demensia dan pengobatannya · web viewdemensia adalah suatu sindrom penurunan kemampuan intelektual...

21
Demensia dan Pengobatannya Ni Luh Oka Puriayuni, S. Ked (406071013) BAB XXIII DEMENSIA DAN PENGOBATANNYA TUJUAN BELAJAR TUJUAN KOGNITIF Setelah membaca bab ini dengan seksama, maka anda sudah akan dapat : 1. Menjelaskan pengertian demensia. 2. Mengetahui jenis-jenis demensia. 3. Mengetahui faktor-faktor resiko dan penyebab demensia. 4. Mengetahui gambaran klinis demensia. 5. Mengetahui cara pemeriksaan demensia. TUJUAN AFEKTIF Setelah membaca bab ini dengan penuh perhatian, maka penulis mengharapkan anda sudah akan dapat : 1. Melakukan penatalaksanaan pada demensia secara tepat. 2. Menciptakan hidup yang berguna bagi lanjut usia. Kepaniteran Klinik Gerontologi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Sasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, Cibubur Periode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 453

Upload: others

Post on 16-Jan-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DEMENSIA DAN PENGOBATANNYA · Web viewDemensia adalah suatu sindrom penurunan kemampuan intelektual progresif yang menyebabkan deteriorasi kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan

Demensia dan Pengobatannya Ni Luh Oka Puriayuni, S. Ked (406071013)

BAB XXIIIDEMENSIA DAN PENGOBATANNYA

TUJUAN BELAJAR

TUJUAN KOGNITIF Setelah membaca bab ini dengan seksama, maka anda sudah akan dapat :

1. Menjelaskan pengertian demensia.2. Mengetahui jenis-jenis demensia.3. Mengetahui faktor-faktor resiko dan penyebab demensia.4. Mengetahui gambaran klinis demensia.5. Mengetahui cara pemeriksaan demensia.

TUJUAN AFEKTIFSetelah membaca bab ini dengan penuh perhatian, maka penulis mengharapkan anda sudah akan dapat :

1. Melakukan penatalaksanaan pada demensia secara tepat. 2. Menciptakan hidup yang berguna bagi lanjut usia.

Kepaniteran Klinik Gerontologi MedikFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, CibuburPeriode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 453

Page 2: DEMENSIA DAN PENGOBATANNYA · Web viewDemensia adalah suatu sindrom penurunan kemampuan intelektual progresif yang menyebabkan deteriorasi kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan

Input informasi Registrasi Encoding Storage (penyimpanan)

Demensia dan Pengobatannya Ni Luh Oka Puriayuni, S. Ked (406071013)

I. PENDAHULUAN Dengan meningkatnya harapan hidup, perlu diwaspadai kemungkinan peningkatan jumlah orang yang menderita cacat. Pada lanjut usia sering dijumpai berbagai gangguan, antara lain : gangguan daya ingat (memori), gangguan kecerdasan (kognitif), gangguan fungsi bergerak dan rasa, serta gangguan keseimbangan dan koordinasi. Demensia atau pikun adalah gejala lanjut usia yang amat ditakuti. Proses menua dengan sendirinya menyebabkan terjadinya demensia. Penuaan menyebabkan perubahan anatomi dan biokimi di susunan saraf pusat. Pada beberapa penderita tua terjadi penurunan daya ingat dan gangguan psikomotor yang wajar. Keadaan ini tidak menyebabkan gangguan pada aktivitas hidup sehari-hari.

Memori Lupa merupakan keluhan yang sering dikemukakan oleh lanjut usia. Keluhan ini dianggap lumrah dan biasa oleh masyarakat sekitarnya. Kebanyakan individu mengalami gangguan memori dan gangguan belajar dengan berlanjutnya usia, terutama setelah usia 70 tahun. Memori merupakan proses yang rumit. Memori menghubungkan masa lalu dan masa kini, sebagai berikut :

Agar suatu informasi dapat disimpan perlu diperhatikan, diregistrasi, ini merupakan tingkat pertama. Informasi ini kemudian ditransfer ke dalam memori yang disebut encoding. Kondisi encoding ikut mempengaruhi daya atau tingkatan penyimpanan, misalnya : encoding seemantik (penyimpanan menurut makna, arti) biasanya memberikan memori yang lebih mantap daripada encoding fonologis (menyimpan menurut bunyi). Storage merupakan proses dimana informasi dipertahankan dalam memori. Ini bukan merupakan penyimpanan informasi yang statis. Jaringan informasi ini ditata kembali secara aktif. Informasi akan lebih kuat tersimpan bila digunakan berkali-kali, suatu proses yang disebut konsolidasi. Retrieval merupakan proses dimana informasi dipanggil kembali dari memori.

Definisi Dan Kriteria DiagnosisA. Definisi Demensia Demensia adalah suatu sindrom penurunan kemampuan intelektual progresif

yang menyebabkan deteriorasi kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan gangguan fungsi sosial, pekerjaan, dan aktivitas sehari-hari, (definisi demensia menurut ICD-10, DSM IV, NINCDS-ARDA, PPDGJ-III).

B. Faktor Resiko1. Usia merupakan faktor resiko bagi semua jenis demensia.

Dengan bertambahnya usia maka bertambah besar kemungkinan menderita demensia.

2. Riwayat penyakit demensia pada keluarga derajat satu (ibu, bapak, saudara kandung) meningkatkan resiko mendapatkan demensia sebanyak empat kali.

3. Kelamin. Dari semua penelitian, didapat kesan bahwa wanita mempunyai resiko yang lebih tinggi dibandingkan pria untuk mendapatkan

Kepaniteran Klinik Gerontologi MedikFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, CibuburPeriode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 454

Page 3: DEMENSIA DAN PENGOBATANNYA · Web viewDemensia adalah suatu sindrom penurunan kemampuan intelektual progresif yang menyebabkan deteriorasi kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan

Demensia dan Pengobatannya Ni Luh Oka Puriayuni, S. Ked (406071013)

penyakit Alzheimer. Pria mungkin mempunyai resiko yang sedikit lebih tinggi untuk mendapatkan demensia vaskular.

4. Pendidikan. Dapat dikatakan bahwa mereka yang berusia diatas 75 tahun dan tidak pernah sekolah mempunyai resiko mendapatkan demensia yang lebih tinggi.

5. Faktor resiko lainnya adalah : adanya keluarga dengan sindrom down, fertilitas yang kurang, penggunaan analgesik seperti fenasetin, kandungan alumunium pada air minum, defisiensi kalsium.

C. Penyebab Demensia Beberapa penyakit yang disebabkan demensia, adalah :

1. Demensia Idiopatika. 1). Penyakit Alzheimer

2). Demensia senilis jenis Alzheimerb. Penyakit Pickc. 1). Khorea Huntington

2). Parkinsonisme dengan Demensia3). Palsy supranuklear progresif4). Sklerosis lateral amiotropik dengan demensia

2. Demensia Vaskulara. Multi infarks

1). Subkortikal2). Kortikal3). Campuran kortikal – subkortikal4). Hipoksia5). CVD dengan demensia

3. Demensia Sekundera. Infeksi, misalnya : ensefalitisb. Neoplasmac. Intoksikasid. Autoimune. Gangguan metabolik, misalnya : DM

1). Hipoglikemik2). Penyakit ginjal dan hepar3). Gangguan elekrolit

f. Gangguan nutrisi, misalnya : defesiensi Vit B1, B6, B12, asam folat.g. Obat

Tabel 1. Jenis dan Penyebab Demensia Pada Usia LanjutKeadaan yang secara potensial reversible atau bisa dihentikan :

Intoksikasi (obat, termasuk alkohol, dan lain-lain)Infeksi susunan saraf pusatGangguan metabolikGangguan nutrisiGangguan vaskular (demensia multi infark, dan lain-lain)Lesi desak ruangHidrosefalus bertekanan normalDepresi

Penyakit degeneratif progresif : Penyakit Alzheimer Penyakit Pick

Kepaniteran Klinik Gerontologi MedikFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, CibuburPeriode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 455

Page 4: DEMENSIA DAN PENGOBATANNYA · Web viewDemensia adalah suatu sindrom penurunan kemampuan intelektual progresif yang menyebabkan deteriorasi kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan

Demensia dan Pengobatannya Ni Luh Oka Puriayuni, S. Ked (406071013)

Dengan gangguan neurologik lain yang prominen : Penyakit Parkinson Penyakit Huntington Kelumpuhan supranuklear progresif Penyakit degeneratif lain yang jarang didapat

Sumber : Kane, Ouslander, Abrass : Essential of Geriatric Med,3rd ed.1994

D : Drug intoxicationE : Emotional unstabilityM : MetabolismeE : Ear & eye disturbanceN : NutritionT : Tumor & traumaI : IntoxicationA : Arteriosclerosis

D. Gambaran Klinik DemensiaSecara garis besar ada 10 gejala yang biasa didapatkan pada penderita demensia,

yaitu :1. Lupa kejadian yang baru saja dialami2. Kesulitan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari3. Kesulitan berbahasa4. Disorientasi waktu dan tempat5. Tidak mampu membuat pertimbangan dan keputusan yang

tepat6. Sulit berfikir abstrak7. Salah menaruh barang8. Perubahan suasana hati9. Perubahan perilaku atau kepribadian10. Hilang inisiatif

E. Jenis Demensia1. Demensia Primer

a. Alzheimer diseaseb. Dementia Associated with extrapyramidal symptom (Demensia Levy

Bodies)1). Progressive supra nuclear palsy2). Corticobasal degeneration 3). Wilson’s disease

2. Demensia Sekundera. Vascular demensiab. Dementia related to other disease disorder

F. Penyakit Alzheimer Penyakit Alzheimer adalah suatu keadaan yang meliputi perubahan dari jumlah, struktur dan fungsi neuron didaerah tertentu dari korteks otak. Pada penyakit ini terjadi pula gangguan neurodegeneratif yang berlangsung progresif lambat, disebabkan karena proses degeneratif yang menyebabkan kematian sel-sel otak yang masif.

Kepaniteran Klinik Gerontologi MedikFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, CibuburPeriode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 456

Page 5: DEMENSIA DAN PENGOBATANNYA · Web viewDemensia adalah suatu sindrom penurunan kemampuan intelektual progresif yang menyebabkan deteriorasi kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan

Normal Forgetfulness (mudah lupa) Mild Cognitive Impairment (perlaihan normal-abnormal) Demensia

Demensia dan Pengobatannya Ni Luh Oka Puriayuni, S. Ked (406071013)

Pada awalnya pada penyakit ini ditemukan gejala mudah lupa ( forgetfulness), MCI (Mild Cognitive Impairment). Gangguan kognitif yang terjadi menyebabkan perubahan tingkah laku dan juga timbul gejala neuropsikiatri. Secara fisik umumnya pasien tidak mengalami masalah kesehatan saat awal gangguan muncul. Penyakit ini bisa berlangsung sampai 10 tahun. Biasanya penyakit pasien baru diketahui penyakitnya setelah 2 hingga 4 tahun menderita. Seringkali keluarga ataupun dokter tidak menyadari bahwa pasien sudah berasa dalam kondisi demensia, karena merosotnya fungsi kognitif sebagai bagian dari proses penuaan wajar.Keterlambatan akan merugikan penderita karena penatalaksanaan dini biasa mencegah keadaan yang lebih berat seperti komplikasi dan bisa membantu perencanaan masa depan pasien bersama keluarga.

1. Etiologi Penyebab pasti dari penyakit Alzheimer sampai dengan saat ini belum diketahui pasti, namun penyakit ini merupakan interaksi antara faktor keturunan dengan faktor lingkungan, seperti :

a. Bertambahnya usiab.Kurangnya pendidikanc. Penderita down sindromd.Cedera kepalae. Tekanan darah tinggi

2. Gejala Klinis Pada penyakit Alzheimer ini gejala klinis biasanya dimulai dengan :

a. Kehilangan daya ingat perlahan-lahanb.Kesulitan dalam mengikuti perintah dan melakukan kegiatan sehari-

haric. Gangguan penilaian, penalaran, konsentrasi dan orientasid.Kebingungan dan kegelisahane. Perubahan kepribadianf. Kehilangan kemampuan untuk mengurus diri

Gangguan-gangguan tersebut akan muncul dalam perilaku pasien sehari-hari. Sikap pasien yang apatis, malas, sedikit bicara, sedih, depresi, uring-uringan dapat menjadi tanda demensia.

Gangguan perilaku dan psikologis pada demensia Alzheimer dapat muncul setiap saat dalam perjalanan penyakit dan dipengaruhi oleh sikap lingkungan terhadap pasien. Gangguan perilaku yang timbul pada penderita Alzheimer adalah sebagai berikut :

a. Delusib.Halusinasic. Depresid.Ansietase. Amarahf. Gangguan tidurg.Deviasi perilaku seksualh.Sundowningi. Wanderingj. Kekerasan

Rangkaian kesatuan gangguan memori fisiologis sampai patologis

Kepaniteran Klinik Gerontologi MedikFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, CibuburPeriode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 457

Page 6: DEMENSIA DAN PENGOBATANNYA · Web viewDemensia adalah suatu sindrom penurunan kemampuan intelektual progresif yang menyebabkan deteriorasi kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan

Demensia dan Pengobatannya Ni Luh Oka Puriayuni, S. Ked (406071013)

1. Forgetfulness Forgetfulness atau mudah lupa adalah suatu proses yang terjadi secara wajar pada usia lanjut. Biasa terjadi pada usia diatas 50 tahun, hanya terdapat keluhan gangguan memori tetapi dapat dibantu dengan mengingatnya kembali dengan isyarat atau kode. Dalam hal ini belum dapat dikatakan demensia. Tingkat kecerdasannya rata-rata atau bahkan lebih.

2. MCI Mild Cognitive Impairment adalah gangguan kognitif ringan dimana gangguan memori diperjelas oleh pengamat. Fungsi kognitif umumnya normal. Sudah mulai terdapat penurunan fungsi memori sesuai dengan usia dan pendidikan. Pada tahap ini belum dapat dikatakan demensia.

a. Demensia Kortikal dan Subkortikal Gejala klinik demensia kortikal tergantung kepada apakah proses patologisnya terutama mengenai neuron-neuron kortikal atau ganglia basal dan thalamus dan bagian atas dari batang otak. Demensia kortikal, seperti yang dijumpai pada penyakit Alzheimer dan Pick, ditandai dengan defisit memori yang dini, dan biasanya penderita menunjukkan gejala defisit visuospatial, afasia, apraksia dan agnosia. Pada demensia subkortikal, seperti yang dijumpai pada penyakit progressive supranuclear palsy, hidrosefalus komunikans, dan sindrom Parkinson, didapat gejala proses berfikir yang lamban. Pertanyaan yang diajukan dijawab lamban, membutuhkan waktu yang lama, walaupun jawabannya benar. Disamping proses berfikir yang lamban ini didapatkan pelupa dan gangguan kemampuan memanipulasi pengetahuan yang diperoleh. Juga ditemukan gejala gangguan sistem ekstrapiramidal misalnya tremor, diskinesia.

b. Demensia Vaskular Demensia vaskular adalah sindrom demensia yang disebabkan oleh disfungsi otak yang diakibatkan oleh penyakit serebrovaskular. Ini merupakan penyebab demensia kedua paling sering setelah penyakit Alzheimer. Demensia vaskular seringkali diidentikkan dengan demensia multi infrak, karena pada sebagian penyakit serebrovaskular yang mengakibatkan demensia terdapat lesi infark yang multipel. Demensia vaskular ditandai oleh deteriorasi bertahap – kejut, dengan melibatkan sebagian dari fungsi intelektual. Progresi dari demensia vaskular tidak gradual lambat laun, melainkan mendadak dan melibatkan sebagian lapangan intelektual. Didapat pula tanda adanya penyakit vaskular, misalnya hipertensi, bising di arteri karotis, abnormalitas pada funduskopi, jantung membesar. Faktor resiko demensia vaskular adalah : hipertensi, penyakit jantung koroner, infrak miokard, gagal jantung, fibrilasi atrial, EKG yang abnormal, bising di arteri karotis, diabetes mellitus, polisitemia, hiperlipidemia, merokok, obesitas, hiperurisemia, kurang olahraga.

Kepaniteran Klinik Gerontologi MedikFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, CibuburPeriode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 458

Page 7: DEMENSIA DAN PENGOBATANNYA · Web viewDemensia adalah suatu sindrom penurunan kemampuan intelektual progresif yang menyebabkan deteriorasi kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan

Demensia dan Pengobatannya Ni Luh Oka Puriayuni, S. Ked (406071013)

I. Demensia Oleh Penyebab Lain Pada lanjut usia, sekitar 80% penyakit yang banyak diderita adalah penyakit Alzheimer, demensia vaskuler atau gangguan pada kedua penyakit ini. Sekitar 20% disebabkan oleh beragam penyakit. Penyakit yang beragam ini harus dideteksi dini, karena bila terlambat dilakukan pengobatan dapat menimbulkan cacat yang menetap. Tiap penyakit yang melibatkan otak dapat mengakibatkan demensia.Penyakit yang beragam itu antara lain :

i. InfeksiEnsefalitis oleh virus (misalnya Herpes Simpleks), bakteri (misalnya Pneumokokus, Tuberkulosis), parasit, fungus, abses otak, dan neurosifilis.

ii. Gangguan metabolikContohnya : Diabetes Mellitus, Hipoglikemi, Hiperlipidemi, gangguan ginjal, gangguan hepar, gangguan tiroid, gangguan elektrolit (natrium, kalsium, magnesium).

iii. Lesi desak ruangContohnya : Hipotema Subdural akut atau kronik, tumor di otak, Metastase Neoplasma.

iv. Penyakit autoimunContohnya : Lupus eritematosus disseminate, Vaskulitis.

v. Zat toksikContohnya : keracunan logam (timbal, air raksa, arsen, mangan), keracunan bahan organik (pelarut dan insektisida tertentu).

vi. Gangguan nutrisiContohnya : kekurangan Vit B1, B6, B12, kekurangan asam folat.

vii. Obat-obatanContohnya : obat sedative, obat penenang, antikolinergik, antikonvulsan, antidepresan, antihipertensi, antiaritmia.

J. Diagnosa Penyakit demensia pada praktek sehari-hari di klinik jarang ditemukan atau tidak terdeteksi, hal ini disebabkan oleh karena :

i. Pasien kurang menaruh perhatian pada gejala yang timbul.ii. Pandangan keluarga yang menganggap hal ini biasa terjadi pada demensia.

iii. Pasien sendiri menyangkal.

K. Kriteria Diagnosa Kriteria diagnosa untuk pasien demensia adalah :

1. Kemampuan intelektual menurun sedemikian rupa, sehingga mengganggu pekerjaan dan lingkungannya.

2. Defisit neurologis selalu melibatkan memori; biasanya didapatkan gangguan berfikir abstrak, menganalisa masalah, pertimbangan terganggu, afasia, apraksia, agnosia, kesulitan konstruksional dan perubahan kepribadian.

3. Sadar (compos mentis).

II. PEMERIKSAAN DEMENSIAA. Langkah-Langkah Pemeriksaan Demensia :

a. Riwayat medik umum

Kepaniteran Klinik Gerontologi MedikFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, CibuburPeriode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 459

Page 8: DEMENSIA DAN PENGOBATANNYA · Web viewDemensia adalah suatu sindrom penurunan kemampuan intelektual progresif yang menyebabkan deteriorasi kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan

Demensia dan Pengobatannya Ni Luh Oka Puriayuni, S. Ked (406071013)

b.Riwayat neurologi umumc. Riwayat neurobehaviorald.Riwayat psikiatrike. Riwayat keracunan, nutrisi, obat-obatanf. Riwayat keluargag.Pemeriksaan obyektifh.Pemeriksaan fisik umumi. Pemeriksaan neuropsikologis

B. Pemeriksaan neurologisC. Pemeriksaan aktivitas fungsionalD. Pemeriksaan psikiatri

Pemeriksaan status mental mini (MMSE) dan Clock Drawing Test (CDT) dapat dilhat pada bab pemeriksaan gerontologi medik dan evaluasi klinis.

Pemeriksaan Penunjang1. Pemeriksaan laboratorium rutin Pemeriksaan laboratorium hanya dilakukan begitu diagnosa klinis demensia ditegakkan untuk membantu pencarian etiologi demensia, khususnya pada demensia yang reversible. Laboratorium rutin yang dikerjakan berupa :

a. Pemeriksaan darah lengkap untuk mendeteksi kelainan sistem dan blood dicrasia.

b. Urinalisa untuk infeksi saluran kemih dan diabetes.c. Elektrolit serum untuk mendeteksi gangguan elektrolit/metabolik.d. Kalsium darah untuk mendeteksi hiperkalsemi, hipokalsemi.e. BUN untuk mendeteksi uremia.f. Fungsi hati untuk mendeteksi ensefalopati hepatik.g. Hormon tiroid untuk mendeteksi hipotirodism/hipertirodism.h. Kadar asam folat dan Vit B12 serum untuk mendeteksi defisiensi besi.

2. Diagnostik pencitraan (imaging) CT-Scan / MRI sangat membantu dan harus dilakukan bila perjalanan klinis demensia atipikal, onset demensia dibawah 60 tahun, ada kecurigaan meningitis, hidrosefalus, riwayat tumor/kanker, riwayat pemakaian obat antikoagulan, stroke, lesi fokal, atau curiga hematon (trauma kapatis) sebagai penyebab demensia.

Diagnosa Banding1. Delirium Delirium adalah keadaan akut dan serius, dapat mengancam jiwa, dapat disebabkan oleh berbagai penyakit, gangguan metabolik dan reaksi obat. Gambaran klinis berupa kesulitan dalam mempertahankan atensi terhadap rangsangan luar, penurunan kesadaran, gangguan persepsi (halusinasi, ilusi), gangguan pola tidur, disorientasi (waktu, tempat, orang), dan gangguan memori (new learning ability) yang terjadi dalam waktu yang singkat (beberapa jam sampai beberapa hari) dan berfluktuasi dalam kurva harian.

Perbedaan klinis delirium dan demensiaDelirium Demensia

Onset akut dengan waktu yang diketahui Onset tidak jelas dengan waktu tidak diketahui

Kepaniteran Klinik Gerontologi MedikFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, CibuburPeriode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 460

Page 9: DEMENSIA DAN PENGOBATANNYA · Web viewDemensia adalah suatu sindrom penurunan kemampuan intelektual progresif yang menyebabkan deteriorasi kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan

Demensia dan Pengobatannya Ni Luh Oka Puriayuni, S. Ked (406071013)

Perjalanan klinis akut Perjalanan klinis perlahanBiasanya reversible Biasanya irreversibleDisorientasi terjadi pada fase awal penyakit Disorientasi terjadi pada fase lanjut

Fluktuasi dari jam ke jam Fluktuasi ringan dari hari ke hariPerubahan fisiologis yang nyata Perubahan fisiologis tidak terlalu nyataTingkat kesadaran yang berfluktuasi Kesadaran berkabut tahap akhirRentang waktu atensi pendek Rentang waktu atensi normal

2. Pseudodemensia Depresi dapat mempengaruhi status kognisi penyandang, oleh sebab itu sebelum mencari etiologi demensia, perlu dipastikan apakah penyandang mengalami demensia atau pseudodemensia karena depresi.

Perbedaan klinis pseudodemensia karena depresi dengan demensia

Pseudodemensia Demensia

Onset akut Onset perlahan

Pandangan tentang diri sendiri : jelek Pandangan tentang diri sendiri : normal

Keluhan terkait : ansietas, insomnia, anoreksia Keluhan terkait : jarang, kadang insomnia

Durasi bervariasi, dapat berhenti spontan atau setelah terapi Durasi dalam bulanan sampai tahunan

Alasan konsultasi : rujukan diri sendiri, cemas adanya demensia

Alasan konsultasi : keluarga yang merasakan perubahan memori, kepribadian, dan tingkah laku

Ada riwayat psikiatri atau masalah keluarga /pribadi.

Seringkali ada riwayat keluarga dengan demensia

III. PENATALAKSANAAN DEMENSIAPenatalaksanaan pada pasien demensia terdiri dari :

1.Preventif2.Simptomatik

Simptomatik diberikan pada pasien dengan gangguan :a. Agitasib.Anxietasc. Sleep disorderd.Psikotik

3.KausalAda beberapa cara yaitu :

a. Farmakoterapib.Non-farmakoterapic. Care giving

Kepaniteran Klinik Gerontologi MedikFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, CibuburPeriode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 461

Page 10: DEMENSIA DAN PENGOBATANNYA · Web viewDemensia adalah suatu sindrom penurunan kemampuan intelektual progresif yang menyebabkan deteriorasi kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan

Demensia dan Pengobatannya Ni Luh Oka Puriayuni, S. Ked (406071013)

Pendekatan farmakologis dan non-farmakologis pada demensia bertujuan untuk :1.Mempertahankan kualitas hidup.2.Memanfaatkan kemampuan yang masih ada semaksimal mungkin.3.Berupaya memperlambat perburukan.4.Membantu keluarga yang merawat, memberikan informasi yang

tepat.5.Menghindari tindakan-tindakan farmakologis dan non farmakologis

yang tidak perlu, yang tidak terbukti manfaatnya dan yang mahal biayanya.

6.Menghadapai keadaan penyakit secara realistis.

a. FarmakoterapiPengobatan diberikan dengan tujuan untuk menghentikan progresifitas penyakit

dan mempertahankan kualitas hidup pasien dengan beberapa pengobatan, diantaranya

Diagnosa Obat Dosis Keterangan

Alzheimer’s disease

Denopezil (Aricept)

Tacrine (Cognex)

Ibuprofen (Mortin)

Conjugated Estrogens

Vitamin E

5- 10 mg/hr

10 mg 4x/hr, dinaikkan selama 6 minggu, dengan interval 40 mg 4x/hr

400 mg 2-3x/hr

0,625 mg/hr

800-2.000 IU/hr

Efektifitas sama dengan Tacrine, dengan efek samping yang sedikit, peningkatan enzim hati jarang. Sakit pada abdomen bisa timbul.

Peningkatan enzim hati umumnya (sgot, sgpt). Prx.ALT (sgpt) setiap 2 minggu selama titrasi dosis.

Toxisitas GI-Tract atau ginjal.

Pada wanita tambahkan progesterone siklik, untuk pasien dengan uterus intake

Efek antioksidan ringan.

Vascular demensia

Obat-obat antihipertensi

Aspirin salut enteric

Vitamin E

Menjaga Systolic dibawah 150-160 mmhg

80-325 mg/hr

800-2.000 IU/hr

Tekanan darah dibawah 85-90 mmhg. Mungkin memperburuk kognitif.

Berikan walpitin bila terjadi atrial fibrilasi.

Antioksidan ringan.

b. Non Farmakologis1. Program harian penderita :

a. Kegiatan harian teratur dan sistematis, yang meliputi latihan fisik yang dapat memacu aktivitas fisik dan otak yang baik (brain exercise).

Kepaniteran Klinik Gerontologi MedikFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, CibuburPeriode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 462

Page 11: DEMENSIA DAN PENGOBATANNYA · Web viewDemensia adalah suatu sindrom penurunan kemampuan intelektual progresif yang menyebabkan deteriorasi kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan

Demensia dan Pengobatannya Ni Luh Oka Puriayuni, S. Ked (406071013)

b. Asupan gizi yang seimbang, cukup sehat, mengandung antioksidan, mudah dicerna dan penyajian yang menarik dan praktis.

c. Mencegah dan mengatur faktor resiko yang dapat memberatkan penyakit, misalnya : hipertensi, merokok, dan diabetes.

d. Melaksanakan hobi dan aktivitas sosial sesuai dengan kemampuannya.

e. Mencegah stress psikis.f. Tingkatkan aktivitas di siang hari, tempatkan di

ruang yang mandapatkan cahaya yang cukup.2. Orientasi realitas

a. Diingatkan akan waktu dan tempat.b. Beri tanda khusus untuk tempat tertentu, misalnya kamar mandi.c. Pemberian stimulasi melalui latihan atau permainan, misalnya permainan

monopoli, kartu, scrable.d. Buatlah lingkungan yang familiar, aman dan tenang.

3. Modifikasi perilakua. Memperlihatkan perilaku penderita dan faktor pencetusnya.b. Gangguan perilaku yang sering dijumpai adalah depresi, agitasi, agresivitas,

wandering, dan disinhibisi seksual.c. Memberikan informasi kepada keluarga mengenai penyakit penderita dan cara

pengasuhan yang benar.

Penanganan Gangguan Perilaku Gangguan perilaku yang sering ditemukan berupa depresi, agitasi, halusinasi/delusi, ansietas, perilaku kekerasan, kesulitan tidur, dan wandering (kekhawatiran).

Gangguan Perilaku Non Farmakologis Farmakologis

Depresi

Mendorong untuk melakukan aktivitas.Menghindari tugas yang kompleks.Bersosialisasi.

Gol. Selective Serotonine Reuptake (SSRI)Gol. Mono Amin Oxide Inhibitor (MAO)Gol. Antidepresan AtipikalGol. Trisiklik

Ansietas/Agitasi

Lingkungan yang ramah, tenang dan stabil.Tanggapi pasien dengan sabar dan penuh kasih sayang.Hindari minuman berkafein

Gol. BenzodiazepinNeuroleptik

Kepaniteran Klinik Gerontologi MedikFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, CibuburPeriode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 463

Page 12: DEMENSIA DAN PENGOBATANNYA · Web viewDemensia adalah suatu sindrom penurunan kemampuan intelektual progresif yang menyebabkan deteriorasi kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan

Demensia dan Pengobatannya Ni Luh Oka Puriayuni, S. Ked (406071013)

Halusinasi/ Delusi dan

Agitasi

Hindari konfrontasiBersikap tenang dan jangan terburu-buru

HaloperidolThioridazineNeuroleptikClozapinOlanzapineQuetiapineAntikonvulsanAntidepresan

Amarah dan Kekerasan

Bersikap tenangHilangkan faktor resiko _

Kesulitan tidur

Biarkan pasien aktif pada siang hari dengan berolahraga.Hindari tidur siang bila memungkinkan.Kurangi minum menjelang tidur.Pertahankan jadwal tidur yang tepat.

_

Deviasi Perilaku

Jangan bereaksi berlebihan.Gantilah tipe pakaian.Alihkan perhatian pasien jika ingin menanggalkan tidak pada tempatnya.Konsultasikan ke dokter, konselor, dan anggota keluarga lainnya.

_

Wandering

Lindungi dan sediakan pilihan untuk penyaluran energi.Kalung identitas atau berbentuk identitas dikenakan pada pasien.Detektor gerak atau suara didalam rumah.

_

Tabel no. 2Prinsip Utama Penatalaksanaan Penderita Demensia

Optimalkan fungsi dari penderita :a. Obati penyakit yang paling mendasarinya (hipertensi, penyakit Parkinson).b. Hindari pemakaian obat yang memberikan efek samping pada SSP.c. Ases keadaan lingkungan, kalau perlu buat perubahan.d. Upayakan aktivitas mental dan fisik.e. Hindari situasi yang menekan kemampuan mental, gunakan alat bantu memori yang

mungkin diperlukan.f. Persiapkan penderita bila akan pindah tempat.

Kepaniteran Klinik Gerontologi MedikFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, CibuburPeriode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 464

Page 13: DEMENSIA DAN PENGOBATANNYA · Web viewDemensia adalah suatu sindrom penurunan kemampuan intelektual progresif yang menyebabkan deteriorasi kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan

Demensia dan Pengobatannya Ni Luh Oka Puriayuni, S. Ked (406071013)

Kenali dan obati komplikasi :a. Mengembara dan berbagai perilaku merusak.b. Gangguan perilaku lain.c. Depresi.d. Agitasi atau agresivitas.e. Inkontinensia.

Upayakan perumatan berkesinambungan :a. Re-ases keadaan kognitif dan fisik.b. Pengobatan gangguan medik.

Upayakan informasi medis bagi penderita dan keluarga :a. Berbagai hal tentang penyakitnya.b. Kemungkinan gangguan/kelainan yang mungkin terjadi.c. Prognosis

Upayakan informasi pelayanan sosial yang ada pada penderita dan keluarganya :a. Berbagai pelayanan kesehatan masyarakat.b. Nasehat hukum dan atau keuangan.

Upayakan nasehat keluarga, untuk :a. Pengenalan dan cara mengatasi konflik dalam keluarga.b. Penanganan rasa marah dan rasa bersalah.c. Pengambilan keputusan untuk perumatan respite atau diinsitusi.d. Kepentingan-kepentingan hukum/masalah etik

Sumber : Kane RL et al, 1994

IV. KESIMPULAN Demensia merupakan kumpulan gejala yang ditandai dengan adanya penurunan kemampuan intelektual. Orang demensia tidak dapat memelihara dirinya sendiri, tidak mandiri, tidak mengenal lagi lingkungannya. Dari sejumlah penyebab demensia, demensia akibat penyakit Alzheimer adalah yang terbanyak yaitu sebanyak 60%. Demensia Alzheimer berjalan secara kronik dan progresif dan berlangsung cukup lama. Gangguan memori merupakan gejala yang sering ditemukan pada penderita demensia. Perlu adanya observasi yang terus menerus pada warga lanjut usia dalam upaya pendeteksian dini gejala demensia. Dalam menegakkan diagnosis, ada beberapa tes yang dapat membantu, misalnya Mini Mental State Examination, Clock Drawing Test. Selain tes tersebut, kita juga dapat melakuan beberapa pemeriksaan penunjang, misalnya pemeriksaan laboratorium rutin dan diagnostik pencitraan (imaging). Penderita demensia diusahakan dapat berfungsi seoptimal mungkin. Hal ini dapat dicapai dengan memberikan bimbingan, latihan, serta mengubah lingkungan tempatnya agar penderita lebih mudah melakukan segala kegiatannya. Penanganan penderita dengan demensia terdiri dari penanganan farmakologis yang dikombinasikan dengan penanganan non farmakologis.

Kepaniteran Klinik Gerontologi MedikFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, CibuburPeriode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 465

Page 14: DEMENSIA DAN PENGOBATANNYA · Web viewDemensia adalah suatu sindrom penurunan kemampuan intelektual progresif yang menyebabkan deteriorasi kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan

Demensia dan Pengobatannya Ni Luh Oka Puriayuni, S. Ked (406071013)

DAFTAR PUSTAKA

Konsensus Nasional Pengenalan dan Penatalaksanaan Demensia Alzheimer dan Demensia Lainnya. Edisi 1, Demensia Alzheimer. Asosiasi Alzheimer Indonesia. Jakarta : 2003.

Hazzard, William R, et. Al. Principle of Geriatric Medicine and Gerontology. Second edition. McGraw Hill Inc. USA, 1990.

Setiabudhi, Tony. Makalah aspek Psiko-Sosial Demensia.

Setiabudhi, Tony. Kuliah Demensia di FK UNTAR Jakarta, 2004.

Sidiarto Kusumoputro, Lily D. Sidiarto. Mengenal Awal Pikun Alzheimer. Asosiasi Alzheimer Indonesia. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta, 2004.

Sidiarto Kusumoputro, Lily D. Sidiarto. Pengenalan Dini dan Penanganan Gangguan Kognitif Ringan dan Stadium Awal Demensia Alzheimer. Asosiasi Alzheimer Indonesia. Jakarta, 2002.

Sidiarto Kusumoputro, Lily D. Sidiarto. Memori Anda Setelah Usia 50. Asosiasi Alzheimer Indonesia. Jakarta, 2003.

Kepaniteran Klinik Gerontologi MedikFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, CibuburPeriode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 466

Page 15: DEMENSIA DAN PENGOBATANNYA · Web viewDemensia adalah suatu sindrom penurunan kemampuan intelektual progresif yang menyebabkan deteriorasi kognisi dan fungsional, sehingga mengakibatkan

Demensia dan Pengobatannya Ni Luh Oka Puriayuni, S. Ked (406071013)

Sidiarto Kusumoputro, Lily D. Sidiarto. Pengenalan Dini dan Penanganan Gangguan Kognitif Ringan dan Stadium Awal Demensia Alzheimer. Asosiasi Alzheimer Indonesia. Jakarta, 2003.

Maslim. Dr.Rusdi. (2000). Buku saku Diagnosis Gangguan Jiwa: PPDGJ-III, Jakarta.

http://www.Alzheimer’s Disease And Dementia = New Treatments, January 22, 2005.htm

http://www.emedicine – Multiple Infark Article by Giovanni d’Avossa, MD.htm

Kepaniteran Klinik Gerontologi MedikFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraSasana Tresna Werdha Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan, CibuburPeriode 06 April 2009 – 09 Mei 2009 467