draft osce dms his

Upload: putri-senna-rahayu

Post on 10-Jan-2016

63 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

osce

TRANSCRIPT

Draft OSCE DMS-HIS

Draft OSCE EMS-NBSS4

Fakultas Kedokteran UNPAD 2010

Draft OSCE DMS-HIS

DMSTOPIC 1: Dermatological examinationCLIENT ASSESMENT1. Sapa pasien dengan ramah, perkenalkan diri2. Perhatikan kesan klinis awal: terlihat sakit ga?3. Berikan penjelasan yang cukup kepada pasien tentang pemeriksaan yang akan kita lakukan4. Tempatkan pasien pada tempat dengan pencahayaan yang cukup, terutama cahaya matahari/cahaya lampu5. Minta pasien untuk melepaskan pakaian

EXAMINATION THE SKIN, HAIR, NAIL, & MUCOUS MEMBRANE Pemeriksaan kulit DuLu CanTik6. Distribution of lessionPeriksa permukaan kulit & menilai keluasan: Lokasi: localized (hanya 1) , regional (lebih luas namun menumpuk pada daerah tertentu), general (hampir seluruh badan 80%) / universal (seluruh tubuh 100%) Karakter pola : simetri (2 sisi, kiri kanan sama, mis. atopic dermatitis)/ asimetri ( 1 sisi, mis. Cellulitis), bilateral ( 2 sisi tubuh, contoh di tangan, mis. Psoriasis, autoimun)/ unilateral (1 sisi tubuh, mis. Congenital, epidermal nevus), dermatomal (mengikuti dermatom, mis. Herpes zoster)7. Location of lession Tentukan lokasi lesi dari kulit kepala sampai telapak kaki secara berturut-turut(sesuai anatomical region) Karakteristik lokasi: flexural (daerah flexor, mis. Atopic dermatitis), extensor ( daerah extensor, mis. eczema),intertriginous (daerah lipatan, mis. Infeksi jamur), glabrous (daerah yang banyak kelenjar suboroid dahi, dada, punggung), palms (mis. Ptiriasis rubra pilaris), soles (mis. ICD) dan exposed area (mis. Polymorph light eruption).8. Characteristic of lessionTentukan karakteristik lesi dengan inspeksi: Jumlah lesi: Soliter/multipleJika multiple: discrete (terpisah)/confluence ( menyatu)??? Bentuk lesi: Annular: seperti cincin Iris: bentuk seperti telor mata sapi Arciform Linear: garis (bekas garukan) Round: bentuk koin oval umbilicated: seperti umbilikus (menonjol tapi tengahnya cekung), dll. arrangement of multiple lesions:a. herpetiform : group vesicle (herpes)b. zosteriform : vessicle/bullae di dermatom seperti pitac. annulard. arciforme. linearf. serpiginous: seperti ularg. corymbiform: central cluster/lesi besar, ada lesi satelit di sampingnyah. polycyclic: gabung lesi bulat-bulat Ukuran lesi :Ukur lesi dengan perkiraan ..cm X cm X cm atau ukuran spesifik: milier (kecil-kecil), gutata (sebesar tetesan air), nummular (sebesar koin) Border lesi: well-defined (batas tegas/ jelas bisa dibedakan dengan kulit normal)/ ill-defined (tidak jelas) ?Dengan palpasi: Elevated/ plane/ depressed dari kulit sekitarnya Kering/ basah Consistency and feel lesion: soft, hard , seperti adonan, kuat, mobile/ tender9. Types of skin lessionTentukan :a. Lesi kulit primer1. Macule: flat, tidak nonjol, ada perubahan warna hyperpigmented , hypopigmented, depigmented2. Papule: tonjolan padat, solid, elevated, < 0,5cm3. Plaque: kumpulan papule d, > 1 cm4. Pustule: berisi nanah (purulent exudates)5. Nodule6. Cyst : ada kantong berisi semisolid7. Wheal: ada bengkak yang terlokalisasi, mis. Urticaria: alergi makan udang bibir menjadi tebal8. Vessicle : berisi cairan jernih dan bening, Dermatolodical status :a. Distribution : ..b. Location : ..c. Characteristic of lession : ..d. Type of lession : Simpulkan hasil pemeriksaan hair, nail, mucous membrane dan general physical examinationGeneral status :

TOPIC 2: history taking ENTA. Client assessment1. Sapa pasien dan perkenalkan diri2. Pasien seharusnya memberikan cukup penjelasan tentang history taking3. Jelaskan mengenai history taking (tujuan, hasil review)

B. Identifying data4. Tanya dengan sopan: identitas pasien Nama Usia Jenis kelamin Suku Pendidikan Pekerjaan Status pernikahan Alamat

C. History of present illness, with particular regard to onset, evolution and precipitating factors5. Keluhan utam: ada yang bisa saya bantu?/keluhannya apa?Telinga6. External otitis (nyeri telinga) Telinga yang mana/telinga bagian mana? Unilateral atau bilateral? Kapan terjadi? sudah berapa lama? Ada nyeri/ sakit telinga? Ada cairan yang keluar dari telinganya ga? Gatal di lubang telinga? Gejala terkait - demam?, sakit kepala?, penurunan pendengaran?, lemas otot wajah? kalo ada berarti udah sistemik Riwayat: berenang, mengorek telinga Riwayat pengobatan: konsumsi obat?7. Otitis media (berair, bisa juga disertai nyari telinga) Ada sakit/nyeri dibelakang telinga ga? Ada sakit/nyeri tekan pada trogus/ bengkak belakang telinga ga? Daun telinga bengkak/ berubah/ berganti posisi? Riwayat konsmsi obat? Telinga bagian mana? Unilateral atau bilateral? Cairan telinga? Kapan terjadi? Durasi (berapa lama)? Terus-menerus atau kadang-kadang? Nyeri telinga ga? Predisposing factors? (berenang, mengorek telinga) Karakteristik cairan: mukus (lendir), mucopurulent (lendir + nanah), purulent (nanah), serous (cairan bening)? Berkaitan dengan otalgia (nyeri telinga) ga? Cairannya bau/ ga? Gejala terkait demam?, sakit kepala?, penurunan pendengaran?, pusing?, lemas wajah?, nyeri di bagian belakang telinga?, diplopia (pandangan ganda)? Riwayat trauma telinga atau operasi?8. Serumen Telinga bagian mana? Unilateral atau bilateral? Riwayat: berenang, mengorek telinga? Riwayat konsumsi obat? Telinga penuh/ telinganya kerasa penuh ga? Nyeri telinga penurunan pendengaran, sakit kepala?Hidung9. Epistaksis/ mimisan (berdarah) Hidung bagian mana? Unilateral atau bilateral? Anterior, posterior, atau diffuse (campuran)? Spontan atau post-traumatic? Sudah berapa lama? Kapan terjad/sejak kapan? Pertama kali, sebelumnya pernah mengalami ga/sudah sering/ berulang? Darah yang keluar banyak ga? sering ganti ga/ ganti tissue berapa kali? Hidung tersumbat, cairan hidung/ ingus, bersin, hidung gatal? Masalah terkait: flu, buang ingus terlalu keras/ kencang, medical problem seperti hypertensi, minum obat pengencer darah, minum obat antikoagulan, tanda dari blood dyscrasia (mudah berdarah)/ kelainan darah, renal disease, benjolan? Riwayat dari trauma hidung atau operasi, mengorek hidung? Riwayat pengobatan10. Rhinosinusitis Hidung tersumbat? Cairan hidung? Hidung gatal? Bersin? Hidung bagian mana? Unilateral atau bilateral? Post nasal drip : dahal ngalir di belakang tenggorokan, susah keluar seperti merasa menelan lendir hidung/ingus? sudah berapa lama?, sejak kapan? Konstan (tetap) atau akibat cuaca/ musim tertentu? Sakit saat sujud? (sakit pada posisi tertentu) Sakit di wajah? Gejala terkait: sakit tenggorokan, asma, sakit kepala Konsumsi obat Riwayat pengobatan11. Laringitis Sakit tenggorokan? Kapan terjadi/ sejak kapan? Sudah berapa lama? Terus-menerus/ kadang-kadang? Progress/ perkembangan penyakitnya gimana? Sulit menelan? Perubahan suara? suara sengau? Tidur ngorok/mendengkur? Riwayat menelan benda asing? Riwayat menelan benda-benda korosif (baygon, alkohol dll)? Suara serak? Sulit bernafas? Infeksi saluran pernapasan atas? Pattern of time of day woriened? Terpapar zat kimia? Riwayat trauma, operasi dengan general anastesi, operasi leher dan dada, status thyroid, endo tracheal intubation? Riwayat konsumsi obat?12. Nasopharyngeal tumor (awalnya berdarah sedikit-sedkit) Sejak kapan? Sudah berapa lama? Semakin lama, makin parah ga? Perubahan suara? Suara sengau? Suara serak mimisan dari hidung? Hidung tersumbat? Cranial nerve paralysis : CN 3, 4, 6 gerakan bola mata CN 9, 10 sulit nelan Benjolan di leher? Keluhan di telinga: keluar cairan, berasa penuh, penurunan pendengaran Sakit kepala? Sulit menelan? Gejala terkait: penurunan berat badan? Sulit bernafas? Riwayat konsumsi obat

D. General history of present illness related to chief complaint, with particular attention to constitutional & prodromal symptom13. Acute illnes syndrome (demam, berkeringat, menggigil, sakit kepala, mual, muntah, dll)?14. Chronic illnes syndrome (letih, anorexia, penurunan berat badan, lelah)?15. Riwayat terdahulu yang berhubungan dengan keluhan utama ? sudah pernah sakit ini sebeumnya?16. Riwayat medis keluarga Ada anggota keluarga mengalami gejala yang sama/ penyakit serupa ga?17. Review identitas, keluhan utama, & hasil anamnesis

TOPIC 3: orthopaedic PHYSICAL examinationA. Ketika klien datang ke ruang pemeriksaan1. Gaya berjalan (abnormal, seperti: pincang)2. Bentuk dan postur (kurus/ obese, forward/ side bending)

B. Client assessment1. Sapa pasien2. Perkenalkan diri dengan ramah 3. Tanya identitas pasien: nama, riwayat medis dan jenis kelamin4. History taking: Gejala (sakit, kaku, bengkak, deformitas, lemah, instability, change in sensibility, loss in function)? Riwayat terdahulu (penyakit sebelumnya/ kecelakaan)? Riwayat keluarga? Latar belakang sosial?5. Jelaskan prosedur dan berikan jawaban yang detail ketika pasien bertanya dengan kata-kata yang sederhana General condition examination Local condtion examination

I. EKRIMITASCatatan: selalu bandingkan anatar kedua sisi (kiri,kanan)!!!!A. Look1. Bentuk 2. Benjolan (ukuran, tepi)3. Kulit Warna (pucat, kebiruan, merah) Luka Ulkus Bekas luka4. Deformitas (angular, shortening, rotation)B. Feel1. Kulit Hangat/ dingin? Lembab/ kering? Normal sensation?2. Jaringan lunak Benjolan (nyeri tekan, konsistensi, mobilitas, surface, pulse)3. Tulang dan sendi Outlines? Penebalan synovium? Cairan sendi >>> ? karakteristik: bening = normal, merah pekat = tumor4. Pulsasi bagian distal limb pada arteri dorsal pedis/ tibialis poeterior5. Distal sensibilityC. Move1. Active movement dan ROM dari sendi yang trlibat digerakin sendiri oleh pasien2. Passive movement dan ROM dari sendi yang terlibat di gerakin oleh pemeriksa3. Apakah ada false movement (gerakan yang ga seharusnya) ?4. Apakah ada nyeri saat bergerak?5. Apakah ada muscle spasm?

II. SPINEA. Look1. Postur saat berdiri Lurus/ curved? dilihat dari samping lurus ga?? & dari belakang seimbang ga?? Catatan:Yang jadi patokan pas ngelihjat dari samping: lubang telinga bahu siku pelvic head of tibia malleus lateral .Yang jadi patokan pas ngelihat dari belakang: bahu jarak tangan pelvic posture (soinalnya lurus ga???)

2. Benjolan (ukuran dan tepi)

3. Kulit Warna (pucat, kebiruan, merah) Luka Ulkus Bekas lukaB. Feel1. Kulit Hangat/ dingin? Lembab/ kering? Normal sensation?2. Jaringan lunak Benjolan (nyeri tekan, konsistensi, mobilitas, surface, pulse)3. Nyeri tekan cara: lakukan palpasi pada spinal, dimulai dari C7 (minta pasien menundukan kepala, lalu cari spinal yang paling menonjol di daerah leher = letak C7), tekan dengan lembut satu persatu4. Fungsi sensori (normal, hyperesthesia, dysaesthesia, hypoaesthesia, anaesthesia)C. MoveSendi-sendi spinal minta pasien fleksi/ekstensi ke samping (kanan & kiri)

Fleksi minta pasien untuk membungkuk ke depan

Ekstensi ke belakang

Rotasi minta pasien untuk merotasikan batang tubuhnya ke kanan & kiri

ada sakit ga saat bergerak?D. Motor function ----> pada ekstrimitas Muscle tone Kekuatan Reflex Physiological reflexesBiceps jerk (C5-6)Ankle jerk (S1)Patellar reflex Pathological reflex Babinsky signCatat dan laporkan hasil pemeriksaan fisik

TOPIC 4: wound care & dressing1. Sapa pasien dan perkenalkan diri Menyapa dengan ramah dan sopan Tanya identitas pasien: nama, riwayat medis, dan jenis kelamin Jelaskan prosedur kepada pasien dan berikan jawaban yang detail ketika pasien bertanya dengan kata-kata yang sederhana

2. Persiapan alat-alat Scissor (steril & non-steril)

Forceps (steril &non-steril) AnatomicalSurgical

Normal saline dalam container Antiseptic dalam container (povidone iodine 3%, chlorhexydine) Kasa steril Sarung tangan steril ( steril & non) Kidney basin

Plester Disposal container

3. Dressing removal (cnth. Ngelepasin kasa beksa jahitan) Langkah non-steril !!!!! Cuci tangan dengan larutan antiseptic di ward bowl Pakai sarung tangan non-steril Gently remove the post operative dressing Buang dressing ke container

4. Wound assessment IMPORTANT!!!!! Langkah non-steril Inspeksi luka: Obsevasi tanda-tanda infeksi (kemerahan, diffuse swelling) Observasi cairan yang keluar dari luka (serous fluid (bening), sero-sanguinous (kuning), darah, pus(hijau)) Palpasi luka (area sekitar luka), tanda-tanda infeksi (tenderness, fluctuation, active discharging)

5. Bersihkan dan tutup luka Langkah steril!!!!!!! Ganti dengan sarung tangan steril Jika tanda infeksi ( - ): Basahi luka dengan normal saline dan larutan antiseptic, dari central ke area perifer (encircling) Tutupi luka dengan kasa steril yang kering Jika tanda infeksi ( + ): Hilangkan semua jahitan (kulit dan subkutan) Bersihkan luka dari pus Basahi luka dengan normal saline dan larutan antiseptic, dari perifer ke central (encircling) Jaga luka tetap terbuka Tutupi luka dengan moisten steril gauze Kumpulkan pus di sterile container untuk tes kultur

6. Langkah terakhir Kumpulkan semua disposal ke container Cuci tangan (masih pakai gloves) dengan larutan antiseptic Lepas sarung tangan, simpan di decontamination container Cuci tangan dengan larutan antisepctic

7. Dokumentasi rekam medis pasien: Tanggal dan waktu Penemuan saat prosedur Respon pasien terhadap prosedur Nama dokter yang melakukan

Topic 5: wound toilet & debridement of open fracturePREPARATIONMinor surgical test: Needle holder gunting untuk megang jarum (ujungnya pendek)

Surgical blades p isau

Blade holder pengait pisau

Tissue dissector (metzenbau) gunting jaringan Scissor

Tissue forceps (anatomical (yang ompong) & surgical (bergigi)) AnatomicalSurgical Arterial clamps

Local anesthetic set: Disposable syringe Xylocaine injection

A & antiseptic equipments: Povidone iodine (3%) Physiologic saline (for dilution) Surgical masks Surgical caps Sterile surgical gloves Sterile drap (kain sundel bolong)Supportive equipment : Lamp

PROSEDUR1. Menyapa pasien2. Perkenalkan diri3. Tanya identitas pasien: nama, umur,riwayat medis, & jenis kelamin4. Jelaskan prosedur secara singkat dan jelas, & berikan jawaban yang detail ketika pasien bertanya dengan kata-kata yang sederhana5. Menilai tipe luka: Luka bersih: luka lingkungan steril (cnth. bekas operasi) Luka bersih-terkontaminasi: cnth. luka kena meja Luka yang terkontaminasi: cnth. forcebite Luka kotor: cnth. terjadi di tempat lumpur/kandang hewanNote: Sebenarnya luka kotor, kulit dan jaringan subkutan seharusnya dibiarkan terbuka (situation suture) jangan di jahit!!!! dan stitches later (scondary suture) Untuk luka bersih/ luka bersih-terkontaminasi, lakukan primary suture6. Metode suture: Simple suture/ interrupted Simple running suture Mattress suture Subcuticular sutureSuture material: Absorbable (untuk kulit) Nonabsorbable (untuk jaringan subkutan)7. Technical steps: Pakai clean hand goves sebelumnya lepaskan semua aksesoris yang di pake di tangan, cuci tangan 7 langkah Lakukan traction pada fraktur immobilization cara: diluruskan, disesuaikan dengan posisi axis tulang secara anatomi, tarik dengan lembut tapi kuat, minta bantuan! Bersihkan area sekitar luka dengan kasa + iodine pegang kasa pake vena clamps!, bersihkan dari area perifer ke central secara melingkar (10 cm) Beri lokal anastesi dengan xylocaine injection lakukan di pinggir luka, dengan injeksi intracutan sudut 180 o di tiap sisi luka cek!!! apakah sudah baal atau belum (pakai pinset anatomis) Irigasi luka dengan larutan saline botol ditekan & dialirkan pada sudut 45o terhadap luka Scrubbing bagian luka (tengah) dengan kasa + povidone iodine (harus 1 arah, agak ditekan, buang kasa ke kidney basin) Irigasi kembali dengan normal saline (larutan NaCl) botol ditekan & dialirkan pada sudut 45o terhadap luka Pakai hand gloves sterile Gunakan povidone iodine pada daerah luka secara sentrifugal Gunakan kasa steril untuk menggunakan povidone iodine di bagian luka (satu arah, buang kasa ke kidney basin) Pasang sterile drap untuk memperluas area sterile Lakukan wound edge excision (kulit & jaringan subkutan potong/ bersihkan)Tangan kanan: pegang gunting/ bladeTangan kiri: pegang pinset cyrugis Lakukan prosedur hemostatic (jika ada indikasi !!!) untuk menghentikan pendarahan/bleeding, dengan 3 cara :1. Tekan/ kompres area bleeding dengan kasa2. Pakai clamps (arteri/vena): untuk jepit pembuluh darah3. Ligasi (needle holder) Realignment & immobilization of the fracture (lihat skill station of fracture immobilization) Gunakan kasa lembab (saline) peras idone (cara: pake pinset + gunting) kemudian terapkan kasa kering diatasnya, tutup pakai plester8. Dokumentasi rekam medis pasien:a. Tanggal dan waktu dilakukan tindakan b. Nama/jenis tindakanc. Respon pasien + hasil temuan (ex: jenis fraktur)d. Nama dokter

Topic 6: wood splinting procedure(bidai/spalk)ASSESSMENT1. Menilai pasien apakah ada indikasi diperlukan splinting/ ga?

PLANNING2. Pilih tipe dan ukuran wood splinting

IMPLEMENTATION3. Sapa pasien4. Perkenalkan diri dengan ramah dan sopan5. Tanya identitas pasien: nama, riwayat medis dan jenis kelamin6. Jelaskan prosedur dan berikan jawaban yang detail ketika pasien bertanya dengan kata-kata yang sederhana

APPLYING7. Pemeriksaan fisik:Look & ask: warna kulit & perfusi (aliran darah) Luka Deformitas (angulation &shortening) BengkakFeel:Palpasi ektrimitas untuk menilai sensorik (fungsi saraf) dan nyeri tekan (injuri jaringan lunak/fraktur)Note:Sakit, nueri tekan, bengkak, & deformitas dengan abnormal movement adalah tanda positif untuk frakturCirculation:Menilai pulsasi distal dengancara mengecek capillary refill pada jari8. Fraktur paha (thight) Menilai status neurovaskular Lakukan traksi longitudinal (dengan traksi di ankle dan traksi di pinggul/ hip) Letakkan kayu bidai di posterior dari paha, dari bokong menuju ke kaki Balut (rolling) dengan elastic bandage dari distal ke proksimal Re-assess status neurovaskular9. Fraktur betis (leg) Menilai status neurovaskular Lakukan traksi longitudinal (dengan traksi di ankle dan traksi di pinggul/hip) Letakkan kayu bidai di posterior dari betis (leg), dari lutut menuju ke kaki Balut (rolling) dengan elastic bandage dari distal ke proksimal Re-assess status neurovaskular10. Fraktur tangan & pergelangan tangan (forearm and wrist) Menilai status neurovaskular Lakukan traksi longitudinal (dengan traksi di finger dan traksi di arm) Letakkan kayu bidai di anterior dari forearm , dari siku menuju ke finger Balut (rolling) dengan elastic bandage dari distal ke proksimal Re-assess status neurovaskular11. Fraktur arm Menilai status neurovaskular Lakukan traksi longitudinal (dengan traksi di shoulder dan traksi di forearm) Letakkan kayu bidai di posterior dari arm , dari shoulder menuju ke siku Balut (rolling) dengan elastic bandage dari distal ke proksimal Re-assess status neurovaskular12. Dokumentasi rekam medis pasien:a. Tanggal dan waktu splinting insertionb. Tipe & ukuran splintingc. Respon pasien terhadap prosedurd. Nama dokter yang melakukan

Topic 7: traction immobilization?????????????

Topic 8: basic surgical skills(instrument & knotting)INSTRUMENT (kalo ga salah part ini waktu skills ga di lakuin langsung knotting, tapi buat jaga-jagahehehe)Persiapan1. Cek semua instrument2. Pastikan semua instrument di sterile container dalam keadaan steril3. Buka bungkus sterile surgical blade dan letakkan di area steril4. Cuci tangan dengan antiseptic5. Keringkan dengan handuk6. Pakai sarung tangan sterilHandling Instrument (sesuai apa yang terjadi di skills OOT dari modul!!!!)(lihat gambar bagian alat-alat, topik 4 & 5)7. Kenali nama setiap alat dan fungsinya8. Saat akan menggunting, gunakan jari telunjuk tangan kiri sebagai base, sehingga tidak terjadi tremor.9. Ketika menggunting jaringan atau jahitan, lebih baik ditahan dengan menggunakan jari telunjuk kiri. 10. Pegang klem ateri sama seperi pegang gunting11. Jepit dengan menggunakan ujungnya. 12. Kunci klemnya. 13. Needle holder cara pegang sama seperti pegang gunting14. Pegang dengan ujung needle holder pada needle bagian 1/3 proximal atau 2/3 distalnya15. forceps (pinset) , ada 2: bergigi (anatomis) untuk kulit, fascia. Yang tidak bergigi (silurgis), untuk pembuluh darah, pokonya buat jaringan yang rapuh 16. pegang seperti pensil , dengan telunjuk dan jempol. 17. Scalpel : untuk memasangkan blade nya jangan menggunakan tangan langsung, pakai klem atau apapun lah. Pegangnya seperti pensil, jari kelingking bisa untuk nahan ke jaringannya

KNOTTING (SIMPUL)1. Reef Knot

Cara:

123

456

789

101112

1314

2. Surgical Knot

KNOTTING PAKAI INSTRUMENT1. Reef Knot Cara:

1 2

2 4

56

782. Surgical knot

LOCAL ANAESTHESIA AND SUTURINGLOCAL ANAESTHESIA

SUTURINGClient assesment1. Sapa pasien dan perkenalkan diri2. Cek rekam medis: identifikasi pasien dan indikasi3. menilai lesi/daerah yang akan dioperasi4. Berikan penjelasan prosedur secara singkat dan jawab setiap pertanyaan yang diajukan pasien dengan bahasa yang mudah dimengerti5. Minta pasien untuk melepas pakaiannya untuk memberikan area operasi yang baik atau minta pasien untuk memakai hospital gown6. Minta pasien untuk menggosok daerah operasi dengan sabun & air/ terutama surgical soap7. Biarkan pasien berbaring di atas meja, sampaimendapat posisi yang nyaman.

Planning8. Cek semua instrumen yang dibutuhkan: 1 yang steril dan 1 yang tidak steril9. Jangan menyentuh instrumen steril dengan tangan tidak steril dan sebaliknya10. Pilih ukuran dan jenis material suture secara spesifik11. Cuci tangan dengan bersih dengan sabun antiseptik dan keringkan dengan handuk steril12. Gunakan sarung tangan steril

Implementation13. Cuci daerah operasi dengan kasa antiseptik secara menyeluruh 14. Tutup area dengan sterile drape15. Berikan anastesi lokal dan tunggu selama beberapa menit supaya efektif 16. Membuat sayatan dengan menggunakan scalpel17. Membuat diseksi 18. Lakuan haemostasis ligastion bila diperlukan19. Ambil needle holder dan pegang dengan benar20. Masukan jarum ke needle holder 21. Mulai penjahitan: Interupted sutureTempatkan secara perlahan di sudut kanan tepi luka22. Ikat simpul dengan hati-hati dan simpan di satu sisi dari luka23. Potong ujung jahitan sekitar 0,5 cm untuk memudahkan saat mengangkatnya24. Saat melepaskan suture, potong dengan tepat pada permukaan jaringan25. Practise making Continuous sutures: place a single suture and ligation but only cut the short end of the suture26. Lanjutkan jahitan sepanjang luka biarkan menegang dengan cara asisten memegang suture dengan ketegangan yang sama27. Take care not to purse-string the wound by too much tension28. Hati-hati supaya tidak mengahasilkan terlalu banyak ketegangan dengan menggunakan panjang suture yang pendek 29. Kunci jahitan pada akhir anastomosis dengan simpul mati 30. Practise making Mattress sutures: baik vertikal atau horizontal31. Practise making Subcuticular sutures

Evaluation32. Evaluasi apakah semua luka sudah dijahit33. Evaluasi apakah masih ada perdarahan34. Tutup luka denagn kasa steril/plester

Dokumentasia. Tanggal dan waktu operasib. Diagnsis dan jenis operasic. Tipe dan ukuran sutured. Kesulitan yang dihadape. Nama operator dan tanda tangan

Jenis-jenis:1) SIMPLE INTERUPTED SUTURE

2) VERTICAL MATTRESS SUTURE

3) HORIZONTAL MATTRESS SUTURE

4) CONTINUOUS SUTURE (RUNNING SUTURE)

5) SUBCUTICULAR SUTURE

HISTOPIC 1: history taking OF HEMATOLOGY PROBLEMINTRODUCTION1. Menyapa pasien & perkenalkan diri jangan lupa tanya identitas

HISTORY TAKING1. Tanya keluhan utama pasien ada yang bisa saya bantu/keluhannya apa?Kategorikan keluhan apakah termasuk anemia, bleeding, & malignancy2. Tanya lebih detail untuk tiap gejala: Sejak kapan?, muncul secara tiba-tiba/ bertahap? Keluhan muncul secara spontan/ setelah kejadian tertentu? Ini pertama kali terjadi atau sebelumnya pernah mengalami? Tanya perubahan/ progress gimana perkembangan sakitnya dari awal terjadi sampai sekarang? Apa yang membuat keluhan jadi membaik/ memburuk? kalo kerasa sakit biasanya ngapain biar rasa sakitnya berkurang?, sakitnya jadi makin parah pada saat ngapain aja?3. Simpulkan riwayat yang cocok dengan beberapa pola penyakit yang dikenali

SYMPTOMAnemia1. Tanya keluhan lain Lemah, pusing, pucat (saat bercermin/ pendapat orang), mudah marah, malas makan (anorexia), letih, sulit konsentrasi Sesak nafas saat beraktivitas, jantung berdebar, orthopnoe, pergelangan kaki membengkak, sakit kepala, sering BAK Menstruasi tidak teratur2. Tanya faktor penyebab Riwayat prematur (khusus anak-anak) Riwayat jaundice Gbere Riwayat perdarahan (purpura/ bercak merah, hematemesis/ muntah darah, perdarahan pada pencernaan (BAB berdarah???), perdarahan pada gusi, perdarahan pada hidung . Adanya infestasi hewan parasit, alergi, konsumsi obat/ produk rumah tangga yang dapat menekan hematopoiesis atau menyebabkan hemolysis, pica (memakan hal aneh, makan tanah, dll), pernah terpapar radiasi Sering terkena infeksi saluran pernafasan (& infeksi lainnya), ada penyakit jantung, gastrointestinal, endokrin, atai penyakit ginjal, nyeri tulang & bengkak pada sendi, pembesaran lymph node Asupan makanan (susu, daging, sayuran, dll.) Mati rasa, ulkus, stomatitis/ sariawan Riwayat sosial mengenai etnik, geografis (bisa diperkirakan dari alamat), sosioekonomi (bisa diperkirakan dari pekerjaan) Pernah bepergian ke daerah endemik malaria? Riwayat keluarga (mengenai anemia, perdarahan) Riwayat medis (mengenai obat, transfusi)

Perdarahan (bleeding)1. Tanya lebih lanjut mengenai manifestasi perdarahan: Perdarahan superficial di kulit & membran mukosa atau perdarahan yang massive: petechiae (bercak merah 0,5 cm), ecchymoses (>purpura), hematemesis (muntah darah), melena (BAB hitam), hematochezia (BAB berdarah), hemarthrosis, perdarahan pada gusi, perdarahan pada subkonjungtival, perdarahan pada tali pusar (umbilical cord), & menometrorrhagia. Serangan perdarahan (onset of bleeding): berulang ga?, cepat?, perdarahan kronis atau lama dari tali pusar?, setelah cabut gigi?, tonsillectomy?, khitan/sunat?, operasi. Single/multiple site?2. Riwayat: Injuri/trauma Perdarahan lama setelah khitan/sunat, cabut gigi atau trauma lainnnya Riwayat keluarga Riwayat kesehatan (transfusi & obat)

Malignancy1. Gejala: Pallor (pucat), mudah lelah, demam, perdarahan, mudah memear, infeksi, night sweat (berkeringat pada malam hari), penurunan berat badan Pembesaran lymph node Abdominal distension (perut tegang/ kram) Nyeri tulang, arthralgia, jalannya ga stabil/ pincang Muntah, sakit kepala, gangguan pernafasan Ada masa/ benjolan di bagian tertentu Penurunan kesadaran2. Riwayat: Riwayat keluarga Paparan terhadap obat, radiasi, & zat kimia

KESIMPULANContoh: jadi dari hasil obrolan tadi ibu/ bpk kemungkinan mengalami anemia/ perdarahan/ malignancy, untuk memastikannya perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut

Topic 2: CLINICAL EXAMINATION OF HEMATOLOGY PROBLEMPHYSICAL EXAMINATIONAnemia1. Pemeriksaan awal: Apakah pasien terlihat sakit/sehat? Jika sakit, bagaimana sakitnya? Bagaimana posisinya? Level kesadaran Pernafasan (RR & usaha untuk bernafas, cyanosis) Sirkulasi/Peredaran darah (BP, HR/ PR) Suhu tubuh Mengukur berat badan & tinggi badan Cuma sebutin aja2. Tampilan khusus: facies cooley3. Tanda-tanda anemia:1. Rambut: Rambut kering, mudah rontok (pada kasus IDA)2. Mata Konjungtiva:Pucat/ga?Sedikit pendarahan pada konjungtiva menjadi tanda signifikan dari perdarahan. Sclera berwarna putih.Sclera berwarna kuning menjadi tanda pertama dari clinical jaundice3. Mulut: Warna bibir, pucat/ga? Mukopsa mulut: pucat/ga? Lidah: halus & merah (tanda megaloblastic anemia) Stomatitis angularis, oral patch (tanda oral candilosis/candidiasis)4. Jantung Identifikasi tanda tachycardia Normal HR berubah dari 70-170 X/menit ke 120-140 X/menit segera setelah lahir.80-140 X/menit pada umur 1 tahun,80-130X/menit pada umur 2 tahun,80-120X/menit pada umur 3 tahun &70-115X/menit pada setelah 3 tahun90 X/menit pada umur 10 tahun,Pada saat remaja menurun samapai60-100X/menit Auscultation untuk menemukan systolic heart murmur di semua area katup sebagai tanda anemia parah. Dengarkan dengan pasien dalam posisi duduk & supinasi5. Kuku: pucat, cyanosis/normal, spoon nail (koilonychia)6. Telapak tangan: pucat/normal7. Kulit: pucat/keabu-abuan (tanda hemosiderosis, kulit kering8. Tampilan khusus: facies cooley4. Mengestimasi tingkat keparahan anemia:a. Anemia ringan/sedang: terlihat pada konjungtiva, mukosa mulut, kuku, & palmarmanus, kulitb. Anemia parah: gangguan fungsi jantung & membutuhkan penanganan yang segera5. Identifikasi apakah anemianya disertai dengan lymphadenopathy, hepatomegaly atau splenomegaly

Perdarahan1. Identifikasi tipe perdarahan: purpura, petechiae, ecchymoses, hematoma, epistaxis, hematemesis, melena, hematochezia, hemarthrosis (akumulasi darah pada sendi), perdarahan pada gusi, perdarah pada subkonjungtival, perdarahan dari tali pusar, metrorrhagia & massive bleeding2. Identifikasi tempat perdarahan: Single/multiple, gusi, perdarahan pada hidung, sendi, luka operasi, khitan.sunat, atau lokasi lainnya Simetrik/asimetrik Membran mukosa, hemarthroses, deformitas pada sendi

Malignancy1. Pemeriksaan awal:Identifikasi tanda: Demam, tachycardia, mudah marah Anemia Perdarahan Skin infiltrates, bengkak pada periorbital, papiledema, adenopathy, tanda pembesaran mediastinal (dyspnea, venectation, leher bengkak), hepatomegaly, splenomegaly, pembesaran tasticular, nyeri tulang, tanda infeksi, masa di abdominal & masa lainnya2. Hepatomegaly (posisi tidur) Normalnya liver tidak teraba atau dapat teraba sebagai masa superficial 1-2 cm dibawah right costal margin, dengan batas tajam

Prosedur:a. Tempatkan tangan kiri dibelakang perut bagian kanan pasien dibawah ribs 11 & 12 b. Ingatkan pasien untuk relax c. Tentukan arcus costratum: tarik garis lurus dari midclavicila (pertengahan), papillae mammae hingga ke costa melayangd. Tempatkan tangan kanan di atas perut kanan pasien. Lakukan perabaan dan tekan memakai 3 jari / finger tip pada lateral rectus abdominis (bawah) ke arah arcus costratum

e. Minta pasien untuk tarik nafas, kemudian minta untuk mengeluarkan nafas, saat itu pula kita tekan perlahan lanjutkan proses tersebut secara vertical sampai menemukan tonjolan

f. Jika teraba semua, batas normal liver adalah lembut, tajam & regular, permukaannya halus & sedikit tenderg. Menilai besar liver (dalam cm): Ukurannya Permukaannya kasar atau tidak Nyeri? Batasnya tajam/tumpul? dan regular tidakh. Ambil pita ukur, tempatkan dari titik arcus costarum menuju umbilikus, ukur panjangnya. Dari titik yang sudah diukur, arahkan ke xyphoid processus Ukur dari titik xyphoid ke batas hepar dibawahnya

Keys of steps:Tarik garis dari mid clavicula ke arcus costalis (hepar diukur dari perpotongan tsb ke umbilikus) tangan kiri taro di bawah costal 11 & 12 pasien tangan kanan mempalpasi dari lateral rectus abdominis inferior ke atas kalo udah keraba, ukur perpotongan ke arah umbilikus pake meteran tanya sakit ga? geser palpasi ke arah xypjoid processus, ukur ke arah umbilikus HASIL: reguler, ujung tajam, kenyal, ukuran cm.

Mid clavicula lina

Lateral rectus abdominis Umbilikus

3. SplenomegalyNormal spleen:

Splenomegaly:

Prosedur pemeriksaan spleen:a. Tangan kiri ditempatkan di bawah ribs kiri pasien, di bawah costa 11-12b. Tentukan batas costa 10 tarik garis dari maxillary line hingga batas costa 10c. Mulai raba dan tekan memakai 3 jari/ finger tip memastikan adanya pembesaran spleen

d. Minta pasien untuk menarik nafas, buang lalu kita tekan perlahane. Rasakan adanya pembesaran spleen lalu nilai: Permukaan: kasar, tidak? Nyeri? Contour Spleen enlargment (schuffner I-VIII) garis imajiner schuffner I-VIII: garis dari bagian kiri bawah costal margin melewati umbilikus sampai SIASf. Caranya: bagi daerah menjadi 8 bagian dengan jari tangan, schuffner 1-4 brrada di atas pusar, sedangkan 5-8 berada dibawah tali pusarg. Susuri insisura spleen (lekukan di limfa) dari bawah ke atas hingga batas costa 10

Keys of steps: Tarik garis dari anterior axillary ke arcus cosralis palpasi dari bagian inferior axillary anterior setelah spleen teraba, cari incisura lienaris buat mastiin kalo bener spleen, JANGAN DILEPAS! tanya ada nyeri ga? tentukan schuffnernya HASIL: ga da tenderness, schuffner

Axillary anterior

SIAS (supina iliaca anterior superior)

4. Lymph nodeProsedur

Topic 3: blood smear

Topic 4: differential countA. Set of laboratory equipment and reagents for the procedures1. Microscope2. Prepared blood smears/ stained normal blood smear3. Immersion oil4. Xylol5. Tissue paper6. Differential blood cells sheet7. Examiner guide8. Blood cell atlas

B. ProcedureAssessment1. Menilai persiapan blood semar

Planning 2. Cek instrument dan alat-alat yang akan digunakan3. Cuci tangan dengan menggunakan sabun antiseptik, gunakan gloves

Implementation4. Identifikasi pasien : nama, medical record, umur dan jenis kelamin Procedure5. Letakan slide di mikroscope stage dan jepit dengan clips6. Gunakan perbesaran yang rendah ( 10X) lensa objectif untuk menentukan batas smear7. Tentukan area yang tidak tersentuh/ numpuk8. Teteskan minyak imersi (1 tetes) di tengah slide9. Tempatkan perbesaran 100x di posisi slide10. Gunakan makrometer dan mikrometer sampai sel dapat terlihat dengan jelas11. Naikan kondensor (buka diafragma) untuk cahaya maksimum12. Amati WBCSeries%Characteristic

Basophil EosinophilNeutrophil bandNeutrophil segmentedLymphocytesMonocytes0-11-63-540-7030-452-10Granule: purple/ blueOrange 2 lobusPink, lengkung padatBersegmen, filamenPurple/ blueBleu/ grey, vacuole

N. bandN. segmented

Eosinophil Basophil

Monocyte Lymphocuye 13. Hitung sel ke 1 100, di setiap kotak, jumlah 10 sel

14. Jika selesai, lepaskan slide15. Bersihkan sisa minyak di slide dan lensa objectif menggunakan xylol16. Bersihkan blood smear dengan xylol & letakan di tempat penyimpanan yang tepat

Cleaning and safety17. a.Letakan blood smear slide ke tempat semulab. Lepaskan sarung tanganc. Cuci tangan dengan sabun antiseptic

Test resultBasophil : ..%Eosinophil: ..%Neutrophil bands: % Neutrophil segmented: %Lymphocyte: ..%Monocytes: ..%

Topic 5: history taking in allergic and immunologic diseasesA. Client assesment1. Sapa pasien dengan ramah , perkenalkan diri2. Berikan penjelasan tentang history taking minta izin3. Jelaskan tujuan history taking

B. Identifying data4. Tanyakan dengan sopan: identitas pasien Nama Usia Jenis kelamin Suku Pendidikan Pekerjaan Status pernikahan Alamat5. Klasifikasi pekerjaan (berhubungan dengan faktor resiko):1. Legislator, senior official, & manager2. Professionals3. Technician4. Clerical5. Service and sales6. Agricultural and fishery7. Production craftsman 8. Plant machine operator and assembler9. Cleaner, laborers10. Worker and classifiable:a. Studentb. Housewifec. Retired persond. Unemployed person

C. History of present illness6. Chief complaint:a. Keluhan utama?b. Sejak kapan?c. Terjadinya hilang timbul/ terus menrus?d. Jika hilang timbul, apa yang menyebabkan timbul?e. Apakah ada faktor yang pencetus: Obat Makanan Zat kimia Stress Debu rumah Kontak dengan benda panas/ dingin Terpapar suhu panas/ dingin Radiasi uv Infeksif. Sudah pernah diobati? Jika sudah ada perbaikan ga?

D. General history of present illnes related to chief complainta. Acute illnes syndrome: Umum: Demam, menggigil, letih, pusing, pingsan Kulit: Urtikaria (bentol), kemerahan, gatal Wajah : menyeringai, menggosok hidung akibat gatal (allergic salute) Mata: gatal, berair, mata merah, pandangan kabur, silau terhadap cahaya, kotoran mata Hidung : hidung tersumbat, bersin, hidung meler (berair), gatal Mulut: bernafas lewat mulut, ada luka/ lecet di mulut Tenggorokan: batuk, gatal, suara serak, seperti tercekik Dada: nafas pendek, sesak nafas, nafas cepat, ngorok/ dengkur, nafas bunyi, sakit/ nyeri dada Perut: kram perut, mual, muntah ,diare Genital: erosi/ lukab. Chronic illnes syndrome Lemas, nafsu makan berkurang, berat badana turun, lesu Pertumbuhan dan perkembangan : bandingkan dengan anak seusia

E. Past history related to Chief complaint, especially allergic/ atopic history7. Sejauh yang pasien tahu, pasien punya alergi ga sebelumnya?8. Jika iya, pada saat terjadi apa reaksi alergi muncul: Kulit: kemerahan, bentol, gatal Mata: merah, bengkak, gatal, berair Hidung : tersumbat/ berair, gatal, bersin Telinga : berasa penuh, pendengaran berkurang, gatal, berair, nyeri, merah Tenggorokan : suara serak, nyeri tengggorokan Dada : nafas bunyi , berat di dada, batuk9. Apakah mengganggu aktivitas sehari-hari? Mild : tidak mengganggu Moderate: menggangu, tapi tidak mengancam jiwa Severe : menggangu & mengancam jiwa10. Seberapa sering mengganggu aktivitas Tidak pernah Kadang-kadang Sering, sepanjang waktu11. yang menyebabkan alergi bertambah parah : tempat (a): indoor/ outdoor (apakah sama) tempat (b): rumah, sekolah, kantor waktu : pagi, siang, malam, sepanjang hari bulan: bulan-bulan tertentu/ sepanjang tahun cuaca: musim kering/ hujan polusi udara: debu, asap rokok, asap makanan, asap kendaraan inhallatant allergen: debu rumah, bulu kucing, bulu anjing, tanaman, jamur makanan: telor, susu, makanan laut, kacang-kacangan, buah-buahan, bir, wine kimia: parfum, alat kosmetik, detergen, sabun, bedak, cologne pengalaman stress: sedang ujian12. sudah pernah test allergi oleh dokter ? jika iya, alergi jenis apa : inhallant allergent food allergent13. sudah pernah diobati alerginya? Jika iya, obat apa? Antihistamin Steroid (oral/topical) lainnya Tidak tahu

F. Riwayat Keluarga14. Adakah anggota keluarga (ayah, ibu, saudara kandung) punya alergi/ gejala yang sama?Misalnya: asthma, hidung berair/ meler, gatal-gatal, alergi makanan

Topic 6: physical examination in allergic and immunologic diseases

A. CLIENT ASSESSMENT1. Perhatikan tampilan klinis awal pasienApakah pasien terlihat sakit?Berdasarkan tampilan: Verbal contact::pasien masih bisa berbicara dengan baik atau tidak? Jika terganggu artinya ada penurunan kesadaran. Wajah: bengkak (allergy makanan), menyeringai, menggosok-gosok hidung (allergy salute/ rhinitis) Mata: edema pada kelopak mata, mata merah berair (conjunctiva allergy) Hidung: hidung meler, bersin, sniffing (mengendus) Bibir: edema pada bibir Suara: sengau,serak Tenggorokan: batuk, stridor(suara ngorok), sesak nafas Informed consent: jadi bu, karena pada anak ibu ditemukan kelainan kulit dan pernafasan maka saya akan melakukan pemeriksaan fisik,, silahkan pakaian anak ibu dibuka kemudian berbaring di meja pemeriksaan.

B. PHYSICAL EXAMINATION1. General appearancea. Posisi: normalb. Kesadaran: composmentisc. Dyspnea: + (ada kerja otot tambahan seperti cuping hidung)d. Cyanosis: - e. Edema: +f. Masih bisa bicara dengan jelas walaupun dengan suara serak atau sengaug. Bagaimana keadaan pasien? Tentukan derajat keparahan penyakit pasien berdasarkan : Review iwayat dan presentasi tampilan klinis awal Tidak sakit Mild: tidak mengganggu aktivitas. Moderate: mengganggu aktivitas, tapi tidak mengancam jiwa. Severe: mengganggu aktivitas dan mengancam jiwa,ditandai dengan adanya: Sesak nafas Edema yang menyeluruh Dehidrasi Penurunan kesadaran Kejang2. Initial measurementa. Respirasi: Type: abdominothoracal (anak-anak), thoracoabdominal (dewasa) Frequency (rate/minute): regular/ irregular (cek dengan cara menempatkan tangan di antara thorac dan abdomen)b. Tekanan darah c. Denyut nadi: frekuensi (rate/minute), volume dan equality (regular/ irregular)d. Suhu (menempatkan thermometer pada ketiaknya)3. Kulit Bercak-barcak/ kemerahan Edema (tender non pitting)4. KepalaPerhatikan distribusi & tekstur rambut, atau kerontokan5. Wajah Edema (tender non pitting)

Menyeringai

Menggosok-gosok hidung (allergic salute)

Open-mouthed face

Dennie-Morgan infra-orbital fold ada lipatan di infraorbital Allergic shiner6. Mata Secret: serous,mucoid,mucopurulent

Palpebrae: edema, blepharospasm

Conjunctivae bulbi: watery, hyperemia, edema, blood vessel injection

Conjungtiva tarsal on evertion: edema,hyperemia,visible blood vessel,pinpoint papils7. Hidung Sniffing Pigmented transverse nasal crease

Nasal enlargement Flaring or nlae nasi (bradening of nasal bridge) pernafasan cuping hidung, Secret: watery, serous, mucoid, mucopurulent Mucous: pale-bluish8. Mulut Bibir: edema, tender

Dental malocclution High arched palate Lidah: geographic tongue, edema9. Leher Suprasternal retaraction Supraclavicular retraction10. ThoraxInspeksi: bentuk dan pergerakannya simetrik/ asimetrik?, barrel chest intercostal retraction11. Paru-paruAuskultasi (cara: tempatkan bagian diafragma stetoskop): suara paru, vesicular breathing sound (normal), rales (wheezing, stridor)12. JantungSuara jantung (cara: tempatkan bagian bel stetoskop di IC 5, sejajar midclavicula, tepat dibawah putting): regular/ irregular13. AbdomenEpigastric retraction14. AnogenitalEdema, hyperemia, erosion, excoriation15. Extremitas: Dingin, lembab Sendi: normal (passive movement) Cek capillary refill:Cara: tangan diangkat sejajar jantung , keadaan pronasi tekan ujung jari sampai pucat lepaskanNormal: kembali pinks up kurang dari 2 detik >2 detik = poor perfusion

Topic 7: pe investigation entNO PROSEDUR

Preparation

Cuci tangan dengan sabun antiseptik dan keringkan dengan tissue

Gunakan masker

Gunakan head lamp

Gunakan hand glove

Client assessment

Penilaian awal: kesadaran dan derajat keparahan pasien

Ppenilaian fisik

Jelaskan prosedur yang akan dilakukan

Posisi pasien: duduk di kursi pemeriksaan dengan nyaman, tegak dan tidak menyender

Posisi pemeriksa : susuk berhadapan dan bersebelahan dengan pasien

Pemeriksaan wajah

Inspeksi, palpasi, dan perkusi pada sinus frontal dan maxilla

Pemeriksaan telinga

Mulai dengan inspeksi eksternal telinga menggunakan direct light

Tarik pinna kebelakang dan kedepan untuk melihat eardrum dan telunjuk yang lain untuk menahan tragus. Gunakan head lump untuk menginspeksi esternal auditory canal dan eardrum

Lakukan prosedur yang sama pada sisi lainnya

Pemeriksaan dengan Otoscope

pegang otoscope seperti memegang pulpen dan biarkan kelingking di pipi pasien untuk fiksasi. Tangan satunya menarik pinna ke belakang dan kedepan

lihat konsisi external auditory canal

lihat kondisi eardrum dan periksa poin of light nya

lakukan prosedur yang sama pada sisi lainnya

Rinne test

jelaskan prosedur yang akan dilakukan

pegang garputala dengan satu tangan. Getarkan dan dengar oleh pemeriksa dan letakkan di tulang mastoid pasien sampai pasien tidak mendengar lagi suaranya

pindhkan ke external ear

tanya pasien apakan masih mendengar suara atau tidak

lakukan prosedur yang sama pada sisi lainnya

Weber test

jelaskan prosedur yang akan dilakukan

pegang garputala dengan satu tangan. Getarkan dan dengar oleh pemeriksa dan tempatkan si tengah dahi pasien

tanya telinga mana yang dominan atau sama saja?>

Pemeriksaan hidung

Anterior rhinoscopy

pegang nasal spekulum dnegan satu tangan, ibu jari di joint jari telunjuk di hidung pasien dan jari yang lainnya memegang spekulum. Masukkan sejajar dengan hidung laku putar dan buka ke atas. Jangan ke arah bawah

ihat secara cermat warna mukosa. Pada pasien alergi ada edema mukosa, terlihat pucat dan berwarna biru

ada cairan yang keluar tidak? Asal cairan itu keluar?

lihat middle dan inferior turbinate (hypertropy atau tidak)

lihat deep nose untuk melihat ada atau tidaknya polip dan tumor

lakukan prosedur yang sama pada sisi lainnya

Pemeriksaan oral cavity

minta pasien untuk membuka mulutnya dan bernafas melalui mulut

periksa smua permukaan mukosa dan gigi

elevasi lidah pasien untuk melihat dasr mulut

pegang tongue blade dengan satu tangan dan tekan lidah pasien

minta pasien untuk releks dan tetap pada posisinya

observasi tonsil, palate, dan faring

Pemeriksaan leher

inspeksi dan palpasi neck node

Topic 8: infectious corpse managementClient Assessment1. Berikan penjelasan yang cukup mengenai prosedur pada keluarga jenazah pa/bu, jadi jenazah anak bapa/ibu bisa menularkan penyakit. Oleh karena itu , sebelum dibawa pulang akan dilakukan tindakan khusus terlebih dahulu supaya tidak menularkan penyakit2. Jelaskan tujuan dari prosedur3. Kelurga tidak boleh melakukan kontak kulit dengan kulit jenazah

Preparation1. Semua orang yang terlibat dalam penanganan jenazah harus memkai APD (Alat Proteksi Diri), dimulai dari gown, masker, goggle, kemudian sepatu boots.2. Gunakan double hand gloves3. Cuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum menggunakan glove.

Prosedur1. Lakukan prosedur dengan cepat, jangan buang waktu!2. Management jenazah di bangsal RS: Informasikan ke ruang penanganan jenazah Buka semua peralatan medis (infusion set, catheter, nasogastric tube, dll), masukkan ke kantung plastik yang mengandung disinfektan dan perlakukan sebagai sampah medis. Tutup semua luka dengan waterproof plaster (plaster tahan air). Masukan jenazah ke kantung plastik transparan dan kirim ke ruang penanganan jenazah dengan menggunakan brangkar Sprei, sarung bantal dan selimut direndam dalam cairan sodium hypochlorite selama 30 menit sebelum dicuci. Disinfeksi blangkar dan peralatan lain yang kontak dengan tubuh dan cairan dari jenazah menggunakan sodium hypochlorite.3. Management di ruang penanganan jenazah : Gunting plastik yang membungkus jenazah secara vertikal di bagian tengah. Semprot dengan lembut menggunakan sodium hypochlorite, buka semua pakaian jenazah dan segera rendam pada sodium hypochlorite. Mandikan tubuh dengan sodium hypochlorite diikuti dengan tata cara keagamaan, dapat dilakukan oleh petugas kesehatan, keluarga, atau tokoh agama dengan dibawah pengawasan dokter. Besihkan rongga mulut dan lubang tubuh lainnya dengan menggunakan forceps atau peralatan lain yang sesuai. Embalming (awetkan) dengan larutan formalin. 40% formaldehyde diencerkan dengan air perbandingan 1:9 (10% formaldehyde dibutuhkan untuk pengawetan jenazah). Cairan formalin diinjeksikan kedalam pembuluh darah (phlebotomy) melalui vena malleolus anterior atau vena femoralis. Setelah selesai kemudian vena di ligasi kembali, kemudian dijahit, dibalut dengan kapas/ kasa berformalin dan ditutup dengan waterproof plaster (plaster tahan air). Tutup semua lubang tubuh dengan kapas berformalin. Tutup luka atau lesi kulit dengan kapas/ kasa berformalin dan tutup dengan waterproof plaster (plaster tahan air). Bungkus tubuh: Muslim: masukkan pada kantung plastik transparan, kemudian bungkus dengan kain kafan. Non-Muslim : gunakan pakaian kemudian masukkan ke kantung plastik transparan. Bisa juga dimasukkan ke dalam peti. Buka alat pelindung diri dimulai dari gown bersamaan dengan glove lalu cuci tangan. Buka goggle dan masker dari belakang kemudian cuci tangan lagi. Disinfeksi ruangan dengan sodium hypochlorite.Fakultas Kedokteran UNPAD 2010 Draft OSCE DMS-HIS Perfecten