ppt referat rinitis kronik.ppt

25
Rinitis Kronis Disusun oleh : Sally Novi Syah Halim 406147002 Pembimbing : Dr. Yohanis Yan Runtung, Sp. THT Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Periode 02 Februari – 07 Maret 2015 Rumah Sakit Pelabuhan – Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas

Upload: micheal-ewing

Post on 04-Oct-2015

157 views

Category:

Documents


45 download

TRANSCRIPT

  • Rinitis KronisDisusun oleh :Sally Novi Syah Halim 406147002

    Pembimbing :Dr. Yohanis Yan Runtung, Sp. THT Bagian Ilmu Kesehatan Telinga Hidung TenggorokPeriode 02 Februari 07 Maret 2015Rumah Sakit Pelabuhan JakartaFakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

    *

  • ANATOMI HIDUNGHidung terdiri dari :hidung luar (dibentuk oleh osseus dan kartilago hialin yang fleksibel dan tertutup oleh otot dan kulit)cavitas nasi

  • ANATOMI HIDUNG

  • Batas Kavum Nasibatas medial septum nasi;batas lateral concha nasalis;batas anterior nares;batas posterior choana;batas superior os nasalis, os frontalis, os ethmoidalis, dan os sphenoidalis;batas inferior palatum durum (lamina horizontalis os palatina dan proc. Palatinus os maxilla)

  • FISIOLOGI HIDUNGHidung memiliki beberapa fungsi, diantaranya :Sebagai jalan napasPengatur kondisi udaraSebagai penyaring dan pelindungSebagai indera penghirupResonansi udaraProses bicaraRefleks nasal

  • RINITIS KRONIK

  • Rinitis HipertrofiEtiologi : infeksi berulang dalam rongga hidung, atau dapat pula sebagai lanjutan rinitis alergi atau rinitis vasomotor.

    Tanda dan Gejala :Hidung tersumbat (utama)Sekret banyak, mukopurulenSakit kepala

  • Rinitis HipertrofiPemeriksaan rinoskopi : tampak konka inferior hipertrofi, permukaan tidak rata/ berbenjol-benjol, mukosa hipertrofi

    Tatalaksana : mencari dan mengobati faktor penyebab timbulnya rinitis hipertrofi atau tindakan bedah (kauterisasi konka konkotomi).

  • Rinitis SiccaSering terjadi pada orang tua dan pada orang yang bekerja di lingkugan yang berdebu, panas dan kering. Juga ditemukan pada pasien yang menderita anemia, peminum alkohol dan gizi buruk.

    Tanda dan Gejala :rasa kering di hidung,kadang epistaksis.

  • Rinitis SiccaPemeriksaan rinoskopi : tampak mukosa yang kering (terutama depan septum dan depan konka inferior), krusta biasanya sedikit atau tidak ada.

    Tatalaksana : simptomatik dan tergantung pada penyebabnya, dapat diberikan obat cuci hidung.

  • Rinitis Sifilis Etiologi : Treponema pallidum

    Tanda dan Gejala :Pada rinitis sifilis primer dan sekunder gejalanya serupa dengan rinitis akut lainnya, namun tampak bercak/ bintik pada mukosa.Pada rinitis sifilis tersier dapat ditemukan gumma/ ulkus yang terutama mengenai septum nasi dan dapat mengakibatkan perforasi septum.

  • Rinitis Sifilis Pemeriksaan rinoskopi : tampak sekret mukopurulen yang berbau dan berkrusta, kadang dapat terlihat perforasi septum.

    Diagnosis pasti : ditegakkan dengan pemeriksaan mikrobiologi dan biopsi.

    Tatalaksana : Penisilin dan obat cuci hidung. Krusta harus dibersihkan secara rutin.

  • Rinitis Tuberkulosa Rinitis tuberkulosa merupakan kejadian infeksi tuberkulosa ekstra pulmoner.

    Etiologi : Mycobacterium tuberculosis

    Tanda dan Gejala : Hidung tersumbat (utama)

  • Rinitis Tuberkulosa Pemeriksaan : tampak sekret mukopurulen dan krusta, tuberkulosis pada hidung dapat berbentuk noduler atau ulkus, jika mengenai tulang rawan septum dapat terjadi perforasi septum.

    Tatalaksana :OAT (Obat Anti TuberkulosisObat cuci hidung

  • Rinitis JamurEtiologi : Aspergillus sp., Rhizopus oryzae, Candida sp.

    Tanda dan Gejala :Sakit kepalaDemam,Hidung berairOftalmoplegiaNyeri pada sinus.

  • Rinitis JamurPemeriksaan : tampak sekret mukopurulen hijau kecoklatan.

    Tatalaksana :Obat anti jamur (Amfoterisin B)Obat cuci hidung

  • Rinitis Difteri Etiologi : Corynebacterium diphteriaeDapat bersifat primer pada hidung atau sekunder pada tenggorokanDapat terjadi dalam bentuk akut atau kronisDugaan adanya rinitis difteri harus dipikirkan pada penderita dengan riwayat imunisasi yang tidak lengkap (tidak imunisasi DPT)

  • Rinitis Difteri Tanda dan Gejala (akut) :Demam,Toksemia,Limfadenitis, Paralisis otot pernafasanSekret hidung yang bercampur darah.

    Tanda dan Gejala (kronik) : biasanya lebih ringan.

  • Rinitis Difteri Pemeriksaan rinoskopi :Tampak pseudomembran putih yang mudah berdarah.Krusta coklat pada nares anterior dan kavum nasi.

    Tatalaksana :ADS (Anti Difteri Serum)Antibiotik (Penisilin)

  • Rinitis Atropi Etiologi : beberapa hal yang dianggap sebagai penyebab rinitis atrofi, yaitu infeksi kuman Klebsiela, defisiensi Fe, defisiensi vitamin A, sinusitis kronis, kelainan hormonal, dan penyakit kolagen.

  • Rinitis Atropi Tanda dan Gejala :nafas berbau,sekret kental berwarna hijau,ada krusta hijau,hidung tersumbatgangguan penghidu,sakit kepala.

  • Rinitis Atropi Pemeriksaan : tampak atrofi progresif mukosa dan tulang hidung, mukosa hidung menghasilkan sekret kental dan cepat mengering, sehingga terbentuk krusta yang berbau busuk.

  • Rinitis Atropi Tatalaksana :Antibiotik spektrum luas,obat cuci hidung,vitamin A, preparat Fe

    Jika tidak ada perbaikan, maka dilakukan operasi penutupan lubang hidung untuk mengistirahatkan mukosa hidung sehingga mukosa menjadi normal kembali.

  • TERIMA KASIH

    *