dewa afasia

Upload: wahtra-satria

Post on 26-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Dewa Afasia

    1/14

    AFASIA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PROSES BERBAHASA

    Sahya Husein

    Mahasiswa Pascasarjana UIN Maliki MalangJurusan Pendidikan Bahasa Arab Program Magister

    Abstak

    Dalam berbahasa, manusia tidak bisa lepas dari peran otak sebagaiorgan sentral dan ital dalam memproduksi bahasa! "tak terbagi menjadibeberapa bagian di mana setiap bagian tersebut memiliki #ungsi masing$masing dalam proses berbahasa seseorang! Dengan demikian, jika terjadigangguan pada otak, maka tentu saja akan berakibat terjadin%a

    gangguan pada proses berbahasa! &alah satu gangguan berbahasa akibatadan%a kerusakan otak disebut a#asia! Pen%akit a#asia ini terdiri daribeberapa jenis dengan tingkat keparahan dan lokasi kerusakan %angberbeda$beda! &emua jenis a#asia menimbulkan gangguan pada prosesberbahasa, baik itu proses produkti# maupun resepti#! Namun tidak semuaa#asia memiliki dampak pada kedua proses berbahasa sekaligus secarasigni'kan! Ada kalan%a han%a berdampak pada proses produkti#, atau punsebalikn%a!

    (ata kunci)Afasia, Proses berbahasa, Gangguan berbahasa

    I. Pendahuluan

    Bahasa merupakan anugerah luar biasa %ang diberikan Allah &*+

    dalam keidupan ini! Dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan

    segala tujuan dan perasaann%a, sehingga terjalinlah komunikasi, interaksi,

    dan kasih$mengasihi! +idak han%a manusia, pada hakikatn%a semua

    makhluk di alam ini berbahasa, han%a saja tidak semuan%a dapat

    dipahami oleh manusia, dan han%a +uhan %ang tahu hakikatn%a! Allahpun, dalam men%ampaikan 'rman$N%a juga menggunakan piranti bahasa,

    %aitu Bahasa Arab, sehingga semua kalam$N%a dapat dipahami oleh umat

    manusia!

    Bahasa dan manusia adalah dua hal %ang tidak dapat terpisahkan!

    Bahasa tanpa manusia bagaikan sa%ap tanpa burung, dan manusia tanpa

    bahasa bagiakan burung tanpa sa%ap! &ehingga keduan%a merupakan

    satu kesatuan %ang menjadikan manusia itu ada-, karena pada

  • 7/25/2019 Dewa Afasia

    2/14

    hakikatn%a manusia adalah hayawan .hewan/, tapi %ang natiq.berbicara/,

    inilah %ang membedakan antara manusia dengan hewan!

    Dalam berbahasa, manusia tidak bisa lepas dari peran otak sebagai

    organ sentral dan ital dalam memproduksi bahasa! "tak terbagi menjadibeberapa bagian di mana setiap bagian tersebut memiliki #ungsi masing$

    masing dalam proses berbahasa seseorang! Dengan demikian, jika terjadi

    gangguan pada otak, maka tentu saja akan berakibat terjadin%a

    gangguan pada proses berbahasa!

    &alah satu gangguan berbahasa %ang sering dibahas dalam kajian

    psikolinguistik atau neurolinguistik adalah a#asia! &ecara umum, a#asia

    adalah gangguan berbahasa atau komunikasi akibat cidera atau

    kerusakan otak! 0angguan ini dapat terjadi saat proses menerima

    bahasa, atau saat proses memproduksi bahasa! (erusakan pada otak ini

    dapat terjadi di semua bagian otak, sehingga a#asia pun memiliki ban%ak

    macam nama dengan dampak %ang berbeda$beda pula! (arena begitu

    ban%akn%a bahasan tentang a#asia, hingga muncul ilmu %ang khusus

    mengkaji pen%akit ini, %aitu a#asiologi!

    Dalam pembahasan berikut ini akan dikupas berbagai jenis a#asia

    dan implikasin%a dalam proses berbahasa! Namun sebelumn%a akan

    dibahas tentang otank dan bagian$bagiann%a berkenaan dengan #ungsi

    berbahasa!

    II. Sekilas tentan !tak "anusia dan bahasa

    &alah satu bidang kajian interdisipliner dalam ilmu linguistic dan

    ilmu kedokteran %ang mengkaji hubungan antara otak manusia dengan

    bahasa adalah neurolinguistik!! Pada awaln%a orang beranggapan bahwa

    otak itu bekerja sebagai satu organ tanpa ada bagian$bagiann%a! 1ingga

    pada awal 2344, dr! 5rans Joseph 0all mengemukakan bahwa otak

    bukanlah satu organ tanpa bagian$bagian, melainkan terdiri atas bagian$

    bagian %ang masing$masing memun%ai #ungsi tertentu!2627

    1ubungan antara bahasa dan otak pada awaln%a ditengarai dari

    adan%a kerusakan pada otak %ang mempengaruhi kemampuan

    2627&umarsono, Buku Ajar 5ilsa#at Bahasa, .Jakarta) 0rasindo, 8449/, 3:

  • 7/25/2019 Dewa Afasia

    3/14

  • 7/25/2019 Dewa Afasia

    4/14

    Untuk komunikasi linguistik, pada bagian corte# otak dikenal

    dengan dua area %ang dinamakan area Broca dan area *ernicke9697! Area

    Broca pada otak bertanggung jawab untuk kaidah artikulasi %ang

    menciptakan pola bun%i, untuk kaidah mor#ologi dan sintaksis, antara laindalam membentuk kata dan #rasa! &edangkan area *ernicke adalah pusat

    bahasa %ang bertanggung jawab untuk memproduksi makna, seperti

    interpretasi kata selama pemahaman makna dan pemilihan kata selama

    menghasilkan produksi ujaran!@6@7 (edua area ini sangat rawan jika terjadi

    kerusakan, karena akan berakibat berkurangn%a atau hilangn%a

    kemampuan berbicara seseorang!

    III. P#!ses Be#bahasa

    1al pokok %ang menjadi bahasan psikolinguistik dalam hal proses

    berbahasa adalah proses pemahaman bahasa .language comprehension/,

    produksi berbahasa .language production/, dan pemerolehan bahasa

    .language aqcuisation/! (etiga proses ini menjadikan bahasa sebagai

    objek kajian!

    Dalam ersi psikolinguistik, seseorang berbahasa masuk dalam dua

    tahapan, %aitu produkti# dan resepti#! Proses produkti# berlangsung pada

    diri pembicara %ang menghasilkan kode$kode bahasa %ang bermakna dan

    berguna! &edangkan proses resepti# berlangsung pada diri pendengar

    %ang menerima kode$kode bahasa %ang bermakna %ang disampaikan oleh

    pembicara melalui alat$alat artikulasi pendengar!

  • 7/25/2019 Dewa Afasia

    5/14

    $. P#!ses %#!dukti&

    Proses produksi berbahasa adalah kemampuan seseorang dalam

    memproduksi bahasa secara benar menurut kaidah umum bahasa, baik

    lisan maupun tulis! Proses rancangan berbahasa %ang disebut encodeterjadi pada saat proses berbicara dan menulis %ang menghasilkan kode$

    kode bahasa %ang bermakna! ?ang termasuk dalam proses produkti#

    adalah proses penggagasan, pemilihan bentuk bahasa, struktur bahasa,

    persiapan dalam otak sampai dalam proses ujaran dan penulisan!

    Dalam proses produkti# ini terdapat beberapa tahapan, %aitu)

    a! >ancangan ide .penentuan tema/) sebelum bicara seseorang harus tahu

    apa tujuan pembicaraann%a!b! >ancangan membentuk kalimat) &etelah tahu tema, maka mencari kata$

    kata %ang sesuai dengan temac! >ancangan komponen) (ata$kata tersebut harus disusun dengan

    gramatikal %ang benar agar memberikan pemahaman kepada orang laind! >ancangan program artikulasi) setelah komponen ditemukan, kemudian

    merancang artikulasi dari komponen tersebute! Pengucapan program artikulasi) setelah itu barulah kata$kata diucapkan

    sesuai kaidah artikulasi %ang benar

    '. P#!ses #ese%ti&

    Proses resepti# atau proses penerimaan, perekaman, dan

    pemahaman %ang disebut decode terjadi pada pendengar dan pembaca!

    ?ang termasuk dalam proses resepti# adalah proses pengenalan bentuk$

    bentuk ujaran atau tulisan, proses identi'kasi dan proses pemahaman

    amanat %ang disampaikan! Adapun #aktor %ang mempengaruhi proses

    resepti# ini bisa bersi#at neurologis, psikis, dan juga sosial!

    Adapan tahapan pada proses resepti# adalah sebagai berikut)

    a! Decode #onologi) penerimaan unsur$unsur bun%i melalui pendengaranb! Decode gramatikal) pen%ususnan secara gramatikal dari simbol$simbol

    bun%i %ang ditangkapc! Decode semantik) proses pemahaman leksikon, kata dan kalimat

    (edua proses ini akan terjadi pada setiap orang %ang berbahasa!

    &eseorang akan melalui proses produksi saat ia ingin men%ampaikan

    maksud kepada orang lain, begitu juga ketika ia mencoba memahami

    perkataan atau tanggapan dari orang lain, maka akan memalui proses

  • 7/25/2019 Dewa Afasia

    6/14

    resepti#! Menurut penulis tidak han%a proses resepti# %ang dipengaruhi

    oleh #aktor neorologis, psikis, dan sosial, namun proses produksi pun juga

    dipengaruhi #aktor$#aktor tersebut, terutama #aktor neurologis!

    Meskipun proses resepti# dan produkti# adalah dua hal %angberbeda, tetapi keduan%a adalah satu kesatuan sebagaimana dua sisi

    mata uang! +idak mungkin bagi kita untuk memisahkan keduan%a, karena

    setiap indiidu pelaku komunikasi akan menjalani dua proses ini sekaligus

    secara berkesinambungan! +idak mungkin dalam proses komunikasi

    seseorang han%a menjalani satu proses saja, misaln%a produkti# saja atau

    resepti# saja!3637 Namun jika terjadi kerusakan pada otak, apakah kedua

    proses ini tetap akan berjalan secara maksimalC

    I(. A&asia

    $. De)nisi *"u"

    Meskipun ukuran otak manusia maksimum han%a 8 dari seluruh ukuran

    berat badan manusia, namun ia men%erap tenaga hingga 2@ dari

    seluruh aliran darah dan 84 dari sumber da%a metabolisme tubuh!

    Apabila aliran darah pada otak tidak cukup, atau ada pen%empitan

    pembuluh darah, atau gangguan lain %ang men%ebabkan asupan oksigen

    %ang diperlukan berkurang, maka akan terjadi kerusakan otak! Inilah %ang

    memicu munculn%a pen%akit strok! &erangan strok memiliki berbagai

    akibat, tergantung bagian hemis#er mana %ang rusak!

    Ditinjau dari asaln%a, gangguan berbahasa dapat dikategorikan

    kedalam 8 kelompok! Pertama, gangguan berbahasa %ang berkembang,

    artin%a gangguan akibat kelainan %ang dibawa sejak lahir! Pada sebagian

    anak, terjadi kesulitan dalam pemerolehan bahasa akibat kelainan tumbuh

    kembang! Kedua, gangguan berbahasa %ang diperoleh, artin%a gangguan

    akibat operasi, stroke, kecelakaan atau penuaan!

    0angguan berbahasa dan berkomunikasi dapat diakibatkan #aktor

    medis dan #aktor lingkungan! 5aktor medis berimplikasi pada gangguan

    berbicara, gangguan berbahasa dan gangguan berpikir! Eontoh #aktor

    medis %aitu gangguan sebagai akibat cidera otak %ang men%ebabkan

    3637Ibid, =

  • 7/25/2019 Dewa Afasia

    7/14

    kerusakan sistem s%ara#, gangguan psikogenik, dan gangguan pada

    sistem mekanisme organ wicara! Demikian pula haln%a dengan kerusakan

    sistem sara# %ang men%ebabkan terputusn%a jaringan antara wila%ah

    auditori dan produksi tutur sehingga pesan ujaran tidak tersampaikan!

    :

    6:7Pada umumn%a, kerusakan pada hemis#er kiri otak akan

    mengakibatkan munculn%a gangguan berbahasa!246247 Inilah %ang

    kemudian disebut aphasia .a#asia/! &ehingga pen%akit strok merupakan

    salah satu pen%ebab seseorang terkena a#asia!

    Menurut *ood .2:2/, a#asia adalah)

    $parsial or complete loss of ability to speak or to comprehend the spokenword due to in%ury, disease, or malde&elopment of brain.'

    %aitu kehilangan kemampuan untuk bicara atau untuk memahami

    sebagaan atau keseluruhan dari %ang diucapkan oleh orang lain, %ang

    diakibatkan karena adan%a gangguan pada otak! Menurut *iig dan &emel

    .2:39/ bahwa)

    $Aphasia as in&ol&ing those who ha&e acquired a language disorderbecause of brain damage resulting in impairment of languagecomprehension formulation, and use'.

    Mereka %ang memiliki gangguan pada perolehan bahasa %ang disebabkan

    karena kerusakan otak %ang mengakibatkan ketidakmampuan dalam

    mem#ormulasikan pemahaman bahasa dan pengguanaan bahasa!226227

    &ehingga secara umum dapat diartikan bahwa a#asia adalah gangguan

    berbahasa %ang disebabkan karena kerusakan otak, baik itu dalam hal

    memproduksi bahasa atau memahami bahasa!

    '. +enis,-enis a&asia

    :6:7>ohmani Nur Indah, artikel Proses Pemerolehan !ahasa: dari Kemampuan

    hingga Kekurangmampuan !erbahasa-

    246247&oenjono Dardjowidjojo, Psikolinguistik: "emahami Asas Pemerolehan

    !ahasa.(uala Fumpur) P+& Pro#esional Publishing, 844/, 234

    226227http)scienti'cps%chopad43!'les!wordpress!com842228=$aphasia!pd#

  • 7/25/2019 Dewa Afasia

    8/14

    Pengertian a#asia akan menjadi spesi'k jika telah masuk pada

    pengklasi'kasiann%a! Berbagai arian a#asia muncul tergantung pada

    bagian otak mana terjadi kerusakan! Berikut ini jenis$jenis a#asia)

    a. A&asia B#!aA#asia ini terjadi di area Broca! Indiidu %ang menderita pen%akit ini

    akan terganggu dalam perancangan dan pengungkapan kata, sehingga

    kalimat %ang keluar menjadi terpatah$patah! Pasien pada umumn%a masih

    bisa memahami apa %ang dikatakan orang lain tanpa kesulitan berarti!

    Dampak lainn%a adalah kesulitan dalam berbicara dan menulis, pasien

    ban%ak menggunakan tata bahasa %ang disederhanakan .agramatisma/28

    6287! (ata$kata %ang dihasilkan juga ban%ak %ang tidak menggunakan

    in#eksi atau imbuhan!2=62=7 A#asia ini juga dikenal dengan a#asia motorik

    ma%or, a#asia ekspresi#, dan a#asia non$Guent!

    b. A&asia /e#nike

    Fetak kerusakan pada a#asia ini adalah di area *ernicke! Penderita a#asia

    ini lancar dalam berbahasa, namun kata$katan%a sulit di#ahami karena

    ban%ak perkataan %ang tidak sesuai maknan%a antara perkataan sebelum

    dan sesudahn%a! 1al ini dikarenakan pasien sering salah dalam memilih

    suatu kata, misaln%a kata fairdiucap chair, kata carrot diucapparrot, dan

    sebagain%a! Penderita a#asia ini juga mengalami gangguan dalam

    pemahaman lisan! Mereka tidak dapat memahami perkataan lawan bicara

    dengan mudah!296297 A#asia ini juga dikenal sebagai a#asia resepti#, a#asia

    Guent, dan a#asia sensori!

    . A&asia an!"ik

    (erusakan otak terjadi pada bagian depan dari cuping parietal! 0angguan

    berbahasan%a tampak pada ketidakmampuan penderita dalam

    mengaitkan konsep dan bun%i atau perkataan %ang mewakilin%a! "leh

    sebab itu, jika penderita diminta mengambil benda bernama gunting-,

    286287Ahmad 1! Asdie, (arrison Prinsip)prinsip Ilmu Penyakit *alam, .Jakarta)

    ;0E, 2:::/, 23@

    2=62=7&oenjono Dardjowidjojo, 232

    296297Ibid, 232

  • 7/25/2019 Dewa Afasia

    9/14

    mungkin dia bisa melakukann%a, namun jika ditunjukkan dihadapann%a

    gunting-, dia tidak dapat men%ebutkan nama benda itu! 2@62@7 +idak

    han%a kata benda, tetapi juga kata si#at dan bagian deskripti# bicara lain!

    5ungsi suatu objek mungkin bisa diuraikan, tapi naman%a dilupakan!

    2ancangan

    komponen

    atau konsituen

    gramatikal,pengucapan

    program

    artikulasi

    8! A#asia

    *ernicke

    Fancar berbicara

    namun

    perkataann%a

    tanpa makna dan

    sulit dipahami,

    sulit memahami

    perkataan orang

    lain

    >ancangan

    membentuk

    kalimat,

    rancangan

    komponen

    gramatikal

    Decode

    gramatikal,

    decode

    semantik

    =! A#asia

    anomik

    Memahami #ungsi

    suatu objek,

    namun tidak dapat

    men%ebutkan

    nama objek

    tersebut

    >ancangan ide

    9! A#asiakonduksi

    Ujarann%a secarasemantis tidak

    padu, tidak dapat

    mengulangi

    perkataan %ang

    baru saja diberikan

    kepadan%a

    >ancanganmembentuk

    kalimat,

    rancangan

    komponen

    gramatikal

    @! A#asia

    global

    Bisa terjadi

    kelumpuhan,

    sangat sulit

    berbicara dan

    menulis, sulit

    memahami

    perkataan orang

    lain!

    >ancangan

    membentuk

    kalimat,

    rancangan

    komponen

    gramatikal,

    rancangan

    program

    artikulasi,

    pengucapan

    artikulasi

    Decode

    gramatikal,

    decode

    semantik

  • 7/25/2019 Dewa Afasia

    12/14

    Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada setiap jenis a#asia

    memiliki dampak berbeda pada proses berbahasa, baik itu dari aspek

    produkti# maupun resepti#! Dari data di atas juga dapat diketahui bahwa

    stiap jenis a#asia pasti memilki dampak pada aspek produkti# berbahasa,han%a saja tingkat kompleksitasn%a berbeda, tergantung bagaimana

    karakteristik dampak %ang dialami penderita, dan jelas bahwa %ang

    memiliki dampak paling kompleks adalah a#asia global atau total, karena

    a#asia ini disebabkan adan%a kerusakan pada ban%ak bagian otak,

    sehingga dampakn%a pun juga lebih ban%ak! 1ampir semua proses

    produkti# dan resepti# berbahasa terganggu akibat a#asia global ini!

    A#asia %ang memiliki dampak cenderung sedikit adalah a#asia

    anomik, walaupun demikian, a#asia ini sangat menghambat dalam proses

    berbahasa! Fawan bicara akan sulit memahami maksud %ang akan

    diungkapkan penderita a#asia ini! (arena penderita a#asia ini mengerti

    #ungsi suatu objek, tapi tidak dapa men%ebutkan nama objek tersebut!

    Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa setiap a#asia memilki

    dampak pada aspek produkti#, namun tidak semua memilki dampak pada

    aspek resepti#! Dalam pembahasan ini penulis lebih menekankan pada

    tingkat signi#akansi dari setiap dampak %ang ditimbulkan akibat a#asia$

    a#asia tersebut, sehingga jika diteliti lebih dalam, mungkin setiap a#asia

    tersebut memilki dampak pada aspek produkti# dan juga resepti#!

    (I. Kesi"%ulan

    Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat

    beberapa jenis a#asia! &etiap a#asia memilki dampak klinis dan linguistik

    %ang berbeda$beda dengan tingkat keparahan %ang berbeda pula! Dari

    sisi linguistik atau atau kebahasaan, a#asia berimplikasi langsung pada

    proses berbahasa, baik itu proses produkti# maupun resepti#! A#asia dapat

    men%ebabkan penderitan%a susah berbicara atau men%usun kata$kata

    dan dapat pula men%ebabkan penderitan%a sulit memahami perkataan

    orang lain! &ehingga dengan demikian a#asia men%ebabkan proses

    produkti# dan resepti# berbahasa terganggu atau tidak berjalan dengan

    maksimal! Namun tidak semua a#asia memiliki dampak pada kedua proses

  • 7/25/2019 Dewa Afasia

    13/14

    berbahasa tersebut secara signi'kan! Ada kalan%a han%a berdampak pada

    proses produkti#, atau pun sebalikn%a

    82627&umarsono, Buku Ajar 5ilsa#at Bahasa, .Jakarta) 0rasindo, 8449/, 3:88687>ohmani Nur Indah dan Abdurrahman, Psikolinguistik: Konsep dan Isumum, .Malang) UIN Maliki Press, 8443/, ohmani,

  • 7/25/2019 Dewa Afasia

    14/14

    =26227http)scienti'cps%chopad43!'les!wordpress!com842228=$aphasia!pd#=86287Ahmad 1! Asdie, (arrison Prinsip)prinsip Ilmu Penyakit *alam,.Jakarta) ;0E, 2:::/, 23@==62=7&oenjono Dardjowidjojo, 232=96297Ibid, 232=@62@7Ibid, 238=