perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id analisis faktor...

102
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN PEDAGANG BAKPIA PATHOK DI KELURAHAN NGAMPILAN Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : NURUL ENGGAR TYASTININGSIH NIM. F0108096 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

Upload: trannga

Post on 10-Aug-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

PEDAGANG BAKPIA PATHOK DI KELURAHAN NGAMPILAN

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi

Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

NURUL ENGGAR TYASTININGSIH

NIM. F0108096

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN PEDAGANG BAKPIA PATHOK DI KELURAHAN NGAMPILAN

NURUL ENGGAR TYASTININGSIH

F0108096

ABSTRAKSI

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi tingkat keuntungan usaha para pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan metode penelitian survey di Yogyakarta, dengan mengambil studi kasus di Kelurahan Ngampilan yang merupakan daerah sentra penjual Bakpia Pathok. Unit analisis adalah para pedagang atau penjual Bakpia Pathok yang berada di Kelurahan Ngampilan. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer tersebut diambil dari wawancara, yaitu dengan berdialog langsung dengan para responden, observasi atau pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan secara sistematis pada objek penelitian, dan kuisioner yang disebarkan kepada para pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan. Populasi dalam penelitian ini adalah para pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan yang menurut hasil sensus ekonomi tahun 2006 oleh Badan Pusat Statistik Yogyakarta berjumlah 72 pedagang. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Metode Slovin sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 42 pedagang. Data dianalisis dengan menggunakan alat analisis regresi model Log-Linear dengan metode Ordinary Least Square (OLS) melalui program eviews 6.0 dan menunjukan bahwa variable pengalaman usaha, pendidikan yang telah ditempuh pedagang, dan tingkat upah tenaga kerja berpengaruh secara signifikan terhadap keuntungan pedagang Bakpia Pathok di Yogyakarta. Sedangkan variable modal usaha, waktu dagang, dan jumlah usaha tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keuntungan pedagang Bakpia Pathok di Yogyakarta. Berdasarkan hasil analisis diperoleh data antara lain F-statistic sebesar 4.184105, significance probability sebesar 0.002839, Adjusted R-Squared sebesar 0.317856, R-squared sebesar 0.417682. Hal ini menunjukkan bahwa 41.76% variasi variabel dapat dijelaskan dalam model dan sisanya sekitar 58.24% dijelaskan oleh variabel diluar model. Berdasarkan hasil dari uji F diperoleh F hitung > F tabel sehingga semua variabel independen secara bersama – sama mempengaruhi variabel dependen pada tingkat signifikansi 10%. Para pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan pada khususnya dan pedagang Bakpia Pathok di Yogyakarta pada umumnya harus meningkatkan pengalaman usahanya dan tetap menambah pengetahuan atau pendidikan di bidang bisnis makanan, serta menetapkan tingkat upah tenaga kerja yang sesuai demi kesejahteraan pekerjanya. Hal ini semua dilakukan guna meningkatkan keuntungan pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan.

. Kata kunci: Pedagang, MWD Test, modal usaha, pengalaman usaha, jam berdagang, pendidikan, jumlah tenaga kerja, tingkat upah tenaga kerja.

Page 3: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING PROFIT TRADER BAKPIA PATHOK IN SUB NGAMPILAN

NURUL ENGGAR TYASTININGSIH F 0108096

ABSTRACT

The main objective of this study was to analyze the factors that can affect the level of profits traders Bakpia Pathok in Sub Ngampilan. This research is descriptive quantitative. This study uses quantitative and survey research methods in Yogyakarta, by taking a case study in the village which is the center Ngampilan Bakpia Pathok sellers. The unit of analysis is the merchant or seller Bakpia Pathok located in the Village Ngampilan. The type of data used are primary data and secondary data. Primary data was taken from the interview, which is the direct dialogue with the respondents, observation or collection of data through observation and recording systematically the research object, and the questionnaires were distributed to the traders in the village Bakpia Pathok Ngampilan. The population in this study were the merchants in the Village Ngampilan Bakpia Pathok which according to the 2006 economic census by Statistics Yogyakarta totaled 72 merchants. The sampling method in this study used the number of Slovin to obtain samples as many as 42 vendors. Data were analyzed using analysis tools Log-Linear regression models by the method of Ordinary Least Square (OLS) through 6.0 eviews program and show that the variable business experience, education has been pursued merchants, and wage labor have a significant influence on the profits traders Bakpia Pathok Yogyakarta. While variable capital, trade time, and the amount of effort not significantly affect traders' profits Bakpia Pathok in Yogyakarta. Based on the analysis of data obtained by the other F-statistic of 4.184105, significance probability of 0.002839, Adjusted R-Squared of 0.317856, R-squared of 0.417682. This indicates that 41.76% of the variation can be explained in the model variable and the remaining 58.24% is explained by variables outside the model. Based on the results obtained from test F F count> F table so that all the independent variables together - together affect the dependent variable at a significance level of 10%. The merchants in the Village Bakpia Pathok Ngampilan in particular and merchants Bakpia Pathok in Yogyakarta in general should improve the experience of business and still gain knowledge or education in the field of food business, and to determine the level of labor appropriate for the welfare of workers. This is all done in order to increase profits traders Bakpia Pathok in Sub Ngampilan. Keywords : Traders, MWD Test, venture capital, business experience, hours of trade, education, workforce, labor wage rates.

Page 4: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahan untuk :

1. Allah SWT Tuhan Semesta Alam, yang senantiasa memberikan ridho-

Nya.

2. Bapak, Ibuk, Adek yang selalu memberikan motivasi, dorongan, semangat

serta doa sehingga Penulis dapat menyelesaikan studi. I love you so much.

3. Mbah Kakung, Mbah Uti, Bulek Titi, Bulek Warni, Bulek Gendut, Lek

Umar, Lungit yang juga selalu memberikan semangat dan doa nya.

4. Sahabat-sahabat tercinta, Dini, Memel, Furi, Ningrum, Devi, Saridewi,

Mbak Mita, Acik, Rusminah, Jum-jum, Dony, Paul, Arif, Putri, Menik,

Hesty. Semoga kita selalu diberi kemudahan dalam segala urusan,

semangat guys, Fighting!

5. Seluruh Teman-teman Ekonomi Pembangunan 2008 yang telah mengukir

banyak kenangan indah dari awal sampai akhir studi.

Page 7: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

...Say "I am getting better and better time by time" (@pemulihanjiwa)...

...Waktu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memotongnya

(memanfaatkannya), maka dia akan memotongmu (Imam Syafi'i)...

Page 8: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim,

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan magang dengan judul “Analisis Faktor yang Mempengaruhi

Keuntungan Pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan”, yang

merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi guna memperoleh gelar sarjana

ekonomi di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Secara khusus dalam

kesempatan ini, dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati, penulis

mengucapkan rasa terima kasih dan hormat kepada:

1. Bapak Drs. Wahyu Agung Setyo,M.Si, selaku pembimbing yang selalu

memberikan saran dan bimbingan selama penulisan skripsi ini hingga selesai.

2. Bapak Dr. Wisnu Untoro M.S, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Drs. Supriyono, M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Ibu Maryuni, selaku Lurah Kelurahan Ngampilan yang telah

memperkenankan penulis melakukan kegiatan penelitian di kantor Kelurahan

Ngampilan, Yogyakarta.

5. Ibu Sumiyati dan Ibu Dini Sumarjono selaku Ketua Paguyuban Sumekar dan

Paguyuban Laris Manis, yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk

melakukan kegiatan penelitian dan menyebar kuisioner kepada pedagang

Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan.

Page 9: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

6. Seluruh pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan yang telah

memberikan kesempatan dan menyempatkan waktunya kepada penulis untuk

mewawancarai berkenaan dengan usaha Bakpia Pathok.

7. Kedua Orang Tua saya Bapak Marwandi Siswo Pranoto dan Ibu Musriyem,

serta adik saya Ratna Yuni Ratriningsih yang tiada hentinya mendukung dan

memberikan semangat serta doa bagi penulis untuk menyelesaikan studi.

8. Mbah Kakung, Mbah Uti, Bulek Titi, Bulek Warni, Bulek Gendut, Lek Umar,

Lungit yang selalu memberikan dukungan bagi penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

9. Sahabat-sahabatku, Dini, Memel, Furi, Ningrum, Devi, Acik, Rusminah,

Mbak Mita, Jum-jum, Dony, Saridewi, Paul, Arif, Putri, Menik, Hesty, terima

kasih telah menjadi guru, memotivasi, dan memberikan dukungan kepada

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. I love you guys.

10. Teman-teman Fakultas Ekonomi Pembangunan angkatan 2008 Terima kasih

atas segala dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, penulis menyadari sepenuhnya dalam penulisan skripsi ini

masih belum lengkap dan sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik

dan saran yang membangun bagi kemajuan penulis. Semoga skripsi ini berguna

bagi semua pihak yang membutuhkan dan memberikan masukan yang berharga

bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

Surakarta, Januari 2013

Penulis

Page 10: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL.................................................................................... i

ABSTRAKSI................................................................................................ ii

ABSTRACT ................................................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................ ... iv

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi

HALAMAN MOTTO .................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................... x

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvi

BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Perumusan Masalah .................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 8

A. Arti Penting Industri Kecil ......................................................... 8

B. Permasalahan Industri Kecil ...................................................... 10

C. Sektor Informal ……………………………………………….. 11

D. Pendapatan ................................................................................. 12

E. Pengertian Pedagang ………………………………………….. 15

Page 11: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

F. Keuntungan …………………………………………………… 17

G. Penelitian Terdahulu ………………………………………….. 22

H. Kerangka Pemikiran …………………………………………... 24

I. Hipotesis ……………………………………………………… 25

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 27

A. Jenis dan Ruang Lingkup Penelitian ......................................... 27

B. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 27

C. Jenis danSumber Data ............................................................... 28

D. Teknik Pengambilan Sampel …………………………………. 29

E. Definisi Operasional Variabel ................................................... 30

F. Teknik Analisis Data ................................................................ 33

1. Uji Pemilihan Model ............................................................. 33

a. Uji MWD……………………………………………... 33

b. Metode Regresi Log-Linear ………………………….. 36

2. Uji Statistik ........................................................................... 37

a. Uji t …………………………………………………… 37

b. Uji F …………………………………………………... 39

c. Uji Koefisien Determinasi R2 ………………………… 40

3. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 41

a. Multikolinearitas ……………………………………... 41

b. Heteroskedastisitas …………………………………... 42

c. Autokorelasi …………………………………………. 42

Page 12: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................... 43

A. Gambaran Umum Kelurahan Ngampilan .................................. 43

1. Aspek Geografis ................................................................... 43

2. Aspek Demografi ................................................................. 44

3. Kondisi Perekonomian Kelurahan Ngampilan ..................... 48

4. Bakpia Pathok ...................................................................... 50

B. Karakteristik Pedagang............................................................... 53

1. Karakteristik Menurut Kelompok Umur ............................... 54

2. Status Perkawinan ................................................................ 55

3. Modal Usaha ......................................................................... 56

4. Pengalaman Usaha ................................................................ 57

5. Jumlah Tenaga Kerja ............................................................ 58

6. Keuntungan per Hari ............................................................ 59

7. Jam Berdagang ..................................................................... 60

8. Tingkat Pendidikan .............................................................. 60

9. Tingkat Upah Tenaga Kerja ………………………………. 61

10. Hambatan Usaha .................................................................. 62

C. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Keuntungan ................... 65

1. Uji Pemilihan Model ………………………………………. 65

a. Uji MWD ………………………………………….. 65

b. Uji Statistik ............................................................... 71

1) Uji t ………………………………………... 71

2) Uji F ……………………………………….. 73

3) Uji Koefisien Determinasi R2 ……………... 74

Page 13: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

c. Uji Asumsi Klasik ..................................................... 74

1) Multikolinearitas …………………………... 74

2) Heteroskedastisitas ………………… ……... 75

3) Autokorelasi ……………………………….. 76

2. Interpretasi Hasil Secara Ekonomi ....................................... 77

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 82

A. Kesimpulan ................................................................................ 82

B. Saran-saran ................................................................................. 83

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 85

LAMPIRAN ................................................................................................ 87

Page 14: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

4.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin ........................................... 44

4.2 Jumlah Penduduk Menurut Kewarganegaraan ..................................... 45

4.3 Jumlah Penduduk Menurut Usia Kelompok Pendidikan ...................... 45

4.4 Jumlah Penduduk Menurut Usia Kelompok Tenaga Kerja .................. 46

4.5 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Umum ...................... 46

4.6 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian ..................................... 47

4.7 Sarana dan Prasarana Perdagangan di Kelurahan Ngampilan ............. 48

4.8 Sarana dan Prasarana Jasa di Kelurahan Ngampilan ........................... 48

4.9 Sarana dan Prasarana Perkoperasian ................................................... 49

4.10 Jenis Industri Masyarakat Kelurahan Ngampilan ............................... 49

4.11 Karakteristik Responden Menurut Kelompok Umur .......................... 55

4.12 Karakteristik Responden Menurut Status Perkawinan ....................... 55

4.13 Karakteristik Responden Menurut Modal Usaha ............................... 56

4.14 Karakteristik Responden Menurut Pengalaman Usaha ...................... 57

4.15 Karakteristik Responden Menurut Jumlah Tenaga Kerja .................. 58

4.16 Karakteristik Responden Menurut Keuntungan per-Hari .................. 59

4.17 Karakteristik Responden Menurut Jam Berdagang ........................... 60

4.18 Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan .................... 61

4.19 Karakteristik Responden Menurut Upah Tenaga Kerja .................... 61

4.20 Karakteristik Responden Menurut Terbatasnya Modal .................... 62

4.21 Karakteristik Responden Menurut Kurangnya Tenaga Kerja .......... 63

4.22 Karakteristik Responden Berdasarkan Banyaknya Pesaing ............. 64

Page 15: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

4.23 Karakteristik Responden Berdasarkan Pemasaran ........................... 65

4.24 Hasil Uji MWD Linear ..................................................................... 67

4.25 Hasil Uji MWD Log-Linear ............................................................. 68

4.26 Hasil Persamaan Regresi Keuntungan ............................................. 69

4.27 Hasil Uji t ......................................................................................... 71

4.28 Uji Multikolinearitas ........................................................................ 75

4.29 Uji Heteroskedastisitas ..................................................................... 76

4.30 Uji Autokorelasi ............................................................................... 77

Page 16: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

2.1 Diagram Faktor yang Mempengaruhi Keuntungan Pedagang ................... 24

2.2 Kriteria Pengujian Uji t .............................................................................. 38

2.3 Kriteria Pengujian Uji F .............................................................................. 40

Page 17: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN PEDAGANG BAKPIA PATHOK DI KELURAHAN NGAMPILAN

NURUL ENGGAR TYASTININGSIH

F0108096

ABSTRAKSI

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi tingkat keuntungan usaha para pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan metode penelitian survey di Yogyakarta, dengan mengambil studi kasus di Kelurahan Ngampilan yang merupakan daerah sentra penjual Bakpia Pathok. Unit analisis adalah para pedagang atau penjual Bakpia Pathok yang berada di Kelurahan Ngampilan. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer tersebut diambil dari wawancara, yaitu dengan berdialog langsung dengan para responden, observasi atau pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan secara sistematis pada objek penelitian, dan kuisioner yang disebarkan kepada para pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan. Populasi dalam penelitian ini adalah para pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan yang menurut hasil sensus ekonomi tahun 2006 oleh Badan Pusat Statistik Yogyakarta berjumlah 72 pedagang. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Metode Slovin sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 42 pedagang. Data dianalisis dengan menggunakan alat analisis regresi model Log-Linear dengan metode Ordinary Least Square (OLS) melalui program eviews 6.0 dan menunjukan bahwa variable pengalaman usaha, pendidikan yang telah ditempuh pedagang, dan tingkat upah tenaga kerja berpengaruh secara signifikan terhadap keuntungan pedagang Bakpia Pathok di Yogyakarta. Sedangkan variable modal usaha, waktu dagang, dan jumlah usaha tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keuntungan pedagang Bakpia Pathok di Yogyakarta. Berdasarkan hasil analisis diperoleh data antara lain F-statistic sebesar 4.184105, significance probability sebesar 0.002839, Adjusted R-Squared sebesar 0.317856, R-squared sebesar 0.417682. Hal ini menunjukkan bahwa 41.76% variasi variabel dapat dijelaskan dalam model dan sisanya sekitar 58.24% dijelaskan oleh variabel diluar model. Berdasarkan hasil dari uji F diperoleh F hitung > F tabel sehingga semua variabel independen secara bersama – sama mempengaruhi variabel dependen pada tingkat signifikansi 10%. Para pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan pada khususnya dan pedagang Bakpia Pathok di Yogyakarta pada umumnya harus meningkatkan pengalaman usahanya dan tetap menambah pengetahuan atau pendidikan di bidang bisnis makanan, serta menetapkan tingkat upah tenaga kerja yang sesuai demi kesejahteraan pekerjanya. Hal ini semua dilakukan guna meningkatkan keuntungan pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan.

. Kata kunci: Pedagang, MWD Test, modal usaha, pengalaman usaha, jam berdagang, pendidikan, jumlah tenaga kerja, tingkat upah tenaga kerja.

Page 18: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING PROFIT TRADER BAKPIA PATHOK IN SUB NGAMPILAN

NURUL ENGGAR TYASTININGSIH F 0108096

ABSTRACT

The main objective of this study was to analyze the factors that can affect the level of profits traders Bakpia Pathok in Sub Ngampilan. This research is descriptive quantitative. This study uses quantitative and survey research methods in Yogyakarta, by taking a case study in the village which is the center Ngampilan Bakpia Pathok sellers. The unit of analysis is the merchant or seller Bakpia Pathok located in the Village Ngampilan. The type of data used are primary data and secondary data. Primary data was taken from the interview, which is the direct dialogue with the respondents, observation or collection of data through observation and recording systematically the research object, and the questionnaires were distributed to the traders in the village Bakpia Pathok Ngampilan. The population in this study were the merchants in the Village Ngampilan Bakpia Pathok which according to the 2006 economic census by Statistics Yogyakarta totaled 72 merchants. The sampling method in this study used the number of Slovin to obtain samples as many as 42 vendors. Data were analyzed using analysis tools Log-Linear regression models by the method of Ordinary Least Square (OLS) through 6.0 eviews program and show that the variable business experience, education has been pursued merchants, and wage labor have a significant influence on the profits traders Bakpia Pathok Yogyakarta. While variable capital, trade time, and the amount of effort not significantly affect traders' profits Bakpia Pathok in Yogyakarta. Based on the analysis of data obtained by the other F-statistic of 4.184105, significance probability of 0.002839, Adjusted R-Squared of 0.317856, R-squared of 0.417682. This indicates that 41.76% of the variation can be explained in the model variable and the remaining 58.24% is explained by variables outside the model. Based on the results obtained from test F F count> F table so that all the independent variables together - together affect the dependent variable at a significance level of 10%. The merchants in the Village Bakpia Pathok Ngampilan in particular and merchants Bakpia Pathok in Yogyakarta in general should improve the experience of business and still gain knowledge or education in the field of food business, and to determine the level of labor appropriate for the welfare of workers. This is all done in order to increase profits traders Bakpia Pathok in Sub Ngampilan. Keywords : Traders, MWD Test, venture capital, business experience, hours of trade, education, workforce, labor wage rates.

Page 19: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia hingga saat ini masih

merupakan permasalahan yang cukup rumit untuk diselesaikan. Hal ini terjadi

karena lapangan kerja formal tidak lagi mampu menyerap seluruh ketersediaan

tenaga kerja akibat bertambah majunya teknologi yang digunakan untuk

menggantikan fungsi tenaga kerja manusia. Masalah pendidikan dan kemampuan

angkatan kerja yang kebanyakan mempunyai keterampilan yang masih relatif

rendah, sedangkan lapangan kerja formal mengharuskan tenaga kerja yang

dibutuhkan mempunyai kompetensi yang tinggi agar mendapat tempat pada

lapangan kerja formal tersebut.

Adanya pertumbuhan yang tidak seimbang antara angkatan dan

kesempatan kerja dengan segala dampak secara sosial ekonomi inilah yang akan

menjadikan penciptaan lapangan kerja sebagai prioritas utama di Indonesia.

Akibat dari sulit bekerja di sektor formal inilah yang membuat masyarakat berfikir

untuk mendirikan usaha sendiri tanpa harus berupaya mendapatkan pekerjaan di

sektor formal. Sejalan dengan keadaan itu, pemerintah menyadari bahwa

penciptaan lapangan usaha baru yang dikelola oleh wiraswasta-wiraswasta

sebagai pelaku bisnis yang siap terjun pada persaingan adalah salah satu cara

untuk mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia. Jenis usaha yang banyak

dipilih untuk menjadi awal karir masyarakat adalah usaha kecil atau industri kecil.

Industri kecil merupakan industri yang bergerak dengan jumlah pekerja sedikit,

Page 20: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

dan teknologi sederhana. Biasanya dinamakan industri rumah tangga, misalnya:

industri kerajinan, industri makanan, industri alat-alat rumah tangga, dan

perabotan dari tanah (gerabah).

Industri kecil juga merupakan bagian integral dari dunia usaha nasional

yang mempunyai kedudukan, potensi, dan peranan yang sangat strategis dalam

mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Mengingat peranannya dalam

pembangunan, usaha kecil harus terus dikembangkan dengan semangat

kekeluargaan, saling isi mengisi, saling memperkuat antara industri kecil dan

besar dalam rangka pemerataan serta mewujudkan kemakmuran yang sebesar-

besarnya bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan tujuan tersebut,

pemerintah dan masyarakat harus saling bekerjasama. Masyarakat sebagai pelaku

utama pembangunan, sedangkan pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan,

membimbing, melindungi serta menumbuhkan iklim usaha.

Seiring dengan dibukanya kesempatan yang lebar kepada setiap orang

untuk menciptakan lapangan pekerjaan, maka otomatis akan timbul pula

persaingan-persaingan usaha pada bidang yang sama di suatu wilayah tertentu.

Hal tersebut yang menjadi pemicu para pengusaha untuk berfikir kreatif dan

menciptakan suatu inovasi yang dapat menciptakan suatu produk yang menarik,

suatu produk yang berhubungan dengan masyarakat sehari-hari dan dapat

mendatangkan keuntungan yang optimal. Produk makanan ringan adalah satu

usaha yang banyak dilirik para pengusaha-pengusaha kecil yang mulai merintis

usahanya. Salah satunya adalah di daerah Yogyakarta, tepatnya di Kelurahan

Ngampilan, Kecamatan Ngampilan, Yogyakarta selain menjadi tempat tujuan

berwisata, menjadi tempat perdagangan, baik barang-barang kerajinan maupun

Page 21: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

makanan-makanan khas yang menjadi ciri khas Kota Yogyakarta. Salah satu

makanan yang menjadi ciri khas Kota Yogyakarta adalah Bakpia Pathok. Bakpia

sebenarnya berasal dari negeri Cina, aslinya bernama Tou Luk Pia, yang artinya

adalah kue pia (kue) kacang hijau. Bakpia mulai diproduksi di kampung Pathok

Yogyakarta, sejak sekitar tahun 1948. Waktu itu masih diperdagangkan secara

eceran dikemas dalam besek tanpa label, peminatnya pun masih sangat terbatas.

Proses itu berlanjut hingga mengalami perubahan dengan kemasan kertas karton

disertai label tempelan.

Bakpia Pathok awalnya berasal dari pembuat bakpia pertama dan terkenal

sejak 1978 dari Jalan Pathok nomer 75 yang hingga kini tetap bertahan dan

bernama Bakpia Pathok 75. Pada tahun 1980 mulai tampil kemasan baru dengan

merek dagang sesuai nomor rumah, diikuti munculnya bakpia-bakpia lain dengan

merek dagang nomer berlainan. Demikian pesatnya perkembangan kue oleh-oleh

itu hingga mencapai booming sejak sekitar tahun 1992. Seiring waktu,

bermunculan pula Bakpia Pathok 25,21, 555 dan sebagainya. Untuk rasa dan

kualitas, tentunya para konsumen harus cukup selektif. Saat Bakpia Pathok 75

masih tetap konsisten pada isi kacang hijau untuk menjaga keasliannya, rumah-

rumah bakpia lain mulai mengembangkan isi dengan kacang merah, rasa cokelat,

keju bahkan durian. Bakpia Pathok ini adalah salah satu maskot Yogyakarta

paling terkenal selain Malioboro, jika berkunjung ke Yogyakarta pasti membawa

bakpia untuk oleh oleh sanak saudara dan teman. Selama ini orang banyak

mengenal nama Bakpia Pathok, karena memang penjual dan produsen bakpia

banyak bertebaran di kawasan Kelurahan Ngampilan, Kecamatan Ngampilan,

Yogyakarta. Yang membedakan Kelurahan Ngampilan dengan daerah penjual

Page 22: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Bakpia Pathok lain selain letaknya yang strategis dan berada sangat dekat dengan

pusat kota, Kelurahan Ngampilan merupakan daerah asal Bakpia Pathok.

Kampung di Kelurahan Ngampilan yang menjadi pusat penjualan maupun

produksi Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan yaitu wilayah Sanggrahan,

Ngadiwinatan, dan Mertolulutan. Jika musim liburan tiba, maka dapat dipastikan

wilayah ini akan padat penuh dengan kendaraan para pembeli bakpia. Tidak sulit

bagi pendatang dari luar Yogyakarta untuk menemukan lokasi ini.

Di sentra bakpia ini terdapat banyak sekali penjual dan produsen bakpia.

Dari yang punya toko mentereng dan besar sampai yang skala industri dan toko

rumah tangga,. Yang sudah sering dikenal itu ada Bakpia Pathok 25, 35, 38, 55,

67, 75, 99, dan entah nomor berapa lagi. Angka–angka itu umumnya

menunjukkan angka nomor alamat rumah. Tidak ada yang tahu bagaimana awal

mulanya sampai mereka mulai memakai nomor rumahnya itu untuk menamai

produk bakpianya. Mungkin karena kepraktisan saja maka produsen memakai

nomer rumahnya. Butuh dukungan dari berbagai pihak agar para pedagang dapat

mengoptimalkan keuntungan, baik dukungan dari pedagang sendiri, para pembeli,

maupun dukungan dari faktor lain yang tentunya akan sangat membantu.

Berdasarkan alasan di tas tersebut, maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Faktor yang Mempengaruhi

Keuntungan Pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan”

Page 23: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini dirumuskan

beberapa masalah yaitu :

1. Bagaimana pengaruh modal usaha terhadap keuntungan pedagang Bakpia

Pathok di Kelurahan Ngampilan ?

2. Bagaimana pengaruh lama usaha terhadap keuntungan pedagang Bakpia

Pathok di Kelurahan Ngampilan ?

3. Bagaimana pengaruh waktu dagang terhadap keuntungan pedagang Bakpia

Pathok di Kelurahan Ngampilan ?

4. Bagaimana pengaruh pendidikan yang telah ditempuh pedagang terhadap

keuntungan pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan ?

5. Bagaimana pengaruh jumlah tenaga kerja pedagang terhadap keuntungan

pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan ?

6. Bagaimana pengaruh tingkat upah tenaga kerja pedagang terhadap

keuntungan pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang ada, penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui pengaruh modal usaha terhadap keuntungan pedagang

Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan.

2. Untuk mengetahui pengaruh lama usaha terhadap keuntungan pedagang

Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan.

3. Untuk mengetahui pengaruh waktu dagang terhadap keuntungan pedagang

Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan.

Page 24: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

4. Untuk megetahui pengaruh pendidikan yang telah ditempuh terhadap

keuntungan pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan.

5. Untuk megetahui pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap keuntungan

pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan.

6. Untuk megetahui pengaruh tingkat upah tenaga kerja terhadap keuntungan

pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat, antara lain :

1. Bagi Dunia Pendidikan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dimanfaatkan sebagai informasi

tambahan khususnya di bidang bisnis makanan.

2. Bagi Pemerintah

Diharapkan dapat sebagai referensi tambahan dalam upaya pengembangan

dan pengelolaan pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan

khususnya dan pedagang Bakpia Pathok di D.I Yogyakarta pada

umumnya.

3. Bagi Pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi

para pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan agar dapat lebih

mengembangkan usaha serta melakukan inovasi agar dapat mencapai

keuntungan yang optimal.

Page 25: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

4. Bagi Peneliti

Untuk menambah wawasan dan untuk memenuhi syarat-syarat penulis

guna memperoleh gelar sarjana ekonomi Universitas Sebelas Maret.

5. Bagi Pembaca

Memberikan sumbangan pengetahuan bagi pembaca tentang kegiatan dan

perkembangan usaha Bakpia Pathok.

Page 26: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Arti Penting Industri Kecil

Dari pengelompokan dan penggolongan industri kecil dan rumah tangga

dalam klasifikasi industri dapat terlihat bahwa kegiatan industri kecil dan

rumah tangga tidak hanya masuk dalam klasifikasi tenaga kerja saja, melainkan

dapat dimasukkan ke berbagai klasifikasi sesuai dengan karakteristik

klasifikasi, seperti : industri hulu dan industri hilir. Industri Kecil dan Rumah

Tangga (IKRT) dapat masuk dalam industri hilir karena industri hulu

merupakan industri yang membutuhkan modal, teknologi dan sumber daya

manusia yang tinggi.

Dengan demikian, karakteristik industri kecil dan rumah tangga adalah

(www.google.com/industrikecil ) :

1. Industri yang bersifat industri yang ekstraktif yang cenderung

menggunakan barang setengah jadi menjadi barang jadi.

2. Industri yang dikelompokkan pada industri dengan jumlah tenaga kerja 1

sampai 19 orang. Batasan jumlah pekerja terkait dengan kompleksitas

organisasi apabila jumlah tenaga semakin banyak yang juga membutuhkan

pembiayaan.

3. Industri yang dilakukan tidak perlu pengolahan lebih lanjut yang disebut

dengan industri primer. Hal ini disebabkan kemampuan, modal dan

teknologi yang murah daripada industri yang dikatagorikan industri

sekunder atau primer.

Page 27: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

4. Industri yang cenderung banyak memanfaatkan bahan dari pertanian

(misal: pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan) daripada

pertambangan. Hal ini disebabkan oleh kemudahan teknologi yang

digunakan terhadap bahan dari pertanian daripada pertambangan atau jasa.

Sebagai contoh : industri makanan, mebel dan kerajinan tangan dan

sebagainya.

5. Industri yang tidak tergantung pada kondisi tertentu seperti bahan baku,

pasar dan tenaga kerja, karena kebutuhan tenaga kerja yang kecil.

Manajemen pengelola, teknologi yang rendah serta tidak membutuhkan

tenaga kerja yang ahli membuat karakter industri ini tidak tergantung

persyaratan lokasi. Dalam arti lokasi industri kecil dan rumah tangga

sangat fleksibel.

6. Ditinjau dari proses produksinya, IKRT (Industri Kecil dan Rumah

Tangga) dapat digolongkan sebagai industri hilir, yaitu menggunakan

barang setengah jadi menjadi barang jadi. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat

kemudahan pengolahannya dibandingkan dengan industri hulu.

7. Industri Kecil dan Rumah Tangga termasuk pada industri ringan. Dalam

hal ini ditinjau dari barang yang dihasilkan merupakan barang yang

sederhana, tidak rumit serta tidak membutuhkan proses yang rumit dan

teknologi yang tinggi.

8. Sebagian besar industri kecil dan rumah tangga adalah masyarakat

menengah ke bawah yang tidak mempunyai modal serta aset untuk

mendapatkan bantuan dari bank, sehingga sistem pemodalan adalah

Page 28: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

mandiri/swa-dana. Sebagian besar persoalan dari IKRT adalah persoalan

modal yang rendah sehingga tidak dapat meningkatkan produknya.

9. Ditinjau dari subyek pengelola, IKRT merupakan industri yang dimiliki

oleh pribadi (rakyat) dengan sistem pengelolaannya yang sederhana.

10. Ditinjau dari cara pengelolaannya, industri ini merupakan industri yang

mempunyai struktur manajemen dan sistem keuangan yang sederhana. Hal

ini disebabkan industri ini lebih banyak bersifat kekeluargaan.

B. Permasalahan Industri Kecil

Dari banyak studi yang dilakukan oleh para ahli pada industri kecil di

Indonesia, permasalahan pokok yang banyak dihadapi oleh sektor industri

kecil adalah :

1. Nurimansyah Hasibuan (1990 : 2) :

a. Mutu produk yang rendah

b. Teknologi produksi yang sangat tradisional

c. Kurangnya modal usaha

d. Pasar yang terbatas

e. Motivasi berproduksi terbatas pada tingkat subsistem

f. Keterampilan yang kuran

g. Cara kerja yang masih terkena kultur agraris

2. Tulus Tambunan (2002 : 73-80)

a. Kesulitan pemasaran

b. Keterbatasan financial

c. Keterbatasan SDM

d. Masalah bahan baku

Page 29: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

e. Keterbatasan teknologi

C. Sektor Informal

1. Pengertian Sektor Informal

Berikut ini beberapa definisi atau pengertian sektor informal :

a. Lingkungan usaha yang tidak resmi atau lapangan pekerjaan yang

diciptakan dan diusahakan sendiri oleh pencari kerja (seperti

wiraswasta). Sebagai contoh usaha yg paling menguntungkan sektor

informal adalah membuka rumah makan di tempat-tempat yg ramai.

b. Sektor informal juga dapat diartikan unit usaha kecil yg melakukan

kegiatan produksi dan/atau distribusi barang dan jasa untuk

menciptakan lapangan kerja dan penghasilan bagi mereka yg terlibat

unit tsb bekerja dng keterbatasan, baik modal, fisik, tenaga, maupun

keahlian

c. Segala jenis pekerjaan yang tidak menghasilkan pendapatan yang tetap,

tempat pekerjaan yang tidak terdapat keamanan kerja (job security),

tempat bekerja yang tidak ada status permanen atas pekerjaan tersebut

dan unit usaha atau lembaga yang tidak berbadan hukum.

d. Sektor Informal juga dapat didefinisikan sebagai unit-unit usaha yang

tidak atau sedikit sekali menerima proteksi ekonomi secara resmi dari

pemerintah. Definisi ini membuat batasan yang jelas dan tegas:

sepanjang bantuan atau fasilitas pemerintah belum pernah diterima atau

dinikmati oleh sebuah unit usaha, maka unit usaha itu digolongkan ke

dalam sektor informal. Dengan demikian, ketersediaan fasilitas

pemerintah bukanlah unsur utama, melainkan bagaimana sebuah unit

Page 30: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

usaha dapat dengan mudah memperoleh fasilitas tersebut. Misalnya,

bisa saja pemerintah pemerintah daerah mendirikan beratus-ratus ruko

(rumah toko) diberbagai lokasi, tetapi karena berbagai alasan, tidak satu

pun pedagang kaki lima (sektor informal) dapat memiliki ruko tersebut,

baik secara tunai maupun secara kredit.

2. Karakteristik Sektor Informal

a. Mudah masuk, artinya setiap orang dapat kapan saja masuk ke jenis

usaha informal ini.

b. Bersandar pada sumber daya lokal

c. Biasanya bersifat usaha milik keluarga

d. Operasi skala kecil, banyak menggunakan tenaga kerja (padat karya)

e. Keterampilan diperoleh dari luar system formal sekolah

f. Teknologi yang dipakai relative sederhana

g. Tidak diatur dalam pasar yang kompetitif

h. Bervariasi dalam bidang kegiatan produksi barang dan jasa bersakala

kecil

i. Pemberian upah pada sektor informal lepas dari campur tangan

pemerintah tidak seperti upah sektor formal yang diintervensi

pemerintah melalui peraturan Upah Minimum Propinsi (UMP).

D. Pendapatan

Pada hakekatnya konsep dasar pendapatan adalah bahwa pendapatan

merupakan proses arus yaitu penciptaan barang dan jasa oleh perusahaan

selama jangka waktu tertentu. Paton dan Littleton menyebutnya sebagai

produk perusahaan dan besarnya diukur dengan jumlah rupiah aktiva baru

Page 31: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

yang diterima dari pelanggan (konsumen). Laba akan timbul bilamana jumlah

rupiah aktiva menunjukkan pendapatan melebihi jumlah rupiah total biaya

yang dibebankan.

Berikut beberapa pengertian pendapatan yang dikemukakan penulis dalam

berbagai literatur akuntansi.

a. Menurut Donals E. Kieso dan Jerry J. Weygandy (1986 : 164), memberikan

definisi sebagai berikut : Revenue is an in flow of cash or other properties

in exchange for good sold or services rendered. Definisi ini menjelaskan

bahwa pendapatan (revenue) diartikan sebagai aliran masuk kas atau setara

kasnya yang terjadi akibat adanya penjualan barang atau penyerahan jasa

yang dihasilkan.

b. Menurut Eldon S. Hendriksen (dalam Marianus Sinaga, 1993 : 164)

mendefinisikan pendapatan adalah ekspresi moneter dari keseluruhan

produk atau jasa yang ditransfer oleh suatu perusahaan kepada

pelanggannya selama satu periode. Menurut definisi ini, maka pendapatan

diukur berdasarkan jumlah barang dan jasa yang diserahkan kepada

pembeli atau langganan (dengan menggunakan satuan mata uang tertentu).

Jadi merupakan aliran keluarnya (out flow) nilai atas barang atau jasa yang

ditransfer kepada langganannya.

c. Menurut Zaki Baridwan (1992 : 30) Pendapatan (revenue) adalah aliran

masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau pelunasan utangnya

(atau kombinasi keduanya) selama satu periode yang berasal dari

penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain

yang merupakan kegiatan utama badan usaha. Kemudian beliau

Page 32: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

melanjutkan pula bahwa hasil penjualan atau pendapatan jasa menunjukkan

jumlah hasil penjualan kepada pembeli selama suatu periode akuntansi,

dikurangi penjualan retur dan potongan-potongan. Pengertian di atas bahwa

pendapatan adalah keseluruhan penerimaan dari suatu unit usaha selama

satu periode tertentu setelah dikurangi dengan penjualan retur dan

potongan-potongan. Maksud penjualan retur adalah pengembalian barang

oleh pelanggan karena barang tertentu yang dikirm rusak atau tidak sesuai

pesanan. Sedangkan potongan penjualan adalah potongan yang diberikan

kepada pelanggan karena langganan membayar lebih cepat sesuai dengan

waktu yang telah ditentukan untuk mendapat potongan.

d. Menurut C. Rolin Niswonger dan Carl S. Waren (dalam Hyginus

Ruswianarto, 1993 : 57) pendapatan adalah kenaikan kotor (gross) dalam

modal pemilik yang dihasilkan dari penjualan barang dagangan,

pelaksanaan jasa kepada pelanggan atau klien, penyewaan harta,

peminjaman uang, dan semua kegiatan usaha serta profesi yang bertujuan

untuk memperoleh penghasilan.

Maksud definisi di atas adalah pendapatan dapat dihasilkan melalui

berbagai kegiatan usaha baik yang berasal dari usaha perdagangan, jasa

maupun profesi yang akan berpengaruh terhadap peningkatan kotor (laba

bruto).

e. Menurut Smith and Skousen (1995 : 15) pendapatan adalah kenaikan

(inflows) dari aktiva yang berasal dari operasi (kegiatan) normal

perusahaan. Dalam definisi ini terdapat pembatasan yang jelas mengenai

Page 33: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

sumber dana yang dapat digolongkan sebagai revenue dan sumber dana

yang tidak dapat digolongkan sebagai revenue.

f. Menurut M. Munandar (1996 : 18) Pendapatan (revenue) adalah suatu

pertambahan assets yang mengakibatkan bertambahnya owners equity,

tetapi bukan karena pertambahan modal baru dari pemiliknya dan bukan

pula merupakan pertambahan assets yang disebabkan karena bertambahnya

liabilities.

Definisi ini menjelaskan bahwa suatu pertambahan assets dapat

disebut revenue atau pendapatan apabila pertambahan assets tersebut

berasal dari kontra prestasi yang diterima perusahaan atas jasa-jasa yang

diberikan kepada pihak lain. Selanjutnya, pertambahan atau peningkatan

assets akan mengakibatkan bertambahnya owners equity.

E. Pengertian Pedagang

Pedagang merupakan orang yang berusaha dibidang produksi dan

berjualan barang-barang untuk memenuhi kebutuhan kelompok konsumen

tertentu di dalam masyarakat dalam suasana lingkungan informal. Mereka

adalah orang yang menjalankan kegiatan dalam usaha memindahkan hak atas

orang lain secara terus menerus sebagai sumber penghidupannya (Irawan

Bayu Swastha, 1992: 289).

Pedagang kecil pada awalnya diartikan sebagai orang yang menjual

barang-barang dan jasa langsung kepada konsumen akhir bagi yang

pemanfaatan yang sifatnnya perseorangan dan bukan untuk usaha. Arti sempit

pedagang kecil atau pengecer adalah sebuah lembaga untuk melakukan suatu

Page 34: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

usaha menjual barang kepada konsumen akhir untuk keperluan pribadi atau

non-bisnis (Irawan Bayu Swastha, 1992: 291).

Menurut Forbes (dalam Marning dan Effendi, 1985: 335-358),

struktur perdagangan sektor informal dapat dilihat secara tepat dengan

menggolongkan para pedagang dalam tiga kategori, yaitu:

a. Penjual Borongan (Punggawa)

Punggawa adalah istilah umum yang digunakan di seluruh

Sulawesi Selatan untuk menggambarkan pihak yang mempunyai cadangan

dan penguasaan modal yang lebih besar dalam perekonomian dan

digunakan secara luas di kota dan di desa. Istilah punggawan ini tidak

mempunyai pengertian yang tepat, namun diantara pedagang sektor

informal, istilah ini dapat digunakan untuk menggambarkan para

wiraswasta yang memodali dan mengorganisir barang-barang dagangan.

b. Pengecer Besar

Pedagang besar adalah pedagang-pedagang besar yang mempunyai

warung di pasar. Warung atau kios tersebut adalah tempat yang permanen,

dalam artian bahwa bangunannya tidak berpindah-pindah, namun kekuatan

penggunaan tempat tersebut tergantung pada persetujuan dan tata tertib

pemerintah setempat.

c. Pengecer Kecil

Kategori pengecer kecil ini mencakup pedagang pasar yang

berjualan di luar pasar, tepi jalan, maupun mereka yang menempati kios-

kios di pinggiran pasar. Perbedaan dari pengecer besar adalah mereka

hanya membayar sedikit saja untuk menggunakan tempat-tempat tersebut,

Page 35: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

tidak seperti pedagang yang memperoleh tempat yang tetap dalam pasar

yang resmi.

Seperti yang disebutkan sebelumnya pedagang merupakan orang

yang berusaha di bidang produksi dan berjualan barang-barang untuk

memenuhi kebutuhan kelompok konsumen tertentu di dalam masyarakat

dalam suasana lingkungan informal. Tujuan dari kegiatan yang dilakukan

tersebut adalah untuk memperoleh keuntungan yang maksimum.

F. Keuntungan

a. Teori Keuntungan

Menurut Lincolin Arsyad (1996:23) keuntungan adalah selisih

antara penerimaan dengan biaya sehingga keuntungan tergantung pada

besarnya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan atau seseorang.

Pemilik usaha menjalankan kegiatan usahanya untuk mencari keuntungan

yang maksismum, dan keuntungan maksimum hanya akan didapat apabila

pemilik usaha membuat pilihan tepat terhadap jenis barang atau jasa yang

akan dijualnya.

Keuntungan dapat didefinisikan dengan dua cara, yang pertama

keuntungan dalam ilmu ekonomi murni didefinisikan sebagai peningkatan

kekayaan seorang investor sebagai hasil penanam modalnya, setelah

dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan penanaman modal

tersebut (termasuk di dalamnya, biaya kesempatan). Sementara itu,

keuntungan dalam akuntansi didefinisikan sebagai selisih antara harga

penjualan dengan biaya produksi. Perbedaan di antara keduanya adalah

dalam hal pendefinisian biaya.

Page 36: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Secara bentuk matematis sederhana dapat ditulis sebagai berikut :

TR – TC = 䤸

Keterangan :

a. TR (Total Revenue) adalah penerimaan total produsen dari hasil

penjualan outputnya. TR = output x harga jual

b. TC (Total Cost) adalah total biaya yang dilakukan utnuk memproduksi

output yang dipengaruhi oleh dua variabel biaya tetap (biaya yang

dihasilkan untuk menghasilkan output hingga jumlah tertentu dengan

biaya yang sama) dan biaya variabel (biaya yang dikeluarkan sesuai

dengan jumlah output yang diproduksi)

c. TR harus lebih besar dari TC, dengan kata lain TR-TC harus mempunyai

selisih positif, bila terjadi TR=TC, maka terjadi BEP (Break Event

Point) atau tidak terjadi keuntungan maupun kerugian.

Manfaat dari analisis keuntungan menurut Lipsey et al (1995)

adalah untuk menilai sejauh mana perusahaan menggunakan sumber

daya langka dengan sebaik-baiknya. Tingginya tingkat keuntungan yang

diperoleh perusahaan digunakan sebagai parameter tingkat efisiensi

perusahaan dalam penggunaan sumber daya yang digunakan. Oleh

karena itu, tujuan dari suatu perusahaan ataupun pedagang adalah untuk

memaksimumkan keuntungan usahanya. Agar pedagang memperoleh

keuntungan, pedagang harus dapat memaksimumkan penerimaan dan

meminimumkan biaya. Besarnya penerimaan yang diperoleh

dipengaruhi oleh total penjualan dan harga yang ditetapkan oleh

Page 37: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

pedagang. Semakin besar volume penjualan, maka semakin besar jumlah

penerimaan yang diperoleh oleh pedagang.

b. Faktor-faktor yang Diduga Mempengaruhi Keuntungan Pedagang

Bakpia Pathok

1) Modal Usaha

Modal Usaha mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan

berhasil atau tidaknya suatu usaha yang telah didirikan. Modal dapat

dibagi menjadi 2, yaitu (Suryana, 2001:36) :

a) Modal Tetap

Modal tetap adalah modal yang memberikan jasa untuk proses

produksi dalam jangka waktu yang relatif lama dan tidak

terpengaruh oleh besar kecilnya jumlah produksi.

b) Modal Lancar

Modal lancar adalah modal yang memberikan jasa hanya sekali

dalam proses produksi, bisa dalam bentuk bahan-bahan baku dan

kebutuhan lain sebagai penunjang usaha tersebut.

Berdasarkan fungsi kerjanya, modal dapat dibagi menjadi 2, yaitu

(Riyanto, 1994:51) :

a) Modal investasi tetap, meliputi peralatan yang digunakan dalam

melakukan kegiatan usaha.

b) Modal kerja, digunakan untuk membiayai operasional sehari-hari,

misalnya untuk memberikan porsekot, pembelian bahan mentah,

dan membayar upah tenaga kerja.

Page 38: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

2) Pengalaman Usaha

Pengalaman usaha dapat diartikan sebagai interaksi diri pribadi

dengan lingkungan, di mana di dalamnya seseorang belajar secara aktif

dan interaktif dengan lingkungan tersebut. Istilah pengalaman yang

lain juga dapat diartikan sebagai hasil belajar. Pengalaman yang

diperoleh seseorang meliputi 3 aspek, yaitu :

a) Pengalaman berupa pengetahuan

b) Pengalaman berupa keterampilan

c) Pengalaman berupa sikap atau nilai

Pengalaman berupa keterampilan dapat memberikan kesejahteraan

pribadi, baik lahiriah maupun batiniah, karena keterampilan yang lebih

maka seseorang akan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk

meningkatkan pendapatannya (Bambang Riyanto, 1994:63)

Menurut Woodworth dan Marquis yang dikutip oleh Raida Nur

Hapsari (2004), dalam hal pengalaman kerja ternyata tidak hanya

menyangkut jumlah masa kerja saja, tetapi lebih dari itu juga perlu

diperhitungkan jenis pekerjaan yang pernah dihadapinya. Sejalan

dengan bertambahnya pengalaman kerja maka akan bertambah pula

pengetahuan dan keterampilan seseorang dalam melaksanakan

pekerjaannya karena penguasaan situasi dan kondisi dalam

menghadapi calon pelanggan yang bervariasi semakin baik.

Page 39: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

3) Waktu dagang / jam berdagang

Waktu dagang atau jam berdagang adalah curahan waktu yang

diberikan oleh pedagang (pemilik dan pegawai) dalam suatu proses

produksi setiap harinya.

Jones dan Bondan telah membagi lama kerja seseorang dalam satu

minggu menjadi tiga kategori. Aris & Hatmaji (1985:175):

a. Seseorang yang bekerja kurang dari 35 jam perminggu, maka ia

dikategorikan bekerja dibawah jam normal.

b. Seseorang yang bekerja antara 35 sampai 45 jam perminggu, maka

ia dikategorikan bekerja pada jam normal.

c. Seseorang yang bekerja diatas 45 jam perminggu, maka ia

dikategorikan bekerja dengan jam panjang.

4) Pendidikan

Tingkat pendidikan yang telah ditempuh oleh seseorang, mulai dari

Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah

Menengah Atas (SMA), sampai dengan Sarjana.

5) Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja merupakan salah satu variabel yang

berpengaruh terhadap keuntungan pedagang. Jika jumlah tenaga kerja

pada suatu usaha mencukupi, maka akan sangat membantu dalam

pelayanan konsumen sehingga berimbas pada kenaikan keuntungan.

6) Tingkat Upah Tenaga Kerja

Tingkat pemberian upah kepada tenaga kerja dalam suatu kegiatan

usaha pada dasarnya merupakan imbalan atau balas jasa dari para

Page 40: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

pemilik usaha kepada tenaga kerja atas prestasi yang telah

disumbangkan dalam kegiatan usahanya. Tingkat upah tenaga kerja

yang diberikantergantung pada : a) Biaya keperluan hidup minimum

pekerja dan keluarganya. b) Peraturan undang-undang yang mengikat

tentang upah minimum pekerja (UMR). c) Produktivitas marginal

tenaga kerja. d) Tekanan yang dapat diberikan oleh serikat buruh dan

serikat pengusaha. e) Perbedaan jenis pekerjaan. Tingkat upah yang

diberikan oleh para pemilik usaha secara teoritis dianggap sebagai

harga dari tenaga yang dikorbankan pekerja untuk kepentingan usaha.

F. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian Fitri Daniati (2008) dengan judul Aalisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Pendapatan Pengrajin Enceng Gondok di Kabupaten Bantul

ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi dan menjelaskan seberapa besar

pengaruh variabel modal usaha, pengalaman usaha, jumlah tenaga kerja,

jam kerja, dan jangkauan pemasaran terhadap pendapatan pengrajin enceng

gondok di Kabupaten Bantul.

2. Penelitian Kris Ciptawan (2009) dengan judul Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Keuntungan Pedagang Makanan dan Minuman di Gladag

Langen Boga Surakarta ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi dan

menjelaskan besar pengaruh variabel modal, lama usaha, harga menu

utama, dan tenaga kerja dapat mempengaruhi keuntungan pedagang

makanan dan minuman di Gladag Langen Bogan serta untuk mengetahui

Page 41: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

variabel yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap keuntungan

pedagang makanan dan minuman di Gladag Langen Bogan Surakarta.

3. Penelitian Irham Baehaqi (2011) dengan judul Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Keuntungan Usaha Pembuatan Pangsit di Kabupaten Klaten

ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel modal, jumlah

tenaga kerja, jam kerja, dan merk dagang terhadap keutungan usaha

pembuatan pangsit di Kabupaten Klaten serta pengaruhnya secara bersama-

sama variabel tersebut terhadap keuntungan usaha pembuatan pangsit.

4. Penelitian Reni Pratiwi Setyawardhany (2012) dengan judul Analisis Faktor-

faktor yang Mempengaruhi Keuntungan Usaha Pedagang di Pasar Grosir

Batik Setono Pekalongan ini bertujuan untuk mengetahui besarnya

pengaruh variabel modal dagang, jam dagang, pengalaman berdagang,

tenaga kerja, serta produk yang dijual terhadap keuntungan usaha pedagang

grosir batik setono Pekalongan.

Page 42: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

G. Kerangka Pemikiran

Dari uraian dan teori yang dikemukakan di atas mengenai analisis faktor

yang mempengaruhi keuntungan pedagang yang menjual Bakpia Pathok di

Yogyakarta, faktor yang ingin diteliti antara lain modal usaha, pengalaman usaha,

waktu dagang, pendidikan yang telah ditempuh, jumlah tenaga kerja, dan upah

tenaga kerja pedagang Bakpia Pathok dan dapat disimak pula dalam bentuk skema

kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran Sumber : Data Primer yang Diolah

Modal Usaha

Lama Usaha / Pengalaman usaha

Tingkat Keuntungan Para Pedagang Bakpia Pathok

Waktu Dagang

Pendidikan yang Telah Ditempuh

Pedagang

Jumlah Tenaga Kerja

Tingkat Upah Tenaga Kerja

Page 43: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Dari kerangka pemikiran di atas diasumsikan bahwa variabel modal usaha,

pengalaman usaha, waktu dagang, pendidikan yang telah ditempuh, jumlah tenaga

kerja, dan tingkat upah tenaga kerja akan secara signifikan mempengaruhi tingkat

keuntungan para pedagang Bakpia Pathok di Yogyakarta.

H. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan yang diuji

kebenarannya. Berdasarkan uraian teori di atas dan studi yang pernah

dilakukan maka dapat dikemukakan beberapa hipotesa yaitu sebagai berikut :

1. Diduga bahwa faktor modal kerja berpengaruh secara signifikan

terhadap keuntungan pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan

Ngampilan.

2. Diduga bahwa faktor lama usaha atau pengalaman usaha berpengaruh

secara signifikan terhadap keuntungan pedagang Bakpia Pathok di

Kelurahan Ngampilan.

3. Diduga bahwa faktor waktu dagang berpengaruh secara signifikan

terhadap keuntungan pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan

Ngampilan.

4. Diduga bahwa faktor pendidikan yang telah ditempuh pedagang

berpengaruh secara signifikan terhadap keuntungan pedagang Bakpia

Pathok di Kelurahan Ngampilan.

5. Diduga bahwa faktor jumlah tenaga kerja pedagang berpengaruh secara

signifikan terhadap keuntungan pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan

Ngampilan.

Page 44: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

6. Diduga bahwa faktor tingkat upah tenaga kerja pedagang berpengaruh

secara signifikan terhadap keuntungan pedagang Bakpia Pathok di

Kelurahan Ngampilan.

Page 45: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Ruang Lingkup Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskripstif kuantitatif yang bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh modal usaha, pengalaman usaha, waktu

dagang, pendidikan, jumlah tenaga kerja, serta tingkat upah tenaga kerja

terhadap keuntungan pedagang Bakpia Pathok di Yogyakarta dengan

mengambil studi kasus di Kelurahan Ngampilan, Yogyakarta.

Penelitian ini menggunakan metode survei yang dilakukan di Yogyakarta,

yaitu di Kelurahan Ngampilan yang merupakan daerah sentra penjual Bakpia

Pathok. Unit analisis pada penelitian ini adalah para pedagang atau penjual

Bakpia Pathok yang berada di Kelurahan Ngampilan, Yogyakarta.

B. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan metode penelitian

survey, yaitu penelitian menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data

yang utama.

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah

sebagai berikut :

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu proses komunikasi diadik relasional

dengan tujuan yang serius dan ditetapkan terlebih dulu yang dirancang

untuk mempertukarkan perilaku dan melibatkan tanya jawab atau teknik

Page 46: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

pengumpulan data dan informasi dengan cara menanyakan secara lansung

kepada para pedagang atau penjual Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan

Yogyakarta untuk melengkapi data yang diperlukan dan telah tertulis di

dalam kuisioner.

2. Observasi

Observasi adalah teknik mengumpulkan data dengan cara

mengamati secara langsung keadaan umum respoden yang diteliti sehingga

diperoleh data yang seakurat mungkin.

3. Kuisioner

Kuesioner adalah pengumpulan data dengan menggunakan

sejumlah daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada reponden untuk

memperoleh data primer.

4. Studi Pustaka

Studi Pustaka adalah pengumpulan data empirik serta teori-teori

yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data para pedagang atau penjual Bakpia Pathok di Kelurahan

Ngampilan, Yogyakarta yang dikumpulkan dengan cara wawancara.

Data primer yang digunakan adalah identitas responden, identitas usaha,

faktor yang mempengaruhi keuntungan para pedagang Bakpia Pathok.

Page 47: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

2. Data Sekunder

Data tentang pedagang Bakpia Pathok yang diperoleh di Badan

Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta serta dari literatur dan

sumber kepustakaan lain yang terkait dengan data yang digunakan.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan obyek penelitian sebagai sumber data

yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian dan sampel

merupakan himpunan bagian dari populasi yang menjadi obyek

sesungguhnya.

Populasi dalam penelitian ini adalah para pedagang Bakpia Pathok di

Kelurahan Ngampilan, Kota Yogyakarta. Menurut hasil dari sensus ekonomi

tahun 2006 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta

terdapat 72 pedagang Bakpia Pathok yang terdapat di Kelurahan Ngampilan.

Sampel adalah sebagian populasi yang karakteristiknya hendak diteliti dan

dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (Djarwanto dan

Pangestu,1993:108). Metode pengambilan sampel menggunakan Metode

Slovin, namun kelemahan dari metode ini adalah jumlah sampelnya yang tidak

lebih dari seratus berapapun jumlah populasinya. Kemudian syarat dari

Metode Slovin bahwa populasi yang akan diteliti harus homogen. Menurut

Metode Slovin pengambilan sampel dari populasi yang sudah diketahui

jumlahnya dapat diambil dengan rumus sebagai berikut (Sevilla, 1993:161-

163) :

Page 48: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

n = N

1 + Ne2

Keterangan :

n = besaran sampel

N = besaran populasi

e = tingkat kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir (nilai kritis)

1 = angka konstanta

Dengan menggunakan Metode Slovin, diperoleh jumlah sampel dengan

nilai kritis 10% adalah sebagai berikut :

n = 72

1 + (72.0,01)

= 72 = 41,86 = 42 responden

1,72

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Simple Random

Sampling. Teknik ini dilakukan dengan mengambil sample secara acak. Cara

Simple Random Sampling dilakukan dengan cara Ordinal, yaitu mula-mula

seluruh individu harus didaftar terlebih dahulu, lalu dipilih beberapa sample

yang dibutuhkan dengan cara yang ditentukan sendiri.

E. Definisi Operasional Variabel

Ada dua jenis variabel yang perlu didefinisikan untuk keperluan dalam

penelitian ini yaitu:

Page 49: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

1. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel keuntungan/laba adalah penghasilan yang diperoleh para

pedagang dari hasil penjualan dagangan setiap harinya dikurangi biaya

operasional perbulannya, seperti biaya kulakan, biaya produksi, biaya

transportasi, biaya retribusi, dan lain-lainnya. Keuntungan per hari

dinyatakan dalam rupiah.

2. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel independen (variabel bebas), yaitu variabel yang mempengaruhi

variabel terikat. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Modal Usaha

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan modal usaha adalah

jumlah uang yang digunakan pedagang untuk menjalankan operasional

usahanya, baik modal sendiri maupun modal dari pihak lain (modal

pinjaman). Variabel modal usaha diukur dalam satuan rupiah.

b. Lama Usaha/Pengalaman Usaha

Yang dimaksud dengan pengalaman usaha atau lama usaha dalam

penelitian ini adalah interaksi diri pribadi dengan lingkungan, di mana

di dalamnya seseorang belajar secara aktif dan interaktif dengan

lingkungan tersebut. Istilah pengalaman yang lain juga dapat diartikan

sebagai hasil belajar. Pengalaman usaha didapat dari mulai merintis

toko Bakpia Pathok sampai saat sekarang. Variabel ini dinyatakan

dalam satuan tahun.

Page 50: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

c. Waktu Dagang

Yang dimaksud dengan jam berdagang adalah curahan waktu yang

diberikan oleh pedagang (pemilik dan pegawai) toko Bakpia Pathok di

Kelurahan Ngampilan Yogyakarta atau waktu yang diperlukan oleh

pedagang ketika sedang berdagang dalam satu hari. Variabel ini

dinyatakan dalam satuan jam perhari.

d. Pendidikan

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pendidikan adalah

lamanya pedagang mengenyam bangku pendidikan, mulai dari Sekolah

Dasar (SD) sampai tingkat pendidikan yang tertinggi. Variabel ini

dinyatakan dalam satuan tahun.

e. Jumlah Tenaga Kerja

Yang dimaksud dengan variabel jumlah tenaga kerja dalam

penelitian ini adalah banyaknya tenaga kerja manusia yang terlibat

langsung dalam proses berdagang. Variabel ini dinyatakan dalam

satuan orang.

f. Tingkat Upah Tenaga Kerja

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan upah tenaga

kerja adalah imbalan atau balas jasa dari para pemilik usaha kepada

tenaga kerja atas prestasi yang telah disumbangkan dalam kegiatan

usahanya. Variabel upah tenaga kerja ini dinyatakan dalam satuan

rupiah.

Page 51: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

F. Teknik Analisis Data

1. Uji Pemilihan Model

a. Uji MWD

Pemilihan bentuk fungsi model empirik merupakan pertanyaan

atau masalah empirik (empirical question) yang sangat penting, hal ini

karena teori ekonomi tidak secara spesifik menunjukkan ataupun

mengatakan apakah sebaiknya fungi suatu model empirik dinyatakan

dalam bentuk linear ataukah log-linear atau bentuk fungi lainnya.

Dalam kenyataannya seorang peneliti biasanya menggunakan feeling

langsung menetapkan model regresi yang digunakan dinyatakan dalam

bentuk log-linear, karena bentuk log-linear diyakini dapat mengurangi

tingkat variasi data yang digunakan. Namun, sebenarnya keyakinan

tersebut tidak sepenuhnya benar karena tidak menutup kemungkinan

dalam kasus tertentu, suatu model regresi akan lebih tepat diregresi

dengan dinyatakan dalam bentuk linear (tanpa log). Oleh karena itu,

dalam melakukan suatu studi empiris, sebaiknya model yang akan

digunakan diuji dahulu, apakah sebaiknya menggunakan bentuk linear

ataukah log-linear.

Dalam studi empirik, biasanya digunakan metode-metode seperti

model transformasi Box-Cox, metode yang dikembangkan MacKinnon,

White, dan Davidson tahun 1983, atau lebih dikenal dengan MWD

test, metode Bara dan mcAleer tahun 1988 atau disebut pula dengan B-

M test dan metode yang dikembangkan Zarembka tahun 1968.

Page 52: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Metode MacKinnon,

White, dan Davidson (1980) atau MWD Test untuk menentukan model

regresi yang akan akan digunakan, apakah linear ataukah log-linear.

Untuk dapat menerangkan uji MWD, maka langkah pertama adalah

membuat dua regresi model dengan asumsi :

Model regresi 1 : Linier

Y = �难 + �囊 X1 + �挠 X2 + �脑 X3 + �恼 X4 + �闹 X5 + �淖 X6 + Ui… (3.1)

Model regresi 2 : Log-Linier

LnY = �难 + �囊 LnX1 + �挠 LnX2 + �脑 LnX3 + �恼 LnX4 + �闹 LnX5 + �淖

LnX6 + Ui ……………………………………………………….... (3.2)

Keterangan :

Y = Keuntungan Per Hari

X1 = Variabel Modal Usaha

X2 = Variabel Pengalaman Usaha

X3 = Variabel Jam Kerja

X4 = Variabel Pendidikan

X5 = Variabel Jumlah Tenaga Kerja

X6 = Variabel Tingkat Upah Tenaga Kerja �难 = Koefisien Intersep �囊 = Koefisien Modal Usaha �挠 = Koefisien Pengalaman Usaha �脑 = Koefisien Jam Kerja �恼 = Koefisien Pendidikan �闹 = Koefisien Jumlah Tenaga Kerja

Page 53: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

�淖 = Koefisien Tingkat Upah Tenaga Kerja

Ui = Variabel pengganggu

Dari persamaan (3.1) dan (3.2) di atas, selanjutnya akan diterapkan

MWD test. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Melakukan regresi terhadap persamaan (3.1) kemudian kita

mendapatakan nilai fitted dari Y yang kita namai dengan YF

b. Melakukan regresi terhadap persamaan (3.2) kemudian kita

mendapatkan nilai fitted dari LY yang kita namai dengan LYF

c. Mencari nilai Z1 dengan cara mengurangkan nilai log dari YF

dengan LYF

d. Mencari nilai Z2 dengan cara mengurangkan nilai antilog dari LYF

dengan YF

e. Melakukan regresi dengan persamaan (3.1) dengan menambahkan

variabel Z1 sebagai variabel penjelas.

Y = �难 + �囊 X1 + �挠 X2 + �脑 X3 +�恼 X4 + �闹 X5 + �淖 X6 + �闹Z1 +

Ui ………………………………………………………………(3.3)

Bila Z1 signifikan secara statistic maka kita menolak model yang

benar adalah linear atau dengan kata lain, bila Z1 signifikan, maka

model yang benar adalah log-linear

f. Melakukan regresi dengan persamaan (3.2) dengan menambahkan

variabel Z2 sebagai variabel penjelas

Y = �难 + �囊 X1 + �挠 X2 + �脑 X3 + �恼 X4 + �闹 X5 + �淖 X6 + �闹Z2 +

Ui ………………………………………………………….…...(3.4)

Page 54: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Bila Z2 signifikan secara statistic maka menolak model yang benar

adalah log-linear atau dengan kata lain, bila Z2 signifikan maka

model yang benar adalah linear.

b. Metode Regresi Log-Linear

Untuk menguji hipotesis, seberapa besar pengaruh variabel modal

usaha, pengalaman usaha, dan jam kerja terhadap keuntungan maka

digunakan rumus regresi linier berganda transformasi logaritma

sebagai berikut (Sumodiningrat, 1994 : 78) :

LnY = �难 + �囊 LnX1 + �挠 LnX2 + �脑 LnX3 + �恼 LnX4 + �闹 LnX5 + �淖

LnX6 + Ui

Dimana :

LnY = Keuntungan Per Hari

LnX1 = Variabel Modal Usaha

LnX2 = Variabel Pengalaman Usaha

LnX3 = Variabel Jam Kerja

LnX4 = Variabel Pendidikan

LnX5 = Variabel Jumlah Tenaga kerja

LnX6 = Variabel Tingkat Upah Tenaga Kerja �难 = Koefisien Intersep �囊 = Koefisien Modal Usaha �挠 = Koefisien Pengalaman Usaha �脑 = Koefisien Jam Kerja �恼 = Koefisien Pendidikan �闹 = Koefisien Jumlah Tenaga Kerja

Page 55: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

�淖 = Koefisien Tingkat Upah Tenaga Kerja

Ui = Variabel pengganggu

Selanjutnya terhadap hasil regresi dengan model tersebut dilakukan uji

statistik yang meliputi uji t (uji tiap-tiap individu secara variabel) dan uji F

(secara bersama-sama). Selain itu akan dilakukan uji asumsi klasik yang

meliputi multikolinearlitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi.

2. Uji Statistik

Uji statistik dilakukan untuk mengetahui adanya kebenaran atau kepalsuan

dari hipotesis nol. Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan tiga cara,

yaitu :

a. Uji t

Uji t yaitu pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial utnuk

mengetahui signifikansi masing-masing variabel independen terhadap

variabel dependen. Ketentuan dalam uji t adalah sebagai berikut :

1) Menentukan Hipotesis

Ho : �平 = 0 (berarti variabel independen secara individu tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen)

Ho : �平 识 0 (berarti variabel independen secara individu berpengaruh

terhadap variabel dependen)

2) Menentukan nilai 荒

3) Melakukan perhitungan nilai t, yaitu sebagai berikut :

t tabel = 崎挠 ; d f = N- K

Page 56: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Di mana :

荒 = derajat signifikasi

N = banyaknya data yang digunakan

K = banyaknya parameter atau koefisian regresi plus konstanta

t hitung = 脐腮骗弱纵扇腮邹

di mana : �平 = koefisien regresi variabel ke-i

Se = standar eror

4) Kriteria Pengujian

Ho ditolak Ho ditolak

Ho diterima

-t tabel t tabel Ho diterima apabila –t 荒/2 屎 t 屎 t 荒/2

Ho ditolak apabila t 矢-t 荒/2 atau t 使 荒/2

Gambar 2.2 Kriteria Pengujian Uji t Sumber : Modul Laboratorium Ekonometrika,2006

5) Kesimpulan

a) Jika t hitung 矢 t tabel, maka Ho diterima Ha ditolak artinya

koefisien regresi variabel independen tidak mempengaruhi variabel

dependen secara signifikan.

b) Jika t hitung 使 t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya

koefisien regresi variabel independen mempengaruhi variabel

dependen secara signifikan.

Page 57: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

b. Uji F

Uji F adalah uji terhadap koefisien regresi parsial secara bersama-

sama. Uji ini dimaksudkan utnuk mengetahui apakah variabel

independen yang ada secara bersama-sama mempengaruhi variabel

dependennya atau untuk mengetahui apakah persamaan model cukup

eksis untuk digunakan.

Ketentuan dalam Uji F adalah sebagai berikut :

1) Menentukan Hipotesis

Ho =�囊 = �挠 = �脑 = �恼 = �闹 = �淖 = 0 (berarti secara bersama-sama

variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen)

Ha 识�囊 识 �挠 识 �脑 识 �恼 识 �闹 识 �淖 识 0 (berarti secara bersama-

sama variabel independen mempengaruhi variabel dependen)

2) Menentukan nilai 荒

3) Melakukan penghitungan nilai F

F tabel F ; (N-K) ; (K-1)

Di mana : 荒 = derajat signifikasi

N = jumlah data

K = jumlah parameter dalam model termasuk konstanta

Fhit = 片潜/纵瓶能囊邹纵囊能片潜邹/纵屁能瓶邹

Di mana :

R2 = koefisien determinasi berganda

K = banyaknya parameter total yang dipakai rekan

N = banyaknya observasi

Page 58: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

4) Kriteria Pengujian

Ho diterima apabila F hitung 屎 F tabel

Ho ditolak apabila F hitung 使 F tabel

Gambar 2.3 Kriteria Pengujian Uji F Sumber : Modul Laboratorium Ekonometrika,2006

5) Kesimpulan

a) Jika F hitung 矢 F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak,

artinya koefisien regresi variabel independen secara bersama-

sama tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

b) Jika F hitung 使 F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya

koefisien regresi variabel independen secara bersama-sama

mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

c. Uji Koefisien Determinasi R2

Koefisien Determinasi R2 digunakan utnuk mengetahui seberapa

jauh variasi dari variabel bebas dapat menerangkan dengan baik variasi

dari variabel terikat. Jika R2 mendekati nol, maka variabel bebas tidak

menerangkan dengan baik variasi dari variabel terikatnya. Jika R2

mendekati 1, maka variasi dari variabel tersebut dapat menerangkan

dengan baik dari variabel terikatnya.

Ho Ditolak

Ho Diterima

F tabel

Page 59: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Rumus : R2 = 纵坡∑ 能∑∑ 邹潜∑ 能潜瑟 纵∑邹潜坡∑ 能潜色 纵∑ 邹潜

Di mana R2 adalah o 屎 R2 屎 1

Jika R2 = 1 berarti ada kecocokan yang sempurna

Jika R2 = 0 berarti tidak ada hubungan variabel dependen dengan

variabel independen

Jika R2 = berarti bahwa variabel independen hubungannya semakin

dekat dengan variabel dependen atau dapat dikatakan bahwa model

tersebut baik.

3. Uji Asumsi Klasik

Persamaan yang baik dalam ekonometrika harus memiliki sifat

BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) (Gujarati,1999:153). Untuk

mengetahui apakah persamaan sudah memiliki sifat BLUE maka perlu

dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi multikolinearitas, heteroskedasitas

dan autokorelasi. Uji asumsi klasik yang digunakan adalah :

a. Multikolienaritas

Multikolinieritas adalah suatu keadaan dimana terdapat hubungan

yang yang linier atau mendekati linier antara variabelvariabel penjelas.

Akibat adanya multikolinieritas sempurna, r2 xi, xj = 1, adalah koefisien

yang diestimasi tidak dapat ditentukan dan standar error dari koefisien

menjadi sangat besar.Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas

digunakan regresi auxiliary, yaitu membandingkan koefisien determinasi

Regresi asal (Ra2) dengan koefisien determinasi regresi antar variabel

independen (R2), Ra2 lebih besar dari R2 maka tidak terdapat masalah

multikolinieritas di dalam model.

Page 60: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

b. Heterokedastisitas

Asumsi dari model regresi linier klasik adalah kesalahan

pengganggu mempunyai varians yang sama. Apabila asumsi tersebut

tidak terpenuhi maka akan terjadi heteroskedastisitas yaitu suatu keadaan

dimana varians dari kesalahan pengganggu tidak sama untuk semua nilai

variabel bebas. Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk

mendeteksi heteroskedastisitas dalam model empiris yaitu uji Park, uji

Glejser, uji White, dan uji Breusch-Pagan-Godfrey. Pengujian

heteroskedastisitas dalam penelitian ini akan menggunakan uji White.

c. Autokorelasi

Suatu model dikatakan terdapat autokorelasi apabila terjadi

korelasi serial error term variabel pengganggu serangkaian observasi.

Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi dalam model digunakan

Langrange Multiplier-test, yaitui berupa regresi atas semua variabel

independen dalam persamaan model regresi diatas dan variabel lag-1 dari

nilai residual dari hasil regresi model. Sehingga dari regresi tersebut akan

didapat nilai R2 (R-squared) kemudian dimasukkan dalam rumus ( t -1)R2

, dimana 蛔 adalah jumlah observasi . Kemudian dilakukan pengujian

dengan hipotesa sebagai berikut :

Ho : 辉= 0, tidak ada masalah autokorelasi.

Ha : 辉 识 0, terdapat masalah autokorelasi.

Jika ( -1)R2 > dari X2 (0,1), berarti terdapat masalah

autokorelasi. Namun jika sebaliknya maka tidak terjadi masalah

autokorelasi.

Page 61: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kelurahan Ngampilan

1. Aspek Geografis

a. Kondisi Geografis

Kelurahan Ngampilan merupakan salah satu kelurahan yang berada

di Wilayah Kota Yogyakarta. Kelurahan Ngampilan terletak di

Kecamatan Ngampilan, tepatnya di bagian sisi utara dan terbagi atas

13 RW dan 70 RT. Kelurahan Ngampilan mempunyai batas-batas

administratif sebagai berikut :

1) Sebelah Utara : Kelurahan Pringgokusuman Kecamatan Gedong

Tengen

2) Sebelah Selatan : Kelurahan Notoprajan Kecamatan Ngampilan

3) Sebelah Barat : Kelurahan Pakuncen Kecamatan Wirobrajan

4) Sebelah Timur : Kelurahan Ngupasan Kecamatan Gondomanan

b. Luas Daerah

Sesuai dengan data monografi kelurahan, luas tanah yang termasuk

dalam wilayah kelurahan Ngampilan secara keseluruhan adalah 45,48

Ha. Dari keseluruhan luas tanah tersebut diperuntukkan untuk jalan

3,4356 Ha, bangunan umum 0,2488 Ha dan pemukiman atau

perumahan 41,7956 Ha. Selanjutnya untuk luas tanah di kelurahan

Ngampilan digunakan untuk industri 0,6443 Ha, pertokoan/

perdagangan 0,4800 Ha, perkantoran 1,2100 Ha, pasar desa 0,8525 Ha,

Page 62: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

tanah wakaf 0,2828 Ha dan sisanya adalah pemukiman. Keadaan tanah

dan topografi kelurahan Ngampilan secara umum merupakan dataran

rendah yang mempunyai ketinggian 114m dari permukaan laut. Suhu

udara rata-rata di kelurahan Ngampilan adalah 28°C dengan curah

hujan yang cukup banyak yaitu 1500 mm/th.

c. Keadaan Iklim

Sama halnya dengan daerah-daerah di Indonesia yang beriklim

tropis, Kelurahan Ngampilan juga beriklim tropis dengan memperoleh

pengaruh angin muson yang berganti arah setiap setengah tahun sekali.

Pengaruh angin muson ini akan menyebabkan timbulnya hujan dan

musim kemarau.

2. Aspek Demografi

a. Jumlah Penduduk

Berdasarkan data monografi. Jumlah penduduk kelurahan

Ngampilan adalah 13.865 jiwa, yang terdiri dari 6.916 laki-laki dan

6946 perempuan yang terbagi dalam 2619 kepala keluarga (KK).

Jumlah penduduk Kelurahan Ngampilan secara terperinci dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1 Tabel Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki 6.916 49.88

Perempuan 6.949 50.12 Total 13.865 100

Sumber : Data monografi Kelurahan Ngampilan Tahun 2010

Page 63: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Jumlah penduduk menurut kewarganegaraan dari jumlah penduduk

Kelurahan Ngampilan yang berjumlah 13.865 terdapat terdapat 3 laki-

laki dan 41 perempuan yang berkewarganegaraan asing (WNA)

dengan persentase hanya 0,32% sedangkan sisanya adalah Warga

Negara Indonesia (WNI) dengan persentase sebesar 99,68%. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.2

Tabel Jumlah Penduduk Menurut Kewarganegaraan

Kewarganegaraan Jenis

Kelamin Jumlah Persentase

WNI Laki-laki 6,913 49.86 Perempuan 6,908 49.82

WNA Laki-laki 3 0.02 Perempuan 41 0.30

Total 13,865 100 Sumber : Data monografi Kelurahan Ngampilan Tahun 2010

Jumlah penduduk menurut usia dilihat dari kelompok pendidikan

dapat diketahui secara terperinci pada tabel 4.3 berikut

Tabel 4.3 Tabel Jumlah Penduduk Menurut Usia Kelompok Pendidikan Kelompok Umur

(tahun) Jumlah Persentase

0 - 3 382 2.76 4 - 6 468 3.38

7 - 12 994 7.17 13 - 15 408 2.94 16 - 18 528 3.81

19 ke atas 11085 79.95 Total 13865 100

Sumber : Data monografi Kelurahan Ngampilan Tahun 2010

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata usia kelompok

pendidikan di kelurahan Ngampilan adalah 0-18 th. Dan angka

Page 64: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

terbanyak yang sudah mendapatkan pendidikan adalah pada usia 19

th- ke atas, yaitu 11.085 jiwa.

Untuk mengetahui jumlah penduduk di kelurahan Ngampilan

menurut usia kelompok tenaga kerja dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.4 Tabel Jumlah Penduduk Menurut Usia Kelompok Tenaga Kerja

Kelompok Umur (tahun) Jumlah Persentase

10 - 14 778 5.61 15 - 19 836 6.03 20 - 26 3115 22.47 27 - 40 4023 29.02 41 - 56 3392 24.46

57 ke atas 1721 12.41 Total 13865 100

Sumber : Data monografi Kelurahan Ngampilan Tahun 2010

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa di kelurahan Ngampilan

jumlah usia tenaga kerja terbanyak terdapat pada usia 27-40 th, yaitu

4.023 jiwa.

Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan di Kelurahan

Ngampilan dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut :

Tabel 4.5 Tabel Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Umum Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase

TK 828 5.97 SD 3003 21.66

SMP / SLTP 2124 15.32 SMA / SLTA 2741 19.77

Akademi / D1-D3 4203 30.31 Sarjana / S1 966 6.97

Total 13865 100 Sumber : Data monografi Kelurahan Ngampilan Tahun 2010

Page 65: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa penduduk kelurahan

Ngampilan sudah memperoleh pendidikan yang cukup dan angka

tertinggi terletak pada tingkatan pendidikan umum Akademi atau

D1-D3, yaitu 4.203 jiwa dengan persentase sebesar 30,31% sehingga

sebagian besar penduduk di Kelurahan Ngampilan sudah mempunyai

potensi yang mencukui untuk bekerja .

Jumlah penduduk kelurahan Ngampilan menurut mata pencaharian

secara terperinci dapat dilihat melalui tabel berikut :

Tabel 4.6 Tabel Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Mata Pencaharian Jumlah Persentase PNS 757 5.46

TNI / Polri 349 2.52 Pegawai Swasta 6823 49.21

Wiraswasta/Pedagang 5077 36.62 Tani 0 0.00

Pertukangan 103 0.74 Buruh Tani 0 0.00 Pensiunan 644 4.64 Nelayan 0 0.00

Pemulung 0 0.00 Jasa 112 0.81

Total 13865 100 Sumber : Data monografi Kelurahan Ngampilan Tahun 2010

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa angka besar mata

pencaharian penduduk adalah pada profesi pegawai swasta, yaitu

sebanyak 6.823 jiwa dengan persentase sebesar 49,21% dan

penduduk dengan profesi atau mata pencaharian wiraswasta atau

pedagang sebesar 2.594 jiwa dengan persentase sebesar 36,67%.

Page 66: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

3. Kondisi Perekonomian Kelurahan Ngampilan

Dalam bidang perekonomian, wilayah kelurahan Ngampilan dapat

dibilang cukup maju dan berkembang. Hal ini dibuktikan dengan cukup

banyaknya fasilitas-fasilitas perekonomian yang dibangun dengan baik

guna kelancaran sirkulasi perekonomian. Dalam bidang perdagangan dan

jasa, di wilayah kelurahan Ngampilan ini terdapat cukup sarana dan

prasarana penunjang. Sarana dan Prasarana tersebut terdiri dari sarana dan

prasarana perdagangan, sarana dan prasarana jasa, serta sarana dan

prasarana perkoperasian. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada tabel 4.7

di bawah ini :

Tabel 4.7 Tabel Sarana dan Prasarana Perdagangan

di Kelurahan Ngampilan

No Jenis Sarana dan Prasarana Perdagangan Jumlah Persentase

1 Pasar Lingkungan 2 1.19 2 Pasar Kota 1 0.60 3 Toko 41 24.40 4 Warung 48 28.57 5 Kaki Lima 74 44.05 6 Supermarket 2 1.19 Total 168 100

Sumber : Data monografi Kelurahan Ngampilan Tahun 2010

Tabel 4.8 Tabel Sarana dan Prasana Jasa di Kelurahan Ngampilan

No Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah Persentase 1 Bank 2 25 2 Travel Biro 2 25 3 Notaris 1 13 4 Pengacara 2 25 5 Psikolog 1 13

Total 8 100 Sumber : Data monografi Kelurahan Ngampilan Tahun 2010

Page 67: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Tabel 4.9 Tabel Sarana dan Prasarana Perkoperasian

No Jenis Sarana dan Prasarana Perkoperasian Jumlah Persentase

1 Koperasi Simpan Pinjam 5 4.24 2 Badan-badan Kredit 1 0.85 3 Usaha-usaha Ekonomi Desa 112 94.92

Total 118 100 Sumber : Data monografi Kelurahan Ngampilan Tahun 2010

Selain itu guna usaha memperlancar dan meningkatkan

perekonomian serta kegiatan-kegiatan lainnya di wilayah kelurahan

Ngampilan, bidang transportasi dan komunikasi juga mendapatkan

perhatian khusus. Kelurahan Ngampilan terdapat jalan lingkungan, jalan

desa, jalan protokol maupun jalan propinsi yang dilalui oleh beberapa

angkutan umum maupun angkutan-angkutan lainnya. Dan di kelurahan

Ngampilan ini terdapat beberapa wartel, satu kantor pos pembantu, stasiun

radio maupun sarana komunikasi lainnya sebagai penunjang kelancaran

komunikasi. Pada sektor industri, di wilayah kelurahan Ngampilan

terdapat beberapa industri yang berkembang dalam masyarakat. Industri-

industri tersebut digolongkan menurut jenis industri rumah tangga, industri

kecil, industri sedang, industri besar. Untuk lebih rincinya dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 4.10 Tabel Jenis Industri Masyarakat Kelurahan Ngampilan

No Jenis Industri Jumlah Persentase 1 Industri Besar 0 0.00 2 Industri Sedang 8 4.15 3 Industri Kecil 47 24.35 4 Industri Rumah Tangga 138 71.50

Total 193 100 Sumber : Data monografi Kelurahan Ngampilan Tahun 2010

Page 68: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa industri-industri yang

terdapat di kelurahan Ngampilan meliputi industri rumah tangga sebanyak

138 buah atau 71,51%, industri kecil sebanyak 47 buah atau 24,35% dan

industri sedang sebanyak 8 buah atau 4,14%.

Dilihat dari sektor tingkat ekonomi, penduduk kelurahan

Ngampilan secara umum dapat dikatakan memiliki tingkat ekonomi yang

cukup. Hal tersebut dapat dilihat dari sebagian penduduk yang telah

memiliki rumah permanen lengkap dengan segala fasilitasnya. Namun

meskipun demikian masih terdapat penduduk yang dapat dikategorikan ke

dalam golongan ekonomi lemah. Mereka pada umumnya adalah penduduk

yang mempunyai profesi atau pekerjaan di sektor informal dengan

penghasilan yang rendah dan menempati rumah serta tanah dengan cara

menyewa.

4. Bakpia Pathok

a. Sejarah dan Perkembangan Industri Bakpia Pathok

Souvenir atau oleh-oleh selalu tidak pernah ketinggalan dibawa

jika pulang dari luar kota, dan setiap kota selalu memiliki beragam

jenis oleh-oleh yang bisa dipilih sesuai dengan keinginan para

pengunjung. Sepulang dari kota Yogyakarta, Bakpia Pathok tentu saja

menjadi oleh-oleh wajib bagi siapa saja yang singgah di kota yang

memiliki predikat sebagai Daerah Istimewa ini. Bakpia sebenarnya

berasal dari negeri Cina, aslinya bernama Tou Luk Pia, yang artinya

adalah kue pia (kue) kacang hijau. Pada tahun 1948, ada keluarga

keturunan Tionghoa bernama Goei Gee Oe yang mencoba membuat

Page 69: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Bakpia sebagai industri rumahan. Saat itu Bakpia buatannya tidak

dijual di toko melainkan dijajakan secara eceran, dari rumah ke rumah.

Bakpia buatan Goei Gee Oe itu juga belum dikemas dan diberi label

seperti saat ini, melainkan hanya dimasukkan dalam besek (wadah

makanan berbentuk kotak yang terbuat dari anyaman bambu) dan

peminatnya pun masih sangat terbatas. Proses itu berlanjut hingga

mengalami perubahan dengan kemasan kertas karton disertai label

tempelan. Pada tahun 1980 mulai tampil kemasan baru dengan merek

dagang sesuai nomor rumah, diikuti munculnya bakpia-bakpia lain

dengan merek dagang nomer berlainan. Demikian pesatnya

perkembangan kue oleh-oleh itu hingga mencapai booming sejak

sekitar tahun 1992. Menurut sejarahnya, Bakpia Pathok bukan

merupakan warisan kuliner Indonesia. Dilihat dari namanya, bakpia

yang berasal dari kata bak (babi) dan pia (kue pia), bakpia merupakan

kue pia yang mengandung bak (babi) dan berasal dari Cina. Namun

seiring berjalannya waktu dan percampuran budaya, kini bakpia yang

dikenal di daerah Jogjakarta identik dengan isi kacang hijau tanpa

campuran babi tentunya.

Sedangkan nama Bakpia Pathok (Bakpia Patuk), berasal dari nama

kue yang digabungkan dengan nama tempat dimana kue tersebut

diproduksi dan mulai dikenal. Pada masa sekarang ini, Jalan Pathok

sudah berganti nama menjadi Jl. KS. Tubun. Selain itu, di kawasan ini

ada puluhan home industry bakpia dengan berbagai merk yang bisa

ditemukan. Namun bakpia pathok yang tertua dan menjadi pelopornya

Page 70: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

adalah Bakpia Pathok 75 yang sudah berdiri sejak tahun 1948. Bakpia

Patuk 75 terletak di Jl. KS. Tubun no. 75 sebagai pusatnya.

b. Bahan Baku dan Proses Pembuatan Bakpia Pathok

Bahan:

Bahan Untuk Kulit Bakpia Pathuk Yogyakarta:

1) 100 gr tepung terigu

2) garam secukupnya

3) minyak kelapa secukupnya

Bahan Untuk Isi Bakpia Pathuk Yogyakarta:

1) 1,5 kg kacang hijau tanpa kulit

2) 800 gr gula pasir

3) garam secukupnya

Cara Membuat Kulit Bakpia Pathuk Yogyakarta:

1) Campur terigu, garam dan minyak. Uleni sampai menjadi adonan

yang lembut, tidak lengket di tangan dan mudah dibentuk

2) Ambil sedikit adonan (kurleb sebesar ukuran kelereng)

3) Lebarkan tipis eperti membuat kulit martabak telur

Cara Membuat isi Bakpia Pathuk Yogyakarta:

1) Rendam kacang hijau tanpa kulit selama 3 jam. kemudian tiriskan

2) Rebus kacang hijau tanpa kulit tersebut sampai empuk.Buang

airnya.

3) Haluskan kacang hijau tanpa kulit beserta gula pasir dan garam

dengan menggunakan blender

4) Ambil sedikit adonan isi, bentuk bulat-bulat.

Page 71: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Penyelesaian dalam membuat bakpia pathuk Yogyakarta :

1) Ambil selembar kulit yang sudah dilebarkan tipis

2) Isi dengan adonan isi

3) Tutup dan bentuk menjadi bulat agak gepeng, pastikan semua

adonan isi telah tertutup dengan kulit.

4) Tata di loyang yang telah dioles margarin tipis.

5) Panggang sampai berwarna kuning kecoklatan dan matang

B. Karakteristik Pedagang

Dalam sub bab ini dilakukan deskripsi data yang dikumpulkan dari

lapangan berdasarkan daftar pertanyaan yang dibagikan kepada para

pedagang Bakpia Pathuk di Kelurahan Ngampilan. Sebelumnya dapat

digunakan beberapa tahap dalam menyusun tabel atau distribusi frekuensi

yaitu sebagai berikut (Djarwanto,2000:70):

1. Menentukan jumlah kelas

Menggunakan pedoman Sturges dengan rumus sebagai berikut :

k = 1 + 3,3 log n

Di mana : k = jumlah kelas

n = jumlah sampel

Maka dalam penelitian analisis faktor yang mempengaruhi keuntungan

pedagang Bakpia Pathok di Yogyakarta didapatkan jumlah kelas yaitu :

k = 1 + 3,3 log (42)

= 6,36 (dibulatkan) = 6

Jadi, terdapat 6 kelas dalam penelitian ini.

Page 72: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

2. Menentukan Interval Kelas

Selaras dengan pendekatan Sturges , maka interval kelas ditentukan

dengan rumus sebagai berikut :

Ci = R

K

Di mana : Ci = interval kelas

R = range (selisih antara data terbesar dan data terkecil)

k = jumlah kelas

Data-data di luar kategori di atas di mana merupakan data

tambahan dalam menggambarkan kondisi dan deskripsi keuntungan

pedagang Bakpia Pathok di Yogyakarta yang tidak dimasukkan dalam

variabel penelitian ini disusun tanpa adanya kelas yang sudah

ditetapkan melainkan sesuai kriterianya masing-masing. Data-data

tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Karakteristik Responden Menurut Kelompok Umur

Tabel 4.11 menunjukkan jumlah dan persentase responden yang

bekerja sebagai pedagang menurut kelompok umur. Jumlah 42

responden yaitu para pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan

Ngampilan dalam penelitian ini jumlah responden yang bekerja

sebagai pedagang paling banyak pada usia 45 sampai 52 tahun yaitu

sebanyak 15 pedagang dengan persentase sebesar 36%, di mana usia

tersebut termasuk ke dalam kategori usia dewasa / usia produktif / usia

kerja, usia ketika seseorang masih mampu untuk bekerja dan

menghasilkan sesuatu. Sedangkan untuk responden yang bekerja

sebagai pedagang paling sedikit menurut kelompok umur adalah pada

Page 73: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

usia 61 sampai 68 dan pada kelompok umur 69 sampai 76 yang

masing-masing berjumlah 1 pedagang. 45 sampai 52.

Tabel 4.11

Karakteristik Responden Menurut Kelompok Umur

No Kelompok Umur

(tahun)

Total

Jumlah %

1 29 - 36 5 12

2 37 - 44 14 33

3 45 - 52 15 36

4 53 - 60 6 14

5 61 - 68 1 2

6 69 - 76 1 2

Total 42 100 Sumber : Penelitian Lapangan 2012

2. Status Perkawinan

Hasil dari penelitian lapangan dapat diketahui bahwa status

perkawinan yang menjadi responden seperti yang terlihat pada Tabel

4.12 berikut ini :

Tabel 4.12 Karakteristik Responden Menurut Status Perkawinan

Status Perkawinan Total

Jumlah %

Belum Kawin 1 2

Kawin 41 98

Total 42 100 Sumber : Penelitian Lapangan 2012 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar respoden

telah berstatus kawin atau sudah menikah, dengan persentase sebesar

98% sedangkan respoden yang berstatus belum kawin atau belum

menikah hanya 2%.

Page 74: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

3. Modal Usaha

Dari yang terlihat pada Tabel 4.13, dapat diketahui bahwa besarnya

modal rata-rata yang dimiliki oleh para pedagang Bakpia Pathok di

Kelurahan Ngampilan guna menjalankan usahanya sebagian besar

antara 100.000 sampai 1.650.000 berjumlah 12 responden dengan

persentase sebesar 29%. Sedangkan yang memiliki modal antara

1.750.000 sampai 3.400.000 berjumlah 8 responden, dan yang

memiliki modal antara 3.500.000 sampai 5.150.000 berjumlah 13

responden. Sedangkan pedagang yang memiliki modal usaha sebesar

5.250.000 – 6.900.000 berjumlah 1 responden, dan yang memiliki

modal usaha 7.000.000 – 8.650.000 berjumlah 1 responden, serta yang

memiliki modal 8.750.000 – 10.400.000 berjumlah 7 responden.

Tabel 4.13 Karakteristik Responden Menurut Modal Usaha

Modal (juta) Jumlah %

100.000 - 1.650.000 12 29

1.750.000 - 3.400.000 8 19

3.500.000 - 5.150.000 13 31

5.250.000 - 6.900.000 1 2

7.000.000 - 8.650.000 1 2

8.750.000 - 10.400.000 7 17

Jumlah 42 100 Sumber : Penelitian Lapangan 2012 Oleh karena itu, modal yang paling banyak dimiliki para

pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan adalah antara

3.500.000 sampai 5.150.000 dengan persentase sebesar 31%.

Page 75: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

4. Pengalaman Usaha

Lama usaha atau pengalaman usaha para pedagang Bakpia Pathok

di Kelurahan Ngampilan dalam menjual Bakpia Pathok dapat diketahui

secara terperinci dari Tabel 4.14 Sebanyak 4 pedagang telah bekerja

antara 1 sampai 5 tahun dengan persentase sebsar 10%. Pedagang yang

telah bekerja antara 6 sampai 10 tahun berjumlah 14 pedagang dengan

persentase 33%. Untuk pedagang yang telah bekerja antara 11 sampai

15 tahun berjumlah 11 pedagang dengan persentase sebesar 26%.

Sebanyak 10 pedagang dengan persentase 24% telah bekerja antara 16

sampai 20 tahun. Sebanyak 2 pedagang telah bekerja antara 21 sampai

25 tahun dengan persentase 5% dan pedagang yang telah bekerja

antara 26 sampai 30 tahun berjumlah 1 pedagang dengan persentase

sebesar 2%.

Tabel 4.14 Karakteristik Responden Menurut Pengalaman Usaha

Lama Usaha (tahun) Jumlah % 1 - 5 4 10

6 - 10 14 33

11 - 15 11 26

16 - 20 10 24

21 - 25 2 5

26 - 30 1 2

Total 42 100 Sumber : Penelitian Lapangan 2012 Pengalaman usaha antara 6 sampai 10 tahun adalah pengalaman

usaha dengan persentase terbanyak yaitu 33% dengan jumlah 14

pedagang sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat cukup banyak

Page 76: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

pedagang yang cukup berpengalaman dalam menjalankan usahanya

untuk memperoleh keuntungan yang maksimal.

5. Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja yang bekerja sebagai baik sebagai pemilik

maupun pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan dari total

42 respoden secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 4.15 Sebayak

18 pedagang yang mempunyai tenaga kerja antara 1 sampai 3 orang

dengan persentase sebesar 43%. Yang memiliki jumlah 4 sampai 6

orang tenaga kerja sebanyak 19 pedagang dengan persentase 45%.

Sebanyak 2 pedagang yang memiliki tenaga kerja antara 7 sampai 9

dengan persentase 5%, sebanyak 1 pedagang yang memiliki tenaga

kerja antara 10 – 12 orang dengan persentase sebesar 2%, sebanyak 1

pedagang yang memiliki tenaga kerja 13 -15 orang dengan persentase

2%, dan sebanyak 1 pedagang yang memiliki tenaga kerja 16 – 18

orang dengan persentase 2%.

Tabel 4.15 Karakteristik Responden Menurut Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah Tenaga Kerja (orang) Jumlah %

1 - 3 18 43

4 - 6 19 45

7 - 9 2 5

10 - 12 1 2

13 - 15 1 2

16 - 18 1 2

Total 42 100 Sumber : Penelitian Lapangan 2012

Page 77: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Berdasarkan tabel di atas, presentase terbanyak yaitu terdapat pada

respoden dengan jumlah tenaga kerja antara 4 sampai 6 orang dengan

persentase sebesar 45% dan rata-rata pedagang Bakpia Pathok di

Kelurahan Ngampilan mempunyai 4 sampai 6 tenaga kerja.

6. Keuntungan per-hari

Dari total 42 responden, sebanyak 14 pedagang yang memperoleh

keuntungan sebesar 10.000 – 170.000 per hari dengan persentase

sebesar 23%. Sebanyak 10 pedagang yang memperoleh keuntungan

sebesar 180.000 – 340.000 per hari dengan persentase sebesar 24%.

Yang memperoleh keuntungan sebesar 350.000 – 510.000 per hari

berjumlah 12 pedagang, dengan persentase 29%. Sebanyak 2 pedagang

yang memperoleh keuntungan 520.000 – 680.000 per hari dengan

persentase 5% dan pedagang yang memperoleh keuntungan sebesar

690.000 – 850.000 per hari berjumlah 3 pedagang dengan persentase

7%, serta pedagang yang memperoleh keuntungan sebesar 860.000 –

1.020.000 per hari berjumlah 1 pedagang dengan persentase 2%.

Tabel 4.16 Karakteristik Responden Menurut Keuntungan Per-hari

Rata-rata keuntungan per hari

(rupiah) Jumlah %

10.000 - 170.000 14 33

180.000 - 340.000 10 24

350.000 - 510.000 12 29

520.000 - 680.000 2 5

690.000 - 850.000 3 7

860.000 - 1.020.000 1 2

Total 42 100 Sumber : Penelitian Lapangan 2012

Page 78: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Dari tabel 4.16 di atas, dapat diketahui bahwa presentase terbesar

pedagang Bakpia Pathok yang memperoleh keuntungan sebesar 10.000

sampai 170.000 per hari yaitu 33% dan persentase terkecil yaitu

pedagang yang memperoleh keuntungan sebesar 860.000 – 1.020.000

per hari dengan persentase sebesar 2%.

7. Jam Berdagang

Karakteristik pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan

menurut jam berdagang atau lama berdagang dapat dilihat secara

terperinci pada Tabel 4.17 Dari total 42 respoden, sebanyak 9

pedagang bekerja antara 1 – 8 jam per hari dengan persentase 21%.

Sebanyak 27 pedagang yang bekerja antara 9 sampai 16 jam per hari

dengan persentase sebesar 65%, sedangkan 6 pedagang sisanya bekerja

antara 17 – 24 jam per hari dengan persentase sebesar 14%

Dari tabel 4.17 dapat diketahui bahwa presentase jam berdagang

atau lama berdagang terbanyak adalah 9 sampai 16 jam per hari yaitu

65% dengan total 27 pedagang.

Tabel 4.17 Karakteristik Responden Menurut Jam Berdagang

Jam Berdagang (jam per hari) Jumlah %

1 - 8 9 21

9 - 16 27 65

17 - 24 6 14

Total 42 100 Sumber : Penelitian Lapangan 2012

8. Tingkat Pendidikan

Berdasarkan Tabel 4.18 di bawah ini diketahui bahwa responden

yang memiliki tingkat pendidikan SD sebanyak 3 pedagang dengan

Page 79: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

persentase sebesar 7%. Sebanyak 9 pedagang yang memiliki tingkat

pendidikan SMP dengan persentase sebesar 21%. Sedangkan terdapat

25 pedagang yang memiliki tingkat pendidikan SMA dengan

persentase sebesar 60%. Untuk tingkat pendidikan D3 berjumlah 2

pedagang dengan persentase sebesar 5% dan untuk tingkat pendidikan

S1 sebanyak 3 orang dengan persentase sebesar 7%.

Tabel 4.18 Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah %

SD 3 7

SMP 9 21

SMA 25 60

D3 2 5

S1 3 7

Total 42 100 Sumber : Penelitian Lapangan 2012

9. Tingkat Upah Tenaga Kerja

Tabel 4.19 Karakteristik Responden Menurut Upah Tenaga Kerja

Tingkat Upah Per-Hari Jumlah %

10.000 - 20.000 28 67 21.000 - 30.000 14 33

Total 42 100 Sumber : Penelitian Lapangan 2012

Berdasarkan Tabel 4.19 di atas diketahui bahwa dari 42 responden,

tenaga kerja responden yang memiliki upah per-hari antara 10.000

sampai 20.000 berjumlah 28 orang dengan persentase sebesar 67%.

Sedangkan tenaga kerja responden yang memiliki upah per-hari

Page 80: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

sebesar 21.000 sampai 30.000 berjumlah 14 orang dengan persentase

sebesar 33%.

10. Hambatan Usaha

Hambatan usaha yang dialami oleh para pedagang Bakpia Pathok

di Kelurahan Ngampilan secara garis besar mencakup 3 hal, yaitu : (i)

keterbatasan modal, (ii) kekurangan tenaga kerja, dan (iii) pemasaran.

Berikut adalag rincian karakteristik responden menurut hambatan yang

dialami :

a. Keterbatasan Modal

Modal adalah faktor yang sangat penting dalam melakukan

sebuah usaha, karena modal merupakan kebutuhan utama dalam

memulai, menjalankan, serta mengembangkan usaha.

Tabel 4.20 Karakteristik Responden Menurut Terbatasnya Modal

Hambatan Jumlah %

Ada 12 29 Tidak Ada 30 71

Total 42 100 Sumber : Penelitian Lapangan 2012 Berdasarkan tabel 4.20 di atas, dapat diketahui bahwa dari

total 42 responden pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan

Ngampilan, yang mengaku memiliki hambatan berupa keterbatasan

modal sebanyak 12 orang dengan persentase sebesar 29%,

sedangkan 30 orang sisanya mengaku tidak memiliki hambatan

berupa keterbatasan modal dengan persentase sebesar 71%.

Page 81: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

b. Kekurangan Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah bagian penduduk yang ikut serta dan

diikutsertakan dalam suatu proses ekonomi, mereka yang benar-

benar bekerja, mereka yang mempunyai pekerjaan dan mencari

pekerjaan lagi atau mereka yang mencari pekerjaan, serta mereka

yang memasuki usia kerja tetapi belum turut aktif dalam proses

produksi. (Sukanto dan Karseno, 1995:20). Semua usaha atau

industri membutuhkan tenaga kerja agar dapat menjalankan

usahanya. Berdasarkan tabel 4.21 di bawah ini dapat diketahui

bahwa dari total 42 responden, terdapat 3 pedagang Bakpia Pathok

di Kelurahan Ngampilan yang mengaku memiliki hambatan

kekurangan tenaga kerja dengan persentase sebesar 7%. Sedangkan

93% sisanya mengaku tidak memiliki hambatan berupa

kekurangan tenaga kerja.

Tabel 4.21 Karakteristik Responden Menurut Kurangnya Tenaga Kerja

Hambatan Jumlah %

Ada 3 7 Tidak Ada 39 93

Total 42 100 Sumber : Penelitian Lapangan 2012

c. Banyaknya Pesaing

Persaingan antara para pedagang merupakan suatu hal yang

wajar, para pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan

dapat dikatakan memiliki tingkat persaingan yang cukup tinggi.

Hal tersebut dikarenakan produk atau barang yang dijual oleh para

Page 82: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

pedagang Bakpia Pathok hampir memiliki karakteristik yang sama.

Semakin tinggi tingkat persaingan menuntut para pedagang agar

berusaha menemukan inovasi untuk produknya agar mendapatkan

keuntungan yang maksimal.

Tabel 4.22 Karakteristik Responden Berdasarkan Banyaknya Pesaing

Hambatan Jumlah %

Ada 17 40 Tidak Ada 25 60

Total 42 100 Sumber : Penelitian Lapangan 2012 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pedagang

yang mengaku memiliki hambatan berupa banyaknya persaingan

sebanyak 17 orang dengan persentase sebesar 40%, sedangkan 25

orang lainnya dengan persentase 60% mengaku tidak memiliki

hambatan tersebut.

d. Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu faktor yang penting untuk

menjaga kelangsungan usaha, termasuk usaha Bakpia Pathok di

Kelurahan Ngampilan. Berdasarkan Tabel 4.23 di bawah ini, dapat

diketahui bahwa pedagang yang mengaku memiliki hambatan

berupa pemasaran produk sebanyak 15 orang dengan persentase

sebesar 36%. Sedangkan 27 pedagang sisanya dari total 42

responden mengaku tidak memiliki hambatan tersebut dengan

persentase sebesar 64%.

Page 83: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Tabel 4.23 Karakteristik Responden Berdasarkan Pemasaran

Hambatan Jumlah %

Ada 15 36 Tidak Ada 27 64

Total 42 100 Sumber : Penelitian Lapangan 2012

C. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Keuntungan

1. Metode Analisis Data

a. Uji Pemilihan Model (Uji MWD)

Pemilihan bentuk fungsi model empirik merupakan

pertanyaan atau masalah empirik (empirical question) yang sangat

penting, hal ini karena teori ekonomi tidak secara spesifik

menunjukkan ataupun mengatakan apakah sebaiknya fungi suatu

model empirik dinyatakan dalam bentuk linear ataukah log-linear

atau bentuk fungi lainnya. Dalam kenyataannya seorang peneliti

biasanya menggunakan feeling langsung menetapkan model regresi

yang digunakan dinyatakan dalam bentuk log-linear, karena bentuk

log-linear diyakini dapat mengurangi tingkat variasi data yang

digunakan. Namun, sebenarnya keyakinan tersebut tidak

sepenuhnya benar karena tidak menutup kemungkinan dalam kasus

tertentu, suatu model regresi akan lebih tepat diregresi dengan

dinyatakan dalam bentuk linear (tanpa log). Oleh karena itu, dalam

melakukan suatu studi empiris, sebaiknya model yang akan

digunakan diuji dahulu, apakah sebaiknya menggunakan bentuk

linear ataukah log-linear.

Page 84: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Dalam studi empirik, biasanya digunakan metode-metode

seperti model transformasi Box-Cox, metode yang dikembangkan

MacKinnon, White, dan Davidson tahun 1983, atau lebih dikenal

dengan MWD test, metode Bara dan mcAleer tahun 1988 atau

disebut pula dengan B-M test dan metode yang dikembangkan

Zarembka tahun 1968.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Metode

MacKinnon, White, dan Davidson (1980) atau MWD Test untuk

melakukan pemilihan bentuk fungsi model, bila Z1 signifikan

secara statistik, maka kita menolak hipotesis yang menyatakan

bahwa model yang benar adalah bentuk linier atau dengan kata lain

model yang benar adalah log-linear. Bila Z2 signifikan secara

statistik, maka kita menolak hipotesis yang menyatakan bahwa

model yang benar adalah bentuk log-linear atau dengan kata lain

model yang benar adalah linear. Hasil Uji MWD adalah sebagai

berikut :

1) Model Linear

Dari hasil Uji MWD tersebut di bawah ini dapat diketahui

bahwa tingkat signifikansi dari varibel Z1 (0.6063) tidak

signifikan, hal tersebut berarti tidak menolak model yang benar

adalah Linear.

Page 85: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Tabel 4.24 Hasil Uji MWD Linier

Dependent Variable: Y Method: Least Squares Date: 01/15/13 Time: 19:25 Sample: 1 42 Included observations: 42

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 672980.0 276822.4 2.431089 0.0205

X1 0.009766 0.009223 1.058804 0.2972 X2 9316.258 4467.173 2.085493 0.0446 X3 3962.139 6267.954 0.632126 0.5315 X4 -29688.59 14624.34 -2.030081 0.0502 X5 21946.98 12768.71 1.718809 0.0947 X6 -13.50034 7.259174 -1.859763 0.0716 Z1 -35530.32 68295.33 -0.520245 0.6063

R-squared 0.415034 Mean dependent var 337857.1

Adjusted R-squared 0.294600 S.D. dependent var 223143.1 S.E. of regression 187413.6 Akaike info criterion 27.28967 Sum squared resid 1.19E+12 Schwarz criterion 27.62065 Log likelihood -565.0830 Hannan-Quinn criter. 27.41099 F-statistic 3.446153 Durbin-Watson stat 2.557788 Prob(F-statistic) 0.006799

Sumber : Hasil Pengolahan Eviews 6.0

2) Model Log-Linear

Dari hasil Uji MWD tersebut di bawah ini dapat diketahui

bahwa tingkat signifikansi dari variabel Z2 (0.1884) tidak

signifikan, hal tersebut berarti bahwa tidak menolak model

yang benar yaitu Log-Linear.

Page 86: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Tabel 4.25 Hasil Uji MWD Log-Linear

Dependent Variable: LOG(Y) Method: Least Squares Date: 01/15/13 Time: 19:27 Sample: 1 42 Included observations: 42

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 24.35430 5.902992 4.125755 0.0002

LOG(X1) 0.004687 0.081728 0.057351 0.9546 LOG(X2) 0.354474 0.173930 2.038031 0.0494 LOG(X3) 0.118533 0.304581 0.389168 0.6996 LOG(X4) -1.389666 0.538280 -2.581678 0.0143 LOG(X5) 0.131796 0.201296 0.654737 0.5170 LOG(X6) -1.004532 0.498218 -2.016251 0.0517

Z2 -2.99E-06 2.23E-06 -1.342334 0.1884 R-squared 0.446989 Mean dependent var 12.48795

Adjusted R-squared 0.333134 S.D. dependent var 0.752185 S.E. of regression 0.614248 Akaike info criterion 2.032808 Sum squared resid 12.82822 Schwarz criterion 2.363792 Log likelihood -34.68896 Hannan-Quinn criter. 2.154127 F-statistic 3.925949 Durbin-Watson stat 2.348558 Prob(F-statistic) 0.003074

Sumber : Hasil Pengolahan Eviews 6.0 Berdasarkan hasil Uji MWD di atas, dengan melihat

tingkat signifikansi dari variabel Z1 yang tidak signifikan yaitu

Z1 = 0.6063 dan Z2 tidak signifikan yaitu Z2 = 0.1884, maka

dapat disimpulkan bahwa model regresi Linier dan model

regresi Log-Linear layak untuk digunakan. Selain ditinjau dari

tingkat signifikansi dari kedua varibel Z1 dan Z2, penentuan

model juga dapat ditinjau dari nilai R2 masing-masing model

yang terbesar. Berdasarkan hasil dari analisis diketahui nilai R2

model Linear sebesar 0.410378 sedangkan R2 model Log-

Linear sebesar 0.417682. Dengan demikian dalam penelitian

ini digunakan model regresi Log-Linear.

Page 87: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Untuk menguji hipotesis menggunakan analisis regresi log-

linear sehingga dapat diketahui bagaimana pengaruh modal

usaha, pengalaman usaha, jam berdagang, pendidikan yang

telah ditempuh pedagang, jumlah tenaga kerja, serta tingkat

upah tenaga kerja pedagang terhadap keuntungan pedagang

Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan. Adapaun hasil regresi

dapat dilihat pada Tabel 4.26 berikut ini :

Tabel 4.26 Hasil Persamaan Regresi Keuntungan

Dependent Variable: LOGY Method: Least Squares Date: 01/21/13 Time: 11:34 Sample: 1 42 Included observations: 42

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 9.604414 2.487142 3.861626 0.0005

LOGX1 0.045218 0.076810 0.588691 0.5598 LOGX2 0.401389 0.172323 2.329286 0.0257 LOGX3 0.112756 0.308020 0.366068 0.7165 LOGX4 -1.092058 0.496087 -2.201343 0.0344 LOGX5 0.201085 0.196781 1.021875 0.3139 LOGX6 -0.916787 0.499537 -1.835275 0.0750

R-squared 0.417682 Mean dependent var 5.423447

Adjusted R-squared 0.317856 S.D. dependent var 0.326670 S.E. of regression 0.269803 Akaike info criterion 0.368763 Sum squared resid 2.547779 Schwarz criterion 0.658375 Log likelihood -0.744022 Hannan-Quinn criter. 0.474917 F-statistic 4.184105 Durbin-Watson stat 2.365379 Prob(F-statistic) 0.002839

Sumber : Hasil Pengolahan Eviews 6.0

Dari hasil analisis di atas dapat diperoleh persamaan regresi

sebagai berikut :

Page 88: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

LOG(Y) = 9.604414 + 0.045218LOG(X1) +

0.401389LOG(X2) + 0.112756LOG(X3) - -

1.092058LOG(X4) + 0.201085LOG(X5) -

0.916787LOG(X6)

Se = (2.487142) (0.076810) (0.172323)

(0.308020) (0.496087) (0.196781)

(0.499537)

t = (3.861626) (0.588691) (2.329286)

(0.366068) (-2.201343) (1.021875)

(-1.835275)

Adjusted R-squared = 0.317856

Di mana :

LOG(Y) = Keuntungan Pedagang Bakpia Pathok

LOG(X1) = Modal Usaha

LOG(X2) = Pengalaman Usaha

LOG(X3) = Waktu Dagang

LOG(X4) = Pendidikan yang telah ditempuh oleh pedagang

LOG(X5) = Jumlah Tenaga Kerja

LOG(X6) = Tingkat Upah Tenaga Kerja

Selanjutnya terhadap hasil analisis regresi dengan model

tersebut dilakukan uji statistik yang meliputi uji t (uji tiap-tiap

individu secara variabel) dan uji F (secara bersama-sama).

Selain itu akan dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi

multikolinearlitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi.

Page 89: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

b. Uji Statistik

Uji statistik dilakukan untuk mengetahui adanya kebenaran

atau kepalsuan dari hipotesis nol. Pengujian hipotesis dapat

dilakukan dengan tiga cara, yaitu :

1) Uji t

Uji t yaitu pengujian terhadap koefisien regresi secara

parsial untuk mengetahui signifikansi masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen. Dalam pengujian ini

menggunakan tingkat signifikan (α) 10% dan df = 42. Adapun

kriteria pengujian uji t adalah membandingkan dengan

membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Selain itu, terdapat

kriteria pengujian lain yaitu dengan melihat nilai probabilitas.

Jika nilai t-probabilitas yang didapatkan lebih kecil dari tingkat

signifikansi 10%, maka nilai parameter yang didapatkan

mempunyai pengaruh yang signifikan, demikian pula

sebaliknya.

Hasil pengujian parameter individual dengan tingkat

signifikansi dapat dilihat pada Tabel 4.27 :

Tabel 4.27 Hasil Uji t (t-test) pada 疥 = 10%

Variabel t-statistic Probabilitas Kesimpulan LOG(X1) 0.588691 0.5598 Tidak Signifikan LOG(X2) 2.329286 0.0257 Signifikan LOG(X3) 0.366068 0.7165 Tidak Signifikan LOG(X4) -2.201343 0.0344 Signifikan LOG(X5) 1.021875 0.3139 Tidak Signifikan LOG(X6) -1.835275 0.0750 Signifikan

Sumber : Hasil Pengolahan Eviews 6.0

Page 90: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Dari Tabel 4.25 di atas, dapat disimpulkan bahwa :

a) Koefisien regresi dari LOG(X1) atau modal usaha

mempunyai nilai probabilitas 0.5598 > 0,1 maka koefisien

regresi tersebut tidak signifikan pada tingkat signifikansi

10%. Dengan kata lain,modal usaha secara statistik tidak

penting (tidak berpengaruh terhadap keuntungan).

b) Koefisien regresi dari LOG(X2) atau pengalaman usaha

mempunyai nilai probabilitas 0.0257 < 0,1 maka koefisien

regresi tersebut signifikan pada tingkat signifikansi 10%.

Dengan kata lain, pengalaman usaha secara statistik penting

(berpengaruh terhadap keuntungan).

c) Koefisien regresi dari LOG(X3) atau jam dagang

mempunyai nilai probabilitas 0.7165 > 0,1 maka koefisien

regresi tersebut tidak signifikan pada tingkat signifikansi

10%. Dengan kata lain,jam dagang secara statistik tidak

penting (tidak berpengaruh terhadap keuntungan).

d) Koefisien regresi dari LOG(X4) atau pendidikan yang telah

ditempuh pedagang mempunyai nilai probabilitas 0.0344 <

0,1 maka koefisien regresi tersebut signifikan pada tingkat

signifikansi 10%. Dengan kata lain, pendidikan yang telah

ditempuh pedagang secara statistik penting (berpengaruh

terhadap keuntungan).

e) Koefisien regresi dari LOG(X5) atau jumlah tenaga kerja

mempunyai nilai probabilitas 0.3139 < 0,1 maka koefisien

Page 91: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

regresi tersebut signifikan pada tingkat signifikansi 10%.

Dengan kata lain, jumlah tenaga kerja pedagang secara

statistik tidak penting (tidak berpengaruh terhadap

keuntungan).

f) Koefisien regresi dari LOG(X6) atau upah tenaga kerja

mempunyai nilai probabilitas 0.0750 < 0,1 maka koefisien

regresi tersebut signifikan pada tingkat signifikansi 10%.

Dengan kata lain, upah tenaga kerja pedagang secara

statistik penting (berpengaruh terhadap keuntungan).

2) Uji F

Uji F adalah uji terhadap koefisien regresi parsial secara

bersama-sama. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah

variabel independen yang ada secara bersama-sama

mempengaruhi variabel dependennya atau untuk mengetahui

apakah persamaan model cukup eksis untuk digunakan.

Uji F pada penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi

10%. Kriteria dari uji F adalah jika nilai t-probabilitas yang

didapatkan lebih kecil dari tingkat signifikansi 10%, maka

secara bersama-sama variabel bebas berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel terikatnya, demikian pula

sebaliknya.

Nilai probabilitas (F-statistik) dalam model persamaan

tersebut adalah 0.002839 yang berarti signifikan pada tingkat

signifikansi 10%.

Page 92: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

3) Uji Koefisien Determinasi R2

Koefisien Determinasi R2 digunakan untuk mengetahui

seberapa jauh variasi dari variabel independen dapat

menerangkan dengan baik variasi dari variabel dependen.

Berdasarkan tabel 4.24, nilai R2 didapat 0.417682. Ini

berarti sekitar 41.76% variasi variabel dapat dijelaskan dalam

model dan sisanya sekitar 58.24% dijelaskan oleh variabel

diluar model.

c. Uji Asumsi Klasik

Persamaan yang baik dalam ekonometrika harus memiliki

sifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) (Gujarati,1999:153).

Untuk mengetahui apakah persamaan sudah memiliki sifat BLUE

maka perlu dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi

multikolinearitas, heteroskedatisitas dan autokorelasi. Uji asumsi

klasik yang digunakan adalah :

1) Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah suatu kondisi dimana terdapat

korelasi atau hubungan antar variabel independen. Cara untuk

mendeteksi ada tidaknya multikolineritas salah satunya dengan

metode Klein, yaitu dengan membandingkan R2 (koefisien

determinasi) regresi awal dengan R2 (koefisien korelasi antar

variabel independen).

Dengan kriteria pengujian:

1). Jika nilai R2 > R2 awal maka ada masalah multikolinearitas

Page 93: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

2). Jika nilai R2 < R2 awal maka tidak ada masalah

multikolinearitas

Jika dalam model tersebut terdapat multikolinearitas maka

model tersebut memiliki kesalahan standar yang besar sehingga

koefisien tidak dapat ditaksir dengan ketepatan tinggi.

Tabel 4.28 Uji Multikolinearitas

Model Nilai R2 Kesimpulan R2

LOGX1 0.158112 0.417682 Bebas multikolinearitas

R2 LOGX2

0.153283 0.417682 Bebas multikolinearitas

R2 LOGX3 0.153598 0.417682 Bebas multikolinearitas

R2 LOGX4

0.254457 0.417682 Bebas Multikolinearitas

R2 LOGX5 0.356703 0.417682 Bebas Multikolinearitas

R2 LOGX6

0.067426 0.417682 Bebas Multikolinearitas

Sumber : Hasil Pengolahan Eviews 6.0 Karena nilai R2

LOGX1, LOGX2, LOGX3, LOGX4,

LOGX5, dan LOGX6 lebih kecil dari R2 model pertama, maka

dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas dalam model

atau variabel independen tidak saling berkorelasi.

2) Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi jika muncul dalam fungsi regresi

yang mempunyai varian yang tidak sama sehingga penaksir

OLS tidak efisien baik dalam sampel kecil maupun besar

(tetapi masih tetap bias dan konsisten).

Page 94: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Salah satu cara untuk mendeteksi Heteroskedastisitas

adalah dengan uji white-heteroskedasticity yang diperoleh

dalam program Eviews 6.0.

Hasil uji Heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 4.29 Uji Heteroskedastisitas

White Heteroskedasticity Test:

F-statistic 1.284296 Probability 0.2706

Obs*R-squared 7.578427 Probability 0.8258 Sumber : Hasil Pengolahan Eviews 6.0 Kesimpulan :

X2 = (df = 6, α = 10%) = 12.5916 > Obs*R2 (12.5916 >

7.578427) berarti disimpulkan bahwa tidak ada masalah

heteroskedastisitas.

3) Uji Autokorelasi

Autokorelasi dapat didefinisikan adanya korelasi antara

unsur-unsur variabel pengganggu sehingga penaksir tidak lagi

efisien baik dalam sampel kecil ataupun sampel besar. Dalam

penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya masalah

autokorelasi akan digunakan Lagrange Multiplier Test.

Uji dilakukan dengan meregresi semua variabel bebas dan

variabel tak bebas, kemudian dilakukan uji Breusch-Godfrey

Serial Correlation LM Test terhadap residu hasil model

tersebut. Dari model tersebut akan diperoleh nilai (n-1) R2

untuk kemudian dibandingkan dengan X2 dengan derajat

Page 95: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

kebebasan 1 dalam tabel statistic (Chi Square) menggunakan

tingkat signifikansi 10%.

Kriteria pengujiannya adalah jika nilai probabilitas Obs*R-

squared lebih besar dari 0,1, maka tidak terdapat masalah

autokorelasi dan sebaliknya bila nilai probabilitas Obs*R-

squared lebih kecil dari 0,1, maka terdapat masalah

autokorelasi.

Tabel 4.30 Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 0.886953 Probability 0.4215

Obs*R-squared 2.142528 Probability 0.3426 Sumber : Hasil Pengolahan Eviews 6 Berdasarkan Tabel 4.28 di atas dapat diketahui bahwa nilai

Obs*R-squared > 0,1 (2.142528 > 0,1) sehingga tidak terjadi

masalah autokorelasi.

2. Interpretasi Secara Ekonomi

Dari hasil analisis dan pembahasan di atas, dapat diinterpretasikan

bahwa secara ekonomi keuntungan pedagang Bakpia Pathok di

Kelurahan Ngampilan Yogyakarta adalah sebagai berikut :

a. Pengaruh Modal Usaha terhadap Tingkat Keuntungan Pedagang

Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan

Berdasarkan hasil analisis regresi model log-linear

diketahui t statistik dari variabel modal usaha 0.588691 dengan

nilai koefisien regresi sebesar 0.045218 dan tidak signifikan pada

Page 96: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

tingkat signifikasi 10% yang ditunjukkan dengan probabilitas

tingkat signifikan sebesar 0.5598. Hal tersebut disebabkan karena

rata-rata modal usaha pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan

Ngampilan adalah sama sehingga tidak berpengaruh pada

keuntungan. Yang mempengaruhi keuntungan adalah jika

pedagang Bakpia Pathok mampu memanfaatkan modal usaha guna

mengembangkan usahanya secara maksimal sehingga keuntungan

yang diperoleh dapat optimal pula.

b. Pengaruh Pengalaman Usaha terhadap Tingkat Keuntungan

Pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan

Berdasarkan hasil analisis regresi model log-linear

diketahui t statistik dari variabel pengalaman usaha 2.329286

dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.401389 dan signifikan

pada tingkat signifikasi 10% yang ditunjukkan dengan probabilitas

tingkat signifikan sebesar 0.0257. Hal ini berarti apabila variabel

lain konstan, maka setiap perubahan yang terjadi pada variabel

pengalaman usaha sebesar 1% akan menyebabkan perubahan

keuntungan pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan

sebesar 0.401389 %.

c. Pengaruh Jam Dagang terhadap Tingkat Keuntungan Pedagang

Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan

Berdasarkan hasil analisis regresi model log-linear

diketahui t statistik dari variabel jam berdagang 0.366068 dengan

nilai koefisien regresi sebesar 0.112756 dan tidak signifikan pada

Page 97: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

tingkat signifikasi 10% yang ditunjukkan dengan probabilitas

tingkat signifikan sebesar 0.7165. Dalam penelitian ini jumlah jam

dagang terlama adalah 24 jam dan tersedikit adalah 8 jam sehari,

perbandingan tersebut tidak berpengaruh terhadap keuntungan

pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan dikarenakan

rata-rata orang atau calon pembeli akan beristirahat pada malam

hari sehingga mayoritas pada malam hari para pedagang Bakpia

Pathok tidak mendapatkan pemasukan sehingga tidak menambah

keuntungan.

d. Pengaruh Pendidikan yang Telah Ditempuh Pedagang terhadap

Tingkat Keuntungan Pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan

Ngampilan

Berdasarkan hasil analisis regresi model log-linear

diketahui t statistik dari variabel pendidikan yang telah ditempuh

pedagang -2.201343 dengan nilai koefisien regresi sebesar -

1.092058 dan signifikan pada tingkat signifikasi 10% yang

ditunjukkan dengan probabilitas tingkat signifikan sebesar 0.0344.

Hal ini berarti apabila variabel lain konstan, maka setiap perubahan

yang terjadi pada variabel pendidikan yang telah ditempuh

pedagang sebesar 1% akan menyebabkan perubahan keuntungan

pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan menurun

sebesar -1.092058%. Hal tersebut dikarenakan pendidikan tertinggi

yang telah ditempuh para pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan

Ngampilan jika tidak dimanfaatkan secara maksimal untuk

Page 98: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

pengembangan usaha (misal: menjalin kerjasama dengan pedagang

atau pihak lain) akan berpengaruh terhadap tingkat keuntungan

yang mengalami penurunan.

e. Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja Pedagang terhadap Tingkat

Keuntungan Pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan

Berdasarkan hasil analisis regresi model log-linear

diketahui t statistik dari variabel jumlah tenaga kerja 1.021875

dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.201085 dan tidak

signifikan pada tingkat signifikasi 10% yang ditunjukkan dengan

probabilitas tingkat signifikan sebesar 0.3139. Penerimaan tenaga

kerja tentu disesuaikan dengan seberapa besar skala penjual Bakpia

Pathok sehingga faktor jumlah tenaga kerja tidak mempengaruhi

keuntungan pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan.

f. Pengaruh Tingkat Upah Tenaga Kerja Pedagang terhadap Tingkat

Keuntungan Pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan Ngampilan

Berdasarkan hasil analisis regresi model log-linear

diketahui t statistik dari variabel tingkat upah -1.835275 dengan

nilai koefisien regresi sebesar -0.916787 dan signifikan pada

tingkat signifikasi 10% yang ditunjukkan dengan probabilitas

tingkat signifikan sebesar 0.0750. Hal ini berarti apabila variabel

lain konstan, maka setiap perubahan yang terjadi pada variabel

tingkat upah tenaga kerja sebesar 1% akan menyebabkan

perubahan keuntungan pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan

Ngampilan menurun sebesar -0.916787 %. Hal tersebut

Page 99: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

dikarenakan jika tingkat upah yang diberikan kepada tenaga kerja

semakin tinggi sementara hasil atau keuntungan yang diperoleh

pedagang Bakpia Pathok tetap, maka tentu saja hal tersebut dapat

menyebabkan keuntungan mengalami penurunan.

Page 100: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil regresi, analisis statistik dengan menggunakan uji t,

diketahui bahwa variabel modal usaha, waktu dagang, dan jumlah

tenaga kerja tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

besarnya keuntungan pedagang Bakpia Pathok di Kelurahan

Ngampilan, jadi hipotesis yang menyatakan bahwa variabel modal

usaha yang dibutuhkan, waktu dagang, dan jumlah tenaga kerja

pedagang mempunyai pengaruh terhadap keuntungan ternyata tidak

terbukti.

2. Berdasarkan hasil regresi, analisis statistik dengan menggunakan uji t,

diketahui bahwa variabel pengalaman usaha, pendidikan yang telah

ditempuh, dan tingkat upah tenaga kerja pedagang Bakpia Pathok di

Kelurahan Ngampilan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

besarnya keuntungan pedagang , jadi hipotesis yang menyatakan

bahwa variabel pengalaman usaha, pendidikan yang telah ditempuh

pedagang, dan tingkat upah tenaga kerja pedagang mempunyai

pengaruh terhadap keuntungan ternyata terbukti mempunyai pengaruh

positif.

Page 101: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

B. Saran – saran

1. Untuk meningkatkan keuntungan usaha, para pedagang Bakpia

Pathok di Kelurahan Ngampilan disarankan untuk lebih

meningkatkan keterampilan baik dalam bidang kewirausahaan dan

inovasi produk agar minat konsumen bertambah dan keuntungan

usaha dapat optimal. Selain itu para pedagang Bakpia Pathok di

Kelurahan Ngampilan harus menambah pengetahuan atau

pendidikan mengenai bisnis makanan.

2. Paguyuban yang telah ada hendaknya lebih diaktifkan dan lebih

dioptimalkan fungsinya sehingga dapat meningkatkan skala

ekonomi dari masing-masing unit usaha, selain itu dapat

meminimumkan terjadinya persaingan yang tidak sehat, dan

dengan paguyuban tersebut hubungan kekerabatan antara pedagang

Bakpia Pathok dapat terjalin dengan baik.

3. Sebagai usaha kuliner yang terjun kedalam pangsa pasar yang

tergolong memiliki banyak pesaing, memang bukanlah perkara

yang mudah. Namun, para pengusaha kuliner harus terus

bereksplorasi terhadap perubahan jaman dan keinginan konsumen.

Hendaknya komunikasi pemasaran yang dilakukan terus menerus

selalu diperbarui, agar masyarakat menjadi paham perbedaan

karakteristik dari produk yang dimiliki dengan produk dari

pesaingnya. Hal tersebut penting sebagai identitas dari perusahaan

atau merek itu sendiri.

Page 102: perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id ANALISIS FAKTOR .../Analisis-Faktor-yang...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEUNTUNGAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

4. Pengembangan industri Bakpia Pathok khususnya yang berbasis

kampung dapat menggerakkan ekonomi kampung serta dapat

memberdayakan warga masyarakat secara mandiri. Kemandirian

kampung menjadi keharusan untuk dapat mengembangkan industri

Bakpia Pathok tersebut.