Analisa Produktivitas Hijauan Makanan Ternak Pada Lahan PerkebunanKelapa Sawit

Dian Haryanto

Fakultas Teknik Universitas RiauE-mail : dian.haryanto@student.unri.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas hijauan makanan ternak pada lahan perkebunan kelapa sawit umur 3 tahun dan di atas 8 tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan penentuan lokasi penelitian secara porposive sampling. Sedangkan data yang diperoleh diolah dengan uji tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa komposisi rumput bayaman dan rumput paitan pada lahan perkebunan kelapa sawit umur 3 tahun, dan di atas 8 tahun banyak tumbuh di sekitar pohon kelapa sawit. Banyaknya rumput yang tumbuh pada kelapa sawit yang berumur 3 tahun dengan kelapa sawit umur 8 tahun keatas akan berbeda. Pada kelapa sawit yang berumur 3 tahun rumput akan banyak tumbuh karena belum tertutup oleh keerindanngan daun kelapa sawit. Sedangkan untuk kelapa sawit umur di atas 8 tahun rumput bayaman dan paitan yang tuumbuh akan lebih sedikit, yang dikarenakan rindangnya daun dari kelapa sawit dan akhirnya hanya di piringan sekitar pohon kelapa sawit. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa semakin bertambah umur tanaman kelapa sawit maka produktivitas hijauan makanan ternak yang terdapat pada lahan perkebunan kelapa sawit tersebut semakin rendah.

Kata kunci : produktivitas, hijauan makanan ternak, kelapa sawit

Pendahuluan

Dalam meningkatkan produksiternak ruminansia ketersediaan hijauan makanan ternak merupakan bagian yang terpenting, karena lebih dari 70 % dari ransum ternak terdiri dari pakan hijauan, untuk itu diperlukan upaya penyediaan hijauan makanan ternak yang berkualitas dan berkesi-nambungan.

Pertambahan populasi ternak ruminansia menyebabkan pening-katan kebutuhan pakan hijauan. Sumber pakan hijauan umumnya dari

padang rumput atau padang peng-gembalaan, yang luasnya semakin lama semakin berkurang, karena se-cara bertahap telah terjadi perubahan fungsi dari padang rumput menjadi pemukiman penduduk, kawasan industri dan perkebunan. Perubahan fungsi tersebut dapat menyebabkan areal yang digunakan untuk pe-namanan hijauan makanan ternak terbatas, akibatnya tentu produksi ternak akan menurun. Untukmengatasi kekurangan pakan hijauantersebut, salah satunya denganmemamfaatkan hijauan makanan ter-

nak yang tumbuh diareal tanamanperkebunan seperti kelapa, karet, kelapa sawit dan tanaman lainnnya. Khusus tanaman kelapa sawit luas arealnya semakin bertambah. Pada lahan perkebunan kelapa sawit dapatdigembalakan ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kambing dan domba, karena disela tanaman kelapa sawit tersebut ditumbuhi oleh pakan hijauan baik yang sengaja ditanam ataupun yang tumbuh secara alami. Pakan hijauan yang sengaja ditanam disela tanaman kelapa sawit biasanya dari jenis tanaman kacang-kacangan karenatanaman ini ini berfungsi sebagai tanaman penutup tanah (cover crop).

Sanchez (1996) menyatakankondisi tanah yang lembab dan gembur dibawah tanaman kacang-kacangan akan mengandung banyak mikro organisme sehingga kesuburan tanah dapat terjaga. Sedangkan pakan hijauan yang tumbuh secara alami disela tanaman kelapa sawit yang disukai ternak antara lain rumput bayaman, paitan dan lain-lain.

Seiring dengan meningkatnyaumur tanaman kelapa sawit makacahaya yang diterima tanaman yangtumbuh disela tanaman kelapasawit, termasuk tanaman pakan hijauan semakin berkurang. Keku-rangan cahaya bagi tanaman tentu akan menggangu proses fotosintesis, akibanya pertumbuhan dan per-kembangan tanaman tidak optimal. Kondisi tersebut tentu akan mempengaruhi produktivitas hijau-an makanan ternak.

Metodelogi

Penelitian dilaksanakan deng-an cara pengamatan yang dilakukan peneliti di sekitar Kampung halaman di Desa Delimakmur Kecamatan Kampar timur Kabupaten Kampar. Sedangkan sampel penelitian diamati dengan membandingkan kelapa sawit milik orang tua peneliti dengan yang ada di daerah perkebunan kelapa sawit Milik PTPN V Sei Galuh yang sedang dalam masa penanaman ulang (Replanting). Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey dan penentuan lokasi areal perkebunan kelapa sawit umur 3 tahun dan di atas 8 tahun secara purposive sampling. Pengambilan sampel penelitian dilakukan secara sistematis pada satu Kapling (2 Ha) lahan untuk masing-masing kelompok umur tanaman kalapa sawit tersebut. Titik awal pengambilan sampel pada cuplikan pertama kuadran ditempatkan secara acak.

Pembahasan

Dari hasil penelitian yang dilakukan banyaknya rumput yang tumbuh di sekitar pohon kelapa sawit yang berumur di atas 8 tahun akan banyak tumbuh rumput bayaman di sekitar piringan dari kelapa sawit tersebut. Menurut analisa peneliti, hal tersebut terjadi akibat adanya pupuk yang di berikan pada kelapa sawit tersebut untuk memicu boah yang banyak dan kesuburan pohon tersebut. Sedangkan pada pasar pikul atau sekat batas antara baris sawwit yang satu dan lainnya banyak di

tumbuhi rumput paitan dan kacangan.

Sedangkan pada kelapa sawit yang berumur 3 tahun akan banyak ddi tumbuhi rumput bayaman dan paitan secara bercampur. Letak dari tumbuhnya rumput-rumput merata di sekitar lahan kelapa sawit tersebut. Analisa yang dapat di berikan pada kasus ini adalah pada kelapa sawwit yang berumur 3 tahun intensitas cahaya banyak di terima oleh rumput yang tumbuh di sekitar kelapa sawit untuk proses potosintesis sehingga banyak rumput bayaman dan paitan yang tumbuh secara liar.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan, komposisi banyaknya komposisi hijauan untuk makanan ternak berdasarkan umur kelapa sawit yang tumbuh. Kapasitas tampung adalah angka yang menunjukan jumlah ternak yang dapat digem-balakan dalam luas tertentu, jangka waktu tertentu tanpa mengakibatkan kemuduran padang rumput dan pertumbuhan ternak ( Susetyo, 1980).

Rendahnya kapasitas tampunglahan kelapa sawit umur di atas 8 tahun dari lahan kelapa sawit umur 3tahun, diduga komponen utama untuk pembentukan bahan kering hijauan yaitu berupa cahaya, air dan unsure hara juga rendah pada lahan kelapa sawit umur 8 tahun,sehingga energi yang dihasilkan tanaman pakan hijauan rendah pula. Susetyo (1980) mengemukakan bahwa kapasitas tampung selain dipengaruhi oleh kesuburan tanah dan pola pertanian, juga dipengaruhi oleh iklim seperti cahaya dan curah hujan.

Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin ber-tambah umur tanaman kelapa sawit, maka semakin menurun produktivitas hijauan makanan ternak yang tumbuh dibawah tanaman kelapa sawit. Hal ini di akibatkan intensitas cahaya yang dapat diterima rumput untuk tumbuh sangat lah sedikit sehingga menurunnya jumlah hijauan makanan ternak.

Saran

Dalam penelitian ini perlu di kaji lebih lanjut tentang daya konsumsi hewan ternak antara kambing, sapi maupun kerbau yang di pelihara di daerah tersebut. Sehingga dapat di perkirakan dalam satu kapling atau 2 Ha hanya mampu memberi makan pada berapa banyak hewan ternak dalam waktu tertentu.

Daftar Pustaka

Farizaldi, 2010. Tumbuhan rumput liar di Perkebunan. Fakultas Pertanian Universitas Jambi. Jambi

Sanchez, P. A. 1976. Propertis andManagement of Soil in Tropics. Jhon Wiley and Son Inc. Newyork.

Susetyo, 1980. Padang peng-gembalaan. Departemen Ilmu Makanan Ternak. Fakultas Peternakan IPB. Bogor.