dms. k06a. penyakit infeksi kulit karena parasit

44
PENYAKIT INFEKSI KULIT OLEH KARENA PARASIT Dr. Salia Lakswinar, SpKK I. Scabies II. Pediculosis III. Gigitan Serangga IV. Creeping

Upload: missirena

Post on 07-Nov-2015

132 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

parasit kulit

TRANSCRIPT

  • PENYAKIT INFEKSI KULIT OLEH KARENA PARASIT Dr. Salia Lakswinar, SpKK I. Scabies II. Pediculosis III. Gigitan Serangga IV. Creeping Eruption V. Filariasis

  • I. Scabies

    Etiologi :Sarcoptes scabieiFilum : ArthropodaKelas : ArachnidaOrdo : AcariSuperfamili : SarcoptidaeGenus : Sarcoptes Tungau kecil berbentuk lonjong Punggungnya cembung dan bagian perutnya rata, translusen dan putih kotor. : 330 450 X 250 350 : 200 240 X 150 200

  • Sinonim : = the itch = pamaan itch = seven year itch.= gudik, kudis, buduk, kerak, gatal agogo.

    Epidemiologi :

    - di seluruh dunia ,insiden yang berfuktuasi. - sosial ekonomi rendah, hygiene buruk, promiskiutas seksual dan kepadatan penduduk. - di negara berkembang : 6 27%.

  • Siklus hidup Sarcoptes scabiei

    - Setelah kopulasi, tungau terowongan pada kulit (stratum korneum stratum granulosum) 0,5 5 mm/hari, malam hari. - Sedangkan tungau mati setelah kopulasi. - Tungau betina bertelur 2 3 butir /hari maksimal 40 50 butir semasa hidupnya(30 hari) telur menetas larva (3 5 hari) larva keluar dari terowongan induknya membuat terowongan baru atau hidup dipermukaan kulit 3 4 hari kemudian larva nimfa tungau dewasa (3 5 hari). - Jadi telur tungau dewasa :16 17 hari.

  • Gejala Klinis - rasa gatal malam hari (pruritus nokturna) , udara panas, berkeringat. rasa gatal sensitisasi kulit thdp sekret dan ekskret tungau selain itu tungau mengeluarkan sekret melisiskan stratu korneum.- Lesi kulit : papul, vesikel, krusta, pustul dan urtika. ekskoriasi, eksematisasi dan infeksi sekunder garukan gambaran lesi primer tidak khas lagi. berat ringannya erupsi kulit derajat sensitisasi, lamanya infeksi, hygiene perorangan dan riwayat pengobatan sebelumnya. pada kronis menebal (likenifikasi) dan berwarna lebih gelap (hiperpigmentasi).

  • - Predileksi lesi : sela jari, tangan, pergelangan tangan dan kaki, aksila, dada, pungung, interglutea, umbilikus, penis, areola mammae dan dibawah payudara wanita.Pada anak vesikel disertai infeksi sekunder akibat garukan dan dapat mengenai seluruh tubuh termasuk kepala, leher, telapak tangan dan kaki, dada, pinggang, - Penularan scabies kontak langsung seperti berjabat tangan, bersama dan hubungan seksual. tidak langsung yaitu melalui perlengkapan tidur, pakaian atau handuk, serta pakaian dalam.

  • Bentuk-bentuk scabies ( scabies atipik)

    Scabies pada orang bersih (Scabies of Cultivated)Scabies in cognito.Scabies nodularScabies yang ditularkan melalui hewanScabies norwegia

  • Diagnosis - Anamnesis yaitu pruritus nokturna - Erupsi kulit berupa papul, vesikel, pustul, krusta ditempat predileksi. Penyakit ini biasanya terdapat pada sekelompok orang. - Diagnosis pasti menemukan tungau atau telurnya dengan cara : 1. Kerokan kulit2. Mengambil tungau dengan jarum3. Kuretasi terowongan4. Swab kulit5. Burow ink test6. Uji tetrasiklin7. Biopsi shave epidermal8. Pemeriksaan histopatologik

  • Diagnosis Banding The great imitatorGigitan seranggaPrurigoUrtikaria popularPiodermaPedikulosisDermatitis atopikDermatitis kontak

  • PengobatanGama benzen heksa klorida 1% salep, lotio, krim.Sulfur presipitatum 5 10% salepEmulsi benzil benzoat 20 25% .Krotamiton 10% krim , losio.Permetrin krim 5%.

  • Obat-obat lain yang biasa digunakan antara lain :

    AntihistaminKortikosteroid.Antibiotik Anggota keluarga, teman dekat, pasangan seksual perlu diperiksa terhadap kemungkinan terkena scabies dan diberikan pengobatan bila perlu.

  • II. PEDICULOSIS

    Penyakit menular oleh kutu (Pediculus) pada kepala, badan atau daerah pubis, biasanya disertai gatal.

  • Etiologi

    Penyakit ini disebabkan oleh infeksi parasit Pediculus / Phthirus1. Pediculus humanus var. capitis yang menyebabkan pedikulosis capitis.2. Pediculus humanus var. capitis yang menyebabkan pedikulosis corporis.3. Phthirus pubis yang menyebabkan pedikulosis pubis.

    Siklus hidupnya : telur larva nimfa dewasa. telur (nits) diletakkan disepanjang rambut dan mengikuti tumbuhnya rambut

  • Epidemiologi

    - Tersebar diseluruh dunia. - Erat sekali hubungannya dgn kebersihan lingkungan, perorangan, atau pada individu yang tinggal berdesakan dengan keadaan hygiene yang buruk. - P.capitis terutama pd anak-anak, dpt pula pd orang dewasa penularan : sisir, bantal, kasur dan topi.- P.corporis terutama pd orang dewasa, jarang pd anak-anak. penularan : melalui pakaian.- P.pubis terutama pada orang dewasa, dapat tjd pada anak. penularan : kontak seksual atau alat-alat seperi handuk, tempat tidur dan toilet.

  • Patogenesis

    Kelainan kulit ok garukan rasa gatal (-). Gatal liur dan ekskreta kutu dimasukkan ke dalam kulit waktu menghisap darah.

  • Gejala Klinis

    P.capitis : - rasa gatal terutama pd oksiput dan temporal ke seluruh kepala. garukan erosi, ekskoriasi dan infeksi sekunder (pus, krusta).P.corporis : - lesi dimulai dengan bintik merah ok reaksi gigitan kutu sewaktu menghisap darah pd daerah dada, bahu, punggung dan abdomen. Pada orang yang sensitive, bintik merah papul-papul kemerahan sangat gatal urtika. - gatal garuk ekskoriasi infeksi sekunder. -kronis likenifikasi dan hiperpigmentasi.

  • P.pubis : - papula kecil ,krustasi , gatal. bercak biru keabuan maculae caerulae jam menetap hari- bulan. bercak tsbt bulat, tepi tidak rata, 315 mm, diaskopi tidak hilang. Letaknya tersebar di sisi dalam paha, abdomen dan toraks.

  • Diagnosismenemukan kutu atau telur ( berwarna abu - abu dan kilat)

    Diagnosis BandingPediculosis kapitis : 1. Tinea kapitis 2. Pioderma pada kulit kepala 3. Dermatitis seboroikPediculosis korporis/pubis : 1. Skabies 2. Pioderma 3. Dermatitis

  • Pengobatan

    1.Malathion 0,5 1% Dalam bentuk lotio spray atau serbuk2. Gamma benzen heksaklorida (Gameksan) 1% Dalam bentuk krim3.Emulsi benzil benzoat 20% - 25%4.Krotamiton 10%5.Pyrethrin 0,3% infeksi sekunder berat rambut di cukur infeksi sekunder antibiotik sistemik dan topikal obat diatas dalam bentuk sampo.

  • III. Gigitan SeranggaKelainan akibat gigitan atau tusukan serangga yg disebabkan reaksi terhadap toksin atau alergen yang dikeluarkan oleh artropoda penyerang. Penyebab : toksin atau alergen dalam cairan gigitan serangga

  • Gejala klinis :Gatal dan nyeri pada tempat gigitanGejala sistemik : rasa tak enak, muntah-muntah, pusing sampai syok.Edema pada kulit disusul jaringan nekrosis setempat

  • Lokalisasi : di mana saja di seluruh tubuhEfloresensi : eritema morbiliformis atau bula yang dikelilingi eritema dan iskemia, kemudian terjadi nekrosis luas dan gangren. Kadang berupa pustula miliar sampai lentikular menyeluruh atau pada sebagian tubuh.Histopatologi : edema antara sel-sel epidermis, spongiosis, serta serbukan sel PMN. Pada dermis ditemukan pelebaran ujung pembuluh darah dan serbukan sel radang akut.

  • Diagnosis banding:PrurigoUrtikariaDermatitis Kontak

    Pengobatan :Topikal : kortikosteroid topikal seperti krim Hidrokortison 1%Sistemik : Injeksi antihistamin seperti Klorfeniramin 10 mg atau difenhidramin 50 mg. Adrenalin 1% 0,3-0,5 ml subkutan. Atau kortikosteroid sistemik

  • IV. CREEPING ERUPTION Sinonim : Cutaneus larva migrans = Dermatosis linearis migrans, sandworm disease.

    Etiologi : - Larva cacing tambang Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma caninum -Gnathostoma nematoda pada babi dan kucing -Gastrophilus -Strongyloides

  • Epidemiologi :

    -Di daerah tropis dan subtropis yang hangat dan lembab-Orang-orang yang berjalan dengan tanpa alas kaki di pantai, tukang kayu, para petani atau tentara

  • Patogenesis :

    Larva cacing merupakan stadium ketiga dalam siklus hidupnya. Nematoda hidup pada hospes, Ovum pada kotoran binatang Kelembaban : ovum larva mampu penetrasi ke kulit larva ini tinggal di kulit berjalan-jalan dermo epidermal beberapa jam atau hari akan timbul gejala di kulit.

  • Gejala Klinis :

    -Rasa gatal dan panas. - Mula-mula akan timbul papul lesi khas linier atau berkelok-kelok, menimbul dengan diameter 2 3 mm dan berwarna kemerahan. Selanjutnya larva gmbrn lesi benang berkelok-kelok, polisiklik, serpiginosa, menimbul dan membentuk terowongan. -Migrasi ini mulai 4 hari setelah inokulasi maju dengan kecepatan 2 cm /hari. sementara erupsi maju, bagian yang lama menghilang.-Tempat predileksi : di tungkai, plantar, tangan, bokong dan paha, juga dibagian tubuh mana saja yang sering berkontak dengan tempat larva berada.

  • Diagnosis :=> gambaran klinis yang khas garis lurus atau berkelok-kelok, menimbul dan terdapat papul atau vesikel diatasnyaDiagnosis Banding 1. Scabies 2.Dermatophytosis 3.Insect bite

  • Pengobatan

    1.TiabendazolDosis 25 50 mg/Kg BB/hari, 2 hali perhari 2 hari berturut-turut.2.AlbendazolDosis 400 mg/hari sebagai dosis tunggal, 3 hari berturut-turut.3.KrioterapiDengan etil klorida atau nitrogen cair (N2 cair).disemprotkan selama 30-60 detik terbentuk salju, dua hari berturut-turut. Jika terdapat infeksi sekunder antibiotik selama beberapa hari pemakaian etil klorida.

  • V. FilariasisEtiologi :1. Wuchereria Bancrofti2. Brugia Malayi3. Brugia TimoriSinonim :Elephantiasis Tropical = Filiarosis = Bancrofts Filariasis = Malayan Filariasis = Elephantiasis arabum

  • Epidemiologi :Di Negara Tropik dan SubtropikDi Malaya, Srilanka, China & Korea B.Malayi & B.TimoriDi Indonesia Indonesia Timur mikrofilaria subperiodik nokturna

  • Siklus Hidup Cacing Filaria1. Siklus Ekstrinsik ( Cacing dalam tubuh vektor yaitu nyamuk )Dalam tubuh nyamuk larva lambung rongga abdomen kepala alat tusuk nyamuk2. Siklus Intrinsik (Cacing dalam tubuh penderita)Tusukan pada kulit saluran limfe tubuh penderita kelenjar getah bening panggul dan pangkal paha.

  • Gejala Klinis :Dibagi dalam 3 tingkatan :AsimptomatikFase InflamatorikTingkat Obstruksi & Ruptur LimfatikSecara patofisiologi filariasis dibagi dalam :Filariasis KlasikTropical Pulmonary Eosinophilia

  • Laboratorium :Pemeriksaan darah tepi pada ujung jari I,III & IV diambil malam hariPemeriksaan cairan hidrokel & hiluriaBiopsi pada nodul kel.limfe cacing dewasa Diagnosis :1. Anamnesis2. Gejala Klinis3. Pemeriksaan Laboratorium4. Di daerah endemik Gambaran Klinis

  • Diagnosis Banding :

    Limfangitis karena infeksi bakteriGenital Limfogranuloma VenereumElefantiasis Kromomikosis dan Mikosis Profunda

  • Pengobatan :

    Dietilkarbamazine 2mg/kgBB 3 dosis 7-14 hariPembedahan Pembengkakan Pembalut tekan( stocking elastic ) edemaPrognosis : - Infeksi Ringan Baik- Elefantiasis Kurang Baik

  • *