makalah sejarah al - qur'an

24
Tanggal Penyusun : 21 September 2012 Disusun Oleh : Rina Puspasari NIM : 1201274 Konsentrasi Teknik Geologi Pertambangan Migas Kelas B SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI BALIKPAPAN

Upload: rhinaa-paranesia

Post on 16-Jan-2016

47 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Sejarah Al - Qur'An

Tanggal Penyusun : 21 September 2012

Disusun Oleh :

Rina Puspasari NIM : 1201274

Konsentrasi Teknik Geologi Pertambangan Migas

Kelas B

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI

BALIKPAPAN

Jalan Brigjen Ery Suparjan No.09 RT.37 Balikpapan Telp.(0542)736566

Jalan Soekarno-Hatta Km.08 Balikpapan

Page 2: Makalah Sejarah Al - Qur'An

KATA PENGANTAR

Assalam mualaikum wr.wb

Puji syukur bagi – Mu ya Robb , hanya dengan rahmat dan hidayahMu saya dapat menyelesaikan Makalah Sejarah Qur’an ini. Makalah ini sebagai salah satu tugas mandiri mata kuliah Pendidikan Agama Islam semester I kelas B yang membahas mengenai Sejarah Penulisan Al-Qur’an. Saya sangat menyadari dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, dan tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan.

     Dari segi isi, proses, maupun kesimpulannya. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat saya harapkan sebagai bahan pertimbangan dan perbaikan dalam penulisan makalah ini. Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan dan masukkan dari orang tua, teman - teman, dan guru mata kuliah. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang begitu baik dan tulus atas segala hal yang diberikan kepada saya.

   Akhirnya saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan dapat menambah wawasan tentang Al-Qur’an sebagai ilmu pengetahuan.

Balikpapan, 21 September 2012

Rina Puspasari

Page 3: Makalah Sejarah Al - Qur'An

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................. iKATA PENGANTAR................................. iiDAFTAR ISI........................................ iiiBAB I PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG..........................

B.RUMUSAN MASALAH......................

C. TUJUAN PENULISAN......................

BAB II PEMBAHASAN

A.DEFINISI AL-QUR’AN.....................

B.PROSES PENULISAN AL-QUR’AN.........

C.SEJARAH PERKEMBANGAN AL-QUR’AN..

BAB III PENUTUP

A.KESIMPULAN................................

B.SARAN.......................................

DAFTAR PUSTAKA...................................

BAB I

Page 4: Makalah Sejarah Al - Qur'An

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur’an merupakan mukjizat Islam yang kekal dan

mukjizatnya selalu diperkuat oleh kemajuan ilmu pengetahuan. Ia diturunkan Allah SWT kepada Rasulullah, Muhammad SAW untuk mengeluarkan manusia dari suasana yang gelap menuju yang terang, serta membimbing mereka kejalan yang lurus.

Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara malaikat Jibril sebagai mu’jizat. Al-Qur’an adalah sumber ilmu bagi kaum muslimin yang merupakan dasar-dasar hukum yang mencakup segala hal. Seperti potongan ayat di bawah ini.

Page 5: Makalah Sejarah Al - Qur'An

رى �ش� وب ح�مة� ور وهدى ى�ء� ش ��ل �ك ل �ا ان �ي $ب ت ب ـ $ت �ك ال �ك ي عل ا �ن ل ز. ون$م$ين ل �م�س� $ل ل

Artinya  :   Kami turunkan kepadamu Al-Kitab untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (Q.S. An-Nahl : 89).

Al-Qur’an adalah laksana sinar yang memberikan penerangan terhadap kehidupan manusia, bagaikan pelita yang memberikan cahaya kearah hidayah ma’rifah. Al-Qur’an juga adalah kitab hidayah dan ijaz (melemahkan yang lain). Ayat-ayatnya tentu ditetapkan kemudian diperinci dari allah Swt. Yang maha bijaksana dan maha mengetahui.

Dalam catatan sejarah dapat dibuktikan bahwa proses kodifikasi dan penulisan Qur’an dapat menjamin kesuciannya secara meyakinkan. Qur’an ditulis sejak Nabi masih hidup. Begitu wahyu turun kepada Nabi, Nabi langsung memerintahkan para sahabat penulis wahyu untuk menuliskannya secara hati-hati. Begitu mereka tulis, kemudian mereka hafalkan sekaligus mereka amalkan.

Pada awal pemerintahan khalifah yang pertama dari Khulafaur Rasyidin, yaitu Abu Bakar Shiddiq, Qur’an telah dikumpulkan dalam mushhaf tersendiri. Dan pada zaman khalifah yang ketiga, ‘Utsman bin ‘Affan, Qur’an telah sempat diperbanyak. Alhamdulillah Qur’an yang asli itu sampai saat ini masih ada.

Oleh karena itu kita sebagai umat islam harus benar-benar mengetahui kandungan-kandungan yang ada didalamnya dari berbagai aspek. Ulumul Qur’an adalah salah satu jalan yang bisa membawa kita dalam memahami kandungan Al-Qur’an.

Page 6: Makalah Sejarah Al - Qur'An

Selain memahami alqur’an kita juga perlu tau mengetahui bagaimana perkembangan ulumul qur’an dan siapa saja tokoh-tokoh yang menjadi pendongkrak munculnya ulumul qur’an. Secara tidak langsung pemikiran merekalah yang mengilhami kita dalam memaham al-qur’an.

B. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah “Al-Qur’an dan Sejarah Penulisan Al-Qur’an”.

Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini masalahnya dibatasi pada :

1. Apakah definisi dari Al-Qur’an?2. Bagaimana sejarah penulisan Al-Qur’an?3. Bagaimana sejarah perkembangannya ? 4. Apa saja faedah-faedahnya ? 5. Siapa saja tokoh-tokoh ahli tafsir Al-Qur’an ?

c. Tujuan Penulisan

Pada dasarnya tujuan penulisan karya tulis ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk mendapatkan nilai tugas mandiri mata kuliah Pendidikan Agama Islam..

Adapun Tujuan khusus penyusunan makalah ini adalah :

1. Mengetahui apa definisi dari Al-Qur’an.

Page 7: Makalah Sejarah Al - Qur'An

2. Mengetahui sejarah penulisan Al-Qur’an.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah risalah Allah SWT pada manusia semuanya. Seperti dijelaskan dalam surat Al-Furqan ayat pertama, sebagai berikut :

Artinya : “Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar Dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.” (Q.S. Al-Furqan:1)

Al-Qur’an pun merupakan sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW sebagai bukti bahwa Nabi Muhammad adalah benar-benar rasul yang diutus oleh Allah SWT. Rasullullah juga pernah menantang orang-orang arab dengan Al-Qur’an, padahal Al-Qur’an diturunkan dengan bahasa mereka dan mereka pun ahli dengan bahasa itu dan retorikannya. Namun ternyata mereka tidak mampu membuat apa pun seperti Al-Qur’an, atau membuat

Page 8: Makalah Sejarah Al - Qur'An

sepuluh surah saja, bahkan satu surah pun seperti Al-Qur’an. Maka terbuktilah kemukjizatan Al-Qur’an dan terbukti pula kerasulan Nabi Muhammad SAW.

B. Proses penulisan Al-Qur’an

Proses penulisan Al-Qur’an terdiri dari beberapa tahapan atau masa. Yaitu pada masa Nabi Muhammad SAW, masa khulafa’ur rasyidin, dan pada masa setelah khulafa’ur rasyidin.

1.      Pada Masa Nabi Muhammad SAW

Kedatangan wahyu merupakan sesuatu yang sangat dirindukan oleh Nabi Muhammad SAW. Sehingga kerinduan Nabi Muhammad SAW terhadap kedatangan wahyu tidak sengaja diekspresikan dalam bentuk hafalan, tetapi juga dalam bentuk tulisan. Oleh karena itu penulisan Al-Qur’an pada masa Nabi Muhammad ditempuh dengan dua cara :

1. Pertama, al Jam’u fis Sudur.

Rasulullah amat menyukai wahyu, ia senantiasa menunggu turunnya wahyu dengan rasa rindu, lalu menghafal dan memahaminya. Persis seperti dijanjikan Allah SWT dalam surat Al-Qiyamah ayat 17, sebagai berikut :

Artinya : “Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.” (Q.S. Al-Qiyamah:17).

Oleh sebab itu, Nabi Muhammad SAW adalah hafiz (penghafal) Al-Qur’an pertama dan merupakan contoh paling baik bagi para sahabat dala menghafalnya, sebagai ralisasi kecintaan mereka kepada pokok agama dan sumber risalah.

Page 9: Makalah Sejarah Al - Qur'An

Setiap kali Nabi Muhammad SAW menerima wahyu, para sahabt langsung menghafalnya diluar kepala.

2.    Kedua, al Jam’u fis Suthur.

Selain di hafal, Rasulullah juga mengangkat para penulis wahyu Al-Qur’an dari sahabat-sahabat terkemuka seperti Ali, Mu’awiyah, Ubay bin Ka’b dan Zaid bin Sabit. Bila ayat turun, beliau memerintahkan mereka menuliskan dan menunjukan tempat ayat tersebutdalam surah, sehingga penulisan pada lembaran itu membantu penghafalan didalam hati.

Proses penulisan Al-Qur’an pada masa Nabi Muhammad SAW sangatlah sederhana. Mereka menggunakan alat tulis sederhana dan berupa lontaran kayu, pelepah kurma, tulang belulang dan berbagai tempat lainnya. Selain para sekretaris Nabi Muhammad SAW tersebut, para sahabat juga melakukannya tanpa sepengetahuan Nabi Muhammad SAW.

2.    Pada Masa Khulafa’ur Rasyidin

1. Pada Masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq

Sepeningal Rasulullah SAW, istrinya `Aisyah menyimpan beberapa naskah catatan (manuskrip) Al Quran, dan pada masa pemerintahan Abu Bakar r.a terjadilah Jam’ul Quran yaitu pengumpulan naskahnaskah atau manuskrip Al Quran yang susunan surah-surahnya menurut riwayat masih berdasarkan pada turunnya wahyu (hasbi tartibin nuzul).

Usaha pengumpulan tulisan Al-Qur’an yang dilakukan Abu Bakar terjadi setelah Perang Yamamah pada tahun 12 H. Peperangan yang bertujuan menumpas habis para pemurtad dan juga para pengikut Musailamah Al-Kadzdzab itu ternyata telah menjadikan 70 orang sahabat penghafal Al-Qur’an

Page 10: Makalah Sejarah Al - Qur'An

syahid.  Khawatir akan hilangnya Al-Qur’an karena para penghafal Al-Qur’an banyak yang gugur dalam medan perang. Lalu Umar bin Khattab menemui Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq untuk mengumpulkan Al-Qur’an dari berbagai sumber, baik yang tersimpan didalam hafalan maupun tulisan.

Namun pada awalnya Abu Bakar pun tidak setuju dengan apa yang diusulkan oleh Umar bin Khattab. Karena menurutnya, Nabi Muhammad SAW pun tidak pernah melakukannya. Tetapi Umar bin Khattab terus membujuk Abu Bakar untuk melakukannya, dan akhirnya Allah SWT membukakan hati Abu Bakar untuk menerima usulan tersebut. Kemudian Abu Bakar pun memerintahkan Zaid bin Sabit untuk melakukannya. Seperti Abu Bakar sebelumnya, Zaid bin Sabit pun menolak perintah Abu Bakar dengan alas an yang sama. Setelah terjadi musyawarah, akhirnya Zaid bin Sabit pun setuju.

2.   Pada Masa Khalifah ‘Utsman bin ‘Affan.

Pada masa pemerintahan Usman bin ‘Affan terjadi perluasan wilayah islam di luar Jazirah arab sehingga menyebabkan umat islam bukan hanya terdiri dari bangsa arab saja (’Ajamy). Kondisi ini tentunya memiliki dampak positif dan negatif.

Salah satu dampaknya adalah ketika mereka membaca Al Quran, karena bahasa asli mereka bukan bahasa arab. Fenomena ini di tangkap dan ditanggapi secara cerdas oleh salah seorang sahabat yang juga sebagai panglima perang pasukan muslim yang bernama Hudzaifah bin Al-Yaman.

Inisiatif ‘Utsman bin ‘Affan untuk menyatukan penulisan Al-Qur’an tampaknya sangat beralasan. Betapa tidak, menurut beberapa riwayat, perbedaan cara membaca Al-Qur’an pada

Page 11: Makalah Sejarah Al - Qur'An

saat itu sudah berada pada titik yang menyebabkan umat Islamsaling menyalahkan dan pada ujungnya terjadi perselisihan diantara mereka.

‘Utsman bin ‘Affan memutuskan agar mushaf-mushaf yang beredar adalah mushaf yang memenuhi persyaratan berikut:

1. Harus terbukti mutawatir, tidak ditulis berdasarkan riwayat ahad,

2. Mengabaikan ayat yang bacaannya dinasakh dan ayat tersebut tidak diyakini dibaca kmbalidihadapan Nabi Muhmmad SAW pada saat-saat terakhir,

3. Kronologi surat dan ayat seperti yang dikenal sekarang ini, berbeda dengan mushaf Abu bakar yang susunan mushafnya berbeda dengan mushaf ‘Utsman bin ‘Affan.

4. Sistem penulisan yang digunakan mushaf mampu mencakupi qira’at yang berbeda sesuai dengan lafazh-lafazh Al-Qur’an ketika turun,

5. Semua yang bukan mushaf Al-Qur’an dihilangkan.Pada masa ini, Al-Qur’an mulai dalam tahap penyempurnaan dalam penulisannya. Mushaf yang ditulis pada masa ‘Utsman bin ‘Affan tidak memiliki harakat dan tanda titik sehingga dapat dibaca dengan salah satu qira’at yang tujuh. Setelah banyak orang non-Arab memeluk Islam, mereka merasa kesulitan membaca mushaf yang tidak berharakat dan bertitik itu. Pada masa khalifah ‘Abd Al-Malik (685-705), ketidak memadainya mushaf ini telah dimaklumi para sarjana muslim terkemuka saat itu dan pada karena itu pula penyempurnaan mulai segera dilakukan.

3.  Pada Masa Setelah Khulafa’ur Rasyidin.

Pada masa ini, Al-Qur’an mulai dalam tahap penyempurnaan dalam penulisannya. Mushaf yang ditulis pada masa ‘Utsman bin ‘Affan tidak memiliki harakat dan tanda titik sehingga

Page 12: Makalah Sejarah Al - Qur'An

dapat dibaca dengan salah satu qira’at yang tujuh. Setelah banyak orang non-Arab memeluk Islam, mereka merasa kesulitan membaca mushaf yang tidak berharakat dan bertitik itu. Pada masa khalifah ‘Abd Al-Malik (685-705), ketidak memadainya mushaf ini telah dimaklumi para sarjana muslim terkemuka saat itu dan pada karena itu pula penyempurnaan mulai segera dilakukan.

Upaya penyempurnaan itu tidak berlangsung sekaligus, tetapi bertahap dan dilakukan oleh setiap generasi sampai abad III H (atau akhir abad IX M.)

C. Sejarah Perkembangan Al-Qur’an

Sebagai ilmu yang terdiri dari berbagai cabang dari macamnya, Al-Qur’an tidak lahir sekaligus. Al-qur’an menjelma menjadi suatu disiplin ilmu melalui proses pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan kebutuhan dan kesempatan untuk membenahi Al-Qur’an dari segi keberadaannya dan segi pemahamannya.

Di masa Rasulullah SAW dan para sahabatnya, Al-Qur’an belum dikenal sebagai suatu ilmu yang berdiri sendiri dan tertulis. Para sahabat adalah orang-orang arab asli yang dapat merasakan struktur bahasa arab yang tinggi dan memahami apa yang diturunkan kepada Rasul dan bila menemukan kesulitan dalam memahami ayat-ayat tertentu, mereka dapat menanyakan langsung kepada Rasulullah SAW.

Di zaman Khulafaur Rasyidin sampai Dinasti Umayyah, wilayah islam bertambah luas sehingga terjadi pembaruan antara orang arab dan bangsa-bangsa yang tidak mengetahui bahasa arab. Keadaan demikian menimbulkan kekhawatiran sahabat akan tercemarnya keistimewaan bahasa arab, bahkan dikhawatirkan tentang bacaan Al-Qur’an yang menjadi sebuah standar bacaan

Page 13: Makalah Sejarah Al - Qur'An

mereka. Untuk mencegah kekhawatiran it, disalinlah dari tulisan-tulisan asli Al-Qur’an yang disebut dengan Mushaf Imam. Dan dari salinan inilah suatu dasar Al-Qur’an disebut Al-Rasm Al-Utsmani.

Kemudian Al-Qur’an memasuki masa pembukuannya pada abad ke-2 H. Para ulama’ memberikan prioritas perhatian mereka terhadap ilmu tafsir karena fungsinya sebagai umm al-ulum al-qur’aniyyah. Sampai saat ini bersamaan dengan masa kebangkitan modern dalam perkembangan ilmu-ilmu agama, para ulama’ masih memperhatikan akan ilmu Qur’an. Sehingga tokoh-tokoh ahli tafsir (Qur’an) masih banyak hingga saat ini di seluruh dunia.

Contoh-contoh Ayat Qur’an :

Ayat yang menunjukkan tentang waktu turunnya Al-Qur’an :

م�ن �ه�دى ال قان$ �ف�ر� .ذ$ي وال ل �نز$ل أ ف$يه$ آن� �ق�ر� ال ه�د�ى .اس$ �لن ل ات� �ن ي وبمضان ه�ر� ر ش

Artinya  : “Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda.” (Q.S. Al-Baqarah : 185)

Ayat yang menunjukkan tentang hukum khamr :

ر$ �س$ �مي وال ق�ل� ف$يه$ما Fم� $ث إ Fير$ ب ك اف$ع� ومن .اس$ $لن ل �م�ه�ما $ث وإ ر� �ب ك أ م$ن .ف�ع$ه$ما ن

ك �ون ل أ س� ي عن$ �خم�ر$ ال

Artinya  : “Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah, pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya.” (Q.S. Al-Baqarah : 219)

Page 14: Makalah Sejarah Al - Qur'An

Ayat yang menjelaskan tentang qira’ah ahad :

Fف�س ن م.ا �خ�ف$ي أ ه�م ل م�ن ة$ ق�ر. �ن� ع�ي أ فال م� ع�ل ت

Artinya  : “Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu yang menyedapkan pandangan mata.” (Q.S. As-Sajdah : 17)

Ayat yang menjelaskan tentang mujmal :

د$ه$ $ي ب ع�ق�دة� اح$ �ك .ذ$ي الن الو�

أ ع�ف�و ي

Artinya  : “Atau dimaafkan oleh orang yang memegang ikatan nikah.” (Q.S. Al-Baqarah : 237)

Ayat yang menunjukkan tentang ‘amm :

�عص�ر$ وال

ف$ي ل ان $نس اإل� ن.ر� $خ�س� إ

Artinya  : “Demi masa_ Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian.” (Q.S. Al-’Asr : 1-2)

Ayat tentang perumpamaan orang-orang musyrik :

و�هن أ �وت$ �ي �ب �وت$ ال ب �عنك ال ل$ مث ك اء $ي و�ل

أ .ه$ الل د�ون$ م$ن .خذ�وا ات .ذ$ين ال ل� مث $ن. وإ �ا �ت ي ب .خذت� ات

و� ل �وا ان ك م�ون ع�ل �وت$ ي ب �عنك ال�ت� ي ب ل

Artinya  : “Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah dan sesungguhnya rumah yang paling lemah

Page 15: Makalah Sejarah Al - Qur'An

adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.” (Q.S. Al-Ankabut: 41)

Faedah-faedah Qur’an

Adapun faedah-faedah mempelajari Al-Qur’an antara lain :

Mampu menguasai berbagai ilmu pendukung dalam rangka memahami makna yang terkandung dalam Al-Qur’an.

Membekali diri dengan persenjataan ilmu pengetahuan yang lengkap dalam rangka membela Al-Qur’an dari berbagai tuduhan dan fitnah yang muncul dari pihak lain.

Seorang penafsir (mufassir) akan lebih mudah dalam mengartikan Al-Qur’an dan mengimplementasikan dalam kehidupan nyata.

Membentuk kepribadian muslim yang seimbang. Menanamkan iman yang kuat

Memberi arahan untuk dapat memanfaatkan potensi yang dimiliki dan sumber-sumber kebaikan yang ada di dunia.

Menetapkan undang-undang agar setiap muslim mampu memberikan sumbangsih dan kreatif untuk mencapai kemajuan.

Membentuk masyarakat muslim yang betul-betul Qur’ani. Membimbing umat dalam memerangi kejahiliyahan.

Tokoh – tokoh ahli tafsir al-qur’an :

Syu’bah Ibn Al-Hajjaj Sufyan Ibn Uyaynah Wali Ibn Al-Jarrah Ibn Jarir At-Thabari Jalaluddin Al-Bulqini Jalaluddin As-Suyuthi Abdullah Ibn Abbas Mujahid Ibn Jabr At-Thobari

Page 16: Makalah Sejarah Al - Qur'An

Ibnu Katsir Fakhruddin Ar-Rozi

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari kesimpulan makalah ini, dapat disimpulkan bahwa Al-Qur’an merupakan risalah Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk pedoman hidup manusia dan juga sebagai mukzijatnya serta sebagai bukti keRasulannya. Dan sejarah pengumpulan dan penulisan Al-Qur’an seperti yang kita baca saat ini merupakan atas kehendak para sahabat nabi. Dan awal mula yang mengusulkan pengumpulannya adalah atas inisiatif Umar bin Khattab.

B. SARAN

Demikianlah tugas penyusunan makalah ini kami persembahkan. Harapan kami dengan adanya tulisan ini bisa menjadikan kita untuk lebih menyadari bahwa agama islam memiliki khazanah

Page 17: Makalah Sejarah Al - Qur'An

keilmuan yang sangat dalam untuk mengembangkan potensi yang ada di alam ini dan merupakan langkah awal untuk membuka cakrawala keilmuan kita, agar kita menjadi seorang muslim yang bijak sekaligus intelek. Kita sebagai umat Islam seharusnnya lebih giat untuk membaca dan mengamalkan isi ajaran yang terkandung didalam Al-Qur’an. Sebagaimana para sahabat nabi yang telah berupaya mengumpulkan, menuliskan, serta merapihkan susunan isi Al-Qur’an namun tidak merubah satu kata pun isi ketika awal turun kepada Nabi Muhammad SAW.Serta dengan harapan dapat bermanfaat dan bisa difahami oleh para pembaca. Kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pembaca, khususnya dari dewan guru yang telah membimbing kami dan para mahasiswa/i demi kesempurnaan makalah ini. Apabila ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qattan, Manna Khalil (2011). Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an. Bogor: Pustaka Litera AntarNusa.

Amrullah, M. (2010). Sejarah Kodifikasi Al-Qur’an. Diakses Pada Oktober 8, 2011, dari Scribd: http://www.scribd.com

Anwar, Rosihon. (2010). Ulum Al-Qur’an. Bandung: Pustaka Setia. Wikipedia. (2011). Al-Qur’an. Diakses Pada September,21, 2012, Dari Wikipedia,

Ensiklopedia Bebas: http://id.wikipedia.org Rosihan Anwar, M. Ag. Ulumul Quran, Pustaka Setia. Bandung, 2001 Zuhdi, Masfuk.1997. Pengantar Ulumul Qur’an. Surabaya : Karya Abditama Abdul, Halim M.1999. Memahami Al-Qur’an. Bandung : Marja’