departemen keuangan republik indonesia...

18
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 02 /PB/2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELESAIAN PENGEMBALIAN SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA PADA BANK OPERASIONAL/KANTOR BANK INDONESIA/ KANTOR POS MITRA KERJA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, Menimbang Mengingat a. bahwa dalam rangka pelaksanaan pembayaran atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan untuk penyelesaian Surat Perintah Pencairan Dana kepada Bank Operasional/Kantor Bank Indonesia/Kantor Pos mitra kerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang ditolak/dikembalikan (retur) oleh Bank/Kantor Pos Penerima pemindahbukuan dan/atau transfer, dipandang perlu untuk mengatur petunjuk pelaksanaannya; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Direklur Jenderal Perbendaharaan tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Pengembalian Surat Perintah Pencairan Dana pada Bank Operasional/Kantor Bank Indonesia/Kantor Pos Mitra Kerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara; 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); . 4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran alas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan; 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 98/PMK.05/2007 tentang Pelaksanaan Rekening Pengeluaran Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Bersaldo Nihil dalam Rangka Penerapan Treasury Single Account (TSA); 7. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-66/PB/2005 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 8. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-59/PB/2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Rekening Pengeluaran Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Bersaldo Nihil dalam Rangka Penerapan Treasury Single Account (TSA); ~

Upload: danganh

Post on 21-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAANNOMOR PER- 02 /PB/2008

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELESAIAN PENGEMBALIANSURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA PADA BANK OPERASIONAL/KANTOR BANK INDONESIA/

KANTOR POS MITRA KERJA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA

DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,

Menimbang

Mengingat

a. bahwa dalam rangka pelaksanaan pembayaran atas beban AnggaranPendapatan dan Belanja Negara dan untuk penyelesaian Surat PerintahPencairan Dana kepada Bank Operasional/Kantor Bank Indonesia/KantorPos mitra kerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yangditolak/dikembalikan (retur) oleh Bank/Kantor Pos Penerimapemindahbukuan dan/atau transfer, dipandang perlu untuk mengaturpetunjuk pelaksanaannya;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,perlu menetapkan Peraturan Direklur Jenderal Perbendaharaan tentangPetunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Pengembalian Surat PerintahPencairan Dana pada Bank Operasional/Kantor Bank Indonesia/Kantor PosMitra Kerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaandan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4400); .

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/2005 tentang MekanismePelaksanaan Pembayaran alas Beban Anggaran Pendapatan dan BelanjaNegara;

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.01/2006 tentang Organisasidan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan;

6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 98/PMK.05/2007 tentang PelaksanaanRekening Pengeluaran Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara BersaldoNihil dalam Rangka Penerapan Treasury Single Account (TSA);

7. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-66/PB/2005tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran atas Beban AnggaranPendapatan dan Belanja Negara;

8. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-59/PB/2007tentang Petunjuk Pelaksanaan Rekening Pengeluaran Kantor PelayananPerbendaharaan Negara Bersaldo Nihil dalam Rangka Penerapan Treasury

Single Account (TSA); ~

Menetapkan

MEMUTUSKAN:

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANGPETUNJUK PELAKSANAAN PENYELESAIAN PENGEMBALIAN SURATPERINTAH PENCAIRAN DANA PADA BANK OPERASIONAL/KANTOR BANKINDONESIA/KANTOR POS MITRA KERJA KANTOR PELAYANANPERBENDAHARAAN NEGARA.

BABI

KETENTUAN UMUM

Pasal1

Dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini, yang dimaksuddengan:

1. Bendahara Umum Negara, yang selanjutnya disebut BUN adalah pejabatyang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi Bendahara Umum Negara.

2. Kuasa Bendahara Umum Negara, yang selanjutnya disebut Kuasa BUNadalah pejabat yang diangkat oleh BUN untuk melaksanakan tugaskebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran dalam wilayah kerjayang telah ditetapkan.

3. Kuasa BUN Pusat adalah Direktur Jenderal Perbendaharaan atau pejabatlain yang diberi kuasa.

4. Kuasa BUN di daerah adalah Kepala Kantor Pelayanan PerbendaharaanNegara.

5. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara, yang selanjutnya disebut KPPNadalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yangmemperoleh kewenangan selaku Kuasa BUN.

6. Bank Operasional I, yang selanjutnya disebut BO I adalah bank operasionalmitra kerja Kuasa BUN di daerah yang menyalurkan dana APBN untukpengeluaran non-gaji bulanan (termasuk kekurangan gaji dan gaji susulan)dan Uang Persediaan.

7. Bank Operasional II, yang selanjutnya disebut BO II adalah bankoperasional mitra kerja Kuasa BUN di daerah yang menyalurkan danaAPBN untuk pengeluaran gaji bulanan.

8. Bank Operasional III, yang selanjutnya disebut BO III adalah bankoperasional mitra kerja Kuasa BUN di daerah yang melakukan pembagianPajak Bumi dan Bangunan/Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan(PBB/BPHTB), dan upah pungut serta membayar pengembalian PBB.

9. Kantor Bank Indonesia, yang selanjutnya disebut KBI adalah Kantor BankIndonesia di daerah tertentu yang merupakan mitra kerja Kantor PelayananPerbendaharaan Negara.

10. Kantor Pos adalah unit pelaksana teknis penyedia layanan jasa pos dan giroserta layanan pihak ketiga lainnya.

11. Bank Persepsi adalah bank umum yang ditunjuk oleh Menteri Keuanganselaku BUN menjadi mitra kerja KPPN untuk menerima penerimaan negara(tidak termasuk penerimaan negara yang berasal dari impor dan ekspor).

12. Pos Persepsi adalah kantor pos yang ditunjuk oleh Menteri Keuanganselaku BUN menjadi mitra kerja KPPN untuk menerima penerimaan negara

(kecuali penerimaan negara yang berasal dari impor dan ekspor). ~

13. Bank/Kantor Pos Penerima adalah bank umum/kantor pos tempatbendahara/pegawai/pihak ketiga membuka rekening untuk menerimapenyaluran dana APBN sebagaimana tercantum pada Surat PerintahPencairan Dana.

14. Pengguna Anggaran, yang selanjutnya disebut PA adalah pejabat yangberwenang dan bertanggung jawab atas penggunaan anggaran padaKementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan.

15. Kuasa Pengguna Anggaran, yang selanjutnya disebut Kuasa PA adalahpejabat yang memperoleh kewenangan dan tanggung jawab dari PA untukmenggunakan anggaran yang dikuasakan kepadanya.

16. Surat Perintah Membayar, yang selanjutnya disebut SPM adalah dokumenyang diterbitkan oleh PAlKuasa PA atau pejabat lain yang ditunjuk untukmencairkan dana yang bersumber dari DIPA.

17. Surat Perintah Pencairan Dana,' yang selanjutnya disebut SP2D adalahsurat perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa BUN untukpelaksanaan pengeluaran atas beban APBN berdasarkan SPM.

18. SP2D Rekening Khusus, yang selanjutnya disebut SP2D-Reksus adalahsurat perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa BUN untukpelaksanaan pengeluaran atas beban APBN dari Rekening Khususpinjaman/hibah luar negeri berdasarkan SPM.

19. Pengembalian SP2D adalah penolakan/pengembalian (retur) pemindah­bukuan dan/atau transfer pencairan APBN dari Bank/Kantor Pos Penerimakepada Bank Operasional/KBI/Kantor Pos karena nama, alamat, nomorrekening dan/atau nama Bank/Kantor Pos yang dituju tidak sesuai dengandata rekening Bank/Kantor Pos Penerima.

20. Surat Setoran Bukan Pajak, yang selanjutnya disebut SSBP adalah suratsetoran yang digunakan oleh BO I untuk menyetorkan dana akibatpengembalian SP2D ke Bank/Pos Persepsi.

21. Surat Ketetapan Pembayaran Kembali, yang selanjutnya disebut SKPKadalah ketetapan yang diterbitkan oleh Kuasa PA tentang permintaanpembayaran kembali SP2D yang telah disetor ke Kas Negara.

22. Surat Keterangan Telah Dibukukan, yang selanjutnya disebut SKTB adalahsurat keterangan yang diterbitkan oleh Seksi Verifikasi dan Akuntansi KPPNatas pendapatan dan/atau penerimaan negara yang telah dibukukan KPPN.

23. Surat Keputusan Persetujuan Pembayaran Pengembalian Pendapatan,yang selanjutnya disebut SKP4 adalah dokumen yang berfungsi sebagaidasar pengembalian pendapatan dan/atau penerimaan.

BAB II

RUANG LlNGKUP

Pasal2

(1) Pengembalian SP2D meliputi pengembalian atas:

a. SP2D yang diterbitkan oleh KPPN kepada BO I untuk keuntunganRekening Bendahara Pengeluaran/pihak ketiga termasuk SP2D­Reksus dan untuk keuntungan Rekening Wajib Pajak karenapembayaran kembali kelebihan pembayaran BPHTB;

b. SP2D yang diterbitkan oleh KPPN kepada BO II untuk keuntungan

Rekening Bendahara Pengeluaran/para pegawai; ~

c. SP2D yang diterbitkan oleh KPPN kepada BO III PBB untukkeuntungan Rekening Wajib Pajak karena pembayaran kembalikelebihan pembayaran PBB;

d. SP2D-Reksus yang diterbitkan oleh KPPN kepada KBI untukkeuntungan Rekening Bendahara Pengeluaran/pihak ketiga.

e. SP2D yang diterbitkan oleh KPPN kepada Kantor Pos untukkeuntungan Rekening Bendahara Pengeluaran/para pegawai;

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengembalian SP2D dalam mata uangasing yang diterbitkan oleh KPPN Khusus Banda Aceh dan KPPN KhususJakarta VI diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan.

BAB III

PROSEDUR PENGEMBALIAN SP2D

Pasal 3

(1) Bank/Kantor Pos Penerima menyampaikan surat penolakan/pengembalian(retur) kepada Bank Operasional/KBI/Kantor Pos paling lambat 1 (satu) harisetelah diketahui bahwa nama, alamat, nomor rekening dan/atau nama bankyang dituju tidak sesuai dengan data rekening Bank/Kantor Pos Penerima.

(2) Bank Operasional/KBI/Kantor Pos menyampaikan surat pemberi!ahuankepada KPPN paling lambat 1 (satu) hari setelah pemberitahuan dariBank/Kantor Pos Penerima apabila terdapat SP2D yang dikembalikan olehBank/Kantor Pos Penerima.

(3) KPPN menyampaikan surat pemberitahuan kepada Kuasa PA denganmenggunakan sarana tercepat berdasarkan pemberitahuan dari BankOperasional/KBI/Kantor Pos paling lambat 1 (satu) hari setelahpemberitahuan dari Bank Operasional/KBI/Kantor Pos untuk menyampaikanralat nama, alamat, nomor rekening, dan/atau nama bank pada SPM.

(4) Kuasa PA menyampaikan surat mengenai ralat nama, alamat, nomorrekening, dan/atau nama bank kepada KPPN paling lambat 7 (tujuh) harikerja sejak tanggal pemberitahuan dari KPPN.

(5) KPPN segera menyampaikan surat ralat SP2D ke Bank Operasional/KBI/Kantor Pos paling lambat 1 (satu) hari kerja sejak diterima surat ralat dariKuasa PA.

(6) Bank Operasional/KBI/Ka!1tor Pos melakukan pencairan dana ke rekeningyang ditunjuk sesuai surat ralat SP2D dari KPPN.

Pasal 4

(1) Dalam hal Kuasa PA tidak menyampaikan ralat nama, ala mat, nomorrekening, dan/atau nama bank paling lambat 7 (tujuh) hari kerja terhitungmulai tanggal surat pemberitahuan, maka KPPN pada hari kerja berikutnyamenerbitkan Surat Permintaan Penyetoran Dana SP2D kepada BankOperasional/KBI/Kantor Pos untuk menyetorkan kembali dana SP2D ke KasNegara melalui Bank/Pos Persepsi dengan format sebagaimana tercantumdalam Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini.

(2) Penyetoran sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) menggunakan formulirSSBP dengan kode Kementerian Negara/Lembaga/Bagian Anggaran BUN(999), Unit Eselon I Direktorat Jenderal Perbendaharaan (08), kode SatuanKerja KPPN Penerima Setoran, dan Akun Penerimaan Non-Anggaran PihakKetiga Karena Kesalahan Rekening dengan format sebagaimana tercantum

dalam Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini.11cJ-

(3) Bank Operasional/KBl/Kantor Pos melaporkan penyetoran sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dilampiri copy SSBP kepada KPPN paling lambat 1(satu) hari kerja setelah dilakukan penyetoran dengan format sebagaimanatercantum dalam Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaanini.

(4) KPPN mencatat dalam Kartu Pengawasan Pengembalian SP2D denganformat sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV Perat,uran DirekturJenderal Perbendaharaan ini.

(5) KPPN menyampaikan surat pemberitahuan kepada Kuasa PA bahwa danaatas SP2D berkenaan telah disetor ke Kas Negara oleh Bank OperasionalIKBI/Kantor Pos.

Pasal 5

(1) Bendahara Pengeluaran/pihak ketiga mengajukan Surat PermintaanPembayaran Kembali SP2D yang telah disetor ke Kas Negara yang berisiralat nama, alamat, dan/atau nomor rekening kepada Kuasa PA.

(2) Berdasarkan permintaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kuasa PAmenerbitkan SKPK dengan format sebagaimana tercantum dalam LampiranV Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini.

(3) Kuasa PA menyampaikan SKPK kepada KPPN dengan melampirkan:

a. Surat Permintaan Pembayaran Kembali SP2D yang telah disetor ke KasNegara dari Bendahara Pengeluaran/pihak ketiga;

b. Copy SPM dan SP2D yang d,,!nanyatelah disetor ke Kas Negara.

(4) Berdasarkan SKPK dan hasil konfirmasi dengan Seksi Persepsi KPPNpenerima setoran, Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi menerbitkan SKTBdengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI PeraturanDirektur Jenderal Perbendaharaan ini.

(5) Berdasarkan SKTB, Kepala KPPN menerbitkan SKP4 dengan formatsebagaimana tercantum dalam Lampiran VII Peraturan Direktur JenderalPerbendaharaan ini.

(6) Kepala Seksi Bank/Giro Pos atau Bendahara Umum berdasarkan SKP4menerbitkan SPM dengan menggunakan kode Satuan Kerja KPPN, BagianAnggaran BUN (999), Unit Eselon I Direktorat Jenderal Perbendaharaan(08), dan Akun Pengeluaran Non-Anggaran Pihak Ketiga Karena KesalahanRekening.

(7) KPPN menerbitkan SP2D sesuai mekanisme penerbitan SP2D danmencatat dalam Kartu pengawasan Pengembalian SP2D dengan formatsebagaimana tercantum dalam Lampiran IV Peraturan Direktur JenderalPerbendaharaan ini.

BAB IV

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 6

Dalam hal terjadi penutupan Bank Operasional/Kantor Pos maka BankOperasional/Kantor Pos segera menyetorkan saldo dana pengembalian SP2D

ke Kas Negara pada Bank/Pos Persepsi. ~

Pasal?

Bank Penerima tidak diperkenankan membebani biaya apapun ataspengembalian dana SP2D kepada Bank Operasional/KBI/Kantor Pos.

BABV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 8

Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku pada tanggalditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya. memerintahkan pengumuman PeraturanDirektur Jenderal Perbendaharaan ini dengan penempatannya dalam BeritaNegara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 24 Januari 2008

LAMPIRAN IPERATURAN DJREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR

PER- 02 IPB/200B TENTANG PETUNJUK PELAKSANAANPENYELESAIAN PENGEMBALIAN SURAT PERINTAH PENCAIRANDANA PADA BANK OPERASIONAUKANTOR BANK INDONESIAIKANTOR POS MITRA KERJA KANTOR PELAYANANPERBENDAHARAAN.

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORATJENDERALPERBENDAHARAAN

KANTOR WILAYAH .KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA .

Alamat . TeJeponFakslmlh

E-mail .!ill.P.n @perbendaharaan Qo.id

NomorLampiranHal

.... (tanggal), (bulan), (tahun)....

: Permintaan Penyetoran Dana SP2D

Yth. Pimpinan Bank/Pos .Di .

Bersama ini kami meminta dana yang terdapat pada SP2D tanggal Nomor

..................................... nominal pada bank Saudara, agar disetor ke Kas Negara

pada Bank/Pos Persepsi dengan menggunakan Surat Setoran Bukan Pajak

(SSBP)

Demikian atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terima kasih.

Kepala Kantor,

(Nama lengkap)NiP .

LAMPIRAN II

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMORPER· 02/PB/2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAANPENYELESAIAN PENGEMBALIAN SURAT PERINTAH PENCAIRANDANA PADA BANK OPERASIONAUKANTOR BANK INDONESIA!KANTOR POS MITRA KERJA KANTOR PELAYANANPERBENDAHARAAN

• DEPARTEMEN KEUANGAN RI~~,~!~DITJEN PERBENDAHARAAN~ KPPN[II] 1)

SURAT SETORANBUKAN PAJAK

(SSBP)Nomor 2)

Tanggal 3)

lembar . 1untuk

WAJIB SETORIBENDAHARA

PENERIMA

KE REKENING KAS NEGARA NOMOR: .4)

A . 1. NI'WP Wajib Sclor/Bcnd

2. Nama Wajib Sclor/Bcnd3. AlamalB.

I. Kcmcnlerian/Lcmbaga

2. Unil Organisasi Esclon I3. Saluan Kerja4. Fungsi/Subfungsi/Program5. Kcgialan/Subkegialan6. LokasiC.

Akun

D. Jumlah Seloran

Dengan Iluruf

E. Sural Pcnagihan (SPN)Alau Sural Pcmindahan

Penagihan Piulang Negam

(SI'3N)

PERHA TIAN

Bacalah dahulu petunjuk pengisian

formulir SSBP pad a halaman belakanglembar ini.

..... 5)

.. .6)

....................................................................................... 7)

~ Bcndahara Umum Negara 8)

~ Diljcn Perbcndaharaan 9)

CCIIrD 10)

[I] [I] ITITJ ::11)

ITITJ ITITJ 12)

ITITJ 13)

CCIIrD I'cnerimaan Non Anggaran Pihak KCligaKarena Kesalahan Rekening 14)

J{r 15)

............ 16).......................................................

Nomor: 17) Tanggal: 18)

KPPN o=IJ 19)

Unluk Kcrcrluan :

20)

.............................. 21), 22)

N jp: .~~.'~~.'.'.'.'.'.'.'~.'.'.'.'.'.'.'.'.'~.'.'.'.'.'.'.'.'.'.'.'.'.'.'.'.'.'.'.'.'.'.' ;~ ~

Diterima Oleh:

BANK PERSEPSI/KANTOR POS DAN GIRO

Tanggal 25)

Tanda Tangan 26)

Nama Terang 27)

I Nemer I

PETUNJUK PENGISIAN SURAT SETORAN BUKAN PAJAK (SSBP)

Uraian Isian

Catatan

12

345678

9101112

13

14151617181920

21 & 2223 & 24

25

26 & 27

Bank Persepsi atau

LAMPIRAN IIIPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR

PER· 02 IPB/200B TENTANG PETUNJUK PELAKSANAANPENYELESAIAN PENGEMBALIAN SURAT PERINTAH PENCAIRANDANA PADA BANK OPERASIONALIKANTOR BANK INDONESIA!KANTOR P~S MITRA KERJA KANTOR PELAYANANPERBENDAHARAAN

<KOP SURAT>

Nomor

LampiranHal

............... (1) .SSBP ...(3) ..LembarLaporan Penyetoran Dana Pengembalian SP2D

............... (2) .

-

Yth. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (4) ............ ....... .(5) .di (6) .

Menunjuk surat Kepala KPPN (7) Nomor (8) tanggal (9) .perihal permintaan penyetoran dana dengan ini kami sampaikan dana SP2D yang telah kami setorkanke ~as Negara melalui Bank/Pas Persepsi (10) , sebagai berikut:

SP2DTujuan Pembayaran

NoNama

NomorTanggal

NomorNominalPerusahaanBank/Pas

Rekening1

2 34 567

(11 )

(12) ( 13)(14 )(15)(16)(17)

Demikian atas perhatian dan kerjasama Saudara diucapkan terima kasih.

Pimpinan Bank/Kantor Pos (18) .

(19)

(Nama lengkap)Jabatan

PETUNJUK PENGISIAN

SURAT LAPORAN PENYETORAN DANA PENGEMBALIAN SP2D

NoUraian Isian

(1)

Diisi dengan nomor urut penerbitan surat k.antor"(2)

Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun pembuatan surat

(3)

Diisi dengan jumlah berkas yang dilampirkan

(4 )

Diisi dengan nama KPPN

(5)

Diisi dengan alamat KPPN

(6)

Diisi dengan daerah/kota KPPN

(7)

Diisi dengan nama KPPN penerbit surat Permintaan Penyetoran Dana SP2D

(8)

Diisi dengan nomor Surat Permintaan Penyetoran Dana SP2D

(9)

Diisi dengan tanggal Surat Permintaan Penyetoran Dana SP2D

(10)

Diisi dengan nama Bank/Pos tempat penyetoran

(11 )

Diisi dengan nomor urut

(12)

Diisi dengan tanggal SP2D yang dananya telah disetorkan

(13)

Diisi dengan nomor SP2D yang dananya telah disetorkan,(14 )Diisi dengan jumlah rupiah yang tertera pada SP2D

(15)

Diisi dengan nama penerima dana sesuai tertulis pad a SP2D

( 16)

Diisi dengan nama bank penerima dana sesuai tertulis pad a SP2D

(17)

Diisi dengan nomor rekening penerima dana sesuai tertulis pada SP2D

( 18)

Diisi dengan nama bank/kantor pos penyetor dana SP2D

(19)

Diisi dengannamalengkap, jabatan,dantanda tanganpejabat yang

berwenang serta dibubuhi cap dinas

LAMPIRAN IVPERA TURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMORPER- 02 IPB/200B TENTANG PETUNJUK PELAKSANAANPENYELESAIAN PENGEMBALIAN SURAT PERINTAH PENCAIRANDANA PADft BANK OPERASIONAlIKANTOR BANK INDONESIA!KANTOR POS MITRA KERJA KANTOR PELAYANANPERBENDAHARAAN.

DEPARTEMEN KEUANGAN RIDIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAANKPPN .

KARTU PENGAWASAN PENGEMBALIAN SP2D

Kesalahan

TgiTgi & No

NoTgi & NoRupiah

pada SP2D

TertulisPenyetorandi-SP2D-kanRupiah

SP2D

olehkembaliBank/Pos

Kepala Seksi Perbendaharaan .

(Nama lengkap)NIP .

~

LAMPIRAN VPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR

PER- 02 IPB/200B TENTANG PETUNJUK PELAKSANAANPENYELESAIAN PENGEMBALIAN SURAT PERINTAH PENCAIRANDANA PADA BANK OPERASIONALIKANTOR BANK INDONESIAIKANTOR POS MITRA KERJA KANTOR PELAYANANPERBENDAHARAAN

DEP ARTEMEN/LEMBAGA .

............................................

KETETAPAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN

......................................... ( 1) .NO (2) .

TENTANGSURAT KETETAPAN PEMBAYARAN KEMBALI

SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANAPADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA

...................... (3) .

Menunjuk surat permintaan pembayaran kembali Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)Nomor : (4) tanggal (5) sebesar (6) (dengan angka danhuruf), dengan ini diberitahukan bahwa terdapat kesalahan pada (7) .tertulis:

Semula:Nama PerusahaanAlamat

Nomor RekeningNama Bank

........ (12) .

Seharusnya:Nama PerusahaanAlamat

Nomor RekeningNama Bank

....... (12) .

....................... (8) .

........................... (9) .

............................... (10) .

..................................... (11) .

.......................................... (13) .

............................ (14) .

.................................. ( 15) .

........................................ (16) .

............................................. ( 17) .

................................................... (18) .

Sehubungan dengan perbaikan/ralat diatas, kami menetapkan pembayaran kembali SP2Dyang telah disetor ke Kas Negara kepada yang berhak menerima oleh KPPN (3) .

Segala hal dan resiko yang terjadi atas perbaikan/ralat tersebut menjadi tanggung jawab kamisepenuhnya.

Demikian untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

, Ditetapkan di (19) .Tanggal (20) .

a.n. MenterilKetua Lembaga (21) .Kuasa Pengguna Anggaran

............ (22) .(Nama lengkap)

NIP ~

PETUNJUK PENGISIANSURAT KETETAPAN PEMBAYARAN KEMBALI

NoUraian Isian

(1)

Diisi dengan Satuan Kerja pemegang DIPA

(2)

Diisi dengan nomor penerbitan Surat Ketetapan Kuasa Pengguna Anggaran

(3)

Diisi dengan nama KPPN mitra Kuasa Pengguna Anggaran

(4)

Diisi dengan nomor SP2D yang akan diminta pencairan kembali

(5)

Diisi dengan tanggal SP2D yang akan diminta pencairan kembali

(6)

Diisi dengan nilai rupiah yang terdapat pada SP2D

(7)

Diisi dengan jenis kesalahan yang terdapat pada SP2D

(8)

Diisi dengan nama penerima dana yang terdapat pad a SP2D

(9)

Diisi dengan alamat penerima dana yang terdapat pada SP2D

(10)

Diisi dengan nomor rekening yang terdapat pad a SP20 ...

(11 )Diisi dengan nama bank yang terdapat pad a SP20

(12)

Oiisi dengan hal lain yang tidak didapati sebelumnya dan mengakibatkanSP2D salah(13)

Diisi dengan hal lain yang tidak didapati sebelumnya yang terdapat pad aSP20(14 )

Diisi dengan perbaikan nama penerima dana yang terdapat pada SP20

(15)

Oiisi dengan perbaikan alamat penerima dana yang terdapat pad a SP20

(16)

Diisi dengan perbaikan nomor rekening yang terdapat pad a SP20

(17)

Oiisi dengan perbaikan nama bank yang terdapat pad a SP20

(18)

Oiisidenganperbaikanhallainyangtidakdidapatisebelumnyadan

mengakibatkan SP20 salah (19)Oiisi dengan tempat pembuatan Surat Ketetapan Pembayaran Kembali

(20)

Diisidengantanggal,bulan,dantahunpembuatanSuratKetetapanPembavaran Kembali (21 )

Oiisi denganKementerian/Lembaga yangmembawahiKuasa PenggunaAnqqaran (22)

Diisi dengan nama lengkap, NIP, dan tanda tangan pejabat yang berwenangserta dibubuhi cap dinas

LAMPIRAN VIPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR

PER- 02 IPB/2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAANPENYELESAIAN PENGEMBALIAN SURAT PERINTAH PENCAIRANDANA PADA BANK OPERASIONALIKANTOR BANK INDONESIAIKANTOR P~S MITRA KERJA KANTOR PELAYANANPERBENDAHARAAN.

tDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORATJENDERALPERBENDAHARAANKANTOR WILAYAH .

KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA .Alamat . Telepon .

Faksimili '" .E-mail kppn @perbendaharaan.Qo.id

SURAT KETERANGAN TELAH DIBUKUKAN

Nomor: (1) ; .

Seksi Verifikasi dan Akuntansi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara......... (2) menerangkan bahwa Rekening Kas Negara Nomor (3) .telah menerima setoran dan telah dibukukan oleh KPPN sebagai penerimaan pada BukuBank/Pos dengan rincian sebagai berikut: "

Pembukuan KPPN..

No

NamaTanggal

Penyetor

SetorTanggal

Nomor NotaAkun

Jumlah

DebeUKreditSetoran

1

2 34567

(4)

(5)(6)(7)(8)(9)(10)

........... (11 ) .Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi .

........... (12) .

(Nama lengkap)

NIP ~

PETUNJUK PENGISIAN

SURAT KETERANGAN TELAH OIBUKUKAN (SKTB)

NoUraian Isian

(1 )

Oiisi dengan nomor penerbitan Surat Keterangan Telah Oibukukan

(2)

Oiisi dengan nama KPPN

(3)

Oiisi dengan nomor rekening kas negara pad a Bank/Pos Persepsi

(4)

Oiisi dengan nomor urut

(5)

Oiisi dengan nama penyetor

(6)

Oiisi dengan tanggal penyetoran

(7)

Oiisi dengan tanggal pembukuan di KPPN

(8)

Oiisi dengan nomor nota debeUkredit

(9)

Oiisi dengan kode Akun menurut pembukuan KPPN

(10)

Oiisi dengan jumlah atau nilai yang dibukukan oleh KPPN

(11 )

Oiisi dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahunSurat Keterangan Telah

Oibukukan dibuat (12)

Oiisi deng<:ln nama lengkap, NIP, dan tanda tangan pejabat yang berwenang

serta dibubuhi cap dinas KPPN

LAMPIRAN VIIPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR

PER· 02/PB/2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAANPENYELESAIAN PENGEMBALIAN SURAT PERINTAH PENCAIRANDANA PADA BANK OPERASIONAUKANTOR BANK INDONESIA!KANTOR P~S MITRA KERJA KANTOR PELAYANANPERBENDAHARAAN.

KEPUTUSAN MENTER I KEUANGAN

NOMOR ..(1 )..

TENTANG

PERSETUJUAN PEMBAYARAN PENGEMBALIAN PENDAPATAN

MENTERIKEUANGAN,

Membaca : ..(2) ..

MEMUTUSKAN:

: ..(4) ..: ..(5) ..

-

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara danPeraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahanmenyetujui pembayaran pengembalian pendapatan/penerimaan negara melalui Rekening KasNegara .... (3) ....dengan uraian sebagai berikut:

1. Jumlah uang2. Yang berhak menerima3. Atas beban:

a. Fungsi, Subfungsi, Program : ..(6) ..b. Kegiatan, Subkegiatan : ..(7) ..c. Klasifikasi Belanja : ..(8) ..d. Akun : ..(9) ..e. Bagian Anggaran : ..(10) ..f. Satuan Kerja : ..(11) ..g. Lokasi . : ..(12) ..

4. Untuk keperluan : ..(13) ..5. Asli Keputusan Menteri Keuangan ini disampaikan kepada ..(14) .. selaku penerbit Surat

Perintah Membayar Pengembalian Pendapatan (SPM-PP).6. Pencairan dana dilakukan melalui ..(15) ..

Ditetapkan di ..(16) ..pada tanggal ..(17) ..

a.n.MENTERIKEUANGAN

........ ( 18) .

......... (19) .(nama lengkap)NIP

PETUNJUK PENGISIANSURAT KEPUTUSAN PERSETUJUAN

PEMBAYARAN PENGEMBALIAN PENDAPATAN

NOURAIAN ISIAN

(1)

DiisidengannomorpenerbitanSuratKeputusanPersetujuanPembayaranPengembalian Pendapatan (2)

Diisi dengan nomor, tanggal surat dari Bank/Pos Persepsi dan nomor, tanggal SuratKeterangan Telah Dibukukan(3)

Diisi dengan nomor rekening BO I/BO II/BO III, Reksus dan Kantor Pos

(4)

Diisi dengan jumlah atau nilai uang dengan angka dan huruf

(5)

Diisi dengan nama penerima pembayaran disertai dengan alamat lengkap

(6)

Diisi dengan kode dan uraian fungsi, subfungsi, dan program

(7)

Diisi dengan kode dan uraian kegiatan, dan subkegiatan

(8)

Diisi dengan kode dan uraian klasifikasi belanja

(9)

Diisi dengan kode dan uraian Akun

(10)

Diisi dengan kode dan uraian Bagian Anggaran ."

(11 )Diisi dengan kode dan uraian Satuan Kerja

(12)

Diisi dengan kode dan uraian lokasi Satuan Kerja

(13)

Diisi dengan uraian pembayaran

(14)

Diisi dengan Seksi Bank Giro Pos/Bendum

(15)

Diisi dengan kode dan nama KPPN tempat pencairan SP2D

(16)

Diisi dengan tempat Surat Keputusan Persetujuan Pembayaran PengembalianPendapatan dibuat dan ditandatangani(17)

Diisi dengan tanggal Surat Keputusan Persetujuan Pembayaran PengembalianPendapatan dibuat dan ditandatangani(18)

Diisi dengan jabatan penanda tangan Surat Keputusan Persetujuan PembayaranPengembalian Pendapatan(19)

DiisidengantandatanganpejabatyangmenandatanganiSuratKeputusanPersetujuan Pembayaran Pengembalian Pendapatan dan dibubuhi cap dinas KPPN