definisi karsinoma mammae

7
1. Definisi karsinoma mammae Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian danmekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali. Selain itu, kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenkim. Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk bejolan di payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain itu sel- sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit. 2. Epidemiologi karsinoma mammae Di seluruh dunia, kanker payudara adalah kanker paling umum pada wanitasetelah kanker kulit yang mewakili 16% dari semua kanker wanita. Angka ini lebih daridua kali lipat dari kanker kolorektal dan kanker leher rahim dan sekitar tiga kali lipat darikanker paru-paru. Kematian di seluruh dunia adalah 25% lebih besar dari kanker paru- paru pada wanita. Insiden kanker payudara sangat bervariasi di seluruh dunia, yang lebihrendah di negara- negara berkembang dan terbesar di negara-negara yang lebih maju. 3. Etiologi karsinoma mammae Penyebabnya tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor risiko yang menyebabkanseorang wanita menjadi lebih mungkin menderita kanker payudara. Faktor Risiko 1. UsiaSekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Risiko terbesar ditemukan pada wanita berusia diatas 75 tahun. 2. Pernah menderita kanker payudaraSetelah payudara yang terkena diangkat, maka risiko terjadinya kanker pada payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5-1%/tahun. 3. Riwayat keluarga yang menderita kanker payudaraWanita yang ibu, saudara perempuan atau anaknya menderita kanker, memilikirisiko 3 kali lebih besar untuk menderita kanker payudara. 4. Faktor genetik dan hormonal 5. Pernah menderita penyakit payudara non-kanker 6. Menarke (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause setelah usia 55tahun, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun atau belum pernah hamil .

Upload: ferdiansyah-pey

Post on 04-Sep-2015

217 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

tes

TRANSCRIPT

  • 1. Definisi karsinoma mammae

    Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian danmekanisme

    normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.

    Selain itu, kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit

    neoplasma yang ganas yang berasal dari parenkim. Kanker payudara adalah sekelompok sel

    tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini

    menjadi bentuk bejolan di payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol,

    sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa

    terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain itu sel-

    sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit.

    2. Epidemiologi karsinoma mammae

    Di seluruh dunia, kanker payudara adalah kanker paling umum pada wanitasetelah kanker

    kulit yang mewakili 16% dari semua kanker wanita. Angka ini lebih daridua kali lipat dari

    kanker kolorektal dan kanker leher rahim dan sekitar tiga kali lipat darikanker paru-paru.

    Kematian di seluruh dunia adalah 25% lebih besar dari kanker paru- paru pada wanita.

    Insiden kanker payudara sangat bervariasi di seluruh dunia, yang lebihrendah di negara-

    negara berkembang dan terbesar di negara-negara yang lebih maju.

    3. Etiologi karsinoma mammae

    Penyebabnya tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor risiko yang menyebabkanseorang

    wanita menjadi lebih mungkin menderita kanker payudara.

    Faktor Risiko

    1. UsiaSekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun. Risiko

    terbesar ditemukan pada wanita berusia diatas 75 tahun.

    2. Pernah menderita kanker payudaraSetelah payudara yang terkena diangkat, maka risiko

    terjadinya kanker pada payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5-1%/tahun.

    3. Riwayat keluarga yang menderita kanker payudaraWanita yang ibu, saudara perempuan

    atau anaknya menderita kanker, memilikirisiko 3 kali lebih besar untuk menderita kanker

    payudara.

    4. Faktor genetik dan hormonal

    5. Pernah menderita penyakit payudara non-kanker

    6. Menarke (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause setelah usia 55tahun,

    kehamilan pertama setelah usia 30 tahun atau belum pernah hamil .

  • 7. Pemakaian pil kb atau terapi sulih estrogen

    8. Obesitas pasca menopause

    9. Pemakaian alkohol10 Pemakaian alkohol lebih dari 1-2 gelas/hari bisa meningkatkan risiko

    terjadinyakanker payudara.

    11. Bahan kimiaBeberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan kimia yang

    menyerupaiestrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri lainnya)

    mungkinmeningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.

    12. DES (dietilstilbestrol)Wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah keguguran

    memiliki risikotinggi menderita kanker payudara.

    1 3 P e n y i n a r a n

    Keterangan:

    TX : Lokasi tumor ganas tidak dapat dinilaiTis : Tumor in situ (pre invasive carcinoma)T1 :

    Tumor diameter 2 cmT2 : Tumor diameter lebih besar dari 2 cm tapi kurang dari 5 cmT3 :

    Tumor diameter > 5 cmT4 : Tumor ukuran apapun invasi ke daerah sekitar (otot, kulit) Nx :

    Penyebaran pada KGB tidak dapat dinilai N0 : KGB tidak terlibat N1 : Metastasis KGB

    ipsilateral aksila dapat digerakkan N2 : Metastasis KGB ipsilateral terfiksasi dengan jaringan

    sekitar N3 : Metastasis KGB ipsilatral KGB mammae atau ipsilateral KGB

    supraklavikuler Mx : Metastasis tidak dapat dinilaiM0 : Tidak ada metastasisM1 : Metastasis

    pada organ - organ lainnya

    S tadium I : tumor kurang dar i 2 cm, t idak ada l imfonodus te rkena ( LN)

    a tau penyebaran luas.

    S t a d i u m I I a : t u m o r k u r a n g d a r i 5 c m , t a n p a k e t e r l i b a t a n

    L N , t i d a k a d a penyebaran jauh. Tumor kurang dari 2 cm dengan keterlibatan LN

    Stadium IIb : tumor kurang dari 5 cm, dengan keterlibatan LN. Tumor lebih besar dari 5 cm

    tanpa keterlibatan LN

    Stadium IIIa : tumor lebih besar dari 5 cm, dengan keterlibatan LN. semua tumor dengan LN

    terkena, tidak ada penyebaran jauh

  • Stadium IIIb : semua tumor dengan penyebaran langsung ke dinding dada

    ataukulit semua tumor dengan edema pada tangan atau keterlibatan LN supraklavikular.

    Stadium IV : semua tumor dengan metastasis jauh.

    1.5. Patogenesis karsinoma mammae

    Tumor atau neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan ciri-ciri proliferasisel

    yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti pengaruh struktur

    jaringansekitarnya.Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang menunjukkan

    proliferasiyang tidak terkendali yang mengganggu fungsi jaringan normal dengan

    menginfiltrasidan memasukinya dengan cara menyebarkan anak sebar ke organ -

    organ yang jauh. Didalam sel tersebut terjadi perubahan secara biokimia terutama

    dalam intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel di mana telah terjadi

    transformasi maligna dan berubah menjadi sekelompok sel-sel ganas di antar sel-sel

    normal.Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi

    padasistem duktal. Mula mula terjadi hiperplasia sel sel dengan

    perkembangan sel selatipik. Sel sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma insitu dan

    menginvasi stroma.Carsinoma membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal

    sampaimenjadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba ( kira kira berdiameter 1 cm).

    Padaukuran itu kira kira seperempat dari carsinoma mammae telah

    bermetastasis.Cars inoma mammae bermetas t as i s dengan pen yebaran

    langsung ke j a r ingan sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah.Pada

    keluarga dengan riwayat kanker payudara yang kuat, banyak perempuan memil ik i

    mutas i da lam gen kanker payudara , yang d i sebut BRCA -1 (d i

    kromosom17q21.3). Pola keturunan adalah dominan autosomal dan dapat diturunkan

    melalui garismaternal maupun paternal. Sindrom kanker payudara familial lainnya

    berkaitan dengangen pada kromosom 13, yang disebut BRCA-2 (di kromosom

    13q12-13). Kedua gen inidiperkirakan berperan penting dalam perbaikan DNA.

    Keduanya bekerja sebagai gen penekan tumor , ka rena kanker munc ul j ika

    kedua a l e l inakt i f a tau cacat pe r tamadisebabkan o leh mutas i se l

    germinat ivum dan kedua o leh se l somat ik be r ikutn ya . Kanker payudara

    dibagi menjadi kanker yang belum menembus membran basal (noninvasif) dan kanker

    yang sudah menembus membran basal (invasif).

  • Metastasi ke kelenjar getah bening sentral. Kelenjar getah bening sentralini merupakan

    kelenjar getah bening yang tersering terkena metastasis. Menurut beberapa penyelidikan

    hampir 90% metastasis ke kelenjar aksila adalah kekelenjar getah bening sentral.

    Metastasis ke kelenjar getah bening interpektoral.

    Metastasis ke kelenjar getah bening subklavicula.

    Metastasis ke kelenjar getah bening mammaria eksterna. Metastasis iniadalah paling jarang

    terjadi dibanding dengan kelenjar-kelenjar getah beningaksila lainnya.

    Metastasis ke kelenjar getah bening aksila kontralateral. Jalan metastaseke kelenjar getah

    bening kontralateral sampai saat ini masih belum jelas. Bilametastase tersebut melalui saluran

    limfe kulit, sebelum sampai ke aksila akanmengenai payudara kontralateral terlebih dahulu.

    Padahal pernah ditemukankasus dengan metastasis ke kelenjar getah bening aksila

    kontralateral tanpametastasis ke payudara kontralateral. Diduga jalan metastasis tersebut

    melaluideep lymphatic fascial plexus di bawah payudara kontralateral melalui

    kolaterallimfatik.

    Metastasis ke kelenjar getah bening supraklavicula. Bila metastasiskarsinoma mammae telah

    sampai ke kelnjar getah bening subklavicula, ini berarti bahw metastasis tinggal 3-4 cm dari

    grand central limfatik terminus yangterletak dekat pertemuan v. Subklavicula dan v. Jugularis

    interna. Bila sentinelnodes yang terletak di sekitar grand central limfatik terminus telah

    terkenametastasis, dapat terjadi stasis aliran limfe. Sehingga bisa terjadi aliranmembalik,

    menuju ke kelenjar getah bening supraklavicula dan terjadi metastasiske kelenjar tersebut.

    Penyebaran ini disebut sebagai penyebaran tidak langsung.Dapat pula terjadi penyebaran ke

    kelanjar supraklavicula secara langsung darikelenjar subklavicula tanpa melalui sentinel

    nodes.

    Metastasis ke kelenjar getah bening mammaria interna ternyata lebihsering dari yang diduga.

    Biasanya terjadi pada karsinoma mamma di sentral dankuadran medial. Dan biasanya terjadi

    setelah metastasis ke aksila.

  • Metastasis ke hepar. Selain melalui sistem vena, ternyata dapat terjadimetastasis karsinoma

    mammae ke hepar melalui sistem limfe. Keadaan ini terjadi bila tumor primer terletak di tepi

    medial bagian bawah payudara. Metastasismelalui sistem limfe yang jalan bersama-sama

    vasa epigastrika superior. Bilaterjadi metastasis ke kelenjar preperikardial akan terjadi stasis

    aliran limfe dan bisa terjadi aliran balik limfe ke hepar dan terjadi metastasis hepar.

    1.11. Prognosis karsinoma mammae

    Prognosis kanker payudara ditentukan oleh :a.Staging (TNM)Semakin dini semakin baik

    prognosisnyaS t a d i u m I : 5 - 1 0 t h n 9 0 -

    8 0 % S t a d i u m I I : 7 0 - 5 0 % S t a d i u m

    I I I : 2 0 - 1 1 % S t a d i u m I V : 0 % Stadium 0 /

    in situ : 96,2% b . J e n i s h i s t o p a t o l o g i

    k e g a n a s a n Karsinoma in situ mempunyai prognosis yang baik dibandingkan

    dengan karsinomayang sudah invasif.Suatu kanker payudara yang disertai oleh

    gambaran peradangan yang dinamakanmastitis karsinomatosa ini mempunyai prognosis

    yang sangat buruk. Harapan hidupkurang leb ih 2 t ahun hanya 5%. Tepat

    t idakn ya t indakan t erapi yang d i ambi l berdasarkan staging sangat mempengaruhi

    prognosis.

    1.12. Pencegahan karsinoma mammae

    Kanker payudara tergolong pada keganasan yang dapat didiagnosis secara dini. Usahauntuk

    ini adalah melakukan SADARI (periksa payudara sendiri).T e r n y a t a d a r i p e n e l i t i a n

    b a h w a l e b i h k u r a n g 8 5 % a d a n y a t u m o r p a y u d a r a diketahui oleh

    penderita lebih dahulu atau ditemukan oleh penderita. Memberikan kesadaran

    bahwa pen yaki t kanker payudara bukanlah pen yaki t yang t idak

    dapatdisembuhkan asal penderita datang dalam keadaan dini. Menganjurkan

    SADARI danmengajarkan ca ra -ca ra SADAR I karena ca ra in i s angat

    pent ing perann ya dalam penemuan dini.Mengetahui adanya faktor resiko tinggi

    dan menghindari faktor penyebab dapatd i lakukan untuk pencegahan

    kars inoma mammae . Pemeriksaan mammograf i j i ka diperlukan untuk

    mengetahui kasus dini sehingga dapat dilakukan pengobatan kuratif.

  • Tumor ganas dapat menyebabkan penurunan status gizi penderitanya, yang dikarenakan

    pertumbuhan sel kanker itu sendiri.6 Terapi farmakologi pada kanker payudara dapat berupa

    terapi adjuvant atau neo adjuvant yang terdiri dari dari kemoterapi, terapi endokrin, dan terapi

    biologi. Pemilihan terapi farmakologi yang akan digunakan tergantung pada status

    menopause, stadium kanker, status hormon dari ER/PR pasien, dan status HER2 pasien,

    Hormonal Terapi

    neoadjuvant diberikan sebelum operasi dilakukan. Tujuannya adalah untuk membuat

    modalitas terapi lain lebih efektif dengan mengurangi kelimpahan tumor dan merusak

    mikrometastasis. Terapi adjuvant adalah penggunaan agen sistemik yang diberikan mengikuti

    terapi operasi dan pembedahan untuk memusnahkan penyakit mikrometastasis.

    Kemoterapi neoadjuvant bertujuan untuk memperkecil ukuran tumor (shrinkage tumor) dan

    kontrol mikrometastasis disamping itu neoadjuvant dapat memberikan informasi tentang

    respon regimen kemoterapi. Terapi neoadjuvant juga dapat mencegah multiplikasi tumor dan

    memungkinkan regresi yang signifikan pada tumor primer sehingga tindakan bedah

    selanjutnya tidak perlu terlalu radikal .

    Efek yang dapat ditimbulkan dari terapi neoadjuvant adalah Mual dan muntah, mual dan

    muntah ini merupakan efek samping yang dapat membahayakan penderita, berkaitan dengan

    penggunaan agen kemoterapi dan radiasi, baik secara terpisah maupun kombinasi.

    Terapi kualitas hidup pasien secara bermakna menurun pada pasien yang mengalami mual

    dan muntah terinduksi kemoterapi (MMTK) dan mual muntah terinduksi radiasi (MMTR),

    terapi mualmuntah itu sendiri dapat dibagi berdasarkan tingkat keparahannya dan onsetnya.

    Muntah menurut onsetnya dibagi menjadi 3, yaitu: tipe antisipatori, munculnya sebelum

    mulai seri kemoterapi baru akibat rangsang bau, pandangan, dan suara di ruang terapi, sering

    kali muncul setelah seri 3-4 karena pengalaman mual dan muntah tipe akut dan tertunda. Tipe

    akut: munculnya

  • frekuensi rendah terapi anti mual dan muntah tunggal yaitu antagonis serotonin atau

    kortikosteroid.

    3. Versi Adeleide Royal Hospital :mual dan muntah frekuensi sangat tinggi (