etika dan hukum pada penanganan gawat darurat persentasi
DESCRIPTION
saaaTRANSCRIPT
PERMASALAHAN.1. (Kasus yang bermasalah) Pasien dengan “chest pain” datang ke
UGD/IRD, dokter umum yg bertugas konsul ke dokter spesialis (kardiolog) melalui telpon/ menurut kardiolog pasien boleh pulang.
Satu jam setelah pasien dirumah mendadak meninggal. Keluarga pasien tidak puas dan akan menuntut.
BAGAIMANA SECARA ETIK & HUKUM PENANGANAN PASIEN MELALUI TELPON
Permasalahan.2. Seorang dokter spesialis orthopaedi ketika mencari
pasien untuk memberikan contoh kasus di poliklinik, kebetulan melihat seorang peserta didik sedang memeriksa pasien. Dia mengatakan pendapatnya untuk tindakan amputasi.
Kemudian peserta didik melakukan amputasi apakah tindakannya, ini dapat dibenarkan
Secara etik & hukum apakah dokter spesialis yg kebetulan berada disana bertanggung jawab terhadap penanganan pasien / Siapa yang bertanggung jawab terhadap tindakan residen/ peserta didik tsb, apakah Ka SMF/bag, apakah KPS, apakah residen.
Permasalahan.3.
Bagaimana sikap kita? Bagaimana pandangan secara etik / hukum tentang surat pernyataan yg dibuat pasien. Bagaimana secara hukum bagi dokter bila melakukan pencabutan ETT
Pasien yg telah didiagnosa fibrosis paru tdk mungkin sembuh, membuat pernyataan yg sah secara hukum. Bila dia mengalami distress pernafasan tdk mau diintubasi. Suatu ketika dalam keadaan tdk sadar, ia diintubasi dan setelah sadar ia minta ETT dicabut
Permasalahan.4.Pasien tidak sadar, mati batang otak masih menggunakan ventilator, walau sudah mendapat penjelasan istrinya bersikeras ingin mempertahankan penggunaan ventilator dengan biaya berapapun, walaupun telah diberikan penjelasan bahwa pasien tdk mungkin sembuh
Bagaimana sikap kita, bagaimana pandangan secara etik / hukum terhadap kasus ini.
Kasus gawat daruratPerlu pelayanan medik cepat, tepat, terjangkau perlu aturan
NORMA HUKUM (aspek legal)NORMA KEPERCAYAAN (agama)
NORMA KEMANUSIAAN (kesusilaan)NORMA KESOPANAN (etika)
Etika dan hukum Etika dibuat masyarakat atau kelompok
profesi dengan membuat standar2. Bila terjadi pelanggaran akan di berikan tuntunan
Hukum dibuat oleh negara sebagai undang2 atau ketentuan pemerintah. Bila terjadi pelanggaran terdapat sangsi sebagai tuntutan hukum
Etika Adalah norma-norma yang berlaku di
masyarakat atau ketentuan yg ditentukan kelompok profesi dengan membuat standar standar yang disepakati bersama.
Bila terjadi pelanggaran tidak ada pengadilan tetapi ada teguran dan musyawarah untuk memberikan panduan dalam menjalankan profesi
Etika medik Diperlukan pada kejadian sehari hari
membuat suatu keputusan moral dalam memberikan pelayanan medik, dipengaruhi oleh Ketentuan yg ada (rule), Penugasan yg diberikan (duties) Prinsip2 pelayanan (mencegah hal buruk pd pasien
dan memberikan hal yg menguntungkan pasien) Bersifat individual berdasarkan identifikasi,
analisis terhadap permasalahan klinik
Hal yg merupakan prinsip dan mempengaruhi etika klinik Autonomy : seseorang mempunyai hak untuk
memilih pelayanan medis bagi dirinya.
Beneficence : ketentuan untuk memberikan sesuatu yg terbaik untuk pasien.
Nonmaleficence : ketentuan dalam memberikan pelayanan menghindarkan hal-hal yang buruk.
Justice : Ketentuan dalam memberikan penanganan yang sama pada setiap orang tidak memilih/ membeda-bedakan
DILEMA YG DIHADAPI FUTILE CARE : pengobatan yg diberikan
tidak memberikan manfaat/ perbaikan secara fisik, mental, sosial. Terjadi perdebatan apakah terapi akan dilanjutkan atau tidak.
ADVANCE DIRECTIVES : keinginan (sebelum terjadi kejadiannya) seseorang kepada dokter untuk mengambil keputusan tentang kelangsungan hidupnya pd saat ybs dalam keadaan tdk berdaya
DILEMA YG DIHADAPI DNAR Order (Do-Not-Attempt-Resuscitation) : adalah
suatu permintaan khusus untuk menolak intervensi / resusitasi cardiopulmonal walaupun pd saat itu arrest (dipengaruhi prediksi outcome, keuntungan medis, antisipasi buruknya kualitas hidup pasca resusitasi)
Surogate decision making: Pada saat pasien dalam keadaan tdk berdaya keluarga/ seseorang yg diminta secara lisan oleh pasien untuk berbicara atas namanya dan mengambil tindakan untuk dirinya.(apakah orang tsb memiliki interest khusus, informasi dan pengetahuan cukup tentang pasien)
ASPEK LEGAL PADA MASALAH MEDIK Hukum Kedokteran (?) UU Kesehatan Permenkes Hukum Pidana dan perdata Hukum khusus (Negara) Kode Etik Kedokteran (KODEKI) Standar profesi Standar operating procedure (Komite etik,
pejabat atasan)
HAK DAN KEWAJIBAN Hak pasien ; mendapatkan pelayanan
kesehatan
Kewajiban petugas medis : memberikan pelayanan medis UU Kesehatan, KODEKI, Permenkes) KUHP/KUHAP(?)
KEWAJIBAN PETUGAS MEDIS Kewajiban menolong :
KUHPidana ps 304 : membiarkan seorang dlm keadaan sengsara
KUHPidana ps 531 : tidak memberikan pertolongan pada orang yg sedang menghadapi maut.
UU Kesehatan no 23/92 ps 5 : wajib memelihara dan meningkatkan kesehatan
KODEKI ps 15 wajib melakukan pertolongan darurat.
KEWAJIBAN PETUGAS MEDIS KEWAJIBAN UTK BEKERJA HATI-HATI
KUHPidana ps 359,360, 361 : kelalaian, kealpaan
UU Kesehatan ps 53, ps 54, ps 55, ps 59 : perlindungan hukum, standar profesi & hak pasien lalai/ alpa, tindakan disiplin, ganti rugi, perijinan sarana kesehatan.
KUH Perdata ps 1365,ps 1366, ps 1367 : ganti rugi karena perbuatan hukum, ganti rugi karena kelalaian, ganti rugi krn perbuatan bawahan
KEWAJIBAN PETUGAS MEDIS Kewajiban melapor
KUHAP ps 108 : melapor bila ada tindak pidana
Kewajiban membantu penyidik KUHAP 179: wajib memberi keterangan ahli UU Kesehatan 53(3) tindakan medis untuk
kepentingan pembuktian
Kewajiban administratif Permenkes no 749a/Menkes/Per/XII/1989 : ttg
rekam medis Permenkes no 585/Menkes/Per/IX/1989 : ttg
persetujuan tindakan medis
Apakah tindakan pada pelayanan medik dapat dinilai dengan hukum pidana (???) Kecelakaan, karena lalai/ alpa (KUHP ps
359-361)
Bunuh diri, krn menyediakan sarana bunuh diri (KUHP ps 345)
Penganiayaan (KUHP ps 351-358)
Pembunuhan (KUHP ps 338-340)
HAK PASIEN (Surat edaran DirjenYanmed no 02.04.3.5.2504)Pedoman Hak Dan Kewajiban pasien Dokter dan Rumah Sakit
Mendapat informasi tata tertib dan peraturan Mendapat pelayanan yg manusiawi, adil dan jujur. Mendapat pelayanan medis bermutu, sesuai standar
profesi Memilih dokter dan kelas perawatan Dirawat oleh dokter yg bebas dari campur tangan
fihak luar Mencari second opinion Mendapat privasi dan kerahasiaan penyakit yg
diderita
HAK PASIEN Mendapat informasi ttg penyakit, tindakan medik,
penyulit, terapi, prognosa dan biaya. Memberikan persetujuan dan ijin tindakan medik Menolak tindakan dan pengobatan Didampingi keluarga dalam keadaan kritis Melaksanakan ibadah sesuai agama/ kepercayaannya Mendapat keselamatan dan keamanan selama
perawatan Mengajukan usul/ saran perbaikan atas perlakuan RS Menolak atau menerima bimbingan moral maupun
spiritual
MENCEGAH PELANGGARAN BUAT STANDAR OPERATING
PROCEDURE (SOP)
LAKUKAN PENCATATAN Pencatatan semua tindakan medik Pencatatan segala instruksi medik Pencatatan serah terima pelayanan
BAGAIMANA SIKAP KITA
Perhatikan norma yang berlaku Lakukan kewajiban dengan baik Hindarkan hal hal yg tidak diharapkan
(pelajari tentang critical risk management)
Bantu pemerintah untuk menyusun UU & Hukum Kedokteran