unggah atau diberitahukan di media sosial oleh host

yang membawakan acara yaitu Aiman Witjaksono.

Gambar 5.1

 

Page 68: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

56

Gambar 5.2

Gambar 5.3

 

Page 69: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

57

Gambar 5.4

Gambar 5.5

Gambar 5.6

 

Page 70: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

58

B. Analisis Framing Episode Musuh dalam Selimut di KPK Pada

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV

Dalam pemberitaan episode “Musuh dalam Selimut di KPK”,

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV kontra terhadap isu

yang sedang terjadi di tubuh instritusi lembaga anti korupsi KPK yaitu

ketika ada tudingan anggota penyidik dan seorang direktur KPK yang

menemui anggota DPR terkait kasus KTP Elektronik. Karenanya, Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV ingin ada sanksi etik dan

sanksi hukum jika memang isu tersebut benar. Maka KPK perlu transparan

kepada awak media terkait penyelidikan terhadap penyidik KPK yang

melakukan pelanggaran.

“Selain berpotensi untuk melanggar etika dari KPK, juga

memunculkan konsekuensi hukum bagi siapapun yang bertemu

karena saat itu sedang ada proses penegakan hukum dari sebuah

kasus yang sangat besar yaitu KTP Elektronik. Program

Documentary Talkshow Aiman melihat disitu ya cukup jeli pada

waktu itu adalah hal yang harus diungkap ke publik.”5

Penulis dalam membahas masalah ini menggunakan teori framing

William Gamson dan A. Modigliani untuk mengungkap bagaimana

perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika

menyeleksi isu dan menulis berita. Cara pandang itu kemudian

menentukan fakta mana yang akan diambil bagian mana yang ditonjolkan

dan ke arah mana berita tersebut. Gamson dan A.Modigliani menyebut

cara pandang itu sebagai kemasan (package). Package merupakan

rangkaian ide yang menunjukan isu apa yang dibicarakan dan peristiwa

mana yang relevan.6

5 Wawancara pribadi dengan Aiman Witjaksono, Produser Eksekutif Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV, Tanggal 27 November 2018 di Studio Orange

Kompas TV Pukul 15:30 WIB 6Rachmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada

Group, 2006), h. 259.

 

Page 71: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

59

Packaging yang dilakukan Program Documentary Talkshow Aiman

Kompas TV meliputi 5 segmen dan satu diantaranya yaitu untuk closing.

Penulis akan membahas 4 segmen yang dikemas oleh Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV yang merupakan kumpulan

dari ide-ide sehingga program ini mampu mengonstruksi pemirsa lewat

episode Musuh dalam Selimut di KPK. Berikut beberapa pembahasannya:

Tabel 5.1

Segmen Pertama Membahas Miryam Haryani (Tersangka

KPK Kasus Korupsi KTP Elektronik)

Segmen Kedua Wawancara Bersama Elsa Syarif

(Pengacara Tersangka KPK Miryam

Haryani)

Segmen Ketiga Membahas Penyelidikan terhadap

Penyidik KPK

Segmen Keempat Wawancara Bersama Saut Situmorang

(Pimpinan Komisi Pemberantasan

Korupsi)

Dari 4 segmen tersebut, penulis menganalisis dengan

menggunakan teori Gamson dan A.Modigliani untuk menghadirkan

konstruksi makna dari peristiwa yang berkaitan dengan wacana. Sehingga

dengan begitu, akan menghadirkan cara pandang dari program tersebut

terhadap kasus yang sedang dibahas yaitu tentang penyidik KPK yang

menemui anggota DPR terkait kasus KTP Elektronik. Cara pandang

tersebut dirangkai melalui packaging atau kemasan berupa rangkaian-

rangkaian seperti pendapat maupun peristiwa yang relevan untuk

mendukung bingkai yang akan diungkapkan oleh program tersebut.

Identifikasi masalah berdasarkan framing William Gamson dan

Andre Modigliani yaitu:7

a. Media Package

Media Package merupakan kumpulan makna yang diambil dari

asumsi suatu berita. Media kontra terhadap kasus yang menimpa

7 Alex Sobur, Analisis teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik dan Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), h.178.

 

Page 72: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

60

lembaga KPK meskipun dalam wawancara bersama Aiman Witjaksono,

ia tidak menceritakan secara terbuka soal sikapnya terhadap isu

tersebut, namun dapat dilihat dari judul episode tersebut yaitu “Musuh

dalam Selimut di KPK”. Program Documentary Talkshow Aiman

Kompas TV memaknai peristiwa KTP Elektronik dari sisi lembaga

KPK. Untuk mendukung gagasan, Program DocumentaryTalkshow

Aiman Kompas TV menaruh perhatian pada pernyataan tersangka KPK,

Miryam Haryani dengan membuka rekaman pemeriksaan oleh penyidik

KPK pada saat itu Novel Baswedan dan Ambarita Damanik.

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV

menggunakan slogan peribahasa dengan judul “Musuh dalam Selimut”

untuk menanggapi isu yang beredar di tubuh institusi pemberantasan

korupsi.

“Karena ada anggota KPK yang bertemu dengan anggota DPR.

Harusnya KPK mengusut terkait dengan KTP Elektronik di DPR,

tetapi malah bertemu sebelumnya nah itukan musuh dalam selimut

dalam tanda kutip.”8

b. Core Frame

Core frame pada hakikatnya berisi elemen-elemen inti untuk

memberikan pengertian yang relevan terhadap peristiwa dan

mengarahkan makna pada isu yang dibangun berdasarkan perspektif.

Core frame dalam Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV

yang diperoleh baik dari video pengantar berita maupun dari pernyataan

dan pertanyaan saat sesi dialog dimulai yaitu:

Video pengantar merupakan video pemeriksaan pernyataan

Miryam Haryani tersangka KPK dalam kasus KTP Elektronik yang

mengejutkan publik. Pernyataan itu menerangkan bahwa penyidik KPK

sering kali menemui anggota DPR dari setiap kasus korupsi yang

terjadi. Pada kasus yang menimpanya, penyidik KPK meminta uang 2

miliar rupiah agar kasus yang dihadapi Miryam lepas dari jeratan.

8 Wawancara pribadi dengan Aiman Witjaksono, Produser Eksekutif Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV, Tanggal 27 November 2018 di Studio Orange

Kompas TV, Pukul 15:30 WIB

 

Page 73: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

61

Pernyataan Miryam Haryani tersebut didukung oleh pengacaranya

Elsa Syarief, yang membenarkan bahwa penyidik KPK menemui

anggota DPR termasuk Miryam Haryani, hingga membuatnya tertekan.

Selanjutnya pernyataan dari Pimpinan KPK, Saut Situmorang yang

membenarkan bahwa penyidik KPK yang berkhianat itu bisa jadi benar.

c. Condesing Symbol

Condesing Symbol adalah hasil pencermatan terhadap framing

devices dan reasoning devices sebagai dasarnya digunakan perspektif.

Sikap kontra terhadap KPK dapat dilihat dari judul yang ditayangkan

dalam Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV yang

berjudul “Musuh dalam Selimut di KPK”. Secara tersirat, judul tersebut

langsung melabeli institusi pemberantasan korupsi dan terkait citranya

sebagai lembaga yang memegang teguh prinsip independen dan

integritas.

Judul “Musuh dalam Selimut di KPK” jika dipahami sarat akan

kandungan makna negatif. Setiap pemilihan kata yang dipakai

menandakan bahwa terdapat tanda-tanda yang meyakini isu

pengkhianatan di tubuh KPK dan semestinya dilakukan sanksi. Pada

pemberitaan ini, Program Documentary Talkshow Aiman ingin

menunjukan bahwa lembaga anti korupsi pun harus dikawal bersama-

sama meskipun lembaga tersebut merupakan lembaga yang selama ini

mendapat kepercayaan penuh di hati masyarakat.

“Kalo saya boleh sarankan ke KPK, ya harus lebih transparan soal

itu.”9

Kutipan wawancara di atas menunjukan bahwa tudingan-tudingan

miring bisa mengenai siapa saja termasuk lembaga anti korupsi

sekalipun, sehingga jika prosesnya tidak transparan, maka pertanyaan-

pertanyaan besar terhadap KPK tidak akan terpecahkan.

9Wawancara pribadi dengan Aiman Witjaksono, Produser Eksekutif Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV, Tanggal 27 November 2018 di Studio Orange

Kompas TV Pukul 15:30 WIB

 

Page 74: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

62

Segmen 1: Miryam Haryani (Tersangka KPK Kasus Korupsi KTP

Elektronik)

Penjelasan pada Segmen 1 tentang Pernyataan Miryam Haryani Tersangka

KPK dalam Kasus KTP Elektronik

Pada Segmen 1, Program DocumentaryTalkshow Aiman Kompas TV

membuka episode ini dengan memunculkan video pengantar rekaman

pemeriksaan Miryam Haryani saat menjadi tersangka KPK. Rekaman tersebut

merupakan gambar yang diambil saat Miryam Haryani diperiksa oleh Novel

Baswedan dan Ambarita Damanik. Kemudian video tersebut diberikan subtitle

agar masyarakat mengetahui apa yang sedang dibicarakan. Berikut isi percakapan

Miryam Haryani dengan Novel Baswedan dan Ambarita Damanik yang kala itu

memeriksanya.

Miryam haryani: “Ndak ada bamsut pak, ngga ada bamsut waktu.”

Miryam haryani: “Apalagi bang? Iya pasti tadi lo panggilkan,KPK.”

Miryam haryani: “Gue udah ketemu penyidik tujuh orang dengan pegawainya.”

Miryam haryani: “Terus ketemu pak, dengan yang namanya ini pak.”

Novel baswedan: “Siapa namanya?”

Miryam haryani: “Gak kenal.”

Novel baswedan: “Hmm?”

Miryam haryani: “Nih coba nih (menunjukan kertas).”

Novel baswedan: “Hmm..”

Miryam haryani: “Ini pak nih.”

Novel baswedan: “Hmm.. Pak direktur.”

Ambarita damanik: “Mereka minta berapa bu?”

 

Page 75: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

63

Miryam: “Dua miliar pak! Terus saya nggak ngomong, saya nggak ngomong.”

Ambarita damanik: (batuk)10

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV menggunakan

perangkat bingkai methapors untuk membuka gagasan atau ide-ide yang akan

diungkapkan dengan sebutan “pembusuk” hal ini dijelaskan bahwa kata dari

pembusuk merupakan orang yang berbuat jahat didalam ruang lingkupnya sendiri.

Pernyataan tersebut kemudian diperjelas oleh seorang tersangka KPK Miryam

Haryani dalam sidang korupsi KTP Elektronik. Program Documentary Talkshow

Aiman Kompas TV kemudian menambahkan methapors dengan kata “mulai

tercium” agar isu ini pun harus diyakini keadaannya. “Mulai Tercium” disini

diartikan sebagai isu yang sudah bisa dirasakan tentang penyidik KPK yang sering

kali menemui anggota komisi III DPR.

Perangkat penalaran roots pada segmen 1 Program Documentary

Talkshow Aiman Kompas TV berupa penegasan kata “uang pelicin” yang berarti

uang untuk meloloskan jeratan kasus. Dalam kasus penyidik KPK, Miryam

mengungkapkan bahwa dirinya dimintakan uang pelicin sebesar 2 miliar rupiah

agar kasus yang menimpanya bebas dari jeratan.

Perangkat bingkai yang digunakan selanjutnya pada segmen 1 yaitu

catchphrases yang melihat tentang frase yang menarik atau kontras. Nama

Miryam Haryani merupakan nama yang paling disorot dalam kasus KTP

elektronik. Ini dikarenakan pada waktu itu, Miryam dihadirkan atas dua terdakwa

pejabat Kemendagri Irman dan Sugiharto dalam kasus KTP Elektronik. Namun

yang menarik pada saat itu adalah Miryam Haryani mencabut Berita Acara

Pemeriksaan (BAP). Miryam beralasan bahwa dirinya mendapat tekanan dari

penyidik KPK.

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV lalu mengambil

pernyataan Miryam karena memang keberadaannya yang muncul saat menjadi

saksi dua petinggi Kemendagri. Pada saat itu Miryam Haryani adalah orang satu-

10

Transkrip Episode Musuh dalam Selimut di KPK Program Documentary Talkshow

Aiman Kompas TV

 

Page 76: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

64

satunya di DPR yang membongkar sendiri siapa saja dan menerima apa dalam

kasus KTP Elektronik dan yang terbaru soal pernyataannya yang mengungkapkan

ada 7 penyidik KPK yang menemui anggota DPR dan meminta uang.

Terkait hal itu, dalam segmen 1 Program Documentary Talkshow Aiman

Kompas TV menghadirkan pernyataan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi

(KPK), Febridiansyah, untuk menerangkan terkait isu yang menimpa lembaga

pencegahan korupsi ini yang juga termasuk kedalam perangkat bingkai Appeals to

Principle (Klaim-klaim moral).

Febridiansyah mengungkapkan bahwa berdasarkan pernyatan Miryam

Haryani tersebut, KPK akan melakukan proses internal meskipun isu ini bisa jadi

tidak benar. Dengan menampilkan pernyataan juru bicara KPK tersebut, Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV menekankan pada proses internal

yang akan dilakukan KPK setelah isu ini beredar ke masyarakat. Maka dengan

menampilkan klaim dari Febridiansyah sebagai juru bicara KPK, masyarakat

dikonstruk untuk dapat juga mengawal kasus yang menimpa lembaga anti korupsi

ini.

“Program Documentary Talkshow Aiman terkesan orang banyak yang

bilang “kok berani banget” karena kami ingin mengajak ayo berani ketika

melawan ketidakadilan, ketidakbenaran, suarakan dengan data yang kuat,

karena Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV selalu

menggunakan data yang kuat.”11

Perangkat bingkai selanjutnya yaitu exemplaar. Dalam Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV, perangkat bingkai exemplaar

terdapat pada bagaimana Miryam Haryani tidak mengenal nama penyidik KPK

tersebut. Untuk meyakinkan perangkat bingkai dengan contoh, Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV menayangkan kembali cuplikan video

pemeriksaan Miryam Haryani yang membawa sebuah catatan terkait orang yang

menemuinya. Pada saat itu, Novel Baswedan pun langsung menjawab bahwa

orang yang dimaksud merupakan direktur penyidik KPK.

11

Wawancara pribadi dengan Aiman Witjaksono, Produser Eksekutif Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV, Tanggal 27 November 2018 di Studio Orange

Kompas TV Pukul 15:30 WIB

 

Page 77: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

65

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV kemudian

memperjelas siapa yang menjabat sebagai direktur penyidik KPK, yaitu Brigjen

Polisi Aris Budiman. Padahal dalam kode etik jurnalistik disebutkan dalam pasal

7 bahwa, “Wartawan Indonesia dalam memberitakan peristiwa yang diduga

menyangkut pelanggaran hukum dan proses peradilan harus menghormati asas

praduga tak bersalah, prinsip, adil, jujur dan penyajian yang berimbang.”12

Itu

artinya bahwa pers dituntut untuk memegang teguh asas praduga tak bersalah

karena hal itu terkait dengan profesionalisme wartawan. Pers tidak boleh

menyimpulkan sendiri apa yang terjadi termasuk kasus korupsi yang belum

melalui proses hukum.

Penerapan asas praduga tak bersalah yang diatur dalam Kode Etik

Jurnalistik bertujuan untuk memberikan batasan-batasan kepada pers agar tidak

menghakimi seseorang atau sekelompok orang yang sedang dalam proses

peradilan. Larangan membuat berita yang menghakimi dalam pers tidak hanya

berlaku pada pemberitaan yang menyangkut proses hukum dan peradilan, akan

tetapi mencakup semua pemberitaan. Arti asas praduga tak bersalah bukan

sekedar menyatakan seseorang bersalah atau tidak bersalah dalam suatu proses

hukum dan peradilan, akan tetapi suatu kaidah atau larangan terhadap

penghakiman pada semua pemberitaan yang kebenarannya belum terbukti.13

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV dalam segmen 1,

menekankan perangkat bingkai consequenses terhadap kasus yang mengungkap

penyidik KPK. Konsekuensi atau consequenses ini ternyata akibat dari kasus KTP

Elektronik yang menyimpan banyak sekali rahasia dan misteri. Tidak heran jika

Miryam Haryani bercerita kepada pengacara sekaligus sahabatnya terkait

serangan dan ancaman yang dialaminya.

Penutup segmen 1 dengan memperjelas konstruksi kepada masyarakat

menggunakan kata-kata bahwa kasus ini “tidak biasa” yang artinya kasus penyidik

KPK ini merupakan kasus yang tidak bisa ditangkap nalar karena melibatkan

12

Hikmat Kusumaningrat, Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik: Teori dan Praktik,

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), h.117. 13

Wina Armada Sukardi, Kajian Tuntas 350 Tanya Jawab, (Jakarta: Dewan Pers, 2012),

h.128.

 

Page 78: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

66

lembaga yang justru terbiasa dengan pencegahan kasus korupsi dan bukan malah

sebaliknya. Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV juga

menegaskan bahwa kasus yang menimpa lembaga anti korupsi ini adalah upaya

untuk melemahkan KPK.

“Terbongkarnya dugaan Musuh dalam Selimut justru di lembaga anti

korupsi KPK. Semuanya tertuju satu hal membuat lemah dan runtuhnya

integritas KPK memberantas korupsi negeri ini.”14

Perangkat bingkai selanjutnya yaitu depiction atau penggambaran untuk

melabeli sesuatu. Dalam segmen 1, Program Documentary Talkshow Aiman

Kompas TV melabeli peristiwa ini dengan menerangkan bahwa ternyata petinggi

KPK selalu mendatangi DPR atas setiap kasus yang ditangani. Ini berarti bahwa

dalam episode “Musuh dalam Selimut di KPK” yang terdapat pada segmen 1

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV, mencoba

menginformasikan sebagai pers yang memiliki fungsi informasi kepada khalayak,

bahwa setiap kasus korupsi, penyidik KPK selalu datang menemui DPR. Fakta

tersebut diambil dari pernyataan Miryam.

Visual Image yang ditampilkan Program Documentary Talkshow Aiman

Kompas TV untuk mendukung citra yang akan dikontruksi adalah dengan

menampilkan video pemeriksaan Miryam Haryani yang sedang diperiksa kala itu

oleh penyidik KPK Novel Baswedan dan Ambarita Damanik. Video inilah yang

merupakan sebuah rangkaian tentang cara pandang Program Documentary

Talkshow Aiman Kompas TV dalam segmen 1 terhadap penyidik KPK sehingga

video tersebut terus diputar kembali agar masyarakat memahami isu yang sedang

dihadapi.

14

Transkrip Episode Musuh dalam Selimut di KPK Program Docuemntary Talkshow

Aiman Kompas TV

 

Page 79: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

67

 

Page 80: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

68

 

Page 81: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

69

masyarakat dengan meruntut segala informasi dan menggalinya agar mendukung

pesan yang ingin disampaikan lewat episode “Musuh dalam Selimut di KPK”.

Perangkat bingkai Methapors dalam segmen 2, terdapat pada bagaimana

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV mengandaikan kantor

pengacara Elsa Syarief sebagai “saksi” karena menjadi tempat bercerita Miryam

Haryani. Saksi disini diumpakan sebagai salah satu bukti bahwa Kantor Elsa

Syarief pernah menjadi tempat curahan hati Miryam Haryani yang mengaku

mendapat pemerasan uang 2 miliar rupiah oleh penyidik KPK. Perangkat bingkai

roots atau sebab akibat dari maksud kedatangan Miryam ke Kantor Elsa Syarif

adalah karena dirinya ada di posisi tertekan dan emosi serta merasa dibenci oleh

semua orang karena menyebutkan beberapa nama anggota DPR. Selain itu juga

Miryam Haryani yang merupakan tersangka KPK, mendapat tekanan dari

penyidik KPK sehingga dirasanya perlu untuk menceritakan hal ini kepada

pengacara dan sekaligus sahabatnya, Elsa Syarief.

Perangkat bingkai selanjutnya yaitu catchphrases yang berarti apa yang

menarik. Pada segmen 2 episode “Musuh dalam Selimut di KPK”, perangkat

catchphrases Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV adalah ketika

Elsa Syarief menceritakan tentang Pengacara Miryam Haryani yang juga

membenarkan terkait penyidik KPK yang menemui Miryam. Sebelum sidang

pengadilan, penyidik KPK mendatangi Miryam Haryani pada malam hari dan

melakukan penekanan terhadap tersangkanya. Sedangkan pada saat itu, Berita

Acara Pemeriksaan (BAP) sudah dibuatnya.

Klaim-klaim moral atau appeals to principle dari pengacara Miryam

Haryani adalah dengan menjelaskan bahwa dirinya merasa kebingungan terhadap

perilaku penyidik KPK yang mendatangi Miryam Haryani sehari sebelum

pengadilan dilaksanakan. Keheranan Pengacara Miryam Haryani pun

diungkapkan oleh Elsa Syarief sehingga pernyataan ini mendukung dan

membenarkan apa yang sudah terjadi kepada Miryam Haryani.

 

Page 82: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

70

“Dia bilang gini “ibu gatau kan? Ibu tau gak? itukan penyidik KPK itu

pada sehari sebelum ini yang membuat bingung Yani, sehari sebelum dia

memberi keterangan, penyidik-penyidik KPK tuh datang menekan dia.”15

Selanjutnya perangkat bingkai Exemplaar yang terdapat pada segmen 2,

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV sangat menekan pernyataan

Elsa Syarief dengan menganggap bahwa kasus KTP Elektronik ini sangat menarik

karena kasus ini kepentingannya sangat luar biasa. Kemudian Elsa Syarief

membandingkan kasus ini dengan kasus Hambalang yang merugikan triliunan

rupiah tapi tidak ada satu orang pun yang melibatkan dirinya dalam kasus

tersebut. Dirinya terlibat dalam kasus KTP Elektronik karena menyangkut

pengakuan Miryam Haryani terhadap penyidik KPK.

Pada segmen 2 Program Documentary Talkshow Aiman Kompas

TV,perangkat bingkai consequenses atau konsekuensi terdapat pada ancaman

yang didapat oleh dari Elsa Syarief sehingga membuatnya merasa tidak nyaman

karena mendapat berbagai ancaman, mulai dari kantornya yang akan ditutup dan

ancaman bahwa dirinya akan di pidana. Selanjutnya ia menjelaskan bahwa jika

boleh memilih, ia sangat tidak ingin masuk kedalam kisaran carut marut korupsi

KTP Elektronik.

Perangkat bingkai depiction dalam segmen 2 Program Documentary

Talkshow Aiman Kompas TV menaruh perhatian dan melabeli orang yang terlibat

dalam kasus korupsi KTP Elektronik merupakan orang yang canggih. Artinya,

orang canggih yang dimaksud adalah orang-orang yang sudah terbiasa bermain

dengan level tingkat atas sehingga permainan korupsi bisa saja tidak terlihat.

Pesan yang ingin disampaikan pada segmen 2 adalah bahwa ancaman bagi

siapapun yang membongkar kasus KTP Elektronik sangat nyata. Hingga

gambaran saat Elsa Syarief mendapat ancaman dan mengeluarkan airmata itu

ditayangkan di awal pembuka segmen 2 sebelum disiarkan wawancara/dialog.

15

Transkrip Episode Musuh dalam Selimut di KPK dalam Program Documentary

Talkshow Aiman Kompas TV

 

Page 83: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

71

 

Page 84: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

72

KPK yang turut menjadi warna buruk bagi institusi pemberantasan korupsi terkait

kasus KTP Elektronik.

Penalaran dalam perangkat bingkai roots bahwa ruang lingkup korupsi

KTP Elektronik juga ikut diwarnai isu tidak baik, karena adanya pertemuan

penyidik KPK dengan anggota DPR yang membocorkan informasi dari KPK dan

soal permintaan uang pelicin 2 miliar rupiah agar kasus Miryam lepas dari jeratan.

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV menggunakan kata “pelicin”

yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mempunyai arti uang untuk

untuk memperlancar kasus. Pernyataan dari Miryam Haryani dijadikan sebagai

penalaran dari salah satu drama pengusutan yang mewarnai kasus KTP

Elektronik.

Perangkai bingkai Catchphrases dalam segmen 3 terkait dengan

penyelidikan terhadap penyidik KPK. Menariknya, Program Documentary

Talkshow Aiman Kompas TV menarasikan bahwa sejak Desember 2016,

penjelasan tentang isu penyidik KPK yang menemui DPR tak kunjung

diselesaikan dan dibuka secara terbuka dan transparan. Sehingga untuk

mendukung penalaran, Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV

menggunakan perangkat appeals to principle dengan berpihak kepada

kepentingan umum. Narasi yang disampaikan berbunyi bahwa sejumlah pihak

sangat menyayangkan lembaga anti korupsi tersebut tidak melaksanakan

pemeriksaan maupun penyelidikan terhadap penyidik terkait. Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV menggunakan kata “sejumlah pihak”

untuk mendukung cara pandang yang akan diungkapkan berdasarkan dari suara

masyarakat.

Dalam Kode Etik Jurnalistik, wartawan indonesia menyadari akan

tanggung jawab sosialnya sebagai pers. Wartawan indonesia menghormati asas

praduga tak bersalah, tidak mencampuradukkan fakta dan opini, berimbang dan

selalu meneliti kebenaran informasi.16

Dalam segmen 3, Program Documentary

Talkshow Aiman Kompas TV tidak menjelaskan pihak mana yang dimaksud.

16

Sedia Willing Barus, Jurnalistik Petunjuk Teknis Menulis Berita, h. 253.

 

Page 85: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

73

Namun belakangan diketahui melalui wawancara dengan Host sekaligus Produser

Eksekutif, Aiman Witjaksono, bahwa pihak tersebut merupakan masyarakat.

Untuk mendukung bingkai dengan contoh pada segmen 3, Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV membandingkan kasus yang pernah

terjadi kepada KPK, 4 tahun silam. Kasus saat itu adalah tentang bocornya surat

perintah penyidikan terhadap Anas Urbaningrum oleh Sekretaris Ketua KPK

Abraham Samad, Wiwin Suwandi. Dalam narasinya, Program Documentary

Talkshow Aiman Kompas TV menjabarkan bahwa kasus ini diselesaikan secara

tepat dan transparan yang kemudian diklasifikasikan dalam perangkai bingkai

Exemplaar. Tidak cukup disitu, perangkat bingkai consequenses yang dijabarkan

oleh Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV terkait dengan kasus

Abraham Samad yang notabene sebagai pimpinan KPK ternyata tidak luput dari

sanksi etik.

“Kasus Surat Perintah Penyidikan (Spridik) KPK terjadi karena ada

kebocoran. Sehingga ditegakkan komite etik atas itu. Nah sekarang kalo

memang benar juga ditegakkan komite etik. Nah sampai sekarang gak

terbukti tuh siapa dan sampai sekarang masih menggantung. Jangankan

soal itu, soal perobekan kertas hasil penyidikan aliran dana korupsi impor

sapi, Basuki Hariman, itu juga sampai sekarang kan gak jelas di KPK dan

itu menjadi pertanyaan.”17

Perangkat bingkai pendukung lainnya yaitu depiction yang mencoba

memaparkan bagaimana KPK sebagai lembaga yang independen harus

memberantas korupsi meskipun isu korupsi tersebut datangnya dari dalam KPK.

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV memberikan penamaan yang

mampu mengonstruk pemirsa untuk dapat mengawal kasus korupsi dan

membantu KPK. Dalam Segmen 3 ini, Program Documentary Talkshow Aiman

Kompas TV melabeli KPK dengan penegasan bahwa institusi pemberantasan

korupsi merupakan lembaga yang dibangun dengan perjuangan penegakan

perilaku dan kejujuran.

17

Wawancara pribadi dengan Aiman Witjaksono, Produser Eksekutif Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV, Tanggal 27 November 2018 di Studio Orange

Kompas TV Pukul 15:30 WIB

 

Page 86: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

74

Dalam Segmen 4, Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV

menjalankan fungsi pers kontrol sosial. Fungsi pokok media atau pers di negara-

negara demokrasi adalah mengadakan fungsi kontrol sosial atau pengawasan

masyarakat. Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV mengajak

pemirsa untuk berpikir kritis terkait peristiwa yang menimpa lembaga independen

ini dan mengajak masyarakat untuk menyuarakan jika terjadi penyimpangan di

institusi lembaga pencegahan korupsi yang merupakan aset milik bangsa.

“Karena kita punya kewajiban untuk menggerakkan civil society atau

komunitas civil, Supaya pemirsa, viewers Kompas TV menjadi kritis.”18

Untuk mendukung pesan yang akan disampaikan, Program Documentary

Talkshow Aiman Kompas TV menampilkan Pelanggaran terhadap Penyidik KPK

yang diambil dari peraturan KPK nomor 11 tahun 2013 agar publik ikut berpikir

kritis dan mengawal pelanggaran terhadap penyidik KPK. Pelanggaran

diselesaikan oleh DPP (Dewan Pertimbangan Pegawai) di rekomendasi kepada

pimpinan KPK agar memberikan sanksi jika terbukti melanggar kode etik. Ini

semata-mata agar lembaga korupsi di Indonesia merupakan lembaga yang bersih

dan masyarakat harus senantiasa menjaga aset negara yang merupakan hasil dari

perjuangan penegakan integritas.

18

Wawancara pribadi dengan Aiman Witjaksono, Produser Eksekutif Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV, Tanggal 27 November 2018 di Studio Orange

Kompas TV Pukul 15:30 WIB

 

Page 87: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

75

Gambar 5.14

Gambar 5.15

 

Page 88: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

76

Segmen 4: Membahas Wawancara bersama Pimpinan KPK, Saut

Situmorang

Penjelasan Pada Segmen 4 (Wawancara bersama Pimpinan KPK, Saut

Situmorang) Membahas Tentang Proses Penegakan Hukum dan Sanksi Etik

terhadap Penyidik KPK

Dalam segmen 4, Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV

mengandaikan kembali tudingan musuh dalam selimut justru di dalam lembaga

pemberantasan korupsi. Isu ini muncul tepat disaat KPK justru mendapatkan

penghargaan karena telah melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terbesar

sepanjang berdirinya lembaga ini. Dalam hal tersebut, Program Documentary

Talkshow Aiman Kompas TV mencoba mengungkapkan kembali perumpamaan

musuh dalam selimut di KPK kepada pimpinan KPK agar isu tersebut dijawab

langsung dari pihak pimpinan, Saut Situmorang. Ide ini muncul karena

pelanggaran etik direkomendasikan dari pimpinan KPK.

Saut Situmorang selaku pimpinan KPK menjawab isu tersebut. Meskipun

ada musuh dalam selimut di KPK, tapi ia meyakinkan publik dengan

pernyataannya bahwa KPK tidak akan mati karena isu ini. Lalu kemudian

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV bertanya kembali mengenai

isu ini, sehingga pertanyaan-pertanyaan memojokan pun sempat dilontarkan agar

jawaban yang diterima merupakan pesan yang akan disampaikan kepada publik.

“Kita gabungan antara apa yang ingin dikehendaki oleh publik karena kita

juga punya data ya dan apa yang bermanfaat. Dalam artian gini, ketika ada

yang dikehendaki oleh public belum tentu yang dibutuhkan oleh publik

tapi yang dibutuhkan oleh publik belum tentu yang di ingini oleh

publik.”19

19

Wawancara pribadi dengan Aiman Witjaksono, Produser Eksekutif Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV, Tanggal 27 November 2018 di Studio Orange

Kompas TV Pukul 15:30 WIB

 

Page 89: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

77

Akhirnya setelah mengajukan pertanyaan berkali-kali dengan cepat oleh

host pada segmen 4 Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV,

Pimpinan KPK Saut Situmorang akhirnya meyakini bahwa pengkhianat di ruang

lingkup KPK itu bisa jadi sebuah “riak-riak”. Riakan dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) diartikan sebagai sesuatu yang berarti adanya gerak-gerik

perbuatan negatif yang tidak dianjurkan. Dalam hal ini di alamatkan kepada

penyidik yang ada di institusi KPK.

Perangkat bingkai selanjutnya Catchphrases, dalam hal ini Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV menegaskan saat wawancara dengan

Saut Situmorang pimpinan KPK bahwa kasus ini berjalan lamban dan tidak ada

kemajuan soal siapa saja penyidik yang disebutkan Miryam dan sudah sejauh

mana penyidikan KPK terhadap kasus tersebut. Program Documentary Talkshow

Aiman Kompas TV juga melihat bahwa kasus ini seperti tenggelam bahkan publik

mengetahui telah dilakukannya pemeriksaan justru ketika Program Documentary

Talkshow Aiman mewawancarai eksklusif pimpinan KPK.

Penulis melihat bahwa sebenarnya terdapat percampuran fakta dan opini

dalam segmen 4. Dalam sebuah kode etik wartawan, wartawan diharapkan untuk

tidak mencampuradukkan fakta dan opini karena sebuah fakta memiliki nilai

keakuratan yang tinggi dibandingkan dengan opini. Dalam hal ini, wartawan

berkomentar dan beropini menggunakan kata “saya mengatakan lambat” padahal

wartawan bisa menggantinya dengan sebutan dan mengatasnamakan rakyat jika

memang ingin membuat itu seolah-olah berasal dari pikiran rakyat.

“Itu kan kemudian menjadi pertanyaan. Apakah memang itu benar,

bagaimana proses nya, KPK harus lebih transparan. Kalau saya boleh

sarankan kepada KPK ya harus lebih transparan soal itu.”20

Klaim-klaim moral yang dijawab oleh Saut situmorang menegaskan

bahwa tidak ada satu orang pun penyidik KPK yang bebas dari pemeriksaan

sekalipun itu pimpinan KPK. Semua tidak luput dari pemeriksaan. Ia pun

meyakini bahwa penyidik KPK merupakan kumpulan orang-orang yang

20Wawancara pribadi dengan Aiman Witjaksono, Produser Eksekutif Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV, Tanggal 27 November 2018 di Studio Orange

Kompas TV Pukul 15:30 WIB

 

Page 90: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

78

berintegritas dalam hal ini mempunyai kejujuran yang tinggi. Sehingga ia

mengklaim bahwa nama-nama yang disebutkan Miryam Haryani itu tidak jelas

dan pernyataan tersebut didasarkan pada keyakinan Saut situmorang.

Saut menggambarkan kasus ini seperti api yang mampu membakar tubuh

KPK. Ia berkeyakinan akan terus maju sebagai lembaga pencegahan korupsi.

Dalam hal ini pula, Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV

menyanggah karena klaim moral yang dinyatakan oleh Pimpinan KPK, bersifat

prematur dengan hanya berdasarkan keyakinan. Masyarakat membutuhkan

kepastian pemeriksaan dari lembaga yang menjunjung tinggi sikap jujur dan

transparan mengingat isu ini terkait kasus besar korupsi KTP Elektronik.

“Bapak secara prematur mengatakan tidak, padahal belum melakukan

pemeriksaan.”21

Perangkat bingkai yang membandingkan contoh atau Exemplaar dalam

segmen 4 ini menggambarkan bahwa putusan terhadap kasus yang pernah terjadi

pada waktu itu kepada pimpinan KPK, komisi etiknya sangat berjalan. Terutama

pengawas internal yang bekerja untuk mengawas dan menyampaikan ke komisi

etik. Pada kasus yang menimpa KPK tentang bocornya informasi surat perintah

penyidikan, komisi etik memberikan teguran kepada pimpinan KPK, Abraham

Samad. Tetapi dalam kasus KTP Elektronik yang kepentingannya begitu besar,

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV mencoba menyuarakan

terkait pemeriksaan penyidik KPK. Dalam hal ini, Saut Situmorang menegaskan

kembali bahwa dalam institusi KPK tidak ada yang kebal hukum, semua diposisi

yang sama ketika melanggar sesuatu dan karena itupun komisi etik akan bekerja

sesuai laporan.

“KPK masih aktif dalam melakukan kerjanya ya OTT misalnya. Akan

tetapi bahwa ada pertanyaan-pertanyaan yang masih menggantung di

KPK, itu sebuah fakta.”22

21

Transkrip Episode Musuh dalam Selimut, Program Documentary Talkshow Aiman

Kompas TV 22

Wawancarapribadi dengan Aiman Witjaksono, Produser Eksekutif Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV, Tanggal 27 November 2018 di Studio Orange

Kompas TV Pukul 15:30 WIB

 

Page 91: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

79

Perangkat penalaran consequences pada segmen 4 semakin menjelaskan

bahwa lambannya kerja KPK memeriksa isu ini, karena sebetulnya KPK sendiri

tidak tahu siapa penyidik yang dimaksud oleh Miryam Haryani. Saut Situmorang

pun menyebutkan bahwa ternyata direktur penyidik KPK pun ikut disebutkan, dan

terkait ini direktur penyidik KPK sudah mengklarifikasi bahwa dirinya tidak

terlibat. Tetapi Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV merasa

bahwa tidak ada pengumuman yang transparan dari pihak KPK kepada publik

khususnya media terkait pemeriksaan yang sudah dilakukan terhadap direktur

penyidik KPK maupun penyidik KPK.

Perangkat bingkai deciption pada segmen 4, menempatkan KPK dalam

segmen 4 ini sebagai lembaga yang mempunyai memori organisasi yang kuat

dalam artian bahwa siapapun nanti yang menduduki jabatan apapun di KPK,

lembaga ini sudah mempunyai format tersendiri dalam menentukan pola

pelanggaran. Saut Situmorang juga menjelaskan bahwa spirit dan semangat atau

yang disebut dalam video tersebut sebagai “ruh”, KPK sebetulnya sudah

mempunyai itu. Saut Situmorang mencoba meyakini masyarakat bahwa semangat

dalam berorganisasi sudah tertanam dalam diri para pegawai. Tetapi kemudian

dipatahkan oleh Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV bertanya

kembali agar bisa mendukung pesan yang ingin dikaitkan.

Pertanyaan yang dimaksud mengenai segala sesuatu tindakan dan

solidaritas bisa hancur jika sistemnya rusak dari dalam. Kemudian Saut

Situmorang menggangguk dan mengatakan “Iya, kecuali sistem itu rusak dari

dalam.” Dalam hal ini, Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV ingin

menegaskan bahwa semua kekuatan dibangun dari dalam, jika ada pengkhianatan

dari tubuh KPK ini akan meruntuhkan ruh organisasi dan integritas KPK semakin

menjadi sebuah tanda tanya yang besar karena proses transparan yang kurang

terhadap publik.

Visual Image yang ditampilkan untuk mendukung pesan yang ingin

disampaikan dalam segmen 4, Program Documentary Talkshow Aiman Kompas

TV menayangkan gambar berupa video demonstrasi massa HMI terkait dengan

penekanan isu yang bisa jadi memancing emosi massa untuk dapat melakukan

 

Page 92: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

80

 

Page 93: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

81

C. Episode Musuh dalam Selimut di KPK Pada Program Documentary

Talkshow Aiman Kompas TV

Dengan menggunakan perangkat framing William A. Gamsondan A.

Modigliani, dapat terlihat bagaimana Program Documentary Talkshow Aiman

Kompas TV mengkonstruk realitas. Proses konstruksi realitas tentu tidak bisa

dilepaskan dari proses editing dan bagian yang melibatkan struktur organisasi

yang ada dalam program tersebut. Proses pembingkaian memang tidak bisa lepas

dari pemberitaan di media.23

Menurut Gamson dan Modigliani yang merupakan tokoh penganut

paradigma konstruktivis, media menentukan cara pandang sendiri dalam

mengkonstruk realitas lewat kemasan atau yang disebut dengan package.

Pemberitaan mengenai episode “Musuh dalam Selimut di KPK” yang dikemas

oleh Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV semenarik mungkin

dan dirangkai sedemikian rupa agar pemirsa atau khalayak mengerti tentang isu

yang dibahas.

Sebelumnya KPK dikenal sebagai lembaga yang independen dengan

kekuatan dari para pejuang integritas yaitu penyidik KPK. Keterlibatan penyidik

KPK dalam kasus KTP Elektronik membuat pemberitaan miring terhadap KPK

menjadi sorotan publik dan dikemas menjadi sebuah tayangan dalam Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV.

Bukan hanya kebiasaan KPK yang selalu terbuka kepada wartawan

mengenai persoalan-persoalan yang terjadi, tetapi kebiasaannya juga yang selalu

membuktikan kasus korupsi yang sedang ditangani dengan konferensi pers kepada

awak media secara transparan. Sejak kasus KTP Elektronik yang ditangani, KPK

mengalami berbagai macam tantangan dan yang terbaru adanya tudingan penyidik

KPK yang menemui anggota DPR agar tidak banyak nama yang disebut dalam

kasus KTP Elektronik. Selain itu juga ada dugaan permintaan uang 2 milyar

rupiah agar kasus aman dari jeratan.

23

Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta: Lkis

Yogyakarta, 2002), h.261.

 

Page 94: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

82

Seperti yang ditayangkan oleh Program Documentary Talkshow Aiman

Kompas TV episode “Musuh dalam Selimut di KPK” pada segmen 1, Program

Documentary Talkshow Aiman menayangkan kembali kesaksian dari tersangka

KPK kasus KTP Elektronik yang mengungkap adanya seorang direktur dan

penyidik KPK yang menemui anggota DPR terkait kasus korupsi KTP Elektronik.

Kesaksian itu ditayangkan dalam sebuah rekaman di persidangan yang menurut

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV merupakan sebuah fakta

persidangan.

Selanjutnya pada segmen 2 episode “Musuh dalam Selimut di KPK”,

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV menghadirkan saksi KTP

Elektronik yang juga sekaligus pengacara tersangka KPK yang mengungkap

pertama kali dugaan bocornya informasi ke DPR oleh sekumpulan penyidik KPK.

Narasumber yang dihadirkan yaitu Elsa Syarief yang mengungkapkan bahwa

penyidik KPK datang pada malam hari kepada tersangka KPK, Miryam Haryani,

agar mencabut nama-nama yang ada di Berita Acara Pemeriksaan (BAP) sehingga

bisa terlepas dari jeratan. Dalam tayangan tersebut, begitu jelas digambarkan

bagaimana Elsa Syarief menangis karena ikut menjadi saksi atas pernyataan

tersangka KPK dan aspek-aspek pembenaran yang coba diterangkannya terkait

penyidik KPK.

Begitupun pada segmen 3 episode “Musuh dalam Selimut di KPK”,

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV menayangkan bagaimana

kasus di internal KPK pernah terjadi empat tahun lalu, saat surat perintah

penyidikan bocor ke publik. Pada saat itu prosesnya terbuka ke publik sehingga

muncul konsekuensi etik. Dalam tayangan ini, Program Documentary Talkshow

Aiman Kompas TV menyayangkan proses penyelidikan tentang penyidik KPK

yang terjadi pada kasus ini tidak dilakukan secara transparan kepada media dan

tidak ada penjelasan terkait siapa saja nama penyidik KPK tersebut.

Segmen 4 pada episode “Musuh dalam Selimut di KPK”, Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV mewawancarai Pimpinan KPK, Saut

 

Page 95: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

83

Situmorang untuk menjawab isu yang tengah menghampiri KPK. Saut

menanggapi isu tersebut dan membantah bahwa penyidik KPK melakukan hal

tersebut. Ia percaya bahwa penyidik KPK merupakan orang-orang yang

berintegritas dan nama-nama yang disebutkan belum jelas. Tapi dalam wawancara

eksklusif tersebut, Pimpinan KPK akhirnya meyakini bahwa musuh dalam selimut

di tubuh internal KPK bisa jadi sebuah riakan yang artinya ada gerak gerik

perbuatan negatif.

Dari 4 segmen yang di tayangkan oleh Program Documentary Talkshow

Aiman Kompas TV dapat mengkonstruksi persepsi individu dan kelompok atau

lembaga yang terkait dengan perannya terhadap masyarakat. KPK, sangat

disayangkan mendapat tudingan pengkhianatan dalam kasus KTP Elektronik

dengan menemui anggota DPR untuk membocorkan informasi dan meminta

sejumlah uang agar tidak semua nama tersebut dan lolos dari jeratan hukum.

“Karena ada anggota KPK yang bertemu dengan anggota DPR. Harusnya

KPK mengusut terkait dengan KTP Elektronik di DPR, tetapi malah

bertemu.”24

Dari pernyataan yang disampaikan di atas, sejumlah pihak menyayangkan

KPK tidak membuka kasus ini secara terang-terangan bila kenyataannya penyidik

KPK melakukan pertemuan dengan pihak DPR dengan membocorkan informasi

dan meminta uang 2 miliar rupiah. KPK dikenal sebagai lembaga yang

independen, bersih dari kasus dan memegang asas integritas tentu tudingan

tersebut harusnya tidak sampai ke telinga publik. Khalayak dapat mengkonstruksi

bagaimana citra KPK saat ini, seperti yang dikenal pubik bahwa KPK dapat

melakukan penyelidikan terhadap kasus yang dihadapi dan prosesnya selalu

dilakukan secara transparan. Sehingga pertanyaan-pertanyaan besar yang belum

terjawab di KPK dipertanyakan integritasnya dalam menangani kasus di internal

KPK ini. KPK mempunyai roh organisasi yang kuat akan tetapi semua akan

24

Wawancara pribadi dengan Aiman Witjaksono, Produser Eksekutif Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV, Tanggal 27 November 2018 di Studio Orange

Kompas TV Pukul 15:30 WIB

 

Page 96: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

84

menjadi lemah jika sistem tersebut rusak dari dalam. Begitulah perubahan citra

KPK seiring berjalannya waktu.

Yang menarik adalah Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV

dalam episode “Musuh dalam Selimut di KPK” memposisikan berada di pihak

masyarakat yang menyayangkan KPK tidak mengusut dan membuka ke publik

terkait isu ini. Padahal KPK merupakan role model pencegahan kasus korupsi

yang harusnya isu terkait penyidik KPK menemui anggota DPR agar tidak semua

nama terjerat kasus korupsi KTP Elektronik tidak sampai ke telinga publik.

Gambar 5.18

 

Page 97: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

85

Gambar 5.19

 

Page 98: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

86

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian pada Program Documentary Talkshow Aiman

Kompas TV episode “Musuh dalam Selimut di KPK”, penulis menemukan

beberapa temuan-temuan yang menyita perhatian publik pada bingkai

yang di konstruksi oleh Program Documentary Talkshow Aiman Kompas

TV dengan kemasan yang menarik yang ditampilkan dalam tayangan

tersebut.

1. Pembingkaian yang dilakukan oleh Program Documentary Talkshow

Aiman Kompas TV terkait dengan pemberitaan penyidik KPK yang

menemui anggota DPR dan meminta uang 2 miliar rupiah, Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV tidak memihak pada

Komisi Pemberantasan Korupsi atau kontra terhadap KPK. Hal tersebut

terlihat dari konstruksi yang dibangun dari pemilihan judul yang

diangkat untuk ditayangkan dan disiarkan kepada publik yang

memberikan kesan negatif terhadap KPK dan juga video pemeriksaan

yang ditonjolkan terus menerus untuk menerangkan bahwa ada

penyidik KPK menemui anggota DPR.

Narasumber yang diwawancarai dalam episode “Musuh dalam

Selimut di KPK” memberikan keterangan dan kesan bahwa pembusuk

didalam KPK diyakini keadaaannya terkait pemberitaan penyidik KPK

yang menemui anggota DPR untuk membocorkan informasi kasus KTP

Elektronik.

Konstruksi yang dilakukan oleh Program Documentary Talkshow

Aiman Kompas TV merupakan bentuk hal yang kontra terhadap KPK.

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV memberikan

alasan bahwa konstruksi yang dilakukannya bukan semata-mata karena

media akan tetapi berangkat dari kepentingan publik, media hanya

melakukan packaging atau kemasan sehingga pemberitaan

 

Page 99: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

87

tersebutdapat disaksikan oleh publik sebagai sesuatu yang benar-benar

terjadi. Packaging yang dilakukan oleh Program Documentary

Talkshow Aiman Kompas TV dikemas dengan mudah agar masyarakat

dapat memahami dan berfikir kritis. Program Documentary Talskhow

Aiman menerangkan bahwa apa yang ditayangkan merupakan isu yang

beredar di masyarakat kala itu.

Pada pemberitaan ini, wartawan juga dituntut untuk sejalan dengan

visi misi program dalam penayangannya. Program Documentary

Talkshow Aiman Kompas TV memiliki visi menciptakan masyarakat

atau pemirsa yang menonton program ini menjadi kritis agar jika ada

ketidakberesan dalam lingkungan pemerintah, pemirsa bisa

menyuarakan pendapatnya. Penyidik KPK yang melakukan pertemuan

dan membocorkan informasi bahkan meminta uang agar kasus lolos

dari jeratan merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan integritas

KPK sehingga publik menyuarakan agar diberikan sanksi etik dan

sanksi hukum.

Konstruksi yang dibangun oleh Program Documentary Talkshow

Aiman Kompas TV berhasil mendapatkan respon seperti yang

diharapkan untuk memengaruhi persepsi khalayak. Dari hasil konstruksi

tersebut khalayak mendapat pandangan negatif karena pertemuan

penyidik KPK dengan anggota DPR seharusnya tidak terjadi ditengah

pengusutan kasus KTP Elektronik.

2. Kasus-kasus korupsi yang ditangani KPK selalu diungkap secara

transparan tetapi semenjak ada tudingan penyidik KPK membocorkan

informasi dan meminta uang kepada anggota DPR agar lolos dari jeratan,

hal tersebut tidak diungkap ke publik sampai saat ini. Hal tersebut

akhirnya dapat menciderai tubuh KPK sehingga menjadi sebuah ujian

integritas dan pengkhianatan. Program Documentary Talkshow Aiman

Kompas TV melihat hal tersebut harus disiarkan kepada publik dengan

tayangan yang mendalam.

Dalam wawancara bersama Produser Eksekutif sekaligus Host

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV, menyayangkan

 

Page 100: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

88

tentang tudingan miring yang di alamatkan kepada institusi KPK bahwa

seharusnya KPK menjadi lembaga yang mengusut tuntas nama-nama yang

masuk lingkaran korupsi akan tetapi malah bertemu untuk dan

membocorkan informasi agar tidak semua nama terseret. Pertemuan

tersebut seharusnya tidak terjadi karena kasus KTP Elektronik merupakan

kasus yang besar sehingga KPK harusnya menjadi lembaga yang

independen dan integritas.

B. Saran

1. Dalam memberitakan peristiwa atau isu, hendaknya media tidak

menggunakan kata-kata yang bisa menggiring opini publik ke arah

yang negatif sebelum adanya klarifikasi dari pihak terkait.

2. Media seharusnya tidak menyebutkan nama atau identitas yang diduga

karena media harus memegang asas praduga tak bersalah sehingga pers

tidak mempunyai kewajiban memojokan siapapun.

3. Kualitas fakta akan lebih terealisasi jika media mampu mewawancarai

orang yang terkait dalam pemberitaan ini yaitu penyidik KPK maupun

direktur penyidik KPK yang disebutkan dalam episode “Musuh dalam

Selimut di KPK”.

 

Page 101: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

DAFTAR PUSTAKA

Armada Sukardi, Wina. Kajian Tuntas 350 Tanya Jawab. Jakarta: Dewan Pers,

2012.

Bungin, Burhan. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo,

2006.

Bungin, Burhan. Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan Pengaruh Media

Massa, Iklan Televisi dan Keputusan Konsumen serta Kritik Terhadap Peter

L. Berger & Thomas Luckmann. Jakarta: Prenada Media Group, 2008.

Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus

Teknologi Komunikasi di Masyarakat, Jakarta: Kencana, 2006.

Efendi, Herry. Industri Pertelevisian Indonesia. Jakarta: Erlangga, 2008.

Eriyanto, Analisis Framing Konstruksi, Ideologi, Politik Media. Yogyakarta:

LKiS, 2008.

Febari, Rizki. Politik Pemberantasan Korupsi; Strategi ICAC Hong kong dan

KPK Indonesia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015.

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2013.

Harahap, Arifin S. Jurnalistik Televisi Teknik Memburu dan Menulis Berita.

Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia, 2006.

Herdiansyah, Harris. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial.

Jakarta: Salemba Humanika, 2012.

Heryanto, Gun Gun. Komunikasi Politik di Era IndustriCitra. Jakarta: PT

Lasswell Visitama, 2010.

Jumroni, Metode-Metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Press,

2006.

Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media

Gorup, 2006.

Kusumaningrat, Hikmat & Purnama Kusumaningrat. Jurnalistik: Teori dan

Praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006.

Moaleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006.

 

Page 102: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

Mondry. Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Penerbit Ghia

Indonesia, 2008.

Morrisan. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta: Prenada Media Group, 2008.

Mulyana, Deddy & Solatun, Metode Penelitian Komunikasi:Contoh-Contoh

Penelitian Kualitatif dengan Pendekatan Praktis. Bandung: PT Remaja

Rosda Karya, 2008.

Nazim, Moh. Metodologi Penelitian. Bandung: Ghalia Indonesia, 1999.

Ruslan, Rosady. Metodologi Penelitian Publik Relation dan Komunikasi. Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 2003.

Saeful Muhtadi, Asep. Komunikasi Politik Indonesia. Bandung: Rosdakarya,

2008.

Saeful Muhtadi, Asep. Komunikasi Politik Indonesia. Bandung: Rosdakarya,

2008.

Shihab, Quraish. Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran

Sobur, Alex. Analisis Teks Media. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012.

Sumaridia, Haris. Jurnalistik Indonesia „Menulis Berita dan Feature. Bandung:

PT Remaja Rosda Karya Offset, 2008.

Willing Barus, Sedia. Jurnalistik Petunjuk Teknis Menulis Berita. Jakarta:

Erlangga, 2010.

Sumber Data Narasumber:

Data: HRD Kompas TV

Transkrip Episode Musuh dalam Selimut di KPK dalam Program Documentary

Talkshow Aiman Kompas TV.

Wawancara pribadi dengan Aiman Witjaksono, Producer Eksekutif Program

Documentary Talkshow Aiman Kompas TV, 27 November 2018 di Studio

Orange Kompas TV.

Sumber Data Internet:

 

Page 103: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

http://www.Kompas.tv/index,php/front/profil diakses pada tanggal 26 November

2018 Pukul 12:30 WIB.

https://www.Kompas.tv/content/program diakases pada tanggal 26 November

2018 Pukul 13:00 WIB.

https://id.linkedin.com/company/kompas-tv di akses 06 Januari 2019 pukul 12:47

 

Page 104: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Transkrip Musuh Dalam Selimut di KPK

Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV

SEGMEN 1

Video Rekaman Miryam Haryani:

Miryam Haryani: ndak ada bamsut pak, ngga ada bamsut waktu

Miryam Haryani: apalagi bang? Iya pasti tadi lo panggilkan,KPK

Miryam Haryani: gue udah ketemu penyidik tujuh orang dengan pegawainya

Miryam Haryani: terus ketemu pak, dengan yang namanya ini pak

Novel baswedan: siapa namanya?

Miryam Haryani: gak kenal.

Novel baswedan: hmm?

Miryam Haryani: nih coba nih (menunjukan kertas)

Novel baswedan: hmm..

Miryam Haryani: ini pak nih

Novel baswedan: hmm.. Pak direktur

Muncul Artikel

Judul artikel: Miryam sebut ada pertemuan 7 penyidik KPK dengan komisi

III DPR

Video rekaman Miryam Haryani:

Ambarita damanik: Mereka minta berapa Bu?.

 

Page 105: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

Miryam: Dua milyar Pak! Terus saya nggak ngomong, saya nggak ngomong.

Ambarita damanik: (batuk)

Muncul Artikel

Judul Artikel: Miryam sebut oknum penyidik dan direktur penyidik KPK

minta duit Rp. 2 M?

Pembusuk dari dalam KPK benarkah ada? Mulai tercium dari pernyataan seorang

tersangkanya.

Saudara, ada sebuah gedung di Menteng, Jakarta Pusat, disinilah Miryam Haryani

pertama kali sebelum ke pengadilan dan mencabut BAPnya, bercerita kepada

sahabatnya. Disinilah Miryam Haryani bercerita terkait BAP siapa saja yang

menerima apa dari proyek e-KTP dan dikorupsi oleh sejumlah politisi di DPR

apakah Miryam Haryani juga bercerita terkait pemerasan Milyaran Rupiah yang

dialaminya?

Aiman: Jadi benar Pak ada musuh dalam selimut di KPK?

Saut Situmorang (Pimpinan KPK): Ya bisa jadi itu riak riak

Aiman: Jadi betul Pak?

Saut Situmorang (Pimpinan KPK): (menjawab dengan mengangguk)

Aiman: Novel Baswedan pernah disetujui untuk menjadi direktur pengawas

internal KPK termasuk juga yang menyidik yang mengawasi penyidik internal di

KPK, tapi kemudian dibatalkan oleh pimpinan KPK. Betul berita ini pak?.

Saut Situmorang (Pimpinan KPK): Itu hanya proses ya.

Aiman: Jadi betul pada waktu itu sudah diseutuji tapi kemudian digagalkan oleh

pimpinan KPK?

 

Page 106: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

Opening

Pembusuk dari dalam KPK, benarkah ada? Mulai tercium dari pernyataan seorang

tersangkanya, Miryam Haryani namanya, dimintai uang 2 Milyar Rupiah oleh

sekumpulan penyidik. Segala bocoran informasi juga akan diberikan segera.

Sebuah peristiwa yang tak bisa dianggap biasa saudara. Apa yang terjadi

sesungguhnya? Benarkah sebuah fakta atau sekadar karangan belaka. Saudara

saya Aiman witjaksono, saya akan mencoba untuk mencari jawaban, Musuh

dalam Selimut di KPK.

Video

Ditampilkan video rekaman persidangan Miryam Haryani

Miryam Haryani: Ndak ada bamsut pak, ndak ada bamsut waktu..

Miryam Haryani: Apalagi bang? Iya pasti tadi lo ambil kan? KPK.. Gue udah

ketemu penyidik tujuh orang dan pegawainya

Miryam Haryani: Terus ketemu pak dengan ini pak

Novel baswedan: Siapa namanya?

Miryam haryan: Gak kenal

Novel baswedan: Hmm?

Miryam Haryani: Nih coba nih (menunjukan kertas)

Novel baswedan: Hmm..

Miryam Haryani: Ini pak nih

Novel baswedan: Hmm.. Pak direktur

Ambarita damanik: Mereka minta berapa Bu?

Miryam Haryani: Dua milyar pak! Terus saya ngomong, saya nggak ngomong

Ambarita damanik: (batuk)

 

Page 107: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

Narator

Kasus korupsi yang semakin hari semakin panas, KTP elektronik alias e-KTP

memasuki babak baru. Musuh dalam selimut di KPK membuat banyak orang

tersentak. Benarkah ada?

Fakta terungkap saat pengadilan memutar video rekaman pemeriksaan Miryam

Haryani pekan lalu. Kala itu, Miryam mengungkap adanya petinggi KPK yang

selalu mendatangi komisi III DPR dalam setiap kasus korupsi yang sedang

ditangani KPK. Miryam mengaku tak kenal orang itu, lalu Miryam menunjukan

sebuah catatan ke penyidik KPK, Novel Baswedan yang memeriksanya. Novel

pun lantas mengenal dan tahu bahwa pejabat yang dimaksud adalah direktur

penyidikan KPK yang kini dijabat oleh Brigjen Polisi Aris Budiman.

Tak cukup disini, uang pelicin juga disebut Miryam dimintakan agar kasusnya

aman alias lepas dari jeratan. Jumlahnya pun fantastis, 2 Milyar Rupiah.

Video

Jejak Miryam dengan menggunakan info grafik

1 Desember 2016 KPK periksa Miryam sebagai saksi

Narrator: Miryam Haryani menjadi salah satu nama yang paling disorot sejak

awal kasus korupsi e-KTP bergulir. Miryam diperiksa KPK sebagai saksi korupsi

e-KTP pada 1 Desember tahun lalu.

Awal Maret 2017 Miryam temui Elsa Syarief

Narrator: Awal Maret 2017 Miryam Haryani dan pengacara Anton Taufiq

menemui pengacara Elsa Syarief dikantornya sebanyak tiga kali. Miryam

menceritakan dan berkeluh kesah atas kasus korupsi yang tengah menimpanya

kepada Elsa.

23 Maret 2017 Miryam mencabut BAP

 

Page 108: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

Narator: Pada 23 Maret, Miryam Haryani dihadirkan dalam sidang korupsi e-

KTP dengan terdakwa Irman dan Sugiharto, dua pejabat kemendagri. Namun pada

saat itu pula ia mencabut keterangannya di Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Miryam mengaku mendapat tekanan dari penyidik KPK.

5 April 2017 KPK tetapkan Miryam Haryani tersangka (Pemberi

Keterangan Tidak Benar)

Narator: Sepekan kemudian didatangkan dua penyidik yang memeriksa Miryam,

Novel Baswedan dan Ambarita Damanik. Diputar pula rekaman yang

menunjukan, sama sekali tidak ada tekanan saat pemeriksaan.

14 Agustus 2017 pengadilan membuka rekaman video pemeriksaan Miryam.

Terungkap dugaan bocornya informasi KPK & pemerasan RP. 2 Milyar

Narator: Tiga bulan berselang, 14 Agustus lalu pengadilan tindak pidana korupsi

membuka lengkap rekaman video pemeriksaan Miryam saat diperiksa penyidik

KPK, Novel dan Ambarita. Dalam rekaman video inilah, Miryam menyebutkan

adanya tujuh penyidik KPK yang mengadakan pertemuan dengan anggota komisi

III DPR dan ada permintaan uang pelicin Rp. 2 Milyar Rupiah agar kasusnya

aman juga oleh penyidik KPK.

Wawancara

Febri Diansyah (juru bicara KPK): kami membuka rekaman itu apa adanya

meskipun didalam rekaman itu, Miryam juga mengatakan dari pembicaraan dia

pada salah seorang di DPR. Dari pembicaraan dia disana kemudian dia mendengar

atau dapat informasi ada tujuh nama ada seperti yang disebutkan tadi. Nah, karena

itu tadi terkait dengan internal KPK. Meskipun itu bisa jadi tidak benar atau bisa

jadi juga benar. Maka proses pemeriksaan internal tentu akan kita lakukan.

Narator

Pasca tersandung kasus e-KTP, Miryam beberapa kali menyampaikan sejumlah

cerita kepada Elsa Syarif di kantornya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

(menunjukan Gedung Advokat Elsa Syarif) disinilah Miryam bertemu dengan

 

Page 109: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

pengacara Anton Taufiq yang belakangan diketahui orang yang diduga

memengaruhi Miryam untuk mencabut keterangannya di BAP berdasarkan

permintaan salah satu tersangka korupsi e-KTP Markus Narim.

Video

Video yang diputar merupakan video persidangan Miryam Haryani dengan

saksi Elsa Syarief

Hakim: Begini saya bacakan, apakah benar atau tidak keterangan Ibu ini ya. Yang

melakukan penekanan dan meminta agar Miryam Haryani mencabut semua

keterangan adalah Setya Novanto (ini keterangan Ibu ya), Harimun Harahap,

Akbar Faisal, Markus Nari, Jamal Aziz, dimana pada waktu itu Setya Novanto

menunjukan kepada Miryam Haryani salinan BAP dan surat dakwaan yang

menyebabkan merasa terpojok dan merasa dan seterusnya. Benar gak ada

keterangan seperti ini ada keterangan Miryam pada saat dia konsultasi dengan Ibu?

Elsa Syarief: Cerita bahwa ada menjelaskan BAP itu Miryam tahu dari BAP

bahwa BAP itu ada itu benar. Tetapi masalah siapa mencabut itu rasanya saya

ragu-ragu dengan itu. Karena waktu itu apa, karena dalam Bap-Bapnya Yani kalau

bapak baca semua itu semua ada kaitanya dengan Hairun Harahap, Setya

Novanto, Jamal Aziz, terlalu banyak itu karena kita waktu itu membahas nama-

nama itu didalam BAPnya yang asli yang sebelumnya belum dicabut. Nah

sehingga saya jadi rancu.

Hakim: Begini ya Bu ya, kita perkecil saja. Saya hanya ingin menanya kepada

Ibu apakah keterangan yang Ibu berikan ini benar atau tidak bahwasanya kalau

yang saya baca, penekanan dan meminta agar Miryam mencabut itu adalah Setya

Novanto, Hairun Harahap Akbar Faisal dan lain sebagainya.

Elsa Syarief: sebagian itu benar sebagian saya ragu-ragu

Video WawancaraElsa Syarief

 

Page 110: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

Elsa Syarief: Apakah saya simpan dimana itu terselip atau dimana waktu ditanya

KPK BAP yang itu kan saya inget banget yang itu yang masalah keterangan

bahwa saya menerima uang dari Markus Nari melalui Pak Faisal Akbar dan Jamal

Aziz itu memang diatas. Sehingga kalau Anton Taufiq bilang di stabilo diatas

yang saya lihat bukan diatas saya lihat dibawah cuman saya kan gatau siapa yang

mencoret. Jadi tadi diselimurkan dengan berita-berita di televisi, di koran atau

sehubungan. Saya bilang saya ga pernah ga pernah saya mengatakan bahwa

Anton Taufiq nyelonong datang terus menarik terus dia tuh bilang ada tenaga ahli

namanya Akbar.

Narator: Aliran dana e-KTP yang di korupsi masih menyimpan banyak sekali

misteri. Korupsi besar triliyunan Rupiah baksebuah drama yang berisi ancaman,

bahkan serangan sejumlah pihak kepada penegak hukum. Tujuannya satu,

menjegal kasus ini agar terhenti tak semua pejabat yang terjerat. Mulai pansus hak

angket KPK, serangan keji terhadap mata penyidik KPK Novel Baswedan,

kemudian tewasnya saksi kunci Johanes Marliem yang diduga memiliki rekaman

lengkap pembagian aliran dana korupsi. Hingga terbongkarnya dugaan musuh

dalam selimut justru di lembaga anti korupsi KPK. Semuanya tertuju satu hal

membuat lemah dan runtuhnya integritas KPK memberantas korupsi negeri ini.

SEGMEN 2

Narator:

Saudara ada sebuah gedung di Menteng, Jakarta Pusat, inilah Miryam Haryani

pertama kali sebelum ke pengadilan dan mencabut BAPnya bercerita kepada

sahabatnya. Disinilah Miryam Haryani bercerita terkait dengan BAP siapa saja

yang menerima apa di proyek e-KTP dan di korupsi oleh sejumlah politisi di

Dewan Perwakilan Rakyat. Apakah Miryam Haryani juga bercerita terkait

pemerasan Milyaran Rupiah yang dialaminya? Saya akan masuk mencari tahu

dari keluh kesah Miryam Haryani pada waktu itu.

 

Page 111: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

Wawancara dengan Elsa Syarief di Kantor Advokat Elsa Syarief, Menteng,

Jakarta Pusat

Aiman: Bu Elsa Syarief. Aiman Kompas TV Bu

Elsa Syarief: Selamat datang.

Aiman: Terimakasih Bu. Di kantor Ibu ya. Dan kantor ini menjadi saksi bisu

pertemuan antara Ibu dengan Miryam Haryani betul ya Bu ya. Luar biasa Ibu juga

menjadi saksi kunci kasus e-KTP kalo begitu Bu?

Elsa Syarief: Tapi tidak menyenangkan.

Aiman: Tidak menyenangkan Bu, Bu saya mohon maaf Bu kalau harus bertanya

kepada Ibu terkait dengan hal yang tidak menyenangkan tadi yang Ibu katakan.

Tapi bagaimanapun juga kantor ini adalah saksi yang merekam pada waktu itu

adalah pertemuan Ibu dengan Miryam Haryani. Di kantor ini dan apa yang

dibicarakan Miryam Haryani termasuk rekaman pemeriksaan dia dan termasuk

pemerasan kepada Miryam Haryani 2 Milyar Rupiah dari penyidik KPK.Saya

ingin tahu soal itu. Boleh saya diajak Ibu keliling ke kantor. Saya ingin tahu

dimana pertama kali Miryam Haryani bertemu Ibu dan cerita apa ke Ibu, cuhat

apa ke Ibu. Boleh ya Bu ya.

Elsa Syarief: Silahkan.

Aiman: Terima Kasih Bu.

Aiman: Ibu merasa terancam?

Elsa Syarief: Gak usah saya sebutin kok. Gak enak deh saya dari kasus yang

pertama kali 2013 itu. Pertama ya, karena saya sebagai lawyers diancam mau

dipidana lah diancam cabut izin saya.

Aiman: Oleh siapa Bu?

Elsa syarif: Oleh banyak orang.

 

Page 112: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

Aiman: Dan saudara saya sudah berada diruangan kantor advokat Elsa Syarief.

Disini Bu jadi saksi bisu pada waktu itu pertama kali Miryam Haryani datang

kesini.

Aiman: Duduk dimana Bu?

Elsa Syarief: Jadi saya duduk disini, yani disini, disini kakak sepupunya

(menunjukan tempat duduk)

Aiman: Hanya bertiga pada waktu itu?

Elsa Syarief: Iya hanya bertiga

Aiman: Untuk apa Miryam Haryani datang ke Ibu? Sudah di BAP waktu itu oleh

KPK?

Elsa Syarief: Sudah.

Aiman: Dan setelah itu kemudian ditarik BAP nya Bukan karena Ibu?

Elsa Syarief: Oh Bukan.

Aiman: Sama sekali Ibu tidak menyarankan itu?

Elsa Syarief: Tidak.

Aiman: Jadi apa yang dia datang pada waktu itu pertama kali setelah di BAP oleh

KPK, dia datang ke Ibu, dia curhat padahal Ibu bukan pengacaranya?

Elsa Syarief: Bukan, saya sebagai teman.

Aiman: Apa yang dia sampaikan dan kenapa ke Ibu?

Elsa Syarief: Ya memang yani itu dekat sama saya. Jadi waktu campaign di

Cirebon saya yang suka bantu ikut campaign saya yang suka bantu ikut campaign

bersama-sama.

Aiman: Di Partai Hanura Bu?

Elsa Syarief: Iya di Partai Hanura.

 

Page 113: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

Aiman: Ibu juga sama-sama di Partai Hanura?

Elsa Syarief: Iya, nah kali ini datang Yani tuh dalam posisi agak tertekan, agak

sedih dan agak marah, emosi lah.

Aiman: Kenapa?

Elsa Syarief: Karena dia merasa KPK membocorkan BAP dia sebelum dia

memberikan kesaksian.

Aiman: Belakang diketahui panitera pengadilan membocorkan itu Bu? Bukan

KPK?

Elsa Syarief: Iya betul

Aiman: Apa yang disampaikan pada waktu itu Bu? Kekhawatiran dia karena

BAPnya bocor apa yang dikhawatirkan terkait itu?

Elsa Syarief: Ya dia merasa diposisi dia sebagai anggota DPR jadi tertekan,

merasa terisolir, merasa jadi pengkhianat, merasa dibenci semua orang.

Aiman: Karena menyebut beberapa nama?

Elsa Syarief: Betul. Di dalam BAP tuh orang udah bisa baca nama-nama itu jadi

orang bilangnya kalau berkumpul gitu ya kan karena banyak, saya juga dia sebut

namapun saya gak inget ya. Berkumpul itu mereka bilang begini “Yani kenapa

kamu bikin BAP begini, kamu tahu gak, hanya kamu sendiri yang ngaku terima

uang yang lain semua gak ada yang ngaku terima uang” itu saya ingat benar kata-

kata itu.

Aiman: Oleh karena itu di pengadilan berikutnya pada saat dia ditanyakan

BAPnya dia tidak mengakui sama sekali?

Elsa Syarief: Seluruhnya. Waktu itu memang saya lihat dia ada gejala karena dia

takut, dia mungkin konsultasi bagaimana dia mencabut. Tapi, saya udah cegah

saya bilang kasus kamu ini berapa sih yang terima uang. Cuman dikit 30 Juta

sama 15 Juta cuman tuh kasusnya kecil sekali dan kamu bagusnya jadi justice

collaborator.

 

Page 114: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

Aiman: Jadi akui saja?

Elsa Syarief: Bukan akui saja, orang dalam BAP sudah ada itu beritanya.

Aiman: Saya boleh simpulkan, di dalam BAP itu benar adanya meskipun ada

beberapa yang tidak sesuai dengan apa yang di akui oleh Miryam Haryani?

Elsa Syarief: Tapi substansinya sama.

Aiman: Substansi nya benar apa yang disampaikan Miryam, jadi kalau sampai

ada kemudian Miryam Haryani ini menarik BAP. Ada sesuatu?

Elsa Syarief: Jadi ganjil gitu

Aiman: Jadi ganjil. Ibu pada waktu itu Miryam Haryani datang kesini yang

disampaikan jujur oleh Miryam Haryani adalah seperti apa yang di BAP?

Elsa Syarief: Betul.

Aiman: Meskipun ada beberapa revisi?

Elsa Syarief: Paket itu di bilang seolah-olah dia tahu sebetulnya dia tahunya

belakangan.

Aiman: Paket apa itu?

Elsa Syarief: Uang

Aiman: Isi berapa?

Elsa Syarief: Saya gak ingat. Saya gak nanya.

Aiman: Paket isi uang itu?

Elsa Syarief: Jadi dibungkus kertas coklat tulisan didalamnya ada tulisan komisi

II sehingga begitu diterima sama pembantu, malam hari, terus disitu Miryam

gatau. Besok paginya waktu dia makan, baru pembantu ngasih. Waktu ditanya

siapa, pembantu biasanya gak ingat ya namanya yaudah kan tapi ada komisi II

diambil tuh uangnya, paketnya, dia bawa diserahkan ke pak Khairuman

 

Page 115: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

Harahap,katanya dibuka itu uang barulah dia tahu terus dia tuh katanya Pak

Khairumanbilang ya silahkan aja dibagi-bagi uang itu seluruhnya.

Aiman: Ke komisi II pada waktu itu?

Elsa Syarief: Terus saya tanya seluruhnya terima uang? Terima, yang 15 juta dan

30 juta semua terima.

Aiman: Seluruh anggota komisi II pada waktu itu?

Elsa Syarief: Ya.

Aiman: Menurut Miryam?

Elsa Syarief: Menurut Miryam.

Aiman: Dan itu ada di BAP Miryam yang kemudian ditariknya?

Elsa Syarief: Ada, iya.

Video

Video pembacaan dakwaan jaksa, nama anggota DPR terima suap e-KTP

Jaksa Penuntut Umum (JPU): Sedangkan sisanya sebesar 49% atau sejumlah 2

triliun 558 Milyar Rupiah akan dibagi-bagikan. Ganjar Pranowo, Aris Wibowo,

Mustokko Meni, Lindoko, Zajuli Juwaeni, Agun Gunanjar Sudarsa, Ignatius

Mulyono, Miryam S Haryani, Nu’man Abdul Hakim, Abdul Malik Haramain,

Jamal Aziz, Markus Nari, Yasonna Laoly, dan 37 anggota komisi II DPR lainnya

Wawancara

Elsa Syarief: Kemudian terjadi memang, keliatan kakaknya juga bilang iya.

“Udahlah gapapa saya ikhlas. Benar Demi Allah.”

Aiman: Ikhlas untuk?

Elsa Syarief: Ikhlas kalau memang saya harus dihukum tapi semuanya harus

dihukum dong Bu, adil.

 

Page 116: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

Aiman: Bu, saya tanyakan ke Ibu pada waktu itu Ibu sempat baca BAP nya

Miryam?

Elsa Syarief: Baca

Aiman: Baca detail ya Bu ya. Saya ingin bertanya Bu, pada waktu itu juga

Miryam cerita soal ada penyidik KPK yang datang kepada dirinya dan meminta

uang Dua Milyar Rupiah?

Elsa Syarief: Miryam ngga ngomong gitu ya. Yang jelas saya dapat dengar dari

pengacaranya Yani Pak Agakan, dia bilang gini “Ibu gatau kan? Ibu tau gak?”

Saya bilang apa yang mesti saya tahu? “Itukan penyidik KPK itu pada sehari

sebelum ini yang membuat bingung Yani, sehari sebelum dia memberi

keterangan, penyidik-penyidik KPK tuh datang menekan dia.

Aiman: Sebelum di BAP?

Elsa Syarief: Sebelum sidang pengadilan.

Aiman: Oh sudah di BAP?

Elsa Syarief: Sudah.

Aiman: Sudah di BAP sebelum pengadilan. Datang penyidik KPK?

Elsa Syarief: Malamnya.

Aiman: Malamnya datang penyidik KPK, apa yang dilakukan?

Elsa Syarief: Ya, menekan dia. Tapi karena saya gak percaya saya gamau dengar

gamau nanya.

Aiman: Termasuk meminta uang disebutkan juga pada waktu itu?

Elsa Syarief: Meminta uang, tapi jumlahnya gatau.

Aiman: Berapa orang? Siapa?

 

Page 117: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

Elsa Syarief: Ngga ga dikasih tau. Coba ini gimana ini KPK nya. Jadi klien saya

harus berbuat apa. Aduh saya kalau gitu saya ngga tau deh, gatau saya harus beri

nasihat apa saya bilang gitu.

Aiman: Dari semua kejadian ini, Ibu termasuk salah satu saksi kunci dari kasus

besar ini, e-KTP. Penyidiknya terkena serangan Novel Baswedan, saksi kuncinya

mati mendadak yang kemudian tidak diketahui penyebabnya apa dan ada drama

pansus KPK dan sebagainya, Ibu akan terus dipanggil sebagai saksi di sidang-

sidang pengadilan kasus e-KTP. Ibu merasa terancam?

Elsa Syarief: Ya gak nyaman saya. Saat ini saya merasa gak nyaman. Dan saya

kalau misalnya harus mundur, bagusnya saya tidak terlibat deh dengan kasus ini.

Aiman: Kenapa Bu?

Elsa Syarief: Gak menyenangkan. Orang bisa bilang saya sok mau terkenal, gua

udah terkenal gausah lagi kita pake kasus-kasus beginian untuk bikin terkenal

saya. Saya pokonya gak enak lah. Saya kalau mau ulangin kadang suka nyeselin,

ngapain lu cabut berita acara itu bikin jadi gua susah. Jadi kan saya harus bela

diri. Kalau misalnya saya gak menyatakan sebenarnya kan terbukti saya yang

ngajarin dia untuk cabut itu. Dan orang-orang tuh kayanya merekayasa saya jadi

kaya orang yang bersalah.

Aiman: Ada ancaman buat Ibu?

Elsa Syarief: Gausah saya sebutin . Gak enak deh saya dari pertama kali 2013 itu

pertama ya karena saya sebagai lawyers gitu ternyata diancam mau dipidana lah

diancam mau cabut izin saya.

Aiman: Oleh siapa? Banyak orang Bu?

Elsa Syarief: Banyak orang.

Aiman: Banyak orang yang memusuhi Ibu sekarang?

Elsa Syarief: Iya.

Aiman: Ibu minta perlindungan LPS?

 

Page 118: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

Elsa Syarief: Saya sedang mempertimbangkan itu.

Aiman: Karena saya melihat Ibu mungkin nanti setiap sidang e-KTP, Ibu akan

menjadi saksi dalam persidangan itu.

Elsa Syarief: Iya sebetulnya gak enak lah.

Aiman: Ibu banyak tahu terkait dengan e- KTP?

Elsa Syarief: Emang enak? Didalam persidangan itu kan banyak yang

ketidakcocokan cerita jadi mereka tuh bikin drama seolah saya jadi orang yang

udah tua, pikun, gak fokus, lupa-lupa karena gak sama. Tapi saya ngomong yang

sebenarnya.

Aiman: Untuk menafikan keterangan Ibu?

Elsa Syarief: Iya betul.

Aiman: Padahal tidak demikian. Ibu catat semua apa yang Ibu tahu?

Elsa Syarief: Iya.

Aiman: Ibu menganggap bahwa kasus ini kasus e-KTP kasus yang luar biasa?

Elsa Syarief: Iya. Waktu kasus Hambalang ngga deh.

Aiman: Hambalang pun besar Triliunan Rupiah kerugiannya tapi tidak seperti

ini?

Elsa Syarief: Ga pernah ada yang menyentuh saya.

Aiman: Tapi kasus e-KTP kepentingannya begitu dahsyat, begitu luar biasa.

Elsa Syarief: Betul.

Aiman: Siapapun bisa menyerang siapa termasuk Ibu pun, ancaman dan lain

sebagainya Ibu rasakan itu?

Elsa Syarief: Iya.

 

Page 119: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

Aiman: Dan semua ini ada banyak luar biasa yang belum terungkap dalam kasus

e-KTP ini?

Elsa Syarief: Belum.

Aiman: Banyak Bu ya?

Elsa Syarief: Masih banyak. Saya gak tau nanti ada cerita apa lagi.

Aiman: Naluri Ibu sebagai praktisi hukum mengatakan itu karena kasus e-KTP

adalah kasus yang sangat luar biasa?

Elsa Syarief: Betul. Luar biasanya Bukan soal duitnya ya , orang-orang nya ya

yang mungkin sudah terbiasa canggih.

Aiman: Mengatur ambisi dan sebagainya?

Elsa Syarief: Iya. Sehingga akhirnya mereka merasa kalau ada kaya begini ada

ada di ring tani.

Aiman: Tapi tetap bersedia ketika nanti di minta datang ke setiap sidang

pengadilan di KPK?

Elsa Syarief: Ya, saya akan berusaha sebaik mungkin sebagai warga negara yang

baik.

Aiman: Terima kasih Bu Elsa Syarief. Pengacara senior yang telah memberikan

informasi di Program Aiman. Terima kasih Bu.

SEGMEN 3

Saudara saya berada di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan saya

akan menanyakan terkait dengan betulkah ada musuh dalam selimut di KPK?

Ikuti saya saudara.

Dimunculkan Video Rekaman Miryam Haryani

Miryam Haryani: Ndak ada bamsut pak, ndak ada bamsut waktu..

 

Page 120: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

Miryam Haryani: Apalagi bang? Iya pasti tadi lo ambil kan? KPK.. Gue udah

ketemu penyidik tujuh orang dan pegawainya

Miryam Haryani: Terus ketemu pak dengan ini pak

Novel baswedan: Siapa namanya?

Miryam haryan: Gak kenal

Novel baswedan: Hmm?

Miryam Haryani: Nih coba nih (menunjukan kertas)

Novel baswedan: Hmm..

Miryam Haryani: Ini pak nih

Novel baswedan: Hmm.. Pak direktur

Ambarita damanik: Mereka minta berapa Bu?

Miryam Haryani: Dua milyar pak! Terus saya ngomong, saya nggak ngomong

Ambarita damanik: (batuk)

Dimunculkan artikel berita: Negara Rugi RP. 2,3 Triliun di Proyek e-KTP,

KPK Yakin Hanya Setengahnya

Korupsi proyek e-KTP merupakan salah satu korupsi besar di Indonesia. 2,3

Triliun Rupiah di korupsi dari total nilai proyek 5,8 Triliun Rupiah. Drama,

ancaman, hingga serangan mewarnai pengusutan. Terakhir soal kesaksian Miryam

saat diperiksa dua penyidik KPK Novel Baswedan dan Ambarita Damanik.

Rekamannya diputar lengkap pekan lalu pada sidang pengadilan.

Pertama, soal pertemuan penyidik dengan anggota DPR yang membocorkan

informasi dari KPK. Kedua, soal permintaan uang pelicin, Dua Miliar Rupiah agar

kasus Miryam lepas dari jeratan. Namun ada yang janggal, hasil dari pernyataan

Miryam yang sudah diketahui sejak desember 2016 sampai detik ini belum ada

penjelasan terkait penyelidikan terhadap dugaan penyidik KPK yang disebut

Miryam.

 

Page 121: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

Sejumlah pihak pun menyayangkan KPK tak melakukan penyidikan kasus secara

transparan tak membuka terang-terangan.

Muncul artikel: Kasus sprindik, ketua KPK langgar kode etik

Cideranya penegakan hukum oleh KPK sempat terjadi empat tahun lalu saat Surat

Perintah Penyidikan (sprindik) terhadap Anas Urbaningrum dalam kasus

Hambalang bocor ke publik. Belakangan diketahui sprindik anas dibocorkan oleh

sekretaris ketua KPK Abraham Samad, Wiwin Suwandi. Kasus ini pun

dipecahkan dengan tepat dan transparan oleh KPK.

Muncul artikel: Bocornya sprindik Anas harus jadi pelajaran bagi Abraham

CS

Abraham Samad dan Adnan Pandu Praja, keduanya adalah pimpinan dan

mendapat sanksi etik karena kelalaian dan tidak hati-hati hingga menyebabkan

bocornya surat rahasia.

Muncul info grafik:

Pelanggaran penyidik KPK

-Dugaan pelanggaran penyidik KPK diselesaikan lewat sidang dewan

pertimbangan pegawai (DPP)

-DPP memeriksa penyidik yang melanggar disiplin berat

-DPP memberi rekomendasi sanksi kepada pimpinan KPK

(sumber pengaturan KPK nomor 11 tahun 2012)

Dugaan pelanggaran yang dilakukan pegawai atau penyidik KPK harus

diselesaikan oleh sidang dewan pertimbangan pegawai (DPP) KPK. DPP

bersidang yang kemudian merekomendasikan sanksi hasil sidang kepada

pimpinan KPK.

 

Page 122: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

KPK yang kini tengah menjadi sorotan, harus menunjukan diri sebagai lembaga

yang independen. Tidak bekerja atas tekanan dari siapapun karena KPK Bukan

hanya lembaga pemberantas korupsi tapi contoh dari perjuangan penegakan

perilaku dan integritas pribadi.

Saudara saya berada di gedung komisi pemberantasan korupsi (KPK) dan saya

akan menanyakan terkait dengan, betulkah ada musuh dalam selimut di KPK?

Ikuti saya saudara.

Video potongan wawancara

Aiman: Jadi benar pak ada musuh dalam selimut di KPK?

Saut Situmorang: Ya, bisa jadi riak riak.

Aiman: Ada betul pak?

SEGMEN 4

Saudara saya sudah bersama dengan pimpinan KPK Saut Situmorang

Aiman: Terima kasih Pak Saut sudah bersedia di wawancara dalam Program

Aiman.

Aiman: Pak Saut, luar biasa saya harus menyampaikan apresiasi selamat kepada

KPK yang telah melakukan operasi tangkap tangan terbesar sepanjang sejarah

berdirinya Komisi Pemberantasan Korupsi, 20 Miliar Rupiah lebih. Luar biasa

pak.

Saut Situmorang: Iya mudah-mudahan itu yang terakhir kali itu kan tujuannya

menghentikan.

Aiman: Bukan mencari terus?

Sauut situmorang: Bukan mencari terus.

Aiman: Permasalahan ditengah apresiasi terhadap KPK saat ini juga ada tudingan

pak, musuh dalam selimut di KPK.

 

Page 123: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

Saut Situmorang: Saya pikir ketika sesuatu saya mengatakan itu, lagu nya kan

begitu. Ketika ada keinginan pasti akan ada flame. Flame itu mungkin akan

membakar kita tapi percayalah kami tidak akan mati.

Aiman: Jadi benar pak ada musuh dalam selimut di KPK?

Saut Situmorang: Ya, bisa jadi itu riak-riak.

Aiman: Ada betul pak?

Saut Situmorang: riak-riak

Aiman: Saya bacakan pak, ini berdasarkan pernyataan dari salah satu tersangka

pemberi keterangan tidak benar, Miryam Haryani. Setiap ada kasus Komisi III

memanggil anggota DPR dan bisa mengetahui jadwal pemanggilan, dari mana?

Itu pertanyaan pertama. Yang kedua, soal permintaan uang 2 Miliar Rupiah oleh

penyidik KPK agar Miryam lepas dari kasus nya. Itu betul kejadiannya?

Saut Situmorang: Jadi itu semua kita sudah klarifikasi kepada yang bersangkutan

yang jadi potensi namanya disebut.

Aiman: Ada nama direktur penyidik KPK?

Saut Situmorang: Ada.

Aiman: Brigjen Aris Budiman?

Saut Situmorang: Ya sudah dibantah.

Aiman: Pak Aris membantah?

Saut Situmorang: Ya, yang bersangkutan malah minta di periksa duluan.

Aiman: Sudah diperiksa pak?

Saut Situmorang: Ya sudah dan sesudah habis diperiksa itu ketemu dengan kita

terus yang bersangkutan menjelaskan tidak kenal, tidak mengerti kemudian kalau

dalam perspektif hukum itu testimodium diaudietu yang artinya apa Miryam itu

mendengar mendengar mendengar, bukan dia mengalami sendiri dan itu masih

difitible.

 

Page 124: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

Aiman: Dalam rekamannya, dia menyatakan mendengar sendiri dan bertemu

dengan 7 penyidik KPK beserta direkturnya waktu itu?

Saut Situmorang: Oh ngga itu gak ada . Kita udah klarifikasi bahwa sebenarnya

apa yang dia sebutkan itu tidak seperti yang dijelaskan dan kita itu .

Aiman: Tidak seperti apa yang dijelaskan pada waktu diperiksa oleh Novel

Baswedan?

Saut Situmorang: Ya.

Aiman: Brigjen Polisi Aris Budiman, Direktur penyidikan KPK telah membantah

itu?

Saut Situmorang: Ya sudah membantah itu. Saya pribadi percaya bahwa

penyidik-penyidik KPK itu orang-orang yang berintegritas. Mereka lewat test

yang cukup selektif kok.

Aiman: Jadi direktur penyidikan tidak termasuk 7 penyidik lainnya juga

dikatakan bertemu dengan Miryam juga tidak benar?

Saut Situmorang: Ya tidak. Dan itu nama-namanya juga masih belum jelas kan

ya jadi artinya ini keyakinan kita. Ini bagian dari yang saya katakan tadi flame-

flame tadi yang mungkin akan membakar kita menjadi bikin kita jadi goyah tapi

sebenarnya kita gaakan surut. Kita akan maju terus.

Aiman: Kenapa jawabannya keyakinan pak? Kenapa jawabannya bukan hasil

pemeriksaan artinya pimpinan KPK tidak melakukan pemeriksaan terhadap

semuanya?

Saut Situmorang: Ya karena sudah dilakukan pemeriksaan tetapi klarifikasi

menunjukan tidak ada fakta fakta seperti itu.

Aiman: Dan pemeriksaan tidak dilanjutkan?

Saut Situmorang: Nanti, proses tidak akan berhenti.

 

Page 125: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

Aiman: Dan selama mereka mengatakan tidak. Pimpinan KPK, KPK percaya

bahwa mereka tidak melakukan itu?

Saut Situmorang: Ya.

Aiman : Maka tidak ada pemeriksaan lagi?

Saut Situmorang: Ya keyakinan. Itu keyakinan dan makanya oleh sebab itu

proses apakah nanti akan ada pemeriksaan lebih lanjut itu kan tergantung dari

hasil dari yang sudah dimintakan oleh pengawas internal kita.

Aiman; Bukankah janggal pak? Karena biasanya KPK punya kebiasaan yang

transparan setiap ada segala sesuatu yang tudingan dan lain sebagainya di proses

dan kemudian di umumkan secara transparan. Saya ambil contoh pada waktu

KPK kasus bocornya sprindik Wiwin Suwandi yang terkait dengan ketua KPK

saat itu Abraham Samad, kemudian dilakukan sanksi etik terhadap Abraham

Samad dan itu dilakukan prosesnya transparan yang sekarang saya mengatakan

bapak secara prematur mengatakan tidak padahal belum melakukan pemeriksaan

atau pemeriksaan belum dituntaskan?

Saut situmorang: Pemeriksaan sudah jalan dan sementara saya menyimpulkan

seperti itu dan itu belum berhenti tentunya, jadi keyakinan kita. Karena oleh sebab

itu, saya katakan kembali lagi keyakinan kita seperti itu dan apakah itu akan

berlanjut dan kita lihat kan. Pengawas internal kita kan lagi bekerja. Gaada yang

boleh tidak di cek and balance saya juga di cek and balance

Aiman: artinya masih di fifty fifty bisa iya bisa tidak?

Saut Situmorang: Iya proses itu masih berlanjut.

Aiman: KPK selain lembaga pemberantas korupsi juga role model penegakan

integritas kenapa proses ini kemudian tidak diumumkan secara transparan pak?

Saut Situmorang: KPK itu didalam undang-undang sudah mengatakan apa yang

dia lakukan saja dia harus teruka ke publik jadi ini juga nanti kita akan buka.

 

Page 126: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

Aiman: Setelah tapi proses pemeriksaan setelah dilakukan pemeriksaan rasanya

belum banyak di ungkap oleh pimpinan KPK?

Saut Situmorang: Ya karena memang prosesnya baru minggu lalu. Belum ada

Aiman: Tidak ada yang ditutup-tutupi pak?

Saut Situmorang:Ngga-ngga kok. Gabisa ditutupi.

Aiman: Bapak keberatan jika saya tanya seluruh penyidik ini berasal dari instansi

mana?

Saut Situmorang: Yang sekarang?

Aiman: Yang disebutkan oleh Miryam Haryani.

Saut Situmorang:Oh saya belum tahu nama-namanya soalnya . Kita belum tau

ya namanya asalnya dari mana dan mungkin itu nama yang disebut jumlah itu kan

gatau abcde nya kan, kita gatau belum tau cuman ada disebut nama direktur

waktu itu. Walaupun sebenarnya waktu ditunjukan itu katanya ada nama itu yang

ditunjukan itu adalah surat perintah pemanggilan . Surat perintah pemanggilan itu

yang memang penerbangan nya direktur.

Aiman: Apakah penyidik-penyidik itu penyidik yang baru atau sudah lama

bekerja di KPK?

Saut Situmorang : Itu yang kita belum tau.

Aiman: Yang diperiksa sekarang pak?

Saut Situmorang: Karena kan kita kan harus tau dulu siapa-siapa orangnya. Kita

belum sampai kesana.

Aiman: Bapak belum tau siapa yang diperiksa sampai saat ini?

Saut Situmorang: Yang baru kita meminta klarifikasi kan, baru direkturnya saja

dan dia sudah menjelaskan dia tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Miryam

tersebut.

Aiman: Sisanya tujuh penyidik lainnya belum diperiksa?

 

Page 127: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

Saut Situmorang: Kita belum tau kan namanya siapa-siapa kita belum tau belum

mengerti.

Aiman: Belum pemeriksaan juga?

Saut Situmorang: Belum.

Aiman: Kenapa begitu lama Pak?

Saut Situmorang: Bukan soal lama, ya kita harus dapat data awal dulu siapa

yang harus dipanggil kan gitu.

Aiman: Saya mendapatkan informasi juga bahwa Novel Baswedan ini kan terkait

dengan pengawasan internal . Novel Baswedan pernah disetujui untuk menjadi

Direktur Pengawas Internal KPK termasuk yang menyidik yang mengawasi

penyidik KPK tapi kemudian dibatalkan oleh pimpinan KPK. Betul berita itu pak?

Saut Situmorang: Itu hanya proses ya kemudian itu ada proses tes segala macam

ada namanya proses psikotes dan selanjutnya.

Aiman: Apakah sudah lulus semua?

Saut Situmorang: Itu udah kita klarifikasi siapa yang sebenarnya wajar untuk

ditaruh disitu terus kemudian ya pimpinan belum memutuskan. Kami berlima

mempunyai hak mempunyai veto untuk memutuskan yang bersangkutan masuk

atau tidak.

Aimana: Kenapa pimpinan menilai bahwa termasuk bapak waktu itu Novel

Baswedan tidak cocok di pengawasan internal?

Saut Situmorang: Karena naluri nya emang di penyelidikan dia, nalurinya disitu.

Nanti kalau pengawasan, dia hanya mengawsai orang-orang didalam.

Aiman: Termasuk penyidik-penyidik yang memeriksa Miryam?

Saut Situmorang: Ya jadi, lebih efisien sebenarnya dia cocok menjadi direktur

penyelidikan sebenarnya.

 

Page 128: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

Aiman: Jadi betul pada waktu itu, ini kemudian sudah disetjui dapi kemudian di

gagalkan oleh pimpinan KPK?

Saut Situmorang: Bukan gagal, kita belum memutuskan karena kami berlima

berhak memutuskan kan? Putusan terakhir kan di kita.

Aiman: Bukan karena takut nanti kemudian pengawasan internal menjadi

semakin seperti harimau macan?

Saut Situmorang: Tidak, pengawasan internal jalan, saya juga kan pernah

dipanggil hampir di pecat juga kan.

Aiman: Masa? Kapan tuh pak?

Saut Situmorang: Iya dong. Waktu salah ngomong itu kan . Gaada yang bebas

dari pemeriksaan.

Aiman: Bapak seorang pimpinan KPK Saut Situmorang sempat mau dipecat?

Saut Situmorang: Iya saya waktu itu kan diperiksa

Aiman: Dan ada ancaman pemecatan kalau ?

Muncul video demo massa HMI di Gedung KPK

Saut Situmorang: Ya kalau putusannya kan waktu itu komisi etiknya bekerja

hasil pemeriksaan pengawas internal nya disampaikan ke komisi etik. Komisi etik

mengatakan pelanggaran yang ringan segala macem dikasih teguran. Jadi gaada

yang kebal atas pemeriksaan di KPK.

Aiman: Meskipun saya katakan lambat karena belum melakukan pemeriksaan

atas orang-orang yang disebutkan oleh Miryam Haryani, yang Miryam Haryani

sendiri mengatakan menemui orang-orang tersebut, penyidik KPK maksudnya.

Saut Situmorang: Kita perlu waktu untuk itu

Aiman: Ini jangan-jangan memang betul untuk melemahkan KPK?

Saut Situmorang: Ya tapi sebenarnya kalaupun ada upaya itu kayanya gak

mempan deh.

 

Page 129: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

Aiman: Kenapa tidak mempan pak?

Saut Situmorang: Ya, kita KPK tuh sudah punya bentuk organisasi yang memori

organisasi nya itu cukup kuat.

Aiman: Kecuali sistem itu rusak dari dalam?

Saut Situmorang: Ya bisa jadi. Bisa jadi seperti itu

Aiman: Pak saut, drama, gonjang ganjing, serangan, ancaman, terkait dengan e-

KTP luar biasa. Bapak merasakan hal yang sama di KPK?

Saut Situmorang: Sebenarnya gak sih ya.

Aiman: Ngga?

Saut Situmorang:Ngga saya.

Aiman: Biasa saja pak?

Saut Situmorang:: Biasa saja. Saya merasa tuh biasa saja . Biasa kita waktu rapat

putuskan terus kemudian siapa yang tersangka berikutnya itukan lewat proses.

Aiman: Saksi kunci di Smerika Serikat, meskipun KPK menolak mengatakan

saksi kunci itu tewas tiba-tiba. Salah satu saksi kunci yang di indonesia juga Bu

Elsa Syarief menangis karena ada tekanan yang luar biasa.

Saut Situmorang: Ya ini makanya khusus untuk Elsa Syarief kita sudah

memberi perhatian khusus untuk Ibu Elsa. Kita memberikan perhatian khusus dan

mudah mudahan beliau keliatannya memang beliau ada sedikit yang i‟m schure

dan kita harus memang memberikan.

Aiman: Ada ancamannya terhadap dirinya pak.

Saut Situmorang: Ya saya dengar begitu.

Aiman: Saya sampaikan tapi pak di DPR sana pelemahan KPK begitu nyata .

Revisi UU KPK di depan mata. Apa yang bisa didengarkan . Harapan dari seorang

pimpinan KPK Saut Situmorang terkait dengan ancaman itu?

 

Page 130: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

Saut Situmorang: Ya, bagi saya sebenarnya kalau mereka mau membuat cek and

balance supaya KPK ini lebih prudent, supaya KPK ini lebih besar, kemudian

indeks persepsi korupsinya kita bisa naik dari 37 menjadi 50 itu ngga apa-apa.

Tapi kalau saya lebih cenderung begini, kita gausah bicara Undang-Undang KPK

. Undang-undang tipikornya aja dulu dibenerin, daripada mereka bicara hak

angket, undang-undang KPK. Undang undang KPK. Undang-Undang tipikornya

kita benerin dulu.

Aiman: Salah alamat mereka pak?

Saut Situmorang: Salah alamat sebenarnya. Jadi ada tiga yang harus kita

bereskan dulu mula dari percenter , ilisitraisment , influence intreding.

Aiman: Itu ada di UU Tipikor?

Saut Situmorang: Iya, itukan sudah kita tanda tangani Piagam PBB nya tapi kan

belum kita sesuain dengan implementasikan undang-undang.

Aiman: Jadi kemudian UU Tipikornya tidak di apa-apakan, tapi kemudian UU

KPK nya yang kemudian di utak atik ada sesuatu disitu?

Saut Situmorang:: Ya jelas. Jadi kan kita tidak optimal untuk kemudian kita bisa

membuat negara ini jadi lebih bersih. Bayangin aja sekarang itu apa kemiskinan.

Tingkat kemiskinan gini rasio segala macem tidak ditindak dengan cepat. Ini KPK

masuk disitu. Ya jadi artinya, kenapa rakyat kita miskin itu kan semua karena

korupsi juga. Oleh sebab itu, saya lebih cenderung kalau memang mau di UU

Tipikornya kita benahi daripada UU KPK. UU KPK sekarang ini udahlah

dibiarkan dulu . Kalau memang kami perlu di cek and balance lewat komisi III

kita sering dengan komisi III kita cek and balance, ditanya di apa segala macem

untuk kemudian kita bisa lebih prudent lagi dalam menangani kasus.

Aiman: Jadi bapak merasakan bahwa itu salah alamat? Dan merasa bahwa ini

jangan-jangan memang betul untuk melemahkan KPK?

Saut Situmorang: Ya tapi sebenarnya kalo pun ada upaya itu kayanya ga

mempan deh.

 

Page 131: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

Aiman: Kenapa gak mempan pak?

Saut Situmorang: Ya kita sudah punya, KPK tuh sudah punya bentuk organisasi

yang memori organisasinya tuh cukup kuat. Di ganti siapapun KPK ini, siapapun

masuk ini sudah punya format. Ruh organisasinya itu sudah tumbuh.

Aiman: Kecuali sistem itu rusak dari dalam?

Saut Situmorang: Ya bisa jadi.

Aiman: Oleh karena kita tetap akan menunggu pak bagaimana hasil dari proses

penyelidikan terkait dengan pernyataan Miryam Haryani yang menyatakan bahwa

penyidik KPK menemui dan meminta uang.

Saut Situmorang: Percayalah itu akan berlanjut sampai itu clear siapa

sebenarnya yang berbohong dalam cerita ini .

Aiman: Dan akan diumumkan hasilnya?

Saut Situmorang: Iya

Aiman: Iya terimakasih Saut Situmorang, pimpinan KPK, telah memberikan

informasi dalam Program Aiman Kompas TV. Terima kasih pak.

Saut Situmorang:Thank you.

SEGMEN 5

Gonjang ganjing, drama, apapun namanya. Ancaman, serangan, apapun

bentuknya, KPK tetap harus menjadi lokomotif pemberantasan korupsi dan

pejuang integritas. Setiap kasus tak layak jika ada tudingan tak diselesaikan

dengan cara transparan. Proses penyelesaiannya tidak terbuka. Selamatkan KPK .

Aset berharga milik bangsa.

Jika tidak saudara maka pertaruhannya kasus korupsi akan diselesaikan di ruang

sepi dan banyak suap yang akan mewarnai. Saudara saya Aiman witjaksono.

Salam

 

Page 132: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka

Dokumentasi Foto Penulis dengan Aiman Witjaksono Selaku Produser

Eksekutif & Host Program Documentary Talkshow Aiman Kompas TV

Setelah Melakukan Wawancara Pada 27 November 2018

 

Page 133: DOCUMENTARY TALKSHOW AIMAN KOMPAS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47026/1/WILDA... · yang ditayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) di persidangan tersangka