departemen keuangan republik...

24
Menimbang Mengingat DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORATJENDERALPERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 4'( IPB/2008 TENTANG LANGKAH-LANGKAH DALAM MENGHADAPI AKHIR TAHUN ANGGARAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, a. bahwa tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Perbendaharaan adalah merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perbendaharaan negara sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. bahwa dalam rangka menghadapi akhir tahun anggaran, meningkatkan disiplin pengelolaan keuangan negara dan menjaga kesinambungan mekanisme pembayaran pad a akhir tahun anggaran, maka jadwal penyetoran penerimaan dan pengefuaran negara harus diatur sesuai dengan ketentuan APBN dan peraturan perundang-undangan lainnya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan tentang Langkah-Langkah dalam Menghadapi Akhir Tahun Anggaran; 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia. Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2005 tentang Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah dan Kehidupan Masyarakat dan Kehidupan Provinsi Sumatera Utara sebagai Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4550); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502); 6. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4212), sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4418); 11J-- -1-

Upload: nguyenkhuong

Post on 06-Jul-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAopenstorage.gunadarma.ac.id/perbendaharaan.go.id/ftp1.perbendaharaan...Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah; 13

Menimbang

Mengingat

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORATJENDERALPERBENDAHARAAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAANNOMOR PER- 4'( IPB/2008

TENTANG

LANGKAH-LANGKAH DALAM MENGHADAPIAKHIR TAHUN ANGGARAN

DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,

a. bahwa tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Perbendaharaan adalahmerumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis dibidang perbendaharaan negara sesuai dengan kebijakan yangditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan berdasarkan peraturanperundang-undangan yang berlaku;

b. bahwa dalam rangka menghadapi akhir tahun anggaran, meningkatkandisiplin pengelolaan keuangan negara dan menjaga kesinambunganmekanisme pembayaran pad a akhir tahun anggaran, maka jadwalpenyetoran penerimaan dan pengefuaran negara harus diatur sesuaidengan ketentuan APBN dan peraturan perundang-undangan lainnya;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf adan b, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaantentang Langkah-Langkah dalam Menghadapi Akhir Tahun Anggaran;

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang PemeriksaanPengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (LembaranNegara Republik Indonesia. Tahun 2004 Nomor 66, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2005 tentang Penetapan PeraturanPemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2005 tentangBadan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah dan KehidupanMasyarakat dan Kehidupan Provinsi Sumatera Utara sebagai Undang­Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 11,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4550);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang PengelolaanKeuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4502);

6. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang PedomanPelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 73, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4212), sebagaimana telah diubahdengan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004 (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4418); 11J---1-

Page 2: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAopenstorage.gunadarma.ac.id/perbendaharaan.go.id/ftp1.perbendaharaan...Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah; 13

Menetapkan

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PM K.0612005 tentangPedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan danBelanja Negara;

8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66/PMK.02/2006 tentang Tata CaraPenyusunan, Pengajuan, Penetapan, dan Perubahan Rencana Bisnisdan Anggaran serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran Badan LayananUmum;

9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.05/2007 tentang BaganAkun Standar;

10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 98/PMK.05/2007 tentangPelaksanaan Rekening Pengeluaran Kantor Pelayanan PerbendaharaanNegara Bersaldo Nihil dalam Rangka Penerapan Treasury SingleAccount (TSA);

11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119/PMK.05/2007 tentangPersyaratan Administratif dalam Rangka Pengusulan dan PenetapanSatuan Kerja Instansi Pemerintah untuk Menerapkan PengelolaanKeuangan Badan Layanan Umum;

12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 04/PMK.07/2008 tentangPelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah;

13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 tentang SistemAkuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;

14. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-66/PB/2005

tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran atas Beban AnggaranPendapatan dan Belanja Negara;

15. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-59/PB/2007

tentang Petunjuk Pelaksanaan Rekening Pengeluaran Kantor PelayananPerbendaharaan Negara Bersaldo Nihil dalam Rangka PenerapanTreasury Single Account (TSA);

MEMUTUSKAN:

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANGLANGKAH-LANGKAH DALAM MENGHADAPI AKHIRTAHUN ANGGARAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini yang dimaksuddengan:

1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanjutnya disebutAPBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yangdisetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

2. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disebut DIPAadalah dokumen pelaksanaan anggaran yang disusun oleh MenterilPimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran dan disahkan olehMenteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara.

3. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang selanjutnyadisebut Kanwil Ditjen Perbendaharaan adalah instansi vertikal DirektoratJenderal Perbendaharaan yang berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan. 9ft--2-

Page 3: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAopenstorage.gunadarma.ac.id/perbendaharaan.go.id/ftp1.perbendaharaan...Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah; 13

4. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang selanjutnya disebutKPPN adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan yangmemperoleh kewenangan selaku Kuasa Bendahara Umum Negara.

5. Bendahara Umum Negara yang selanjutnya disebut BUN adalah pejabatyang mempunyai kewenangan untuk melaksanakan fungsi BendaharaUmum Negara.

6. Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima,menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggung­jawabkan uang untuk keperluan belanja negara dalam rangkapelaksanaan APBN pada kementerian negara/lembaga.

7. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah pejabat yangberwenang dan bertanggung jawab atas penggunaan anggaran padaKementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan.

8. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut Kuasa PA adalahpejabat yang memperoleh kewenangan dan tanggung jawab dari PAuntuk menggunakan anggaran yang dikuasakan kepadanya.

9. Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang n~gara yang ditentukanoleh Menteri Keuangan selaku BUN untuk menampung seJuruhpenerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran negara.

10. Uang Persediaan yang selanjutnya disebut UP adalah uang muka kerjadafam jumlah tertentu yang diberikan kepada Bendahara Pengeluaranhanya untuk membiayai kegiatan operasional sehari-hari Satuan Kerjayang tidak mungkin dilakukan melalui mekanisme pembayaranlangsung.

11. Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya disebut TUP adalah uangyang diberikan kepada Satuan Kerja untuk kebutuhan yang sangatmendesak dalam satu bulan meJebihi pagu UP yang ditetapkan.

12. Surat Perintah Membayar Uang Persediaan yang selanjutnya disebutSPM-UP adalah surat perintah membayar yang diterbitkan olehPA/Kuasa PA untuk pekerjaan yang akan dilaksanakan dan membebaniMAK transito.

13. Surat Perintah Membayar Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnyadisebut SPM-TUP adalah surat perintah membayar yang diterbitkan olehPA/Kuasa PA karena kebutuhan dananya melebihi pagu UP yangditetapkan.

14. Surat Perintah Membayar Penggantian Uang Persediaan yangselanjutnya disebut SPM-GUP adalah surat perintah membayar yangditerbitkan oleh PA/Kuasa PA dengan membebani DIPA, yang dananyadipergunakan untuk menggantikan UP yang telah dipakai.

15. Surat Perintah Membayar Langsung yang selanjutnya disebut SPM-LSadalah surat perintah membayar yang dikeluarkan oleh PNKuasa PAkepada:a. Pihak ketiga atas dasar perikatan atau surat keputusan;b. Bendahara Pengeluaran untuk belanja pegawai.

16. Surat Perintah Membayar Penggantian Uang Persediaan Nihil yangselanjutnya disebut SPM-GUP Nihil adalah SPM Penggantian UP Nihilyang diterbitkan oleh PA/Kuasa PA untuk selanjutnya disahkan olehKPPN.

17. Surat Kuasa Penggunaan Anggaran yang selanjutnya disebut SKPAadalah surat kuasa yang diterbitkan oleh Kuasa PA unit eselon yanglebih tinggi (selaku Kuasa PA asal) kepada Kuas3 PA unit eselon yanglebih rendah (selaku Kuasa PA penerima) dalam unit eselon I yangsama pada suatu departemen/kementerian negara/lembaga untukmenggunakan bagian tertentu dari pagu anggaran yang dimilikinya

dalam rangka pelaksana~~_ kegiatan yang telah ditentukan. ~

Page 4: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAopenstorage.gunadarma.ac.id/perbendaharaan.go.id/ftp1.perbendaharaan...Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah; 13

18. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja yang selanjutnya disebutSPTB adalah pernyataan tanggung jawab belanja yang dibuat olehPA/Kuasa PA atas transaksi belanja.

19. Surat Perintah Pencairan Dana Penggantian Uang Persediaan Nihilyang selanjutnya disebut SP2D-GUP Nihil adalah surat pengesahanyang diterbitkan oleh KPPN atas SPM-GUP Nihil yang dibuat olehKuasa PA pada Kementerian Negara/Lembaga/Kantor/Satuan Kerja.

20. Dana Alokasi Khusus yang selanjutnya disebut OAK adalah dana yangbersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerahtertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khususyang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.

21. Dana Bagi Hasil yang selanjutnya disebut DBH adalah dana yangbersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerahberdasarkan angka persentase untuk mendanai kebutuhan daerahdalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

22. Treasury Single Account (TSA) adalah satu rekening dimana semuapenerimaan negara masuk ke dan semua pengeluaran negara dibayardari rekening tersebut yang dipergunakan sebagai safah satu cara untukdapat melaksanakan pengelolaan kas yang baik.

23. Bank Persepsi adalah bank umum yang ditunjuk oleh Menteri Keuanganselaku BUN menjadi mitra KPPN untuk menerima penerimaan negara(tidak termasuk penerimaan negara yang berasal dari impor danekspor).

24. Bank Devisa Persepsi adalah bank persepsi yang diberi izin untukmenerima penerimaan negara yang berasal dari impor dan ekspor.

25. Pos Persepsi adalah kantor pos yang ditunjuk oleh Menteri Keuanganselaku BUN menjadi mitra KPPN untuk menerima penerimaan negara(kecuali penerimaan negara yang berasal dari impor dan ekspor).

26. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak yang selanjutnya disebutSPT JM adalah surat yang dibuat oleh Kuasa PA/Pejabat PembuatKomitmen yang memuat pernyataan bahwa seluruh pengeluaran untukpembayaran honorarium, vakasi, uang makan, dan uang lemburPegawai Negeri Sipil telah dihitung dengan benar dan disertaikesanggupan untuk mengembalikan kepada negara apabila terdapatkelebihan pembayaran.

27. Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum yang selanjutnyadisebut PPK BLU adalah pola pengelolaan keuangan yang memberikanfleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik-praktik bisnisyang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalamrangka memajukan kesejahteraan dan mencerdaskan kehidupanbangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan ~engelolaan keuangannegara pada umumnya.

28. Ambang Batas adalah jumlah persentase kenaikan pagu belanja PNBPyang diperkenankan digunakan melebihi pagu belanja dalam DIPAsepanjang pendapatan operasional dan non-operasional BLU naiksecara proporsional.

29. Akhir Tahun Anggaran adalah hari kerja terakhir pada tahun anggaran

berkenaan. ~

-4-

Page 5: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAopenstorage.gunadarma.ac.id/perbendaharaan.go.id/ftp1.perbendaharaan...Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah; 13

BAB II

PENERIMAAN ANGGARAN

Pasal2

(1) Semua loket penerimaan setoran Bank Persepsi/Bank DevisaPersepsi/Pos Persepsi, selama 6 (enam) hari kerja sebelum akhir tahunanggaran dibuka penuh sampai dengan pukul 15.00 waktu setempat,kecuali untuk penerimaan PBB/BPHTB sampai dengan pukul 14.00waktu setempat.

(2) Khusus untuk akhir tahun anggaran, loket sebagaimana dimaksud padaayat (1) dibuka sampai dengan puku112.00 waktu setempat.

(3) a. Semua transaksi penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dan ayat (2) (kecuali penerimaan PBB/BPHTB), harus dilimpahkansetiap hari oleh Bank Persepsi/Pos Persepsi paling lambat pukul16.30 waktu setempat, kecuali akhir tahun anggaran paling lambatpuku114.00 waktu setempat;

b. Pelimpahan sebagaimana dimaksud pada huruf a, harus dilakukansetiap hari ke rekening nomor 501.00000x pada Bank IndonesiaKPPN KB!. Sedangkan KPPN Non-KBI ke rekening Bank IndonesiaKPPN Induk;

c. Penerimaan PBB/BPHTB yang diterima oleh Bank/Pos Persepsiselama 6 (enam) hari kerja sebelum akhir tahun anggaran, setiap harikerja harus dilimpahkan ke BO III PBB/BPHTB paling lambat pukul15.00 waktu setempat, kecuali akhir tahun anggaran pelimpahan keBO III PBB/BPHTB paling lambat pukul 14.00 waktu setempat7Selanjutnya dibagi habis pada hari itu juga sesuai ketentuan,sehingga saldo rekening Kas Negara pada BO III PBB/BPHTB setiaphari menunjukkan saldo nihil;

d. Bagian Pemerintah Pusat sebesar 10% dan biaya pungut sebesar9% dari penerimaan PBB serta 20% dari penerimaan BPHTBtersebut, selama 6 (enam) hari kerja sebelum akhir tahun anggaranditransfer setiap hari oleh BO III PBB/BPHTB ke rekening nomor501.00000x pada Bank Indonesia KPPN KBI paling lambat pukul16.30 waktu setempat. Sedangkan, KPPN Non-KBI ke rekening BankIndonesia KPPN Induk paling lambat pukul 16.30 waktu setempat.Khusus akhir tahun anggaran BO III PBB/BPHTB mentransfer kerekening nomor 501.00000x paling lambat pukul 16.00 waktusetempat.

Pasal3

(1) KPPN KBI dapat menginformasikan rencana pelimpahan danasebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) kepada KBI setempatmelalui telepon, agar KBI dapat melaporkan ke Bank Indonesia Pusatpada hari yang sama.

(2) Apabila Bank Persepsi/Bank Devisa Persepsi/Pos Persepsi kurang atauterlambat melimpahkan penerimaan setoran sesuai ketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3), maka akan dikenakandenda 1DIDO (satu per seribu) per hari dari jumlah yang kurang/terlambat

dilimpahkan. Jumlah hari terlambat dihitung termasuk hari libur.

(3) Tata cara penyampaian dokumen berkaitan dengan penerimaan dan

pelimpahan diatur sebagai berikut: ~

-5-

Page 6: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAopenstorage.gunadarma.ac.id/perbendaharaan.go.id/ftp1.perbendaharaan...Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah; 13

Selama 6 (enam) hari kerja sebelum akhir tahun anggaran BankPersepsi/Pos Persepsi wajib menyampaikan dokumen penerimaannegara kepada KPPN mitra kerjanya paling lambat pukul 17.00 waktusetempat. Khusus akhir tahun anggaran paling lambat pukul 16.00 waktusetempat yang meliputi:

a. Laporan Harian Penerimaan (LHP) per rekening penerimaan;b. Daftar Nominatif Penerimaan (DNP) disusun menurut Akun

Penerimaan dan NTB/NTP;c. Bukti Penerimaan Negara, SSP lembar ke-2, SSPBB, SSB, SSPCP

lembar ke-2a, 2b, dan 2c; SSCP lembar ke-2a, 2b, STBS, SSPBserta SSBP lembar ke-2 dan lembar ke-3;

d. Nota KrediUBerita Tambah (Gir.8)/Confirmation Advice;e. Nota DebeUBerita Kurang (Gir.9)/Completion Advice;f. Berita Saldo (Gir.52);g. Arsip Data Komputer (ADK).

(4) Selama pemusatan penerimaan akhir tahun anggaran, pelimpahan danpenyampaian LHP beserta lampirannya sebagaimana diatur dalamPeraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-78/PB/2006

tentang Penatausahaan Penerimaan Negara metc:lui Modut PenerimaanNegara (MPN) tidak berlaku.

BAB III

PENGELUARANANGGARAN

Pasal4

(1) Pengajuan SPM-UP, SPM-TUP, SPM-GUP, dan SPM-LS yang dananyabersumber dari DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan baik dibiayaidari rupiah murni maupun pinjaman/hibah luar negeri diatur sebagaiberikut:

a. SPM-GUP dan SPM-UP harus sudah diterima KPPN paling lambat 16(enam belas) hari kerja sebelum akhir tahun anggaran pad a jam kerja;

b. SPM- TU P harus sudah diterima KPPN paling lambat 13 (tiga belas)hari kerja sebelum akhir tahun anggaran pada jam kerja;

c. SPM-LS harus sudah diterima KPPN paling lambat 8 (delapan) harikerja sebelum akhir tahun anggaran pada jam kerja;

d. SPM-KP, SPM-KPBB, SPM-KBPHTB, SPM-KB, SPM-KC, dan SPM­IB harus sudah diterima KPPN paling lambat 8 (delapan) hari kerjasebelum akhir tahun anggaran pad a jam kerja; ,

e. Pengajuan Aplikasi Penarikan Dana Pembayaran Langsung (APD-PL)dan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)-Surat Kuasa Pembebanan(SKP)/Surat Kuasa Membayar (SKM) harus sudah diterima olehKPPN Khusus Banda Aceh dan KPPN Khusus Jakarta VI palinglambat 2 (dua) hari kerja sebelum akhir tahun anggaran.

(2) Khusus keperluan pembayaran gaji bulan Januari tahun anggaranberikutnya, agar SPM-LS Gaji diajukan oleh Kuasa PA/Kepala SatuanKerja kepada KPPN paling lambat 13 (tiga belas) hari kerja sebelum akhirtahun anggaran untuk diterbitkan SP2D gaji tertanggal hari kerja pertamatahun anggaran berikutnya oleh KPPN.

(3) Penerbitan SP2D-GUP, SP2D-UP/TUP, dan SP2D-LS diatur sebagaiberikut:

a. SP2D-GUP dan SP2D-UP diterbitkan paling lambat 13 (tiga belas)hari kerja sebelum akhir tahun anggaran pada jam kerja;

b. SP2D-TUP diterbitkan paling lambat 11 (sebelas) hari kerja sebelum

akhir tahun anggaran pad a jam kerja; 91;}-.-6-

Page 7: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAopenstorage.gunadarma.ac.id/perbendaharaan.go.id/ftp1.perbendaharaan...Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah; 13

c. SP2D-LS diterbitkan paling lambat 2 (dua) hari kerja sebelum akhirtahun anggaran pada jam kerja;

d. SP2D atas SPM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d,diterbitkan paling lambat 2 (dua) hari kerja sebelum akhir tahunanggaran pada jam kerja;

e. Khusus SP2D-LS atas beban pinjaman/hibah luar negeri diterbitkanpaling lambat 2 (dua) hari kerja sebelum akhir tahun anggaran padajam kerja ;

f. APD-PL diterbitkan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum akhirtahun anggaran.

(4) Penerbitan SP2D untuk pembayaran biaya pemeliharaan 5% dari nilaikontrak (retensi), diatur sebagai berikut:

a. Pelaksanaan pekerjaan harus sudah selesai 100% pada akhir tahunanggaran;

b. Untuk mas a pemeliharaan sampai dengan akhir tahun anggaranmaupun yang melampaui tahun anggaran, biaya pemeliharaan dapatdibayarkan pada tahun anggaran berkenaan, dengan dilampiri copyjaminan bank yang telah disahkan oleh Kuasa PA/Kepala SatuanKerja, minimal sebesar jumlah tagihan dan masa berlakunya berakhirbersamaan dengan mas a pemeliharaan serta mencantumkantanggal dan nomor jaminan bank pada uraian SPM berkenaan;

(5) Pembayaran honorarium, vakasi, uang makan PNS, dan uang lemburbulan Desember tahun anggaran berkenaan dapat dibayarkan padabulan Desember tahun anggaran berkenaan dengan melampirkanSPT JM (format sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 PeraturanDirektur Jenderal Perbendaharaan ini).

(6) KPPN asal penerbit SKPA sesuai Peraturan Direktur JenderalPerbendaharaan Nomor PER-07/PB/2005 tentang Tata CaraPelaksanaan Pembayaran melalui Pemberian Kuasa antar Kuasa PAsebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur JenderalPerbendaharaan Nomor PER-28/PB/2008, harus mengesahkan SKPApaling lambat akhir minggu kedua bulan November tahun anggaranberkenaan. Sedangkan pengajuan SPM-UP/TUP/GUP/LS berdasarkanSKPA kepada KPPN penerima harus mengikuti jadwal pengajuan SPMsebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, b, dan c.

(7) Pengajuan SPM-UP/TUP/GUP/LS untuk pekerjaan yang berhubungandengan penanggulangan bencana alam dan kerusuhan sosial harussudah diterima KPPN paling lambat 8 (delapan) hari kerja sebelum akhirtahun anggaran pad a jam kerja. Sedangkan SP2D-nya harus diterbitkanpaling lambat 2 (dua) hari kerja sebelum akhir tahun anggaran pada jamkerja.

(8) Penerbitan dan penyampaian SP2D RK bagi pinjaman/hibah luar negeriyang belum closing date diatur sebagai berikut:

a. Penerbitan SP2D RK paling lambat 2 (dua) hari kerja sebelum akhirtahun anggaran;

b. KPPN KBI harus menyampaikan SP2D RK kepada KBI pada hariyang sama dengan tanggal penerbitan SP2D bersangkutan.Selanjutnya menyampaikan Daftar SP2D RK kepada DirektoratPengelolaan Kas Negara u.p. Subdirektorat Dana Pinjaman danHibah pada hari yang sama dengan tanggal penerbitan SP2D RK

paling lambat puku114.00 waktu setempat; CJ11-

-7-

Page 8: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAopenstorage.gunadarma.ac.id/perbendaharaan.go.id/ftp1.perbendaharaan...Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah; 13

c. KPPN Non-KBI harus menyampaikan SP2D RK kepada BO I padahari yang sama dengan tanggal penerbitan SP2D RK bersangkutan.Selanjutnya menyampaikan Daftar Surat Perintah Pembebanan(Daftar SPB) kepada Direktorat Pengelolaan Kas Negara u.p.Subdirektorat Dana Pinjaman dan Hibah pada hari yang samadengan tanggal penerbitan SP2D RK, paling lambat pukul 14.00waktu setempat;

d. Pengiriman Daftar SP2D RK dan Daftar SPB sebagaimanadimaksud pada huruf b dan c dilakukan secara elektronis melaluisaluran komunikasi data yang ada dan melalui sarana faksimile(021) 3864779, (021) 3524548, (021) 3840515, (021) 3840516.Selanjutnya harus memberikan konfirmasi melalui telepon (021)3864779, (021) 3524548, atau (021) 3449230 ext.5406, 5407, dan5408.

Pasal5

(1) Pekerjaan fisik, pemeliharaan gedung, penyediaan .makanan/lauk pauk,dan kegiatan sejenis lainnya dilaksanakan secara kontraktual, yangBerita Acara Penyelesaian Pekerjaan dibuat 7 (tujuh) hari kerja sebelumakhir tahun anggaran sampai dengan akhir tahun anggaran, diatursebagai berikut:

a. Pelaksanaan pekerjaan harus sudah selesai 100% sesuai kontrak.

b. Pada saat pengajuan SPM LS, Kuasa PA/Kepala Satuan Kerja wajibmelampirkan:

1) Surat Perjanjian Pembayaran antara Kuasa PAlKepala SatuanKerja dengan Pihak Ketiga/Rekanan (format sebagaimanatercantum dalam Lampiran II Peraturan Direktur JenderalPerbendaharaan ini);

2) AsH jaminan bank, yang masa lakunya berakhir sampai denganberakhirnya kontrak, dengan nilai jaminan sekurang-kurangnyasebesar persentase pekerjaan yang belum diselesaikan, danmasa pengajuan klaim selama 30 (tiga puluh) hari kalender sejakberakhirnya jaminan bank tersebut;

3) Jaminan bank sebagaimana dimaksud pada angka 2diterbitkanoleh bank umum yang berlokasi dalam wilayahkerja KPPNbersangkutan ..

4) Asli surat kuasa (bermeterai cukup) kepada Kepala KPPN untukmencairkan jaminan bank (format sebagaimana tercantum dalamLampiran III Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini);

5) Surat pernyataan dari PAiKuasa PA mengenai keabsahanjaminan bank tersebut pada huruf b angka 2 (formatsebagaimana tercantum dalam Lampiran IV Peraturan DirekturJenderal Perbendaharaan ini).

(2) Dalam hal pekerjaan yang dikontrakkan selesai tepat pada waktunya,Kuasa PA/Kepala Satuan Kerja wajib menyampaikan Berita AcaraPenyelesaian Pekerjaan kepada Kepala KPPN paling lambat 5 (lima) harikerja sejak kontrak selesai.

(3) Dalam hal pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)tidak dapat diselesaikan 100% sampai dengan akhir tahun anggaran,diatur sebagai berikut:

a. Kuasa PA/Kepala Satuan Kerja wajib membuat pernyataan bahwaPihak Ketiga telah melakukan wanprestasi pada tanggal berakhirnyakontrak bersangkutan, dan menyampaikannya kepada Kepala KPPN

paling lambat 1 (satu)_~~rikerja setelah terjadinya wanpresta~

Page 9: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAopenstorage.gunadarma.ac.id/perbendaharaan.go.id/ftp1.perbendaharaan...Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah; 13

b. Kuasa PA/Kepala Satuan Kerja menyampaikan laporan tertulistingkat kemajuan penyelesaian pekerjaan kepada Kepala KPPNdilampiri dengan Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan dan BeritaAcara Pembayaran terakhir paling lambat 5 (lima) hari kerja sejaktanggal kontrak selesai;

c. Kepala KPPN pada hari kerja berikutnya setelah menerima laporansebagaimana dimaksud pada huruf b, mengajukan klaim pencairanjaminan bank untuk untung Kas Negara sebesar persentasepekerjaan yang tidak dapat diselesaikan, sebagai PengembalianBelanja tahun anggaran berkenaan dalam hal penyetorannya padabulan Desember tahun anggaran berkenaan (akun bersangkutan),atau sebagai Pendapatan Anggaran Lain-Lain (akun 423999) yangdisetor setelah akhir tahun anggaran.

BAB IV

PENYELESAIAN UANG PERSEDIAAN

Pasal 6

(1) UP yang sampai dengan akhir tahun anggaran telah digunakan tetapibelum dipertanggungjawabkan dapat diajukan SPM-GUP Nihil (diberitanggal akhir tahun anggaran) atas beban tahun anggaran berkenaankepada KPPN paling lambat 4 (em pat) hari kerja setelah berakhirnyatahun anggaran.

(2) Untuk KPPN Khusus Banda Aceh, SPM-GUP Nihil diajukan palinglambat 2 (dua) hari kerja sebelum akhir tahun anggaran.

Pasal 7

(1) SP2D-GUP Nihil diterbitkan paling lambat 6 (enam) hari kerja setelahberakhirnya tahun anggaran, dengan mencantumkan uraian tambahanpada SP2D "Pengesahan atas pertanggungjawaban UP tahun anggaranberkenaan" dan dibubuhi stempel SP2D-GUP Nihil Tahun Anggaranberkenaan serta diberi tanggal akhir tahun anggaran.

(2) Untuk KPPN Khusus Banda Aceh, SP2D-GUP Nihil diterbitkan palinglambat tanggal akhir tahun anggaran.

Pasal 8

Sisa dana UP tahun anggaran berkenaan yang masih berada pada kasbendahara (baik tunai maupun yang masih ada di dalam rekening bank/pos)oleh Bendahara Pengeluaran yang bersangkutan harus disetorkan kembalike Kas Negara pad a Bank Persepsi/Pos Persepsi paling lambat 2 (dua) harikerja sebelum akhir tahun anggaran.

Pasal 9

Atas SSBP dan copy Nota Debet yang diterima dari BendaharaPengeluaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Seksi Perbendaharaanmelakukan pencocokan dengan data pada Seksi PersepsilBendaharaUmum.

Pasal10

(1) Pengajuan SPM-GUP Nihil yang sumber dananya sebagian/seluruhnyaberasal dari PHLN atas beban tahun anggaran berkenaan harus sudahditerima KPPN KBI paling lambat 8 (delapan) hari kerja sebelum akhir

tahun anggaran pada jam kerja. ~

-9-

Page 10: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAopenstorage.gunadarma.ac.id/perbendaharaan.go.id/ftp1.perbendaharaan...Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah; 13

(2) Penerbitan dan penyampaian SP2D-GUP Nihil RK dan SP2D RK

Pengganti sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) diatur sebagai berikut:

a. KPPN KBI harus menyampaikan SP2D RK Pengganti kepada KBIpad a hari yang sama dengan tanggal penerbitan SP2D-GUP NihilRK dan selanjutnya menerbitkan Daftar SP2D RK Pengganti sertamenyampaikan kepada Direktorat Pengelolaan Kas Negara u.p.Subdirektorat Dana Pinjaman dan Hibah pada hari yang samapaling lambat puku114.00 waktu setempat;

b. KPPN Non-KBI harus menyampaikan Daftar SPB pada hari yangsama dengan penerbitan SP2D-GUP Nihil RK kepada DirektoratPengelolaan Kas Negara u.p. Subdirektorat Dana Pinjaman danHibah paling lambat puku114.00 waktu setempat;

c. Pengiriman Daftar SP2D dan Daftar SPB sebagaimana dimaksudpada huruf a dan b dilakukan secara elektronis melalui saluran

komunikasi data yang ada dan melalui sarana faksimile (021)3864779, (021) 3524548, (021) 3840515, (021) 3840516.Selanjutnya harus memberikan konfirmasi telepon (021) 3864779,(021) 3524548, atau (021) 3449230 ext. 5406, 5407, dan 5408.

Pasal 11

Daftar Penguji/Daftar Pengantar SP2D-GUP Nihil sebagaimana dimaksuddalam Pasal 7 dan Pasal1 0 agar dibuat tersendiri.

Pasal12

Terhadap penerbitan SP2D-GUP Nihil sebagaimana dimaksud dalam Pasal7 dan Pasal 10 diatur sebagai berikut:

1. KPPN melakukan pencatatan dan sekaligus menutup KartuPengawasan Kredit tahun anggaran berkenaan Satuan Kerja/Kuasa PAberkenaan dan disahkan Kepala Seksi Perbendaharaan;

2. KPPN Percontohan agar melaksanakan penutupan dengan caramencetak Kartu Pengawasan Kredit Satuan Kerja/Kuasa PA berkenaandan disahkan oleh Kepala Seksi Perbendaharaan.

Pasal13

KPPN melakukan pembetulan LKP tertanggal akhir tahun anggaran, ataspenerbitan SP2D-GUP Nihil dan SP2D Pengesahan Badan Layanan Umumsetiap hari mula; hari kerja pertama sampai dengan hari keenam sejakberakhirnya tahun anggaran dan harus diterima Direktorat Pengelolaan KasNegara u.p. Subdirektorat Perencanaan dan Pengendalian Kas pada hariyang sama.

BABV

PELAKSANAAN TREASURY SINGLE ACCOUNT

Pasal14

(1) KPPN setiap hari wajib menyampaikan perkiraan kebutuhan dana hariberikutnya kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan u.p. DirekturPengelolaan Kas Negara paling lambat puku116.00 waktu setempat.

(2) Dalam hal terdapat kebutuhan dana tambahan, KPPN wajibmenyampaikan permintaan perkiraan kebutuhan dana tambahan untukhari bersangkutan kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan u.p.Direktur Pengelolaan Kas Negara paling lambat pukul 14.00 waktu

setempat. OJ;J---10-

Page 11: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAopenstorage.gunadarma.ac.id/perbendaharaan.go.id/ftp1.perbendaharaan...Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah; 13

(3) KPPN wajib menyampaikan tembusan kebutuhan dana sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan (2) kepada Kepala Kanwil DitjenPerbendaharaan setempat.

Pasal15

Pengisian dana ke BO II/Kantor Pos untuk pembayaran gaji bulan Januaritahun anggaran berikutnya paling cepat 1 (satu) hari kerja sebelum akhirtahun anggaran.

Pasal 16

Penihilan saldo Rekening Pengeluaran Kuasa BUN Pusat (RPK-BUN-P),mulai 6 (en am) sampai dengan 2 (dua) hari kerja sebelum akhir tahunanggaran dilaksanakan paling cepat pukul 16.30 waktu setempat dan palinglambat puku117.30 WIB.

BABVI

PENGIRIMAN LAPORAN KAS POSISI (LKP)

Pas a! 17

(1) LKP (DA.05.07) dikirim secara lengkap setiap hari mulai 6 (enam) harikerja sebelum akhir tahun anggaran sampai dengan akhir tahunanggaran kepada Direktur Pengelolaan Kas Negara' u.p. SubdirektoratPerencanaan dan Pengendalian Kas melalui alamat [email protected], [email protected], [email protected], atau melalui faksimiJe (021) 3524026, (021)3524027, (021) 3840515, (021) 3840516, (021) 3864779, dan (021)3459619.

(2) Tembusan LKP sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) disampaikankepada Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan setempat.

(3) Laporan yang sudah dikirimkan harus dikonfirmasi melalui telepon (021)3860487, (021) 3456547, atau (021) 3449230 ext.5402 dan 5404.

Pasal 18

. LKP harian/mingguan untuk tahun anggaran berikutnya dibuat secara; terpisah dari LKP perbaikan tahun anggaran berkenaan.

BABVII

AKUNTANSI DAN PELAPORAN

Pasal19

Untuk mendukung percepatan penyelesaian penyusunan Laporan KeuanganPemerintah Pusat tahun anggaran berkenaan, perlu dilakukan langkah­langkah sebagai berikut:

1. Setelah seluruh SP2D Nihil diterbitkan, KPPN melakukan proses postingdata transaksi;

2. KPPN melakukan rekonsiliasi bank serta rekonsiliasi internal data:

3. Untuk keperluan rekonsiliasi, Satuan Kerja selaku Unit Akuntansi KuasaPengguna Anggaran (UAKPA) menyampaikan Arsip Data Komputer(ADK) kepada KPPN mitra kerja paling lambat 10 (sepuluh) hari kerjasejak berakhirnya tahun anggaran;

4. Rekonsiliasi antara KPPN dan UAKPA diselesaikan paling lambat 14

(em pat belas) hari kerja sejak berakhirnya tahun anggaran; ~

-11-

Page 12: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAopenstorage.gunadarma.ac.id/perbendaharaan.go.id/ftp1.perbendaharaan...Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah; 13

5. Hasil rekonsiliasi sebagaimana dimaksud pada angka 4 digunakansebagai bahan untuk perbaikan data dan laporan oleh KPPN danUAKPA;

6. KPPN menyampaikan Laporan Keuangan Sistem Akuntansi Umum(SAU), Sistem Akuntansi Kas Umum Negara (SAKUN), dan ADK lengkapdengan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) ke Kanwil DitjenPerbendaharaan paling lambat 17 (tujuh belas) hari kerja sejakberakhirnya tahun anggaran.

Pasal20

(1) Laporan Keuangan Satuan Kerja/lnstansi tahun anggaran berkenaanyang telah direkonsiliasi dengan KPPN mitra kerja disampaikan olehsetiap Satuan Kerja/UAKPA bersangkutan ke Kantor Wilayah/DinasProvinsi/Kabupaten/Kota masing-masing selaku Unit AkuntansiPembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W) paling lambat 22(dua puluh dua) hari kerja sejak berakhirnya tahun anggaran.

(2) UAPPA-W wajib menyampaikan Laporan Realisasi Anggaran danNeraca tingkat UAPPA-W beserta ADK kepada UAPPA-E1 paling lambat29 (dua puluh sembilan) hari kerja sejak berakhirnya tahun anggaran.

Pasal21

(1) Kanwil Ditjen Perbendaharaan selaku penyusun Laporan Keuangan SAUdan SAKUN tingkat wilayah, melakukan penggabungan ADK SAU danSAKUN yang disampaikan oleh KPPN di wilayah kerjanya paling lambat18 (delapan belas) hari kerja sejak berakhirnya tahun anggaran.

(2) Kanwil Ditjen Perbendaharaan menyelesaikan rekonsiliasi data danlaporan dengan KPPN paling lambat 21 (dua puluh satu) hari kerja sejakberakhirnya tahun anggaran.

(3) Untuk keperluan rekonsiliasi, UAPPA-W menyampaikan ADK danLaporan Keuangan kepada Kanwil Ditjen Perbendaharaan berkenaanpaling lambat 25 (dua puluh lima) hari kerja sejak berakhirnya tahunanggaran.

(4) Rekonsiliasi antara Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan UAPPA-Wdiselesaikan paling lambat 27 (dua puluh tujuh) hari kerja sejakberakhirnya tahun anggaran.

(5) Kanwil Ditjen Perbendaharaan menyampaikan Laporan Keuangan SAUdan SAKUN lengkap dengan CaLK serta Data GL SAU dan SAKUNgabungan kepada Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan kealamat email [email protected] dan/atau keftp://ftpkomda.perbendaharaan.go.id paling lambat 29 (dua puluhsembilan) hari kerja sejak berakhirnya tahun anggaran.

BABVIII

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal22

(1) Dalam menghadapi akhir tahun anggaran berkenaan, KPPN diwajibkanuntuk lebih meningkatkan koordinasi dengan mitra kerja antara lain KBIsetempat, Bank Persepsi/Pos Persepsi, Kantor Wilayah/Dinas ProvinsilKabupaten/Kota, dan Instansi terkait.

(2) Kanwil Ditjen Perbendaharaan dan KPPN mengambil langkah-Iangkahyang diperlukan untuk menyelesaikan Daftar Perbedaan Saldo/Daftar

Selisih yang masih ada. ~-12-

Page 13: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAopenstorage.gunadarma.ac.id/perbendaharaan.go.id/ftp1.perbendaharaan...Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah; 13

Pasal23

Penyampaian SPM-GUP Nihil Perwakilan Republik Indonesia di luar negeridan Atase Teknis Kementerian Negara/Lembaga ke KPPN, diatur sebagaiberikut:

1. Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri dan Atase TeknisKementerian Negara/Lembaga menyampaikan SPTB dengan nilai tanpabatas sebagai pengganti kuitansi/bukti pembayaran kepadaKementerian Luar Negeri/Kementerian Negara/Lembaga melaluifaksimile (format sebagaimana tercantum dalam Lampiran V PeraturanDirektur Jenderal Perbendaharaan ini);

2. Kementerian Luar Negeri/Kementerian Negara/Lembagamenyampaikan SPM-GUP Nihil kepada KPPN dengan dilampiri copySPTB, yang diketahui (ditandatangani dan distempel) oleh Kepala BiroKeuangan/pejabat yang berwenang pada Kementerian NegaralLembaga masing-masing.

Pasal24

(1) SPM Pengesahan BLU sampai dengan triwulan IV tahun anggaranberkenaan harus sudah diterima KPPN paling lambat 4 (em pat) hari kerjasejak berakhirnya tahun anggaran pada jam kerja.

(2) KPPN menerbitkan SP2D pengesahan penggunaan dana PNBP atasbeban tahun anggaran berkenaan, diberi tanggal akhir tahun anggaranatas beban tahun anggaran berkenaan, paling lambat 6 (en am) hari kerjasejak berakhirnya tahun anggaran pada jam kerja.

(3) Atas realisasi penerimaan PNBP Pendapatan Operasionaf dan/atau Non­Operasional BLU yang melebihi target yang ditetapkan, KPPN dapatmenerima SPM Pengesahan dan menerbitkan SP2D-nya sebesaram bang batas yang ditetapkan/diizinkan, mendahului revisi DIPA.Selanjutnya usulan revisi tersebut diajukan oleh Menteri/PimpinanLembaga kepada Menteri Keuangan u.p. Direktur Jenderal Anggaran.

(4) Dalam hal realisasi penerimaan PNBP untuk Pendapatan Operasionaldan/atau Non-Operasional BLU melebihi ambang batas, kelebihanpenerimaan ters'ebut dapat digunakan pada tahun anggaran berikutnyadengan melakukan revisi DIPA dengan menambah pagu tahun anggaranberikutnya, yang diajukan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga kepadaMenteri Keuangan u.p. Direktur Jenderal Anggaran.

Pasal25

(1) Kepala KPPN diminta agar memberitahukan maksud Peraturan DirekturJenderal Perbendaharaan ini kepada Kepala KantorlSatuan KerjalInstansi Pengguna PNBP/Badan Layanan Umum/Kepala Biro/BagianKeuangan Provinsi/Kabupaten/Kota, Pimpinan Kantor Bank Indonesia,Pimpinan Bank/Kepala Kantor Pos mitra kerja di wilayah kerja masing­masing.

(2) Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan agar melakukan pembinaan danpemantauan atas pelaksanaan Peraturan Direktur Jenderal

Perbendaharaan ini. 91(j-

-13-

Page 14: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAopenstorage.gunadarma.ac.id/perbendaharaan.go.id/ftp1.perbendaharaan...Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah; 13

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal26

(1) Dalam hal diperlukan, ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaanPeraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini, dapat diatur melaluiSurat Direktur Jenderal Perbendaharaan.

(2) Pada saat Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulaiberlaku, semua peraturan lainnya dinyatakan masih tetap berlakusepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam PeraturanDirektur Jenderal Perbendaharaan ini.

Pasal27

Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku pada tanggalditetapkan.

-14-

Ditetapkan di Jakarta

padatanggal 30 O~t.ber

~. \\REKTU~_J.7N~L, j..•..!!!

2008

Page 15: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAopenstorage.gunadarma.ac.id/perbendaharaan.go.id/ftp1.perbendaharaan...Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah; 13

LAMPI RAN I

PERATURAN J~IREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAANNOM OR PER-"t7 IPB/2008 TENTANG LANGKAH-LANGKAHDALAM MENGHADAPI AKHIR TAHUN ANGGARAN

DEPARTEMEN~EM8AGA

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama

NIP

Jabatan

....................................................... (1)

............................................................. (2)

Pejabat Pembuat Komitmen (3)

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

1. Perhitungan yang terdapat pada (4) bulan

............ (5) bagi Satuan Kerja (3) telah dihitung

dengan benar dan berdasarkan daftar hadir kerja Pegawai Negeri Sipil pada Satuan

Kerja (3) .

2. Apabila di kemudian hari terdapat kelebihan atas pembayaran honorarium/vakasiluang

makan PNS/uang lembur*) tersebut, kami bersedia untuk menyetor kelebihan tersebut

ke Kas Negara.

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya .

... (6), (7)a.n. PNKuasa PA

Pejabat Pembuat Komitmen (3) .

...... .(8)

(Nama Lengkap)NIP

-15-

Page 16: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAopenstorage.gunadarma.ac.id/perbendaharaan.go.id/ftp1.perbendaharaan...Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah; 13

PETUNJUK PENGISIAN

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

No.Uraian Isian

(1 )

Oiisi dengan nama pejabat penanda tangan sural.

(2)

Oiisi dengan NIP penanda tangan sural.

(3)

Oiisi dengan nama satuan kerja bersangkutan.

(4)

Oiisi dengan daftar perhitungan pembayaran honorarium/vakasi/uang makan PNS/uanglembur.

(5)

Oiisi dengan bulan pembayaran yang dimintakan.

(6)

Oiisi dengan tempat penandatanganan sural.

(7)

Oiisi dengan tanggal, bulan, tahun penandatanganan sural.

(8)

Diisi dengan tanda tangan pejabat yang berwenang dan dibubuhi stempel/cap dinas.Q/1 /L--

-16-

Page 17: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAopenstorage.gunadarma.ac.id/perbendaharaan.go.id/ftp1.perbendaharaan...Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah; 13

LAMPIRAN II

PERATURAN PIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAANNOMOR PER-47 IPB/2008 TENTANG LANGKAH-LANGKAHDALAM MENGHADAPI AKHIR TAHUN ANGGARAN

KEMENTERIAN/LEMBAGA .

SURAT PERJANJIAN PEMBAYARAN

Pada hari ini •... (1) ...• tanggal ... (2) ... bertempat di ... (3) .... kami yang bertanda -tangandibawah ini:

I. NamaJabatan

...... (4) .....PAiKuasa PAiPejabat Pembuat Komitmen (5) .

Berdasarkan SK (6) Tanggal (7) Nomor (8) .selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

II. Nama : (9) .Jabatan : (10) .Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA. secara bersama-sama disebut PARA PIHAK dan atausecara sendiri-sendiri disebut PIHAK.

Dengan ini menyepakati hal-hal sebagai berikut:

1. PIHAK KEDUA mengajukan tagihan sebesar Rp ... (11) (dengan huruf) atas pembayaranpekerjaan (12) yang penyelesaiannya tanggal sampai dengan tanggal .

2. PIHAK PERTAMA membayar tagihan PIHAK KEDUA dengan menerbitkan SPM-LSsetelah menerima Jaminan Bank (13) tanggal (14) Nomor. (15) .

3. Terhadap pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai kontrak. PIHAK PERTAMA wajibmembuat Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan dan menyampaikannya kepada KepalaKPPN (16) : paling lambat 5 (lima) hari kerja (tidak termasuk hari libur/cuti bersama)sejak kontrak selesai.

4. Dalam hal PIHAK PERT AMA tidak menyampaikan Berita Acara Penyelesaian Pekerjaankepada Kepala KPPN (16) sebagaimana dimaksud pada butir 3. PIHAK KEDUAmenyetujui Jaminan Bank dimaksud dicairkan oleh Kepala KPPN berdasarkan Surat KuasaNomor. (17) tanggal. (18) untuk untung Kas Negara.

5. Dalam hal terjadi wanprestasi yang dilakukan oleh Pihak Kedua. PIHAK PERT AMA wajibmembuat pernyataan wanprestasi dan menyampaikannya kepada Kepala KPPN ... (16) ....

6. Berdasarkan pernyataan wanprestasi sebagaimana dimaksud pada butir 5. KepalaKPPN (16) berdasarkan Surat Kuasa Nomor (17) tanggal. (18) .mencairkan Jaminan Bank untuk untung Kas Negara.

7. Perselisihan yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan Surat Perjanjian Pembayaran

ini, tidak menunda pencairan Jaminan Bank yang dilakukan oleh Kepala KPPN~

-17-

Page 18: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAopenstorage.gunadarma.ac.id/perbendaharaan.go.id/ftp1.perbendaharaan...Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah; 13

Oemikian Surat Perjanjian Pembayaran ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK padahari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tersebut diatas, dibuat dalam rangkap 2 (dua) aslimasing-masing bermeterai cukup untuk PARA PIHAK dan mempunyai kekuatan hukum yangsama.

Pihak Pertama

PA/Kuasa PA/Pejabat Pembuat Komitmen

(19)

Nama (20) .NIP

-18-

Pihak Kedua

Pimpinan/Oirektur .... (21 ).....

(22)

(23) ~(. , rt1

Page 19: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAopenstorage.gunadarma.ac.id/perbendaharaan.go.id/ftp1.perbendaharaan...Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah; 13

PETUNJUK PENGISIAN

SURAT PERJANJIAN PEMBAYARAN

NO.URAIAN ISIAN

(1)

Oiisi dengan hari pembuatan Surat Perjanjian Pembayaran.

(2)

Oiisi dengan tanggal, bulan, tahun pembuatan Surat Perjanjian Pembayaran.

(3)

Oiisi dengan kota tempat pembuatan Surat Perjanjian Pembayaran.

(4)

Oiisi dengan nama lengkap pejabat PNKuasa PNPejabat Pembuat Komitmen.

(5)

Oiisi dengan nama lembaga PA/Kuasa PNPejabat Pembuat Komitmen.

(6)

Oiisi dengan jabatan penandatangan Surat Ketetapan pejabat PNKuasa PNPejabatPembuat Komitmen.

(7)

Oiisi dengan tanggal Surat Ketetapan pejabat PNKuasa PNPejabat PembuatKomitmen.

(8)

Oiisi dengan nomor Surat Ketetapan pejabat PA/Kuasa PA/Pejabat Pembuat Komitmen.

(9)

Oiisi dengan nama lengkap pejabat penandatangan yang mewakili perusahaan/rekanan.

(10)

Oiisi dengan nama perusahaan.

(11 )

Oiisi dengan angka dan huruf senilai rupiah yang diajukan pihak kedua.

(12)

Oiisi dengan nama pekerjaan yang tercantum dalam kontrak pekerjaan.

(13)

Oiisi dengan nama bank penjamin.

(14)

Oiisi dengan tanggal, bulan, tahun Jaminan Bank.

(15)

Oiisi dengan nomor Jaminan Bank.

(16)

Oiisi dengan nama KPPN.

(17)

Oiisi dengan nomor surat kuasa yang dibuat oleh pejabat PNKuasa PNPejabatPembuat Komitmen.

(18)

Oiisi dengan tanggal, bulan, tahun surat kuasa yang dibuat oleh pejabat PNKuasaPNPejabat Pembuat Komitmen.

(19)

Oiisi dengan tanda tangan pejabat PNKuasa PNPejabat Pembuat Komitmen dandibubuhi cap dinas.

(20)

Oiisi dengan nama lengkap dan NIP pejabat PA/Kuasa PA/Pejabat Pembuat Komitmen.

(21 )

Oiisi dengan nama perusahaan.

(22)

Oiisi dengan tanda tangan pejabat yang berwenang dan dibubuhi cap dinas.

(23)

Oiisi dengan nama lengkap pejabat penandatangan.A_

-19-

Page 20: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAopenstorage.gunadarma.ac.id/perbendaharaan.go.id/ftp1.perbendaharaan...Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah; 13

LAMPIRAN 1/1PERATURAN DJREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN

NOMOR PER- 4"1IPB12008 TENTANG LANGKAH-LANGKAHDALAM MENGHADAPI AKHIR TAHUN ANGGARAN

KEMENTERIAN/LEMBAGA .

SURA T KUASA

Nomor : (1) .

Yang bertanda tangan dibawah ini:

I. Nama (2) .Jabatan PAiKuasa PAiPejabat Pembuat Komitmen (3) .

Berdasarkan SK (4) tanggal (5) nomor (6) .

memberikan kuasa kepada:

II. Nama (7) .NIP (8) .Jabatan Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (9) .

untuk mencairkan Jaminan Bank:

1. Bank

2. Tanggal Jaminan Bank

3. Nomor Jaminan Bank

4. Senilai

5. Untuk Pekerjaan

6. Sesuai dengan Kontraktanggal dan nomor

(10)

(11 )

(12)

Rp (13) (dengan huruf)

(14 )

(15)

Demikian kuasa ini diberikan dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimanamestinya .

.... : (16) ..........•...............

Yang menerima kuasaKepala KPPN

(17)

( (1 8) )

Yang memberi kuasaKuasa PA/Pejabat PembuatKomitmen

Meterai I (19)Rp6.000,-

( (20) )

Mengetahui:Pimpinan/Direktur. (21 ) .

(22)

(. (23)··· ···· .. ·· .. ·hA_-20- 'f'Yd

Page 21: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAopenstorage.gunadarma.ac.id/perbendaharaan.go.id/ftp1.perbendaharaan...Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah; 13

PETUNJUK PENGISIAN

SURAT KUASA

NO.URAIAN ISIAN

(1)

Oiisi dengan nomor pembuatan Surat Kuasa.

(2)

Oiisi dengan nama lengkap pejabat PAiKuasa PAiPejabat Pembuat Komitmen.

(3)

Oiisi dengan nama lembaga PAiKuasa PAiPejabat Pembuat Komitmen.

(4)

Oiisi dengan jabatan penandatangan Surat Ketetapan pejabat PAiKuasa PAl PejabatPembuat Komitmen.

(5)

Oiisi dengan tanggal, bulan dan tahun Surat Ketetapan pejabat PAiKuasa PAiPejabatPembuat Komitmen.

(6)

Oiisi dengan nomor Surat Ketetapan pejabat PA/Kuasa PAiPejabat Pembuat Komitmen.

(7)

Diisi dengan nama lengkap Kepala KPPN.

(8)

Diisi dengan NIP Kepala KPPN.

(9)

Oiisi dengan nama KPPN.

(10)

Oiisi dengan nama bank penjamin.

(11 )

Oiisi dengan tanggal, bulan dan tahun Jaminan Bank.

(12)

Oiisi dengan nomor Jaminan Bank.

(13)

Oiisi dengan angka dan huruf senilai rupiah yang tertera pada Jaminan Bank.

(14)

Oiisi dengan nama pekerjaan yang tercantum dalam kontrak pekerjaan.

(15)

Diisi dengan tanggal, bulan, tahun, dan nomor kontrak.

(16)

Diisi dengan tempat, dan tanggal, bulan, tahun Surat Kuasa dibuat.

(17)

Diisi dengan tanda tangan pejabat KPPN yang berwenang dan dibubuhi cap dinas.

(18)

Diisi dengan nama lengkap dan NIP pejabat KPPN.

(19)

Diisi dengan tanda tangan pejabat PA/Kuasa PA/Pejabat Pembuat Komitmen dandibubuhi cap dinas.

(20)

Diisi dengan nama lengkap dan NIP pejabat PA/Kuasa PA/Pejabat Pembuat Komitmen.

(21 )

Diisi dengan nama perusahaan.

(22)

Oiisi dengan tanda tangan pejabat perusahaan dan dibubuhi cap dinas.

(23)

Oiisi dengan nama lengkap pejabat penandatangan.

-21-

Page 22: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAopenstorage.gunadarma.ac.id/perbendaharaan.go.id/ftp1.perbendaharaan...Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah; 13

Nama

NIP

LAMPI RAN IV

PERATURAN PIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAANNOMOR PER-4? IPB/2008 TENTANG LANGKAH-LANGKAHDALAM MENGHADAPI AKHIR TAHUN ANGGARAN

DEPARTEMEN~EMBAGA

SURAT PERNYATAAN KEABSAHAN JAMINAN BANK

Yang bertanda tangan dibawah ini:

....................................................... (1)

............................................................. (2)

Jabatan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (3)

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa:

1. Jaminan Bank yang diterbitkan oleh Bank (4) No (5) tanggal. ..(6) untuk

pembayaran (7) sebesar Rp (8) (dengan huruf) adalah jaminan bank yang

sah/benar diterbitkan oleh bank bersangkutan.

2. Apabila di kemudian hari jaminan bank tersebut tidak sah/tidak benar diterbitkan oleh

bank berkenaan, kami bersedia untuk menyetor uang ke Kas Negara sebesar nilai

jaminan bank dimaksud.

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya .

................ (9), .PNKuasa PA (10) .

........... .(11 ) .

(Nama Lengkap)NiP .

~

-22-

Page 23: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAopenstorage.gunadarma.ac.id/perbendaharaan.go.id/ftp1.perbendaharaan...Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah; 13

PETUNJUK PENGISIAN

SURAT PERNYATAAN KEABSAHAN JAMINAN BANK

No.Uraian Isian

(1 )

Diisi dengan nama pejabat penanda tangan surat konfirmasi.

(2)

Diisi dengan NIP penanda tangan surat.

(3)

Diisi dengan nama satuan kerja bersangkutan.

(4)

Diisi dengan nama bank penerbit jaminan.

(5)

Diisi dengan nomor jaminan bank yang diterbitkan.

(6)

Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun diterbitkannya jaminan bank.

(7)

Diisi dengan maksud/tujuan diterbitkannya jaminan bank.

(8)

Diisi dengan jumlah jaminan bank

(9)

Diisi dengan tempat, tanggal, bulan dan tahun penandatanganan surat pernyataan.

(10)

Diisi dengan nama satuan kerja bersangkutan.

(11 )

Diisi dengan tanda tangan pejabat yang berwenang dan dibubuhi stempel/cap dinas.

-23-

Page 24: DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAopenstorage.gunadarma.ac.id/perbendaharaan.go.id/ftp1.perbendaharaan...Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah; 13

LAMPIRAN V

PERATURAN I~IREKTUR JENDERAL PERSENDAHARAANNOMOR PER-"t"? IPS/2008 TENTANG LANGKAH-LANGKAHDALAM MENGHADAPI AKHIR TAHUN ANGGARAN

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJAKHUSUS UNTUK PERWAKILAN 01 LUAR NEGERI

NOMOR:

1. DEPARTEMEN/LEMBAGA2. NAMA/KODE SATUAN KERJA3. TANGGAL DAN NOMOR DIPA4. KODE FUNGSI/SUBFUNGSI/PROGRAM :5. KODE KEGIATAN/SUBKEGIATAN6. KLASIFIKASI BELANJA

ISPTBI I

Yang bertanda tangan di bawah ini Kuasa PA Satuan Kerja menyatakanbahwa saya bertanggung jawab penuh atas segala pengeluaran yang telah dibayar lunasoleh Bendahara Pengeluaran kepada yang berhak menerima dengan perincian sebagaiberikut:

No. MAPenerimaUraianBukti JumlahTanqqal

NomorVSEQv US$Eqv Rupiah

Jumlah

Bukti-bukti di atas disimpan sesuai ketentuan yang berlaku pada SatuanKerja untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan aparatpengawas fungsional.

Demikian Surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

PA/Kuasa PA/Pejabat Pembuat Komitmen,

(Nama lengk~

-24-