data fokus. tugas kardio ok pathway new
DESCRIPTION
DATA FOKUSTRANSCRIPT
‘’ Asuhan Keperawatan ‘’‘’ Pada Pasien Dengan CHF ‘’
DI SUSUN OLEH ‘’ KELOMPOK I ‘’
1) Aminudin2) Andi Risjan3) Annisa Oktari4) Okti5) Arif Al Amin6) Iis Sri Patmawati7) Nur Aida Utami
8) Michelle Andrea9) Samanhudi10)Rivano Setyadi11)Yetti Marlina12)Wiwi Wiji Hastuti13)Rini Dwi Yuniandini14)Nurseha
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA2014
ADH Meningkat
Aldosteron meningkat
Retensi NA + H2O
Kelebihan Volume cairan vaskuler
Metabolisme anaerob
Asidosis metabolik
Penimbunan Asamlaktatdan ATP menurun
Fatigue
Intoleransi aktivitas (pemenuhan ADL)
Beban tekanan berlebih
Beban Sistolik berlebih
Peningkatan Kebutuhan metabolisme
Beban Volume berlebih
Disfungsi miokard (AMI) miokarditis
Kontraktilitas menurun
Beban systole meningkat
Preload meningkat
Hambatan pengosongan ventrikel
Kontraktilitas menurun
Beban Jantung meningkat
CHF
Gagal jantung kanan
Gagal Pompa ventrikel kiri Gagal Pompa ventrikel kanan
Penurunan curah jantung
Suplai darah jaringan menurun
Suplay O2 otak menurun
Sinkop
Renal Flow menurun
RAA meningkat
Tekanan Diastol Meningkat
Bendungan atrium kanan
Bendungan Vena Sistemik
HeparLien
Mendesak diafagma
Hepatomegali
Splenomegali
Sesak Nafas
Pola Nafas Tidak Efektif
COP menurun
Penurunan Perfusi jaringan
DATA FOKUS :
DS : -
DO : 1. Klien tampak sesak, retraksi diding dada(-), ronkhi (+), wheezing (-), CRT 4-5 detik
2. bengkak seluruh tubuh
3. lelah saat aktifitas
4. terdapat luka decibitus dibokong diameter 5cm warna merah
5. vital sign: TD 127/86 mmHg, HR 100x/m, RR 24x/m, terpasang O2 2lt/m
b. Pemeriksaan penunjang
1.Laboratorium
2. radiologi tanggal 17 juli 2010CTR ± 55% pinggang jantung +, pleura +++ kanan dan kiri
3. ECHO tanggal 17 juli 2010
Penurunan berat fungsi sistolik LV, EF 17%
Global hipokinetik berat
Disfungsi diastolic (gg relaksasi)
c. terapi
oral :
tromboplastin 1x1,5 gr
ISDN 3x5 mg
Panadol 3x1 tablet
Prazotec 1x30 mg
Flumucil 3x1 sach
Theravask 1x 5 mg
Injeksi :
Lasix 2x20 mg k/p (jika urine output kurasng dari 1cc/kg bb/jam)
ANALISA DATA
No dx Data Masalah Etiologi
1. Ds : -
Do : 1. sesak +
2. JVP 5-3 cm H2O
3. Odema anasarka
4. Hasil ECHO :
5. Penurunan berat fungsi sistolik
LV, EF 17%
6. Global hipokinetik berat
7. Disfungsi diastolic (gg relaksasi)
Penurunan curah
jantung
Penurunan
kontraktilitas
jantung
2. Ds : -
Do : 1. sesak +, odema anasarka, asites+
LP 98cm, hepar tidak teraba
2. JVP 5+3 cm H2O
3. Vital sign : TD 127/86 mmHg, HR
100x/m, RR 24x/m, terpasang O2
2lt/m
4. Pemeriksaan rontgen : efusi
pleura +++ kanan dan kiri,
thrombus (–)
Kelebihan
volume cairan
3 DS:
Klien berkata mudah leleah saat
beraktifitas
Klien berkata sesak saat
beraktifitas
Klien mengatakan sakit pada
kedua telapak kaki saat di sentuh
Klien mengatakan keluhan sudah
dirasakan 2 minggu terakhir
DO :
Intoleransi aktifitas
kelelahan sekunder dari ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan
TD : 127/86 mmHg
HR ; 100x/m
RR : 24 x/m
Dispnoe on effort
Klien tampak sesak
Klien tampak
berbaring saja
ditempat tidur
Klien tampak
gemuk ( oedem
anasarka)
Kekuatan otot 4/4
pada ekstremitaas
atas
Tampak seluitis
pada kedua telapak
kaki ± 4 cm
RENCANA KEPERAWATAN
NO Diagnosa Keperawatan/ Masalah Kolaborasi
Rencana KeperawatanTujuan dan Kriteria
HasilIntervensi
1 Penurunan curah jantung b.d gangguan irama jantung, stroke volume, preload dan afterload, kontraktilitas jantung.
NOC :Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2 X 24 jam penurunan cardiac output klien teratasi, dengan kriteria hasil :
1. TTV dalam rentang normal (Tekanan darah, nadi, respirasi)
2. Dapat mentoleransi
NIC:1. Evaluasi adanya
nyeri dada2. Catat adanya
disritmia jantung3. Catat adanya
tanda dan gejala penurunan cardiac output
4. Monitor status pernafasan yang menandakan
aktivitas, tidak ada kelelahan
3. Tidak ada edema paru, ferifer, dan tidak ada asites
4. Tidak ada penurunan kesadaran
5. AGD dalam batas normal
6. Tidak ada distensi leher
7. Warna kulit normal
gagal jantung5. Monitor balance
cairan6. Monitor respon
pasien terhadap efek pengobatan anti aritmia
7. Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari kelelahan
8. Monitor toleransi aktivitas pasien
9. Monitor adanya dipsneu, fatique, takipneu dan ortopneu
10. Anjurkan untuk menurunkan stress
11. Monitor TD, Nadi, Suhu dan RR
12. Monitor Vital Sign saat pasien berbaring, duduk atau berdiri
13. Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan
14. Monitor TD, Nadi, RR sebelum, selama dan setelah aktivitas
15. Monitor, jumlah bunyi dan irama jantung
16. Monitor frekuensi dan irama
pernafasan17. Monitor pola
pernafasan abnormal
18. Monitor suhu, warna dan kelembapan kulit
19. Monitor sianosis ferifer
20. Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik)
21. Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign
22. Jelaskan pada pasien tujuan pemberian oksigen
23. Berikan informasi untuk mengurangi stress
24. Berikan obat anti aritmia, Inotropic, nitrogliserin dan vasodilator untuk mempertahankan kontrktilitas.
2 Pola nafas tidak efetif berhubungan dengan penurunan energy kelelahanDS : -DO : sesak +, HR 100x/m, RR 24x/m, terpasang O2 2l/m, ronchi +/+, lelah saat beraktifitas.Hasil ECHO : efusi pleura +++ kanan & kiri
NOC :Setelah dilakukan asuhan keperawatan 2 x 24 jam diharapkan menunjukkan keefektifan pola nafas dibuktikan dengan kriteria hasil :
Klien tidak sesak,
klien tidak ada sianosis dan dipsneu,
vital sign dalam batas normal
ronchi -/- klien tidak
menggunakan oksigen
NIC :1. Posisikan pasien
untuk memaksimalkan ventilasi
2. Atur intake untuk cairan
3. Mengoptimalkan keseimbangan cairan
4. Monitor respirasi dan status O2
5. Auskultasi suara nafas
6. Catat adanya suara tambahan
7. Monitor pola nafas8. Monitor vital sign
3 Kelebihan Volume Cairan b.dbeban jantung meningkat
DS : -DO :
Bengkak seluruh tubuh Acites + Lingkar perut 98cm,
hepar tidak teraba JVP 5+3 cmH2O
NOC :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam keseimbangan cairan normal dengan indikator :
1. TD dalam rentang yang diharapkan
2. JVP dalam rentang yang diharapkan
3. Nadi ferifer teraba
4. Intake dan output cairan seimbang
5. Tidak ada suara nafas tambahan
6. BB Normal7. Asites (–)8. Distensi vena
NIC :1. Pertahankan posisi
tirah baring selama masa akut
2. Kaji adanya peningkatan JVP, edema dan asites
3. Tinggikan kaki saat berbaring
4. Buat jadwal masukan cairan
5. Monitor intake nutrisi
6. Timbang BB secara berkala
7. Monitor TTV8. Pantau haluaran
urin (warna dan jumlah)
9. Balance cairan per 24 jam
(-)9. Edema Perifer
(-)
10. Monitor tanda dan gejala asites dan edema
11. Ukur lingkaranabdomen, awasi
tetesan infus12. Pantau albumin
serum4 Intoleransi aktifitas b.d kelelahan,
sekunder dari ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan
DS:
Klien berkata mudah leleah
saat beraktifitas
Klien berkata sesak saat
beraktifitas
Klien mengatakan sakit
pada kedua telapak kaki saat
di sentuh
Klien mengatakan keluhan
sudah dirasakan 2 minggu
terakhir
DO :
TD : 127/86
mmHg
HR ; 100x/m
RR : 24 x/m
Dispnoe on
effort
Klien tampak
sesak
Klien tampak
berbaring saja
ditempat tidur
Klien tampak
gemuk
( oedem
anasarka)
NOC : Setelah
dilakukan asuhan
keperawatan
selama 3x24 jam
aktifitas pasien
kembali toleran
dengan kriteria
hasil :
TTV dalam
batas
normal
Dispnoe
tidak ada
Klien
kembali
beraktifitas
fisik
Klien bisa
kembali
melakukan
aktifitas
sehari-hari
secara
mandiri
Keluhan
sesak saat
beraktifitas
berkurang
sampai
NIC :
1. Observasi
TTV:TD, N,
RR klien
2. Kaji faktor
penyebab klien
kelelahan saat
beraktifitas
3. Bantu klien
dalam
menentukan
aktifitas yang
mampu
dilakukan
4. Bantu klien
dalam
menentukan
aktifitas yang
disukai
5. Bantu klien
dalam aktifitas
yang mampu ia
lakukan
6. Bantu klien dan
keluarga
mengidentifika
si kekurangan
klien dalam
beraktifitas
Kekuatan otot
4/4 pada
ekstremitaas
atas
Tampak
seluitis pada
kedua telapak
kaki ± 4 cm
hilang
Klien tidak
mengeluh
lemah saat
beraktifitas
7. Monitor pola
istirahat klien
8. Berikan
motivasi positif
pada klien
dalam
beraktifitas
9. Kolaborasi
dengan team
rehabilitsai
medik dalam
pemberian
terapi
10. Kolaborasi
dengan ahli gizi
dalam
pemberian
nutrisi dan
asupan klien
DAFTAR PUSTAKA
Baradero, Mery. (2008). Klien Gangguan Kardiovaskular: Seri Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.
Doenges, Marilynn E. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Keperawatan Pasien. Jakarta: ECG.
Joyce, Jane (2009). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Salemba
Judith M (2009). Diagnosa Keperawatan NANDA, NIC, NOC. Jakarta: EGC
Kowalak, Jennifer P. (2011). Buku Ajar Patifisiologi. Jakarta: EGC.
Price, Sylvia A. (2006). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta: EGC.
Udjianti, wajan juni. (2010). Keperawatan Kardiovaskuler. Jalarta: Salemba medika.