5. pos-pos apbn

24
PPKN – DS @ 2015 Pertemuan 5 Pengantar Peng. Keuangan Negara Politeknik Keuangan Negara-STAN POS-POS APBN

Upload: riyan-darmawan

Post on 31-Jan-2016

81 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

PPKN

TRANSCRIPT

Page 1: 5.  Pos-pos APBN

PPK

N –

DS @

20

15

Pertemuan 5 Pengantar Peng. Keuangan Negara

Politeknik Keuangan Negara-STAN

POS-POS APBN

Page 2: 5.  Pos-pos APBN

PPK

N –

DS @

20

15

Apa yang Kita Pelajari?

Pertemuan 4Esensi APBN sebagai wujud PKNPengertian APBNFungsi APBNStruktur APBN

Pertemuan 5Pengertian dan Klasifikasi Pendapatan NegaraPengertian dan Klasifikasi Belanja NegaraPengertian Penerimaan PembiayaanPengertian Pengeluaran Pembiayaan

Page 3: 5.  Pos-pos APBN

PPK

N –

DS @

20

15

MASIH INGAT STRUKTUR APBN?

A. Pendapatan Negara dan Hibah

B. Belanja Negara

C.Surplus/Defisit Anggaran atau Keseimbangan Umum (A-B)

Pendapatan Negara Hibah

Belanja Pemerintah Pusat Transfer ke Daerah dan Dana Desa

-

Pembiayaan

Keseimbangan Primer

=

Page 4: 5.  Pos-pos APBN

PPK

N –

DS @

20

15

CONTOH PENYAJIAN RAPBN 2016

Page 5: 5.  Pos-pos APBN

PPK

N –

DS @

20

15

PENGERTIAN PENDAPATAN NEGARA

• PENERIMAAN NEGARA: uang yang masuk ke kas negara.

• PENDAPATAN NEGARA: hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. (UU 17/2003 Psl 1 angka 13).

• PENDAPATAN NEGARA: hak Pemerintah Pusat yang diakui sebagai penambah kekayaan bersih yang terdiri atas Penerimaan Perpajakan, Penerimaan Negara Bukan Pajak, dan Penerimaan Hibah. (UU NO.27/2014 Pasal 1 angka 2)

• KATA KUNCI “PENDAPATAN NEGARA”– Hak pemerintah pusat– Menambah kekayaan bersih

Pendapatan Negara

Penerimaan Negara

Page 6: 5.  Pos-pos APBN

PPK

N –

DS @

20

15

KLASIFIKASI PENDAPATAN NEGARA

• Klasifikasi Pendapatan Negara: pengelompokan transaksi pemerintah dibidang pendapatan negara untuk memberikan gambaran yang obyektif dan proporsional mengenai kegiatan pemerintah guna memudahkan penyajian dan meningkatkan kredibilitas statistik keuangan pemerintah.

• Klasifikasi pendapatan negara sejak 1969/1970 sampai sekarang telah mengalami 4 kali perubahan menuju kesesuaian klasifikasi secara internasional (standar Government Financial Statistic).

Page 7: 5.  Pos-pos APBN

PPK

N –

DS @

20

15

Klasifikasi Pendapatan Negara Periode I

Dalam periode 1969/1970 sampai dengan 1999/2000

KOMPONEN UTAMA PENDAPATAN NEGARA

PENERIMAAN DALAM NEGERI

PENERIMAAN PEMBANGUNAN

Penerimaan yang dapat dihimpun dari sumber-sumber dalam negeri :- Penerimaan migas- Penerimaan Non Migas - Penerimaan Pajak - Penerimaan Bukan Pajak

Penerimaan yang berasal dari luar negeri :- Bantuan Program- Bantuan ProyekMerupakan pinjaman/Utang luar negeri diadministrasikan dalam APBN sebagai penerimaan

Page 8: 5.  Pos-pos APBN

PPK

N –

DS @

20

15

Klasifikasi Pendapatan Negara Periode II

Dalam periode 2000 sampai dengan 2010

KOMPONEN UTAMA PENDAPATAN NEGARA

PENERIMAAN DALAM NEGERI HIBAH

- Penerimaan Perpajakan - Pajak Dalam Negeri - Pajak Perdagangan Intrnl

- Penerimaan Negara Bukan Pajak - Penerimaan SDA - Bagian Laba BUMN - PNBP Lainnya

Adalah setiap penerimaan negara dalam bentuk devisa, devisa yang dirupiahkan, rupiah, barang, jasa, dan/atau surat berharga yang diperoleh dari pemberi hibah yang tidak perlu dibayar kembali, yang berasal dari dalam negeri atau luar negeri

Page 9: 5.  Pos-pos APBN

PPK

N –

DS @

20

15

Klasifikasi Pendapatan Negara Periode III

Dalam periode 2011 sampai sekarang

KOMPONEN UTAMA PENDAPATAN NEGARA

PENDAPATANDALAM NEGERI

PENERIMAANHIBAH

- Penerimaan Perpajakan - Pdpt Pajak Dalam Negeri - Pdpt Pajak Perdagangan Intrnl

- Penerimaan Negara Bukan Pajak - Penerimaan SDA - Pendapatan Bagian Laba BUMN - PNBP Lainnya - Pendapatan BLU

Page 10: 5.  Pos-pos APBN

PPK

N –

DS @

20

15

Page 11: 5.  Pos-pos APBN

PPK

N –

DS @

20

15

PENGERTIAN BELANJA NEGARA

- PENGELUARAN NEGARA adalah uang yang keluar dari kas negara.

- BELANJA NEGARA adalah seluruh kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. (UU 17/2003 Psl 1 angka 14)

• BELANJA NEGARA adalah kewajiban Pemerintah Pusat yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih yang terdiri atas belanja Pemerintah Pusat dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa. (UU No 27/2014 Psl 1 angka 8)

• KATA KUNCI “BELANJA NEGARA”– Kewajiban pemerintah pusat– Pengurang kekayaan bersih

Pengeluaran Negara

Belanja Negara

Page 12: 5.  Pos-pos APBN

PPK

N –

DS @

20

15

KLASIFIKASI BELANJA NEGARA

Belanja Negara dikelompokkan menjadi:a. Belanja Pemerintah Pusat

►Belanja negara sebagai salah satu instrument kebijakan fiskal yang strategis, melalui intervensi langsung pemerintah melalui anggaran belanja baik pada K/L maupun Non-K/L.

b.Transfer ke Daerah dan Dana Desa:►Transfer ke Daerah: bagian dari Belanja Negara dalam

rangka mendanai pelaksanaan desentralisasi fiskal.►Dana Desa: dana yang bersumber dari APBN yang

diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui APBD kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.

Page 13: 5.  Pos-pos APBN

PPK

N –

DS @

20

15

KLASIFIKASI BELANJA PEMERINTAH PUSAT

Menurut Organisasi Bagian AnggaranPengelompokan belanja negara sesuai susunan organisasi pemerintah pusat yaitu:a. BA Kementerian Negara/Lembaga tusib. BA BUN pengelola fiskal

Menurut Fungsi Function/Produk/ServicesPengelompokan belanja negara sesuai fungsi dan subfungsi negara, merupakan alat analisis yg digunakan untuk menganalisis fungsi-fungsi yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan oleh pemerintah.

Menurut Program Program & Kegiatan• Pengelompokkan belanja Pemerintah Pusat yang dialokasikan untuk

mencapai hasil (outcome) tertentu pada Kementerian Negara/Lembaga.

Menurut Jenis Belanja (Klasifikasi Ekonomi)Pengelompokan belanja berdasarkan prinsip2 akuntansi yang mengacu pada Government Financial Statistic (GFS) 2001, membagi belanja berdasarkan dampak belanja terhadap ekonomi, merupakan alat analisis yang disukai ekonom.

Page 14: 5.  Pos-pos APBN

PPK

N –

DS @

20

15

Klasifikasi Fungsi

Rincian Belanja Pemerintah Pusat menurut fungsi 1. Pelayanan Umum Rp. 2. Pertahanan Rp. 3. Ketertiban dan Keamanan Rp. 4. Ekonomi Rp. 5. Lingkungan Hidup Rp. 6. Perumahan dan Fasilitas Umum Rp. 7. Kesehatan Rp. 8. Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rp. 9. Agama Rp. 10. Pendidikan Umum Rp. 11. Perlindungan Sosial Rp.

Page 15: 5.  Pos-pos APBN

PPK

N –

DS @

20

15

Klasifikasi Ekonomi/Nature/Jenis Belanja

KLASIFIKASI JENIS BELANJA(KLASIFIKASI EKONOMI)

SEBELUM 2005 SEJAK 2005

- Belanja Rutin . Belanja Pegawai . Belanja Barang . Pembayaran Bunga Utang . Belanja Subsidi . Belanja lain-lain- Belanja Pembangunan . Pembiayaan Proyek . Pembiayaan Program

. Belanja Pegawai . Belanja Barang . Belanja Modal . Pembayaran Bunga Utang . Subsidi . Belanja Hibah . Bantuan Sosial . Belanja lain-lain

Page 16: 5.  Pos-pos APBN

PPK

N –

DS @

20

15

Page 17: 5.  Pos-pos APBN

PPK

N –

DS @

20

15

ESENSI PEMBIAYAAN

PosturAPBN

Arah kebijakanFiskal ygDitempuh

Pemerintah

DigunakanUtk Melihat

Pemerintah menerapkan kebijakan kontraktif

DEFIISIT ANGGARAN(pendapatan negara

Lebih rendah dariBelanja negara)

SURPLUS ANGGARAN(pendapatan negara lebih

tinggi dari belanja negara)

Pemerintah menerapkan kebijakan ekspansif

PEMBIAYAANANGGARAN

Page 18: 5.  Pos-pos APBN

PPK

N –

DS @

20

15

PENGERTIAN PEMBIAYAAN ANGGARAN

• Adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.

Isu pembiayaan anggaran terjadi baik saat defisit anggaran ataupun surplus anggaran.

Page 19: 5.  Pos-pos APBN

PPK

N –

DS @

20

15

KLASIFIKASI PEMBIAYAAN ANGGARAN

• Menurut asal sumber pembiayaan. Dalam negeri. Luar negeri

• Menurut jenis sumber pembiayaan. Utang. Non Utang

• Menurut jenis arus kas. Penerimaan Pembiayaan. Pengeluaran Pembiayaan

Page 20: 5.  Pos-pos APBN

PPK

N –

DS @

20

15

PENERIMAAN PEMBIAYAAN

• adalah semua penerimaan yang digunakan untuk membiayai defisit APBN baik yang berasal dari penerimaan pembiayaan non utang maupun penerimaan pembiayaan utang.

Penerimaan Pembiayaan Non Utang

• Penerimaan cicilan pengembalian penerusan pinjaman (SLA/RDI)

• Saldo Anggaran Lebih (SAL)• Rekening Pembangunan Hutan (RPH)• Rekening Cadangan Dana Reboisasi• Rekening Pemerintah Lainnya• Privatisasi• Hasil Pengelolaan Aset

Penerimaan Pembiayaan Utang

• Penerbitan Surat Berharga Negara (SBN)

• Penarikan Pinjaman Luar Negeri (bruto)

• Pinjaman Dalam Negeri (neto)

Page 21: 5.  Pos-pos APBN

PPK

N –

DS @

20

15

PENGELUARAN PEMBIAYAAN

• adalah semua pengeluaran yang digunakan untuk membiayai defisit APBN baik yang berupa pengeluaran pembiayaan non utang maupun pengeluaran pembiayaan utang.

Pengeluaran Pembiayaan Non Utang

Dana Investasi Pemerintah Dana Pengembangan Pendidikan

Nasional Pinjaman kepada PT PLN Kewajiban Penjaminan Cadangan Pembiayaan Investasi

Pengeluaran Pembiayaan Utang

Penerusan Pinjaman Pembayaran Cicilan Utang

Pokok Luar Negeri Pembayaran Cicilan Utang

Pokok Pinjaman Dalam Negeri

Page 22: 5.  Pos-pos APBN

PPK

N –

DS @

20

15

PEMBIAYAAN NON UTANG 2015-2016

Ket:Negatif pengeluaran pembiayaan Positif penerimaan pembiayaan

Page 23: 5.  Pos-pos APBN

PPK

N –

DS @

20

15

PEMBIAYAAN UTANG 2015-2016Ket:Negatif pengeluaran pembiayaan Positif penerimaan pembiayaan

Page 24: 5.  Pos-pos APBN

PPK

N –

DS @

20

15

THE END

Selamat Belajar