demam

4
Demam, Hiperpireksia dan Hipertermia Demam terjadi ketika produksi panas tubuh lebih banyak dihasilkan dari pada peroses pengeluaran panas tubuh. Sehingga suhu tubuh meningkat di atas normal (suhu tubuh normal 37,4 C). Ada dua istilah yang merujuk ke istilah demam atau peningkatan suhu tubuh yaitu hiperpireksia dan hipertermia tetapi keduanya berbeda dan memerlukan penanganan yang berbeda pula dalam mengatasi demam. Demam disebut hiperpireksia jika kondisi demam disertai dengan peningkatan nilai pengaturan suhu (set-point) di otak (hipotalamus). Sedangkan demam disebut hipertermia jika suhu tubuh meningkat tanpa disertai peningkatan pengaturan suhu (Set-Point) di otak hipotalamus. Penyebab demam disebut pirogen dan bisa berasal dari dalam tubuh (endogen) dan luar tubuh (eksogen). Demam yang disertai peningkatan set-point (hiperpireksia) biasanya disebabkan oleh infeksi mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan virus (Pirogen Eksogen) misalnya penyakit tifus, malaria, demam berdarah, cikungunya, gondok, cacar, dll. dan bisa juga diakibatkan dari dalam tubuh (Pirogen Endogen) seperti reaksi peradang akibat luka besar atau luka operasi. Sedangkan demam yang tidak disertai peningkatan set-point (hipertermia) disebabkan oleh gangguan hormon, gangguan metabolisme, penggunaan obat-obatan atau peningkatan suhu lingkungan sekitar. contoh penyakitnya hipertiroid akibat

Upload: agoenk-setiaone

Post on 15-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Demam

TRANSCRIPT

Demam, Hiperpireksia dan Hipertermia Demam terjadi ketika produksi panas tubuh lebih banyak dihasilkan dari pada peroses pengeluaran panas tubuh. Sehingga suhu tubuh meningkat di atas normal (suhu tubuh normal 37,4 C). Ada dua istilah yang merujuk ke istilah demam atau peningkatan suhu tubuh yaitu hiperpireksia dan hipertermia tetapi keduanya berbeda dan memerlukan penanganan yang berbeda pula dalam mengatasi demam. Demam disebut hiperpireksia jika kondisi demam disertai dengan peningkatan nilai pengaturan suhu (set-point) di otak (hipotalamus). Sedangkan demam disebut hipertermia jika suhu tubuh meningkat tanpa disertai peningkatan pengaturan suhu (Set-Point) di otak hipotalamus. Penyebab demam disebut pirogen dan bisa berasal dari dalam tubuh (endogen) dan luar tubuh (eksogen). Demam yang disertai peningkatan set-point (hiperpireksia) biasanya disebabkan oleh infeksi mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan virus (Pirogen Eksogen) misalnya penyakit tifus, malaria, demam berdarah, cikungunya, gondok, cacar, dll. dan bisa juga diakibatkan dari dalam tubuh (Pirogen Endogen) seperti reaksi peradang akibat luka besar atau luka operasi. Sedangkan demam yang tidak disertai peningkatan set-point (hipertermia) disebabkan oleh gangguan hormon, gangguan metabolisme, penggunaan obat-obatan atau peningkatan suhu lingkungan sekitar. contoh penyakitnya hipertiroid akibat kelebihan poroduksi hormon tiroid menyebabkan metabolisme tubuh meningkat dan menghasilkan jumlah panas tubuh berlebihan dan terjadi demam, penggunaan obat-obatan seperti aspirin, dll.Perawatan Demam :a. Batasi aktifitas penderita yang demam tujuannya untuk menghemat energi dan menurunkan kebutuhan oksigen. Karena pada saat demam metabolisme tubuh meningkat meskipun penderita tidak beraktifitas pasti akan terasa capai sekali karena energi banyak digunakan. anjurkan penderita banayk istirahat

b. Cegah dehidrasi (kekurangan Cairan) dengan memberikan banyak minum, berikan minuman kesukaan seperti sari buah, minuman ion, juz, teh manis, air susu, air limun, dll.

c. Ganti baju yang basah akibat keringat, gunakan baju tipis dan menyerap keringat ketika demam dan bila klien menggigil atau merasa kedinginan selimuti klien tetapi bila menggigil telah hilang gunakan kembali baju tipis dan lepas selimut. Tujuan dari penggunaan baju tipis adalah agar kulit terpapar oleh udara, karena udara dapat memindahkan panas. selain itu kulit yang terbuka dapat memindahkan panas melalui radiasi sehingga membantu memberi rasa nayaman saat demam.

d.Berikan kompres dengan air biasa selama 5 menit di bagian dahi, leher, ketiak, selangkangan dan dibawah lutut. lakukan berulang bila suhu kembali panas (kain kompres jangan dibiarkan saja sepanjang waktu menempel dibagian tubuh penderita).Pemberian kompres bukan bertujuan menurunkan suhu tetapi memberi kenyamanan saat penderita demam. Bila penderita merasa kedinginan atau menggigil hentikan segera kompres. Menggigil itu merupakan kondisi yang tidak menyenangkan dan sangat tidak nyaman, sehingga sebisa mungkin jaga agar tidak menggigil. Jangan gunakan air es untuk mengkompres karena di khwatirkan klien merasa kedinginan dan akhirnya menggingil dan jangan gunakan alkohol untuk mengkompres karena mudah menguap dan bersifat racun bila terhirup.

e. Atur suhu ruangan lebih dingin, tujuannnya agar panas berpindah ke ruangan. misalnya membuka jendela, menyalakan kipas angin. Karena panas bisa berpindah leawat udara dan berpindah ke lingkungan yang lebih dingin

f. Untuk anak kecil bisa lakukan aktifitas bermain di tempat tidur seperti mewarnai, menonton TV, bercerita atau tidur ditemani orang tua.

g. berikan minuman atau makanan dingin seperti es-krim, buah-buahan dingin, dll untuk memberikan rasa nyaman.h. Berikan paracetamol atau antipireksia lain jikademam diketahui adalah hiperpireksia.

Sumber : Hockenberry and Wilson. 2007. Wongs Nursing Care of Infants and Childern eight edition. Canada: Mosby Elsevier