dewa afasia
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Dewa Afasia
1/14
AFASIA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PROSES BERBAHASA
Sahya Husein
Mahasiswa Pascasarjana UIN Maliki MalangJurusan Pendidikan Bahasa Arab Program Magister
Abstak
Dalam berbahasa, manusia tidak bisa lepas dari peran otak sebagaiorgan sentral dan ital dalam memproduksi bahasa! "tak terbagi menjadibeberapa bagian di mana setiap bagian tersebut memiliki #ungsi masing$masing dalam proses berbahasa seseorang! Dengan demikian, jika terjadigangguan pada otak, maka tentu saja akan berakibat terjadin%a
gangguan pada proses berbahasa! &alah satu gangguan berbahasa akibatadan%a kerusakan otak disebut a#asia! Pen%akit a#asia ini terdiri daribeberapa jenis dengan tingkat keparahan dan lokasi kerusakan %angberbeda$beda! &emua jenis a#asia menimbulkan gangguan pada prosesberbahasa, baik itu proses produkti# maupun resepti#! Namun tidak semuaa#asia memiliki dampak pada kedua proses berbahasa sekaligus secarasigni'kan! Ada kalan%a han%a berdampak pada proses produkti#, atau punsebalikn%a!
(ata kunci)Afasia, Proses berbahasa, Gangguan berbahasa
I. Pendahuluan
Bahasa merupakan anugerah luar biasa %ang diberikan Allah &*+
dalam keidupan ini! Dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan
segala tujuan dan perasaann%a, sehingga terjalinlah komunikasi, interaksi,
dan kasih$mengasihi! +idak han%a manusia, pada hakikatn%a semua
makhluk di alam ini berbahasa, han%a saja tidak semuan%a dapat
dipahami oleh manusia, dan han%a +uhan %ang tahu hakikatn%a! Allahpun, dalam men%ampaikan 'rman$N%a juga menggunakan piranti bahasa,
%aitu Bahasa Arab, sehingga semua kalam$N%a dapat dipahami oleh umat
manusia!
Bahasa dan manusia adalah dua hal %ang tidak dapat terpisahkan!
Bahasa tanpa manusia bagaikan sa%ap tanpa burung, dan manusia tanpa
bahasa bagiakan burung tanpa sa%ap! &ehingga keduan%a merupakan
satu kesatuan %ang menjadikan manusia itu ada-, karena pada
-
7/25/2019 Dewa Afasia
2/14
hakikatn%a manusia adalah hayawan .hewan/, tapi %ang natiq.berbicara/,
inilah %ang membedakan antara manusia dengan hewan!
Dalam berbahasa, manusia tidak bisa lepas dari peran otak sebagai
organ sentral dan ital dalam memproduksi bahasa! "tak terbagi menjadibeberapa bagian di mana setiap bagian tersebut memiliki #ungsi masing$
masing dalam proses berbahasa seseorang! Dengan demikian, jika terjadi
gangguan pada otak, maka tentu saja akan berakibat terjadin%a
gangguan pada proses berbahasa!
&alah satu gangguan berbahasa %ang sering dibahas dalam kajian
psikolinguistik atau neurolinguistik adalah a#asia! &ecara umum, a#asia
adalah gangguan berbahasa atau komunikasi akibat cidera atau
kerusakan otak! 0angguan ini dapat terjadi saat proses menerima
bahasa, atau saat proses memproduksi bahasa! (erusakan pada otak ini
dapat terjadi di semua bagian otak, sehingga a#asia pun memiliki ban%ak
macam nama dengan dampak %ang berbeda$beda pula! (arena begitu
ban%akn%a bahasan tentang a#asia, hingga muncul ilmu %ang khusus
mengkaji pen%akit ini, %aitu a#asiologi!
Dalam pembahasan berikut ini akan dikupas berbagai jenis a#asia
dan implikasin%a dalam proses berbahasa! Namun sebelumn%a akan
dibahas tentang otank dan bagian$bagiann%a berkenaan dengan #ungsi
berbahasa!
II. Sekilas tentan !tak "anusia dan bahasa
&alah satu bidang kajian interdisipliner dalam ilmu linguistic dan
ilmu kedokteran %ang mengkaji hubungan antara otak manusia dengan
bahasa adalah neurolinguistik!! Pada awaln%a orang beranggapan bahwa
otak itu bekerja sebagai satu organ tanpa ada bagian$bagiann%a! 1ingga
pada awal 2344, dr! 5rans Joseph 0all mengemukakan bahwa otak
bukanlah satu organ tanpa bagian$bagian, melainkan terdiri atas bagian$
bagian %ang masing$masing memun%ai #ungsi tertentu!2627
1ubungan antara bahasa dan otak pada awaln%a ditengarai dari
adan%a kerusakan pada otak %ang mempengaruhi kemampuan
2627&umarsono, Buku Ajar 5ilsa#at Bahasa, .Jakarta) 0rasindo, 8449/, 3:
-
7/25/2019 Dewa Afasia
3/14
-
7/25/2019 Dewa Afasia
4/14
Untuk komunikasi linguistik, pada bagian corte# otak dikenal
dengan dua area %ang dinamakan area Broca dan area *ernicke9697! Area
Broca pada otak bertanggung jawab untuk kaidah artikulasi %ang
menciptakan pola bun%i, untuk kaidah mor#ologi dan sintaksis, antara laindalam membentuk kata dan #rasa! &edangkan area *ernicke adalah pusat
bahasa %ang bertanggung jawab untuk memproduksi makna, seperti
interpretasi kata selama pemahaman makna dan pemilihan kata selama
menghasilkan produksi ujaran!@6@7 (edua area ini sangat rawan jika terjadi
kerusakan, karena akan berakibat berkurangn%a atau hilangn%a
kemampuan berbicara seseorang!
III. P#!ses Be#bahasa
1al pokok %ang menjadi bahasan psikolinguistik dalam hal proses
berbahasa adalah proses pemahaman bahasa .language comprehension/,
produksi berbahasa .language production/, dan pemerolehan bahasa
.language aqcuisation/! (etiga proses ini menjadikan bahasa sebagai
objek kajian!
Dalam ersi psikolinguistik, seseorang berbahasa masuk dalam dua
tahapan, %aitu produkti# dan resepti#! Proses produkti# berlangsung pada
diri pembicara %ang menghasilkan kode$kode bahasa %ang bermakna dan
berguna! &edangkan proses resepti# berlangsung pada diri pendengar
%ang menerima kode$kode bahasa %ang bermakna %ang disampaikan oleh
pembicara melalui alat$alat artikulasi pendengar!
-
7/25/2019 Dewa Afasia
5/14
$. P#!ses %#!dukti&
Proses produksi berbahasa adalah kemampuan seseorang dalam
memproduksi bahasa secara benar menurut kaidah umum bahasa, baik
lisan maupun tulis! Proses rancangan berbahasa %ang disebut encodeterjadi pada saat proses berbicara dan menulis %ang menghasilkan kode$
kode bahasa %ang bermakna! ?ang termasuk dalam proses produkti#
adalah proses penggagasan, pemilihan bentuk bahasa, struktur bahasa,
persiapan dalam otak sampai dalam proses ujaran dan penulisan!
Dalam proses produkti# ini terdapat beberapa tahapan, %aitu)
a! >ancangan ide .penentuan tema/) sebelum bicara seseorang harus tahu
apa tujuan pembicaraann%a!b! >ancangan membentuk kalimat) &etelah tahu tema, maka mencari kata$
kata %ang sesuai dengan temac! >ancangan komponen) (ata$kata tersebut harus disusun dengan
gramatikal %ang benar agar memberikan pemahaman kepada orang laind! >ancangan program artikulasi) setelah komponen ditemukan, kemudian
merancang artikulasi dari komponen tersebute! Pengucapan program artikulasi) setelah itu barulah kata$kata diucapkan
sesuai kaidah artikulasi %ang benar
'. P#!ses #ese%ti&
Proses resepti# atau proses penerimaan, perekaman, dan
pemahaman %ang disebut decode terjadi pada pendengar dan pembaca!
?ang termasuk dalam proses resepti# adalah proses pengenalan bentuk$
bentuk ujaran atau tulisan, proses identi'kasi dan proses pemahaman
amanat %ang disampaikan! Adapun #aktor %ang mempengaruhi proses
resepti# ini bisa bersi#at neurologis, psikis, dan juga sosial!
Adapan tahapan pada proses resepti# adalah sebagai berikut)
a! Decode #onologi) penerimaan unsur$unsur bun%i melalui pendengaranb! Decode gramatikal) pen%ususnan secara gramatikal dari simbol$simbol
bun%i %ang ditangkapc! Decode semantik) proses pemahaman leksikon, kata dan kalimat
(edua proses ini akan terjadi pada setiap orang %ang berbahasa!
&eseorang akan melalui proses produksi saat ia ingin men%ampaikan
maksud kepada orang lain, begitu juga ketika ia mencoba memahami
perkataan atau tanggapan dari orang lain, maka akan memalui proses
-
7/25/2019 Dewa Afasia
6/14
resepti#! Menurut penulis tidak han%a proses resepti# %ang dipengaruhi
oleh #aktor neorologis, psikis, dan sosial, namun proses produksi pun juga
dipengaruhi #aktor$#aktor tersebut, terutama #aktor neurologis!
Meskipun proses resepti# dan produkti# adalah dua hal %angberbeda, tetapi keduan%a adalah satu kesatuan sebagaimana dua sisi
mata uang! +idak mungkin bagi kita untuk memisahkan keduan%a, karena
setiap indiidu pelaku komunikasi akan menjalani dua proses ini sekaligus
secara berkesinambungan! +idak mungkin dalam proses komunikasi
seseorang han%a menjalani satu proses saja, misaln%a produkti# saja atau
resepti# saja!3637 Namun jika terjadi kerusakan pada otak, apakah kedua
proses ini tetap akan berjalan secara maksimalC
I(. A&asia
$. De)nisi *"u"
Meskipun ukuran otak manusia maksimum han%a 8 dari seluruh ukuran
berat badan manusia, namun ia men%erap tenaga hingga 2@ dari
seluruh aliran darah dan 84 dari sumber da%a metabolisme tubuh!
Apabila aliran darah pada otak tidak cukup, atau ada pen%empitan
pembuluh darah, atau gangguan lain %ang men%ebabkan asupan oksigen
%ang diperlukan berkurang, maka akan terjadi kerusakan otak! Inilah %ang
memicu munculn%a pen%akit strok! &erangan strok memiliki berbagai
akibat, tergantung bagian hemis#er mana %ang rusak!
Ditinjau dari asaln%a, gangguan berbahasa dapat dikategorikan
kedalam 8 kelompok! Pertama, gangguan berbahasa %ang berkembang,
artin%a gangguan akibat kelainan %ang dibawa sejak lahir! Pada sebagian
anak, terjadi kesulitan dalam pemerolehan bahasa akibat kelainan tumbuh
kembang! Kedua, gangguan berbahasa %ang diperoleh, artin%a gangguan
akibat operasi, stroke, kecelakaan atau penuaan!
0angguan berbahasa dan berkomunikasi dapat diakibatkan #aktor
medis dan #aktor lingkungan! 5aktor medis berimplikasi pada gangguan
berbicara, gangguan berbahasa dan gangguan berpikir! Eontoh #aktor
medis %aitu gangguan sebagai akibat cidera otak %ang men%ebabkan
3637Ibid, =
-
7/25/2019 Dewa Afasia
7/14
kerusakan sistem s%ara#, gangguan psikogenik, dan gangguan pada
sistem mekanisme organ wicara! Demikian pula haln%a dengan kerusakan
sistem sara# %ang men%ebabkan terputusn%a jaringan antara wila%ah
auditori dan produksi tutur sehingga pesan ujaran tidak tersampaikan!
:
6:7Pada umumn%a, kerusakan pada hemis#er kiri otak akan
mengakibatkan munculn%a gangguan berbahasa!246247 Inilah %ang
kemudian disebut aphasia .a#asia/! &ehingga pen%akit strok merupakan
salah satu pen%ebab seseorang terkena a#asia!
Menurut *ood .2:2/, a#asia adalah)
$parsial or complete loss of ability to speak or to comprehend the spokenword due to in%ury, disease, or malde&elopment of brain.'
%aitu kehilangan kemampuan untuk bicara atau untuk memahami
sebagaan atau keseluruhan dari %ang diucapkan oleh orang lain, %ang
diakibatkan karena adan%a gangguan pada otak! Menurut *iig dan &emel
.2:39/ bahwa)
$Aphasia as in&ol&ing those who ha&e acquired a language disorderbecause of brain damage resulting in impairment of languagecomprehension formulation, and use'.
Mereka %ang memiliki gangguan pada perolehan bahasa %ang disebabkan
karena kerusakan otak %ang mengakibatkan ketidakmampuan dalam
mem#ormulasikan pemahaman bahasa dan pengguanaan bahasa!226227
&ehingga secara umum dapat diartikan bahwa a#asia adalah gangguan
berbahasa %ang disebabkan karena kerusakan otak, baik itu dalam hal
memproduksi bahasa atau memahami bahasa!
'. +enis,-enis a&asia
:6:7>ohmani Nur Indah, artikel Proses Pemerolehan !ahasa: dari Kemampuan
hingga Kekurangmampuan !erbahasa-
246247&oenjono Dardjowidjojo, Psikolinguistik: "emahami Asas Pemerolehan
!ahasa.(uala Fumpur) P+& Pro#esional Publishing, 844/, 234
226227http)scienti'cps%chopad43!'les!wordpress!com842228=$aphasia!pd#
-
7/25/2019 Dewa Afasia
8/14
Pengertian a#asia akan menjadi spesi'k jika telah masuk pada
pengklasi'kasiann%a! Berbagai arian a#asia muncul tergantung pada
bagian otak mana terjadi kerusakan! Berikut ini jenis$jenis a#asia)
a. A&asia B#!aA#asia ini terjadi di area Broca! Indiidu %ang menderita pen%akit ini
akan terganggu dalam perancangan dan pengungkapan kata, sehingga
kalimat %ang keluar menjadi terpatah$patah! Pasien pada umumn%a masih
bisa memahami apa %ang dikatakan orang lain tanpa kesulitan berarti!
Dampak lainn%a adalah kesulitan dalam berbicara dan menulis, pasien
ban%ak menggunakan tata bahasa %ang disederhanakan .agramatisma/28
6287! (ata$kata %ang dihasilkan juga ban%ak %ang tidak menggunakan
in#eksi atau imbuhan!2=62=7 A#asia ini juga dikenal dengan a#asia motorik
ma%or, a#asia ekspresi#, dan a#asia non$Guent!
b. A&asia /e#nike
Fetak kerusakan pada a#asia ini adalah di area *ernicke! Penderita a#asia
ini lancar dalam berbahasa, namun kata$katan%a sulit di#ahami karena
ban%ak perkataan %ang tidak sesuai maknan%a antara perkataan sebelum
dan sesudahn%a! 1al ini dikarenakan pasien sering salah dalam memilih
suatu kata, misaln%a kata fairdiucap chair, kata carrot diucapparrot, dan
sebagain%a! Penderita a#asia ini juga mengalami gangguan dalam
pemahaman lisan! Mereka tidak dapat memahami perkataan lawan bicara
dengan mudah!296297 A#asia ini juga dikenal sebagai a#asia resepti#, a#asia
Guent, dan a#asia sensori!
. A&asia an!"ik
(erusakan otak terjadi pada bagian depan dari cuping parietal! 0angguan
berbahasan%a tampak pada ketidakmampuan penderita dalam
mengaitkan konsep dan bun%i atau perkataan %ang mewakilin%a! "leh
sebab itu, jika penderita diminta mengambil benda bernama gunting-,
286287Ahmad 1! Asdie, (arrison Prinsip)prinsip Ilmu Penyakit *alam, .Jakarta)
;0E, 2:::/, 23@
2=62=7&oenjono Dardjowidjojo, 232
296297Ibid, 232
-
7/25/2019 Dewa Afasia
9/14
mungkin dia bisa melakukann%a, namun jika ditunjukkan dihadapann%a
gunting-, dia tidak dapat men%ebutkan nama benda itu! 2@62@7 +idak
han%a kata benda, tetapi juga kata si#at dan bagian deskripti# bicara lain!
5ungsi suatu objek mungkin bisa diuraikan, tapi naman%a dilupakan!
2ancangan
komponen
atau konsituen
gramatikal,pengucapan
program
artikulasi
8! A#asia
*ernicke
Fancar berbicara
namun
perkataann%a
tanpa makna dan
sulit dipahami,
sulit memahami
perkataan orang
lain
>ancangan
membentuk
kalimat,
rancangan
komponen
gramatikal
Decode
gramatikal,
decode
semantik
=! A#asia
anomik
Memahami #ungsi
suatu objek,
namun tidak dapat
men%ebutkan
nama objek
tersebut
>ancangan ide
9! A#asiakonduksi
Ujarann%a secarasemantis tidak
padu, tidak dapat
mengulangi
perkataan %ang
baru saja diberikan
kepadan%a
>ancanganmembentuk
kalimat,
rancangan
komponen
gramatikal
@! A#asia
global
Bisa terjadi
kelumpuhan,
sangat sulit
berbicara dan
menulis, sulit
memahami
perkataan orang
lain!
>ancangan
membentuk
kalimat,
rancangan
komponen
gramatikal,
rancangan
program
artikulasi,
pengucapan
artikulasi
Decode
gramatikal,
decode
semantik
-
7/25/2019 Dewa Afasia
12/14
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada setiap jenis a#asia
memiliki dampak berbeda pada proses berbahasa, baik itu dari aspek
produkti# maupun resepti#! Dari data di atas juga dapat diketahui bahwa
stiap jenis a#asia pasti memilki dampak pada aspek produkti# berbahasa,han%a saja tingkat kompleksitasn%a berbeda, tergantung bagaimana
karakteristik dampak %ang dialami penderita, dan jelas bahwa %ang
memiliki dampak paling kompleks adalah a#asia global atau total, karena
a#asia ini disebabkan adan%a kerusakan pada ban%ak bagian otak,
sehingga dampakn%a pun juga lebih ban%ak! 1ampir semua proses
produkti# dan resepti# berbahasa terganggu akibat a#asia global ini!
A#asia %ang memiliki dampak cenderung sedikit adalah a#asia
anomik, walaupun demikian, a#asia ini sangat menghambat dalam proses
berbahasa! Fawan bicara akan sulit memahami maksud %ang akan
diungkapkan penderita a#asia ini! (arena penderita a#asia ini mengerti
#ungsi suatu objek, tapi tidak dapa men%ebutkan nama objek tersebut!
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa setiap a#asia memilki
dampak pada aspek produkti#, namun tidak semua memilki dampak pada
aspek resepti#! Dalam pembahasan ini penulis lebih menekankan pada
tingkat signi#akansi dari setiap dampak %ang ditimbulkan akibat a#asia$
a#asia tersebut, sehingga jika diteliti lebih dalam, mungkin setiap a#asia
tersebut memilki dampak pada aspek produkti# dan juga resepti#!
(I. Kesi"%ulan
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat
beberapa jenis a#asia! &etiap a#asia memilki dampak klinis dan linguistik
%ang berbeda$beda dengan tingkat keparahan %ang berbeda pula! Dari
sisi linguistik atau atau kebahasaan, a#asia berimplikasi langsung pada
proses berbahasa, baik itu proses produkti# maupun resepti#! A#asia dapat
men%ebabkan penderitan%a susah berbicara atau men%usun kata$kata
dan dapat pula men%ebabkan penderitan%a sulit memahami perkataan
orang lain! &ehingga dengan demikian a#asia men%ebabkan proses
produkti# dan resepti# berbahasa terganggu atau tidak berjalan dengan
maksimal! Namun tidak semua a#asia memiliki dampak pada kedua proses
-
7/25/2019 Dewa Afasia
13/14
berbahasa tersebut secara signi'kan! Ada kalan%a han%a berdampak pada
proses produkti#, atau pun sebalikn%a
82627&umarsono, Buku Ajar 5ilsa#at Bahasa, .Jakarta) 0rasindo, 8449/, 3:88687>ohmani Nur Indah dan Abdurrahman, Psikolinguistik: Konsep dan Isumum, .Malang) UIN Maliki Press, 8443/, ohmani,
-
7/25/2019 Dewa Afasia
14/14
=26227http)scienti'cps%chopad43!'les!wordpress!com842228=$aphasia!pd#=86287Ahmad 1! Asdie, (arrison Prinsip)prinsip Ilmu Penyakit *alam,.Jakarta) ;0E, 2:::/, 23@==62=7&oenjono Dardjowidjojo, 232=96297Ibid, 232=@62@7Ibid, 238=