jurnal puji haryanto

12
SISTEM TELEKOMUNIKASI BERBASIS CDMA (M.Fahny Addemy) 1 PENGARUH PENINGKATAN TRAFFIC PADA SISTEM TELEKOMUNIKASI BERBASIS CDMA 2000 1X TERHADAP DROP CALL RATE (STUDI KASUS ANALISA TRAFFIC DI PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA) M.Fahny Addeimy Alumni 2010 Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Baso Maruddani Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta Efri Sandi Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta Puji Haryanto Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Universitas Negeri Jakarta 5215117024 The Effect of Traffic Escalation on CDMA 2000 1X Telecomunication System Toward Drop Call Rate ( Case Study Traffic Analysys At PT. Telekomunikasi Indonesia ). Thesis, Jakarta : Study Program Electronics Technic, Majors Electric Technic, Faculty of Technic State University of Jakarta 2010. Consellor Baso Maruddani MT and Efri Sandi MT.This Research aim to know improvement influence of traffic at telecommunications system CDMA. This Research done in PT. Indonesia Telecommunication in December 2009 until June 2010, applies observation method and observation.Purpose of its ( the research is to know how big cell radius influence, emittance, and number of call for to densities of discussion current ( Traffic ) drop call.CDMA ( Code Devision Multiple Access) be acces technology multiuser where each user applies unique code in accessing canal which there is in system. Discussion current analysis (Traffic) at knowable wireless system with analyzing call attempt, call success, call completion, drop call. With existence of analysis about the discussion current will give some advantages of like signal yielded good, possibility happened drop small call, the so small interference between BTS. Kata Kunci : Traffic, Telecommunication, CDMA 2000 1X, Drop Call Rate

Upload: puji-haryanto

Post on 24-Jul-2015

364 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Puji Haryanto

SISTEM TELEKOMUNIKASI BERBASIS CDMA (M.Fahny Addemy) 1

PENGARUH PENINGKATAN TRAFFIC PADA SISTEM TELEKOMUNIKASI

BERBASIS CDMA 2000 1X TERHADAP DROP CALL RATE

(STUDI KASUS ANALISA TRAFFIC DI PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA)

M.Fahny Addeimy

Alumni 2010 Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika

Baso Maruddani

Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta

Efri Sandi

Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta

Puji Haryanto

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Universitas Negeri Jakarta

5215117024

The Effect of Traffic Escalation on CDMA 2000 1X Telecomunication System Toward

Drop Call Rate ( Case Study Traffic Analysys At PT. Telekomunikasi Indonesia ). Thesis,

Jakarta : Study Program Electronics Technic, Majors Electric Technic, Faculty of Technic State

University of Jakarta 2010. Consellor Baso Maruddani MT and Efri Sandi MT.This Research

aim to know improvement influence of traffic at telecommunications system CDMA. This

Research done in PT. Indonesia Telecommunication in December 2009 until June 2010, applies

observation method and observation.Purpose of its ( the research is to know how big cell radius

influence, emittance, and number of call for to densities of discussion current ( Traffic ) drop

call.CDMA ( Code Devision Multiple Access) be acces technology multiuser where each user

applies unique code in accessing canal which there is in system. Discussion current analysis

(Traffic) at knowable wireless system with analyzing call attempt, call success, call completion,

drop call. With existence of analysis about the discussion current will give some advantages of

like signal yielded good, possibility happened drop small call, the so small interference between

BTS.

Kata Kunci : Traffic, Telecommunication, CDMA 2000 1X, Drop Call Rate

Page 2: Jurnal Puji Haryanto

2 Haelka, Vol ? No ? September 2010

TELECOMMUNICATION

Perkembangan Komunikasi memegang

peranan yang sangat penting dalam

kehidupan manusia, karena komunikasi pada

dasarnya merupakan suatu proses untuk

mengakualisasikan semua potensi yang

dibawa semenjak lahir agar menjadi

kemampuan nyata dan pewaris norma serta

nilai yang sudah dimiliki oleh kehidupan

manusia pada suatu generasi ke generasi

berikutnya. Memasuki tahun 2000,

perkembangan system komunikasi selular

semakin meningkat dengan pesatnya, hal

tersebut dibuktikan dengan keluarnya

system jaringan generasi ketiga. Kelebihan

utama yang dimiliki generasi ketiga adalah

kemampuan transfer data yang cepat atau

memiliki bit rate yang tinggi. Tingginya bit

rate yang dimiliki menyebabkan banyak

operator Code Division Multiple Access

(CDMA) dan WCDMA (Wide Band CDMA)

dapat menyediakan berbagai aplikasi

multimedia yang lebih baik dan bervariasi,

dan menjadi daya tarik tersendiri bagi

pelanggan. Hanya dengan sebuah

handphone, dapat memiliki fasilitas seperti

kamera, video, computer, stereo dan radio.

Selain itu, berbagai fasilitas hiburan pun

bisa dinikmati seperti video klip, keadaan

lalu lintas secara real time, teleconference,

bahkan sekedar memesan tempat di restoran,

cukup dengan menekan tombol di

handphone.

Karena mobilitas manusia yang semakin

tinggi sehingga dibutuhkan sarana

komunikasi yang cepat, efektif dan efisien.

Dengan kemajuan jaman seperti sekarang

komunikasi dapat dilakukan dengan

berbagai macam cara salah satunya dengan

menggunakan gelombang bunyi yang

memanfaatkan media udara. Gelombang

bunyi memang dapat merambat hingga

beberapa radius meter, namun sangat

dipengaruhi kuat oleh arah kecepatan angin.

Kemudian dengan menggunakan listrik

sebagai alat komunikasi yang dapat

mengatasi kesulitan jarak atau cuaca,

komunikasi listrik menggunakan arus

maupun tegangan listrik untuk membawa

informasi yang dikirim oleh pengirim ke

penerima dengan menggunakan media kabel

logam yang di aliri listrik, bentuk

komunikasi (komunikasi radio) listrik

menggunakan gelombang elektromagnetik

yang dapat menggunakan kabel atau udara.

Alokasi frekuensi radio yang tersedia

semakin lama akan semakin padat. Kondisi

demikian akan dapat menyebabkan

permintaan hubungan komunikasi yang

sangat besar tidak bisa dilayani melalui

jaringan yang berbasis lintas radio.

Peneliti tertarik untuk menganalisa msalah –

masalah pada sistem telekomunikasi

berbasis CDMA dan bagaimana cara

mengatasi atau menguranginya, sehingga

dapat membuat komunikasi berbasis CDMA

menjadi lebih efektif dan efisien. Penelitian

yang dilakukan bertujuan untuk :

1. Melihat seberapa besar pengaruh

peningkatan trafik dan penuruna

coverage area terhadap drop call

sehingga menjadi acuan terhadap Radio

Network Planning.

2. Menambah dan meningkatkan

pengetahuan bidang elektronika

Page 3: Jurnal Puji Haryanto

SISTEM TELEKOMUNIKASI BERBASIS CDMA (M.Fahny Addemy) 3

khususnya bidang sistem telekomunikasi

selular.

3. Mengetahui keunggulan dan kelemahan

pada sistem CDMA. 4. Memberi

masukkan kepada PT. Telekomunikasi

Indonesia Jakarta Timur.

CDMA 2000 1X

Dunia mengenal dua kubu selular digital,

yaitu GSM dan CDMA. Dari populasinya,

GSM lebih unggul disbanding CDMA

karena GSM digunakan lebih awal, yakni

dimulai pada sekitar tahun 1990-an, dan

menerapkan standar terbuka yang dapat

dikembangkan siapa saja. CDMAOne (IS-95)

digunakan umum mulai tahun 1995 dan

mencapai puncaknya ketika versi

lanjutannya dikembangkan ke CDMA 2000-

IX pada bulan Oktober 2000. Kehadiran

telepon selular berbasis teknologi CDMA

memang menimbulkan permasalahan pada

sisi operator selular berbasis GSM.

Bagaimana tidak, ketika hampir seluruh

operator GSM mulai mengaktifkan layanan

GPRS yang mengedapankan layanan always

connected kejaringan dan kemampuan

mengirim data, suara dan gambar serta

tentunya koneksi ke internet, ternyata justru

kehadiran CDMA menjadi sebuah gebrakan

yang lebih memikat dan bahkan sampai

sekarang jumlah pelanggan semakin

bertambah dengan cepat. Terutama karena

layanan CDMA menjanjikan tarif yang lebih

murah. Teknologi CDMA adalah teknologi

yang secara teknis lebih baik dari GSM.

Produsen – produsen peralatan

telekomunikasi terkemuka telah

memutuskan untuk menggunakan teknologi

CDMA sebagai teknologi generasi ke tiga

(3G), yaitu teknologi tanpa kabel yang

mampu mengirimkan data pada kecepatan

hingga 2 Mbps. Dalam jangka panjang,

CDMA dan teknologi – teknologi lainnya

seperti GSM akan dibandingkan berdasarkan

pada biaya total per pelanggan dari jaringan

infrastriktur dan harga pesawat telepon.

Dengan 3G, komunikasi lebih murah dan

berkualitas dapat terwujud. Cara kerja

CDMA dapat dihasilkan ketika dalam suatu

ruangan terdapat beberapa pasangan

manusia yang mempunyai bahasa

percakapan yang berbeda satu sama lain,

sedangkan udara pada ruangan tersebut

dianggap sebagai frekuensi pembawa dan

bahasa percakapan tersebut sebagai sistem

pengkodeannya karena percakapan tersebut

berlangsung secara bersamaan, maka dalam

bahasa tersebut bahasa percakapan dari

pasangan lain yang terdengar dari kita

dianggap noise. Setiap ada pasangan baru

dengan bahasa percakapan yang lain dapat

bersama-sama berkomunikasi dalam

ruangan tersebut sampai suara pasangan

yang lain terdengar terlalu keras. Sistem

Code Division Multiple Access (CDMA)

juga mempunyai berbagai kelebihan dan

kekurangan, antara lain : Keunggulan Sistem

CDMA :

1. Pembangkitan sinyal lebih mudah.

2. Tidak ada sinkronisasi antar pengguna.

3. Meningkatkan kualitas suara dan

kapasitas sel

4. Tahan terdapat interferensi frekuensi lain.

5. Tidak dapat disadap sehingga keamanan

berkomunikasi terjaga.

6. Lebih tahan terhadap sinyal yang dating.

Keuntungan utama dari Code Division

Multiple Access (CDMA) berasal dari

kemampuan rata-rata interferensinya.

Page 4: Jurnal Puji Haryanto

4 Haelka, Vol ? No ? September 2010

Kemampuan terbatas oleh oleh power

interferensinya. Jumlah interferensi yang

tidak relevan, seperti halnya pada power

tiap-tiap user. Kelemahan Sistem CDMA

(Code Division Multiple Access) :

1. Daya yang diterima oleh stasiun utama

dari pengguna dekat lebih tinggi

dibandingkan dengan daya yang diterima

dari pengguna yang lokasinya jauh.

2. Untuk penerimaan yang benar, kesalahan

sinkronisasi dari urutan kode yang

diterima kecil.

3. Pengguna yang dekat dengan stasiun

utama akan membangkitkan interferensi

yang besar bagi pengguna yang jauh dari

stasiun utama sehingga menyulitkan

penerimaan sinyal.

DROP CALL

Secara umum Drop Call adalah pangilan

yang terputus ketika pembicaraan sedang

berlangsung.

Drop Call merupakan pelepasan kanal trafik

oleh MS ataupun BTS yang tidak

dikehendaki oleh pengguna. Dengan kata

lain, drop call merupakan proses pelepasan

yang tidak normal. Call Drop Rate adalah

suatu parameter perbandingan antara jumlah

panggilan drop call dengan jumlah seluruh

panggilan yang suskses. Parameter

perbandingan tersebut merupakan salah satu

indikator yang penting untuk mengevaluasi

sistem CDMA. Analisis drop call berguna

untuk mengetahui prinsip dasar drop call

serta penyebab drop call.

Penelitian dilaksanakan di PT.

Telekomunikasi, Tbk yang beralamat di

Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Penelitian

memilih perusahaan Telkom sebagai tempat

penelitian dikarenakan perusahaan ini

merupakan salah satu perusahaan jaringan

telekomunikasi CDMA terbesar di Indonesia.

Metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode pengamatan

atau observasi. Metode observasi adalah

suatu proses yang kompleks, suatu proses

yang tersusun dari berbagai proses biologis

dan psikologis. Penelitian langsung

mengadakan observasi atau penelitian pada

salah satu operator CDMA yaitu PT.

Telkom Flexi Jakarta.

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang

diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik

kesimpulannya.”Sedangkan “sampel adalah

sebagian yang diambil dari populasi

tersebut.”

Dari pengertian di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa populasi adalah

keseluruhan obyek penelitian yang dapat

berupa benda seperti: manusia, hewan, dan

gejala-gejala peristiwa ataupun nilai tes.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan

adalah teknik sampel acak sederhana

(Simple Random Sampling Technique) yaitu,

“teknik yang dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada pada

populasi, biasanya ini dilakukan jika

keadaan atau karakteristik populasi

homogen.” Teknik ini dipilih berdasarkan

pertimbangan bahwa seluruh anggota

populasi terjangkau memiliki peluang yang

sama untuk dipilih menjadi sampel. Gambar

Page 5: Jurnal Puji Haryanto

SISTEM TELEKOMUNIKASI BERBASIS CDMA (M.Fahny Addemy) 5

ini menunjukkan pengambilan 16 sampel

yang digunakan pada penelitian.

Gambar 3.1 Pengambilan 16 sampel BTS

Wilayah Jakarta Timur

Data diperoleh langsung dari PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Data

mengenai drop call rate diperoleh dari

bagian Fixed Network Service Telkom Flexi.

Metode pengumpulan data adalah cara-cara

yang dapat digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data. Keberhasilan

Pengumpulan data sangat dipengaruhi

metode pengumpulan data yang digunakan.

Data yang terkumpul akan digunakan

sebagai bahan Analisis yang ditetapkan.

Adapun metode pengumpulan data yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan metode :

1. Metode Pengamatan atau Observasi

Metode observasi adalah suatu proses

yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari berbagai proses biologis dan

psikologis. Disini penulis langsung

mengadakan observasi atau penelitian.

2. Interview atau Wawancara

Metode Interview/wawancara yaitu suatu

cara untuk mengumpulkan data dengan

mengatakan secara langsung kepada

informan atau responden dengan

mendasrakan diri pada laporan tentang

diri sendiri self report,atau setidak-

tidaknya pada pengetahuan dan atau

keyakinan pribadi. Dalam hal ini penulis

mengadakan wawancara dengan

pegawai PT. TELKOM FLEXI Jakarta

Pusat, sehingga lebih leluasa

menanyakan sesuatu yang berkaitan

dengan objek yang diteliti.

3. Studi Pustaka

Pengertian studi pustaka yaitu informasi

diperoleh dengan jalan membaca,

mencatat secara sistematis fenomena-

fenomena yang dibaca dari sumber

tertentu. Penulis melengkapi dengan

membaca dan mempelajari buku-buku

serta fererensi yang relevan dengan

masalah yang dibahas.

Proses analisis merupakan usaha untuk

menemukan jawaban atas pertanyaan,

perihal dan rumusan-rumusan yang

diperoleh dalam penelitian. Proses analisis

data dalam penelitian ini terdapat beberapa

tahap, yang pertama dilakukan dengan

membaca data-data, tabel-tabel, atau angka-

angka yang dipeoleh dari laporan bulanan

drop call per sector. Yang kedua,

menganalisis seberapa besar pengaruh

peningkatan tarfik terhadap tingkat Drop

call. Pengaruh ini diketahui dengan

meggunakan beberapa teknik analisis yang

diperkuat dengan statistik regresi.

Page 6: Jurnal Puji Haryanto

6 Haelka, Vol ? No ? September 2010

Regresi merupakan salah satu analisis yang

cukup penting yang berkaitan dengan

masalah permodelan matematik dari suatu

pasangan data pengamatan. Selain hal

tersebut hubungan antar pasangan variable

tersebut dapat menunjukkan hubungan dari

dua atau lebih variable tersebut.

TRAFFIC

Kata trafik digunakan di dalam teori

teletrafik mengacu kepada apa yang disebut

intensitas trafik (traffic intensity) yaitu trafik

per satuan waktu. Dengan melihat tingginya

tingkat kenaikan drop call yang diakibatkan

karena factor kualitas sinyal, maka perlu

dilakukan analisa untuk meningkatkan

performansi dari jaringan tersebut dengan

melakukan optimasi BTS yaitu perbaikan

luas covarage area.

Luas covarage area yang dapat ditangani

oleh base station, dapat diatur dengan

menaikkan atau menurunkan daya pancar.

Tetapi pada analisa coverage area ini akan

menghitung besarnya radius sel daya yang

diterima oleh MS pada radius yang

didapatkan dari perhitungan. Besarnya

radius sel bergantung dari besarnya path

loss.Intensitas trafik sesungguhnya tidak

bersatuan (dimensionless) tetapi untuk

menghormati jasa ilmuwan Denmark, Agner

Kraup Erlang (1878-1929), maka intensitas

trafik diberi satuan Erlang(erl).

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

Call Attempt atau total call menunjukkan

banyaknya panggilan yang datang dalam per

jam. Kedatangan panggilan dalam sistem

seluler memiliki Pattern Random trafik. Di

Telkom Flexi sentral dengan BHCA (Busy

Hour Call Attempt) sekitar 50.000 call

maka maksimum call yang dilayani/diproses

oleh sentral tersebut dalam waktu bersamaan

50.000 call. Parameter drop call didasarkan

pada ketidakpastian jaringan mengalami

putus hubungan saat terjadi panggilan oleh

jaringan. Faktor penyebab Quality of Service

saling berkaitan satu dengan yang lain.

Untuk itu dalam menganalisis sistem

CDMA tidak dapat dipisahkan antara yang

satu dengan yang lainnya. Ada suatu

hubungan antara covarage area, kapasitas

sistem dan kualitas suara dimana saling

mempengaruhi sehingga ketika salah satu

performansi dinaikan maka dua yang

lainnya menurun.

Page 7: Jurnal Puji Haryanto

SISTEM TELEKOMUNIKASI BERBASIS CDMA (M.Fahny Addemy) 7

Gambar 4.2 Grafik hasil analisis drop call rate (%)

Gambar 4.3 Grafik peningkatan trafik terhadap drop call

0 1 2 3 4 5

21-Penggilingan Elok

21-Kampung Melayu

21-Cakung

21-Buaran

21-Pondok Bambu

21-Pulo mas

21-Pondok Kelapa

Industri Pulo gadung

% Drop Call

% Drop Call

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

erlang

drop call

Page 8: Jurnal Puji Haryanto

8 Haelka, Vol ? No ? September 2010

Gambar di atas menunjukkan bahwa

terdapat beberapa BTS yang sedang

mengalami drop call. Dari perhitungan

melalui persamaan di atas dapat dilihat ada

beberapa BTS yang memiliki persentase

drop call yang cukup tinggi lebih dari 2 %

yaitu pada BTS Cipinang, BTS Pondok

Kelapa STO, BTS Tipar Cakung Tsel, BTS

Industri Pulo gadung dan BTS RS Gading

Pluit IBS. Tinggi drop call tersebut

diakibatkan oleh beberapa factor. Akan

tetapi pada dasarnya hal yang paling

mempengaruhi tingkat kenaikan persentase

drop call adalah permaslahan mengenai

kapasitas cakupan sel. Dimana kenaikan

persentase drop call tersebut dapat

diakibatkan oleh dua hal yaitu daya cakupan

yang kurang optimal dan daya cakupan yang

maksimal. Apabila daya cakupan sel kurang

optimal maka akan terdapat daerah blank-

spot sehingga pada daerah-daerah tersebut

akan terjadi hilangnya sinyal (loss signal)

sehingga akses pembicaraan terputus dan

akan terjadi drop call sehingga perlu

penambahan daya pancar.

Dari hasil analisa yang telah dilakukan dapat

dilihat dari gambar bahwa tingginya drop

call sangat dipengaruhi oleh peningkatan

trafik. Ha ini disebabkan karena BTS sudah

tidak sanggup lagi mengontrol jumlah

pengguna yang tinggi terutama pada jam

sibuk.

Drop call juga dipengaruhi oleh cell

breathing yang merupakan suatu fenomena

dimana coverage area sebagai efektif sel

akan berkembang dan menciut saat terjadi

perubahan level interferensi didalam sel.

Sehingga BTS harus melakukan mekanisme

power control agar diperoleh nilai Ec/Io

yang diinginkan. Jika jumlah user meningkat

dalam sel, maka level interferensi dalam sel

juga meningkat. Sehingga user yang

lokasinya berada jauh dari BTS akan

mengalami kondisi drop call karena daya

pancar untuk sampai ke BTS berkurang.

Radius sel maksimum yang diperoleh

perangkat menggunakan pendekatan model

Okumura Hatta. Dengan menggunakan

parameter-parameter yang terdapat pada

lampiran untuk menentukan coverage dari

masing-masing BTS. Parameter tambahan

yang diperlukan adalah :

a. Frekuensi kerja : 832,26 MHz

b. Tinggi antenna MS : 1.5 m

Page 9: Jurnal Puji Haryanto

SISTEM TELEKOMUNIKASI BERBASIS CDMA (M.Fahny Addemy) 9

Tabel 4.1 Perhitungan Radius Sel dalam

keadaan normal

BTS Hb D Morfologi

21-Klender STO

40 m 4.13

km

Urban

21-Industri Pulo Gadung

45 m 4.38

km

Urban

21-Matraman

55 m 4.99

km

Urban

21-Rawamangun STO

60 m 5.15

km

Urban

21-RS Gading Pluit IBS

40 m 4.13

km

Urban

21-Tipar Cakung Tsel

45 m 4.38

km

Urban

21-Pondok Kelapa STO

50 m 4.6 km Urban

21-Pondok Bambu

55 m 4.99

km

Urban

21-Buaran 45 m 4.38

km

Urban

21-Cakung 60 m 5.15

km

Urban

21-Cipinang 55 m 4.99

km

Urban

21-Hotel Sentral

40 m 4.13

km

Urban

21-Pulo Mas 2

55 m 4.99

km

Urban

21-Jatinegara STO

50 m 4.6 km Urban

21-Penggilingan Elok

45 m 4.38

km

Urban

21-Kampung Melayu

60 m 5.15

km

Urban

Tabel di atas menunjukkan radius dari

masing-masing BTS yang ada pada area

Jakarta Timur, terdapat beberapa BTS yang

sedang mengalami drop call yakni, BTS

Cipinang, BTS Pondok Kelapa STO, BTS

Tipar Cakung Tsel, BTS Industri Pulo

Gadung, dan BTS RS Gading Pluit IBS.

Dari hasil analisa penelitian yang telah

dilakukan, hal ini disebabkan oleh beberapa

factor yang pertama adalah terjadinya

interferensi yang dikarenakan terlalu

tingginya daya pancar yang mengakibatkan

terjadinya interferensi yang besar dan

hampir semua sel terdapat site tetengga

(BTS lain), akan tetapi faktor tidak

mempunyai pengaruh dengan peningkatan

intensitas trafik.

Faktor yang kedua adalah terdapatnya blank

spot diantara sel-sel BTS. Dan faktor inilah

yang lebih mempengaruhi terjadinya drop

call dibandingkan kemungkinan yang

lainnya. Blank spot terjadi diakibatkan

karena peningkatan intensitas trafik pada

suatu BTS yang mengakibatkan turunnya

coverage area pada BTS tersebut.

Page 10: Jurnal Puji Haryanto

10 Haelka, Vol ? No ? September 2010

Tabel 4.2 Perhitungan Radius Sel dalam

keadaan trafik

Tabel Perhitungan Radius Sel

BTS Hb D Morfologi

21-Klender STO

40 m 4.13

km

Urban

21-Industri Pulo Gadung

45 m 2.36

km

Urban

21-Matraman

55 m 4.99

km

Urban

21-Rawamangun STO

60 m 5.15

km

Urban

21-RS Gading Pluit IBS

40 m 2.24

km

Urban

21-Tipar Cakung Tsel

45 m 2.36

km

Urban

21-Pondok Kelapa STO

50 m 2.47

km

Urban

21-Pondok Bambu

55 m 4.99

km

Urban

21-Buaran 45 m 4.38

km

Urban

21-Cakung 60 m 5.15

km

Urban

21-Cipinang 55 m 2.61

km

Urban

21-Hotel Sentral

40 m 4.13

km

Urban

21-Pulo Mas 2

55 m 4.99

km

Urban

21-Jatinegara STO

50 m 4.6 km Urban

21-Penggilingan Elok

45 m 4.38

km

Urban

21-Kampung Melayu

60 m 5.15

km

Urban

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa BTS

yang sedang mengalami drop call yakni

BTS Cipinang, BTS Pondok Kelapa STO,

BTS Tipar Cakung Tsel, BTS Industri Pulo

Gadung dan BTS RS Gading Pluit IBS telah

mengalami penurunan coverage area yang

dikarenakan turunnya sinyal pilot dari

transmitter BTS tersebut yang

mengakibatkan pelanggan yang berada pada

lokasi terluar dari sel tidak dapat dilayani

dan mengalami drop call.

Gambar 4.4 Sektorisasi Kanal Forward Daya

BTS

Gambar 4.4 menunjukkan bahwa pada

umumnya sebuah transmitter BTS secara

teknis memiliki daya sebesar 20 watt atau 43

dBm, dan 5-10% digunakan untuk

sektorisasi signaling (pilot, sync dan paging)

yaitu sebesar 4 watt atau 36 dBm. Jika trafik

semakin tinggi sampai melebihi batas kanal

yang disediakan, maka pada sektor signaling

akan tertekan untuk menyeimbangkan kanal

trafik. Tetapi karena sektor signaling

TRAFFIC

PILOT

SYNC

PAGING

Page 11: Jurnal Puji Haryanto

SISTEM TELEKOMUNIKASI BERBASIS CDMA (M.Fahny Addemy) 11

digunakkan untuk meyediakan kanal trafik

dampaknya daya pancar akan berkurang.

KESIMPULAN

Dari analisa dan perhitungan yang telah

dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Pada dasarnya unjuk kerja atau

performansi sistem selular baik berbasis

sistem CDMA dapat diukur dengan

melihat parameter (QoS) jaringan dan

parameter-parameter ini harus dilakukan

pengujian serta analisis secara periodic.

Parameter ini antara lain:

a) Call Answered Ratio

b) Call Success Ratio

c) Call Competion Ratio

d) Drop Call

e) Erlang

2. Faktor buruknya performansi suatu

jaringan sistem selular saling terkait satu

dengan yang lainnya. Untuk itu dalam

menganalisis CDMA tidak bisa

dipisahkan satu dengan yang lainnya.

Permasalahan yang timbul dalam sistem

CDMA bermacam-macam mulai dari

kapasitas sistem, kualitas suara dan area

cakupan.

3. Dalam analisis penelitian yang telah

dilakukan tingkat drop call tinggi hal ini

disebabkan karena dua faktor masalah

coverage area. Faktor yang pertama bila

BTS bekerja dengan daya maksimal,

maka akan terjadi overlap yang besar

antara sitenya sehingga diperlukan

adanya pengurangan radius cakupan

untuk masing-masing BTS, akan tetapi

faktor pertama di atas tidak mempunyai

pengaruh terhadap peningkatan trafik.

Faktor yang kedua yaitu penurunan

coverage area, penurunan terjadi

dikarenakan terlalu tinggi trafik yang

terjadi pada satu BTS, sehingga sinyal

pilot tertekan akibatnya daya pancar

BTS tersebut berkurang yang

menyebabkan turunnya coverage area.

4. Jika trafik semakin tinggi maka sektor

signaling akan tertekan sehingga daya

pancar yang ada di sinyal pilot akan

berkurang yang menyebabkan

menurunnya coverage area.

5. Hasil dari perhitungan koefisien

determinasi pada penelitian ini sebesar

0,952. Maka pengaruh antara

peningkatan trafik terhadap tingginya

drop call sebesar 90,57%.

SARAN

1. Dari analisis yang diperoleh, maka

masih diperlukan adanya pengaturan

pemantauan daya pancar sinyal pilot

untuk tiap-tiap BTS. Khususnya Jakarta

Timur.

2. Dibutuhkan perencanaan jaringan yang

lebih akurat untuk mengetahui daerah

blank spot pada tiap sel BTS agar tidak

terjadi drop call.

3. Setelah mengetahui daerah blank spot,

perlu ditambahkan BTS atau transmitter

baru di daerah tersebut sehingga

pengguna yang berada didaerah terluar

dapat dialihkan.

4. Untuk mengetahui kinerja suatu jaringan

maka diperlukan pengamatan secara

berkala dan periodik sehingga bila

terjadi permasalahan dapat segera diatasi.

Page 12: Jurnal Puji Haryanto

12 Haelka, Vol ? No ? September 2010

DAFTAR PUSTAKA

Amos Edward Joel.1972. Cellular Mobile

Communication System, United State.

Peter Lange. The Cellular Academy

Germany: Network Consultant.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung:

Penerbit Tarsito.

Sugiono. 2005. Metode Penelitian Bisnis

Bandung: CV. Alvabeta.

Sutrisno Hadi. 2003. Metodologi Resesarch.

Yogyakarta: Andi.