diagnosa dan perencanaan keperawatan pada persalinan kala iv
TRANSCRIPT
DIAGNOSA DAN PERENCANAAN KEPERAWATAN PADA
PERSALINAN KALA IV
(Disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Maternitas I)
Dosen : Titi Guswarini,APP.,SPd
Disusun oleh :
1. Rida Nintami (2220112007/40)
2. Rizki Meita Putri (2220112008/41)
3. Rossa sulistyawti (2220112009/42)
4. Sartika Yuli Eko Wati (2220112010/43)
5. Siska Kurnia Dewi (2220112011/44)
6. Sulis Nur Rohmah (2220112012/45)
7. Tri Erfin Ardiyanto (2220112013/46)
8. Vikna Dwiariyani (2220112014/47)
9. Wahyu Indarti (2220112015/48)
10.YuniAti (2220112016/49)
11.Yustina indrawati (2220112017/50)
12.Lisnando Wirananda (2120101778/51)
II C
AKADEMI KEPERAWATAN NOTOKUSUMO
YOGYAKARTA
2012/2013
PERSALIANAN KALA IV
A. Diagnosa keperawatan
1. Kekurangan volume cairan derhubungan dengan kelelahan / kegagalan miometri
dari mekanisme homeostatik (misal : sirkulasi uteroplasental berlanjut, vasokontriksi
tidak komplet, ketidakadekuatan perpindahan cairan, efek – efek hipertensi saat
kehamilan)
2. Nyeri akut berhubungan dengan trauma mekanis / edema jaringan, kelelahan fisik
dan psikologis, ansietas
3. Perubahan proses keluarga berhubugan dengan transisi / peningkatan perkembangan
anggota keluarga
4. PK Perdarahan
B. Perencanaan
1. Kekurangan volume cairan derhubungan dengan kelelahan / kegagalan miometri
dari mekanisme homeostatik (misal : sirkulasi uteroplasental berlanjut, vasokontriksi
tidak komplet, ketidakadekuatan perpindahan cairan, efek-efek hipertensi saat
kehamilan)
NOC :
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … diharapkan tidak terjadi
kekurangan volume cairan dengan Kriteria hasil :
a. TTV dalam batas normal
b. Kontraksi uterus kuat, aliran lokhea sedang, tidak ada bekuan
c. Menunjukkan perbaikan episiotomi, luka kering, dan utuh
NIC :
Intervensi keperawatan :
a. Kaji jenis persalinan dan anastesia, kehilangan darah pada persalinan dan lama
persalinan tahap II
Rasional : Kaji manipulasi uterus atau masalah-masalah dengan pelepasan
plasenta dapat menimbulkan kehilangan darah
b. Observasi jumlah, warna darah yang keluar dari uterus setiap 15 menit
Rasional : Membantu mengidentifikasi laserasi yang potensial terjadi pada
vagina dan servik yang dapat mengakibatkan aliran berlebihan dan merah
terang. Atonia uteri dapat meningkatkan aliran lokhea.
c. Kaji penyebab perdarahan
Rasional : Untuk dapat melakukan intervensi, apakah perlu histerektomi
karena ruptur uteri, apakah perlu oksitosin dan sebagainya.
d. Kaji TTV (nadi, TD) setiap 15 menit
Rasional : Perpindahan cairan dan darah ke dasar vena, penurunan sedang
diastolik dan sistolik TD dan takikardia dapat terjadi. Perubahan yang lebih
nyata dapat terjadi pada respon terhadap magnesium sulfat, atau syok atau
ditingkatkan dalam respon terhadap oksitosin. Bradikardia dapat terjadi secara
normal pada respon terhadap peningkatan curah jantung dan peningkatan isi
sekuncup dan hipersensitif vagal setelah kelahiran. Takikardia lanjut dapat
disertai syok.
e. Kaji intake dan output cairan
Rasional : Untuk mengetahui jumlah cairan yang masuk dan keluar, dan untuk
menentukan jumlah cairan yang harus diberikan, bila perdarahan berlebihan
f. Catat lokasi dan konsistensi fundus setiap 15 menit
Rasional : Aktivitas miometri uterus menimbulkan hemostasis dengan
menekan pembuluh darah endometrial. Fundus harus keras dan terletak di
umbilikus. Perubahan posisi dapat menandakan kandung kemih penuh,
tertahannya bekuan darah atau relaksasi uterus
g. Tempatkan pasien pada posisi rekumben
Rasional : Mengoptimalkan aliran darah serebral dan memudahkan pematauan
fundus dan aliran vaginal
h. Beri pasien cairan dan elektrolit peroral jika memungkinkan
Rasional : Untuk mengganti cairan intravaskuler yang hilang karena
perdarahan
Kolaborasi :
a. Periksa Hb, Ht pada pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan segera
Rasional : membantu memperkirakan jumlah kehilangan darah
b. Pasang infus IV larutan isotonic
Rasional : meningkatkan volume darah dan menyediakan vena terbuka untuk
pemberian obat-obatan darurat
c. Berikan preparat oksitosin atau preparat ergometrin, tingkatkan kecepatan
infus oksitosin intravena bila perdarahan uterus menetap
Rasional : merangsang kontraktilitas miometrium, menutup pembuluh darah
yang terpajan pada sisi bekas plasenta dan menurunkan kehilangan darah
d. Cek jumlah trombosit, kadar fibrinogen, dan produk fibrin split, masa
protrombin, dan masa tromboplastin
Rasional : perubahan dapat menunjukkan terjadinya kelainan koagulasi
e. Gantikan kehilangan cairan dengan plasma atau darah lengkap sesuai indikasi
Rasional : Penggantian cairan yang hilang diperlukan untuk meningkatkan
volume sirkulasi dan mencegah syok
f. Bantu dalam persiapan dilatasi dan kuretase, laparotomi, evakuasi hematoma,
perbaiki laserasi jalan lahir, histerektomi
Rasional : Bila perdarahan tidak berespon terhadap tindakan konservatif /
pemberian oksitosin, pembedahan dapat diindikasikan
2. Nyeri akut derhubungan dengan trauma mekanis / edema jaringan, kelelahan fisik
dan psikologis, ansietas
NOC :
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … diharapkan pasien dapat
mengontrol nyeri, nyeri berkurang dengan Kriteria hasil :
a. Pasien melaporkan nyeri berkurang
b. Menunjukkan postur dan ekspresi wajah rileks
c. Pasien merasakan nyeri berkurang pada skala nyeri (0-2)
NIC :
Intervensi keperawatan:
a. Kaji sifat dan derajat ketidaknyamanan, jenis melahirkan, sifat kejadian
intrapartal, lama persalinan, dan pemberian anastesia atau analgesia
Rasional : Membantu mengidentifikasi faktor – faktor yang memperberat
ketidaknyamanan nyeri
b. Berikan informasi yang tepat tentang perawatan rutin selama periode
pascapartum
Rasional : Informasi dapat mengurangi ansietas berkenaan rasa takut tentang
ketidaktahuan, yang dapat memperberat persepsi nyeri
c. Inspeksi perbaikan episiotomi atau laserasi. Evaluasi penyatuan perbaikan
luka, perhatikan adanya edema, hemoroid
Rasional : Trauma dan edema meningkatkan derajat ketidaknyamanan dan
dapat menyebabkan stress pada garis jahitan
d. Berikan kompres es
Rasional : Es memberikan anastesia lokal, meningkatkan vasokontriksi dan
menurunkan pembentukan edema
e. Lakukan tindakan kenyamanan (misalnya : perawatan mulut, mandi sebagian,
linen bersih dan kering, perawatan perineal periodik)
Rasional : Meningkatkan kenyamanan, perasaan bersih
f. Masase uterus dengan perlahan sesuai indikasi. Catat adanya faktor-faktor
yang memperberat hebatnya dan frekuensi afterpain
Rasional : Masase perlahan meningkatkan kontraktilitas tetapi tidak
seharusnya menyebabkan ketidaknyamanan berlebihan. Multipara, distensi
uterus berlebihan, rangsangan oksitosin dan menyusui meningkatkan derajat
after pain berkenaan dengan kontraksi miometrium
g. Berikan lingkungan yang tenang, anjurkan pasien istirahat
Rasional : Persalinan dan kelahiran merupakan proses yang melelahkan.
Dengan ketenangan dan istirahat dapat mencegah kelelahan yang tidak perlu
h. Anjurkan penggunaan teknik pernafasan / relaksasi
Rasional : Meningkatkan rasa kontrol dan dapat menurunkan beratnya
ketidaknyamanan berkenaan dengan afterpain (kontraksi) dan masase fundus
i. Kolaborasi : pemberian analgesik sesuai kebutuhan
Rasional : Analgesik bekerja pada pusat otak, yaitu dengan menghambat
prostaglandin yang merangsang timbulnya nyeri
3. Perubahan proses keluarga derhubungan dengan transisi / peningkatan
perkembangan anggota keluarga
NOC :
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … diharapkan keluarga
dapat menerima kehadiran anggota keluarga yang baru dengan Kriteria hasil :
a. Menggendong bayi saat kondisi ibu dan neonatus memungkinkan
b. Mendemonstrasikan perilaku kedekatan dengan anak
NIC :
Intervensi :
a. Observasi dan catat interaksi bayi – keluarga, perhatikan perilaku untuk
menunjukkan ikatan dan kedekatan dalam budaya khusus
Rasional : Kontak mata dengan mata, penggunaan posisi menghadap wajah,
berbicara dengan suara tinggi dan menggendong bayi dihubungkan dengan
kedekatan antara ibu dan bayi
b. Catat pengungkapan / perilaku yang menunjukkan kekecewaan atau kurang
minat / kedekatan
Rasional : Datangnya anggota keluarga baru, bahkan sekalipun sudah
diinginkan menciptakan periode disekulibrium sementara, memerlukan
penggabungan anak baru ke dalam keluarga yang ada.
c. Terima keluarga dan sibling dengan senang hati selama periode pemulihan bila
diinginkan oleh pasien dan dimungkinkan oleh kondisi ibu / neonatus dan
lingkungan
Rasional : Meningkatkan unit keluarga, dan membantu sibling untuk memulai
proses adaptasi positif pada peran baru dan masuknya anggota baru dalam
struktur keluarga.
d. Anjurkan pasien untuk menggendong, menyentuh, dan memeriksa bayi
Rasional : Jam-jam pertama setelah kelahiran memberikan kesemaptan untuk
terjadinya ikatan keluarga, karena ibu dan bayi secara emosional saling
menerima isyarat yang menimbulkan kedekatan dan penerimaan
e. Anjurkan ayah untuk menyentuh dan menggendong bayi dan membantu dalam
perawatan bayi, sesuai kondisi
Rasional : Membantu memfasilitasi ikatan / kedekatan di antara ayah dan bayi.
Ayah yang secara aktif berpartisipasi dalam proses kelahiran dan aktivitas
interaksi pertama dari bayi, secara umum menyatakan perasaan ikatan khusus
pada bayi
f. Anjurkan dan bantu pemberian ASI, tergantung pada pilihan pasien dan
keyakinan / praktik budaya
Rasional : Kontak awal mempunyai efek positif pada durasi pemberian ASI,
kontak kulit dengan kulit, dan mulainya tugas ibu meningkatkan ikatan
g. Berikan informasi mengenai perawatan segera pasca kelahiran
Rasional : Informasi menghilangkan ansietas yang mungkin mengganggu
ikatan atau hasil dari “self absorption” lebih dari perhatian pada bayi baru lahir
Referensi :
http://maternitas-askep.blogspot.com/2010/06/asuhan-keperawatan-persalinan-kala-iv.html di
unduh 10 april 2013
Melylestari . 2011. “Asuhan Keperawatan Pada Ibu Dengan Persalinan Normal”. (online)
http://melylestari.wordpress.com/2011/04/12/asuhan-keperawatan-pada-ibu-dengan-
persalinan-normal/ di unduh 10 april 2013
M Wilkinson, Judith. 2007. Buku Saku Dignosa Keperawatan Dengan Intervensi NIC Dan
Criteria Hasil NOC, Ed 7. Jakarta : EGC
NANDA international. Diagnosa Keperawatan : Definisi Dan Klasifikasi 2009-2011 .
Jakarta: EGC.