analisis program islam itu indah di trans...

84
ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TV Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Oleh: Rasyid Hartadi NIM: 108051000014 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1433 H/2012 M

Upload: others

Post on 17-Jan-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TV

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh:

Rasyid Hartadi

NIM: 108051000014

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1433 H/2012 M

Page 2: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program
Page 3: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program
Page 4: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

i

ABSTRAK

RASYID HARTADIAnalisis Program Islam Itu Indah di Trans TV

Program Islam Itu Indah merupakan salah satu bentuk produk media massa televisi. Sebelum dapat dinikmati oleh khalayak luas, program Islam Itu Indah tentu sudah melalui serangkaian proses produksi. Proses produksi merupakan perjalanan panjang sebuah proses pembuatan acara yang melewati berbagai tahapan, melibatkan banyak sumber daya manusia (SDM) dan juga didukung berbagai macam sarana dan prasarana, serta biaya produksi. Proses produksi yang baik tentu sangat diperlukan dalam menghasilkan program yang berkualitas, karena itu dibutuhkan sebuah proses yang benar-benar penuh persiapan dan perencanaan matang serta terarah, sehingga bisa menghasilkan tayangan yang bermutu.

Berdasarkan latar belakang di atas, Bagaimana format program Islam Itu Indah? Bagaimana rangkaian proses produksi program Islam Itu Indah? Apa faktor pendukung dan faktor penghambat proses produksi program Islam Itu Indah?

Alan Wurtzel (1985) menjelaskan four stage of televison production atau empat tahapan prosedur kerja untuk memroduksi sebuah program siaran televisi, yaitu: pre production planning (pra produksi), setup and rehearsal, production (pelaksanaan produksi) dan post production (pasca produksi). Teori ini relevan dengan apa yang peneliti teliti yaitu tentang bagaimana proses produksi program Islam Itu Indah. Karena dalam proses produksinya tentu ada tahapan-tahapan yang harus dilalui agar produksi program Islam itu Indah dapat berjalan dengan baik.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Karena penelitian ini membutuhkan observasi di lapangan, dan juga peneliti melakukan wawancara kepada para narasumber yang berkaitan dengan peneltian ini. Adapun metode yang digunakan adalah metode deskriptif, karena peneliti ingin menjabarkan atau menggambarkan bagaimana proses produksi program Islam Itu Indah.

Peneliti menemukan data bahwa program Islam Itu Indah memiliki empat konsep acara atau format program yang berbeda-beda, yaitu konsep indoor, outdoor, goes to school dan silaturahmi. Program Islam itu Indah juga melalui berbagai tahapan proses produksi yang sesuai dengan standard operation procedur (SOP) produksi program pada televisi, di antaranya: pra produksi, setup dan rehearsal, pelaksanaan produksi dan post/pasca produksi. Tahapan-tahapan tersebut memiliki keterkaitan yang kuat antara satu dengan yang lainnya sehingga bisa menciptakan sebuah tayangan yang menarik, berkualitas dan layak untuk ditonton para pemirsanya. Selain itu, ada juga beberapa faktor pendukung dan penghambat yang ditemui dalam proses produksi program Islam Itu Indah, baik itu yang bersifat teknis maupun non teknis.

Page 5: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur senantiasa terpanjatkan kehadirat Allah SWT,

karena atas limpahan karunia, ridho, nikmat dan barokah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

Sholawat serta salam juga senantiasa tercurah kepada baginda Nabi besar

Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari jalan kesesatan menuju jalan

kebenaran, yang juga menjadi suri tauladan bagi penulis dalam menjalani kehidupan.

Dalam menyusun skripsi ini, penulis menyadari benar bahwa tanpa adanya

bantuan dari berbagai pihak terkait, penulis tidak dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik. Karena berkat arahan, bantuan, petunjuk dan motivasi yang diberikan,

akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna mencapai gelar Strata Satu (SI)

pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi (Fidkom), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-

dalamnya kepada kedua orang tua penulis, Bapak Suharno dan Ibu Rukiyah yang tak

henti-hentinya mendoakan, memberikan dukungan, semangat dan motivasi kepada

penulis. Selanjutnya, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, selaku Rektor UIN Syarif Hidayaullah

Jakarta.

Page 6: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

iii

2. Dr. Arief Subhan M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Pudek I Drs. Wahidin Saputra, M.A, Pudek II Drs. H.

Mahmud Jalal, M.A, Pudek III Drs. Study Rizal LK, M.A.

3. Drs. Jumroni, M.Si dan Umi Musyarrofah, M.A. selaku Ketua Jurusan dan

Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

4. Dr. H. Sunandar, M.Ag. selaku Pembimbing yang telah banyak

memberikan bimbingan, petunjuk, dan pemikirannya kepada penulis.

5. Para Dosen, Karyawan, dan Staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, dan juga seluruh staf pengurus UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

6. Adik-adikku Febri dan Reza, yang telah memberikan semangat dan

motivasi khusus kepada penulis.

7. KPI A angkatan 2008, Ditya, Sevty, Eni, Icha, Hafid, Betong, dan teman-

teman lainnya yang telah banyak memberikan kenangan semasa kuliah.

8. Tim Islam Itu Indah Trans TV, khususnya produser program Hans

Haryanto yang telah banyak membantu penulis ketika melakukan

penelitian dari awal hingga akhir.

9. Ustad Muhammad Nur Maulana, yang telah banyak memberikan ilmu,

nasehat dan keceriaan selama penulis melakukan penelitian di lapangan.

Pak Ustad ooh Pak Ustad. Alhamdu, lillah…

10. Dan juga semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

Page 7: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

iv

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan

yang diberikan dan mohon maaf atas segala kekhilafan yang terjadi selama ini.

Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi teman-

teman mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

dan khususnya bagi penulis sendiri. Amin Ya Robbal Alamin.

Jakarta, 22 Mei 2012

Rasyid Hartadi

Page 8: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah 5

C. Tujuan Penelitian 5

D. Kegunaan Penelitian 6

E. Kajian Pustaka 6

F. Metodologi Penelitian 8

G. Sistematika Penulisan 10

BAB II KAJIAN TEORITIS

A. Media Massa Televisi 12

B. Dakwah Melalui Media Televisi 15

C. Menyiapkan Program Televisi 18

D. Produksi Program Televisi 20

1. Materi Produksi 22

2. Sarana Produksi 22

Page 9: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

vi

3. Biaya Produksi 23

4. Organisasi Pelaksana Produksi 24

5. Tahapan Pelaksanaan Produksi 25

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Profil Stasiun Televisi Trans TV 30

1. Sejarah dan Perkembangan 30

2. Logo, Visi dan Misi 32

3. Organisasi Manajemen Trans TV 33

4. Kategori Program Trans TV 34

B. Profil Program Islam Itu Indah 35

1. Latar Belakang Program Islam Itu Indah 35

2. Gambaran Umum Program Islam Itu Indah 37

3. Visi dan Misi Program 39

4. Tim Program Islam Itu Indah 39

5. Segmentasi Pemirsa 40

6. Tujuan dan Sasaran Program 41

7. Rating dan Share 41

C. Profil Ustad Muhammad Nur Maulana 43

BAB IV ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH

A. Format Program Islam Itu Indah 47

1. Format Reguler 48

Page 10: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

vii

2. Format Non Reguler 50

B. Proses Produksi Program Islam Itu Indah 52

1. Pra Produksi 52

2. Setup dan rehearsal 56

3. Pelaksanaan Produksi 58

4. Post Produksi 63

C. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Produksi

Program Islam Itu Indah 65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 67

B. Saran 69

DAFTAR PUSTAKA 70

LAMPIRAN

Page 11: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rincian Program Islam Itu Indah 39

Tabel 2 Tim Program Islam Itu Indah 40

Tabel 3 Rating dan Share Program Islam Itu Indah 42

Tabel 4 Rating dan Share Program Islam Itu Indah 42

Tabel 5 Format Program Islam Itu Indah 51

Tabel 6 Kru Produksi Program Islam Itu Indah 55

Page 12: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) merupakan perusahaan

media yang tergabung dalam Trans Corporation. Trans TV memperoleh izin

siaran pada Oktober 1998 setelah dinyatakan lulus uji kelayakan yang dilakukan

tim antardepartemen pemerintah. Sejak 15 Desember 2001, Trans TV memulai

siaran secara resmi. Penambahan jam tayang Trans TV dilakukan secara bertahap,

puncaknya pada Maret 2002, Trans TV memulai siaran secara penuh.

Trans TV mempunyai visi dan misi yaitu menyampaikan program-

program berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang

dapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja, dan memberikan kontribusi

dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat; serta sebagai

wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan dan

menyejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai-nilai

demokrasi.1

Tayangan Trans TV secara bertahap mengedepankan produk (tayangan)

lokal. Di tahun pertamanya, isi siaran Trans TV 50% berasal dari luar negeri

sedangkan 50% lagi merupakan produk lokal. Pada tahun kedua, 70% acara Trans

TV sudah didominasi produk lokal dan sisanya 30% adalah produk asing. Pada

1 http://www.transtv.co.id, diakses pada 21 Maret 2012.

Page 13: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

2

tahun keempat dan seterusnya, lebih dari 75% tayangan Trans TV merupakan

produk dalam negeri.

Pada dasarnya, siaran Trans TV menganut konsep general entertainment,

sehingga pemirsa bisa menikmati berbagai macam tayangan hiburan, baik itu

yang bersifat drama maupun non drama. Berbagai program dikemas secara

menarik dan menghibur. Program Trans TV terdiri atas beberapa kategori, di

antaranya: series (Suami-Suami Takut Istri, Kejar Tayang, dll.), movies (Bioskop

Trans TV, Bioskop Indonesia, Sinema Pagi, dll.), entertainment (Extravaganza,

Dering, Sketsa, Termehek-Mehek, Online, Indonesia Mencari Bakat 2, dll.), news

(Reportase, Reportase Investigasi, Jelang Siang, Bingkai Berita, dll.), information

(Insert, Ngulik, Ceriwis, Griya Unik, Kulliner Pilihan, dll.) dan religion

(Teropong Iman, Halal, Islam Itu Indah dan IQRA).

Salah satu program keagamaan yang tayang di Trans TV adalah Islam Itu

Indah. Islam Itu Indah adalah program ceramah Islami berdurasi 60 menit yang

dipandu oleh Ustad M. Nur Maulana. Program yang tayang pada pukul 05.30

WIB ini mengulas berbagai masalah yang tidak hanya berkisar pada masalah-

masalah hablun minallah (salat, puasa, zakat, dan haji) saja, tapi masalah-masalah

hablunn minannas seperti masalah peningkatan sumber daya manusia (umat),

hubungan antarmanusia, ekonomi dan sebagainya, juga dibahas dalam program

dakwah ini. Program Islam Itu Indah dikemas secara ringan, lucu dan menghibur,

namun tetap sesuai dengan syariat Islam yang berlandaskan Al Quran dan Hadis.

Selain itu, program Islam Itu Indah kini juga ditayangkan dengan konsep

program yang lebih beragam, di antaranya ada konsep indoor, outdoor, goes to

Page 14: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

3

school dan jalan-jalan. Dengan konsep yang beragam tersebut menjadikan

program Islam Itu Indah lebih variatif dan menarik untuk ditonton. Para pemirsa

program Islam Itu Indah akan menikmati variasi tayangan dari keempat konsep

tersebut setiap harinya.

Program Islam Itu Indah pada setiap minggunya memperoleh rating share

rata-rata di atas 15%. Hal itu bisa dilihat dari komparasi program (program

comparation+all station) yang diterbitkan oleh AC Nielsen setiap minggunya

yang menghasilkan data bahwa Islam Itu Indah rata-rata mendapatkan rating

share di atas 15%. Program Islam Itu Indah rata-rata unggul dalam hal rating

share dengan para pesaingnya/program lainnya, baik itu program yang tayang

pada jam tersebut (jam tayang program Islam Itu Indah) maupun program Agama

lainnya. Itu artinya, program Islam Itu Indah diminati dan disukai para

pemirsanya.

Program Islam Itu Indah merupakan salah satu contoh dari pengembangan

metode dakwah “da’wah bil lisan” yang dikembangkan melalui publikasi

penyiaran dengan menggunakan media penyiaran televisi. Memang sudah

selayaknya di era modern seperti sekarang ini dakwah harus bisa memanfaatkan

media-media modern seperti televisi, agar dakwah bisa diterima masyarakat

secara komprehensif.2

Setiap media massa, termasuk media televisi pasti memiliki produk

(program) yang akan disampaikan kepada khalayak luas. Berbagai program yang

disuguhkan kepada khalayak tentu sudah melalui serangkaian proses yang pada

2 Samsul Munir Amin, Rekontruksi Pemikiran Dakwah Islam (Jakarta: Amzah, 2008), h. 28.

Page 15: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

4

akhirnya terbentuk sebuah program yang dapat dinikmati oleh masyarakat.

Rangkaian proses tersebut disebut proses produksi. Proses produksi merupakan

proses pembuatan sebuah acara yang kemudian ditayangkan di televisi. Proses

produksi merupakan perjalanan panjang yang melewati berbagai tahapan,

melibatkan banyak sumber daya manusia (SDM) dan didukung berbagai macam

sarana dan prasarana, serta biaya produksi.

Proses produksi yang baik tentu sangat diperlukan dalam menghasilkan

sebuah tayangan yang berkualitas, karena itu dibutuhkan sebuah proses yang

benar-benar penuh persiapan dan perencanaan matang serta terarah, sehingga bisa

menghasilkan tayangan yang bermutu. Proses produksi yang baik yaitu proses

produksi yang sesuai dengan prosedur kerja (standard operation procedure

[SOP]) produksi program televisi.

Dalam merencanakan sebuah produksi program televisi, seorang produser

profesional akan dihadapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan pemikiran

mendalam, di antaranya: materi produksi, sarana produksi (equipment), biaya

produksi (financial), organisasi pelaksana produksi, dan tahapan pelaksanaan

produksi.3 Lima hal tersebut harus dilakukan secara sistematis dengan baik dan

benar sehingga bisa menghasilkan sebuah program/tayangan yang menarik dan

berkualitas bagi para pemirsanya.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini mengambil judul

“Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV.”

3 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi (Yogyakarta: Pinus Book Publisher,

2007), h. 23.

Page 16: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

5

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada proses produksi program Islam Itu Indah

format reguler yang terdiri atas tiga konsep program berbeda, yaitu indoor,

outdoor dan goes to school, selama bulan Maret 2012. Karena pada bulan

Maret, taping program Islam Itu Indah lebih variatif dengan menggunakan

ketiga konsep tersebut secara bergantian setiap minggunya.

2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana format program Islam Itu Indah di Trans TV?

b. Bagaimana rangkaian proses produksi program Islam Itu Indah di Trans

TV?

c. Apa faktor pendukung dan faktor penghambat dalam proses produksi

program Islam Itu Indah di Trans TV?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui format program Islam Itu Indah di Trans TV.

2. Mengetahui rangkaian proses produksi program Islam Itu Indah di Trans

TV.

3. Mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam proses

produksi program Islam Itu Indah di Trans TV.

Page 17: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

6

D. Kegunaan Penelitian

1. Teoritis/akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dalam segi

keilmuan komunikasi, terutama bagi peminat media tentang proses produksi

program di media televisi. Dan juga diharapkan dapat berguna bagi

pengembangan pengetahuan ilmiah di bidang dakwah Islam, khususnya

program keagamaan melalui media televisi

2. Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna di masa yang akan datang.

Dapat menjadi masukan bagi lembaga penyelenggara siaran televisi,

terutama terkait dengan proses produksi program televisi.

E. Kajian Pustaka

Setelah mencari dan mendata judul skripisi yang ada di perpustakaan

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, ternyata belum ada skripsi yang

berjudul Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV. Namun, ada beberapa

skripsi yang masih berkaitan dengan judul tersebut, di antaranya:

1. Analisis Produksi Program Jejak Islam di TV ONE, milik Mochammad

Zuhdi Kurniawan, NIM: 2020510000316. Penelitiannya mengenai

bagaimana desain program, proses pra produksi, pelaksanaan produksi dan

paska produksi acara tersebut. Yang membedakan dengan penelitian penulis

yaitu subjek dan objek penelitiannya. Subjek penelitiannya program Jejak

Islam, sedangkan objek penelitiannya mengulas bagaimana desain produksi

Page 18: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

7

acara tersebut. format acara dalam program tersebut juga berbeda dengan

format acara yang ingin penulis teliti.4

2. Analisis Produksi Program Apa Kabar Indonesia di TV ONE, milik Irham

Maulana, NIM: 106051101907. Penelitiannya mengenai bagaimana

perencanaan materi program siaran dalam penentuan topik acara,

perencanaan sumber daya manusia dalam memilih narasumber dan

perencanaan teknis siaran. Subjek dan objek penelitian ini berbeda dengan

apa yang akan penulis teliti. Subjek penelitiannya yaitu sumber daya

manusia yang berkaitan langsung atas keberlangsungan program Apa Kabar

Indonesia, sedangkan objek penelitiannya yaitu faktor utama dalam

menentukan hasil penelitian. Jika penelitian ini meneliti secara luas

mengenai suatu program, maka penulis hanya akan fokus meneliti mengenai

proses produksi suatu acara. Format acara dalam penelitian ini juga berbeda

dengan apa yang akan penulis teliti.5

3. Analisis Produksi Program Drama Komedi Sitkom OB (Office Boy) di

RCTI, milik Yofy Andres, NIM 203051001450, penelitianya berisi tentang

bagaimana proses produksi program drama Sitkom OB. Program Sitkom OB

berhasil menarik perhatian khalayak dan digemari oleh pemirsanya tanpa

membedakan jenis kelamin, usia, golongan, terbukti dengan sudah

diproduksi/ditayangkannya 450 episode program Sitkom OB. Subjek dan

4

Mochammad Zuhdi Kurniawan, Analisis Produksi Program Jejak Islam di TV ONE (Skripsi S1 Fidkom UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009).

5 Irham Maulana, Analisis Produksi Program Apa Kabar Indonesia di TV ONE (Skripsi S1 Fidkom UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010).

Page 19: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

8

objek penelitian ini berbeda dengan penulis. Subjek penelitian dalam judul

ini adalah Sitkom OB, sedangkan objek penelitiannya yaitu proses produksi

Sitkom OB. Tema dan format acara dalam program tersebut berbeda dengan

program yang ingin penulis teliti.6

F. Metodologi Penelitian

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma klasik.

Karena peneliti ingin mengungkapkan apa adanya mengenai data yang ditemukan

di lapangan. Di sini, peneliti ingin mengetahui bagaimana proses produksi

program Islam Itu Indah di Trans TV.

Sedangkan pendekatan penelitiannya adalah pendekatan penelitian

kualitatif. Karena penelitian ini membutuhkan observasi di lapangan, dan juga

peneliti melakukan wawancara kepada para narasumber yang berkaitan dengan

peneltian ini. Selain itu, data yang dihasilkan juga berupa kata-kata atau suara

dalam bentuk hasil rekaman wawancara dari para narasumber. Salah satu fungsi

penelitian kualitatif yaitu dapat dimanfaatkan oleh peneliti yang ingin meneliti

sesuatu dari segi prosesnya.7

Adapun metode yang digunakan adalah metode deskriptif naratif. Karena

peneliti hanya menjabarkan atau menggambarkan bagaimana proses produksi

program Islam Itu Indah di Trans TV.

6

Yofy Andres, Analisis Produksi Program Drama Komedi Sitkom OB (Office Boy) di RCTI(Skripsi S1 Fidkom UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009).

7 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h. 7.

Page 20: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

9

1. Tempat Penelitian

Lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian adalah kantor Trans

TV, Jalan Kapten P. Tendean, Kav. 12 – 14 A, Jakarta 12790.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah program Islam itu

Indah, sedangkan objek penelitiannya adalah proses produksi program Islam

Itu Indah.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi dilakukan pada proses produksi program Islam Itu

Indah selama bulan Maret 2012. Observasi dilakukan secara langsung

di lapangan dengan cara menyaksikan dan mengamati proses produksi

program tersebut. Observasi juga dilakukan secara tidak langsung

dengan cara mengamati program Islam Itu Indah melalui televisi dan

dalam bentuk DVD/video.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan secara langsung kepada produser

program Islam Itu Indah Hans Haryanto dan narasumber program

Islam itu Indah Ustad Muhammad Nur Maualana. Wawancara

dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data mengenai program

Islam Itu Indah di Trans TV.

Page 21: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

10

c. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari sumber data tambahan seperti buku,

arsip dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, video, dan lain-

lain.

4. Teknik Analisis Data

Data yang sudah terkumpul diolah dan dianalisis. Metode yang

digunakan adalah metode analisis deskriptif, yaitu laporan tentang data

dengan cara menerangkan, memberi gambaran, menglasifikasikan serta

menginterpretasikan data yang sudah terkumpul, kemudian membuat

kesimpulan atas data tersebut.

G. Sistematika Penulisan

Agar penelitian ini sistematis, maka penulis membagi skripsi ini ke dalam

lima bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang masalah, batasan dan rumusan

masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kajian

pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN TEORITIS

Membahas tentang televisi dan perkembangannya, media

massa televisi, dakwah melalui media televisi, program televisi

dan produksi program televisi.

Page 22: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

11

BAB III GAMBARAN UMUM

Memuat tentang profil stasiun televisi Trans TV, profil

program Islam Itu Indah dan profil Ustad Muhammad Nur

Maulana.

BAB IV ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH

Menjelaskan tentang format program Islam Itu Indah, proses

produksi program Islam Itu Indah, serta faktor pendukung dan

faktor penghambat dalam proses produksi program Islam Itu

Indah.

BAB V PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran dari penulis.

Page 23: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

12

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Media Massa Televisi

Media massa televisi merupakan alat komunikasi massa yang dapat

menjangkau masyarakat dalam jumlah besar dan luas. Komunikasi massa melalui

media televisi mengandung pengertian yaitu proses komunikasi antara

komunikator (organisasi media massa) dengan komunikan (khalayak) yang

tersebar luas, heterogen dan anonim melalui sarana media televisi.

Menurut Melvin DeFleur, proses komunikasi massa (melalui media

televisi) terdiri atas beberapa unsur yaitu: sumber (komunikator), transmitter,

saluran (media), penerima (komunikan), umpan balik dan tujuan, serta gangguan

(noise) yang ada di semua unsur tersebut. Adanya unsur umpan balik (feedback)

adalah yang membedakan model komunikasi ini dengan model komunikasi

sebelumya (model komunikasi Lasswell), yang menganggap bahwa dalam proses

komunikasi massa tidak ada umpan balik (zero feedback).

Model komunikasi DeFleur memberikan penjelasan lebih lengkap tentang

fenomena komunikasi massa, namun dalam hal ini, sumber atau komunikator

memperoleh umpan balik yang terbatas dari audiennya.1 Dalam teori ini dikatakan

bahwa umpan balik dalam komunikasi massa itu ada, tapi datangnya terlambat

(delayed). Orang (pemirsa televisi) mencoba memberikan respon terhadap apa

1 Morissan, Andy Corry Wardhani dan Farid Hamid, Teori Komunikasi Massa: Media,

Budaya dan Masyarakat (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 20.

Page 24: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

13

yang disajikan media massa, respon itu berupa komentar, pendapat, saran, kritik,

dan sebagainya, yang disampaikan kepada stasiun penyiaran atau program

bersangkutan.

Televisi sebagai salah satu media massa mempunyai fungsi dan

kedudukan yang sama seperti halnya media massa lainnya, di antaranya sebagai

sumber informasi, menghibur, memengaruhi, mendidik, dan kontrol sosial.

Menurut Harold D Lasswell (1948), tiga fungsi utama media massa

terhadap masyarakat/audien yaitu:2

1. Media berfungsi untuk memberitahu audien mengenai apa yang terjadi di

sekitar mereka (surveying the environment).

2. Melalui pandangan yang diberikan media terhadap berbagai hal yang

terjadi, maka audien dapat memahami lingkungan sekitarnya secara lebih

akurat (correlation of environment part).

3. Pesan media berfungsi menyampaikan tradisi dan nilai-nilai sosial kepada

generasi audien selanjutnya (transmit social norms and customs). Menurut

Lasswell, penyampaian warisan sosial ini merupakan fungsi media yang

paing kuat.

Media massa televisi mempunyai keistimewaan dan daya tarik tersendiri

dibandingkan dengan media massa lainnya (surat kabar, majalah, radio, dan

sebagainya). Dengan sifatnya yang audio-visual, mayoritas masyarakat lebih suka

menonton televisi daripada mendengarkan radio, ataupun membaca surat kabar.

2 Morissan, Andy Corry Wardhani dan Farid Hamid, Teori Komunikasi Massa: Media,

Budaya dan Masyarakat (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 83.

Page 25: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

14

Karena sifatnya yang audio-visual jugalah, pesan-pesan yang disampaikan media

televisi lebih mudah untuk dimengerti, dipahami, dan diterima oleh masyarakat.

Media televisi bisa menciptakan suasana tertentu, yaitu para pemirsanya

dapat melihat sambil duduk santai tanpa kesengajaan untuk menyaksikan.

Penyampaian isi pesan melalui media televisi seolah-olah langsung dari

komunikator ke komunikan. Informasi yang disampaikan televisi, akan mudah

dipahami karena jelas terdengar dan terlihat.3

Daya tarik media televisi begitu besar, sehingga membuat pola-pola

aktivitas kehidupan manusia berubah total sebelum dan sesudah munculnya salah

satu media massa elektronik ini. Media televisi menjadi panutan baru (news

religius) bagi kehidupan masyarakat. Tidak menonton televisi sama saja dengan

makhluk buta yang hidup dalam tempurung.4

Media televisi tampaknya telah diasosiasikan dengan pesan (yang berbeda

dan selalu diingat), organisasi (kompleks dan besar), distribusi (sumber universal

bagi semua), teknologi tinggi dengan profesi baru (pembuat berita/cerita televisi),

bintang televisi serta pembawa acara televisi.5

Kelebihan media televisi dibandingkan media massa lainnya antara lain:

Pertama, televisi bisa menembus jarak dan ruang. Kedua, sasaran media televisi

dapat menjangkau massa cukup besar. Ketiga, daya rangsang seseorang terhadap

media televisi cukup tinggi, hal ini disebabkan karena kekuatan suara dan gambar

3 Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa: Sebuah Analisis Media televisi (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996), h. 8.

4 Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa: Sebuah Analisis Media televisi (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996), h. 23.

5 Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa: Sebuah Analisis Media televisi (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996), h. 4.

Page 26: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

15

yang dimiliki televisi. Keempat, informasi yang diberikan televisi disampaikan

lebih singkat, jelas, dan sistematis, sehingga pemirsa tidak perlu lagi mempelajari

isi pesan dalam menangkap siaran televisi.

Namun, kehadiran televisi sebagai media komunikasi massa bisa

membawa dampak positif maupun negatif bagi penikmatnya, tergantung dari

bagaimana mereka (para pemirsa televisi) bisa memanfaatkan media massa

tersebut.

B. Dakwah Melalui Media Televisi

Dakwah merupakan aktivitas atau usaha untuk mengubah individu atau

masyarakat kepada situasi yang lebih baik dalam berbagai persoalan menurut

ajaran Islam, untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Menurut Samsul Munir Amin, dakwah adalah suatu aktivitas yang

dilakukan secara sadar dalam rangka menyampaikan pesan-pesan agama Islam

kepada orang lain agar mereka menerima ajaran Islam tersebut dan

menjalankannya dengan baik, dalam kehidupan individual maupun bermasyarakat

untuk mencapai kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat, dengan

menggunakan berbagai media dan cara-cara tertentu.6

Dakwah juga diartikan sebagai kegiatan ajakan dalam bentuk lisan,

tulisan, atau yang lain, yang dilakukan secara sadar dalam usaha memengaruhi

orang lain, baik secara individu maupun kelompok agar timbul suatu pengertian,

6 Samsul Munir Amin, Rekontruksi Pemikiran Dakwah Islam (Jakarta: Amzah, 2008), h. 8.

Page 27: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

16

kesadaran, penghayatan serta pengamalan terhadap ajaran agama sebagai suatu

pesan yang disampaikan tanpa ada unsur paksaan.7

Dengan demikian dakwah bisa dikatakan sebagai suatu strategi

penyampaian nilai-nilai Islam pada umat manusia demi terwujudnya tata

kehidupan yang imani dan realitas hidup yang Islami. Dapat juga dikatakan

sebagai agen mengubah manusia ke arah kehidupan yang lebih baik. Pemahaman

dakwah akan terasa sempit jika dakwah diartikan hanya sebatas melalui podium

atau mimbar. Dakwah dalam arti luas tidak sebatas pada mimbar saja, karena

dakwah melalui mimbar hanya satu dari sekian banyak metode dakwah.

Selain itu, tema dari dakwah Islam juga tidak berkisar pada masalah-

masalah hablun minallah saja seperti salat, puasa, zakat, haji dan tema-tema-tema

ritual keagamaan lainnya. Masalah-masalah hablunn minannas seperti masalah

peningkatan sumber daya manusia (umat), ekonomi, demokrasi, etos kerja, dan

sebagainya juga merupakan tema-tema sentral yang juga menjadi masalah bagi

kepentingan umat Islam.

Secara umum, metode dakwah sendiri dapat dikelompokan menjadi tiga

macam, yaitu da’wah bil hal, da’wah bil qalam, dan da’wah bil lisan. Da’wah bil

hal adalah dakwah dengan perbuatan nyata, yaitu aktivitas dakwah melalui

keteladanan dan tindakan amal nyata. Da’wah bil qalam adalah dakwah yang

dilakukan melalui tulisan di media cetak seperti buku, majalah dan surat kabar;

7Muzayyin Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi (Jakarta: Bumi Aksara, 1993),

Cetakan ke 2, h. 6.

Page 28: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

17

dan internet. Da’wah bil lisan adalah dakwah yang dilakukan dengan lisan, di

antaranya dengan ceramah, khutbah, diskusi, nasihat, dan lain sebagainya.

Dakwah harus dilakukan secara dinamis mengikuti perkembangan zaman.

Di era modern saat ini, dengan perkembangan teknologi komunikasi yang

semakin tinggi, da’wah bil lisan dapat dikembangkan melalui publikasi penyiaran

dengan menggunakan media penyiaran seperti radio dan televisi.8 Dengan

menggunakan media massa, maka jangkauan dakwah tidak lagi terbatas pada

ruang dan waktu.

Efisiensi dan efektifitas dakwah dapat terpenuhi jika menggunakan media

massa khususnya televisi, karena ciri-ciri dari media televisi antara lain

menimbulkan keserempakan dan mampu menjangkau komunikan (mad’u) yang

bersifat heterogen.

Untuk berdakwah pada masyarakat yang majemuk tidak membutuhkan

waktu yang lama, pesan-pesan ajaran agama Islam yang disampaikan dengan

menggunakan media massa dapat diterima secara serempak dan bersama-sama

dalam jumlah khalayak yang besar dan tentu saja sarana ini dapat memudahkan

tugas para juru dakwah.

8 Samsul Munir Amin, Rekontruksi Pemikiran Dakwah Islam (Jakarta: Amzah, 2008), h. 11.

Page 29: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

18

C. Menyiapkan Program Televisi

Ada lima hal yang harus diperhatikan dalam menyiapkan program

siaran televisi, yaitu: pola siaran, arahan pola siaran, perubahan pola siaran,

bahan program dan sistem penempatan program siaran.9

1. Pola siaran. Programmer terlebih dahulu akan mengumpulkan referensi-

referensi yang diperlukan; kebijakan siaran dari pemimpin stasiun televisi,

persoalan sosial budaya yang berkembang di masyarakat, jangkauan

siaran, hasil jajak pendapat penonton, pemasok program/PH, dan tentunya

analisis bahan siaran yang mengacu pada kebijaksanaan umum (fungsi)

siaran televisi.

2. Arahan Pola Siaran. Arahan penyiaran televisi dimaksudkan sebagai

rambu-rambu kebijakan pola siaran. Arahan penyiaran ini juga tercantum

dalam UU Penyiaran No. 32 tahun 2002, yaitu:

a. Penyiaran televisi diharapkan dapat menggalang dan menyalurkan

pendapat umum yang konstrukstif dalam kehidupan masyarakat,

berbangsa dan bernegara untuk menjaga kelestarian persatuan dan

kesatuan bangsa Indonesia.

b. Dapat meningkatkan keimanan, ketakwaan dan kecerdasan

kehidupan bangsa.

c. Mengembangkan dan melestarikan nila-nilai budaya bangsa.

9 RM Soenarto, Programa Televisi dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran (Jakarta:

FFTK-IKJ Press, 2007), h. 5.

Page 30: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

19

d. Dapat menangkal pengaruh buruk terhadap tata nilai perikehidupan

bangsa Indonesia yang beraneka ragam.

e. Dapat meningkatkan peranan bangsa dan negara di tengah-tengah

pergaulan antarbangsa dalam melestarikan ketertiban dunia.

f. Meningkatkan pembangunan watak, kepribadian bangsa, harkat

dan martabat manusia.

g. Dapat menimbulkan kesadaran hukum dan terpeliharanya

ketertiban umum serta rasa kesusilaan.

h. Dapat meningkatkan upaya bagi suksesnya pembangunan nasional.

3. Perubahan Pola Siaran. Pola acara siaran dapat diubah sesuai keadaan.

Namun, sebaiknya perubahan tidak sering dilakukan, karena perubahan

acara yang sering dilakukan dapat mengurangi simpati pemirsa terhadap

acara tersebut. Penonton bisa beranggapan bahwa stasiun bersangkutan

tidak profesional, dan itu bisa berakibat penonton meninggalkan saluran

stasiun tersebut dan beralih ke stasiun lain.

Ada dua alasan mengapa ada perubahan pola acara. Pertama,

penempatan susunan acara dan mingguan ternyata tidak tepat. Dengan

kata lain, ada kesalahan dalam menganalisis strategi yang ingin dicapai,

yaitu tepat waktu penyiaran dan tepat diperhatikan penonton. Kedua, ada

acara-acara tertentu yang berbenturan antara stasiun yang satu dengan

stasiun lainnya. Acara yang satu dinilai lebih unggul dari acara yang

lainnya pada waktu yang sama. Akibat benturan ini bisa saja acara bisa

Page 31: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

20

dihentikan penyiarannya atau dipidah jam tayangnya, lalu diganti dengan

judul acara lain untuk “bertanding” melawan acara di stasiun lainnya.

4. Bahan Program. Manusia bisa berfikir, punya akal, punya peradaban,

serta punya kepandaian. Mereka punya budaya, dan dari budaya itulah

program siaran televisi bisa dipetik.

5. Sistem Penempatan Program Siaran. Yaitu sistem perencanaan

penempatan program siaran yang dikelompokan menjadi tiga macam,

antara lain:

a. Program tahunan (yearly program), perencanaan program tahunan

berpijak pada berlakunya manajemen stasiun televisi yang

bersangkutan.

b. Program mingguan (weekly program), perencanaan susunan

program siaran pada setiap minggunya.

c. Program harian (daily program), penyusunan program harian

didasarkan pada berapa banyak bahan siaran yang tersedia.

Ketersediaan bahan ini bisa berupa bahan siaran jadi, bisa pula

berupa bahan siaran yang harus diproduksi terlebih dahulu.

D. Produksi Program Televisi

Seorang produser profesional, ketika merencanakan sebuah produksi

program televisi akan dihadapkan pada lima hal sekaligus yang memerlukan

pemikiran mendalam, yaitu materi produksi, sarana produksi (equipment), biaya

Page 32: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

21

produksi (financial), organisasi pelaksana produksi dan tahapan pelaksanaan

produksi.10

Berfikir tentang produksi program televisi bagi produser profesional,

berarti mengembangkan gagasan bagaimana materi produksi itu, selain untuk

menghibur, dapat menjadi suatu sajian yang bernilai dan memiliki makna.

Produksi yang bernilai atau berbobot hanya dapat diciptakan oleh seorang

produser yang memiliki visi. Visi tersebut harus tumbuh dari suatu acuan

mendalam yang bermuara pada orientasi, ideologi, religi dan pemikiran-

pemikiran kritis atau sarana yang dipakai untuk menampilkan materi produksi.

Berawal dari dorongan kreativitas, seorang produser yang mengahadapi

materi produksi akan membuat seleksi. Dalam seleksi ini, intelektualitas dan

spiritualitas secara kritis akan menentukan materi mana yang diperlukan dan

mana yang tidak. Kemudian akan lahir ide atau gagasan. Dilengkapi dengan

materi atau bahan lain penunjang ide ini, akan tercipta konsep berupa naskah

untuk produksi. Naskah merupakan bahan dasar yang perlu dipikirkan oleh

seorang produser ketika akan mulai produksi.

Hasil produksi yang memiliki visi akan tampak dalam bentuk kekhasan

dan keunikan dari suatu produksi. Produksi yang tidak memiliki sifat tersebut

berarti produksi kodian, tidak menarik dan biasa-biasa saja, tidak memukau dan

memesona. Tidak mampu stop the eye and the ears.11

10 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi (Yogyakarta: Pinus Book Publisher,

2007), h. 23.11 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi (Yogyakarta: Pinus Book Publisher,

2007), h. 24.

Page 33: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

22

1. Materi Produksi

Meteri produksi dapat berupa apa saja, kejadian, pengalaman, hasil

karya, benda, binatang dan manusia merupakan bahan yang dapat diolah

menjadi produksi yang bermutu. Seorang produser harus kreatif dalam

memilih materi produksi. Kepekaan kreatif tersebut bisa timbul karena

pengalaman, pendidikan, dan sikap kritis yang dimiliki. Seorang produser

yang bervisi akan memilih materi yang bermutu dan bernilai, karena hanya

materi yang bagus yang dapat diolah menjadi sebuah produksi yang berbobot.

Selain itu, riset yang mendalam sangat diperlukan agar materi

produksi benar-benar lengkap. Semakin lengkap data yang diperoleh, maka

semakin mudah untuk diolah menjadi program yang baik. Dari hasil riset

materi produksi, kemudian akan muncul ide atau gagasan yang selanjutnya

akan diubah menjadi tema untuk sebuah program. Tema atau konsep program

tersebut kemudian akan disempurnakan dalam bentuk naskah program.

2. Sarana Produksi

Sarana produksi adalah sarana penunjang terwujudnya ide menjadi

kongkret, yaitu hasil produksi. Peralatan yang berkualitas diperlukan agar

menghasilkan gambar dan suara yang bagus. Kepastian adanya peralatan akan

mendorong kelancaran seluruh persiapan produksi.

Ada tiga unit pokok peralatan yang diperlukan sebagai alat produksi,

yaitu unit peralatan perekam gambar, unit peralatan perekam suara dan unit

peralatan pencahayaan. Kualitas standar dari ketiga unit peralatan akan

Page 34: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

23

menjadi pertimbangan utama seorang produser dalam perencanaan

produksinya. Selain itu diperlukan pula peralatan penunjang produksi seperti

alat transportasi dan dekorasi.

3. Biaya Produksi

Merencanakan biaya produksi membutuhkan pemikiran yang cukup

rumit. Produser akan memikirkan sejauh mana memperoleh dukungan

finansial dari stasiun televisi yang bersangkutan. Karena itu, perencanaan

biaya produksi dapat didasarkan dua kemungkinan, yaitu financial oriented

dan quality oriented.12

a. Financial Oriented

Perencanaan produksi yang didasarkan pada kemungkinan

keuangan yang ada (terbatas). Karena itu, kebutuhan produksi juga

harus pula dibatasi, misalnya tidak menggunakan bintang tamu “kelas

satu”, mengambil lokasi shooting tidak terlalu jauh, dan konsumsi

yang sederhana.

b. Quality Oriented

Perencanaan biaya produksi pada hasil yang maksimal. Dalam

hal ini tidak ada masalah keuangan. Biasanya produksi yang seperti ini

adalah produksi prestige. Produksi yang diharapkan mendatangkan

keuntungan besar, baik dari segi nama maupun finansial.

12 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi (Yogyakarta: Pinus Book Publisher,

2007), h. 29.

Page 35: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

24

Biaya sewa atau penggunaan peralatan, pembayaran bintang

tamu (kontrak), sewa lokasi dan pembelian material produksi (kaset

video, film), termasuk biaya tetap (fixed cost). Sementara itu,

transportasi, akomodasi, dan konsumsi merupakan biaya tidak tetap

(variable cost).

Estimasi biaya harus dilakukan dengan pemikiran secara

mendalam agar tidak terjadi kekeliruan. Hal itu diperlukan untuk

mencegah terjadi pemborosan biaya pada saat pelaksanaan produksi.

Bagaimanapun, tidak ada produksi yang ingin menderita kerugian

dikarenakan kekeliruan dalam penghitungan estimasi biaya produksi.

4. Organisasi Pelaksana Produksi

Organisasi pelaksana produksi meliputi semua kru yang bertugas dan

juga semua pihak yang berkaitan dengan proses produksi tersebut. Seorang

produser harus menyusun rapi organisasi pelaksana produksi agar tidak

menghambat jalanannya proses produksi. Dalam hal ini, produser biasanya

dibantu oleh produser pelaksana. Ia mendampingi sutradara dalam

mengendalikan organisasi.

Produser pelaksana membawahi bendahara dan kasir dalam mengatur

keuangan untuk membayar berbagai kebutuhan yang diperlukan. Sementara

itu, sekretariat mengerjakan hal-hal yang berhubungan dengan perizinan,

kontrak dan surat menyurat. Tanggung jawab pelaksanaan dari organisasi

yang bersifat lapangan ini dipikul oleh unit manager. Bidang yang berada di

Page 36: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

25

bawah koordinasi pelaksana unit manager misalnya perizinan, transportasi,

konsumsi dan akomodasi.

Seorang sutradara atau pengarah acara (program director) harus bisa

merealisasikan konsep yang telah dituangkan dalam naskah. Pengarah acara

bertugas mengomandoi para kru yang bertugas. Biasaya seorang pengarah

acara dibantu oleh seorang pengarah lapangan (floor director) yang bertugas

mengarahkan para kru dan pengisi acara di lapangan (studio). Pengarah acara

hanya memberikan komando dari ruang kontrol (control room). Pengarah

lapangan bertugas dari apa yang diperintahkan oleh pengarah acara. Semua

perintah sebelum sampai kepada kru dan pengisi acara, terlebih dahulu harus

melalui pengarah lapangan. Berjalannya sebuah produksi sepenuhnya adalah

tanggung jawab pengarah acara.

Para kru yang bertugas dalam sebuah proses produksi di antaranya dari

bidang teknik yaitu camera persons (campers), pemandu gambar (swicther),

penata suara, penata cahaya, perekam gambar (VTR operator), dan

sebagainya; serta dari bidang siaran yaitu pengarah acara, pengarah lapangan,

penata dekor, penata rias, penata pakaian (wardobe), dan lain-lain.

5. Tahapan Pelaksanaan Produksi

Alan Wurtzel (1985) menjelaskan four stage of televison production

atau empat tahapan prosedur kerja untuk memroduksi sebuah program siaran

televisi, yaitu: pre production planning (pra produksi), setup and rehersal,

Page 37: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

26

production (pelaksanaan produksi) dan post production (pasca produksi). 13

Teori ini relevan dengan apa yang peneliti teliti yaitu tentang bagaimana

proses produksi program Islam Itu Indah. Karena dalam proses produksinya

tentu ada tahapan-tahapan yang harus dilalui agar produksi program Islam itu

Indah dapat berjalan dengan baik.

a. Pre Production Planning (Pra Produksi)

Tahapan ini biasa disebut sebagai tahap perencanaan. Pre

production planning ini di antaranya; penemuan ide atau gagasan,

pengumpulan data yang diperlukan, persiapan pendukung rencana. Kunci

keberhasilan produksi program televisi sangat ditentukan oleh baiknya

tahap perencanaan dan persiapan ini.

b. Setup and Rehearsal

Setup merupakan tahapan persiapan yang bersifat teknis dan

dilakukan oleh tim inti bersama kerabat kerja lainnya. Proses ini meliputi

berbagai macam persiapan sarana dan prasarana yang akan digunakan

pada proses shooting nanti, hingga mempersiapkan denah untuk setting

lampu, mikrofon maupun tata dekorasi.

Sedangkan rehearsal adalah latihan bagi para kru dan pengisi

acara sebelum acara dimulai. Rehearsal biasa disebut juga sebagai gladi

resik dalam sebuah acara. Proses ini biasanya akan dipimpin oleh

13 Darwanto S, Manajemen Produksi Acara Siaran (Multi Media Training Centre [MMTC],

1992), h. 104.

Page 38: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

27

pengarah lapangan/floor director atau langsung dipimpin oleh pengarah

acara/director.

c. Production (Pelaksanaan Produksi)

Tahap pelaksanaan produksi adalah upaya bagaimana seorang

sutradara (program director) bekerja sama dengan semua kru dalam

mewujudkan rencana yang sudah dituangkan dalam kertas atau naskah

(rundown acara), termasuk di dalamnya pengambilan angle kamera.

Angle kamera adalah sudut atau ukuran pengambilan gambar

merujuk kepada jarak subjek atau objek dari kamera dan seberapa

dominan subjek dan objek itu memenuhi layar kamera.14

Istilah yang digunakan dalam hal ukuran pengambilan gambar atau

yang lebih sering disebut sebagai bahasa kamera, antara lain:

1) Big Close Up (BCU): yaitu pengambilan gambar pada wajah secara

keseluruhan.

2) Close Up (CU): Pengambilan gambar dari kepala sampai atas dada.

3) Medim Close Up (MCU): Pengambilan gambar dari kepala sampai di

bawah dada.

4) Medium Shot (MS): Pengambilan gambar dari kepala sampai

pinggang.

5) Medium Long Shot (MLS)/Knee Shot (KS): Pengambilan gambar dari

kepala sampai lutut.

14 Morrisan, M. A, Jurnalistik Televisi Mutakhir (Jakarta: Kencana, 2008), h. 99.

Page 39: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

28

6) Long Shot (LS)/Full Shot: Pengambilan gambar keseluruhan tubuh,

dari kepala hingga kaki.

7) Shoting Group of people: Pengambilan gambar satu orang, dua orang,

dst. sebagai gambar keseluruhan.

8) Wide Angle: Sudut lebar ukuran pengambilan gambar yang

memasukan keadaan sekeliling, jadi sudut lebar akan memberikan

pandangan atas keseuruhan keadaan.15

Selain itu, ada juga teknik pengambilan gambar yang meliputi

pergerakan kamera, di antaranya:

1) Zoom in atau Zoom out: yaitu gerakan lensa kamera yang mendekati

atu menjauhi objek.

2) Tilt up atau Tilt Down: yaitu pergerakan kamera dari bawah ke atas

atau dari atas ke bawah.

3) Panning: yaitu pergerakan kamera mengikuti urutan objek ke kiri atau

ke kanan.

d. Post Production (Pasca Produksi)

Tahap pasca produksi/post production merupakan tahap

penyelesaian atau penyempurnaan (editing) dari sebuah proses produksi.

Tahap ini dilakukan jika produksi program yang dilakukan

rekaman/taping. Pada produksi siaran langsung/live, tidak dilakukan post

production. Hanya saja program yang disiarkan secara langsung,

sebelumnya harus benar-benar dipersiapkan dengan matang, baik dari segi

15 Morrisan, M. A, Jurnalistik Televisi Mutakhir (Jakarta: Kencana, 2008), h. 99.

Page 40: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

29

teknis maupun non teknis, agar penyelenggaraan siaran dapat berjalan

dengan baik. Karena pada siaran live, tidak ada shot ulang atau retake.

Tahapan penyelesaian dari post production ini meliputi:

1) Editing suara dan gambar.

2) Pengisian grafik pemangku gelar atau berupa insert visualisasi lainnya.

3) Pengisian narasi.

4) Pengisian sound effect dan ilustrasi.

5) Melakukan evaluasi terhadap hasil produksi. Di dalam evaluasi ini

dapat saja produksi tadi dinyatakan layak siar, tapi dapat pula masih

harus dilakukan perbaikan, misalnya masalah ilustrasi, sound effect,

editing gambar, dan sebagainya.16

16 Darwanto S, Manajemen Produksi Acara Siaran (Multi Media Training Centre [MMTC],

1992), h. 108.

Page 41: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

30

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Profil Stasiun Televisi Trans TV

1. Sejarah dan Perkembangan

PT Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) merupakan

perusahaan yang dimiliki oleh Trans Corporation, yang juga merupakan

pemilik dari Trans7. Trans TV memperoleh ijin siaran pada bulan Oktober

1998 setelah dinyatakan lulus dari ujian kelayakan yang dilakukan tim

antardepartemen pemerintah, maka sejak tanggal 15 Desember 2001, Trans

TV memulai siaran secara resmi.

Penambahan jam tayang Trans TV dilakukan secara bertahap.

Puncaknya pada Maret 2002, Trans TV memulai siaran secara penuh, yaitu 18

jam sehari pada hari Senin hingga Jumat, dan 22 jam sehari pada hari Sabtu

dan Minggu. Penambahan program siaran Trans TV juga dilakukan seiring

dengan adanya penambahan jam tayang tersebut.

Tayangan Trans TV secara bertahap mengedepankan produk

(tayangan) lokal. Di tahun pertamanya, isi siaran Trans TV 50% berasal dari

luar negeri sedangkan 50% lagi merupakan produk lokal. Pada tahun kedua,

70% acara Trans TV sudah didominasi produk lokal dan sisanya 30% adalah

produk asing. Pada tahun keempat dan seterusnya, lebih dari 75% tayangan

Trans TV merupakan produk dalam negeri.

Page 42: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

31

Saham Trans TV seluruhnya dikuasai oleh Chairul Tanjung lewat

kepemilikan 99,99 PT Para Inti Investindo (pada tahun 2006 diganti namanya

dengan PT Trans Corpora/Trans Corp), dan sisanya PT Para Investindo.

Kontribusi Trans TV juga tidak kecil. Sekurang-kurangnya Trans TV sudah

mengalami break even point by operation pada tahun kedua, sekitar Mei

2003. Artinya, sudah tidak perlu kucuran dana lagi dari pemilik. Titik balik

keberhasilan Trans TV berlangsung sejak kuartal satu 2002. Menurut survey

Nielsen Media Research, saat itu Trans TV berada pada peringkat ke-5

sebagai peraih iklan terbanyak dari 10 stasiun televisi.1

Sejak awal, pembangunan Trans TV dirancang untuk bisa beroperasi

menggunakan teknologi digital penuh, mulai dari tahap pra produksi hingga

tahap pasca produksi dan siaran on air. Tetapi karena sistem penyiaran di

Indonesia masih menggunakan sistem analog, maka output yang bersifat

digital akan diubah menjadi analog. Walaupun demikian, pemirsa Trans TV

akan menikmati tayangan audio visual yang lebih jernih dan tajam. Kelak jika

sistem penyiaran di Indonesia sudah beralih ke sistem digital, Trans TV hanya

perlu memodifikasi pemancar-pemancarnya saja.

Selain output yang lebih baik, teknologi digital juga menjadikan

proses kerja dapat berjalan lebih efisien dan efektif. Peran kaset (video tape)

nyaris hilang, karena semua materi produksi mengalir dari satu server ke

server komputer lainnya melalui jaringan kabel optik yang terpasang di

1 http://www.transtv.co.id, diakses pada 21 Maret 2012.

Page 43: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

32

seluruh gedung. Seluruh studio juga terintegrasi satu sama lain sehingga

memungkinkan siaran yang simultan.

2. Logo, Visi dan Misi2

Logo:

Logo Trans TV berbentuk berlian, yang menandakan keindahan dan

keabadian. Kilauannya merefleksikan kehidupan dan adat istiadat dari

berbagai pelosok daerah di Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan serta

budaya masyarakat Indonesia. Huruf dari jenis serif, yang mencerminkan

karakter abadi, klasik, namun akrab dan mudah dikenali.

Visi:

Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN, memberikan

hasil usaha yang positif bagi stakeholders, menyampaikan program-program

berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang dapat

diterima oleh stakeholders serta mitra kerja, dan memberikan kontribusi

dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat.

2 http://www.transtv.co.id, diakses pada 21 Maret 2012.

Page 44: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

33

Misi:

Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta

menyejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai-

nilai demokrasi.

3. Organisasi Manajemen Trans TV

Komisaris Utama : Chairul Tanjung

Komisaris : Chairal Tanjung

Komisaris : Ishadi S.K

Direktur Utama : Wishnutama

Direktur Sales dan Marketing : Atiek Nur Wahyuni

Direktur Keuangan dan

Corp. Services : Warnedy

Kepala Divisi News : Gatot triyanto

Kepala Divisi Tech.

and Facilities Services : Azuan Syahril

Kepala Divisi Finance : Hannibal K. Pertama

Kepala Divisi Programming : A. Ferizqo Irwan

Kepala Divisi Corporate Services : Latief Harnoko

Kepala Divisi Produksi : Roan Yandi A

Emil Syarief

Page 45: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

34

4. Kategori Program di Trans TV

a. Series : Fringe 2, supernatural V, vampire diaries.

b. Movies : Bioskop Trans TV, bioskop Indonesia, Sinema dini

hari, Mr Bean, Bisokop Trans TV Spesial.

c. News : Jelajah, Reportase Siang, Jelang Siang, Reportase

Pagi, Reportase Sore, Reportase Malam, Benu Buloe,

Jika Aku Menjadi, Bosan Jadi Pegawai, Harmoni Alam,

Bingkai Berita, Riwayat Pengabdian, iND!GO, Anak

Negeri, Sepenggal Sejarah.

d. Information : Ceriwis, Insert Pagi, Insert, Inside, Gula Gula, Koper

dan Ransel, Ngulik, Ala Chef, Celebrity On Vacation,

Griya Unik, Kuliner Pilihan, Wisata Terapi.

e. Entertainment : Sketsa, Termehek Mehek, Gong Show , Ethnic

Runaway, Ranking 1, Gaul Bareng Bule, Nilai

Kehidupan, Super Trap, Comedy Project, Kakek-Kakek

Narsis, BRI di Hati, Show Imah, Nature's Life,

Semangat Pagi, Fun Cooking, Magic Comedy, Digital

Clip, Tahan Tawa, Dia-Loe-Gue, Teater Komedi,

Bukan Prime Time, Rival.

f. Religious : Halal?, Islam Itu Indah, IQRA.

g. Reality Show : Buah Hati.

Page 46: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

35

B. Profil Program Islam Itu Indah

1. Latar Belakang Program Islam Itu Indah

Program Islam Itu Indah bisa hadir di tengah-tengah masyarakat

Indonesia adalah karena Trans TV sebagai salah satu televisi swasta nasional

berkewajiban memberikan tayangan agama (dakwah) kepada para

pemirsanya. Menurut produser program Islam Itu Indah Hans Haryanto, hal

tersebut didukung juga dengan Indonesia sebagai penduduk dengan mayoritas

muslim terbesar di dunia, “…Jadi kita berkewajiban untuk memberikan

tayangan program agama kepada pemirsa Trans TV…”3

Nama Islam Itu Indah sendiri merupakan hasil diskusi direktur utama

Trans TV beserta orang-orang divisi programming yang hasilnya yaitu

menyetujui penamaan program tersebut dengan nama Islam Itu Indah. Pada

awalnya acara ini diberi nama Ceramah Lucu, karena ceramah ini dilakukan

oleh seorang Ustad yang tampil atraktif dan lucu, serta ceramahnya kerap

mengundang tawa para jamaahnya.

Namun, karena dianggap kurang pas dan kurang menarik, maka

pergantian nama pun dilakukan, dari yang awalnya diberi nama Ceramah

Lucu menjadi Islam Itu Indah. Menurut Hans Haryanto, “…Ceramah Lucu

diganti menjadi Islam Itu Indah, alasannya karena kita mengganggap bahwa

3 Wawancara Pribadi dengan Produser Program Islam Itu Indah Hans Haryanto, Jakarta, 26

Maret 2012.

Page 47: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

36

judul Islam Itu Indah sangat familiar dan eye catching ketika didengar dan

dilihat oleh pemirsa…”4

Saat ini, sudah hampir 1 ½ tahun program Islam Itu Indah tayang di

Trans TV sejak pertama kali tayang yaitu pada 12 Desember 2010 lalu. Pada

awalnya, program Islam Itu Indah hanya berdurasi 30 menit, tapi seiring

perjalanannya, penambahan durasi pun dilakukan mengingat animo penonton

yang cukup besar terhadap program ini. Akhirnya, dari pihak manajemen

Trans TV pun mengizinkan penambahan durasi menjadi 60 menit.

Program Islam Itu Indah sebenarnya juga pernah ditayangkan pada

malam hari waktu prime time. Hal itu dilakukan juga karena keinginan dari

para pemirsa yang meminta program Islam Itu Indah ditayangkan pada malam

hari. Namun, karena berdasarkan slot tayang program Islam Itu Indah tidak

memungkinkan ditayangkan pada malam hari, akhirnya program Islam Itu

Indah ditayangkan di waktu semula yaitu pada pukul 05.30 – 06.30 WIB.

Selain itu, ternyata program Islam Itu Indah juga pernah ditayangkan

secara live, tapi pada bulan ramadhan dan dengan format yang berbeda yaitu

tablig akbar. Namun untuk saat ini program Islam Itu Indah hanya

ditayangkan secara taping/rekaman, hal itu dikarenakan kondisi technical dari

para kru secara kesuluruhan yang tidak memungkinkan untuk melakukan

shooting secara live.

4 Wawancara Pribadi dengan Produser Program Islam Itu Indah Hans Haryanto, Jakarta, 26

Maret 2012.

Page 48: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

37

2. Gambaran Umum Program Islam Itu Indah

Islam Itu Indah adalah program ceramah Islami berdurasi 60 menit

yang dipandu oleh Ustad M. Nur Maulana. Program yang tayang pada pukul

05.30 WIB ini mengulas berbagai masalah mengenai kehidupan sehari-hari

masyarakat yang dikemas secara ringan, lucu dan menghibur sesuai dengan

syariat Islam yang berlandaskan Al Quran dan Hadis. Walaupun acara ini

dikemas dengan sedemikian rupa, namun tidak menghilangkan esensi ataupun

inti dari isi ceramah yang dibawakan oleh Ustad Maulana.

Shooting program ini dilakukan secara taping/rekaman dari masjid ke

masjid, dari sekolah ke sekolah, atau dari satu tempat ke tempat lainnya

dengan dihadiri oleh sekitar 100 – 200 jamaah majelis taklim yang berasal

dari berbagai daerah di Indonesia.

Selain itu, juga turut mengundang bintang tamu dari kalangan

selebritis yang nanti pada saat shooting akan melakukan obrolan/chit-chat

dengan Ustad Maulana yang juga bertindak sebagai host dan narasumber

tentang tema yang sedang dibahas. Menurut Hans Haryanto maksud kehadiran

bintang tamu di sini adalah agar lebih menarik para penonton.

“Sebenarnya bintang tamu di sini, selain kita sesuaikan dengan tema yang akan dibahas, bintang tamu dalam program Islam Itu Indahadalah sebagai ‘bumbu’ karena untuk men-treat atau menarik para penonton.”5

5 Wawancara Pribadi dengan Produser Program Islam Itu Indah Hans Haryanto, Jakarta, 26

Maret 2012.

Page 49: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

38

Program Islam Itu Indah dimasukan ke dalam jenis acara Variety

Talkshow Religi, yaitu program yang berisi perbincangan (ceramah) dari

narasumber atau host kepada para audience-nya, yang membahas tentang

tema tertentu.

Format program Islam Itu Indah sendiri terdiri dari beberapa bentuk,

antara lain: format reguler seperti taping outdoor, indoor, dan goes to school;

dan format non reguler yaitu off air silaturahmi Ustad ke berbagai daerah di

Indonesia.

Karakter dari program Islam Itu Indah yaitu menarik, mendidik, serta

memberikan pesan moral dan agama namun tetap berusaha untuk menghibur

pemirsa. Selain itu, content dari acara ini difokuskan pada bagaimana gaya

Pak Ustad yang lucu dan menghibur ketika membawakan ceramah kepada

para jamaahnya, namun tetap pada konteks tema.6

Program Islam Itu Indah ditayangkan dalam lima segmen di setiap

episodenya. Setiap episodenya akan membahas satu tema besar dan masing-

masing segmen akan membahas sub tema dengan diselingi pertanyaan dari

para jamaah, baik itu dari bintang tamu maupun jamaah lainnya.

Berikut ini adalah rincian program (program detail) Islam Itu Indah.

(Lihat tabel 1 pada halaman berikutnya).

6 Tim Islam Itu Indah, Production Book (PB) Program Islam Itu Indah (Jakarta: Tim I3,

2010). h.2.

Page 50: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

39

Tabel 1

Rincian Program Islam Itu Indah

Nama Program Islam Itu Indah

Jenis Program Variety Religi/Program Agama

Format ProgramTalkshow (on air), jalan-jalan (off air

silaturahmi luar kota)

Jenis Produksi Multicamera – Live On Tape

Jenis Siaran Nasional

Waktu Siar Setiap hari pukul 05.30 – 06.30 WIB.

Durasi 60’ (Incl. CB)

SasaranAll 5+ (semua orang dengan umur lima tahun ke

atas)

KriteriaHost yang juga bertindak sebagai narasumber

memberikan ceramah kepada para jamaah.

3. Visi dan Misi Program

Visi dari program Islam Itu Indah yaitu berkewajiban memberikan

tontonan yang bermanfaat bagi pemirsanya, sedangkan misinya adalah

bagaimana kita (para pekerja media) di dunia broadcasting dan bisnis dapat

memberikan tayangan yang ringan dan bermanfaat bagi pemirsanya.7

4. Tim Program Islam Itu Indah

Tim Islam Itu Indah merupakan tim inti yang melewati semua tahapan

proses produksi. Biasanya tim ini akan dibantu oleh kru produksi lapangan

7 Wawancara Pribadi dengan Produser Program Islam Itu Indah Hans Haryanto, Jakarta, 26 Maret 2012.

Page 51: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

40

seperti camera person, audio, lighting, director, floor director dan lain-lain,

ketika proses pelaksanaan produksi.

Berikut ini adalah susunan tim program Islam Itu Indah. (lihat tabel 2).

Tabel 2

Tim Program Islam Itu Indah

No. Jabatan Nama

1Kepala Departemen

ProduksiRoan Y. Anpira

2 Eksekutif Produser Nur Asfin Mardini

3 Produser Hans Haryanto

4 Creative

Gina Herlianawati

Rani Handayani

Reshi Hupudiani

5 Production Assistance (PA)

Maulani Nurseha

H. S, Adhe Udiani

Dadan Trisyana

5. Segmentasi Pemirsa

Target penonton Islam Itu Indah terdiri dari berbagai kalangan dan

dengan latar belakang yang berbeda-beda, di antaranya: 8

a. Kalangan menengah ke bawah sampai menengah ke atas (ABC+)

b. Laki-laki dan perempuan (male & female)

c. Lebih kepada orang yang berumur 15 tahun ke atas (15+)

8 Tim Islam Itu Indah, Production Book (PB) Program Islam Itu Indah (Jakarta: Tim I3,

2010). h.2.

Page 52: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

41

d. Dan keluarga serta siapa saja yang menonton program ini (family & all

people).

6. Tujuan dan Sasaran Program9

a. Memberikan wacana, tuntunan, dan ulasan mengenai Islam dalam

kehidupan sehari-hari.

b. Menghibur dengan memberikan lelucon/candaan selama ceramah, namun

tetap memberikan tuntuan agama.

7. Rating dan Share

Rating dan share program Islam Itu Indah biasa dibilang cukup baik.

Pada setiap minggunya Islam Itu Indah memperoleh rating dan share rata-rata

di atas 15%. Hal itu bisa dilihat dari komparasi program (program

comparation+all station) yang diterbitkan oleh AC Nielsen setiap minggunya

yang menghasilkan data bahwa Islam Itu Indah rata-rata mendapatkan rating

share di atas 15%.

Program Islam Itu Indah rata-rata unggul dalam hal rating share

dengan para pesaingnya/program lainnya, baik itu program yang tayang pada

jam tersebut (jam tayang program Islam Itu Indah) maupun program Agama

lainnya. Itu artinya, program Islam Itu Indah masih diminati dan disukai para

pemirsanya.

9 Tim Islam Itu Indah, Production Book (PB) Program Islam Itu Indah (Jakarta: Tim I3,

2010). h.2.

Page 53: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

42

Seperti penuturan Hans Haryanto yang mengatakan “…Rating share-

nya alhamdulillah Islam Itu Indah masih disukai oleh jamaah pemirsa,

sekarang itu rating share rata-rata di atas 15%.”10

Berikut ini adalah rating share program Islam Itu Indah yang

dihimpun dari lembaga survei AC Nielsen selama dua minggu, antara 19

Februari s.d. 3 Maret 2012. (lihat tabel 3 dan 4).

Tabel 3

Rating dan Share Islam Itu Indah 19 – 25 Februari 2012.11

Tabel 4

Rating dan Share Islam Itu Indah 26 Februari – 3 Maret 2012.12

10 Wawancara Pribadi dengan Produser Program Islam Itu Indah Hans Haryanto, Jakarta, 26

Maret 2012.11 Dokumen Pribadi tim Islam Itu Indah (Source: Nielsen Media Research: Week 0648

Program Research/Transtv/HAN).12 Dokumen Pribadi tim Islam Itu Indah (Source: Nielsen Media Research: Week 0648

Program Research/Transtv/HAN).

TEMA WEEK TVR TVS HARIFormula Anak Pandai 1209 1 15.4 Minggu

Kenapa Harus Istri 1209 1.1 13.2 Senin

Anugerah Kehamilan 1209 1.4 17.6 Selasa

Amar Ma'ruf Nahi Munkar 1209 1.6 21.6 Rabu

Beratnya Mengaku Salah 1209 1.7 18.4 Kamis

Doa Keselamatan 1209 1.6 20.2 Jumat

Orang tuaku Idolaku 1209 1.4 18.1 Sabtu

TEMA WEEK TVR TVS HARI

Silaturahim Kepulaun Penyengat 1208 1.5 23.3 Minggu

Pemimpin Perempuan 1208 1.2 16.5 Senin

Menyesal 1208 1.4 18.9 Selasa

Manusia dan Malaikat 1208 1.2 15.8 RabuTobat Sambal 1208 1.5 19.1 KamisSederhana bukan berarti miskin 1208 1.5 19.2 Jumat

Silaturahim Belitung Timur 1208 1.4 17.9 Sabtu

Page 54: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

43

C. Profil Ustad Muhammad Nur Maulana

Nama : Muhammad Nur Maulana

Tempat, tanggal lahir : Makassar, 20 September 1974

Ibu : Masyita

Bapak : Maulana

Istri : Nur Aliah

Anak : Munawar

Pendidikan : -SD Kompleks Layang, Makassar.

-SMP Darul Dakwah wal Irsyad (DDI)

Galesong Beru, Makassar.

-Pondok Pesantren An-Nahdah, Makassar

(setingkat SMA/Aliyah).

Ustad Muhammad Nur Maulana sudah hampir 1 ½ tahun membawakan

program Islam Itu Indah di Trans TV. Proses perjalanan Ustad Maulana sampai

akhirnya bisa menjadi narasumber program Islam Itu Indah bisa dibilang cukup

unik. Awalnya yaitu ketika secara tidak sengaja Direktur Utama Trans TV

Wisnutama tertarik saat melihat sebuah video di situs youtube, yaitu video yang

memperlihatkan bagaimana seorang Ustad yang sedang berceramah dengan gaya

yang lucu dan atraktif. Kemudian Wisnutama langsung menyuruh salah seorang

dari pihak Trans TV untuk menghubungi Ustad tersebut, dan langsung

Page 55: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

44

menjemputnya untuk di bawa ke Jakarta. Ustad tersebut adalah Ustad M. Nur

Maulana “…Yang kata kuncinya adalah jamaah oh jamaah…”13

Pada saat itu, Trans TV sudah menyiapakan sebuah acara untuk beliau

dengan nama Ceramah Lucu, yang kemudian berganti nama menjadi Islam Itu

Indah. Menurut Ustad Maulana, ia bersedia menjadi narasumber di program Islam

Itu Indah adalah karena memang hal itu sesuai dengan harapan beliau sejak dulu,

yaitu ingin berceramah kepada semua masyarakat yang ada di berbagai daerah di

Indonesia, “…Kalau dulu kan saya harus ceramah dari deerah ke daerah lain, tapi

dengan adanya program Islam Itu Indah ceramah saya langsung sampai ke semua

orang di Indonesia.”14

Beliau senang bisa ada di program Islam Itu Indah, karena bisa merasakan

pengalaman baru dalam hal berdakwah, yaitu bisa berdakwah secara tim (tim

Islam Itu Indah). Di mana, Ustad dan tim Islam Itu Indah akan bersama-sama

dalam mencari dan mengembangkan tema yang akan menjadi topik pembahasan.

Namun, segala sesuatu pasti ada kendalanya, begitu juga kendala yang

dihadapi Ustad Maulana ketika membawakan program Islam Itu Indah. Tapi

beliau tidak menganggap kendala itu sebagai suatu masalah. Kendala yang beliau

hadapi mungkin lebih kepada bagaimana menyiapkan bahan atau materi ceramah.

Karena tidak mungkin dalam beberapa taping mengambil tema yang sama. Lain

halnya ketika beliau masih berdakwah keliling daerah, yang setidaknya bisa

13 Wawancara Pribadi dengan Narasumber Program Islam Itu Indah Ustad Muhammad Nur

Maulana, Jakarta, 8 April 2012.14 Wawancara Pribadi dengan Narasumber Program Islam Itu Indah Ustad Muhammad Nur

Maulana, Jakarta, 8 April 2012.

Page 56: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

45

berdakwah dengan tema yang sama dari daerah satu ke daerah lain. Seperti yang

dikatakan Ustad berikut ini.

“Di Islam Itu Indah materinya selalu up to date, bahan (ceramahnya) banyak. Kalau dulu sebelum di program Islam Itu Indah, saya cuma siapkan tiga bahan sebulan sudah aman, bisa ceramah monoton/sama dengan tempat yang berbeda-beda. Kalau sekarang kantidak bisa.”15

Ustad Maulana dikenal sebagai yang humoris, jenaka, dan sering

menyisipkan candaan atau guyonan ketika berdakwah. Selama hampir 1 jam

jamaah yang hadir akan dibuat tertawa dan paling tidak tersenyum. Menurutnya,

candaan tersebut hanya tambahan saja, dan itu sengaja dilakukan agar jamaah

yang mendengarkannya tidak bosan atau jenuh. Tentunya hal itu dibarengi

dengan tetap fokus pada materi/isi ceramah. Karenanya “…Alhamdulillah saya

juga selalu diingatkan oleh tim Islam Itu Indah jika ada isi materi yang belum

dibahas atau terlongkap. Itulah enaknya berdakwah secara tim, jadi bisa saling

mengingatkan...”16

Metode ceramah yang dilakukan Ustad Maulana disebut dengan metode

syiar, yaitu menyampaikan dakwah dengan teknik atau cara apa saja, termasuk

dakwah yang diselingi dengan humor/candaan. Beda dengan metode syariat, yaitu

menyampaikan dakwah dengan tata cara yang sudah diatur dalam Islam.

Menurutnya “…Kalau syariat tidak bisa, karena sudah diatur tata caranya dan

15 Wawancara Pribadi dengan Narasumber Program Islam Itu Indah Ustad Muhammad Nur

Maulana, Jakarta, 8 April 2012.16 Wawancara Pribadi dengan Narasumber Program Islam Itu Indah Ustad Muhammad Nur

Maulana, Jakarta, 8 April 2012.

Page 57: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

46

harus serius tidak boleh bercanda, seperti khutbah Jumat, khutbah Idul Fitri,

dll…”17

Mengenai sapaan khasnya “jamaah oh jamaah”, menurut Ustad Maulana

itu merupakan buatan beliau sendiri, hal itu dilakukan agar lebih praktis ketika

sedang berdakwah. Menurut beliau “…Kalau manggilnya satu per satu seperti

bapak-bapak, ibu-ibu, dan sebagainya, itu kelamaan...”18

17 Wawancara Pribadi dengan Narasumber Program Islam Itu Indah Ustad Muhammad Nur

Maulana, Jakarta, 8 April 2012.18 Wawancara Pribadi dengan Narasumber Program Islam Itu Indah Ustad Muhammad Nur

Maulana, Jakarta, 8 April 2012.

Page 58: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

47

BAB IV

ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH

A. Format Program Islam Itu Indah

Program Islam Itu Indah merupakan salah satu contoh dari proses

komunikasi massa melalui media televisi. Sejalan dengan apa yang dikatakan

Melvin DeFleur bahwa proses komunikasi yang terjadi di media massa

melibatkan berbagai unsur di dalamnya seperti sumber (komunikator),

transmitter, saluran (media), penerima (komunikan), umpan balik dan tujuan,

serta gangguan (noise) yang ada di semua unsur tersebut.

Maka, pada program Islam itu Indah, sumber yang dimaskud adalah para

pekerja media, dalam hal ini adalah tim Islam Itu Indah dan juga pihak-pihak lain

yang terlibat di dalamnya, termasuk narasumber program Islam Itu Indah Ustad

M. Nur Maulana. Mereka semua sebagai sumber pesan menransmisikan isi pesan

kepada masyarakat luas melalui program Islam Itu Indah di Trans TV.

Selain itu, ada umpan balik/feedback yang terjadi di dalam proses

komunikasi tersebut. Program Islam Itu Indah melalui akun twitter-nya

@islamitu_indah akan menanggapi semua masukan yang ada, baik itu kritik,

saran maupun pertanyaan yang dilayangkan oleh para jamaah Islam Itu Indah

yang ada di rumah.

Namun, feedback tersebut terjadi secara tidak langsung dan terlambat

(delayed), karena program Islam Itu Indah ditayangkan secara rekaman/taping.

Page 59: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

48

Semua masukan itu nantinya akan dibahas pada program Islam Itu Indah episode

selanjutnya.

Program Islam Itu Indah kini ditayangkan dengan format yang lebih

beragam. Hal tersebut dilakukan agar program Islam Itu Indah terlihat lebih

variatif dan tetap menarik untuk ditonton pemirsanya. Secara umum, format

program Islam Itu Indah terbagi menjadi dua macam, yaitu format reguler dan

non reguler.

1. Format Reguler (talkshow)

Program Islam Itu Indah format reguler menggunakan format takshow

yang dilakukan on air secara taping/rekaman. Program Islam Itu Indah format

reguler ini terbagi menjadi lima segmen dengan total durasi kurang lebih

sekitar 60 menit.

Segmen I yaitu berisi opening dan sapaan doa dari Ustad kepada para

jamaahnya yang ada di studio dan di rumah. Setelah itu Ustad memberitahu

jamaah tema apa yang akan dibahas, memperkenalkan bintang tamu dan

langsung membahas sub tema yang pertama.

Pada segmen II, Ustad melanjutkan pembahasan sub tema yang kedua,

kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab kepada pada jamaahnya.

Dalam satu segmen biasanya ada 1 – 2 orang jamaah yang bertanya. Sesi

tanya jawab ini dilakukan dari segmen II s.d. segmen IV.

Segmen III berisi pembahasan sub tema yang ketiga, sesi tanya jawab

dan terkadang diselingi chit-chat dengan para bintang tamu dan jamaah

Page 60: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

49

lainnya. Segmen IV tidak jauh berbeda dengan segmen III, yaitu berisi

pembahasan sub tema keempat, sesi tanya jawab, dan chit-chat dengan para

jamaah dan bintang tamu. Pada segmen V, yaitu berisi pembahasan sub tema

kelima, penutup, doa bersama para jamaah, dan kesimpulan dari tema yang

sedang dibahas. Hans Haryanto mengatakan “…Ada 5 segmen. Segmen I

pengenalan tema dan artis, segmen II, III, dan IV adalah pembahasan tema,

sedangkan segmen V adalah kesimpulan dari tema serta doa...”1

Format reguler sendiri terdiri atas beberapa jenis, di antaranya indoor,

outdoor dan goes to school. Yang membedakan di antara ketiganya adalah

konsep lokasi shooting dan para jamaah yang hadir. Lokasi shooting pada

format reguler ini berada di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Pada jenis indoor, proses produksi dilakukan di dalam ruangan yaitu

di dalam masjid dengan dihadiri para jamaah perempuan (mayoritas ibu-ibu)

dan laki-laki yang berasal dari beberapa majelis taklim di Indonesia. Selain

itu, ada juga bintang tamu dari kalangan selebritis yang berjumlah dua orang

atau lebih.

Pada jenis outdoor, proses produksi dilakukan di luar ruangan seperti

di tempat-tempat wisata atau di tempat-tempat lainnya. Sama seperti jenis

indoor, pada jenis outdoor ini masih dihadiri oleh para bintang tamu dan juga

sekitar 100 – 200 orang jamaah majelis taklim yang berasal dari berbagai

daerah di Indonesia.

1 Wawancara Pribadi dengan Produser Program Islam Itu Indah Hans Haryanto, Jakarta, 26

Maret 2012.

Page 61: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

50

Sedangkan, goes to school ialah konsep produksi yang dilakukan di

sekolah-sekolah, baik itu SD, SMP ataupun SMA. Pada jenis ini, para

jamaahnya berasal dari siswa-siswi sekolah yang bersangkutan dan juga tidak

ada bintang tamu.

Selain itu, pada jenis goes to school ini biasanya ada peragaan atau

obrolan (gimmick) yang dilakukan Ustad kepada para siswa-siswi sekolah

bersangkutan tentang hal-hal yang unik dan menarik yang ada di sekolah

mereka, misalnya ekstra kurikuler atau hal-hal menarik lainnya yang ada di

sekolah tersebut.

Penambahan format goes to school dimaksudkan agar segmentasi

pemirsa program Islam Itu Indah tidak hanya mayoritas berasal dari kalangan

ibu-ibu dan bapak-bapak saja, melainkan juga berasal dari kalangan anak-

anak dan remaja. Sehingga segmentasi pemirsa program Islam Itu Indah lebih

beranekaragam, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Menurut Hans

Haryanto, “…Islam Itu Indah goes to school ialah dimana kita ingin pemirsa

Islam Itu Indah itu tidak hanya dari kalangan ibu-ibu dan bapak-bapak saja,

tapi juga berasal dari kalangan remaja dan anak-anak sekolah...”2

2. Format Non Reguler

Format non reguler ialah format lain yang terdapat di program Islam

Itu Indah. Format ini dilakukan secara off air menggunakan teknik kamera

2 Wawancara pribadi dengan produser program Islam Itu Indah Hans Haryanto, Jakarta, 26

Maret 2012.

Page 62: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

51

electronic field production (EFP), yaitu shooting yang dilakukan dengan

hanya menggunakan dua orang camera person yang bertugas mengambil

gambar di lapangan.

Format ini berisi liputan perjalanan atau silaturahmi Ustad ke berbagai

kota dan daerah di Indonesia. Format ini dimaksudkan agar Ustad bisa lebih

dekat dengan masyarakat dan bisa berbagi ilmu dengan mereka. Hans

Haryanto menjelaskan “…Format silaturahmi ialah bagaimana Ustad

bersilaturahmi berkeliling ke berbagai daerah di Indonesia dengan tujuan

untuk saling berbagi ilmu dengan para masyarakat...”3

Shooting format non reguler ini biasanya dilakukan setiap akhir pekan

selama 2 – 3 hari, yaitu pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu; dan dengan

daerah atau kota tujuan yang berbeda-beda setiap minggunya.

Berikut ini adalah tabel pembagian format program Islam Itu Indah.

Tabel 5

Format Program Islam Itu Indah

No. Reguler (Talkshow on air) Non Reguler (EFP off air)

1 Indoor Silaturahmi luar kota

2 Outdoor

3 Goes to school

3 Wawancara pribadi dengan produser program Islam Itu Indah Hans Haryanto, Jakarta, 26

Maret 2012.

Page 63: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

52

B. Proses Produksi Program Islam Itu Indah

Proses produksi program Islam Itu Indah dilakukan dengan beberapa

tahapan, yaitu terdiri atas empat tahapan prosedur kerja untuk memroduksi

program televisi. Alan Wurtzel menyebutnya sebagai four stage of televison

production.

1. Pra Produksi

Tahap pra produksi adalah tahap paling penting dalam sebuah proses

produksi televisi. Tahapan ini bisa dikatakan sebagai jantung dari sebuah

proses produksi. Karena secara keseluruhan proses produksi tidak akan

berjalan dengan baik tanpa ada persiapan dan perencanaan yang baik.

Pada tahap ini, tim program Islam Itu Indah lah yang mengambil peran

penting atas terselenggarnya proses produksi nanti. Tim yang terdiri dari

produser, creative dan production asisstance (PA) akan melaksanakan

tugasnya sesuai dengan job desk-nya masing-masing.

Pada tahapan ini, produser sebagai orang yang bertanggung jawab atas

sebuah program biasanya bertugas melakukan perencanaan biaya produksi,

mulai dari penyewaan tempat, biaya konsumsi, kontrak bintang tamu, serta

biaya sarana dan prasarana lainnya yang dapat menunjang proses produksi.

Produser nantinya juga bertugas mengawasi jalannnya proses produksi dari

awal sampai akhir.

Penentuan tema pembahasan (ceramah) juga dilakukan pada tahapan

ini. Produser dan tim creative bersama-sama melakukan riset (research) dan

pengembangan gagasan (brainstroming) tentang tema yang akan menjadi

Page 64: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

53

topik pembahasan. Di sini, tim creative juga akan mendiskusikannya dengan

Ustad Maulana, agar nantinya tema yang didapat lebih beragam dan variatif.

Tema-tema yang diangkat biasanya mengenai kejadian atau masalah-masalah

sosial yang ada di masyarakat saat ini.

Ide atau gagasan merupakan buah pikiran dari seseorang perencana

acara siaran, dalam hal ini adalah produser dan kerabat kerja lainnya. Namun,

ide bisa saja tidak timbul dari satuan kerja produksi, tetapi dapat timbul dari

pihak luar seperti narasumber, event organizer, atau production house. Dalam

mencari ide dan gagasan, seorang produser harus memperhatikan beberapa

hal, antara lain:

a. Apakah ide atau gagasan tersebut cukup menarik

b. Apakah kekuatan yang tersembunyi dalam ide atau gagasan tadi

c. Apabila ide atau gagasan tadi dapat dirubah menjadi program siaran,

sekiranya apa manfaat bagi khalayak dan bagaimana dampaknya

d. Kalau ide tadi diangkat menjadi program siaran, harus ada alasan yang

meyakinkan.4

Setelah tema utama sudah didapat, selanjutnya tim creative akan

kembali melakukan riset dan pengembangan tema sehingga nantinya akan

menghasilkan beberapa sub tema. Setelah semua data dirasa lengkap, barulah

setelah itu tim creative akan menuangkan konsep acara tersebut ke dalam

rundown program. Selain itu, tim creative akan menghubungi para selebritis

4

Darwanto Sastro Soebroto, Produksi Acara Televisi (Yogyakarta: Duta WacanaUniversity Press, 1994), h. 176.

Page 65: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

54

untuk meminta kesediaanya menjadi bintang tamu dalam acara ini, dan juga

menghubungi koordinator para jamaah program Islam Itu Indah untuk

memastikan kesiapan mereka.

Tim PA dalam tahapan ini bertugas mengurusi semua urusan teknis

dan non teknis produksi, mulai lokasi shooting sampai sarana dan prasarana

lainnya seperti peralatan perekam gambar, suara dan tata pencahayaan.

Selama melakukan shooting, tim Islam Itu Indah akan dibantu oleh para kru

facilities. Tim PA-lah yang bertugas melakukan koordinasi dengan para kru

facilities tersebut. Seperti yang dipaparkan produser program Islam Itu Indah

berikut ini.

“Kru yang bertugas yaitu tim Islam Itu Indah dibantu oleh beberapa kru yang terdiri kru facilities seperti campers, audio, lighting, director, floor director, dll, dan mempunyai tugas masing-masing sehingga program Islam Itu Indah bisa terselenggara dengan baik.”5

Biasanya tim PA akan membuat crewcall, yaitu selebaran

pengumuman yang ditempelkan di mading-mading kantor, isinya mengenai

jadwal shooting secara keseluruhan. Tujuannya yaitu untuk memastikan

jadwal shooting agar diketahui oleh seluruh kru produksi program Islam Itu

Indah.

Berikut ini adalah susunan para kru produksi taping program Islam Itu

Indah. (lihat tabel 6 pada halaman berikutnya).

5 Wawancara Pribadi dengan Produser Program Islam Itu Indah Hans Haryanto, Jakarta, 26

Maret 2012.

Page 66: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

55

Tabel 6

Kru Produksi Program Islam Itu Indah

No. Jabatan Nama

1 Eksekutif Produser Nur Asfin Mardini

2 Produser Hans Haryanto

3 Creative Gina Herlianawati,

4 Production Assistance (PA) Dadan Trisyana

5 Director Temon

6 Camera Persons

Efiana Ardiyanti

A. Fahry Taringan

M. Huzni

M. Badar Wibowo

7 Floor DirectorCatur Wahyu A.

M. Ali Akbar

8 LightingAde Chandra

Agus Hardianto

9 Audio PersonMaria Ulfa

Ricky Sukarna

10 Video Tape Recorder (VTR) Lia V. P.

11 Camera Control Unit (CCU) Dendy F.

12 Mechanical Electrical Person Pujito

12 Property Yonih Lupoh

13 Technical Support Mustikaning Karana

14 Wardrobe Deasy Rui

15 Talent Bambang Acil

17 Unit Production Manager (UPM) Makmun

Page 67: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

56

Perencanaan produksi harus dilakukan semaksimal mungkin agar hasil

produksi yang didapat juga maksimal. Selain itu, perencanaan yang kurang

matang juga nantinya akan berdampak pada pelaksanaan produksi di

lapangan. Pelaksanaan produksi akan terkesan asal dan tidak serius karena

pelaksanaan produksi tidak sesuai dengan yang sudah direncanakan

sebelumnya.

Pada program Islam Itu Indah, hal-hal seperti itu sering ditemukan.

Misalnya saja daftar alat produksi yang tertera pada program-good request

(permintaan barang program) tidak sesuai dengan alat yang ada di lapangan.

Selain itu, terkadang juga ditemukan kualitas alat produksi yang tidak sesuai

dengan standar yang sudah ditetapkan, seperti kamera dan mic yang tidak

dalam kondisi bagus. Hal-hal tersebut tentu saja dapat mengganggu jalannya

proses produksi.

2. Setup dan Rehearsal

Setup dan Rehearsal pada program Islam Itu Indah bisa dibilang

cukup sederhana. Untuk setup misalnya, diperlukan waktu kurang lebih 3 – 4

jam untuk mempersiapkan peralatan seperti kamera, audio, lighting dan

peralatan pendukung lainnya; serta dekorasi seperti karpet, pot, dan properti-

properti lainnya. Jika shooting dilakukan di dalam masjid (indoor), biasanya

setup yang dilakukan sedikit lebih lama daripada shooting outdoor, karena di

indoor properti dan peralatan yang digunakan akan lebih banyak. Jika

shooting dimulai (on cam) pukul 10.00, maka setup sudah harus dilakukan

Page 68: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

57

sejak pukul 05.00 atau pukul 06.00. Biasanya setup akan berakhir pada pukul

09.00.

Sedangkan untuk reherasal sendiri biasanya dilakukan kepada para

jamaah dan bintang tamu yang hadir. Proses rehearsal dalam satu kali taping

(episode) biasanya akan memakan waktu 5 – 10 menit. Rehearsal akan

dilakukan oleh pengarah lapangan (floor director) dan tim creative.

Floor director biasanya bertugas mengatur duduk para jamaah secara

keseluruhan dan juga mengatur para bintang tamu kapan mereka akan mulai

muncul di layar (in frame). Tim creative pada proses rehearsal ini bertugas

mengatur para jamaah dan bintang tamu yang ingin bertanya nanti. Proses ini

meliputi: pada segmen berapa jamaah dan bintang bertanya, pertanyaan apa

yang diajukan dan pertanyaan tersebut akan disesuaikan dengan tema dan sub

tema yang sedang dibahas.

Proses setup dan rehearsal ini penting untuk dilakukan karena akan

berdampak langsung pada pelaksanaan produksi nanti. Proses ini bertujuan

untuk meminimalisasi berbagai kesalahan, baik itu kesalahan teknis maupun

non teknis yang terjadi pada saat pelaksanaan produksi di lapangan.

Namun, tahap setup dan rehearsal ini sering dilakukan tidak sesuai

dengan waktu yang sudah ditentukan sebelumnya atau sering mengalami

ketelambatan. Hal itu terjadi karena terlambatnya para pengisi acara serta

pendukung acara lainnya tiba di lokasi shooting. Akibatnya, pelaksanaan

produksi pun menjadi molor atau tidak sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan sebelumnya. Inkonstistensi waktu sering terjadi pada tahapan ini.

Page 69: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

58

3. Pelaksanaan Produksi

Tahap pelaksanaan produksi (shooting) program Islam Itu Indah

dilakukan secara taping/rekaman rutin setiap minggunya, yaitu pada hari

Selasa, Rabu dan Kamis. Dalam sehari biasanya ada sekitar 2 – 4 kali taping

(episode) tergantung kebutuhan.

Pengarah acara (director) berperan penting atas keberhasilan sebuah

proses produksi. Setiap komando yang ada dalam pelaksanaan produksi harus

melalui seorang sutradara/pengarah acara, dan akan diteruskan kepada

pengarah lapangan. Konsep yang sudah dituangkan ke dalam rundown

selanjutnya akan diwujudkan pada proses produksi ini.

Pada tahap pelaksanaan produksi program Islam Itu Indah, dalam satu

kali taping atau per episodenya terdapat lima segmen dengan masing-masing

segmen memiliki durasi yang berbeda-beda. Untuk segmen I, rata-rata total

durasi untuk badan program sekitar 6 – 7 menit. Segmen II – IV, badan

programnya rata-rata sekitar 8 – 10 menit per segmennya. Sedangkan untuk

segmen V, badan programnya rata-rata sekitar 11 menit. Total durasi untuk

badan program secara keseluruhan yaitu sekitar 40 menit. Menurut Hans

Haryanto, “…Dalam durasi 60 menit badan program sekitar 40 menitan., dan

sisanya 20 menit adalah commercial break…”6

6 Wawancara Pribadi dengan Produser Program Islam Itu Indah Hans Haryanto, Jakarta, 26

Maret 2012.

Page 70: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

59

Namun, ketika pelaksanaan produksi terkadang ada penambahan

durasi yang tak terduga. Hal tersebut dilakukan mengingat pentingnya pada

saat-saat tertentu untuk melakukan penambahan durasi, misalnya ketika Ustad

sedang menjawab pertanyaan dari para jamaah atau ketika Ustad sedang

melakukan doa bersama para jamaah. Penambahan durasi juga harus

dilakukan dengan berbagai pertimbangan agar tidak terjadi over duration pada

saat pelaksanaan produksi.

Proses pelaksanaan produksi (taping) program Islam Itu Indah

menggunakan empat buah kamera yang terdiri dari kamera I, kamera II,

kamera III dan kamera IV. Keempat kamera tersebut mempunyai fungsi

masing-masing ketika pelaksanaan produksi, yaitu:

a. Kamera I dan III berfungsi untuk mengambil gambar para jamaah dan

bintang tamu.

b. Kamera II sebagai kamera master berfungsi untuk mengambil gambar

Ustad secara kontinu selama proses taping.

c. Kamera IV yang menggunakan jimmy jib berfungsi untuk mengambil

gambar Ustad dan para jamaah secara keseluruhan.

Salah satu unsur penting ketika pengambilan gambar di lapangan ialah

ukuran gambar atau yang lebih sering disebut dengan angle kamera. Angle

kamera yang digunakan pada proses shooting program Islam Itu Indah

bermacam-macam, antara lain:

Page 71: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

60

a. Kamera I dan III biasanya mengambil angle para jamaah dan bintang

tamu dengan angle close up, medium close up, two shot dan group

shot.

b. Kamera II mengambil gambar Ustad secara kontinu dengan angle

medium shot atau medium long shot.

c. Sedangkan kamera IV mengambil gambar Ustad dan para jamaah

secara keseluruhan dengan angle wide shot.

Unsur penting lainnya yang tidak boleh terlupakan dalam hal

pengambilan gambar ialah teknik pengambilan gambar. Teknik pengambilan

gambar ini meliputi pergerakan kamera serta pergerakan objek gambar.

Pada proses shooting program Islam Itu Indah, teknik pengambilan

gambar yang digunakan juga bervariasi. Kamera I dan III biasanya

mengobinasikan angle kamera yang digunakan dengan teknik panning.

Kamera II yang berfungsi mengambil gambar Ustad secara kontinu juga akan

melakukan kombinasi pengambilan gambar dengan teknik pan dan tilit, yaitu

dengan cara mengikuti objek serta memperbaiki posisi.

Mengikuti objek berarti kamera akan bergerak mengikuti pergerakan

objek, namun komposisi gambar dari objek tersebut akan berubah.

Sedangkan, memperbaiki posisi yaitu di mana kamera harus bergerak dengan

pan, tilt dan zoom agar dapat mempertahankan komposisi terbaiknya terhadap

suatu objek yang sedang bergerak.7

7 Morrisan, M. A, Jurnalistik Televisi Mutakhir (Jakarta: Kencana. 2008), h. 106.

Page 72: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

61

Sebagai contoh, Ustad yang sedang berdiri dengan angle kamera

medium long shot, tiba-tiba duduk menghampiri salah satu jamaahnya. Dalam

keadaan seperti itu, kamera harus bergerak secara pan, tilt down dan zoom in

sesuai kebutuhan, agar posisi Ustad di dalam kamera tetap berada dalam

komposisi gambar yang baik.

Selanjutnya, Kamera IV yang menggunakan jimmy jib akan

melakukan beberapa kombinasi teknik pergerakan kamera. Misalnya pan dan

tilt akan dikombinasikan dengan teknik pergerakan kamera yang menjauhi

objek. Maksudnya di sini, kamera akan mengambil gambar wide shot dengan

teknik pan dan tilt, yang secara perlahan akan bergerak menjauhi objek secara

keseluruhan. Biasanya teknik shot ini dilakukan pada saat memulai dan

mengakhiri suatu segmen.

Dalam pelaksanaan produksi ada beberapa hal yang harus diperhatikan

agar pelaksanaan produksi dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil

yang maksimal, yaitu:

a. Semua peralatan yang digunakan harus ready for use.

b. Artis dan para pengisi acara lainnya harus sudah siap sebelum

shooting dilakukan.

c. Pengarahan harus diberikan kepada pada pengisi acara tentang hal-hal

yang dipandang perlu.

d. Jangan lupa mengontrol hal-hal kecil yang biasanya sering terlupakan.

e. Mulailah tepat pada waktunya, kecuali ada hal-hal khusus yang

menyebabkan keterlambatan. Kalau sampai terjadi hal demikian,

Page 73: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

62

segera beritahukan kepada seluruh kru yang bertugas serta pengisi

acara lainnya, dan usahakan pastikan berapa lama harus menunggu.

f. Jangan segan-segan mengulangi shot yang tidak memuaskan dan juga

untuk mendapatkan stock shot sebanyak-banyaknya, dan pasti akan

dipergunakan pada saat editing nanti.8

Akibat perencanaan yang kurang matang pada tahap pra produksi,

maka hal itu akan berdampak juga pada tahapan pelaksanaan produksi.

Pelaksanaan produksi menjadi terganggu karena antara yang sudah

direncanakan tidak sesuai dengan apa yang terjadi. Perencanaan produksi

dengan pelaksanaan produksi menjadi tidak relevan dan mengalami gangguan.

Pada program Islam Itu Indah hal-hal seperti itu sering terjadi,

misalnya saja artis yang membatalkan niatnya untuk hadir menjadi bintang

tamu dalam taping program Islam Itu Indah, dan itu baru diketahui menjelang

pelaksanaan produksi.

Selain itu ditemukan juga seperti adanya sarana dan prasarana yang

tidak sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan, misalnya kamera

dan audio dengan kondisi kurang bagus. Selain itu, ditemukan juga sarana dan

prasarana produksi yang tidak sesuai dengan kuantitas yang telah

direncanakan, misalnya saja dekorasi panggung kurang maksimal disebabkan

kurangnya berbagai properti pendukung lainnya.

8 Darwanto S, Manajemen Produksi Acara Siaran (Multi Media Training Centre [MMTC],

1992), h. 182.

Page 74: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

63

4. Post Produksi

Setelah pelaksanaan produksi di lapangan selesai, proses produksi

akan berlanjut pada tahapan post/pasca produksi. Tahap post produksi dalam

sebuah program ialah tahap editing. Proses produksi program Islam Itu Indah

juga melalui tahapan ini, karena pelaksanaan produksi/shooting program

Islam Itu Indah dilakukan secara taping/rekaman.

Pada program Islam Itu Indah, proses editing dilakukan oleh seorang

editor dan dibantu oleh tim Islam Itu Indah yang terdiri dari produser, PA dan

creative. Tim Islam Itu Indah akan memberikan penjelasan-penjelasan kepada

editor terkait dengan isi materi editing. Tim Islam Itu Indah membantu

jalannya proses editing dengan tujuan agar proses editing dapat berjalan

dengan baik sebagaimana mestinya, serta lebih terarah. Selain itu, pada

tahapan ini produser juga akan mengontrol dan memonitoring jalannya proses

editing dari awal sampai akhir, agar hasil editing yang didapat sesuai dengan

konsep yang sudah ditetapkan bersama oleh tim Islam Itu Indah.

Proses editing program Islam Itu Indah setiap episodenya biasanya

memakan waktu hingga 1 ½ shift. Satu shift bila dalam hitungan jam yaitu

sekitar 8 jam. Jadi, untuk menyelesaikan satu episode kira-kira diperlukan

waktu sekitar 12 jam. Namun, dalam prosesnya sering terjadi penambahan

waktu editing karena masih ada hal-hal yang belum diselesaikan sebelumnya,

misalnya belum memasukan grafis, narasi dan sebagainya.

Proses editing pada program Islam Itu Indah meliputi berbagai hal,

antara lain:

Page 75: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

64

a. Merapikan gambar, yaitu melakukan cut to cut gambar hasil shooting

yang disesuaikan dengan naskah/rundown.

b. Pengisian opening break bumper (OBB).

c. Memasukan grafis, seperti memasukan peta lokasi, ayat Al Quran,

Hadis dan sebagainya sesuai kebutuhan.

d. Pengisian narasi.

e. Pengisian template/pemangku gelar para pengisi acara.

f. Serta melakukan pengisian credit tittle yang berisi nama para kru

produksi dan dewan direksi program Islam Itu Indah Trans TV.

Agar proses editing tidak mengalami keterlambatan, sebaiknya

sebelum pelaksanaan editing harus telah disiapkan:

a. Shooting script/rundown lengkap.

b. Sound ilustration dan sound effect.

c. Grafik pemangku gelar.

d. Dan menyiapkan berbagai insert lainnya yang dibutuhkan.9

Setelah proses editing selesai, tahap berikutnya adalah tahap evaluasi

terhadap hasil produksi/editing. Produser dan eksekutif produser akan

mengevaluasi hasil produksi dengan cara me-review atau melihat kembali

hasil editing apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan atau belum.

Selanjutnya, sebelum hasil produksi benar-benar siap untuk

ditayangkan, tahap evaluasi berikutnya dilakukan oleh bagian programming

9 Darwanto S, Manajemen Produksi Acara Siaran (Multi Media Training Centre [MMTC],

1992), h. 182.

Page 76: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

65

Trans TV, yaitu dengan cara mengontrol kualitas (quality control) hasil

editing apakah sudah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh divisi

programming Trans TV, baik dari segi gambar maupun suara. Hasil dari

quality control akan menentukan apakah hasil produksi tersebut layak tayang

atau tidak untuk ditayangkan sesuai dengan standar kalayakan yang ada.

C. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dalam Proses Produksi Program

Islam Itu Indah

Dalam memroduksi sebuah program televisi tentu tidak semudah yang

dibayangkan. Pasti ada kendala atau faktor penghambat yang akan dihadapi ketika

melaksanakan proses produksi tersebut. Namun, ada pula faktor pendukung yang

membuat proses produksi tersebut berjalan dengan baik sebagaimana mestinya.

Pada produksi program Islam Itu Indah sendiri juga terdapat faktor

pendukung dan faktor penghambat dalam proses produksinya, antara lain:

1. Faktor pendukung:

a. Teknis

1) Genset dalam kondisi bagus, sehingga pasokan listrik pada saat

shooting tidak terganggu.

2) Lighting tidak bermasalah sehingga menghasilkan kualitas gambar

yang yang bagus.

3) VTR berfungsi dengan baik, sehingga dapat merekam gambar dan suara

sebagaimana mestinya.

Page 77: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

66

4) Serta peralatan-peralatan lainnya yang berfungsi dengan baik sehingga

dapat mendukung jalannya proses produksi.

b. Non Teknis

1) Cuaca yang sedang bagus/cerah jika proses pelaksanaan produksi

dilakukan dengan konsep outdoor.

2) Jika dalam pelaksanaan produksi (konsep outdoor) terjadi hujan, maka

ada lokasi lain/backup lokasi yang dapat digunakan, seperti di aula atau

di tempat-tempat lainnya.

2. Faktor Penghambat/Kendala yang dihadapi:

a. Teknis

1) Listrik yang tiba-tiba mati pada saat shooting.

2) Genset yang tiba-tiba meledak pada saat pelaksanaan produksi.

3) Audio yang bermasalah, sehingga mengganggu jalannya komunikasi

para kru dilapangan, dan dapat mengakibatkan miss communication.

b. Non teknis

1) Artis/bintang tamu yang telat datang, sehingga proses shooting jadi

terlambat.

2) Hujan yang turun ketika pelaksanaan produksi dengan konsep

outdoor.

Page 78: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Secara umum, format program Islam Itu Indah terbagi menjadi dua macam,

yaitu format reguler dan non reguler. Format reguler terdiri atas beberapa

jenis, yaitu indoor, outdoor, dan goes to school. Pada jenis indoor, proses

produksi dilakukan di dalam ruangan yaitu di dalam masjid dan dihadiri oleh

para jamaah dari beberapa majelis taklim. Pada jenis outdoor, proses produksi

dilakukan di luar ruangan seperti di tempat-tempat wisata atau di tempat-

tempat lainnya, serta masih dihadiri oleh para jamaah majelis taklim. Pada

jenis goes to school, proses produksi dilakukan di sekolah-sekolah, baik itu di

SD, SMP ataupun SMA, dan para jamaahnya berasal dari siswa-siswi sekolah

yang bersangkutan.

Sedangkan format non reguler yaitu shooting yang dilakukan secara

off air menggunakan teknik kamera electronic field production (EFP), yaitu

shooting yang dilakukan dengan hanya menggunakan dua camera person

yang bertugas mengambil gambar di lapangan. Format ini berisi liputan

perjalanan/silaturahmi Ustad ke berbagai kota dan daerah di Indonesia.

2. Proses produksi program Islam Itu Indah terdiri dari beberapa tahapan, yaitu

pra produksi, setup dan rehearsal, pelaksanaan produksi, dan post produksi.

Tahap pra produksi meliputi research dan brainstroming tentang tema

pembahasan oleh tim Islam Itu Indah yang terdiri dari produser, tim creative

Page 79: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

68

dan tim production assistance (PA); perencanaan biaya produksi oleh

produser; serta menyiapkan sarana dan prasarana produksi oleh tim PA.

Tahap setup dan rehearsal program Islam Itu Indah meliputi berbagai

hal. Untuk setup di antaranya: persiapan dan pengaturan peralatan shooting

seperti kamera, sound, lighting, dll; serta dekorasi panggung seperti karpet,

pot, dan berbagai properti lainnya. Sedangkan rehearsal (gladi resik)

dilakukan oleh pengarah lapangan kepada para jamaah dan bintang tamu.

Tahap pelaksanaan produksi/taping program Islam Itu Indah terbagi

menjadi lima segmen dengan durasi sekitar 7 – 11 menit setiap segmennya,

dengan total badan program sekitar 40 menit. Selain itu, taping program Islam

Itu Indah menggunakan empat buah kamera yang terdiri dari satu kamera

master, satu kamera jimmy jib, dan dua kamera lainnya.

Tahap post produksi yaitu tahap editing yang meliputi merapikan

gambar (cut to cut), pengisian OBB, narasi, grafis, pemangku gelar

(template), credit tittle, dan lain sebagainya. Selanjutnya hasil editing

dievaluasi dengan cara di-review oleh eksekutif produser, produser dan bagian

programming Trans TV.

3. Pada produksi program Islam Itu Indah juga terdapat faktor pendukung dan

faktor penghambat dalam proses produksinya. Berbagai faktor tersebut ada

yang bersifat teknis dan non teknis. Teknis biasanya berhubungan dengan

sarana dan prasarana produksi seperti kamera, audio, lighting; dan non teknis

seperti kondisi cuaca, pengisi acara dan sebagainya.

Page 80: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

69

B. Saran

1. Kepada para pengelola program siaran di televisi pada umumnya, hendaknya

ketika melakukan proses produksi harus melalui perencanaan yang matang

sehingga hasil produksi yang didapat pun sesuai dengan yang diharapkan.

2. Kepada pengelola program Islam Itu Indah, alangkah baiknya jika program

Islam Itu Indah bisa ditayangkan secara langsung/live. Dengan ditayangkan

secara live, maka tidak hanya jamaah yang ada di studio saja yang bisa

bertanya langsung pada Ustad Maulana, tapi jamaah yang ada di rumah juga

bisa bertanya langsung pada Ustad Maulana. Karena selama ini feedback yang

terjadi bersifat tidak langsung dan terlambat, yaitu hanya melalui twitter saja.

3. Selain itu, untuk setting, dekorasi dan suasana panggung (lokasi shooting)

hendaknya dirubah dalam jangka waktu tertentu (per minggu atau per bulan),

agar pemirsa di rumah tidak bosan dan lebih tertarik untuk menyaksikan

program Islam Itu Indah.

4. Kepada narasumber program Islam Itu Indah, pengemasan dakwahnya agar

lebih menggunakan bahasa yang bisa dimengerti dan diterima oleh semua

kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Karena seperti yang

diketahui segmentasi penonton Islam Itu Indah berasal dari berbagai kalangan

dan dengan latar belakang yang berbeda.

Page 81: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

70

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Samsul Munir. Rekontruksi Pemikiran Dakwah Islam. Jakarta: Amzah. 2008.

Andres, Yofy. Analisis Produksi Program Drama Komedi Sitkom OB (Office Boy) di RCTI. Jakarta: Fidkom UIN Jakarta. 2009.

Arifin, Muzayyin. Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi. Jakarta: Bumi Aksara. 1993.

Baksin, Askurifai. Jurnalistik Televisi: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2006.

Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai pustaka. 2002.

Djamak, Hidajanto dan Andi Fachruddin. Dasar-Dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi, Operasional dan Regulasi. Jakarta: Kencana. 2011.

Efendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jakarta: PT Cipta Adi Pusaka. Jilid 16.

Kuswandi, Wawan. Komunikasi Massa: Sebuah Analisis Media Televisi. Jakarta: PT Rineka Cipta. 1996.

Kurniawan, Mochammad Zuhdi. Analisis Produksi Program Jejak Islam di TV ONE. Jakarta: Fidkom UIN Jakarta. 2009.

Maulana, Iraham. Analisis Produksi Program Apa Kabar Indonesia di TV ONE. Jakarta: Fidkom UIN Jakarta. 2010.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2009.

Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta: Kencana. 2008.

. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi. Jakarta: Kencana. 2011.

Page 82: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

71

Morissan, Andy Corry Wardhani dan Farid Hamid U. Teori Komunikasi Massa. Bogor: Ghalia Indonesia. 2010.

Muda, Deddy Iskandar. Jurnalistik Televisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2005.

Muis, Abdul. Komunikasi Islam.Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2001.

Nurudin. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2011.

Prastowo Andi. Memahami Metode-Metode Penelitian: Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 2011.

Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2007.

Rosyidi, Lathief. Dasar-Dasar Retorika Komunikasi dan Informasi. Medan: FirmaRimbow. 1989.

S, Darwanto. Manajemen Produksi Acara Siaran. Multi Media Training Centre (MMTC). 1992.

Soenarto, RM. Programa Televisi dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran. Jakarta: FFTK-IKJ Press. 2007.

Subroto, Darwanto Sastro. Produksi Acara Televisi. Jogjakarta: Duta Wacana University Press. 1994.

Sunandar. Telaah Format Keagamaan di Televisi: Studi Deskriptif Analisis TPI. Yogyakarta: Tesis. 1998.

Tim Islam Itu Indah. Production Book (PB) Program Islam Itu Indah. Jakarta: Tim I3. 2010.

Wibowo, Fred. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus Book Publisher. 2007.

INTERNEThttp://www.transtv.co.id

Page 83: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

72

HASIL WAWANCARAWawancara Pribadi dengan Produser Program Islam Itu Indah Hans Haryanto.

Jakarta, 26 Maret 2012.

Wawancara Pribadi dengan Narasumber Program Islam Itu Indah Ustad M. Nur Maulana. Jakarta, 8 April 2012.

LAINNYADokumen Pribadi Tim Islam Itu Indah

Page 84: ANALISIS PROGRAM ISLAM ITU INDAH DI TRANS TVrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43690...i ABSTRAK RASYID HARTADI Analisis Program Islam Itu Indah di Trans TV Program

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S1) di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 22 Mei 2012

Rasyid Hartadi