departemen keuangan republik indonesia...

7
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORA T JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 49 IPB/2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN UJI COBA PELIMPAHAN REKENING PENERIMAAN PADA BANK PERSEPSI/DEVISA PERSEPSI/POS PERSEPSI PADA HARI KERJA BERIKUTNYA Menimbang Mengingat Menetapkan DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 161/PMK.05/2008 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan Uji Coba Pelimpahan Rekening Penerimaan Pada Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi Pada Hari Kerja Berikutnya, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan tentang Petunjuk Pelaksanaan Uji Coba Pelimpahan Rekening Penerimaan Pada Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi Pada Hari Kerja Berikutnya. 1. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738); 2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 161/PMK.05/2008 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan Uji Coba Pelimpahan Rekening Penerimaan Pada Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi Pada Hari Kerja Berikutnya; MEMUTUSKAN: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN UJI COBA PELIMPAHAN REKENING PENERIMAAN PADA BANK PERSEPSIIDEVISA PERSEPSI/POS PERSEPSI PADA HARI KERJA BERIKUTNYA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini, yang dimaksud dengan: 1. Rekening Kas Umum Negara adalah rekening tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan ofeh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara untuk menampung seluruh penerimaan negara dan membayar seluruh pengeluaran negara pada bank sentral. 2. Bendahara Umum Negara yang selanjutnya disebut BUN adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi bendahara l umum negara. -1-

Upload: dangquynh

Post on 30-May-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORA T JENDERAL PERBENDAHARAAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN

NOMOR PER- 49 IPB/2008

TENTANGPETUNJUK PELAKSANAAN UJI COBA PELIMPAHAN REKENING PENERIMAAN

PADA BANK PERSEPSI/DEVISA PERSEPSI/POS PERSEPSIPADA HARI KERJA BERIKUTNYA

Menimbang

Mengingat

Menetapkan

DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,

bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan Nomor:161/PMK.05/2008 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan Uji Coba PelimpahanRekening Penerimaan Pada Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos PersepsiPada Hari Kerja Berikutnya, perlu menetapkan Peraturan Direktur JenderalPerbendaharaan tentang Petunjuk Pelaksanaan Uji Coba PelimpahanRekening Penerimaan Pada Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos PersepsiPada Hari Kerja Berikutnya.

1. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang PengelolaanUang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4738);

2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 161/PMK.05/2008 Tahun 2008tentang Pelaksanaan Uji Coba Pelimpahan Rekening Penerimaan PadaBank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi Pada Hari KerjaBerikutnya;

MEMUTUSKAN:

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN TENTANGPETUNJUK PELAKSANAAN UJI COBA PELIMPAHAN REKENINGPENERIMAAN PADA BANK PERSEPSIIDEVISA PERSEPSI/POSPERSEPSI PADA HARI KERJA BERIKUTNYA

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini, yang dimaksuddengan:

1. Rekening Kas Umum Negara adalah rekening tempat penyimpananuang negara yang ditentukan ofeh Menteri Keuangan selakuBendahara Umum Negara untuk menampung seluruh penerimaannegara dan membayar seluruh pengeluaran negara pada bank sentral.

2. Bendahara Umum Negara yang selanjutnya disebut BUN adalah

pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi bendahara lumum negara.

-1-

3. Kuasa Bendahara Umum Negara yang selanjutnya disebut Kuasa BUNadalah pejabat yang diangkat oleh Bendahara Umum Negara untukmelaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaananggaran dalam wilayah kerja yang telah ditetapkan.

4. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang selanjutnya disebutKPPN adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaanyang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada KepalaKantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

5. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara non Kantor Bank Indonesiayang selanjutnya disebut KPPN non KBI adalah KPPN yang tidakberlokasi satu kota dengan KBI.

6. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Kantor Bank IndonesiaNon Induk yang selanjutnya disebut KPPN KBI Non Induk adalahKPPN yang bermitra dan berlokasi satu kota dengan Kantor BankIndonesia dan tidak menerima pelimpahan penerimaan negara dariKPPN non KBI.

7. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Kantor Bank IndonesiaInduk yang selanjutnya disebut KPPN KBI Induk adalah KPPN yangbermitra dan berlokasi satu kota dengan Kantor Bank Indonesia danmenerima pelimpahan penerimaan negara dari KPPN non KBI.

8. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secarakonvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalamkegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

9. PT Pos Indonesia (Persero) selanjutnya disebut Kantor Pos adalahBadan Usaha Milik Negara yang mempunyai Unit Pelaksana Teknis didaerah yaitu Sentral GirolSentral Giro Gabungan/Sentral GiroGabungan Khusus serta Kantor Pos dan Giro,

10. Bank Persepsi adalah bank umum yang ditunjuk oleh BUN/Kuasa BUNuntuk menerima setoran penerimaan negara bukan dalam rangkaekspor dan impor, yang meliputi penerimaan pajak, cukai dalam negeri,dan penerimaan bukan pajak.

11. Bank Devisa Persepsi adalah bank umum yang ditunjuk olehBUNlKuasa BUN untuk menerima setoran penerimaan negara dalamrangka ekspor dan impor.

12. Pos Persepsi adalah kantor pos yang ditunjuk oleh BUN/Kuasa BUNuntuk menerima setoran penerimaan negara.

13. Rekening Penerimaan adalah tempat untuk menampung penerimaannegara pada bank umum/badan lainnya.

14. Laporan Harian Penerimaan, yang selanjutnya disebut LHP adalahlaporan harian penerimaan negara yang dibuat oleh BankPersepsi/Bank Devisa Persepsi/Pos Persepsi yang berisi Rekapitulasi

Penerimaan dan Pelimpahan, Rekapitulasi Nota Kredit, dan Daftar ~Nominam Penerimaan. I

-2-

BAB IIRUANG LlNGKUP PELAKSANAAN UJI COBA

Pasal 2

Pelaksanaan uji coba meliputi semua rekening penerimaan kecualirekening penerimaan yang menampung penerimaan Pajak Bumi danBangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan(BPHTB ).

BAB IIIPRINSIP DASAR PELAKSANAAN UJI COBA

Pasal 3(1) Rekening Penerimaan yang digunakan dalam pelaksanaan uji coba ini

yaitu rekening Kuasa BUN pada Bank Persepsi/Devisa Persepsi/PosPersepsi.

(2) Saldo akhir hari ke~a Rekening Penerimaan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) harus dilimpahkan ke Rekening 501.00000X KPPN padaBank Indonesia pada hari ke~a berikutnya selambat-Iambatnya pukul09.00 waktu setempat.

(3) Bank Persepsi/Bank Devisa Persepsi/Pos Persepsi dilarangmengenakan biaya atas transaksi pembayaran melalui lokeUteller.

BABIVTEMPAT DAN WAKTU PELAKSANMN UJI COBA

Pasal 4

(1) Uji coba dilaksanakan pada KPPN dan Bank Persepsi/DevisaPersepsi/Pos Persepsi mitra ke~a KPPN sebagaimana ditetapkandalam Lampiran Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini.

(2) Uji coba dilaksanakan mulai tanggal 3 Nopember 2008.

(3) Uji coba pada KPPN dan Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsimitra ke~a KPPN untuk tahap selanjutnya diatur dengan PeraturanDirektur Jenderal Perbendaharaan.

BABVPELAKSANAAN UJI COBA

PADA BANK PERSEPSI/DEVISA PERSEPSI/POS PERSEPSI

Pasal 5

(1) Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi mitra ke~a KPPN wajibmenerima setiap setoran penerimaan negara dari Wajib PajakIWajibSetor setiap hari kerja tanpa melihat nilai nominal pembayaran.

(2) Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi wajib menatausahakanpenerimaan negara yang diterima sesuai peraturan perundang­undangan.

-3-

r

(

Pasal 6

(1)Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi wajib melimpahkanseluruh penerimaan negara pada rekening penerimaan paling lambatpukul 09.00 waktu setempat hari kerja berikutnya.

(2)Penerimaan negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalahpenerimaan yang diterima setelah pukul 15.00 waktu setempat harikerja sebelumnya sampai dengan pukul 15.00 waktu setempat hari kerjabersangkutan.

(3) Pelimpahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan langsungke:

a. Rekening 501.00000X KPPN KBllnduk pada Bank Indonesia untukBank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi yang bermitra denganKPPN KBllnduk dan KPPN Non KBI;

b. Rekening 501.00000X KPPN KBI Non Induk pada Bank Indonesiauntuk Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi yang bermitradengan KPPN KBI Non Induk;

Pasal 7

Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi wajib menyampaikan laporanatas penerimaan negara kepada KPPN mitra ke~a setiap hari denganketentuan sebagai berikut:

a. LHP berisi penerimaan negara yang diterima setelah pukul 15.00waktu setempat pada hari ke~a sebelumnya sampai denganpenerimaan negara puku115.00 hari ke~a yang bersangkutan;

b. LHP yang disusun terdiri dari Rekapitulasi Penerimaan danPelimpahan, Rekapitulasi Nota Kredit dan Nota DebetPelimpahan/Completion Advice, Daftar Nominatif Penerimaan dandokumen sumber;

c. LHP, Bukti Penerimaan Negara, dan Arsip Data Komputerdisampaikan ke KPPN paling lambat pada pukul 09.00 waktusetempat hari ke~a berikutnya;

BABVIPELAKSANAAN UJI COBA PADA KPPN

Pasal 8

(1) KPPN menerima LHP yang terdiri dari Rekapitulasi Penerimaan danPelimpahan. Rekapitulasi Nota Kredit dan Nota DebetPelimpahan/Completion Advice, Daftar Nominatif Penerimaan dandokumen sumber dari Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi;

(2) KPPN menatausahakan penerimaan negara sesuai peraturanperundang-undangan.

-4-

(3) Atas pelaksanaan pelimpahan penerimaan negara sebagaimanadimaksud pada Pasal 6 ayat (3) huruf a, KPPN Non KBI :a. mencatat pelimpahan penerimaan negara berdasarkan Nota Debet

Pelimpahan/Completion Advice sebagai :1) Pengeluaran Kiriman Uang dari Rekening Bank Persepsi/Devisa

Persepsi KPPN Non KBI ke Rekening 501.00000X KPPN KBIInduk dengan kode Akun 824128.

2) Pengeluaran Kiriman Uang dari Rekening Pos Persepsi KPPNNon KBI ke Rekening 501.00000X KPPN KBI Induk dengan kodeAkun 824126.

b. menerbitkan faktur kiriman uang dan mengirimkannya ke KPPN KBIInduk;

c. mencocokkan Nota Debet/Completion Advice dengan faktur kirimanuang yang telah ditandatangani oleh pejabat dari KPPN KBllnduk.

(4) Atas pelaksanaan pelimpahan sebagaimana dimaksud pada Pasal 6ayat (3) huruf a, KPPN KBllnduk :

a. menerima Nota Kredit /Confirrnation Advice dari Kantor BankIndonesia atas penerimaan pelimpahan penerimaan negara;

b. mencatat penerimaan pelimpahan penerimaan negara tersebutsebagai :1) Penerimaan Kiriman Uang Rekening Bank Persepsi/Devisa

Persepsi KPPN Non KBI ke Rekening 501.00000X KPPN KBIInduk dengan kode Akun 814128

2) Penerimaan Kiriman Uang Rekening Pos Persepsi KPPN NonKBI ke Rekening 501.00000X KPPN KBI Induk dengan kodeAkun 814126.

c. mencocokkan Nota Kredit /Confirmation Advice dari Bank Indonesiadengan faktur kiriman uang KPPN Non KBI dan menandatanganifaktur kiriman uang tersebut serta mengirimkannya kembali kepadaKPPN Non KBI bersangkutan.

(5) Atas pelaksanaan pelimpahan sebagaimana dimaksud pada Pasal 6ayat (3) huruf a dan b, KPPN KBllnduk dan KPPN KBI Non Induk:

a. mencatat pelimpahan penerimaan negara berdasarkan Nota DebetPelimpahan/Completion Advice sebagai :1) Pengeluaran Pemindahbukuan dari Rekening Bank

Persepsi/Devisa Persepsi KPPN KBI InduklKPPN KBI NonInduk ke Rekening 501.00000X KPPN KBI InduklKPPN KBINon Induk dengan Akun 824316.

2) Pengeluaran Pemindahbukuan dari Rekening Pos PersepsiKPPN KBI InduklKPPN KBI Non Induk ke Rekening501.00000X KPPN KBI InduklKPPN KBI Non Induk denganAkun 824318.

b. menerima Nota Kredit /Confirmation Advice dari Kantor BankIndonesia atas penerimaan pelimpahan penerimaan negara;

c. mencatat penerimaan pelimpahan penerimaan negara tersebutsebagai :1) Penerimaan Pemindahbukuan dari Rekening Bank

Persepsi/Devisa Persepsi KPPN KBI InduklKPPN KBI NonInduk ke Rekening 501.00000X KPPN KBI InduklKPPN KBI

Non Induk dengan Akun 814316. I-5-

2) Penerimaan Pemindahbukuan dari Rekening Pos PersepsiKPPN KBI InduklKPPN KBI Non Induk ke Rekening501.00000X KPPN KBI InduklKPPN KBI Non Induk denganAkun 814318.

BAB VIISANKSI

Pasal 9

Bank Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi mitra KPPN yang terlambatmelimpahkan penerimaan negara sebagaimana dimaksud pada Pasal 6ayat (3) dikenakan sanksi denda sebesar 1%0(1 per seribu) per hari darijumlah penerimaan yang kurang/terlambat dilimpahkan, dihitung jumlahhari keterlambatan termasuk hari libur.

BAB VIIIKETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 10Ketentuan lain yang terkait dengan penatausahaan penerimaan negarasepanjang tidak diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaanini tetap berlaku bagi KPPN dan Bank PersepsVDevisa Persepsi/PosPersepsi yang mengikuti uji coba.

BABIXKETENTUAN PENUTUP

Pasal 11

Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku sejaktanggal ditetapkan dan mempunyai daya laku surut sejak tanggal 3Nopember 2008.

-6-

t

LAMPIRANPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAANNOMOR: PER- IPB/2008 TENTANG PETUNJUKPELAKSANAAN UJI COBA PELIMPAHAN REKENINGPENERIMAAN PADA BANK PERSEPSI/DEVISAPERSEPSI/POS PERSEPSI PADA HARI KERJABERIKUTNYA

DAFTAR

KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA (KPPN) DANBANK PERSEPSI/DEVISA PERSEPSI/POS PERSEPSI MITRA KERJA KPPN

YANG MELAKSANAKAN UJI COBA PELIMPAHAN REKENING PENERIMAANPADA HARI KERJA BERIKUTNYA

No. Kanwil Ditjen KPPNBank/Pos Mitra KerjaKeteranganPerbendaharaan 1.

XII. Banduna Bandunq IBank Mandiri Cab. Bina CitraKPPN KBllndukBank BRI Cab.NariDan Bank Danamon Cab.OtistaBandunq "

Bank BNI Cab.Asia AfrikaKPPN KBI Non IndukBank Jabar Cab.Suci PT Pos BandunaKarawanq

Bank Mandiri Cab. KarawanqKPPN Non KBIBank BRI Cab.Karawanq Bank BNI Cab.KarawanaBank Danamon Cab.KarawanaBank Jabar Cab.KarawanaPT Pos Karawanq2.

IV. PekanbaruBatamBank Mandiri Cab.Lubuk BaiaKPPN KBI Non IndukBank BRI Cab.Batam Bank BNI Cab.BatamBank Danamon Cab.BatamPT Pos Batam

-7-