design pressure vs hydrotest pressure

21
Design Pressure Vs Hydrotest Pressure Tengku Syahdilan Rekan2 yg terhormat, Saya ada pertanyaan mendasar yaitu: Menurut ASME B31.3 Hydrotest Pressure adalah tidak boleh kurang dari 1.5 x Design Pressure dan berdasarkan ASME B31.4 Hydrotest Pressure tidak boleh kurang dari 1.25 x Design Pressure. Pertanyaan saya kenapa justru kita melakukan Test di atas besaran Design Pressure? Hydrotest Pressure adalah salah satu tujuannya untuk mengecek Leakage/kebocoran, apakah pipa tidak akan langsung bocor bila di test diatas design pressure? Mohon pencerahannya dari rekan2 sekalian. Teddy Pak tengku, Coba dicek di ASME B31 code, saya lupa section berapa, kalo gak salah ada tertulis di situ, test pressure tidak boleh menyebabkan yielding. Jadi sebelum menuliskan spek, sebaiknya salah satu algoritma saat perhitungan wall- thickness juga mengecek berapa hoop nya. Max. 90% dari SMYS. Fernanda Andriksyah SePakat dgn pk Teddy, B31 code mensyaratkan hydrotest pressure tidak boleh menyebabkan stress > 90%SMYS. JAdi Pak,stress akibat design pressure drancang tidak d perbatasan SMYS. Seringkali dibatasi 72% SMYS bahkan 60%SMYS. Please refer to code B31. Yakinlah, bila udah dilakukan stress analysis, de el el. tekanan hydrotest jarang bikin bocor pipa/vessel kecuali bilamana materialnya abal2an or analysisny kurang mumpuni.

Upload: horascanman

Post on 01-Feb-2016

491 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

Definisi Design & Hydrotest Pressure

TRANSCRIPT

Page 1: Design Pressure vs Hydrotest Pressure

Design Pressure Vs Hydrotest Pressure

Tengku Syahdilan

Rekan2 yg terhormat,Saya ada pertanyaan mendasar yaitu: Menurut ASME B31.3 Hydrotest Pressure adalah tidak boleh kurang dari 1.5 x Design Pressure dan berdasarkan ASME B31.4 Hydrotest Pressure tidak boleh kurang dari 1.25 x Design Pressure. Pertanyaan saya kenapa justru kita melakukan Test di atas besaran Design Pressure? Hydrotest Pressure adalah salah satu tujuannya untuk mengecek Leakage/kebocoran, apakah pipa tidak akan langsung bocor bila di test diatas design pressure?Mohon pencerahannya dari rekan2 sekalian.

Teddy

Pak tengku,

Coba dicek di ASME B31 code, saya lupa section berapa, kalo gak salah ada tertulis di situ, test pressure tidak boleh menyebabkan yielding. Jadi sebelum menuliskan spek, sebaiknya salah satu algoritma saat perhitungan wall-thickness juga mengecek berapa hoop nya. Max. 90% dari SMYS.

Fernanda Andriksyah SePakat dgn pk Teddy, B31 code mensyaratkan hydrotest pressure tidak boleh menyebabkan stress > 90%SMYS. JAdi Pak,stress akibat design pressure drancang tidak d perbatasan SMYS. Seringkali dibatasi 72% SMYS bahkan 60%SMYS. Please refer to code B31. Yakinlah, bila udah dilakukan stress analysis, de el el. tekanan hydrotest jarang bikin bocor pipa/vessel kecuali bilamana materialnya abal2an or analysisny kurang mumpuni.

Tegas Sutondo

Pak Tengku Yth. Angka design pressure, seperti angka design engineering lainnya adalah batas maksimum yang masih dapat ditolerir dalam pengoperasian suatu komponen. Batas design ini pada umumnya mencakup tambahan faktor toleransi yang disebut dengan "nilai margin". Jadi contoh suatu jembatan didisain untuk menahan beban operasi 10 ton. Maka dalam analisis dimaksukkan faktor keamanan misal dengan margi 5 ton sehingga dikatakan batas design 15 ton. Nah terkait dengan uji kekuatan termasuk untuk pressure vessel, yang lebih tinggi dari nilai design itu e.g. 1,5 x saya kira sekedar untuk lebih meyakinkan bahwa kondisi itu sangat aman untuk beban operasi normal yang direncanakan (nilai konservativ) Demikian pendapat saya,

Page 2: Design Pressure vs Hydrotest Pressure

andreas hutagalung

hmmm,,mungkin mau samaain persepsi dulu ..

Hydrotest itu bukan nya 1.3 * MAWP (Maximum Allowable Pressure ) ya?dan bukannya Pneumatic Test itu yang baru 1.5 * MAWP ?

Design pressure mah sependek yang saya tahu hubungan nya dengan operating pressure.

besarya 10 % diatas OP atau sekitar 30 KPa diatas OP..?

Didik Pramono

Pak Andreas,

Kalau yang di refer Pak Tengku adalah ASME B31.4, maka hydrotest pressure adalah 1.25 x internal design pressure dengan durasi not less than 4 hours (untuk piping system yang akan dioperasikan at hoop stress of more than 20% of SMYS).

Menambahkan yang di informasikan Pak Teddy sebelumnya, pada saat piping system di test pada pressure yang dapat menyebabkan hoop stress melebihi 90% of SMYS, maka harus ada special care untuk prevent overstrain. Lebih detailnya silakan refer ke ASME B31.4 Chapter VI Inspection and Testing, paragraph 437.4 Test Pressure.

Teddy

Pak Andreas,

Merefer B31.3, hydrotest 1.5x, pneumatic 1.1x.

Menambahkan komentar lainnya, tujuan hydrostatic test, (saya bicara pipa, untuk pipeline, ahli pipeline bisa menambahkan), sbenearnya dan yang terutama "BUKANLAH UNTUK MENGUJI JOINTS DAN WELDS BAKAL BOCOR ATAU TIDAK", tapi untuk "memberi semacam 'pre-stress' terutama pada flange-gasket" pada margin integirty di atas design pressure. Sehingga bila terjadi upset pressure, pressure containtment masih tersedia.

Dalam stress analisis, pressure containment/hoop stress adalah primary stress, yang bersifat non-self limiting, potensial energi pressure akan membesar ekivalen dengan pressure integrity si pipa, sampai akhirnya melewati yield-UTS, failure point-dan bursting sesuai hukum hook.

Menjawab pertanyaan Pak Tengku, mengapa perhitungan pressure bisa berbeda dari satu code ke code yang lainnya adalah karena tiap code memberi penekanan dan esensi yang berbeda terhadap safety factor yang diberikan, B31.3 menjadi sangat konservative, karena dia tidak

Page 3: Design Pressure vs Hydrotest Pressure

mengenal faktor region plus pertimbangan ekonomi karena jarak pipeline yang berskala kilometer, apakah dia melewati remote location, jalan raya yang ramai dilewati orang, dsb seperti pada codes punyanya pipeline. B31.3 memandang perlu memberikan faktor yang lebih besar, karena lokasi piping berada di dalam plant sehingga efek kerugian dan resiko jika piping kehilangan pressure containtment terhadap fasilitas juga lebih besar.

Demikian, saya kira ini menjawab semua pertanyaan.

andreas hutagalung

Ok Terimakasih atas pencerahan nya pak..kalau boleh saya ingin tahu lagi, kira2 waktu penahanan (mgkn istilah teknik nya retention time ya pak? ) untuk hydrotest itu gimana cara menentukan nya Pak?apakah umum nya 3 jam gitu atau bgmn? mohon pencerahannya.

Tegas Sutondo

Saya memang bukan orang yang berkecipung dengan masalah yang berkaitan dengan pressure tube atau sejenisnya. So saya nggak tahu soal tekanan yang dipersyaratkan pada hydrotest atau uji tekanan lainnya (1.3 or 1.5 ) dari design pressure. Tapi yang saya sampaikan hanyalah sekedar memberikan penjelasan secara filosofis mengenai mengapa pada uji tekanan dikenai tekanan yang lebih besar dari nilai design pressure nya. Menurut saya itu dimaksudkan untuk mengantisipasi kondisi tekanan yang tidak normal sewaktu beroperasi e.g. disebabkan oleh tidak berfungsinya "safety valve" ketika batas setting pressure nya terlampaui, dan baru bekerja setelah 1,3x or 1,5x tekanan operationalnya. Sekali lagi ini hanya perkiraan saya (secara filosofis) sebagai orang yang tidak menangani masalah pressure tube, pressure vessel dan sejenisnya, dan maaf kalo salah.

soedardjo batan

Saya seperti pak Tegas, tidak tahu apa-apa. Menurut saya, ikuti prosedur (standard) yang ada, jangan sampai kelebihan atau kekurangan. Sebab jika nanti kelebihan, malahan orang yang melalukan hidro dan pneumatik test bisa celaka, atau mbledug sebelum alat dipakai, ada korban jiwa, tidak dapat meraih zero accident award untuk perusahaan tertentu. Lihat diskuinya kembali di http://www.migas-indonesia.com/files/article/%5BTechInsp%5DLeakTest&Hydrotest.doc http://www.supsalv.org/pdf/down_loads/Fig9.doc

Tengku Syahdilan

Page 4: Design Pressure vs Hydrotest Pressure

Terima kasih atas masukan dari rekan2 semuanya.Namun saya sampai sekarang terkadang masih bingung antara penggunaan rumus P = 2(SE)t/Do-2Yt (ASME B31.1)dan P = 2(0.72 x E x Sy)t/Do (ASME B31.4)bukankah rumus diatas untuk menentukan MAOP, kemudian bagaimana kita menentukan Design Pressure dari pipa ataupun proses itu sendiri? sbg contoh saat ini saya sedang mengerjakan project pipeline dan saya melanjutkan pekerjaan piping engineer terdahulu yg baru saja dimulai, namun tidak ada tercatat berapa design pressure dan Design Temp. hanya tekanan dari pompa di jetty 100 Psi. apakah dari operating pressure ini kita bisa menentukan angka pasti Design pressure dari system? malah saya lihat material sudah dipilih pada rating 150# namun berapa design pressurenya tidak tercatat?bukankah seharusnya kita tahu angka pasti dari design pressure baru kita bisa menentukan rating material dan lalu membuat spec? Material pipa A106 Gr B Sch 40, t= 0.280 inchMohon pencerahannya......

Dwi A.S. Utomo

CMIIW please,

Design pressure dari suatu pressurized system (entah itu Pressure Vessel, Piping System, ataupun Pipeline) selalu ditentukan sejak awal desain dibuat. Dasar penentuannya bisa bervariasi, tapi pada prinsipnya selalu memperhitungkan kemungkinan tekanan (pressure) tertinggi yang mungkin terjadi pada pressurized system dimaksud (untuk B31.3, bisa dibaca pada paragraf 301.2.2., B31.4 pada para 401.2, B31.8 lupa, ASME VIII D1 pada UG-21).Itu dulu yang harus dipegang mengenai design pressure.

Mengenai Hydrotest Pressure, ini lain lagi ceritanya, lebih berkaitan ke berapa kekuatan aktual pressurized system tersebut (MAWP or MAOP) yg resmi (dgn kata lain tersertifikasi/terbukti). Tapi intinya, untuk mematok berapa nilai MAWP (untuk Piping & Pressure Vessel) atau MAOP (untuk pipeline), maka perlu ditest untuk membuktikan kekuatan si pressurized system tersebut. Mengapa lebih tinggi X kali dari MAWP/MAOP? tujuannya adalah untuk memberi beban lebih pada finished form dari pressurized system tersebut (setelah selesai pengelasan dan NDT test clear). JIka lolos uji (biasanya ditandai dengan tidak adaadanya kebocoran DAN tidak adanya deformasi permanent), maka pressurized system tersebut layak diberi sertifikat "teruji" untuk MAWP/MAOP yang ditentukan itu.

DP menjadi MAWP/MAOP ini pun ada ceritanya tersendiri...

muhammad rifai

Saya pengen ikut berdiskusi meski bukan bidangnya…. (karena nggak cocok)

Tujuan testing, menurut saya, ya tetap untuk menguji atau mengetes, kalau ternyata ada efek yang baik misal memberi pre stress, itu adalah impact plus dari pada harus melakukan pekerjaan yang sama. Kalau saya mah test itu untuk mengetest kemampuan alat itu, nah kalo lolos uji… ASME baru mau klaim dan menggaransi bahwa alat itu OK…

Page 5: Design Pressure vs Hydrotest Pressure

Kalo soal besaran kenapa lebih dari design pressure,… ya karena untuk menggaransi tadi… kalo sama… saya pun ragu-ragu untuk bilang OK dan nggak Kalo soal besaran kenapa yang ini 1.5 MAWP, yang lain 1.3 MAWP, itu memang haknya yang buat aturan, tentunya mereka punya argumen teknisnya juga dari pengalaman mereka… seperti aturan ASME VIII yang dikurangi dari 1.5 MAWP ke 1.3 MAWP, kenapa mesti 1.3 bukan 1.25 seperti div 2.. lalu kenapa pneumatic test 1.1 bukan 1.15 dll, bahkan kalo di pedestal crane, bisa ditest sampai 2 kali kapasitas

Aturan itu juga AT LEAST atau MINIMUM, jadi boleh aja lebih… Cuma lebihnya akan dibatasi oleh kemampuan alat itu… dan itu diserahkan ke usernya… Soal 90% YS… itu pasti dari user…sekalian pengen menyamakan persepsi... pneumatic test itu bukan yang 1.5 kali... karena pneumatic test lebih bahaya, karena pakai compressible fluid dan lebih ngefek dari suhu udara, maka besarannya lebih kecil dari hydrotest..

kalau retention time nggak banget-banget ditentuin, asal diperkirakan cukup untuk ngetest dan tau bahwa yang dites OK ya udah... kalo di pressure vessel, untuk meyakinkan OK nggak OK kata migas, perlu 2 jam....

Teddy

Pak Rifai,

Menguji bocor atau tidak, tidak lah harus dilakukan pada tekanan 1.5x design pressure, initial leak test bisa dilakukan pada tekanan operasi atau sedikit di atas tekanan operasi, terutama pada kesempatan dimana pipa baru berhubungan dengan fasilitas eksisting. Menguji integritas sistem juga bisa dilakukan dengan NDT, dan itu diperbolehkan code, ini menyangkut kompleksitas di lapangan, termasuk konflik shutdown time, maintenance schedule dsb.

Banyak yang merasa piping adalah bidangnya pun meiliki logika yang hitam putih (apalagi yang gak cocok), sehingga buru-buru menyatakan hydrostaic test adalah untuk menguji kebocoran, kesalahan novice menurut saya, terutama karena lack of decent experience di lapangan. Hydrostatic test adalah cara yang efektif untuk "membentuk" piping system secara mekanis untuk mampu menerima upset condition, bocor atau tidak itu justru yang menjadi bonus, karena dalam proses mencapai 1.5x tekanan pressure itu memang otomatis melewati proses bocor tidak.

Hal lain yang perlu di koreksi dari komentar pak rifai adalah:

1.ASME tidak memberikan garansi apa-apa dan tidak melakukan klaim apa pun, karena fungsi ASME dalam hal ini adalah memberi guidance. Terserah user dan kontraktor untuk menentukan di atas minimum requirement yang disediakan guidance.

2. "lebih ngefek dari suhu udara" menurut saya tidak pas karena menggunakan air pun, temperature harus tetap dikontrol menjauhi area brittle., berhubungan dengan compressibility yes. Energi potensial yang dikandung gas containtment jauh lebih besar dari liquid. "Kerja" yang diberikan untuk meningkatkan tekanan gas pada tekanan X dan volume X, jauh lebih besar dari "kerja" yang dibutuhkan untuk meningkatknan tekanan air pada tekanan X dan volume X, perbandingannya bisa 2500 : 1 pada tekanan 1000 psig. Sehingga menjadi katastropik, kalau

Page 6: Design Pressure vs Hydrotest Pressure

energi potensial ini lepas tak terkontrol, plus menjadi sifat ductile material saat primary membrane stress melewati batas nya, dia akan burst up, bukan terbuka sedikit2 seperti secondary membrane stress.

3. besaran 90% ditetapkan code, dan sekedar common sense saja, untuk memastikan hoop stress masih berada di daerah elastis. Sebagai klien saya akan minta non-conformance claim kalo tekanan test menghasilkan stress di atas itu.

Sebagai bacaan arbitrary Chapter B16 dari Piping Handbook mungkin bisa dijadikan acuan, sekedar untuk mengurangi alur diskusi yang menjadi tidak converge karena iterasi berulang-ulang. Saya kira pertanyaan pak tengku sudah terjawab.

Kalau mau melanjutkan diskusi mengenai hal ini, bisa di buka topik lainnya, misalnya "safety saat Pressure Test". Dan tolong diganti subyek emailnya.

Crootth Crootth

Setuju dengan bang Teddy

Harus diakui ada salah kaprah di lapangan mengenai Hydrotest. Ini juga yang saya alami selama kerja di VICO dan Chevron, kemarin-kemarin. Banyak pihak (construction engineer, commissioning engineer, bahkan facility owned/user) menganggap tujuan Hydrotest adalah untuk menguji kebocoran.

Dalam sudut pandang Process Safety kebocoran atau pipe burst, tidak hanya diakibatkan oleh faktor internal (tekanan dia sendiri atau menipisnya wall thickness) lho, bisa saja karena DOMINO EFFECT dari event lain, seperti yang dibahas oleh mas Taufik mengenai pecahnya pipa Lapindo dalam suatu seminar.

ASME sebagaimana API dan standard amerika lain tentu saja tidak akan membuat aturan yang bisa memberi peluang bagi mereka (ASME) untuk terjerat secara hukum (kecuali memang ada hal hal diluar perkiraan mereka yang terjadi, dengan rekomendasi CSB setelah terjadinya kecelakaan process misalnya)

Dalam Ilmu Process Safety pula, Hydrotest pressure bukanlah parameter yang harus diketahui (boleh diketahui tapi ga fardhlu ain). Untuk mengetahui setting pressure PSHH atau PSV, kita harus terlebih dahulu menghitung Penurunan Yield Strength vs Peningkatan Pressure karena raising Temperature misalnya atau karena faktor Domino Efek. Kurva ini bisa digunakan untuk menentukan Process Safety Time, dan untuk menentukan setting PSV karena Fire Case.

Untuk yang lain lain, yang murni mechanical engineering, itu bukan expertise saya, silahkan dilanjutkan

Yose Ishak

Rekan2...

Page 7: Design Pressure vs Hydrotest Pressure

Hanya ingin menambahkan saja. Fungsi Hydrostatic Test adalah untuk:1. Mengetahui kebocoran pada sistem (pipa, flange, welded joint, vessel, cylinder, valve, dll.)2. Mengetahui kekuatan alat2 terkait dan mempersiapkan alat tersebut menghadapi beban kerja (operasi) yang akan timbul berhubungan dengan pressure, temperature, aging, dsb. (ini disebut sebagai efek domino yang timbul selama pemakaian) Regulasi yang menyatakan bahwa 1.25x atau 1.5x sebenarnya bukan suatu masalah besar karena tujuannya sama saja.Regulasi yang terbaru memang menyatakan 1.5x (kalau tujuannya lebih baik gak perlu dikhawatirkan kan?). Medianya bisa menggunakan Air (Water) dan Oil (Minyak/Oli). Kalau test yang menggunakan media gas (N2) memang lebih mengarah pada Leak test.Sebab tekanannya juga tidak boleh terlalu tinggi. Informasi mengenai Hydrostatic Pressure Test ini cukup banyak dan sangat jelas.Salah satu yang mudah dipahami adalah pada link berikut:http://en.wikipedia.org/wiki/Hydrostatic_test Sekedar tambahan, sekitar 8 bulan lalu ada klien saya yang menggunakan hydrotest pump untuk pengujian sambungan pipa di plant mereka (pemasangan pipa baru dan disambung ke pipa2 lama).Mereka pakai 1.5x dan ditahan 1 jam saja.Pipa baru semuanya aman eh malahan pipa lama sambungannya jebol/fail/leak.Ketahuan deh bahwa pipa lama tidak dipasang sesuai spesifikasi (torsi pada baut flange tidak terukur, material pipa sudah menipis sebagian akibat korosi, kualitas welded pipe yang jelek, gasket rusak, dll.).Alhasil, plant mau jalan 1 hari setelah Hydrostatic Test malahan shut down 2 minggu nunggu penggantian dan evaluasi pipa lama. Demikian sekilas info.

Teddy

pak Yose,

Kliennya kurang jeli tuh....sekaligus program integritynya belom jalan/atau belum ada??? hebat shut down 2 minggu, loss nya sudah berapa...

mestinya existingnya gak usah di full hydrotest 1.5x, atau diusahakan sebisanya untuk diisolasi, seperti saya bilang di email sebelumnya.

Ini lah contoh dari kombinasi judgment antara engineering dan keekonomian production facility. Pengalaman praktis dilapangan yang bisa mngejarkan hal2 seperti ini.

Page 8: Design Pressure vs Hydrotest Pressure

A. Rofiudin

Pak Rifai yth,

Pak komentarnya sedikit membingungkan saya....

saya bingung di komentar di bawah ini :

":Aturan itu juga AT LEAST atau MINIMUM, jadi boleh aja lebih… Cuma lebihnya akan dibatasi oleh kemampuan alat itu… dan itu diserahkan ke usernya… Soal 90% YS… itu pasti dari user…" Wah berbahaya ini pak.

"kalau retention time nggak banget-banget ditentuin, asal diperkirakan cukup untuk ngetest dan tau bahwa yang dites OK ya udah..." Berarti tdk ada standart pak.

"sekalian pengen menyamakan persepsi... pneumatic test itu bukan yang 1.5 kali... karena pneumatic test lebih bahaya, karena pakai compressible fluid dan lebih ngefek dari suhu udara, maka besarannya lebih kecil dari hydrotest.." Compressible media maksudnya? apa contoh fluida yang bisa di kompress pak.

Tapi kalau yang bertanya sudah mengerti baiknya ya sudah.

andreas hutagalung

Mencoba bantuin jawab saja

Compressible kalau saya artikan having abillity to be compressed. ya sependek pemahaman saya berarti fluida tersebut bisa di 'tekan'

Apa maksud ditekan coba kita kembali sejenak pada terminology work pada thermodynamic kerja adalah : integral dari delta (pressure dot volume) pengenaan kerja pada suatu fluida bisa mengakibatkan 2 perubahan yang signifikan, yaitu perubahan pressure atau perubahan volume untuk fluida yang compressible pengenaan kerja padanya akan mengakibatkan perubahan volume yang cukup signifikan.

Mengapa bisa begitu? sependek pemahaman saya apabila kita melihat struktur molekul zat, kita bandingkan antar gas, logam, dan air.

Struktur molekul gas secara mikroskopik jarak antar molekul nya sangat renggang , sedangkan struktur mikroskopik logam paling rapat diantaranya, sedangkan air berada diantara mereka.

Secara mikroskopik juga, gas memiliki kerapatan (density) yang jauh lebih rendah dibanding dengan air maupun logam. Sedangkan air memang punya properties yang diantara logam dan gas, jadi air memang 'dapat ditekan' , hanya saja perubahan volume yang dihasilkan karena tekanan tersebut sangat lah teramat kecil, oleh karena itu air dikategorikan sebagai incompressible fluid.

Page 9: Design Pressure vs Hydrotest Pressure

Sehingga oleh karena itu gas dapat dikatakan fluida yang compressible , karena untuk pengenaan kerja yang besarnya sama, akan mengakibatkan perubahan volume yang paling besar , itulah yang mungkin kalo istilah compressible dalam bahasa Indonesia nya dapat diartikan "dapat ditekan"

Ya itu pun sependek yang saya tahu...

note : Untuk Pak Teddy, mungkin dari diskusi yang terdahulu tersebut saya agak 'gak nyambung' barangkali, karena mengenai Hydrotest dan Pneumatic Test saya merefer nya kepada ASME SEC VIII div 1,, nah mungkin yang saya ingin tanyakan kok beda ya antara B16.3 dengan ASME SEC VIII div 1 mengenai magnitude dari hydro and pneumatic test tersebut?

apakah karena alasannya hanya karena yang satu equipment sedangkan yang satu lagi flow line?

terimakasih..

A. Rofiudin

Terima kasih penjelasannya P Galung.

Iya sih prinsip compressible dan incompressible saya mengerti, Kata "compressible fluid" saya salah berpresepsi bahwa fluida (zat alir) itu bisa gas bisa air, saya membaca "fluid" langsung terbayang liquid, waduh salah besar saya.Maka saya comment "Compressible media?" karena hal ini akan lebih jelas. Nah bapak menjelaskan semuanya, baguslah itu. thanks.

Buben setiawan

Numpang nimbrung ya,..

Setahu saya, nilai design presure untuk menentukan tebal pipa/vessel yang diperlukan untuk menahan tekanan. Nilai yang didapat dari perhitungan tersebut berdasarkan pada tekanan dan temperatur operasi maksimum, dan ditambahkan dengan safety faktor seperti corrosion allowance. Operating pressure biasanya dibawah design presure. Tujuan dilakukannya hydrotest untuk memastikan pipa/vessel tidak bocor. Besarnya tekanan hydrotest diatas design presure tidak akan menyebabkan bocor, terkecuali ada sambungan lasan yang dapat menimbulkan bocor.Setelah holding time, biasanya tekanan diturunkan ke design pressure untuk pemeriksaan (visual) indikasi deformasi pada welding line, opening, flange joint, dll.

Dwi A.S. Utomo

Hmm...Ada beberapa teka-teki:

Page 10: Design Pressure vs Hydrotest Pressure

Apa bedanya MAWP/MAOP dan Design Pressure?Hydrotest dilakukan pada X times Design Pressure atau X kali MAWP or MAOP?

Anshori Budiono

Teka-Teki PertamaApa bedanya MAWP/MAOP dan Design Pressure?Jawaban:Beda MAWP dan MAOP adalah pada huruf W dan O. Beda MAWP/MAOP dengan Design Pressure adalah MAWP/MAOP adalah suatu singkatan, sedangkan Design Pressure adalah frasa bukan suatu singkatan.

Teka-Teki KeduaHydrotest dilakukan pada X times Design Pressure atau X kali MAWP or MAOP?Jawaban:Hydrotest tidak dilakukan pada X times Design Pressure atau X kali MAWP or MAOP, tetapi hydrotest dilakukan pada peralatan bertekanan seperti bejana tekan, pipa, valves, pompa, dsb.

andreas hutagalung

Menggelitik juga siy...Tapi rasanya kalau jawab gini, orang2 yang menggawangi piping/mechanical di milis ini pasti kurang sreg dengan jawaban kayak gitu..

Hehe,, tapi lumrah juga sih klo jawaban nya seperti itu, mungkin dikarenakan pertanyaan nya juga bahasanya kurang komunkatif...

Kalau sependek yang saya tahu Hydrotest pada equipment itu 1.3 MAWP pak, sedangkan pneumatic test itu 1.1 MAWP..

Nah ini dia yang saya mau tanyakan ke pak Teddy , kok bisa beda ya Pak besarnya penentuan Hydrotest antara "flow line" dan "equipment "?minta pencerahan nya sedikit lah pak bedanya dimana?

Sarmin

Sekedar menambahi, Hydrotest pressure menurut B31.3 adalah 1.5 x Design pressure x (basic allowable stress di suhu ambiant / basic allowable stress di design temperature). CMIW.

Teddy

Mas Andreas,

Kalau rajin2 mengikuti perkembangan Code, maka sebenarnya nilai hydrostatic test di ASME BP&V itu berubah dari 1.5x ke 1.3x. Salah satu alasannya adalah untuk menghindari overstressed

Page 11: Design Pressure vs Hydrotest Pressure

pada PV akibat hydrotest. Pada saat yang sama juga allowable stress dari beberapa material dinaikan dari 1/4 UTS ke 1/3.5 UTS, meskipun angka 2/3 Yield itu tidak berubah. Jadi ASME BP&V codes sebenernya semakin progresif mengikuti european codes.

Hal lain adalah PV umunnya mendapat proteksi yang cukup dari over-pressure saat operasi dengan adanya PSV , mengingat juga kemajuan teknologi produksi material, quality control, daannn mungkin saja perubahan diatas akibat lobi2 vendor dan kontraktor kelas kakap di US sana untuk menurunkan cost produksi??? who knows....

Sewaktu training di Abu Dhabi dulu, hal yang sama pernah ditanyakan ke Pak George Antaki, dukunnya ASME-PCC, API-579 dan chairman ASME-API, kenapa untuk pipa tidak ikut diturunkan saja. Dia bilang committe memandang bahwa secara "keekonomian" tidak lah terlalu perlu menurunkan batasan 1.5x seperti pada PV. Dalam hal ini committe memandang perlu untuk tetap mempertahankan conservativism pada piping code.

Artikel dibawah mungkin bisa dijadikan bahan bacaan, selain chapter B14 kemarin.

Change in ASME B&PV Code Allowable Stresses

The allowable stress in the pressure vessel code has changed for Section VIII, Div 1 Pressure Vessels and Section I Boilers. The change is already in effect for most materials via Code Cases, and will be changed in Section II of the Code for all materials soon. This creates the opportunity for thinner wall vessels and rerating of existing pressure vessels for increased design conditions or greater corrosion allowance.

The factor on the tensile strength of the material that is used in establishing the allowable stress has been changed from 1/4 tensile strength to 1/3.5. This change brings the ASME Boiler and Pressure Vessel Code design allowable stresses closer to those of most European Pressure Vessel Codes, and was done after a careful study concluded that this change could be made without impacting the safety of the affected pressure equipment. Note that the last change was made over forty years ago, and was from 1/5 to 1/4.

Not all materials will be affected since some are limited by the existing 2/3 yield strength limit which remains unchanged. Also, the allowable stress is not changed at elevated temperatures where it is controlled by creep properties of the material.

The following Code Cases have been approved. Note that Code Cases can be used as soon as they are approved; it is not required to wait for publication.

Code Case 2284 on Alternative Allowable Stresses for Section I Construction Based on a Factor of 3.5 on Tensile Strength, Section I and Section II

Code Case 2290 on Alternative Maximum Allowable Stresses Based on a Factor of 3.5 on Tensile Strength; Section II and Section VIII, Division 1

Code Case 2278 on Alternative Method of Calculating Alternative Maximum Allowable Stresses Based on a Factor of 3.5 on Tensile Strength Section II and Section VIII, Division 1

Page 12: Design Pressure vs Hydrotest Pressure

The first two Code Cases provide new allowable stress tables for selected alloys. The Section I Code Case contains a more complete listing of materials, and Code Case 2278 provides, for Section VIII, Division 1, a means for the user to calculate the allowable stresses for materials that have tensile and yield strength values provided in Section II. Note that conservative temperature limits are provided in Code Case 2278 to prevent the designer from calculating allowable stresses in the creep regime for the materials.

The new Code Cases also include the latest data analysis for the materials, so they contain some additional changes based on reevaluation of the material property data. These tables also show where the allowable stress is based on creep properties of the material. This is how future tables in Section II will appear.

In addition to changing the allowable stress, the factor used in calculating the hydrotest pressure is reduced from 1.5 to 1.3. This is intended to avoid overstress conditions during the hydrotest; the stresses during hydrotest remain essentially the same as with the prior code allowable stresses.

While rules for rerating of components (e.g., in API 510) using these higher allowable stresses are not yet issued, the following considerations apply.

Reanalysis of the vessel for the new design conditions considering all components and loads (e.g., wind).

Conformance with all essential technical requirements in the current code (e.g., toughness, welding PWHT, NDE, etc.).

Inspection and evaluation of present condition of the vessel; review of inspection records.

Adequate hydrotest for the new condition; re-hydrotest if the original hydrotest is not sufficient.

AI and/or jurisdictional acceptance, as applicable.

A complete reevaluation of the vessel, considering current conditions (e.g., present corrosion and anticipated future corrosion) should be performed. Note that one very important consideration is material toughness; the vessel must comply with the current impact test requirements.

In addition to a change in allowable tensile stresses, Code Case 2290 on Alternative Rules for Determining Allowable Compressive Stresses for Cylinders, Cones, Spheres and Formed Heads; Section VIII, Divisions 1 and 2, was approved. It provides more modern rules that generally permit a greater external pressure than the present rules.

Be sure to check with the appropriate jurisdiction as to whether they will accept these Code Cases. Per the Foreword of the Code, "Manufacturers and users of components are cautioned against making use of revisions and Cases that are less restrictive than former requirements without having assurance that they have been accepted by the proper authorities having jurisdiction where the component is to be installed."

*This article published in Becht Engineering Mechanics Division Newsletter Volume 8/Number 1 (1999).*

Page 13: Design Pressure vs Hydrotest Pressure

andreas hutagalung

Ooo, gitu tho alasan nya kenapa Hydro test pada flow line dan equipment beda... sekarang saya baru agak mudeng dengan perkataan nya pak Teguh...

Waduh.. keren kali jawaban pak Teddy ini..

Thanks pak,, saya coba telaah dulu ya kata per kata nya...

Thanks ya atas file pdf nya yang kemaren, pak...

Nanti kalo saya bingung saya tanya lagi ya pak... hehehe soalnya saya "takut sesat di jalan" , pak...

Hatur nuhun pisan lah..

Salam ganesha juga lah klo gitu..

suprianto suprianto

Kawan-kawan milist yang terhormat,

Mengenai hydrotest pressure yg pernah saya baca bahwa menurut ASME yg baru adalah 1.3 x design pressure, apakah ketentuan ini berlaku juga untuk pipeline?

Terimakasih bagi kawan2 yg bersedia untuk share ide ini.