dasar hukum persentasi

43
Dasar Hukum Oleh : Lambok Tampubolon 1. UU No. 16 Tahun 1992 a. Pasal 10Tindakan karantina dilakukan oleh Petugas karantina, berupa : a. Pemeriksaan; b. Pengasingan; c. Pengamatan; d. Perlakuan; e. Penahanan;

Upload: teguh-rusnadi

Post on 04-Aug-2015

702 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dasar hukum persentasi

Dasar Hukum Oleh : Lambok

Tampubolon

1. UU No. 16 Tahun 1992 a. Pasal 10“ Tindakan karantina dilakukan oleh Petugas karantina, berupa :

a. Pemeriksaan;

b. Pengasingan;

c. Pengamatan;

d. Perlakuan;e.

Penahanan; f.

Penolakan;g.

Pemusnahan;h.

Pembebasan.

Page 2: Dasar hukum persentasi

b. Pasal 11

(1).Tindakan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 huruf a, dilakukan untuk mengetahui kelengkapan dan kebenaran isi dokumen serta untuk mendeteksi hama dan penyakit hewan karantina, hama dan penyakit ikan karantina,atau organisme pengganggu tumbuhan karantina. (2). Pemeriksaan terhadap hewan…..

Page 3: Dasar hukum persentasi

c. Pasal 12 “Untuk mendeteksi lebih lanjut terhadap hama dan penyakit hewan

karantina, hama dan penyakit ikan karantina atau organisme pengganggun tumbuhan karantina tertentu yang karena sifatnya memerlukan waktu yang lama, sarana dan kondisi khusus, maka terhadap Media Pembawa yang telah diperiksa sebagaimana dimaksud dalam pasal 11, dapat dilakukan pengasingan dan pengamatan”

Page 4: Dasar hukum persentasi

d. Pasal 20 (1).Tindakan karantina sebagaimana dimaksud dalam pasal 10, dilakukan oleh Petugas Karantina ditempat pemasukan dan / atau pengeluaran, baik didalam maupun diluar instalasi karantina. (2).Dalam hal-hal tertentu, tindakan karantina sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dapat dilakukan diluar tempat pemasukan dan / atau pengeluaran, baik didalam maupun diluar instalasi karantina. (3).Ketentuan mengenai tindakan karantina di luar tempat pemasukan dan / atau pengeluaran sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)

ditetapkan oleh pemerintah

Page 5: Dasar hukum persentasi

e. Pasal 22

(1).Setiap orang atau badan hukum yang memanfaatkan jasa atau sarana yang disediakan oleh pemerintah dalam pelaksanaan tindakan Karantina Hewan, Ikan atau Tumbuhan dapat dikenakan pungutan jasa karantina. (2).Ketentuan mengenai pungutan jasa karantina sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

Page 6: Dasar hukum persentasi

2. PP No. 14 Tahun 2002

a. Pasal 6

(1).Setiap Media Pembawa yang dimasukkan ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia dikenakan tindakan Karantina Tumbuhan. (2).Setiap Media Pembawa yang dibawa atau dikirim dari suatu area ke area yang tidak bebas ke area lain yang bebas didalam wilayah Negara Republik Indonesia dikenakan tindakan Karantina Tumbuhan. (3).Setiap Media Pembawa yang akan dikeluarkan dari wilayah Negara Republik Indonesia dikenakan tindakan Karantina Tumbuhan apabila dipersyaratkan oleh Negara tujuan.

Page 7: Dasar hukum persentasi

b. Pasal 7

Tindakan Karantina Tumbuhan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 dilakukan oleh Petugas Karantina Tumbuhan berupa pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan.

Page 8: Dasar hukum persentasi

c. Pasal 9

(1).Pengasingan dan pengamatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 dimaksudkan untuk mendeteksi kemungkinan adanya organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dan / atau organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) yang karena sifatnya memerlukan waktu lama sarana

khusus dan kondisi khusus.

Page 9: Dasar hukum persentasi

(2). Pengasingan dan pengamatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan disuatu tempat yang terisolasi selama waktu tertentu sesuai dengan masa inkubasi Organisme Pengganggu Tumbuhan dan / atau Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina yang bersangkutan.

Page 10: Dasar hukum persentasi

f. Pasal 20

(1).Jangka waktu pengasingan dan pengamatan sebagaiman dimaksud dalam pasal 19 ayat (1) huruf a, disesuaikan dengan masa inkubasi Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina yang akan dideteksi. (2).Apabila setelah dilakukan pengasingan dan pengamatan sebagaiman dimaksud dalam ayat (1), Media Pembawa tersebut ternyata :

Page 11: Dasar hukum persentasi

a.Tidak bebas dari OPTK golongan I, busuk atau rusak, maka terhadap Media Pembawa tersebut dilakukan pemusnahan.b.Tidak bebas dari OPTK Golongan II, maka terhadap Media Pembawa tersebut dilakukan perlakuan;c. Bebas dari OPTK, maka terhadap Media Pembawa tersebut dilakukan pembebasan.

Page 12: Dasar hukum persentasi

Pasal 48

(1).Pelaksanaan tindakan Karantina Tumbuhan dapat dilaksanakan diluar tempat pemasukan dan / atau pengeluaran, baik di dalam maupun di luar instalasi karantina.(2).Berdasarkan analisis resiko OPT, pelaksanaan tindakan Karantina Tumbuhan dapat dilakukan di Negara asal.(3).Semua fasilitas yang diperlukan dalam pelaksanaan tindakan Karantina Tumbuhan sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2)

menjadi tanggung jawab pemilik

Page 13: Dasar hukum persentasi

Pasal 91

(1).Pelaksanaan tindakan Karantina Tumbuhan dilakukan oleh Petugas Karantina Tumbuhan.(2).Petugas Karantina Tumbuhan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah Pejabat Fungsional

Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) yang bekerja pada Instansi Karantina Tumbuhan.

Page 14: Dasar hukum persentasi

Pasal 92

(1).Dalam melaksanakan tugasnya, Petugas Karantina Tumbuhan berwenang untuk : a. Memasuki dan memeriksa alat angkut, gudang, kade, apron, ruang keberangkatan atau kedatangan penumpang, atau tempat – tempat lain di tempat – tempat pemasukan dan pengeluaran untuk mengetahui ada atau

tidaknya Media Pembawa yang akan dilalulintaskan;

Page 15: Dasar hukum persentasi

b.Mengambil contoh Media Pembawa yang akan dilalulintaskan; C.Membuka atau memerintahkan orang lain untuk membuka pembungkus, kemasan atau paket Media Pembawa, peti kemas atau bagasi, palka untuk mengetahui ada atau tidaknya Media Pembawa yang akan atau sedang dilalulintaskan;

Page 16: Dasar hukum persentasi

d. Melarang orang yang tidak berkepentingan untuk memasuki Instalasi Karantina, alat angkut atau tempat – tempat lain dimana

sedang dilakukan tindakan Karantina Tumbuhan.e. Melarang diturunkannya dari alat angkut atau dipindah tempatkannya Media Pembawa

yang sedang dalam pengawasan Petugas Karantina Tumbuhan;

Page 17: Dasar hukum persentasi

f.Memasuki tempat – tempat penyimpanan / penampungan Media Pembawa untuk keperluan tindakan Karantina Tumbuhan terhadap Media Pembawa tersebut dalam hal

tindakan Karantina Tumbuhan dilakukan di luar tempat – tempat pemasukan dan pengeluaran; dan/ataug.Menetapkan cara perawatan dan pemeliharaan Media Pembawa yang sedang

dikenai tindakan Karantina Tumbuhan.

Page 18: Dasar hukum persentasi

(2). Dalam melaksanakan tugas dan kewenangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Petugas Karantina Tumbuhan berkoordinasi dengan instansi terkait.

Page 19: Dasar hukum persentasi

3. Peraturan Menteri Pertanian No. 18 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Tindakan Karantina Tumbuhan di Luar Tempat Pemasukan dan Pengeluaran.

a. Pasal 4

(1). Tindakan Karantina Tumbuhan dapat

dilaksanakan diluar tempat pemasukan

dan atau pengeluaran, baik di dalam

instalasi karantina maupun di tempat

lain di luar instalasi karantina.

Page 20: Dasar hukum persentasi

(2). Tindakan Karantina Tumbuhan yang dilaksanakan di luar tempat pemasukan dan

pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh petugas Karantina Tumbuhan.(3). Tindakan Karantina Tumbuhan yang dilaksanakan di dalam instalasi Karantina di luar tempat pemasukan dan atau pengeluaran sebagaiman dimaksud dalam ayat (1) meliputi pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, pemusnahan dan

pembebasan.

Page 21: Dasar hukum persentasi

(4). Tindakan Karantina Tumbuhan yang dilaksanakan ditempat lain di luar instalasi karantina di luar tempat pemasukan dan atau pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pemeriksaan, perlakuan, penahanan,

pemusnahan dan pembebasan.

Page 22: Dasar hukum persentasi

b. Pasal 6 (1).Tindakan Karantina Tumbuhan yang dilakukan di Instalasi Karantina ….. (2).Dalam hal tindakan Karantina Tumbuhan dilakukan di tempat lain di luar instalasi Karantina sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, tempat lain dimaksud harus memenuhi persyaratan untuk dipergunakan sebagai tempat pelaksanaan tindakan Karantina Tumbuhan.

Page 23: Dasar hukum persentasi

(3). Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) antara lain, meliputi : a.tempat tersebut memiliki kondisi

dan situasi lingkungan dapat menjamin tidak terjadinya penularan dan atau penyebaran OPT dan atau OPTK ;

Page 24: Dasar hukum persentasi

b.tempat dilengkapi perizinan sesuai peruntukannya yang dikeluarkan oleh instansi berwenang;

c.tempat yang dapat menampung Media Pembawa serta alat angkutnya; d.tempat dalam lingkungan bebas banjir ;

dan e.keamanan lingkungan.

Page 25: Dasar hukum persentasi

(4). Ketentuan lebih lanjut tentang persyaratan tempat lain yang dapat dipergunakan untuk pelaksanaan tindakan Karantina Tumbuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala Badan Karantina Pertanian.

Page 26: Dasar hukum persentasi

Pasal 7 (1). Untuk pelaksanaan tindakan Karantina Tumbuhan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, pemilik Media Pembawa mengajukan permohonan beserta alasannya kepada Kepala Badan Karantina Pertanian cq. Kepala

Unit Pelaksana Teknis Karantina Tumbuhan setempat.

Page 27: Dasar hukum persentasi

(2). kepala Badan Karantina Pertanian cq. Kepala Unit Pelaksana Teknis Karantina Tumbuhan setempat dengan memperhatikan

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (2), dapat menyetujui atau menolak permohonan secara terutlis.

Page 28: Dasar hukum persentasi

d. Pasal 8 (1).Persetujuan tempat lain untuk pelaksanaan tindakan Karantina Tumbuhan sebagaimana maksud dalam pasal 7 berlaku 1 (satu) kali dan dapat diajukan kembali untuk mendapat persetujuan. (2).Ketentuan lebih lanjut tentang persyaratan tempat lain yang dapat dipergunakan untuk pelaksanaan tindakan Karantina Tumbuhan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh Kepala Badan Karantina Pertanian.

Page 29: Dasar hukum persentasi

e. Pasal 9

Untuk keperluan pelaksaan tindakan Karantina Tumbuhan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4,Pemilik Media Pembawa bertanggung jawab menyediakan fasilitas antara lain : a. Tempat untuk pelaksanaan tindakan Karantina Tumbuhan; b. Pengadaan bahan dan alat yang tidak dapat disediakan oleh Badan karantina Pertaian;

Page 30: Dasar hukum persentasi

c. Tenaga Kerja; d. Pengangkutan Media Pembawa ke tempat pelaksanaan tindakan Karantina Tumbuhan; e. Pemeliharaan / Perawatan Media Pembawa f. Penanganan Media Pembawa; dan g. Transportasi, akomodasi dan konsumsi bagi Petugas Karantina Tumbuhan.

Page 31: Dasar hukum persentasi

Keputusan Kepala Pusat Karantina Tumbuhan No. 1657 Tahun 2006 diktum ke :

6. Terhadap pemasukan benih Kelapa Sawit yang berasal dari Negara yang tertular penyakit lethal yellowing dan penyakit laten lainnya serta Negara yang berdekatan dengan daerah sebar lethal yellowing antara lain Costarica, Ivory Coast, Benin, Paua New Guinea masih diperlukan tindakan pengasingan dan pengamatan.

Page 32: Dasar hukum persentasi

14. Biaya operasional pelaksanaan tindakan pengasingan dan pengamatan yang harus ditanggung oleh pengguna jasa meliputi biaya akomodasi, transportasi dan konsumsi (pasal 48 ayat (3) PP No. 14 tahun 2002 jo. Pasal 9 Permentan Nomor 18

Tahun 2006) untuk pelaksanaan kegiatan :

Page 33: Dasar hukum persentasi

(1).Pengawalan Media Pembawa dari tempat pemasukan ke lokasi pengasingan dan pengamatan; (2).Pengamatan dilakukan satu kali sebulan.

Besaran biaya tersebut ditetapkan dengan mengacu atau merujuk kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.02/2005, tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2006 dan Peraturan Daerah setempat apabila ada yang mengatur hal tersebut.

Page 34: Dasar hukum persentasi

5. Tambahan ;1. SIPMENTAN Nomor : 154/Kpts/SR.120/2/2008,Tentang “Pemberian ijinPemasukan Benih Tanaman Ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia” Pada Diktum :

KETIGA : Pemasukan benih tanaman kelapa sawit

sebagaimana dimaksud pada diktum

KESATU harus mengikuti peraturan

perundang-undangan di bidang

Karantina Tumbuhan

Page 35: Dasar hukum persentasi

KELIMA : Izin sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU dicabut apabila : a.Tidak melaksanakan ketentuan

sebagaimana dimaksud Pada dictum

KEDUA dan dictum KETIGA ; b.Melakukan kegiatan yang dapat

menimbulkan gangguan ketertiban umum ;

c.memindahkan ijin kepada pihak lain

Page 36: Dasar hukum persentasi

2. Rekomendasi BARANTAN SK.Ka.BARANTAN Nomor:

308.a/Kpts/PD.540.320/L/07/2008, Tentang “Pelaksanaan Tindakan Pengasingan dan Pengamatan atas Benih Kelapa Sawit dari Costa Rica di luar Instalasi Karantina Tumbuhan”. Pada Amar :

KEDUA : a.Menugaskan kepada Kepala Stasiun

Karantina Pertanian Kelas I Banda

Aceh sebaga penanggung jawab

pelaksanaan tindakan pengasingan dan

pengamatan pada amar Pertama ;

Page 37: Dasar hukum persentasi

b.kepada Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh selanjutnya

dapat menunjuk Petugas Karantina Tumbuhan (Pejabat Fungsional POPT), untuk melaksanakan tindakan pengasingan dan pengamatan

c.Petugas Karantina Tumbuhan dimaksud pada amar kedua butir b, dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Banda Aceh.

Page 38: Dasar hukum persentasi

KELIMA : Pemilik berkewjiban :Menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk kelancaran Pelaksanaan tindakan pengasingan dan pengamatan dilokasi tersebut pada amar pertama dengan memperhatikan Surat Kepala Badan Karantina Pertanian Nomor : 54/KU.330/L/1/05 tanggal 14 Januari 2005 tentang PENERTIBAN Pungutan Jasa Karantina (PP. No.7 tahun 2004)

dan Tindakan Karantina.

Page 39: Dasar hukum persentasi

Lamp: 1. Target OPTK 2. Harus pada pada LOKASI yang TERISOLASI yaitu ; a. Bukan tempat umum b. Bebas dari tanaman sejenis c. Bebas dari kunjungan serangga atau hewan lainnya d. Bebas dari gulma atau sisa-sisa tumpukan tumbuhan

e.Bebas dari gangguan keamanan dan

ketertiban masyarakat

Page 40: Dasar hukum persentasi

3. Tersedia Sarana a. Tempat penyimpanan peralatan,pestisida,pupuk dll b. Sumber air bersih c. Tersedia Peralatan dan bahan yang diperlukan d. Sistem komunikasi yang efisien dan tenaga listrik4. Petugas : a. Pejabat Fungsional POPT SKP Kls I Banda Aceh b. Apabila dipandang perlu dapat dibantu oleh petugas yang ditunjuk oleh pemilik atau instansi lain

Page 41: Dasar hukum persentasi

5. Pelaksanaan a. Tindakan pengasingan dan pengamatan selama 6 (enam) bulan.b. Dilakukan pemeliharaan, perlakuan dan identifikasi OPTc. Apabila ditemukan OPTK Golongan I, maka seluruh benih harus segara dimusnahkan

Page 42: Dasar hukum persentasi

d. Apabila ditemukan OPTK Golongan II

dan/atau OPTP, maka seluruh benih

diberi perlakuan. Apabila tidak dapat

disuci hamakan maka segera dimusnahkan.

e. Ababila bebas dari OPTK maka diterbitkan

sertifikat Pelepasan Karantina Tumbuhan

Page 43: Dasar hukum persentasi

f. Semua benih yang rusak dan mati segera dimusnahkang.Jumlah benih yang dilepaskan harus sama dengan jumlah pemasukan dengan menghitung contoh/sampel dan jumlah yang dimusnahkan.h.Apabila ada yang hilang maka hal tersebut menjadi tanggung jawab pemilik dan dapat diambil tindakan

sesuai dengan hukum yang berlaku