deteksi adanya bakteri pada air minum dalam kemasan galon

7
DETEKSI ADANYA BAKTERI PADA AIR MINUM DALAM KEMASAN GALON Asih Rahayu Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya ABSTRAK Dua puluh empat tiga puluh sampel minum air yang diambil dari setiap galon telah diidentifikasi sebagai mengandung beberapa bakteri dengan jumlah indikator TPC 1-22 CFU / ml. TPC jumlah sampel keseluruhan menunjukkan bahwa jumlah bakteri cenderung meningkat setelah disimpan dalam dispenser air untuk jangka waktu tertentu. Dalam dua hari, jumlah TPC telah mencapai 2-98 CFU / ml, dan setelah empat hari mencapai 3-166 CFU / ml. Penelitian menunjukkan bahwa ketiga sampel tidak dikonsumsi setelah disimpan dalam dispenser air selama empat hari, karena mengandung bakteri dengan jumlah TPC lebih dari 100 CFU / ml. Peningkatan jumlah bakteri, sebagai air yang disimpan di dispenser, mungkin disebabkan oleh reproduksi bakteri yang awalnya terkontaminasi air minum. Jika tidak, peningkatan jumlah TPC mungkin juga disebabkan oleh bakteri dalam air dispenser sendiri. Disarankan bagi konsumen untuk membersihkan dispenser air sebelum mereka tukar galon untuk mencegah kontaminasi bakteri dalam air minum mereka. Kata kunci: TPC, Air Minum DETECTION IS BACTERIA IN DRINKING WATER IN THE PACKAGING GALLON Asih Rahayu Lecturer Faculty of Medicine, University of Wijaya Kusuma Surabaya ABSTRACT Twenty four of thirty drinking water samples taken from each gallons has been identified as containing some bacteria with TPC indicator number 1 to 22 CFU/ml. TPC number of whole samples shows that the bacteria number tend to increase after it stored in water dispenser for some period of time. In two days, the TPC number has reached 2 to 98 CFU/ml, and after four days it reached 3 to 166 CFU/ml. Research shows that the three samples are not consumable after it stored in water dispenser for four days, since it contains bacteria with TPC number more than 100 CFU/ml. The increase of bacteria numbers, as the water stored in dispenser, might be caused by the reproduction of bacteria which has initially contaminated the drinking water. Otherwise, the increase of TPC number might also be caused by the bacteria in water dispenser itself. It is recommended for the consumer to clean the water dispenser before they exchange the gallons to prevent bacteria contamination in their drinking water. Keywords: TPC, Drinking Water I.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan yang vital untuk semua mahkluk hidup. Manusia membutuhkan air setiap saat , mulai bangun tidur , melakukan aktivitas kehidupan hingga tidur kembali. Air yang dibutuhkan manusia meliputi air layak pakai yang bersih dan sehat untuk keperluan memasak, mencuci dan mandi serta air yang layak konsumsi untuk keperluan minum. Dewasa ini, air yang layak pakai dan layak konsumsi merupakan bahan vital yang relative mahal . Pencemaran lingkungan yang berdampak terhadap ketersediaan air di bumi ini sudah cukup parah. Air sungai yang dipakai sebagai bahan baku air bersih sudah semakin sulit diolah karena tingkat pencemaran semakin tinggi sedangkan air dari sumber mata air yang banyak dikenal sebagai air pegunungan apabila dieksploitasi secara terus menerus , perlahan tetapi pasti akan menimbulkan kerusakan lingkungan . Semakin sulitnya penyediaan air layak konsumsi serta modernisasi yang menuntut kepraktisan kebutuhan hidup menyebabkan pergeseran kebiasaan dan perilaku manusia . Dahulu semua lapisan masyarakat menyediakan air untuk keperluan minum dengan cara memasak air. Kurun waktu selanjutnya sebagian masyarakat khususnya golongan ekonomi menengah sampai atas tidak lagi memasak air untuk keperluan minum karena telah ada Air Minum Dalam Kemasan yang siap saji walaupun harganya relative mahal. Akhir akhir ini hampir

Upload: ayho-e-lestharyi

Post on 29-Nov-2015

38 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Deteksi Adanya Bakteri Pada Air Minum Dalam Kemasan Galon

DETEKSI ADANYA BAKTERI PADA AIR MINUM DALAM KEMASAN GALON

Asih Rahayu

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma SurabayaABSTRAKDua puluh empat tiga puluh sampel minum air yang diambil dari setiap galon telah diidentifikasi sebagaimengandung beberapa bakteri dengan jumlah indikator TPC 1-22 CFU / ml. TPC jumlah sampel keseluruhanmenunjukkan bahwa jumlah bakteri cenderung meningkat setelah disimpan dalam dispenser air untuk jangkawaktu tertentu. Dalam dua hari, jumlah TPC telah mencapai 2-98 CFU / ml, dan setelah empat hari mencapai3-166 CFU / ml. Penelitian menunjukkan bahwa ketiga sampel tidak dikonsumsi setelah disimpan dalamdispenser air selama empat hari, karena mengandung bakteri dengan jumlah TPC lebih dari 100 CFU / ml.Peningkatan jumlah bakteri, sebagai air yang disimpan di dispenser, mungkin disebabkan oleh reproduksibakteri yang awalnya terkontaminasi air minum. Jika tidak, peningkatan jumlah TPC mungkin jugadisebabkan oleh bakteri dalam air dispenser sendiri. Disarankan bagi konsumen untuk membersihkandispenser air sebelum mereka tukar galon untuk mencegah kontaminasi bakteri dalam air minum mereka.

Kata kunci: TPC, Air Minum

DETECTION IS BACTERIA IN DRINKING WATER IN THE PACKAGING

GALLON

Asih Rahayu

Lecturer Faculty of Medicine, University of Wijaya Kusuma SurabayaABSTRACTTwenty four of thirty drinking water samples taken from each gallons has been identified as containing somebacteria with TPC indicator number 1 to 22 CFU/ml. TPC number of whole samples shows that the bacterianumber tend to increase after it stored in water dispenser for some period of time. In two days, the TPCnumber has reached 2 to 98 CFU/ml, and after four days it reached 3 to 166 CFU/ml. Research shows thatthe three samples are not consumable after it stored in water dispenser for four days, since it contains bacteriawith TPC number more than 100 CFU/ml. The increase of bacteria numbers, as the water stored indispenser, might be caused by the reproduction of bacteria which has initially contaminated the drinkingwater. Otherwise, the increase of TPC number might also be caused by the bacteria in water dispenser itself.It is recommended for the consumer to clean the water dispenser before they exchange the gallons to preventbacteria contamination in their drinking water.

Keywords: TPC, Drinking Water

I.PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang Masalah

Air merupakan kebutuhan yang vitaluntuk semua mahkluk hidup. Manusiamembutuhkan air setiap saat , mulai banguntidur , melakukan aktivitas kehidupan hinggatidur kembali. Air yang dibutuhkan manusiameliputi air layak pakai yang bersih dan sehatuntuk keperluan memasak, mencuci danmandi serta air yang layak konsumsi untukkeperluan minum.

Dewasa ini, air yang layak pakai danlayak konsumsi merupakan bahan vital yangrelative mahal . Pencemaran lingkungan yangberdampak terhadap ketersediaan air di bumiini sudah cukup parah. Air sungai yangdipakai sebagai bahan baku air bersih sudahsemakin sulit diolah karena tingkat

pencemaran semakin tinggi sedangkan airdari sumber mata air yang banyak dikenalsebagai air pegunungan apabila dieksploitasisecara terus menerus , perlahan tetapi pastiakan menimbulkan kerusakan lingkungan .

Semakin sulitnya penyediaan air layakkonsumsi serta modernisasi yang menuntutkepraktisan kebutuhan hidup menyebabkanpergeseran kebiasaan dan perilaku manusia .Dahulu semua lapisan masyarakatmenyediakan air untuk keperluan minumdengan cara memasak air. Kurun waktuselanjutnya sebagian masyarakat khususnyagolongan ekonomi menengah sampai atastidak lagi memasak air untuk keperluanminum karena telah ada Air Minum DalamKemasan yang siap saji walaupun harganyarelative mahal. Akhir – akhir ini hampir

Page 2: Deteksi Adanya Bakteri Pada Air Minum Dalam Kemasan Galon

semua lapisan masyarakat telah beralih keAir Minum Dalam Kemasan . Saat ini banyaksekali produsen Air Minum Dalam Kemasandan masyarakat dapat memilih mulai dariharga yang sangat murah hingga yang mahaluntuk merek – merek terkenal. Bahkan saatini semakin marak tersedianya Air minum isiulang (refill) yang dipromosikan sebagai airdari sumber mata air pegunungan yangdisterilisasi di depo air isi ulang.

Semakin sulitnya persaingan bisnis AirMinum Dalam Kemasan sementara semakinmeningkatnya permintaan pasar terhadap AirMinum Dalam Kemasan menuntut produsenmemberikan inovasi baru dalam penyediaan ,pengolahan maupun pemasarannya.Lemahnya pengawasan produk makanan danminuman di Indonesia membuka peluangpemalsuan berbagai merek Air Minum DalamKemasan, pembuatan Air Minum DalamKemasan tanpa ijin ataupun penjualan Air isiulang tanpa ijin yang berwenang . Semuakecurangan produsen tersebut tentunya akanmembawa dampak terhadap kesehatan.

Di sisi lain , konsumen Air minumDalam Kemasan dalam skala rumah tanggaataupun perkantoran tentu memilih AirMinum Dalam Kemasan yang lebih praktisdan ekonomis yaitu dalam kemasan Galon.Kemasan tersebut tentu saja membutuhkanalat berupa dispenser baik yang sederhanamaupun yang lebih canggih misalnyaberbahan keramik sederhana berupa guciberkeran, dispenser listrik yang mempunyaikeran bersuhu dingin dan normal ataumempunyai keran bersuhu panas dan normalatau mempunyai keran bersuhu dingin danpanas ataupun yang paling lengkapmempunyai keran bersuhu normal, dingindan panas.

Penggunaan dispenser memangmembuat penyajian air minum menjadipraktis sesuai dengan kebutuhan penyajiantetapi kebersihan dispenser umumnya kurangdiperhatikan oleh konsumen. Penggunaandispenser berulang – ulang tanpapembersihan bagian dalam dispensermemungkinkan tumbuhnya mikroba. Resikopencemaran mikroba ini dapat terjadi baikpada keran bersuhu normal, dingin ataupunpanas karena mikroba dapat tumbuh padasuhu dingin / psikrofilik, normal / mesofilikataupun panas / termofilik.

Dampak pencemaran mikroba dalamdispenser kemungkinan dapat menyebabkan

gangguan pencernaan berupa diare yangbiasanya terjadi pada orang – orang yangmempunyai daya tahan tubuh rendah,misalnya wisatawan

Pencemaran Air Minum dapat terjadi ditingkat produsen, penjual ataupun konsumen.Kurangnya pengetahuan masyarakat baikpenjual ataupun konsumen dalam bidangkesehatan khususnya perlakuan terhadap airlayak minum yang kurang turutmemperburuk mutu air layak konsumsimisalnya penyimpanan Air Minum DalamKemasan yang tidak memenuhi syarat ataupenggunaan dispenser yang tidak memenuhisyarat.Penyimpana Air Minum DalamKemasan yang tidak memenuhi syaratmisalnya terjadi kebocoran , terkena sinarmatahari secara langsung, tempat yang terlalulembab dapat memicu pertumbuhan bakteri.Demikian juga perilaku konsumen yangmenggunakan dispenser tanpamemperhatikan kebersihan dispenser.

Air layak minum harus memenuhisyarat kimiawi maupun bakteriologis. Salahsatu indicator untuk air layak minum adalahjumlah bakteri yang terkandung. Menurutpersayaratan Dirjen POM , batas cemaranbakteri dalam makanan dan minuman adalahangka TPC < 100 / ml sample.1.2. Permasalahan1.2.1. Apakah terdapat bakteri di dalam

Air Minum Dalam Kemasan Galonyang diteliti?

1.2.2. Berapakah angka TPC Air MinumDalam Kemasan Galon yang diteliti?

1.2.3. Berapakah angka TPC Air daridispenser pada hari ke dua setelahpengisian ?

1.2.4. Berapakah angka TPC Air daridispenser pada hari ke empat setelahpengisian ?

1.3. Tujuan1.3.1. Untuk mengetahui adanya bakteri di

dalam Air Minum Dalam KemasanGalon yang diteliti.

1.3.2. Untuk mengetahui angka TPC AirMinum Dalam Kemasan Galon yangditeliti

1.3.3. Untuk mengetahui angka TPC Airdari dispenser pada hari ke duasetelah pengisian.

1.3.4. Untuk mengetahui angka TPC Airdari dispenser pada hari ke empatsetelah pengisian

1.4. Manfaat

Page 3: Deteksi Adanya Bakteri Pada Air Minum Dalam Kemasan Galon

1.4.1. Sebagai informasi ilmiah sehinggadapat dilakukan penelitian lebihlanjut

1.4.2. Sebagai informasi ilmiah kepadaLembaga Pendidikan Tinggisehingga dapat dipakai sebagai acuanuntuk melakukan Pengabdian kepadaMasyarakat berupa penyuluhanterhadap masyarakat dalammemperlakukan dan menggunakanair minum dalam kemasan sertadispenser air minum secara benar

II.TINJAUAN PUSTAKA2.1. Persyaratan Air Minum Secarabakteriologis

Angka TPC dalam air minum < 100 / ml(Dirjen POM,1989)2.2. TPC

TPC merupakan pemeriksaan kuantitatifterhadap bakteri dalam sample.TPC adalah Total Plate Count, yaitu suatuhitungan jumlah bakteri yang terkandung didalam 1 ml sample. (Pelczar,JM dkk.1988)2.3. Bakteri pada air (Pelczar,JM dkk.1988)

Air secara alamiah terdiri dari 3klasifikasi yaitu Air atmosfir merupakan air yang

terkandung dalam awan dandipresipitasikan sebagai hujan, saljuatau hujan batu es.. Bakteripenghuninya banyak berasal dariudara

Air permukaan merupakankumpulan air sebagai danau , sungai,laut . Bakteri penghuninya sangatbanyak yang berasal dari air atmosfir,aliran air pada permukaan tanah danlimbah industri maupun rumahtangga.

Air bawah permukaan tanah.Merupakan air di bawah permukaantanah yang semua pori tanahnya sertaruang di dalam dan diantarabatuannya jenuh dengan air. Bakteripenghuninya paling sedikit karenadipengaruhi oleh proses penyaringanoleh tanah.

2.4. Air Minum Dalam Kemasan.Air Minum Dalam Kemasan adalah

air yang telah disterilkan dan layakdikonsumsi , dikemas dalam cup ataubotol berbagai ukuran . Bahan baku airini umumnya dari sumber mata airpegunungan .

2.5. Dispenser airDispenser air digunakan untukmemudahkan penyajian air minumdalam kemasan

Gallon . Seiring dengan modernisasi dantuntuan konsumen untuk mendapatkan sajianair minum yang praktis maka saat ini telahada berbagai tipe dispenser dari yang palingsederhana yang berupa guci keramik sampaiyang elektrik yang memungkinkan konsumenuntuk mendapatkan air fresh suhu normal, airpanas ataupun air dingin.2.6. Beberapa Kejadian Pencemaran Mikroba

pada Air minum Dalam KemasanNorovirus (Norwalk like virus ) pernahterdeteksi pada 3 merek air mineral diEropa (Beure et al,2002)Di Afrika Selatan ditemukan sejumlahbakteri pada 2 dari 10 botol yangdiperiksa yang diduga karena kegagalandari proses ozonisasi atau pencemaranoleh pekerja (Marthie et al, 2004)

III.BAHAN & METODE PENELITIAN3.1. Sifat Penelitian

Sifat penelitian ini adalah deskriptif3.2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dilaboratorium Mikrobiologi FakultasKedokteran Universitas WijayaKusuma Surabaya

3.3. Waktu PenelitianPenelitian ini dilaksanakan mulaiBulan Maret sampai dengan Bulan Juni2008

3.4. Sampel PenelitianSampel Penelitian berupa air yangberasal dari Air Minum DalamKemasan Galon

3.5. Cara Pengambilan SampelAir diambil secara aseptis darikonsumen Air Minum Dalam KemasanGalon dengan tiga kali pengambilan : Pengambilan pertama adalah

pada saat Air Minum DalamKemasan Galon dibukasegelnya, sesaat sebelumdituangkan ke dalam dispenser

Pengambilan kedua adalahpada hari kedua setelahdituangkan ke dalam dispenser

Pengambilan ketiga adalahpada hari keempat setelahdituangkan ke dalam dispenser

3.6. cara pemeriksaan sampleUntuk menghitung Total Plate Count

Page 4: Deteksi Adanya Bakteri Pada Air Minum Dalam Kemasan Galon

(TPC) dilakukan pemeriksaan terhadapsample air dengan metode tuang (pourplate methode)Setiap satu sample dilakukanpengulangan tiga kali

3.7. Bahan dan Alat Laboratorium YangDiperlukan

3.8. BahanBahan laboratorium yang diperlukanadalah Nutrient Agar CM3 Oxoid

3.9. AlatAlat – alat Laboratorium yangdiperlukan adalah Erlenmeyer 1000ml,Erlenmeyer 50 ml, pipet volumetric 10ml dan 1 ml, Petri disk diameter 10 cm,tabung reaksi 20 ml screw cap,Waterbath,incubator, autoclave,quebeccolony counter,Bunsen spiritus

3.10. Cara Kerja3.10.1. Pengambilan Sampel Air

Pengambilan sample pertama : Segel Air Minum Dalam Kemasan

Galon dibuka, kemudianpermukaan sekitar tutup galondidesinfeksi. Nyalakan api Bunsen, dekatkan

dengan bagian tutup galon Tutup galon dibuka, kemudian air

diambil secara aseptis denganmenggunnakan pipet volumetric 10ml yang sudah disterilkan ,ditampung ke dalam Erlenmeyer50 ml Sample air siap diperiksa di

laboratorium Pasang galon pada dispenserPengambilan sample ke dua : Desinfeksi katup dingin dispenser Nyalakan api Bunsen, dekatkan

dengan katup dispenser Buka katup dispenser , tampung air

secara aseptis ke dalam Erlenmeyer50 ml yang sudah disterilkan Sample air siap diperiksa di

laboratoriumPengambilan sample ke tiga caranyasama dengan pengambilan sample kedua

3.10.2. Pemeriksaan sampel3,10.2.1. Persiapan Media Nutrien Agar

28 gram Nutrient Agar bubukOxoid CM3 dicampur dengan 1liter aqudestilata ke dalamErlenmeyer, aduk hingga cukuphomogen Didihkan di dalam waterbath

hingga media benar – benar larut &homogen Tuangkan ke dalam tabung reaksi

screw cap masing – masing 20 ml Sterilkan dengan autoclave

3.10.2.2. Pemeriksaan sample air denganPour Plate Methode

Ambil 3 Petri disk steril, berilabel

Ambil 3 tabung mediaNutrient Agar steril yangsudah memadat, cairkandengan cara memanaskan didalam waterbath 50˚C

Nyalakan api Bunsen,dekatkan dengan Petri disk

Ambil sample air 1 ml secaraaseptis dengan menggunakanpipet volumetric steril,tuangkan ke dalam Petri disk

Ambil 1 tabung mediaNutrient Agar yang sudahcair, tuangkan ke dalampetridisk yang sudah berisisample air

Campur dengan caramenggoyangkan petridiskhingga homogen, diamkanhingga memadat

Inkubasikan 37˚C selama 24jam pada suasana aerob

Setiap sample dilakukanpemeriksaan 3 kali

3.10.2.3. Menghitung TPC Pertumbuhan koloni yang

terjadi setelah 24 jaminkubasi, dihitung denganbantuan qubec colonycounter

Karena setiap sampledilakukan pemeriksaan 3 kali( pengulangan 3 kali), makahasil penghitungan TPC pada3 petridisk dijumlahkan dandibuat angka rata-ratanya

Page 5: Deteksi Adanya Bakteri Pada Air Minum Dalam Kemasan Galon

IV.HASIL PENELITIANSAMPEL TPC AWAL TPC DISPENSER I TPC DISPENSER II

1 2 16 202 0 6 83 18 22 284 2 98 1405 0 18 266 22 36 447 4 12 158 8 19 359 3 6 710 2 66 8911 4 22 2612 4 90 16613 0 22 6214 16 25 3115 12 16 2116 3 5 517 4 7 1318 0 3 319 2 73 14120 4 11 1321 12 27 5522 11 22 2523 2 4 424 0 12 1225 2 2 726 0 4 427 14 44 6128 3 11 1329 1 3 430 4 6 6

V.PEMBAHASANDari 30 sampel yang diperiksa,

sebanyak 6 sampel tidak mengandungbakteri sedangkan 24 sampel terdapatbakteri. Gambaran angka TPC tersebutberkisar antara 1 sampai 22 CFU permilliliter. Angka ini masih jauh di bawahangka TPC maksimal dalam air minum (100CFU per milliliter). Dengan demikian dapatdikatakan bahwa semua sampel yangdiperiksa memenuhi syarat untukdikonsumsi.

Dari hasil penelitian dapat dilihatbahwa ada kecenderungan peningkatanjumlah bakteri setelah air disimpan dalamdispenser. Dari 30 sampel yang diperiksasemuanya menunjukkan adanya sejumlahbakteri. Gambaran angka TPC setelah airdisimpan dalam dispenser selama 2 hariberkisar antara 2 sampai 98 CFU per

milliliter. Sedangkan setelah penyimpanan 4hari dalam dispenser didapatkan angka TPCberkisar antara 3 sampai 166 CFU permilliliter. Sejumlah 3 sampel menunjukkanangka TPC diatas 100 CFU/milliliter. Dengandemikian setelah 4 hari penyimpanan dalamdispenser sejumlah 3 sampel tidak memenuhisyarat untuk dikonsumsi.

Dari hasil penelitian dapat dilihat adakecenderungan peningkatan jumlah bakterisetelah air disimpan ke dalam dispenser, halini mungkin disebabkan karena :

Memang terjadi pertambahanjumlah bakteri akibat prosesperkembangbiakan bakteridari bakteri awal

Adanya sejumlah bakteridalam dispenser sehinggahitungan TPC makinbertambah

Page 6: Deteksi Adanya Bakteri Pada Air Minum Dalam Kemasan Galon

Sejumlah bakteri dapat tumbuhdalam air dengan suasana aerob dansuhu

psikrofilik, mesofilik maupun termofilik.Dari hasil penelitian dapat diduga

bahwa ada kemungkinan pencemaran airgallon di dalam dispenser, hal ini berdasarkanpemikiran bahwa pada pemeriksaan awalterdapat 6 sampel yang tidak mengadungbakteri, tetapi setelah penyimpanandidapatkan sejumlah bakteri. ( sampel no 2,5, 13, 18, 24 dan 26 )

VI.KESIMPULAN & SARAN

Terdapat bakteri pada Air MinumDalam Kemasan Galon tetapi masihdalam batas normal dan layakdikonsumsi

Terdapat perbedaan angka TPCantara Air langsung dari kemasandengan Air yang sudah disimpandalam dispenser

Terdapat perbedaan angkan TPCantara Air yang disimpan dalamdispenser selama 2 hari dengan airyang disimpan dalam dispenserselama 4 hari

Ada peningkatan angka TPC antaraAir langsung dari kemasan denganair yang disimpan dalam dispenserselama 2 hari dan 4 hari

Perlu diteliti lebih lanjut jenis bakteripencemar pada dispenser

Disarankan untuk membersihkan /disinfeksi bagian dalam dispensersetiap penggantian Air MinumDalam Kemasan Galon

Disarankan untuk membuang / tidakdikonsumsi satu gelas pertama daridispenser setelah penggantian airminum dalam kemasan galon

DAFTAR PUSTAKABEURET C,KOHLER D,BAUMGARTNER, LUTHITM.2002.Norwalk – like virus sequences inMineral Waters: One year Monitoring ofThree Brands. AMS.Vol 68.1925-1931.DEPKES RI. 2002. Keputusan MemteriKesehatan Republik IndonesiaNo.907/MENKES/SK/VII/2002 tentangSyarat – syarat dan Pengawasan Air MinumMARTHIE ME, WALDA BZ, DOBROMIR

NP, ETIENE E. 2004. Random Survey of theMicrobial Quality of Bottled Water in SouthAfrica. Water SA,Vol30 No2 April 2004.PELCZAR MJ, CHAN ECS.1988.Elementsof Microbiology.

Page 7: Deteksi Adanya Bakteri Pada Air Minum Dalam Kemasan Galon