al qur'an yang mulia

11
ALQUR’AN YANG MULIA ALQUR’AN YANG MULIA I. Pendahuluan I. Pendahuluan Mu’min yang berinteraksi secara baik Mu’min yang berinteraksi secara baik dengan Al-qur’an akan mendapat posisi yang dengan Al-qur’an akan mendapat posisi yang baik disisi Allah. Dalam sebuah hadits baik disisi Allah. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda “Perumpamaan Rasulullah SAW bersabda “Perumpamaan mu’min yang membaca Al-qur’an ibarat buah mu’min yang membaca Al-qur’an ibarat buah utrujah (sejenis limau) baunya harum dan utrujah (sejenis limau) baunya harum dan rasanya lezat. Orang mu’min yang tidak rasanya lezat. Orang mu’min yang tidak membaca Al-qur’an ibarat buah kurma. Tidak membaca Al-qur’an ibarat buah kurma. Tidak berbau tapi manis rasanya. Orang munafiq berbau tapi manis rasanya. Orang munafiq yang membaca Al-qur’an ibarat buah yang membaca Al-qur’an ibarat buah raihanah baunya sedap rasanya pahit dan raihanah baunya sedap rasanya pahit dan orang munafiq yang tidak membaca Al-qur’an orang munafiq yang tidak membaca Al-qur’an ibarat buah petola, tidak berbau dan ibarat buah petola, tidak berbau dan rasanya pahit”. (HR Bukhari, Muslim). rasanya pahit”. (HR Bukhari, Muslim).

Upload: m4shur1villigant

Post on 15-Jun-2015

378 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

sebagai pedoman hidup Al qur’an adalah kalam Allah yang merupakan mu’jizat diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang disampaikan kepada manusia secara mutawatir (bertahap) dan membacanya merupakan ibadah

TRANSCRIPT

Page 1: Al Qur'an Yang Mulia

ALQUR’AN YANG MULIA ALQUR’AN YANG MULIA

I. PendahuluanI. Pendahuluan

Mu’min yang berinteraksi secara baik dengan Al-Mu’min yang berinteraksi secara baik dengan Al-qur’an akan mendapat posisi yang baik disisi qur’an akan mendapat posisi yang baik disisi Allah. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW Allah. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda “Perumpamaan mu’min yang membaca bersabda “Perumpamaan mu’min yang membaca Al-qur’an ibarat buah utrujah (sejenis limau) Al-qur’an ibarat buah utrujah (sejenis limau) baunya harum dan rasanya lezat. Orang mu’min baunya harum dan rasanya lezat. Orang mu’min yang tidak membaca Al-qur’an ibarat buah kurma. yang tidak membaca Al-qur’an ibarat buah kurma. Tidak berbau tapi manis rasanya. Orang munafiq Tidak berbau tapi manis rasanya. Orang munafiq yang membaca Al-qur’an ibarat buah raihanah yang membaca Al-qur’an ibarat buah raihanah baunya sedap rasanya pahit dan orang munafiq baunya sedap rasanya pahit dan orang munafiq yang tidak membaca Al-qur’an ibarat buah petola, yang tidak membaca Al-qur’an ibarat buah petola, tidak berbau dan rasanya pahit”. (HR Bukhari, tidak berbau dan rasanya pahit”. (HR Bukhari, Muslim).Muslim).

Page 2: Al Qur'an Yang Mulia

II. Pengertian Al Qur’an

sebagai pedoman hidup Al qur’an adalah kalam Allah yang merupakan mu’jizat diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang disampaikan kepada manusia secara mutawatir (bertahap) dan membacanya merupakan ibadah.

Page 3: Al Qur'an Yang Mulia

III. Nama-nama Al Qur’anIII. Nama-nama Al Qur’an

Al Qur’an memiliki nama-nama lain antara lain :Al Qur’an memiliki nama-nama lain antara lain :1.1. Al Kitab (Kitab), QS. Al Baqarah (2) : 2Al Kitab (Kitab), QS. Al Baqarah (2) : 22.2. Al Huda (petunjuk), QS. Al Baqarah (2) : 2, 185Al Huda (petunjuk), QS. Al Baqarah (2) : 2, 1853.3. Furqan (Pembeda), QS. Al Furqaan (25) : 1Furqan (Pembeda), QS. Al Furqaan (25) : 14.4. Ar Rahmah (Rahmat), QS. Al-Israa’ (17) : 82 Ar Rahmah (Rahmat), QS. Al-Israa’ (17) : 82 5.5. As Syifa (Obat), QS. Yunus (10) : 67As Syifa (Obat), QS. Yunus (10) : 676.6. Ruh, QS. Al Mu’min (40) : 15 Ruh, QS. Al Mu’min (40) : 15 7.7. Al Haq (Kebenaran), QS. Al Baqarah (2) : 147 Al Haq (Kebenaran), QS. Al Baqarah (2) : 147 8.8. Al Bayan (Penerang), QS. Al Imran (3) 138 Al Bayan (Penerang), QS. Al Imran (3) 138 9.9. Al Mauidzoh (Pengajaran), QS. Al Qamar (54) : 17Al Mauidzoh (Pengajaran), QS. Al Qamar (54) : 1710.10.Adz Dzikru (Peringatan), QS. Al Hijr (15) : 9 Adz Dzikru (Peringatan), QS. Al Hijr (15) : 9 11.11.Busyro (Berita gembira), QS. An Nahl (16) : 89Busyro (Berita gembira), QS. An Nahl (16) : 89

Page 4: Al Qur'an Yang Mulia

IV. Kedudukan Al Qur’anIV. Kedudukan Al Qur’an

1.1. Kitabul Naba wal akbar (berita dan kabar), Kitabul Naba wal akbar (berita dan kabar), QS. An Naba’QS. An Naba’

2.2. Kitabul Hukmi wa syariat (kitab hukum Kitabul Hukmi wa syariat (kitab hukum syariah), QS. Al Maidah (5) : 49-50syariah), QS. Al Maidah (5) : 49-50

3.3. Kitabul Jihad, QS. Al Ankabut (29) : 69 Kitabul Jihad, QS. Al Ankabut (29) : 69

4.4. Kitabul Tarbiyah, QS. Al Imran (3) : 79 Kitabul Tarbiyah, QS. Al Imran (3) : 79

5.5. Minhajul Hayah (Pedoman hidup), QS. Al Minhajul Hayah (Pedoman hidup), QS. Al Qashash (28) : 50 Qashash (28) : 50

6.6. Kitabul Ilmi, QS. Al Alaq (96) : 1-5 Kitabul Ilmi, QS. Al Alaq (96) : 1-5

Page 5: Al Qur'an Yang Mulia

VV. . Tuntutan Iman kepada Al Qur’an Tuntutan Iman kepada Al Qur’an

1. Al Unsubihi (akrab dengan Al Qur’an) melalui 2 1. Al Unsubihi (akrab dengan Al Qur’an) melalui 2 (dua) cara : mempelajarinya (ta’alumuhu), (dua) cara : mempelajarinya (ta’alumuhu), mengajarkannya (taklimuhi).mengajarkannya (taklimuhi).agar dapat akrab dengan Al Qur’an, hal yang agar dapat akrab dengan Al Qur’an, hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :harus dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Membacanya (tilawah) a. Membacanya (tilawah) ada sepuluh amalan dalam tilawah, antara ada sepuluh amalan dalam tilawah, antara lain :lain :

Memahami keagungan dan ketinggian firman Memahami keagungan dan ketinggian firman Allah Allah

Mengagungkan Allah Mengagungkan Allah Kehadiran hati (khusyu’)Kehadiran hati (khusyu’) TadabburTadabbur Tafahum (memahami secara mendalam)Tafahum (memahami secara mendalam)

Page 6: Al Qur'an Yang Mulia

• Meninggalkan hal-hal yang dapat Meninggalkan hal-hal yang dapat menghalangi pemahaman takhshish menghalangi pemahaman takhshish (menyadari bahwa diri merupakan sasaran (menyadari bahwa diri merupakan sasaran yang dituju Al Qur’an)yang dituju Al Qur’an)

• Taatsur (mengimbas ke dalam hati) Taatsur (mengimbas ke dalam hati)

• Taraqqi (meningkatkan penghayatan sampai Taraqqi (meningkatkan penghayatan sampai ke tingkat mengajarkan kalam dari Allah)ke tingkat mengajarkan kalam dari Allah)

• Tabarriy (memandang kepada dirinya dengan Tabarriy (memandang kepada dirinya dengan pandangan ridha dan tazkiyah)pandangan ridha dan tazkiyah)

b.b. Fahman (memahami dan mentadabburi Fahman (memahami dan mentadabburi isinya), QS. Muhammad (47) : 24isinya), QS. Muhammad (47) : 24

c.c. Tatbiyqon (mengamalkan) Tatbiyqon (mengamalkan)

d.d. Hafidzon (menghafal dan memeliharanya)Hafidzon (menghafal dan memeliharanya)

Page 7: Al Qur'an Yang Mulia

2. Tarbiyatu Nafsi Bihi (Mentarbiyah diri dengan 2. Tarbiyatu Nafsi Bihi (Mentarbiyah diri dengan Al Qur’an) QS. Al Imran (3) : 39 Al Qur’an) QS. Al Imran (3) : 39

3. Taslim Wa Ahkamihi (menerima dan tunduk 3. Taslim Wa Ahkamihi (menerima dan tunduk kepada hukum) QS. Al Ahzab (33) : 36 kepada hukum) QS. Al Ahzab (33) : 36

4. Da’watu ilallah (menyeru orang Kepada-Nya) 4. Da’watu ilallah (menyeru orang Kepada-Nya) QS. An Nahl : (16) : 125 QS. An Nahl : (16) : 125

5. Iqomatuhu Fil Ardhi (menegakkan Al Qur’an 5. Iqomatuhu Fil Ardhi (menegakkan Al Qur’an dimuka bumi) dimuka bumi)

Page 8: Al Qur'an Yang Mulia

VI. Akhlaq terpuji terhadap Al Qur’an VI. Akhlaq terpuji terhadap Al Qur’an

1.1. Membaca ta’awudz sebelum membaca Al Membaca ta’awudz sebelum membaca Al Qur’an, QS. An Nahl (16) : 98 Qur’an, QS. An Nahl (16) : 98

2.2. Membaca Al Qur’an secara tartil /perlahan-Membaca Al Qur’an secara tartil /perlahan-lahan, QS. Al Muzzammil (73) : 4lahan, QS. Al Muzzammil (73) : 4

3.3. Lapang dada menerima Al Qur’an, QS. Al A’raf Lapang dada menerima Al Qur’an, QS. Al A’raf (7) : 2(7) : 2

4.4. Mendengarkan baik-baik bacaan Al Qur’an, QS. Mendengarkan baik-baik bacaan Al Qur’an, QS. Al Anfal (8) : 2 - 4Al Anfal (8) : 2 - 4

Page 9: Al Qur'an Yang Mulia

VII. Akhlaq tercela Terhadap Al Qur’an VII. Akhlaq tercela Terhadap Al Qur’an

Mentertawakan peringatan (tidak Mentertawakan peringatan (tidak mengindahkan) Al Qur’an, QS. Adh Dhuhaa (93) : mengindahkan) Al Qur’an, QS. Adh Dhuhaa (93) : 59 – 6259 – 62

Page 10: Al Qur'an Yang Mulia

VIII. Bahaya Melupakan Al Qur’an VIII. Bahaya Melupakan Al Qur’an

1.1. Kesesatan yang nyata, QS. An Nisa (4) : 60 Kesesatan yang nyata, QS. An Nisa (4) : 60

2.2. Sempit Dada, QS. Al An’am (6) : 125Sempit Dada, QS. Al An’am (6) : 125

3.3. Kehidupan yang serba sulit, QS. Thaahaa (20) : 124Kehidupan yang serba sulit, QS. Thaahaa (20) : 124

4.4. Mata hati yang buta, QS. Al Hajj (22) : 46Mata hati yang buta, QS. Al Hajj (22) : 46

5.5. Hati menjadi keras, QS. Al Hadiid (57) : 16 Hati menjadi keras, QS. Al Hadiid (57) : 16

6.6. Zalim dan Hina, QS. As Sajdah (32) : 22Zalim dan Hina, QS. As Sajdah (32) : 22

7.7. Bersahabat dengan Syaithan, QS. Az Zukhruf (43) : Bersahabat dengan Syaithan, QS. Az Zukhruf (43) : 3636

8.8. Lupa pada diri sendiri, QS. Al Hasyr (59) : 19 Lupa pada diri sendiri, QS. Al Hasyr (59) : 19

9.9. Fasiq, QS. Ar Ra’d (13) : 19 – 20 Fasiq, QS. Ar Ra’d (13) : 19 – 20

10.10.NIfaq, QS. An Nur (24) : 49 - 50NIfaq, QS. An Nur (24) : 49 - 50

Page 11: Al Qur'an Yang Mulia

IX. Syarat agar dapat mengambil manfaat IX. Syarat agar dapat mengambil manfaat dari Al Qur’an dari Al Qur’an

1.1. Bersikap sopan (niat yang baik, hati dan jasad Bersikap sopan (niat yang baik, hati dan jasad bersih) bersih)

2.2. Baik dalam talaqqi (membaca Al Qur’an Baik dalam talaqqi (membaca Al Qur’an secara tertib) secara tertib)

3.3. Berorientasi kepada tujuan yang asasi dari Al Berorientasi kepada tujuan yang asasi dari Al Qur’an Qur’an

4.4. Mengikuti cara interaksi sahabat dengan Al Mengikuti cara interaksi sahabat dengan Al Qur’an Qur’an