diet pada psien gjk

15
PENATALAKSANAAN DIET PADA PASIEN GAGAL JANTUNG OLEH : KELOMPOK 1 Nama Anggota : Dediansyah Elva Dwi Lolon Erlin Palinggi’ Fransiska Wae Idawanti Rema Mariana Rista J Kelas : IIB / DIII

Upload: lusia-henny-mariati

Post on 24-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

diet penyakit jantung

TRANSCRIPT

PENATALAKSANAAN DIET PADA PASIENGAGAL JANTUNG

OLEH :KELOMPOK 1Nama Anggota : Dediansyah Elva Dwi Lolon Erlin Palinggi Fransiska Wae Idawanti Rema Mariana Rista JKelas : IIB / DIII

STIK STELLA MARIS MAKASSARPROGRAM DIII KEPERAWATAN2011/2012KATA PENGANTARPuji syukur patut kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan baik.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing kami yaitu Ibu Sri Kombong, S.Kep. Ns yang telah membimbing kami dalam penyelesaian Makalah ini.Tak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang ikut berpartisipasi dalam membantu pembuatan makalah ini, sehingga bisa terselesaikan tepat pada waktunya. Mahasiswa diajurkan untuk dapat membuat dokumentasi keperawatan sebagai bagian dari tugas keperawatan. Dan dalam makalah kami ini, kami dengan semampunya telah membuat makalah mengenai Penatalaksanaan Diet Pada Penyakit Gagal Jantung.Pada makalah ini, kami sudah berusaha membuat dengan sebaik-baiknya dan menggunakan bahasa yang baik. Kami berharap agar makalah ini dapat digunakan oleh teman-teman yang lain dalam membantu mengetahui sedikit tentang diet pada penyakit jantung. Kami menyadari bahwa, walaupun kami sudah berusaha sekuat kemampuan yang maksimal, makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi tercapainya kesempurnaan makalah ini.

Makassar, November 2011

PENATALAKSANAAN DIET PADA PASIEN GAGAL JANTUNG

1. PENGERTIANGagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi untuk metabolisme tubuh. Gagal jantung adalah keadaan patologis ketika jantung sebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan.

2. ETIOLOGI Kelainan otot jantung Artherosklerosis koroner Hipertensi sistemik atau pulmonal Peradangan dan penyakit miokardium Penyakit jantung lain seperti stenosis katup semilunar, tamponade perikardium, perikarditis, konstruktif, stenosis katup AV Faktor sistemik seperti demam, tirotoksikosis, hipoksia dan anemia3. PATOFISIOLOGIKelainan fungsi otot jantung disebabkan karena aterosklerosis koroner, hipertensi aterial dan penyakit otot degeneratif atau inflamasi. Aterosklerosis koroner mengakibatkan disfungsi mokardium karena terganggunya aliran darah ke otot jantung. Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam laktat). Infark miokardium biasanya mendahului terjadinya gagal jantung. Hipertensi sistemik atau pulmonal (peningkatan afterload) meningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya mengakibatkan hipertropi serabut otot jantung. Efek tersebut (hipertrofi miokard) dapat dianggap sebagai mekanisme kompensasi karena akan meningkatkan kontraktilitas jantung. Tetapi untuk alasan tidak jelas, hipertropi otot jantung tadi tidak dapat berfungsi secara normal dan akhirnya akan terjadi gagal jantung. Peradangan dan penyakit miokardium degenaratif berhubungan dengan gagal jantung karena kondisi ini secara langsung merusak serabut jantung. Menyebabkan kontraktilitas menurun. Ventrikel kanan dan kiri dapat mengalami kegagalan secara terpisah. Gagal ventrikel kiri paling sering mendahului gagal ventrikel kanan. Gagal ventrikel kiri murni sinonim dengan edema paru akut. Karena curah ventrikel berpasangan, maka kegagalan salah satu ventrikel dapat mengakibatkan penurunan perfusi jaringan. *Gagal Jantung Kiri Kongesti paru menonjol pada gagal jantung kiri, karena ventrikel kiri tidak mampu memompa darah yang datang dari paru. Peningkatan tekanan dalam sirkulasi paru menyebabkan cairan terdorong ke jaringan paru. Disamping dapat terjadi akibat penimbunan cairan dalam alveoli yang mengganggu pertukaran gas. Mudah lelah dapat terjadi akibat curah jantung yang kurang menghambat jaringan dari sirkulasi normal dan O2 serta menurunnya pembuangan sisa hasil katabolisme, juga terjadi akibat meningkatnya energi yang digunakan untuk bernapas dan insomnia yang terjadi akibat distres pernapasan dan batuk. *Gagal Jantung Kanan Bila ventrikel kanan gagal yang menonjol adalah kongesti viscera dan jaringan perifer. Hal ini terjadi karena sisi kanan jantung tidak mampu mengosongkan volume darah dengan adekuat sehingga tidak dapat mengakomodasikan semua darah yang secara normal kembali dari sirkulasi vena.

4. MANIFESTASI KLINIKa.Gagal jantung kanan -Edema perifer-BB meningkat -Ascites -Hepatomegali -Distensi vena jugularis -Fatigue, nausea-Anoreksia dan kembung -Nyeri kuadran kanan atas abdomen

b.Gagal jantung kiri -Dispnea -Takikardia-Batuk -Crackels (edema paru)-Fatique (mudah lelah)-Nocturia

DIET PADA GAGAL JANTUNGGambaran Umum :Penyakit Jantung terjadi akibat proses berkelanjutan, di mana jantung secara berangsur kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsi secara normal. Pada awal penyakit, jantung mampu mengkompensasi ketidakefisensian fungsinya dan mempertahankan sirkulasi darah yang normal melalui pembesaran dan peningkatan denyut nadi.Dalam keadaan tidak terkompensasi, sirkulasi darah yang tidak normal menyebabkan sesak nafas, rasa lelah, dan rasa sakit di daerah jantung. Berkurangnya aliran darah dapat menyebabkan kelainan pada fungsi ginjal, hati, otak, serta tekanan darah, yang berakibat terjadinya resorpsi natrium. Hal ini akhirnya menimbulkan edema. Penyakit jantung menjadi akut bila disertai infeksi (Endocarditis atau Carditis), gagal jantung, setelah Miocard Infarct, dan setelah operasi jantung.

Tujuan Diet Penyakit Jantung :1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung2. Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk3. Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air

Syarat Diet :1. Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal2. Protein cukup yaitu 0,8 g/kg BB3. Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energy total, 10% berasal dari lemak jenuh, dan 10-15% lemak tidak jenuh4. Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan dislipidemia5. Vitamin dan mineral cukup. Hindari penggunaan suplemen kalium, kalsium, dan magnesium jika diperlukan6. Garam rendah, 2-3 g/hari, jika diserrtai hipertensi atau edema7. Makanan rendah cerna dan tidak menimbulkan gas8. Serat cukup untuk menghindari konstipasi9. Cairan cukup,+ 2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan10. Bentuk makanan disesuaikan dengan kedaan penyakit, diberikan dalam porsi kecil11. Bila kebutuhan gizi dapat dipenuhi melalui makanan dapat diberikan tambahan berupa makanan enteral, parenteral, atau suplemen gizi

Jenis Diet dan Indikasi Pemberian1. Diet Jantung IDiet jantung I diberikan kepada pasien penyakit jantung akut seperti Myocard Infarct (MCl) atau Dekompensasi Kordis berat. Diet diberikan berupa 1 1,5 liter cairan / hari selama 1 2 hari pertama bila pasien dapat menerimanya. Diet ini sangat rendah energy dan semua zat gizi, sehingga sebaiknya hanya diberikan selama 1-3 hari.

2. Diet Jantung IIDiet Jantung II diberikan dalam bentuk makanan saring atau lunak. Diet diberikan sebagai perpindahan dari diet Jantung I, atau setelah fase akut dapat diatasi. Jika disertai hipertensi dan / edema, diberikan sebagai Diet Jantung II Garam Rendah. Diet ini rendah energi, protein, kalsium, dan tiamin.

3. Diet Jantung IIIDiet Jantung III diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa. Diet diberikan sebagai perpindahan dari diet Jantung II atau kepada pasien jantung dengan kondisi yang tidak terlalu berat. Jika disertai hipertensi atau edema, diberikan sebagai diet jantung III Garam Rendah. Diet ini rendah energi dan kalsium, tetapi cukup zat gizi lain.

4. Diet Jantung IVDiet Jantung IV diberikan dalam bentuk makanan biasa. Diet diberikan sebagai perpindahan dari Diet Jantung III atau kepada pasien jantung denga keadaan ringan. Jika disertai hipertensi atau edema, diberikan sebagai Diet Jantung IV Garam Rendah. Diet ini cukup energi dan zat gizi lain, kecuali kalsium.

Prinsip Diet :Terapi gizi bagi pasien-pasien gagal jantung kongestif (dekompensasi jantung) harus berfokus pada keseimbangan status cairan dan elektrolit: Pemantauan status kalium jika pasien mendapatkan terapi diuretik; pada hipokalemia, kalium dapat diberikan dalam bentuk makanan yang banyak mengandung kalium seperti air kacang hijau atau suplemen kalium.

Pembatasan asupan garam (natrium) hingga 2-3 g natrium per hari (konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan retensi cairan sehingga menambah berat gejala edema yang biasa terjadi pada dekompensasi jantung). Diet rendah natrium merupakan kontraindikasi pada salt-depleting renal diseases seperti pielonefritis yang mengganggu fungsi tubulus ginjal dalam menyerap natrium.

Penyesuaian pembatasan cairan dilakukan menurut:(a) respons pasien terhadap pengobatan(b) kepatuhan terhadap pembatasan natrium(c) intensitas/progresivitas penyakit

Bahan Makanan Yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan1. Sumber karbohidratDianjurkan: beras ditim atau disaring; roti, mi, kentang, makaroni, biscuit, tepung beras/terigu/sagu aren/sagu ambon, kentang, gula pasir, gula merah, madu dan sirupTidak Dianjurkan:makanan yang mengandung gas atau alcohol, seperti; ubi, singkong, tape singkong, dan tape ketan

2. Sumber protein hewaniDianjurkan:daging sapi, ayam dengan lemak rendah; ikan, telur, susu rendah lemak dalam jumlah yang telah ditentukanTidak dianjurkan:daging sapid an ayam yang berlemak;gajih, sosis ham, hati, babat, otak, kepiting dan kerang-kerangan, keju dan susu penuh

3. Sumber protein nabatiDianjurkan:kacang-kacangan kering, seperti kacang kedelai dan hasil olahnya, seperti tahu dan tempeTidak Dianjurkan:kacang-kacangan kering yang mengandung lemak cukup tinggi sepeti kacang tanah, kacang mete, dan kacang bogor.

4. SayuranDianjurkan:sayuran yang tidak mengandung gas, seperti: bayam, kangkung, kacang buncis, kacang panjang, wortel, tomat, labu siam, dan tauge.Tidak dianjurkan:semua sayuran yang mengandung Gas, seperti : kol, kembang kol, lobak, sawi, dan nangka muda.

5. Buah-buahanDianjurkan:semua buah-buahan segar, seperti: pisang, papaya, jeruk, apel, melon, semangka dan sawo.Tidak dianjurkan:buah-buahan segar yang mengandung alcohol atau gas, seperti : durian dan nangka matang.

6. LemakDianjurkan:minyak jagung, minyak kedelai, margarine, mentega dalam jumlah terbatas dan tidak untuk menggoreng tetapi untuk menumis, kelapa atau santan encer dalam jumlah terbatas.Tidak dianjurkan:minyak kelapa dan minyak kelapa sawit; santan kental.

7. MinumanDianjurkan:teh encer, coklat, sirupTidak dianjurkan:teh/kopi kental, minuman yang mengandung soda dan alcohol, seperti bir dan wiski8. BumbuDianjurkan:semua bumbu selain bumbu tajam dalam jumlah terbatasTidak dianjurkan:Lombok, cabe rawit, dan bumbu-bumbu lain yang tajam

Pendidikan kesehatan yang menyangkut penyakit, prognosis, obat-obatan serta pencegahan kekambuhan: Menjelaskan tentang perjalanan penyakit dan prognosisnya Menjelaskan tentang kegunaan obat-obatan yang digunakan, serta memberikan jadwal pemberian obat Merubah gaya hidup / kebiasaan yang salah : merokok, stress, kerja berat, minum alkohol, makanan tinggi lemak dan kolesterol Menjelaskan tentang tanda-tanda serta gejala yang menyokong terjadinya gagal jantung,terutama yang berhubungan dengan kelelahan, lekas capai, berdebar-debar, sesak nafas, anoreksia, keringat dingin Menganjurkan untuk kontrol secara teratur walaupun tanpa gejala Memberikan dukungan mental sehingga klien dapat menerima dirinya secara nyata/realitas akan dirinya baikDAFTAR PUSTAKA

Almatsier.S (2004), Penuntun Diet. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama;Jakarta

www.google.com//diakses tanggal 14 November 2011