kasus demensia rsj jambi
TRANSCRIPT
7/25/2019 Kasus Demensia RSJ Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-demensia-rsj-jambi 1/17
I. RIWAYAT PSIKIATRI
Riwayat psikiatri diperoleh dari autoanamnesis dan heteroanamnesis dari
Ny. N (Kakak pasien), kebenaran anamnesis dapat dipercaya.
A. Identitas Penderita
• Pasien seorang perempuan, inisial D, 8 tahun, suku !ndonesia,
beragama Katolik, anak keempat dari sembilan bersaudara,
tidak menikah, tinggal bersama keluarganya di "ambi.
• #yah kandung pasien berinisial $ sudah meninggal dunia.
• !bu kandung pasien berinisial # sudah meninggal dunia.
B. Keluhan Utama
$ering lupa.
C. Riwayat Penyakit Sekarang
$e%ak dua tahun yang lalu, keluarga merasa pasien sering lupa,
awalnya pasien sering lupa dimana ia meletakkan barangnya. Keluarga
pasien tidak ingat %elas kapan os mulai men%adi pelupa.
& tahun yang lalu, keluhan sering lupa dirasakan semakin berat, pasien
mulai sering lupa tentang akti'itas yang baru sa%a dilakukannya. Pasien
sering lupa bahwa ia sudah makan. Pasien masih sering lupa dimana ia
meletakkan barangnya. Pasien %uga merasa curiga bahwa barangnya hilang
dicuri orang lain. Pasien sering membongkar barangbarangnya, menurut
pasien ia mencari barangnya yang sebenarnya tidak ada. $elain itu, pasien
%uga men%adi mudah marah, terutama %ika keluarga mengatakan bahwa ia
sudah men%adi pelupa. $ebelumnya pasien merupakan orang yang tidak
mudah marah, sering menolong orang lain. Pasien pernah dibawa keluarga
ke dokter umum, disana pasien marah kepada dokter dan mengatakan
bahwa dirinya sehat dan tidak membutuhkan obat.
$ekitar bulan yang lalu, keluarga pasien merasakan lupa yang
dialami semakin berat %uga disertai curiga dan mudah marah. Pasien %uga
mencurigai pembantu di rumah pasien sering mencuri. Pasien %uga pernah
&
7/25/2019 Kasus Demensia RSJ Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-demensia-rsj-jambi 2/17
meminta keluarga pasien mengantarkannya ke bank untuk mengambil
uang di bank di *edan, pasien merasa bahwa ia sedang berada di *edan
padahal ia berada di "ambi. !a %uga tidak ingat berapa %umlah uangnya di
bank.
D. Riwayat Penyakit Terdahulu
Pasien tidak pernah mengalami gangguan %iwa sebelumnya
. Riwayat !edis dan Psikiatris yang "ain
&. +angguan *ental atau mosi
-elum pernah menderita gangguan %iwa sebelumnya.
. +angguan Psikosomatis
Riwayat mengalami gangguan psikosomatis tidak ada.
. Kondisi *edik
Riwayat penyakit /isik, penyalahgunaan 0at dan obatobatan tidak ada.
1. Riwayat 2rauma
2idak ada trauma /isik maupun psikik.
3. +angguan NeurologiRiwayat trauma kepala, sakit kepala hebat, kesulitan bicara, kelemahan
anggota tubuh, ke%ang dan kehilangan kesadaran tidak ada.
Riwayat Keluarga
• Penderita dibesarkan dalam lingkungan sosiokultur tionghoa.
• $tatus sosial ekonomi cukup, lingkungan kehidupan beragama
katolik, merupakan anak keempat dari sembilan bersaudara.
• Penderita dibesarkan oleh kedua orang tua kandung.• 2idak ada hubungan darah antara ayah dan ibu
• $i/at ayah tegas, ibu sabar dan penyayang
• Pada saat kecil peran ibu sangat besar dalam mendidik anak karena
ayah %arang pulang dan hanya pulang seminggu sekali dikarenakan
tempat ker%a ayah yang %auh.
• 4ubungan kedua orangtua baik. Penderita mempunyai si/at ceria.
• Penyakit keturunan dalam keluarga tidak ada.
o
$truktur keluarga yang tinggal serumah saat pasien berusia & tahun
7/25/2019 Kasus Demensia RSJ Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-demensia-rsj-jambi 3/17
No Nama 56P 7sia 4ubungan $i/at
&. 2n. $ 5 1& #yah 2egas
. Ny. # P !bu Penyabar, penyayang. 2n. # 5 &3 Kakak Penurut
1. Ny. N P & Kakak 9eria, suka bergaul
3. 2n. 2 5 & Kakak Penyabar
#. $y. D P %& Pasien Ceria' suka (ergaul
:. Ny. 2 P 8 #dik Penurut
8. Ny. 2 P #dik Penurut
;. Ny. 5 P 1 #dik 9eria
&. Ny. ! P #dik Penurut
&&. Ny. # P #dik Penurut
$truktur keluarga yang tinggal serumah saat ini
No Nama 56P 7sia 4ubungan $i/at
&. 2n. - 5 83 Kakak ipar Penyabar
. Ny. N P 8 Kakak pasien 9eria, suka bergaul
). $y. D P *& Pasien !udah marah
+N<+R#*
Keterangan=
7/25/2019 Kasus Demensia RSJ Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-demensia-rsj-jambi 4/17
= 5akilaki
= Perempuan
= 5akilaki meninggal
= perempuan meninggal
= Pasien
+. Riwayat Kehidu,an Pri(adi
&. Riwayat prenatal dan perinatal
Pasien dikandung selama ; bulan. $elama kehamilan ibu ra%in
memeriksakan kandungannya ke bidan dan hanya minum obat dan
'itamin yang diberikan bidan. Pasien lahir spontan dan sehat, ditolong
oleh bidan. $aat kehamilan tidak ada penyakit /isik dan mental yang
dialami oleh ibu. Kehamilan dan kelahiran pasien direncanakan dan
diharapkan oleh kedua orang tua.
. *asa kanakkanak awal (kelahiran sampai usia tahun)
a. Kebiasaan makan dan minum
Pasien mendapat #$! sampai usia tahun. Pada saat disusui pasien
dalam posisi digendong sampai tertidur. $aat menyusui, kadang
kadang ibu berbaring atau duduk dan melakukan peker%aan lain
dan tidak ada kesulitan saat diberikan makanan tambahan se%ak
usia bulan. Pasien kadangkadang rewel dan terbangun malam
hari, tetapi mudah tertidur kembali setelah disusui dan ditemani
ibunya.
b. Perkembangan awal
Kesehatan pasien cukup baik, %arang sakit, pertumbuhan dan
perkembangan tampak normal, sesuai umur seperti anak
sebayanya. Pasien termasuk anak yang ceria dan suka bergaul
dengan teman seusianya.
c. 2oilet training
Dia%arkan oleh ibu tanpa paksaan.
1
7/25/2019 Kasus Demensia RSJ Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-demensia-rsj-jambi 5/17
d. +e%alage%ala dari gangguan perilaku
2idak ditemukan gangguan perilaku.
e. Kepribadian dan temperamen
Pasien adalah anak yang ceria dan mudah bergaul.
. *asa kanakkanak menengah ( usia > && tahun )
Pertumbuhan dan perkembangan pasien sesuai dengan anak
lainnya. Pasien diasuh oleh kedua orangtuanya. Pasien adalah anak
yang ceria dan mudah bergaul dengan anakanak sebayanya. Pasien
mulai masuk sekolah -elanda sekitar usia : tahun. Pergi ke sekolah
diantar oleh ibu, tidak ada tandatanda cemas perpisahan. Prestasi
selama sekolah cukup baik. Pasien memiliki banyak teman di sekolah,
tidak ada masalah selama bersekolah.
4ubungan pasien dengan ibu dekat, ibu meman%akan pasien
dan berusaha untuk memenuhi setiap keinginan pasien, sedangkan
dengan ayah tidak terlalu dekat karena ayah pasien sering beker%a di
luar. Pasien merupakan anak yang penurut dan patuh kepada orangtua,
lebih banyak bermain sendiri di rumah dibanding bermain diluar
dengan temantemannya.
1. *asa kanakkanak akhir (pubertas hingga rema%a)
a. 4ubungan sosial
Pasien adalah anak yang ceria dan mudah bergaul di sekolah.
Pasien memiliki banyak teman, menghabiskan waktu dengan
bela%ar dan bermain.
b. Riwayat pendidikan
Pasien sekolah di sekolah -elanda hingga tamat, kirakira setara
$D. Prestasi di sekolah cukup baik dan tidak pernah tinggal kelas.
4ubungan dengan guru dan temanteman baik, pasien tidak pernah
terlibat dalam masalah sekolah.
c. Perkembangan kogniti/ dan motorik
$esuai dengan anak seusianya.
3
7/25/2019 Kasus Demensia RSJ Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-demensia-rsj-jambi 6/17
d. *asalah emosi dan /isik
Pasien adalah anak yang sopan, ceria, dan mudah bergaul..
3. *asa dewasa
a. Riwayat peker%aan
Pasien pernah beker%a sebagai pen%ahit saat masih tinggal di
*edan.
b. Riwayat perkawinan dan relasi
Pasien belum menikah
c. #kti'itas sosial
4ubungan pasien dengan keluarga dan tetangga sekitar baik.
d. Riwayat pendidikan
Pasien tamat sekolah -elanda setara $D6
e. 5atar belakang agama
Pasien taat beribadah.
/. $ituasi hidup sekarang
Pasien tinggal bersama saudara dan iparnya.
g. Riwayat hukum
Pasien tidak pernah berurusan dengan hukum.
h. Riwayat militer
Pasien tidak mempunyai pengalaman militer.
. Riwayat seksual
a. Ketertarikan awal pada lawan %enis = Pasien mulai menyukai lawan
%enis se%ak umur & tahun.
b. Pasien mengetahui masalah seksual dari saudara dan teman
temannya.
c. Pasien tidak pernah mengalami penyiksaan secara seksual
d. Kegiatan seksual pranikah disangkal.
:. ?antasi dan mimpi
2idak diketahui
8. $istem nilai
7/25/2019 Kasus Demensia RSJ Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-demensia-rsj-jambi 7/17
Pasien memandang saudaranya sebagai orang yang baik dan saling
membantu dalam berbagai hal.
II. P!RIKSAA$ STATUS !$TA"
Pemeriksaan dilakukan pada tanggal %anuari & pukul &&.
#. +ambaran umum
&. Penampilan
Pasien berpenampilan sesuai dengan usia, kondisi /isik terlihat
sehat, perawakan tinggi, kulit sawo matang, rambut rapi, cara
berpakaian rapi, roman muka normal.
. Perilaku terhadap pemeriksa
Pasien mau men%awab pertanyaan dari pemeriksa, kurang
kooperati/ saat wawancara, dan kontak mata dengan pemeriksa
adekuat.
. Karakteristik bicara
Pasien bicara pelan.
1. 2ingkah laku dan akti'itas psikomotor
Pasien dilaporkan sering curiga terhadap pembantu yang beker%a di
rumah.
-. *ood dan #/ek
&. *ood (subyekti/) = eutimik
. #/ek (obyekti/) = sesuai
9. Persepsi!lusi = tidak ada
4alusinasi = tidak ada
D. Pikiran
&. -entuk pikiran = autistik
. "alan pikiran = Pasien men%awab dengan %elas saat
ditanya.
. !si pikiran . = waham (@)
:
7/25/2019 Kasus Demensia RSJ Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-demensia-rsj-jambi 8/17
Aaham curiga = pasien merasa barangnya hilang diambil
orang lain, pasien %uga menuduh pembantu rumah tangga yang tinggal
di rumah pasien sering mencuri.
. $ensori dan Kognisi
&. Kesadaran = kompos mentis
. <rientasi tempatwaktuorang = tidak tergangu
. *emori immediate, recent dan past = terganggu
1. Konsentrasi dan perhatian = -aik
3. *embaca dan menulis = kurang.
. -erpikir abstrak = terganggu.
:. !n/ormasi dan intelegensi = kurang.
?. Dekorum = baik.
+. Aawasan penyakit = buruk.
III. P!RIKSAA$ DIA-$STIK "BI/ "A$0UT
#. Pemeriksaan /isik
Keadaan umum = tenang
Kesadaran = kompos mentis
+i0i = cukup
2ekanan darah = &68 mmhg
Nadi = 8B6menit
Respirasi = B6menit
$uhu = a/ebris Kulit = turgor baik
Kepala = tidak ada de/ormitas
*ata = kon%ungti'a tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil
bulat isokor, re/leks cahaya @6@
5eher = "CP tidak meningkat, K+- tidak teraba
2oraks = bentuk dan pergerakan simetris
"antung = bunyi %antung murni, regular, murmur ()
8
7/25/2019 Kasus Demensia RSJ Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-demensia-rsj-jambi 9/17
Pulmo = sonor, C-$ kanan kiri
#bdomen = datar, lembut, bising usus (@)
4epar = tidak teraba
5ien = tidak teraba
kstremitas = tidak ada kelainan
-. Pemeriksaan psikologik = tidak dilakukan
9. Pemeriksaan penun%ang =
**$ = &
I1. RI$-KASA$ P$!UA$
A. Pemeriksaan ?isik = tidak ada kelainan
-. Pemeriksaan Psikis
Kesadaran = kompos mentis
Roman muka = normal
Kontak6Rapport = ada 6kurang adekuat
<rientasi 2empat,waktu,orang = tidak terganggu
Konsentrasi dan perhatian = baik.
Pikiran
• -entuk = #ustistik
"alan = pasien men%awab dengan %elas saat ditanya.
!si = waham curiga
mosi
• *ood = eutimik
• #/ek = sesuai.
• Kesesuaian a/ek = appropiate
Dekorum = baik
!nsight o/ illness = buruk
9. Pemeriksaan ?isik = dalam batas normal
D. Pemeriksaan Penun%ang = **$ &
;
7/25/2019 Kasus Demensia RSJ Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-demensia-rsj-jambi 10/17
1. DIA$SIS !U"TIAKSIA"
#ksis ! = ?.& Demensia pada Penyakit #l0heimer <nset 5ambat
#ksis !! = 2idak ada diagnosis
#ksis !!! = 2idak ada diagnosis
#ksis !C = 2idak ada diagnosis.
#ksis C = +#? $cale > 3&
1I. PR-$SIS
Euo ad 'itam = dubia ad bonam
Euo ad /ungsionam = dubia ad malam
1II. +R!U"ASI PSIKDI$A!IKA
Pasien adalah seorang perempuan berusia 8 tahun, anak keempat dari ;
bersaudara, suku 2ionghoa, beragama katolik, belum menikah, tidak beker%a,
pendidikan terakhir $D. Pasien dikandung cukup bulan, tidak ada masalah
kesehatan selama ibu mengandung dan melahirkan pasien. $elama /ase oral,
pasien mendapat #$! sampai usia tahun. Pasien disusui sampai tertidur dalam
posisi digendong. Kadangkadang pasien terbangun pada malam hari sambil
menangis, tetapi bisa tidur lagi setelah disusui. 4al ini dapat menun%ukkan tidak
tercapainya relaksasi setelah menyusui karena pasien kadang terbangun. Namun
hal itu hanya sementara karena selan%utnya tidak ada gangguan tidur.
*emasuki /ase anal, pasien mendapat toilet training dari ibu tanpa
paksaan. ?ase /alik tidak dilalui dengan baik. Proses ini biasanya berlan%ut pada
persaingan anak dengan ayahnya, tetapi lalu anak takut bila ayah membencinya.
#nak kemudian sadar bahwa ia tidak men%adi perhatian utama ibunya, menyerah
lalu berdamai dengan ayahnya melalui identi/ikasi.
*elewati /ase laten, pasien masih tinggal bersama ayah dan ibunya. 4anya
pasien %arang bertemu ayahnya karena sibuk beker%a. $aat masuk sekolah tidak
&
7/25/2019 Kasus Demensia RSJ Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-demensia-rsj-jambi 11/17
ada tandatanda cemas perpisahan. Pasien adalah anak yang ceria dan memiliki
banyak teman di sekolahnya.
Pada /ase genital, Pada /ase ini pasien mulai tertarik dengan lawan
%enisnya.
1III. R$CA$A TRAPI !$Y"URU/
&. 7mum
Perhatikan higiene pribadi pasien
#wasi kemungkinan adanya perilaku membahayakan diri sendiri dan
orang lain.. ?armakologi
#setilkolin esterase inhibitor = Donepe0il 49l &B3 mg
Nootropic agent = Piracetam B1 mg
#nti psikotik = 4aloperidol &B,3 mg malam hari
. Non /armakologi
Psikoterapi suporti/ indi'idu
dukasi keluarga
I2. P!BA/ASA$
A. Diagn3sis
Pasien didiagnosis sebagai demensia pada penyakit al0heimer onset
lambat, karena memenuhi kriteria umum demensia menurut PPD+"!!!,
yaitu adanya penurunan kemampuan daya ingat dan daya pikir, yang
sampai menganggu kegiatan harian seseorang (personal acti'ities o/ dailyli'ing) seperti = mandi, berpakaian, makan, kebersihan diri, buang air besar
dan kecilF tidak ada gangguan kesadaranF ge%ala dan disabilitas sudah
nyata untuk paling sedikit bulan. 4asil pemeriksaan penun%ang yaitu
**$ (*ini *ental $tate Bamination) %uga menun%ukkan adanya
definite gangguan kogniti/, yaitu skor nya &. 4asil ini mendukung
diagnosis demensia&.
&&
7/25/2019 Kasus Demensia RSJ Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-demensia-rsj-jambi 12/17
Pengertian demensia menurut Kaplan adalah gangguan /ungsi
kogniti/ yang progresi/ dengan kesadaran yang %ernih (tanpa adanya
delirium). Demensia terdiri dari bermacam ge%ala yang ter%adi kronis
dengan dis/ungsi yang luas berupa kesulitan dalam hal mengingat,
perhatian, berpikir, dan komprehensi. ?ungsi mental lainnya dapat ikut
terlibat termasuk mood, personalitas, tilikan, dan tingkah laku sosial.
$ecara umum, demensia dibagi men%adi demensia pada penyakit
al0heimer, demensia 'askular, dan demensia pada penyakit lain GDK
(seperti Pick, 9reut0/eldt"akob, 4utington, Parkinson, 4!C, GD2 GDK.
Penegakkan diagnostik demensia pada penyakit al0heimer adalah
terdapatnya ge%ala demensia, onset bertahap dengan deteriorasi lambat,
tidak adanya bukti klinis, atau temuan dari pemeriksaan khusus, yang
menyatakan bahwa kondisi mental itu dapat disebabkan oleh penyakit otak
atau sistemik lain yang dapat menimbulkan demensia (misalnya
hipotiroidisme, hiperkalsemia, de/isiensi 'itamin -&, de/isiensi niasin,
neurosi/ilis, hidrose/alus bertekanan normal, atau hematoma subdural),
tidak adanya serangan apoplektik mendadak, atau ge%ala neurologik
kerusakan otak /okal seperti hemiparesis, hilangnya daya sensorik, de/ek
lapangan pandang mata, dan inkoordinasi ter%adi dalam masa dini dari
gangguan itu. Demensia pada penyakit al0eimer terbagi men%adi onset
dini, onset lambat, dan tipe tidak khas atau tipe campuran. Kriteria
diagnostik demensia pada penyakit al0heimer onset lambat yaitu onset
sesudah usia 3 tahun, per%alanan penyakit yang lamban dan biasanya
dengan gangguan daya ingat sebagai gambaran utamanya&.
-erdasarkan dari heteroanamnesis dan pemeriksaan psikiatrikus
pasien didiagnosis sebagai demensia pada penyakit al0heimer onset lambat
karena memenuhi kriteria diagnosis menurut PPD+" !!! yaitu adanya
kemampuan daya ingat dan daya pikir yang mengganggu kegiatan harian
(pasien sering lupa, lupa dimana ia meletakkan barang dan lupa bahwa ia
sudah makan), kesadaran pasien baik, sudah berlangsung selama dua tahun
dengan onset bertahap dan sulit ditentukan, tidak adanya bukti kondisi
&
7/25/2019 Kasus Demensia RSJ Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-demensia-rsj-jambi 13/17
klinis dari gangguan yang dapat menimbulkan demensia, tidak adanya
ge%ala neurologis kerusakan otak /okal, onset setelah usia 3 tahun, dengan
progresi'itas lambat.
Pasien ini %uga didiagnosis banding dengan demensia 'askular,
kriteria diagnosis demensia 'askular adalah terdapatnya ge%ala demensia,
hendaya /ungsi kogniti/ biasanya tidak merata (mungkin terdapat
hilangnya daya ingat, gangguan daya pikir, ge%ala neurologis /okal), onset
yang mendadak atau deteriorasi yang bertahap. Diagnosis banding ini
dapat disingkirkan karena ge%ala yang muncul cenderung merata, tidak
disertai ge%ala neurologis /okal, onset tidak diketahui, sekitar tahun&.
B. Tera,i
&. 7mum
Perhatikan higiene pribadi pasien
#wasi kemungkinan adanya perilaku membahayakan diri sendiri dan
orang lain, hal ini karena pada pasien terdapat waham curiga.
. ?armakologi
#setilkolin esterase inhibitor = Donepe0il 49l &B3 mg
#ch inhibitor menghambat en0im kolinesterase untuk
menghancurkan asetilkolin, sehingga meningkatkan kadar dan durasi
ker%a asetilkolin. -erdasarkan mekanisme ker%a, #ch inhibitor dapat
dibagi ke dalam dua kelompok yaitu ire'ersibel dan re'ersibel. #ch
inhibitor re'ersibel memiliki peranan penting pada banyak penyakit
seperti miastenia gra'is, al0eimer, ileus post operati/, bladder distention,
glaukoma, dan sebagai antidotum o'erdosis antikolinergik
.#l0eimer ditandai dengan hilangnya neuron kolinergik di otak dan
penurunan %umah asetilkolin. 2erapi utama pasien al0eimer adalah
menghambat #ch otak. #ch inhibitor re'ersibel berperan mengatasi
ge%ala yang berhubungan dengan ingatan, proses berpikir, bahasa,
penilaian, dan proses berpikir lainnya. #ch inhibitor menghambat
akti'itas #ch sehingga men%aga kadar asetilkolin dengan menurunkan
penghancurannya. $ehingga ter%adi peningkatan neurotransmisi
kolinergik pada daerah otak dan mengkompensasi hilangnya /ungsi sel
&
7/25/2019 Kasus Demensia RSJ Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-demensia-rsj-jambi 14/17
otak ,1.
Pasien dengan demensia dapat memiliki gangguan kognisi dan
ge%ala neuropsikiatri yang beragam yang %ika tidak diberikan tatalaksana
dapat menyebabkan stres pada pasien dan yang merawat pasien sehingga
perlu diberikan tatalaksana. Donepe0il, ri'astigmin, dan galantamine
merupakan kolinesterase inhibitor yang diterima oleh ?D# sebagai
tatalaksana demensia al0heimer. Ketiga obat ini memiliki e/ek samping
yang hampir sama1.
Donepe0il merupakan inhibitor asetilkolin esterase yang selekti/
dan re'ersibel dan beker%a bukan hanya mengatasi ge%ala demensiaal0eimer tetapi %uga memperlambat penumpukan plak amiloid.
Donepe0il memiliki waktu paruh : %am sehingga hanya perlu diberikan
satu kali per hari. Donepe0il tersedia dalam dosis 3 dan & mg, terapi
biasanya diawali dengan menggunakan dosis 3 mg per hari dan
diitingkatkan men%adi & mg per hari setelah beberapa minggu.
Nootropic agent = Piracetam B1 mg.
Nootropik merupakan obat peningkat kogniti/ yang digunakan
pada de/isit kogniti/, yang sering ditemukan pada pasien dengan
al0eimer, ski0o/renia, strok, #D4D, dan penuaan. $alah satu nootropik
adalah piracetam, piracetam beker%a sebagai modulator positi/ pada
reseptor #*P#3.
#nti psikotik = 4aloperidol &B,3 mg malam hari
Psikosis, agitasi, dan agresi merupakan hal yang sering ditemukan
pada pasien dengan demensia. Pemberian antipsikotik direkomendasikan
untuk menatalaksana ge%ala psikotik pada pasien demensia. $elain itu,
obat ini %uga dapat membantu memperbaiki perilaku. 2etapi, anti
psikotik memiliki banyak e/ek samping berbahaya diantaranya
peningkatan risiko penyakit serebro'askular, tardi'e dyskinesia,
neuroleptic malignant syndrome, hiperlipidemia, peningkatan berat
badan, diabetes melitus, sedasi, parkinsonism, dan perburukan kognisi.
$ehingga harus diberikan dengan hatihati dan pada dosis e/ekti/
serendah mungkin1.
&1
7/25/2019 Kasus Demensia RSJ Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-demensia-rsj-jambi 15/17
Pada pasien ini diberikan anti psikotik karena adanya ge%ala
psikotik pada pasien ini yang berupa adanya waham curiga. Dengan
diberikannya anti psikotik diharapkan waham curiga pasien dapat
ditekan.
. Non /armakologi
dukasi keluarga
Diberitahukan kepada keluarga untuk lebih men%aga orang tuanya
karena indi'idu dengan al0heimer memiliki kesulitan dalam berkendara
dan lebih mudah %atuh. $ehingga pasien membutuhkan orang lain untuk terus mengawasinya. Keluarga %uga perlu diberitahukan bahwa penyakit
yang dialami merupakan penyakit degenerati/ yang terapinya hanya
untuk mengurangi ge%ala dan memperlambat proses per%alanan penyakit,
keluarga harus mengawasi pasien agar dapat mengkonsumsi obatobatan
secara teratur.
C.Pr3gn3sis
Prognosis ad 'itam pasien ini adalah kearah baik karena
gangguan ini tidak akan mengancam nyawa pasien, sehingga prognosis
baik. Prognosis ad /unctionam pada pasien ini adalah kearah buruk
karena demensia merupakan suatu penyakit degenerati/, dan sampai
sekarang obatobatan yang ada hanya berperan untuk mengurangi
ge%ala dan memperlambat proses penurunan kognisi, belum ada terapi
untuk mengembalikan /ungsi kognisi seperti semula, sehingga
prognosis ad /unctionam pasien ini mengarah ke buruk.
4asil dari pemeriksaan klinis penderita probable al0heimer
menun%ukkan bahwa nilai prognostik tergantung pada /aktor yaitu=
&. Dera%at beratnya penyakit
. Cariabilitas gambaran klinis
. Perbedaan indi'idual seperti usia, keluarga demensia dan %enis
kelamin
Ketiga /aktor ini telah diu%i secara statistik, ternyata /aktor pertama
yang paling mempengaruhi prognostik penderita al0heimer. Pasien dengan
&3
7/25/2019 Kasus Demensia RSJ Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-demensia-rsj-jambi 16/17
penyakit al0heimer mempunyai angka harapan hidup ratarata 1& tahun
sesudah diagnosis dan biasanya meninggal dunia akibat in/eksi sekunder .
-erdasarkan penelitian yang dilakukan pada 8& pasien al0eimer,
diadapatkan median survival rate ,3 tahun.
D. Pengaruh Stigma terhada, kendala dan u,aya ,eng3(atan Pasien
2erdapat %uta orang di dunia yang menderita demensia, selain
ber%uang dalam menegakkan diagnosis secara dini, memberikan
tatalaksana dan dukungan, %uga penting untuk menghapuskan stigma
yang ada di masyarakat, yang dapat menghambat pasien menyadari
ge%ala dan mencari bantuan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih
berkualitas:.
Dahulu pada sebagian besar negara industri, persepsi umum
terhadap demensia bahwa mereka merupakan beban lingkungan. $e%ak
tahun &;; ditemukan obatobatan yang terutama berperan dalam
mengatasi ge%ala. Di negara miskin, tatalaksana obatobatan masih
belum tersedia, dan di banyak tempat pasien demensia di%auhkan dari
lingkungan sosial:.
7ntuk dapat mengurangi stigma, masyarakat perlu mengetahui
penyebab kepercayaan yang salah dalam masyarakat. Dan bagaimana
stigma tersebut mempengaruhi kehidupan pasien demensia dan orang
yang merawat mereka. $etelah identi/ikasi alasan, diberikan solusi
untuk mengatasi stigma tersebut:.
&
7/25/2019 Kasus Demensia RSJ Jambi
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-demensia-rsj-jambi 17/17
DA+TAR PUSTAKA
&. Direktorat "enderal Pelayanan *edik.
Pedoman Penggolongan dan Diagnosis +angguan "iwa di !ndonesia.
d !!!. "akarta = Departemen Kesehatan R! F &;;.
. $adock -", $adock C#. Kaplan H $adockIs
$ynopsis o/ Psychiatric = -eha'iour $ciences69linical Psychiatric. & th
ed. Philadelphia = 5ippincott Ailliams H AilkinsF :.
. 9olo'ic *-, Krstic DJ, 5a0are'iPasti 2D,
-ond0ic #*, dan Casic C*. &. #cetylcholinesterase inhibitors =Pharmacology and 2oBicology. 9urrent Neuropharmacology, &&, &3
3.
1. Rabins PC et al. :. Practice +uideline /or
the treatment o/ patients with #l0heimerIs disease and other dementias
second edition.
3. ?roestl A, *uhs #, P/ei/er #. &.
9ogniti'e nhancers (Nootropics). Part & = Drugs !nteracting with
Receptor. "ournal o/ #l0heimerIs Disease , :;88:.. Japardi, Iskandar. 2003. Penyakit Alzheimer.
Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara.
:. -atsch N5, *ittelman *$. &. Aorld
#l0heimer Report & <'ercoming the $tigma o/ Dementia.
#l0heimer Disease !nternational.
&: