definisi karsinoma mammae
DESCRIPTION
tesTRANSCRIPT
-
1. Definisi karsinoma mammae
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian danmekanisme
normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.
Selain itu, kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit
neoplasma yang ganas yang berasal dari parenkim. Kanker payudara adalah sekelompok sel
tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini
menjadi bentuk bejolan di payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol,
sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa
terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain itu sel-
sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit.
2. Epidemiologi karsinoma mammae
Di seluruh dunia, kanker payudara adalah kanker paling umum pada wanitasetelah kanker
kulit yang mewakili 16% dari semua kanker wanita. Angka ini lebih daridua kali lipat dari
kanker kolorektal dan kanker leher rahim dan sekitar tiga kali lipat darikanker paru-paru.
Kematian di seluruh dunia adalah 25% lebih besar dari kanker paru- paru pada wanita.
Insiden kanker payudara sangat bervariasi di seluruh dunia, yang lebihrendah di negara-
negara berkembang dan terbesar di negara-negara yang lebih maju.
3. Etiologi karsinoma mammae
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor risiko yang menyebabkanseorang
wanita menjadi lebih mungkin menderita kanker payudara.
Faktor Risiko
1. UsiaSekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Risiko
terbesar ditemukan pada wanita berusia diatas 75 tahun.
2. Pernah menderita kanker payudaraSetelah payudara yang terkena diangkat, maka risiko
terjadinya kanker pada payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5-1%/tahun.
3. Riwayat keluarga yang menderita kanker payudaraWanita yang ibu, saudara perempuan
atau anaknya menderita kanker, memilikirisiko 3 kali lebih besar untuk menderita kanker
payudara.
4. Faktor genetik dan hormonal
5. Pernah menderita penyakit payudara non-kanker
6. Menarke (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause setelah usia 55tahun,
kehamilan pertama setelah usia 30 tahun atau belum pernah hamil .
-
7. Pemakaian pil kb atau terapi sulih estrogen
8. Obesitas pasca menopause
9. Pemakaian alkohol10 Pemakaian alkohol lebih dari 1-2 gelas/hari bisa meningkatkan risiko
terjadinyakanker payudara.
11. Bahan kimiaBeberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan kimia yang
menyerupaiestrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri lainnya)
mungkinmeningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.
12. DES (dietilstilbestrol)Wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah keguguran
memiliki risikotinggi menderita kanker payudara.
1 3 P e n y i n a r a n
Keterangan:
TX : Lokasi tumor ganas tidak dapat dinilaiTis : Tumor in situ (pre invasive carcinoma)T1 :
Tumor diameter 2 cmT2 : Tumor diameter lebih besar dari 2 cm tapi kurang dari 5 cmT3 :
Tumor diameter > 5 cmT4 : Tumor ukuran apapun invasi ke daerah sekitar (otot, kulit) Nx :
Penyebaran pada KGB tidak dapat dinilai N0 : KGB tidak terlibat N1 : Metastasis KGB
ipsilateral aksila dapat digerakkan N2 : Metastasis KGB ipsilateral terfiksasi dengan jaringan
sekitar N3 : Metastasis KGB ipsilatral KGB mammae atau ipsilateral KGB
supraklavikuler Mx : Metastasis tidak dapat dinilaiM0 : Tidak ada metastasisM1 : Metastasis
pada organ - organ lainnya
S tadium I : tumor kurang dar i 2 cm, t idak ada l imfonodus te rkena ( LN)
a tau penyebaran luas.
S t a d i u m I I a : t u m o r k u r a n g d a r i 5 c m , t a n p a k e t e r l i b a t a n
L N , t i d a k a d a penyebaran jauh. Tumor kurang dari 2 cm dengan keterlibatan LN
Stadium IIb : tumor kurang dari 5 cm, dengan keterlibatan LN. Tumor lebih besar dari 5 cm
tanpa keterlibatan LN
Stadium IIIa : tumor lebih besar dari 5 cm, dengan keterlibatan LN. semua tumor dengan LN
terkena, tidak ada penyebaran jauh
-
Stadium IIIb : semua tumor dengan penyebaran langsung ke dinding dada
ataukulit semua tumor dengan edema pada tangan atau keterlibatan LN supraklavikular.
Stadium IV : semua tumor dengan metastasis jauh.
1.5. Patogenesis karsinoma mammae
Tumor atau neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan ciri-ciri proliferasisel
yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti pengaruh struktur
jaringansekitarnya.Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang menunjukkan
proliferasiyang tidak terkendali yang mengganggu fungsi jaringan normal dengan
menginfiltrasidan memasukinya dengan cara menyebarkan anak sebar ke organ -
organ yang jauh. Didalam sel tersebut terjadi perubahan secara biokimia terutama
dalam intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel di mana telah terjadi
transformasi maligna dan berubah menjadi sekelompok sel-sel ganas di antar sel-sel
normal.Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi
padasistem duktal. Mula mula terjadi hiperplasia sel sel dengan
perkembangan sel selatipik. Sel sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma insitu dan
menginvasi stroma.Carsinoma membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal
sampaimenjadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba ( kira kira berdiameter 1 cm).
Padaukuran itu kira kira seperempat dari carsinoma mammae telah
bermetastasis.Cars inoma mammae bermetas t as i s dengan pen yebaran
langsung ke j a r ingan sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah.Pada
keluarga dengan riwayat kanker payudara yang kuat, banyak perempuan memil ik i
mutas i da lam gen kanker payudara , yang d i sebut BRCA -1 (d i
kromosom17q21.3). Pola keturunan adalah dominan autosomal dan dapat diturunkan
melalui garismaternal maupun paternal. Sindrom kanker payudara familial lainnya
berkaitan dengangen pada kromosom 13, yang disebut BRCA-2 (di kromosom
13q12-13). Kedua gen inidiperkirakan berperan penting dalam perbaikan DNA.
Keduanya bekerja sebagai gen penekan tumor , ka rena kanker munc ul j ika
kedua a l e l inakt i f a tau cacat pe r tamadisebabkan o leh mutas i se l
germinat ivum dan kedua o leh se l somat ik be r ikutn ya . Kanker payudara
dibagi menjadi kanker yang belum menembus membran basal (noninvasif) dan kanker
yang sudah menembus membran basal (invasif).
-
Metastasi ke kelenjar getah bening sentral. Kelenjar getah bening sentralini merupakan
kelenjar getah bening yang tersering terkena metastasis. Menurut beberapa penyelidikan
hampir 90% metastasis ke kelenjar aksila adalah kekelenjar getah bening sentral.
Metastasis ke kelenjar getah bening interpektoral.
Metastasis ke kelenjar getah bening subklavicula.
Metastasis ke kelenjar getah bening mammaria eksterna. Metastasis iniadalah paling jarang
terjadi dibanding dengan kelenjar-kelenjar getah beningaksila lainnya.
Metastasis ke kelenjar getah bening aksila kontralateral. Jalan metastaseke kelenjar getah
bening kontralateral sampai saat ini masih belum jelas. Bilametastase tersebut melalui saluran
limfe kulit, sebelum sampai ke aksila akanmengenai payudara kontralateral terlebih dahulu.
Padahal pernah ditemukankasus dengan metastasis ke kelenjar getah bening aksila
kontralateral tanpametastasis ke payudara kontralateral. Diduga jalan metastasis tersebut
melaluideep lymphatic fascial plexus di bawah payudara kontralateral melalui
kolaterallimfatik.
Metastasis ke kelenjar getah bening supraklavicula. Bila metastasiskarsinoma mammae telah
sampai ke kelnjar getah bening subklavicula, ini berarti bahw metastasis tinggal 3-4 cm dari
grand central limfatik terminus yangterletak dekat pertemuan v. Subklavicula dan v. Jugularis
interna. Bila sentinelnodes yang terletak di sekitar grand central limfatik terminus telah
terkenametastasis, dapat terjadi stasis aliran limfe. Sehingga bisa terjadi aliranmembalik,
menuju ke kelenjar getah bening supraklavicula dan terjadi metastasiske kelenjar tersebut.
Penyebaran ini disebut sebagai penyebaran tidak langsung.Dapat pula terjadi penyebaran ke
kelanjar supraklavicula secara langsung darikelenjar subklavicula tanpa melalui sentinel
nodes.
Metastasis ke kelenjar getah bening mammaria interna ternyata lebihsering dari yang diduga.
Biasanya terjadi pada karsinoma mamma di sentral dankuadran medial. Dan biasanya terjadi
setelah metastasis ke aksila.
-
Metastasis ke hepar. Selain melalui sistem vena, ternyata dapat terjadimetastasis karsinoma
mammae ke hepar melalui sistem limfe. Keadaan ini terjadi bila tumor primer terletak di tepi
medial bagian bawah payudara. Metastasismelalui sistem limfe yang jalan bersama-sama
vasa epigastrika superior. Bilaterjadi metastasis ke kelenjar preperikardial akan terjadi stasis
aliran limfe dan bisa terjadi aliran balik limfe ke hepar dan terjadi metastasis hepar.
1.11. Prognosis karsinoma mammae
Prognosis kanker payudara ditentukan oleh :a.Staging (TNM)Semakin dini semakin baik
prognosisnyaS t a d i u m I : 5 - 1 0 t h n 9 0 -
8 0 % S t a d i u m I I : 7 0 - 5 0 % S t a d i u m
I I I : 2 0 - 1 1 % S t a d i u m I V : 0 % Stadium 0 /
in situ : 96,2% b . J e n i s h i s t o p a t o l o g i
k e g a n a s a n Karsinoma in situ mempunyai prognosis yang baik dibandingkan
dengan karsinomayang sudah invasif.Suatu kanker payudara yang disertai oleh
gambaran peradangan yang dinamakanmastitis karsinomatosa ini mempunyai prognosis
yang sangat buruk. Harapan hidupkurang leb ih 2 t ahun hanya 5%. Tepat
t idakn ya t indakan t erapi yang d i ambi l berdasarkan staging sangat mempengaruhi
prognosis.
1.12. Pencegahan karsinoma mammae
Kanker payudara tergolong pada keganasan yang dapat didiagnosis secara dini. Usahauntuk
ini adalah melakukan SADARI (periksa payudara sendiri).T e r n y a t a d a r i p e n e l i t i a n
b a h w a l e b i h k u r a n g 8 5 % a d a n y a t u m o r p a y u d a r a diketahui oleh
penderita lebih dahulu atau ditemukan oleh penderita. Memberikan kesadaran
bahwa pen yaki t kanker payudara bukanlah pen yaki t yang t idak
dapatdisembuhkan asal penderita datang dalam keadaan dini. Menganjurkan
SADARI danmengajarkan ca ra -ca ra SADAR I karena ca ra in i s angat
pent ing perann ya dalam penemuan dini.Mengetahui adanya faktor resiko tinggi
dan menghindari faktor penyebab dapatd i lakukan untuk pencegahan
kars inoma mammae . Pemeriksaan mammograf i j i ka diperlukan untuk
mengetahui kasus dini sehingga dapat dilakukan pengobatan kuratif.
-
Tumor ganas dapat menyebabkan penurunan status gizi penderitanya, yang dikarenakan
pertumbuhan sel kanker itu sendiri.6 Terapi farmakologi pada kanker payudara dapat berupa
terapi adjuvant atau neo adjuvant yang terdiri dari dari kemoterapi, terapi endokrin, dan terapi
biologi. Pemilihan terapi farmakologi yang akan digunakan tergantung pada status
menopause, stadium kanker, status hormon dari ER/PR pasien, dan status HER2 pasien,
Hormonal Terapi
neoadjuvant diberikan sebelum operasi dilakukan. Tujuannya adalah untuk membuat
modalitas terapi lain lebih efektif dengan mengurangi kelimpahan tumor dan merusak
mikrometastasis. Terapi adjuvant adalah penggunaan agen sistemik yang diberikan mengikuti
terapi operasi dan pembedahan untuk memusnahkan penyakit mikrometastasis.
Kemoterapi neoadjuvant bertujuan untuk memperkecil ukuran tumor (shrinkage tumor) dan
kontrol mikrometastasis disamping itu neoadjuvant dapat memberikan informasi tentang
respon regimen kemoterapi. Terapi neoadjuvant juga dapat mencegah multiplikasi tumor dan
memungkinkan regresi yang signifikan pada tumor primer sehingga tindakan bedah
selanjutnya tidak perlu terlalu radikal .
Efek yang dapat ditimbulkan dari terapi neoadjuvant adalah Mual dan muntah, mual dan
muntah ini merupakan efek samping yang dapat membahayakan penderita, berkaitan dengan
penggunaan agen kemoterapi dan radiasi, baik secara terpisah maupun kombinasi.
Terapi kualitas hidup pasien secara bermakna menurun pada pasien yang mengalami mual
dan muntah terinduksi kemoterapi (MMTK) dan mual muntah terinduksi radiasi (MMTR),
terapi mualmuntah itu sendiri dapat dibagi berdasarkan tingkat keparahannya dan onsetnya.
Muntah menurut onsetnya dibagi menjadi 3, yaitu: tipe antisipatori, munculnya sebelum
mulai seri kemoterapi baru akibat rangsang bau, pandangan, dan suara di ruang terapi, sering
kali muncul setelah seri 3-4 karena pengalaman mual dan muntah tipe akut dan tertunda. Tipe
akut: munculnya
-
frekuensi rendah terapi anti mual dan muntah tunggal yaitu antagonis serotonin atau
kortikosteroid.
3. Versi Adeleide Royal Hospital :mual dan muntah frekuensi sangat tinggi (