diare kronik.ppt
TRANSCRIPT
Diare Kronik
DEFINISI Diare secara luas didefinisikan
sebagai pasase abnormal dari cairan atau feses yang tidak berbentuk dengan frekuensi yang meningkat.
Untuk dewasa, feses dengan berat lebih dari 200 g/hari termasuk diare.
Diare disebut akut apabila durasinya <2 minggu, persisten jika 2-4 minggu, kronik >4 minggu
Etiologi
Biasanya bukan disebabkan infeksi Etiologi diare kronik dapat
diklasifikasikan menjadi tujuh berdasarkan patofisiologi
Diare Sekretorik Peningkatan sekresi usus atau penurunan
absorpsi menyebabkan diare dengan volume feses yang banyak (>1 liter/hari) dengan osmotic gap yang normal.
Perubahan tidak terlalu berarti jika berpuasa, dehidrasi dan gangguan elektrolit mungkin terjadi.
Penyebabnya termasuk tumor endokrin (stimulasi usus atau sekresi pankreas), malabsorpsi garam empedu, infeksi bakteri (persisten) dan laxative abuse
2. Diare secretory Enterotoxin activates adenylate cyclase mengubah ATP jadi cAMP sekresi aktif air, Na, Cl, K, HCO3 ke lumen
usus diare
Diare Osmotik Disebabkan oleh ingesti atau malabsorpsi
dari bahan yang bersifat osmotik aktif Penyebab yang paling sering adalah
defisiensi disakaridase (laktase) dan laxative abuse
Diare osmotik membaik dengan puasa. Diare osmotik yang disebabkan oleh
malabsorpsi karbohidrat ditandai dengan distensi abdomen, kembung, dan flatus karena peningkatan gas dalam usus
Diare osmotik yang disebabkan oleh malabsorpsi lemak ditandai dengan lemak dalam feses > 7 g/hari
Antara gejala yang menyeertai malabsorpsi lemak adalah penurunan berat badan dan kekurangan nutrisi
Patophysiology1. Osmotik diarrhea- Disebabkan karena adanya nonabsorbable solutes di GI tract tek. osmotik ↑ pada lumen usus menarik cairan dari intrasel ke lumen usus
watery diare
- Monosakarida = diabsorpsi baik oleh usus secara pasif/transport aktif Na
Disakarida = harus dihidrolisis oleh enzim disakaridase yang dihasilkan oleh sel mukosa
Defisiensi enzim disakaridase Tidak dapat absorpsi disakarida difermentasikan oleh flora
usus osmotik overload asam laktat gas
hidrogen diare osmotik pH feses perut
kembung, breath
hidrogen test (+)
perianal rash
Perbedaan diare omosis dan sekretoris
Indikator Diare
Osmosis
Diare
Sekretoris
Volume Usus <200 mL/hari >200
mL/hari
Respon
terhadap puasa
Diare berhenti Diare terus
Na+ Feses Positif Negatif
pH Feses < 5 >6
Diare Inflamatorik Diare pada sebagian besar pasien
dengan radang usus (inlammatory bowel disease) seperti kolitis ulserativa, penyakit Chron
Gejala bervariasi termasuk nyeri perut, demam, berat badan menurun, dan hematochezia
Pada pemeriksaan feses boleh terdapat lekosit
Gangguan Motilitas Motilitas abnormal usus sekunder dari
penyakit sistemik atau pembedahan dapat menyebabkan diare karena waktu transit yang sebentar atau stasis dari isi usus menyebabkan malabsorpsi.
Penyebab yang paling sering untuk diare kronik adalah Irritabe Bowel Syndrome
Diare Factitious
Diare ini terjadi pada pasien yang diduga memiliki riwayat penyakit psikiatrik atau tanpa riwayat penyakit diare sebelumnya.
Penyebabnya dapat berupa infeksi intestinal,penggunaan yang salah terhadap laksatif.
Pasien ini umumnya wanita dengan diare kronik berat, nyeri abdomen, berat badan menurun, oedem perifer dan hipokalemia.
Kejadian ini terjadi pada sekitar 15 % pasien diare kronik
PENDEKATAN DIAGNOSTIK Pendekatan diagnostik diare kronik,
anamnesa dan pemeriksaan fisik yang teliti dapat mendasari kategori patofisiologi yang menuntun diagnosa kerja.
Penilaian awal harus menilai karakteristik diare, termasuk volume, lendir, darah, flatus, kram, tenesmus, durasi,frekuensi, efek puasa, stress, dan efek makanan tertentu (seperti produk susu, gandum,laksatif, buah)
Terdapat empat fase evaluasi pasien dengan diare kronik.
Fase I Anamnesa termasuk jumlah makanan yang dimakan perhari
Pemeriksaan fisik termasuk status nutrisi Pemeriksaan feses (pH, substansi
perduksi, smear WBC, lemak, ova, dan parasit)
Kultur feses Lab Darah (Hitung darah lengkap, LED,
elektrolit, BUN, dan kreatinin.Fase II Klorida keringat
Pengumpulan feses 72 jam untuk determinasi lemak
Pemeriksaan Elektrolit feses, osmolaritas Feses untuk phenolphthalein, magnesium
sulfate, dan fosfat. Test Nafas H2
Fase III Endoskopi Biopsi Sigmoidoskopi atau kolonoskopi Test barium
Fase IV Pemeriksaan hormon, Peptida vasokatif, gastrin, dan sekretin.
Initial management based on accompanying symptoms or features
Evaluation based on findings from a limited age appropriate screen for organic disease. p.r., per rectum; bm, bowel movement; IBS, irritable bowel syndrome; Hb, hemoglobin; Alb, albumin; MCV, mean corpuscular volume; MCH, mean corpuscular hemoglobin; OSM, osmolality
PENGOBATAN Pengobatan diare kronik ditujuan
terhadap penyakit yang mendasari. Agen antidiare dapat digunakan pada
diare kronik. Opiat mungkin dapat digunakan
dengan amanpada keadaan gejala stabil.
1. Loperamid : 4 mg dosis awal, kemudian 2 mg setiap mencret. Dosis maksimum 16mg/hari
2. Dhypenoxylat dengan atropin: diberikan 3-4 kali per hari
3. Kodein,paregoric : Disebabkan memiliki potensi additif, obat ini sebaiknya dihindari.Kecuali pada keadaan diare yang intractable. Kodein dapat diberikan dengan dosis 15-60 mg setiap 4 jam. Paregoric diberikan 4-8 ml
4. Klonidin: α-2 adrenergic agonis yang menghambat sekresi elektrolit intestinal.Diberikan 0,1-0,2 mg/hari selama 7 hari. Bermanfaat pada pasien dengan diare sekretori, kriptospdidiosis dan diabetes
5. Octreotide: Suatu analog somatostatin yang menstimulasi cairan instestinaldanabsorbsi elektrolit dan menghambat sekresi melalui pelepasan peptidagastrointestinal. Berguna pada pengobatan diare sekretori yang disebabkan oleh VIPoma dan tumor carcinoid dan pada beberapa kasus diare kronik yang berkaitandengan AIDS. Dosis efektif 50mg- 250mg sub kutan tiga kali sehari
6. Cholestiramin: Garam empedu yang mengikat resin, berguna pada pasiendiaresekunder karena garam empedu akibat reseksi intestinal atau penyakit ileum.Dosis 4 gr 1 s/d 3 kali sehari.
Dehidrasi Dehidrasi ringan ( hilang cairan 2-5%BB) :
turgor kurang, suara serak( vox cholerica) Dehidrasi sedang ( hilang cairan 5-8%BB) :
turgor buruk, pasien jatuh dalam pre-shock/shock, nadi cepat, nafas cepat dan dalam
Dehidrasi berat ( hilang cairan 8-10%BB ) : tanda dehidrasi sedang + kesadaran menurun (apatis-koma), otot-otot kaku, cyanosis
REHIDRASIRL, NaCl, OralitMetode Pierce berdasarkan kriteria klinis:
- Dehidrasi ringan, kebutuhan cairan 5% X KgBB
- Dehidrasi sedang, kebutuhan cairan 8% X KgBB
- Dehidrasi berat, kebutuhan cairan 10% X KgBBMetode Daldiyono berdasarkan keadaan klinis yang diberikan penilaian/skor sebagai berikut
Pemeriksaan Skor
Rasa haus/muntah 1
Suara serak 2
Kesadaran apatis 1
Kesadaran somnolen, sopor atau koma
2
Tekanan darah sistolik 60-90 mmHg
1
Tekanan darah sistolik < 60 mmHg
2
Frekwensi Nadi > 120 x/menit 1
Frekwensi nafas > 30 x/menit 1
Turgor kulit menurun 1
Facies cholerica/wajah keriput 2
Ekstremitas dingin 1
Washer’s woman’s hand 1
Sianosis 2
Umur 50-60 tahun -1
Umur > 60 tahun -2
Metode DaldiyonoMetode Daldiyono
Kebutuhan cairan = Skor x 10% x BB (Kg) x 1L 15
TERIMA KASIH