disebuah ruang soka rsj surakarta terdapat pasien gangguan jiwa bernama tuan t

4
Disebuah ruang soka rsj Surakarta terdapat pasien gangguan jiwa bernama tuan T, masuk ke rumah sakit jiwa karena dirumah suka melamun, menyendiri, terlihat sedih apabila diajak bicara menjawab “ segala sesuatu akan lebih baik tanpa saya”. Dan pernah mencoba menyayat- nyayat tangannya sendiri hingga terluka. Keluarga berusaha menyingkirkan benda- benda tajam seperti pisau, gunting disekitar pasien dan selalu memantau pasien hingga membawanya kerumah sakit jiwa. Percakapan Perawat : “assalamualaikum T? kenalkan saya adalah perawat Y yang berjaga di ruang soka ini saya dinas pagi dari jam 7 sampai jam 2 siang.” Pasien : “ walaikumsalam.” Perawat : “ bagaimana perasaan T hari ini?” Pasien : “kurang baik” Perawat : “ bagaimana kalau kita bercakap- cakap tentang apa yang T rasakan. Dimana enaknya ya, berapa lama kita bicara?” Pasien : “ disini saja, terserah mbak perawat nya saja”

Upload: adi-susilo-wibowo

Post on 19-Jan-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Disebuah Ruang Soka Rsj Surakarta Terdapat Pasien Gangguan Jiwa Bernama Tuan T

TRANSCRIPT

Page 1: Disebuah Ruang Soka Rsj Surakarta Terdapat Pasien Gangguan Jiwa Bernama Tuan T

Disebuah ruang soka rsj Surakarta terdapat pasien gangguan jiwa bernama tuan T, masuk ke

rumah sakit jiwa karena dirumah suka melamun, menyendiri, terlihat sedih apabila diajak bicara

menjawab “ segala sesuatu akan lebih baik tanpa saya”. Dan pernah mencoba menyayat- nyayat

tangannya sendiri hingga terluka. Keluarga berusaha menyingkirkan benda- benda tajam seperti

pisau, gunting disekitar pasien dan selalu memantau pasien hingga membawanya kerumah sakit

jiwa.

Percakapan

Perawat           : “assalamualaikum T? kenalkan saya adalah perawat Y yang berjaga di ruang soka ini saya

dinas pagi dari jam 7 sampai jam 2 siang.”

Pasien              : “ walaikumsalam.”

Perawat           : “ bagaimana perasaan T hari ini?”

Pasien              : “kurang baik”

Perawat           : “ bagaimana kalau kita bercakap- cakap tentang apa yang T rasakan. Dimana enaknya ya,

berapa lama kita bicara?”

Pasien              : “ disini saja, terserah mbak perawat  nya saja”

Perawat           :” baiklah, bagaimana perasaan T setelah kejadian kemarin? Apakah T merasa bersalah atau

mempersalahkan diri sendiri?”

Pasien              : “ iya, saya merasa bersalah sekali kepada pacar saya yang sudah saya sakiti dan

saya merasa tidak ada gunanya saya hidup”

Perawat           :” apakah T berniat menyakiti diri sendiri, ingin bunuh diri atau berharap T mati?”

Pasien              : “ iya, saya lebih baik mati dari pada tidak bisa membahagiakannya, saya lebih

baik mati”

Page 2: Disebuah Ruang Soka Rsj Surakarta Terdapat Pasien Gangguan Jiwa Bernama Tuan T

Perawa            t           :” tampaknya T membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan

unrtuk mengakiri hidup, saya perlu memeriksa isi kamar T untuk memastikan tidak ada benda-

benda membahayakan. Mari kita kekamar T untuk memeriksa ada tidaknya benda tajam”

(memeriksa kamar T)

Pasien              : “baiklah”

Perawat           :” karena T tampaknya masih memiliki keinginan untuk mengakiri hidup T maka

saya tidak akan membiarkan T sendiri. Apa yang T lakukan apabila keinginan bunuh diri

muncul?”

Pasien              : “ saya ingin menyayat-  nyayat tangan saya hingga putus, atau minum racun”

Perawat           :” begini T kalau keinginan itu muncul maka untuk mengatasinya T harus

memangil perawat diruangan ini atau keluarga yang sedang besuk. Jadi T jangan sendirian ya,

katakan pada perawat jika ada dorongan untuk mengakiri hidup”

Pasien              : “ baiklah mbak”

Perawat           :” saya percaya T dapat mengatasi masalah, ok T “

Pasien              : “ oke”

Perawat           :” bagaimana perasaan T sekarang setelah mengetahui cara mengatasi perasaan

ingin bunuh diri?”

Pasien              : “ sedikit lebih mengerti”

Perawat           :” coba sebutkan lagi cara tersebut”

Pasien              :” jika ada dorongan untuk mengakiri hidup saya, saya harus memanggil perawat

atau keluarga yang membesuk untuk meminta pertolongan, jadi saya tidak boleh sendiri”

Perawat           :” bagus, kalau begitu saya akan menemani T sampai keinginan bunuh diri itu

hilang”

Page 3: Disebuah Ruang Soka Rsj Surakarta Terdapat Pasien Gangguan Jiwa Bernama Tuan T

Prolog penutup

Tuan T dapat mengerti bagaimana cara mengatasi perasaan ingin bunuh diri dan melakukan cara

tersebut apabila dorongan untuk mengakiri hidupnya kembali muncul. Setelah kamar T diperiksa

sudah tidak ada lagi benda- benda berbahaya.