definisi al qur'an

6
RESUME “DEFINISI AL_QUR’AN” Kelompok II (Dua) Nama : Salamu Rengiwur Helmi Oat Fani Ohoilean Erna Wally Prodi : Muammalah C Tugas : Ushul Fiqh Fakultas : Syari’ah

Upload: aim-pungpang-masohi

Post on 01-Feb-2016

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Definisi Al Qur'An

TRANSCRIPT

Page 1: Definisi Al Qur'An

RESUME

“DEFINISI AL_QUR’AN”

Kelompok II (Dua)

Nama : Salamu Rengiwur

Helmi Oat

Fani Ohoilean

Erna Wally

Prodi : Muammalah C

Tugas : Ushul Fiqh

Fakultas : Syari’ah

INSTUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

AMBON

2010

Page 2: Definisi Al Qur'An

A. Definisi Al-Qur’an

Secara etimologi (Bahasa), Al-Qur’an adalah mashdar (asal) dari kata Qa-ra-a

( ), setimbangan dengan kata fu’lan ( ) ada dua pengertian al-

Qur’an dalam bahasa Arab, yaitu : Qur’an ( ) berarti “bacaan”, dan apa

yang tertulis padanya, “Maqru” ( ), ismu al-Fa’il (subjek) dari qara’a (

) arti yang disebutkan terakhir ini dijumpai dalam firman Allah pada surat al-

Qiyamah, 75:17-18; yang artinya:

“sesungguhnya atas tanggungan kami-lah mengumpulkannya (di dadamu) dan

(membantumu pandai) membacanya. Apabila kami telah selesai

membacakannya, itulah bacaannya itu”

Al-Qur’an merupakan nama kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi

Muhammad SAW dalam kegiatan ushul fiqh, al-Qur’an juga disebut dengab

Al-Qitab ( ) sebagaimana terdapat dalam surat al-Baqarah, 2:2 yang

artinya:

“kitab (al-Qur’an) ini tidak ada kerugian padanya : petunjuk bagi mereka yang

bertaqwa”

Secara terminology (istilah) ditemukan beberapa definisi yang dikemukakan

para ulama ushul fiqh, yaitu:

Dr. Mohammad salim Muksin, menurutnya al-Qur’an adalah firman Allah

SWT, yang diturunkan kepada Nabi SAW, yang tertulis dalam mushaf dan

diriwayatkan kepada kita dengan jalan yang mutawatir dan membacanya

Page 3: Definisi Al Qur'An

dipandang ibadah satu sebagai penentang bagi orang yang tidak percaya

walaupun dengan surat yang terpendek.

Abdul wahab Kallif (buku ushul Fiqh), menurutnya Al-Qur’an adalah

firman Allah SWT, melalui Ruhul Amin/Qudus (Malaikat Jibril),

kemudian disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, dengan bahasa

Arab, isinya dijamin kebenarannya sebagai hujja kerasulannya, undang-

undang bagi seluruh manusia dan petunjuk dalam beribadah dipandang

ibadah dalam membacanya yang terhimpun dalam mushaf yang dimulai

dari surat Al-Fatah dan diakhiri dengan surat An-nas yang diriwayatkan

kepada kita secara mutawatir (sambung-menyambung).

Syeh Muhammad Abdu, Muhammad Abdu, menurutnya Al-Qur’an adalah

sebagai kalam Allah SWT, yang beratur di turunkan kepada Nabi yang

paling sempurna; Nabi Muhammad SAW ajarannya mencakup ilmu

Pengetahuan merupakan sumber yang mulia yang esiensinya

(keberadaanya) tidak dimengerti kecuali orang yang berjiwa suci dan

berakal sehat.

Al-Qur’an menurut pendapat yang paling kuat yang dikemukakan oleh:

Dr. Subhi Al-Salih, menurutnya Al-Qur’an secara bahasa (etimologi)

adalah al-Qur’an berarti “bacaan”, asal kata Qa-ra-a. kata Al-Qur’an itu

berbentuk masdar dengan arti islam maf’ul. Yaitu Maqru’ (dibaca) di

dalam al-Qur’an sendirilah ada surat (75) Al-Qiyamah. Sedangkan

menurut istilah (terminologi), “Al-Qur’an adalah” kalam Allah SWT.

Page 4: Definisi Al Qur'An

Yang merupakan mu’jizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi

Muhammad SAW. Dan yang ditulis di mushaf dan diriwayatkan dengan

mutawatir secara membacanya adalah Ibadah.

Dari beberapa pengertian Al-Qur’an yang dikemukakan oleh para ulama ushul

Fiqh, diatas maka dapat disimpulkan bahwa al-Qur’an adalah “Kalam Allah

SWT. Yang mengandung Mu’jizat dan diturunkan kepada Rasulullah,

Muhammad SAW dalam Bahasa arab yang dicukupkan kepada generasi

sesudahnya secara mutawatir, membacanya mendapatkan ibadah, terdapat

dalam mushaf, dimulai dari surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-nas”

Dengan definisi ini maka dapat dikatakan bahwa kalam Allah SWT. Yang

diturunkan kepada Nabi-nabi selain nabi Muhammad SAW tidak dinamakan

Al-Qur’an seperti Taurat yang diturunkan kepada nabi Musa as, atau Injil

yang diturunkan kepada Nabi Isa as. Adapun kalam Allah yang diturunkan

kepada Nabi Muhammad SAW. Yang membacanya tidak dianggap ibadah,

seperti Hadits Qudsi, tidak pula dinamakan al-Qur’an.