pressure control kelompok 4
DESCRIPTION
makalah mengenai pressure controlTRANSCRIPT
Tugas Pengendalian Proses
PRESSURE CONTROL
Disusun oleh :
1. Ditia Allindira Haryanto ( I 0510010)
2. Doyok Purwadi ( I 0510012 )
3. Evi Zahrotun Nisa ( I 0510014 )
4. Silpa Asti Nura ( I 0510035 )
5. Yuli Nugraheni ( I 05100 )
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
A.PENDAHULUAN
Dalam ilmu fisika, tekanan diartikan sebagai gaya per satuan luas, di mana
arah gaya tegak lurus dengan luas permukaan. Secara matematis, tekanan dapat
dinyatakan dengan persamaan berikut ini :
dengan P = tekanan, F = gaya dan A = luas permukaan. Satuan tekanan adalah
N/m2 atau pascal (Pa).
Berikut ini adalah macam-macam tekanan :
1. Atmosphere Pressure (tekanan atmosfer)
Tekanan yang dihitung tepat di atas permukaan air laut. Makin tinggi
kedudukan makin rendah tekanan atmosfernya.
2. Absolute Pressure (tekanan absolut)
Gaya yang bekerja pada satuan luas, tekanan ini dinyatakan dan diukur
terhadap tekanan NOL.
3. Gauge Pressure (tekanan relatif)
Tekanan yang dinyatakan dan diukur relatif terhadap tekanan atmosfer. Jadi
tekanan relatif adalah selisih (positif) antara tekanan absolut dengan tekanan
atmosfer (1 atmosfer = 760 mmHg = 14.7 psia).
4. Vacuum Pressure (tekanan hampa)
Tekanan yang lebih rendah dari tekanan atmosfer. Jadi tekanan hampa adalah
selisih (negatif) antara tekanan absolut dengan tekanan atmosfer (1 atmosfer =
760 mmHg = 14.7 psia).
5. Differential Pressure (tekanan differential)
Tekanan yang diukur terhadap tekanan yang lain.
Prinsip kerja pressure controller :
PC
PT
I PPI
S/PDISPLAY
PCV
PE
PROCESS
VENT ORVACUUM
Sinyal input berupa tekanan akan dibaca oleh alat pengukur tekanan. Apabila nilai
sinyal input tidak sesuai dengan setpoint, mak controller akan menghitung berapa
banyak koreksi yang perlu dilakukan, dan mengeluarkan sinyal koreksi yang
sesuai dengan hasil perhitungan. Sinyal output akan memberikan beberapa respon
untuk mengatur agar keadaan yang sedang berlangsung dari proses sesuai dengan
setpoint.
Jenis-jenis alat ukur tekanan diantaranya adalah barometer, manometer,
bellows, bourdon tube pressure gauge, dan diaphragm pressure gauge.
B. BAROMETER
Barometer adalah alat untuk mengukur tekanan udara luar.
Barometer termasuk peralatan meteorologi golongan non recording yang
pada waktu tertentu harus dibaca agar mendapat data yang diinginkan.
Barometer baik raksa maupun anaeroid dipengaruhi oleh ketinggian,
mengingat tekanan udara akan berkurang seiring pertambahan ketinggian
sehingga perlu selalu pensettingan awal. Barometer ada dua jenis, yaitu :
1. Barometer Air Raksa
Barometer raksa disebut juga barometer Fortin karena yang
pertama membuatnya adalah seorang ahli Fisika berkebangsaan
Prancis Nicolas Fortin walaupun yang kali pertama menemukannya
Torricelli. Barometer ini dapat mengukur dengan teliti karena
dilengkapi dengan skala nonius atau skala vernier seperti halnya dalam
jangka sorong. Ketelitian alat ukur ini mencapai 0,01 cmHg.
Tekanan udara biasanya diukur dalam satuan inci air raksa
(mercury, in.Hg) oleh sebuah barometer air raksa. Meskipun barometer
bisa dibuat dengan cairan apapun, ada beberapa sifat raksa yang
membuatnya menjadi substansi ideal untuk barometer.Air raksa lebih
padat daripada kebanyakan cairan lainnya dengan titih didih tinggi. Air
raksa juga relatif mudah didapatkan
Barometer ini mengukur ketinggian dari kolom air raksa yang ada
di dalam sebuah tabung kaca. Bagian terpenting alat ini adalah bejana
kaca yang berisi air raksa, ujung atasnya tertutup sedangkan ujung
bawahnya terbuka dan berdiri pada suatu bak yang berisi air raksa
pula. Ruang di atas air raksa merupakan ruang hampa.
Prinsip Kerja :
Salah satu ujung dari tabung air raksa itu dibiarkan terbuka untuk
mendapatkan tekanan dari atmosfir, yang mendorong air raksa di
dalam tabung. Jika tekanan di luar bertambah, maka akan menekan air
raksa yang ada di dalam tabung untuk bergerak ke atas, kebalikannya
kalau tekanan berkurang maka permukaan air raksa dalam tabung akan
turun. Ketinggian air raksa dalam tabung menjadi tolok ukur tekanan
atmosfir.
Penggunaan :
Barometer air raksa umumnya digunakan dalam peramalan cuaca,
dimana tekanan udara yang tinggi menandakan cuaca yang baik,
sedangkan tekanan udara rendah menandakan cuaca buruk dan
kemungkinan ada hujan atau badai.
Kelebihan :
Merupakan pengukuran langsung sehingga tidak ada kalibrasi
yang terlibat.
Lebih akurat daripada barometer aneroid.
Kekurangan :
Hanya dapat digunakan di lab atau stasiun pengamatan cuaca.
Tidak mudah dipindahkan.
Kurangnya portabilitas, mereka harus diangkut dengan hati-hati,
dan pencegahan harus diambil untuk menghentikan tumpahan air
raksa.
Sedikit sulit untuk dibaca.
2. Barometer Aneroid
Barometer aneroid disebut juga barometer logam.Barometer
aneroid menggunakan skala milibar (mb). “Aneroid" berarti "tanpa
cairan". Bagian yang terpenting dari alat ini adalah bejana tertutup
yang sebagian udaranya telah dikeluarkan yang disebut sel aneroid. Sel
aneroid terbuat dari paduan berilium dan tembaga . Pegas yang kuat
berfungsi untuk mencegah sel aneroid roboh.
Prinsip Kerja:
Sel aneroid mengembang dan mengkerut karena perbedaan tekanan.
Jika udara naik, akan menekan sel aneroid dan sebaliknya jika tekanan
udara turun, sel aneroid akan mengembang. Sel aneroid ini menempel
pada indikator tekanan melalui sambungan mekanis untuk
mendapatkan bacaan tekanan atmosfir sehingga gerakan penyusutan
dan pengembangan itu akan menggerakan jarum yang menunjukkan
pada skala angka yang menyatakan besarnya tekanan pada saat itu.
Penggunaan :
Umumnya digunakan sebagai sensor tekanan di pesawat. Jika
ketinggian meningkat maka tekanan akan berkurang, karena berat
udara akan berkurang. Sebagai rata-rata setiap kali ketinggian
meningkat 1000 kaki maka tekanan atmosfir akan berkurang 1 in.Hg.
Pengurangan ini mempunyai pengaruh besar pada kinerja
(performance) pesawat.
Kelebihan :
Mudah dibawa dan dapat dipindahkan tanpa masalah.
Lebih tahan lama.
Lebih mudah untuk dibaca.
Kekurangan :
Sambungan mekanis dari barometer aneroid menyebabkan
akurasinya yang kurang dibandingkan dengan barometer air raksa.
Instrumen lebih sensitif karena dalam barometer aneroid terdapat
sedikit variasi.
C. MANOMETER
Manometer merupakan alat untuk mengukur tekanan udara
tertutup. Pengukuran tekanan berdasarkan pada perbedaan tekanan yang
ditunjukkan dengan ketinggian fluida.
Jenis manometer adalah sebagai berikut :
1. PIEZOMETER
Piezometer adalah salah satu bentuk manometer paling sederhana.
Piezometer dapat digunakan untuk mengukur tekanan cairan yang
bersifat moderat.
Prinsip Kerja:
Piezometer terdiri dari tabung kaca, dimasukkan ke dalam pipa. Tabung
memanjang vertikal ke atas diisi cairan. Perbedaan tekanan akan
menyebabkan cairan bergerak naik atau turun. Tekanan pada setiap titik
dalam cairan diindikasikan oleh tinggi cairan dalam tabung di atas titik
acuan.
Penggunaan :
Memantau aliran air permukaan
Memantau akibat dari pasang-surut pada tanah pantai
Memantau tekanan pori air guna menentukan kekuatan geser tanah
Kelebihan :
Sederhana.
Mempermudah Mendesain dan membangun yang berhubungan
dengan tekanan tanah lateral.
Mempermudah Memantau rembesan pada tanah dan model
alirannya.
Kekurangan :
Hanya dapat digunakan untuk mengukur Tekanan relatif saja
(gauge pressure).
Tidak dapat digunakan untuk mengukur tekanan yang besar.
Tidak dapat digunakan untuk mengukur tekanan pada gas.
2. Manometer Pipa-U
Sebuah manometer sederhana yang umum terdiri dari sebuah
tabung berbentuk U dari kaca diisi dengan cairan tertentu. Biasanya
cairan merkuri karena kepadatan tinggi. Pengamatan dapat dilakukan
langsung dan cukup teliti pada beberapa daerah pengukuran.
Manometer pipa-U biasanya digunakan untuk pengukuran tekanan
yang tidak terlalu tinggi (mendekati tekanan atmosfir).
Prinsip Kerja :
Manometer pipa U diisi cairan setengahnya (biasanya berisi minyak,
air atau air raksa) dimana pengukuran dilakukan pada satu sisi pipa,
sementara tekanan (yang mungkin terjadi karena atmosfir) diterapkan
pada tabung yang lainnya. Perbedaan ketinggian cairan
memperlihatkan tekanan yang diterapkan.
Gambar a. Merupakan gambaran sederhana manometer tabung U
yang diisi cairan setengahnya, dengan kedua ujung
tabung terbuka berisi cairan sama tinggi.
Gambar b. Bila tekanan positif diterapkan pada salah satu sisi kaki
tabung, cairan ditekan kebawah pada kaki tabung
tersebut dan naik pada sisi tabung yang lainnya.
Perbedaan pada ketinggian, “h”, merupakan penjumlahan
hasil pembacaan diatas dan dibawah angka nol yang
menunjukkan adanya tekanan.
Gambar c. Bila keadaan vakum diterapkan pada satu sisi kaki tabung,
cairan akan meningkat pada sisi tersebut dan cairan akan
turun pada sisi lainnya. Perbedaan ketinggian “h”
merupakan hasil penjumlahan pembacaan diatas dan
dibawah nol yang menunjukkan jumlah tekanan vakum.
Penggunaan :
Manometer pipa U digunakan secara luas pada audit energi untuk
mengukur perbedaan tekanan di dua titik yang berlawanan, misalnya
di saluran pembuangan gas atau udara. Juga untuk pengukuran
perbedaan tekanan pada pipa pitot dan orifice (air handling and
ventilation system).
Kelebihan :
Biaya murah.
Sederhana dan cukup baik.
Akurasi pengukuran tergantung pada presisi tinggi cairan.
Kekurangan ;
Respon lambat dan terjadi osilasi (variasi periodik - umumnya
terhadap waktu - dari suatu hasil pengukuran).
Tidak dapat digunakan untuk tekanan vakum.
Kontaminasi merkuri dan uap air dapat terjadi, terutama pada
pengukuran tekanan rendah.
Cairan dalam pipa-U tidak boleh ada interaksi dengan fluida yang
diukur.
Kurang peka mendeteksi perbedaan tekanan yang sangat kecil.
Tidak dapat untuk mengukur tekanan yang sangat tinggi.
3. Manometer Cistern
Manometer Cistern adalah manometer pipa-U yang
dimodifikasi untuk mengukur tekanan yang sangat tinggi, salah satu
kaki manometer pipa-U diganti dengan semacam "sumur" (Well). Jadi,
manometer ini sering juga disebut Well-type manometer. Karena luas
permukaan kaki yang dimodifikasi sangat besar dibanding kaki yang
lain, maka perubahan ketinggian pada kaki tersebut dapat diabaikan.
hal ini memudahkan pengukuran karena hanya perubahan ketinggian
pada satu kaki saja yang diukur, ini juga meminimalisasi kesalahan
pengukuran.
Prinsip Kerja :
Prinsip kerja manometer cistern sama dengan prinsip kerja manometer
pipa-U. Manometer cistern diisi cairan dimana pengukuran dilakukan
pada satu sisi pipa, sementara tekanan diterapkan pada tabung yang
lainnya. Perbedaan ketinggian cairan memperlihatkan tekanan yang
diterapkan.
Penggunaan :
Untuk mengukur tekanan yang sangat tinggi yang tidak bisa diukur
dengan manometer pipa-U. Misalnya, untuk mengukur tekanan pompa
yang bertekanan tinggi.
Kelebihan :
Mampu mengukur perbedaan tekanan yang cukup besar.
Kekurangan :
Tidak sensitif untuk perbedaan tekanan yang kecil.
4. Inclined Tube Manometer (Manometer Pipa Miring)
Manometer pipa-U kurang peka untuk mendeteksi perbedaan
tekanan yang sangat kecil, karena perbedaan ketinggian pada kedua
kaki juga sangat kecil, maka manometer ini dimodifikasi dengan cara
memiringkan salah satu kaki pipa-U agar kenaikan tinggi cairan yang
kecil tetap dapat terlihat, dengan memiringkan salah satu kaki
manometer pipa-U maka panjang jarak yang ditempuh cairan semakin
panjang dan memungkinkan penggunaan skala yang teliti. Cairan yang
digunakan pada manometer ini adalah 90-97% propilen glykol dan 3-
10% air, dengan tambahan zat pewarna.
Prinsip kerja :
Prinsip kerja manometer pipa miring sama dengan prinsip kerja
manometer pipa-U. Manometer pipa miring diisi cairan, dimana
pengukuran dilakukan pada satu sisi pipa, sementara tekanan
diterapkan pada tabung yang lainnya. Perbedaan ketinggian cairan
memperlihatkan tekanan yang diterapkan.
Penggunaan :
Manometer ini bagus untuk pengukuran tekanan yang sangat rendah.
Ideal untuk pekerjaan umum pada AC dan ventilasi, memonitor
pengotor pada penyaring udara, dan memonitor laju alir dan kecepatan
alir udara
Kelebihan :
Lebih sensitif dan akurat untuk perbedaan tekanan yang kecil.
Kekurangan :
Tidak mampu mengukur perbedaan tekanan yang cukup besar.
D. BELLOWS ELEMENT (ELEMEN PENGHEMBUS)
Bellows element adalah alat untuk mengukur tekanan rendah
(absolute atau relative), tekanan diferensial, tekanan vacuum sampai
tekanan 0 – 400 psig. Bahan yang digunakan untuk membuat elemen
penghembus (bellows) adalah Kuningan, fosfor, perunggu, Monel
(berilium tembaga), dan stainless steel.
Prinsip Kerja :
Prinsip kerjanya didasarkan pada perubahan volume dari elemen bellows
sehingga diperoleh hubungan yang linear antara tekanan dan simpangan.
Penggunaan :
Bellows biasanya digunakan sebagai elemen penerima, pneumatic
recorders, indicators dan controllers serta unit diferensial pressure untuk
pengukuran aliran (flow). Ketelitian bellows elemen adalah ± ½ %.
Kelebihan :
Biaya pengadaan awal rendah.
Konstruksi kuat dan sederhana.
Dapat digunakan untuk tekanan rendah dan menengah.
Dapat digunakan untuk mengukur tekanan absolut, tekanan relatif
(gauge) dan tekanan diferensial.
Kekurangan :
Memerlukan kompensasi temperatur.
Tidak dapat digunakan untuk mengukur tekanan tinggi.
Tidak cocok untuk mengukur tekanan yang dinamis.
E. BOURDON TUBE PRESSURE GAUGE
Bourdon tube pressure gauge adalah alat pengukuran tekanan
nonliquid. Bourdon tube berbentuk tabung bulat lonjong dengan
penampung serta terdiri dari pipa pendek lengkung berongga dan salah
satu ujungnya tertutup.
Prinsip Kerja :
Jika bourdon tubes diberikan tekanan maka ia akan cenderung untuk
menegang. Perubahan yang dihasilkan sebanding dengan besarnya tekanan
yang diberikan. Perubahan tekanan yang dideteksi oleh tabung Bourdon
akan menyebabkan tabungnya bergerak. Kemudian gerakan tabung
tersebut ditransmisikan untuk menggerakkan jarum meter. Biasanya skala
meter tekanan ini dikalibrasi dalam beberapa ukuran antara lain : psi, kPa,
bar, kg/cm2.
Penggunaan :
Digunakan untuk mengukur tekanan fluida dalam pipa. Tekanan dalam
pipa menyebabkan pipa pada alat berubah bentuk.
Bourdon tube ada tiga jenis, yaitu :
a. C-type Bourdon Tube
- Digunakan pada range 15 ~ 100.000 psig.
- Range akurasi ± 0.1 ~ ± 5 % span (span adalah jangkauan
pengukuran sensor).
b. Spiral Bourdon Tube
- Digunakan pada range tekanan menengah.
- Tersedia dalam range hingga 100.000 psig.
- Range akurasi ± 0.5 % dari span.
c. Helical Bourdon Tube
- Digunakan pada range dari 100 ~ 80.000 psig.
- Range akurasi ± ½ ~ ± 1 % dari span.
Kelebihan :
Bersifat portabel (bisa dibawa ke mana-mana).
Ketelitian cukup tinggi.
Tidak mudah terpengaruh perubahan temperatur.
Baik dipakai untuk mengukur tekanan antara 30-100000 Psi.
Kekurangan :
Pengukuran terbatas pada tekanan statis.
Terpengaruh shock dan vibrasi.
Pada tekanan rendah 0-30 psi kurang sensitif dibanding bellows.
F. DIAPHRAGM PRESSURE GAUGE
Diaphragm pressure gauge menggunakan deformasi elastis dari
suatu diafragma (membran) untuk mengukur perbedaan tekanan yang
tidak diketahui dengan tekanan referensi. Diafragma memiliki membran
fleksibel dengan dua sisi.
Prinsip Kerja :
Salah satu sisi diafragma terbuka pada tekanan eksternal target (PExt) dan
sisi lain dihubungkan dengan tekanan yang diketahui (Pref). Perbedaan
tekanan (PExt – Pref) secara mekanik akan mengubah diafragma.
Penggunaan :
Diaphragm pressure gauge digunakan untuk mengukur tekanan dengan
range normal dan vacuum hingga 200 psig. Misalnya,
1. Memantau tekanan dari tabung gas.
2. Mengukur tekanan atmosfer.
3. Mengukur tekanan vakum dalam pompa vakum.
Kelebihan :
Respon lebih cepat.
Akurasi tinggi yaitu sampai 0,5 % span.
Linieritas baik jika perubahan tekanan tidak lebih besar dari pada
ketebalan diafragma.
Kekurangan :
Relatif mahal.
Gerakan atau stroke tidak sebesar bellows.
G. KATUP PENGATUR TEKANAN
Dalam sistem pengendalian tekanan biasanya digunakan katup
pengatur tekanan (PCV). Macam-macam katup pengatur tekanan
diantaranya adalah:
Relief Valve, digunakan untuk mengatur tekanan yang bekerja pada sistem
dan juga mencegah terjadinya beban lebih atau tekanan yang melebihi
kemampuan sistem.
Sequence Valve, berfungsi untuk mengatur tekanan untuk mengurutkan
pekerjaan yaitu menggerakkan silinder hidrolik yang satu kemudian baru
yang lain.
Pressure reducing valve, berfungsi untuk menurunkan tekanan fluida yang
mengalir pada saluran kerja karena penggerak yang akan menerimanya
didesain dengan tekanan yang lebih rendah.
H. APLIKASI
Contoh aplikasi pengendalian tekanan di industri :
Pressure control di dalam reactor
Kondisi operasi reaktor adalah pada tekanan 0.5 – 1.5 bar.
a. Jika tekanan kurang dari 0.5 bar maka katup no 1 akan terbuka sedangkan
katup no 2 akan menutup untuk menaikkan tekanan proses.
b. Jika tekanan nilainya diantara 0.5 – 1 bar maka katup no 1 akan terbuka
secara kontinyu sampai tekanan naik.
c. Jika terjadi kenaikan tekanan maka katup 2 akan terbuka sedangkan katup
1 akan tertutup.
d. Jika tekanan mencapai 1,5 bar maka katup1 tertutup dan katup 2 terbuka.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008, Cuaca – Pentingnya Tekanan Atmosfir, www.ilmuterbang.com
Anonim, 2009, Simple Manometer Piezometer,
www.mechanicsoffluids.blogspot.com
Anonim, 2010, Archive, www.bonanza-net.blogspot.com
Anonim, 2010, Dasar – Dasar Pengukuran dan Pengendalian PID,
www.theinstrumentation.co.cc
Anonim, 2010, Inclined Manometer, www.tpub.com
Anonim, 2010, The Aneroid Barometer, www.chestofbooks.com
Anonim, 2010, Tekanan dalam Fluida, www.gurumuda.com
Anonim, 2010, Well Type Manometer, www.meriam.com
Anonim, 2011, Barometer, www.id.wikipedia.org
Anonim, 2011, Type Manometer, www.allmeasurements.com
Arman, Muhammad, 2008, Pengukuran Tekanan Presentation, www.slideshare.net
David, Isaiah, 2011, How Do Diaphragm Pressure Gauges Work?, www.ehow.com
Harto, J., 2009 Observasi di Juanda, www.johnhartob.blogspot.com
Nur, Adrian, 2009, alat-ukur-tekanan-upload.pdf, www.adrian_nur.staff.uns.ac.id
Rahayu, S., 2009, Manometer, www.chem-is-try.org
Schwien, Nevin L. ,1988, Manometer, www.freepatentsonline.com