dasar-dasar perpajakan

22
DASAR-DASAR PERPAJAKAN A. Definisi dan Unsur Pajak Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Unsur-unsur pajak : 1. Iuran dari masyarakat kepada Negara Yang berhak memungut pajak hanyalah Negara. Iuran tersebut berupa uang (bukan barang). 2. Berdasarkan undang-undang Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang- undang serta aturan pelasksanaannya. 3. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari Negara yang secara langsung dapat ditunjuk. 4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara, yakni pengeluaran-pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas. B. Fungsi Pajak Ada dua fungsi pajak : 1. Fungsi budgetair Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya. 2. Fungsi mengatur (regulrend) Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. C. Syarat Pemungutan Pajak 1. Pemungutan pajak harus adil (syarat keadilan) Sesuai dengan tujuan hokum, yakni mencapai keadilan, undang-undang dan pelaksanaan pemungutan harus adil. Adil dalam pelaksanaannyayakni dengan memberikan hak bagi

Upload: arie-swiftskandarians

Post on 15-Dec-2015

226 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

materi perpajakan

TRANSCRIPT

Page 1: Dasar-Dasar Perpajakan

DASAR-DASAR PERPAJAKAN

A. Definisi dan Unsur PajakPajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang

dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.Unsur-unsur pajak :1. Iuran dari masyarakat kepada Negara

Yang berhak memungut pajak hanyalah Negara. Iuran tersebut berupa uang (bukan barang).

2. Berdasarkan undang-undangPajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang serta aturan pelasksanaannya.

3. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari Negara yang secara langsung dapat ditunjuk.

4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara, yakni pengeluaran-pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

B. Fungsi PajakAda dua fungsi pajak :

1. Fungsi budgetairPajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya.

2. Fungsi mengatur (regulrend)Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.

C. Syarat Pemungutan Pajak1. Pemungutan pajak harus adil (syarat keadilan)

Sesuai dengan tujuan hokum, yakni mencapai keadilan, undang-undang dan pelaksanaan pemungutan harus adil. Adil dalam pelaksanaannyayakni dengan memberikan hak bagi wajib pajak untuk mengajukan keberatan, penundaan dalam pembayaran dan mengajukan banding kepada Majelis Pertimbangan Pajak.

2. Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang (syarat yuridis)Di Indonesia pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23 ayat 2. Hal ini memberikan jaminan hukum untuk menyatakan keadilan, baik bagi Negara maupun warganya.

3. Tidak mengganggu perekonomian (syarat ekonomis)Pemungutan tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan produksi maupun perdagangan, sehingga tidak menimbulkan kelesuan perekonomian masyarakat.

4. Pemungutan pajak harus efisien (syarat finansiil)

Page 2: Dasar-Dasar Perpajakan

Sesuai fungsi budgetair, biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan sehingga lebih rendah dari hasil pemungutannya.

5. Pemungutan pajak harus sederhana Sistem pemungutan pajak yang sederhana akan memudahkan dan mendorong masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Syarat ini telah dipenuhi oleh undang-undang perpajakan yang baru.

D. Teori-Teori yang Mendukung Pemungutan Pajak1. Teori asuransi

Negara melindungi keselamatan jiwa, harta benda, dan hak-hak rakyatnya. Oleh karena itu rakyat harus membayar pajak yang diibaratkan sebagai suatu premi asuransi karena memperoleh jaminan perlindungan tersebut.

2. Teori kepentinganPembagian beban pajak kepada rakyat didasarkan pada kepentingan masing-masing orang. Semakin besar kepentingan seseorang terhadap Negara, makin tinggi pajak yang harus dibayar.

3. Teori daya pikulBeban pajak untuk semua orang harus sama beratnya, artinya pajak harus dibayar sesuai dengan daya pikul masing-masing orang. Untuk mengukur daya pikul dapat digunakan dua pendekatan yaitu unsur objektif (melihat besarnya penghasilan atau kekayaan yang dimiliki oleh seseorang) dan unsur subyektif (melihat besarnya kebutuhan materiil yang harus dipakai).

4. Teori BaktiDasar keadilan pemungutan pajak terletak pada hubungan rakyat dengan negaranya. Sebagai warga Negara yang berbakti, rakyat harus selalu menyadari bahwa pembayaran pajak adalah sebagai suatu kewajiban.

5. Teori asas daya beliMemungut pajak berarti menarik daya beli dari rumah tangga masyarakat untuk rumah tangga Negara. Selanjutnya Negara akan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pemeliharaan kesejahteraan masyarakat.

E. Kedudukan Hukum PajakMenurut Prof. Dr. Rochmat, SH., hukum pajak mempunyai kedudukan di antara

hukum-hukum sebagai berikut :1. Hukum perdata

Mengatur hubungan antara satu individu dengan individu lainnya.2. Hukum publik

Mengatur hubungan antara pemerintah dengan rakyatnya. Hukum publik dapat dibedakan menjadi hukum tata Negara, hukum tata usaha, hukum pajak dan hukum pidana.

Page 3: Dasar-Dasar Perpajakan

F. Hukum Pajak Materiil dan Hukum Pajak FormilHukum pajak mengatur hubungan antara pemerintah (fiscus) sebagai pemungut pajak

dan rakyat sebagai wajib pajak. Ada 2 macam hukum pajak yaitu :1. Hukum pajak materiil, yaitu hukum pajak yang memuat norma-norma yang

menerangkan antara lain keadaan, perbuatan, peristiwa hukum yang dikenai pajak (objek pajak), siapa yag dikenakan pajak (subjek pajak), berapa besar pajak yang dikenakan (tarif), segala sesuatu tentang timbul dan hapusnya utang pajak, dan hubungan hukum antara pemerintah dan wajib pajak.

2. Hukum pajak formil, yaitu hukum pajak yang memuat bentuk/tata cara untuk mewujudkan hukum materiil menjadi kenyataan (cara melaksanakan hukum pajak materiil).

G. Pengelompokan Pajak1. Menurut Golongannya

a. Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak dan tidak boleh dibebankan/dilimpahkan kepada orang lain. Contoh : pajak penghasilan/

b. Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh : Pajak Pertambahan Nilai.

2. Menurut sifatnyaa. Pajak subjektif yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya,

dalam arti memperhatikan keadaan diri wajib pajak. Contoh : Pajak Penghasilan.b. Pajak Objektif yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memerhatikan

keadaan diri wajib pajak. Contoh : Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak atas Barang Mewah.

3. Menurut lembaga pemungutnyaa. Pajak pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan

untuk membiayai rumah tangga Negara. Contoh : Pajak Penghasilan.b. Pajak daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan

untuk membiayai rumah tangga daerah. Contoh : Pajak Propinsi dan Pajak Kabupaten/Kota.

H. Tata Cara Pemungutan Pajak

1. Stelsel PajakPemungutan pajak dapat dilakukan berdasarkan 3 stelsel yaitu :a. Stelsel nyata (riel stelsel)

Pengenaan pajak didasarkan pada objek penghasilan yang nyata, sehingga pemungutannya baru dapat dilakukan pada akhir tahun pajak, yakni setelah penghasilan yang sesungguhnya diketahui.

b. Stelsel anggapan (fictive stelsel)

Page 4: Dasar-Dasar Perpajakan

Pengenaan pajak didasarkan suatu anggapan yang diatur oleh undang-undang.c. Stelsel campuran

Stelsel ini merupakan kombinasi antara stelsel nyata dan stelsel anggapan. Pada awal tahun, besarnya pajak dihitung berdasarkan suatu anggapan, kemudian pada akhir tahun besarnya pajak disesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya.

2. Asas Pemungutan Pajaka. Asas domisili

Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan Wajib Pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan yang berasal dari dalam maupun luar negeri.

b. Asas sumberNegara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal Wajib Pajak.

c. Asas kebangsaanPengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu Negara.

3. Sistem Pemungutan Pajaka. Official Assessment System

Adalah suatu system pemungutan yang memberi wewenang kepada pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.Ciri-cirinya:- Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada fiskus- Wajib Pajak bersifat pasif- Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus.

b. Self Assessment SystemAdalah suatu sistem pajak yang memberi wewenang kepada Wajib Pajak

untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang.Ciri-cirinya :- Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada Wajib Pajak

sendiri- Wajib Pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri

pajak yang terutang- Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi.

c. With Holding SystemAdalah suatu system pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak letiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.

I. Timbul dan Hapusnya Utang Pajak

Page 5: Dasar-Dasar Perpajakan

Ada dua ajaran yang mengatur timbulnya utang pajak :1. Ajaran Formil

Utang pajak timbul karena dikeluarkannya surat ketetapan pajak oleh fiskus. Ajaran ini diterapkan pada official assessment system.

2. Ajaran MateriilUtang pajak timbul karena berlakunya undang-undang. Seseorang dikenai pajak karena suatu keadaan dan perbuatan. Ajaran ini diterapkan pada self assessment system.

Hapusnya utang pajak dapat disebabkan beberapa hal :1. Pembayaran2. Kompensasi3. Daluwarsa4. Pembebasan dan penghapusan

J. Hambatan Pemungutan PajakHambatan terhadap pemungutan pajak dapat dikelompokkan menjadi :

1. Perlawanan PasifMasyarakat enggan membayar pajak, yang disebabkan oleh :a. Perkembangan intelektual dan moral masyarakatb. Sistem perpajakan yang mungkin sulit dipahami masyarakatc. System control tidak dapat dilakukan dengan baik.

2. Perlawanan AktifPerlawanan aktif meliputi semua usaha dan perbuatan yang secara langsung ditujukan kepada fiskus dengan tujuan untuk menghindari pajak.Bentuknya antara lain :a. Tax avoidance, yaitu usaha meringankan beban pajak dengan tidak melanggar

undang-undang.b. Tax evasi, yaitu usaha meringankan beban pajak dengan cara melanggar undang-

undang (menggelapkan pajak).

K. Tarif PajakAda 4 macam tarif pajak :1. Tarif sebanding/prporsional

Tarif berupa persentase yang tetap, terhadap berapapun jumlah yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang proporsional terhadap besarnya nilai yang dikenai pajak.

2. Tarif TetapTarif berupa jumlah yang tetap terhadap berapapun jumlah yang dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang tetap.

3. Tarif ProgresifPersentase tariff yang digunakan semakin besar jika jumlah yang dikenai pajak semakin besar.

Page 6: Dasar-Dasar Perpajakan

Menurut kenaikan peresentase tarifnya, tarif progresif dibagi menjadi :a. Tarif progresif progresif : kenaikan persentase semakin besarb. Tarif progresif tetap : kenaikan persentase tetapc. Tarif progresif degresif : kenaikan persentase semakin kecil.

4. Tarif DegresifPersentase tariff yang digunakan semakin kecil bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar.

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN

A. Pendahuluan

Sistem perpajakan lama dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan tingkat kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan belum dapat menggerakkan peran dari semua lapisan subjek pajak yang besar peranannya dalam menghasilkan penerimaan dalam negeri yang sangat diperlukan untuk kelangsungan dan pembangunan nasional. Oleh sebab itu, pemerintah menciptakan system perpajakan yang baru yaitu dengan lahirnya Undang-Undang Perpajakan baru yang terdiri atas :

1. UU No. 6 tahun 1983 tentang Ketentuan dan Tata Cara Perpajakan2. UU No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan3. UU No. 8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak

Penjualan atas Barang Mewah4. UU No. 12 tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan5. UU No. 13 tentang Bea Materai

Perubahan Undang-Undang tentang Ketentuan Umun dan Tata Cara Perpajakan bertujuan untuk lebih memberikan keadilan, meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak, meningkatkan kepastian dan penegakan hukum, mengantisipasi kemajuan di bidang teknologi informasi dan perubahan ketentuan material di bidang perpajakan, meningkatkan profesionalisme aparatur perpajakan, meningkatkan keterbukaan administrasi perpajakan, dan meningkatkan kepatuhan sukarela Wajib Pajak.

Undang-Undang tentang Ketentuan Umun dan Tata Cara Perpajakan dilandasi filsafah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang di dalamnya tertuang ketentuan yang menjunjung tinggi hak warga Negara dan menempatkan kewajiban kenegaraan termasuk di dalamnya kewajiban perpajakan.

B. Dasar Hukum

Page 7: Dasar-Dasar Perpajakan

Dasar hukum Ketentuan Umun dan Tata Cara Perpajakan adalah Undang-Undang No. 6 tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 16 tahun 2009.

C. Tahun PajakPada umumnya tahun pajak sama dengan tahun takwim atau tahun kalender. Sksn

tetapi Wajib Pajak dapat menggunakan tahun pajak tidak sama dengan thun takwim dengan syarat konsisten (taat asas) selama 12 bulan, dan melapor/memberitahukan kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama setempat.

D. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)1. Pengerian

NPWP adalah nomor yang diberikan kepada Wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang digunakan sebagai tanda pengenal atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.

2. Fungsi NPWPa. Sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajakb. Untuk menjaga ketertibn dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan

administrasi perpajakan.3. Pencantuman NPWP

Dalam hal berhubungan dengan dokumen perpajakan, wajib pajak diwajibkan mencantumkan nomor pokok wajib pajak yang dimilikinya.

4. Pendaftaran NPWPSemua wajib pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan subjektif

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan berdasarkan system self assessment. Persyaratan subjektif adalah persyaratan yang sesuai dengan ketentuan mengenai subjek pajak dalam undang-undang pajak penghasilan 1984 dan perubahannya. Persyaratan objektif adalah persyaratan bagi subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan atau diwajibkan untuk melakukan pemotongan/ pemunguttan sessuai dengan ketentuan undang-undang pajak penghasilan 1984 dan perubahannya.

Tempat pendaftaran dilakukan pada kantor direktorat jendral pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal dan kantor derektoral jendral pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha dilakukan, bagi wajib pajak orang pribadi pengusaha tertentu. kewajiban mendaftarkan diri tersebut belaku pula terhadap wanita kawin yang dikenai pajak secarah terpisah karena hidup terpisah berdasarkan keputusan hukum berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta. Wanita kawin juga dapat melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya terpisah dari hak dan kewajiban perpajakan suaminya.

5. Sanksi

Page 8: Dasar-Dasar Perpajakan

Setiap orang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri untuk diberikan nomor pokok wajib pajak, atau menyalah gunakan tanpa hak NPWP sehingga dapat menimbulkan kerugiaan pada pendapatan Negara dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 bulan dan paling lam 6 tahun dan denda paling sedikit 2 kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar paling banyak 4 kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.

Setiap orang yang melakukan percobaan untuk melakukan tindak pidana menyalahgunakan atau menggunakan tanpa nomor hak nomor pokok wajib dalam rangka melakukan permohonan restitusi atau melakukan kompensisasi pajak atau pengkreditan pajak, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 2 tahun dan denda paling sedikit 2 kali jumlah restitusi yang dimohonkan dan pengkreditan yang dilakukan dan paling banyak 4 kali jumlah restitusi yang dimohonkan.

6. Penghapusan NPWPa. Diajukan permohonan nomor pokok wajib pajak oleh wajib pajak dan ahli

warisannya apabila wajib pajak sudah tidak memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

b. Wajib pajak badan dilikuidasi karna penghentian dan penggabungan usaha.c. Wanita yang sebelumnya telah memiliki nomor pokok wajib pajak dan menikah

tanpa membuat perjanjian pemisahan harta dan penghasilan dalam hal suami dari wanita tersebut telah terdaftar wajib pajak.

d. Wajib pajak bentuk usaha tetap menghentikan usahanya di Indonesia.e. Dianggap perlu oleh direktur jendral pajak untuk menghapuskan nomor pokok

wajib pajak dari wajib pajak yang sudah tidak memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

7. Format NPWPNPWP terdiri dari 5 digit, yaitu 9 digit pertama merupakan kode wajib pajak dan

6 digit berikutnya merupakan kode administrasi pajak.

Formatnya adalah sbb: XX. XXX. XXX. X- XXX. XXX

E. Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak ( PPKP )Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam

bentuk usaha menghasilkan barang, mengimpor barang, mengespor barang, melakukan usaha perdagangan dll.

Pengusaha kena pajak adalah (PKP) adalah pengusaha yang melakukan penyerahan barang kena pajak dan penyerahan jasa kena pajak yang dikenai pajak berdasarkan undang-undang pajak pertanbahan nilai 1984 dan perubahannya.Pengusaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang pajak pertanbahan nilai 1984 yaitu:a. Memilih sebagai usaha kena pajak b. Tidak memilih sebagai usaha kena pajak tetapi sampai dengan suatu bulan dalam

suatu tahun buku jumlah peredaran bruto atas penyerahan barang kena pajak telah melampaui batasan yang ditentukan sebagai pengusaha kecil.

Page 9: Dasar-Dasar Perpajakan

1. Pengukuhan PKPa. Sebagai identitas PKP yang bersangkutan.b. Melaksanakan hak dan kewajiban dibidang pajak pertambahan nilai dan pajak

penjualan atas barang mewah.c. Pengawasan administrasi perpajakan.

2. Tempat pengukuhan PKPBagi wajib pajak sebagai mana yang memenuhi syarat sebagai PKP wajib

melaporkan usahanya kekantor pelayanan pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha wajib pajak atau kekantor pelayanan pajak tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan. Dalam hal tempat tinggal berada dalam 2 wilayah tempat kerja kantor pelayanan pajak, direktur jendral pajak dapat menempatkan kantor pelayanan pajak tempat wajib pajak terdaftar.

3. Pencabutan pengukuhan PKPPencabutan pengukuhan pengusaha kena pajak dapat dilakukan dalam hal:a. Pengusaha kena pajak pindah alamat kewllayah kerja kantor pelayanan pajak lain.b. Sudah tidak memenuhi persyaratan sebagai pengusaha kena pajak termassuk

pengusaha kena pajak yang jumlah peredaran atau penerimaan bruto untuk suatu tahun buku tidak melebihi batas jumlah peredaran atau penerimaan bruto untuk pengusaha kecil (600.000.000,-setahun).

Atas permohonan wajib pajak untuk melakukan pencabutan pengukuhan pengusah kena pajak, dirktur jendral pajak setelah melakukan pemerikasaan harus memberikan keputusan dalam jangka waktu 6 bulan sejak tanggal permohonan diterima secara lengkap. Apabila jamgka waktu tersebut telah lewat, Direktur jendral pajak tidak member suatu keputusan, maka permohonan pencabutan pengukuhan pengusaha kena pajak di anggap dikabulkan dan surat keputusan mengenai pencabutan pengukuhan pengusaha kena pajak harus diterbitkan dalam jangka waktu paling lama satu bulan setelah jangka waktu 6 bulan berakhir.

4. SanksiSetiap orang yang dengan sengaja tidak melaporkan usahanya untuk di kukuhkan

sebagai pengusaha kena pajak atau menyalah gunakan tanpa hak pengukuhan pengusaha kena pajak, sehingga menimbulkan kerugian pada pendapatan Negara dipidana dengan pidana penjjara palinng singkat 6 bulan dan paling lama 6 tahun dan denda paling sedikit 2 kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang di bayar dan paling banyak 4 kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang di bayar.

Setiap orang yang melakukan percobaan untuk melakukan tindak pidana menyalah gunakan atau mmenggunakan tanpa hak pengukuhan pengusaha kena pajak dalam rangka mengajukan permohonan restitusi atau ,melakukan konpensasi pajak atau pengkreditan pajak, dipidana dengan pidana pencara paling singkat 6 bulan dan paling lama 2 tahun dan denda paling sedikit 2 kali jumlah restitusi dan di mohonkan atau di konpensasi pengkreditan yang dilakukan dan paling bbanyak 4 kali jumlah restitusi yang konpensasikan.

F. Surat Pemberitahuan (SPT)1. Pengertian SPT

Page 10: Dasar-Dasar Perpajakan

Surat pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan atau pembayaran pajak , objek pajak atau bukan objek pajak, atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuuan peraturan perundang- undangan perpajakan.

2. Fungsi SPT Fungsi SPT bagi wajib pajak , pajak penghasilan adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggung jawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang : a. Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri melalui

pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam satu tahun pajak.b. Penghasilan yang merupakan objek pajak atau bukan objek pajak .c. Harta dan kewajiban.d. Pembayaran dari pemotongan atau pemungutan pajak orang pribadi atau badan

lain dalam satu masa pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Bagi pengusaha kena pajak, fungsi surat pemberitahuan adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggung jawabkan penghitungan jumlah pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang meewah yang sebenarnya terutang dan untuk melaporakan tentang :a. Pengkreditan pajak masukan terhadap pajak keluaran b. Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri oleh pengusaha

kena pajak sesuai dengan ketentuan p[eraturan perundangan-undangan perpajakan.

3. Prosedur Penyelesaian SPT a. Wajib pajak sebagaimana mengambil sendiri surat pemberitahuan ditempat yang

ditetapkan oleh direktur jendral pajak atau ,mengambil dengan cara lain yang tata cara pelaksanaannya diatur dengan peraturan mentri keuangan

b. Setiap wajib pajak wajib mengisi surat pemberitahuan dengan benar,lengkap dan jelas, dalam bahasa indonesiua dengan menggunakan huruf latin, angka arab, dsatuan mata uang rupiah dan menandatangani serta menyampaikannya kekantor direktur jendral pajak tempat wajib pajak terdaftar atau di kukuhkan Atau tempatr lain yang di tetapkan oleh direktur jendral pajak.

c. Wajib pajak yang telah mendapat izin dari menteri keuangan untuk menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain rupiah.

d. Penandatanganan SPT dapat dilakukan secara biasa .e. Bukti-bukti yang harus dilampiirkan pada SPT antara lain :

- Untuk wilayah pajak yang mengadakan pembukuan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi serta keterangan lain yang diperlukan untuk menghitung besarnya penghasilan kena pajak.

- Untuk SPT masa PPN sekurang-kurangnya memuat jumlah dasar pengenaan pajak, jumlah pajak keluaran, jumlah pajak masukan yang dapat dikreditkan, dan jumlah kekurangan atau kelebihan pajak.

- Untuk wajib pajak yang menggunakan norma perhitungan jumlah peredaran yang terjadi dalam tahun pajak yang bersangkutan.

Page 11: Dasar-Dasar Perpajakan

4. Pembetulan SPTWajib pajak dengan kemauan sendiri dapat mmembetulkan surat pemberitahuan

yang telah disampaikan dengan menyampaikan pernyataan tertulis dengan syarat direktur jendral pajak belum melakukan tindakan pemeriksaan . dalam hal wajib pajak membetulkan sendiri surat pemberitahuan tahunan maupun surat pemberitahuan masa yang mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar .

Walaupun telah tindakan pemeriksaan,tetapi belum dilakukan tindakan penyidikan mengenai adanya ketidak benaran yang dilakukan wajib pajak terhadap ketidak benaran yang dilakukan wajib pajak, terhadap ketidak benaran perbuatan wajib pajak terseb8t tidak akan dilakukan penyedikan apabila wajib pajak dengan kemauan sendiri mengungkapkan ketidak benaran perbuatannya tersebut dengan disertai pelunasan kekurangan pembayaran jumlah pajak.

Walaupun direktur jendral pajak telah melakukan pemeriksaan, dengan syarat direktur jendral pajak belum menerbitkan surat ketetapan pajak, wajib pajak dengan kesadaran sendiri dapat mengakibatkan laporan tersendiri tentang ketidak benaran pengisian surat pembritahuan yang telah disampaikan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, yang dapat mengakibatkan:a. Pajak-pajak yang masih harus dibayar menjadi lebih besar atau lebih kecilb. Rugi berdasarkan ketentuan perpajakan menjadi lebih kecil atau lebih besarc. Jumlah harta menjadi lebih besar atau lebih kecild. Jumlah modal menjadi lebih besar atau lebih kecil.

Wajib pajak dapat membetulkan surat pembritahuan tahunan yang telah disampaikan, dalam hal wajib pajak menerima ketetapan pajak, surat keputusan keberatan, surat keputusan pembetulan, putusan banding, atau putusan peninjaun kembali tahun pajak sebelumnya.

5. Jenis SPT Secara garis besar SPT dibedakan menjadi 2 yaitu: a. Surat pemberitahuan masa adalah surat pemberitahuan untuk suatu masa pajak.b. Surat pemberitahuan tahunan adalah surat untuk suatu tahun pajak atau bagian

tahun pajak

SPT meliputi:a. SPT tahunan pajak penghasilan b. SPT masa yang terdiri dari:

1. SPT masa pajak penghasilan 2. SPT masa pajak pertambahan nilai 3. SPT masa pajak pertambahan nilai bagi pemungut pajak pertambahan nilai.

SPT dapat berbentuk: - Formulir kertas - e- SPT

6. Perpanjangan Jangka Waktu Penyampaian SPT

Page 12: Dasar-Dasar Perpajakan

Wajib pajak dapat memperpanjang jangka waktu penyampaian SPT tahunan sebagaimana dimaksud untuk paling lama 2 bulan sejak batas waktu penyampaian SPT tahunan dengan cara menyampaikan pemberitahuan perpanjangan SPT tahunan. Pemberitahuan perpanjangan SPT tahunan dibuat secara tertulis dan disampaikan ke kantor pelayanan pajak, sebelum batas waktu penyampaian SPT tahunan berakhir, dengan dilampiri:a. Penghitungan pajak terutang dalam satu tahun pajak yang batas waktu

penyampaian di perpanjangb. Laporan keuangan sementara c. Surat setoran pajak sebagai bukti pelunasan kekurangan pembayaran pajak yang

terutang.Pemberitahuan perpanjangan SPT tahunan dapat disampaikan:

a. Secara langsung b. Melalui pos dengan bukti pengiriman surat c. Dengan cara lain yang meliputi :- Melalui perusahaan jasa ekspidisi atau jasa kulir dengan bukti pengiriman

surat - e-Filing melalui ASP

7. Sanksi Terlambat Atau Tidak Menyampaikan SPT Apabila surat pemberitahuan tidfak disampaikan dalam jangka waktu yang talah

di tentuikan atau batas waktu perpanjangan penyampain surat pemberitahuan, dikenai sanksi administrasi berupa denda. Wajib pajak yang karena kealpaanya tidak menyampainnya surat pemberitahuan tetapi isinya tidak benar atau melampirkan keterangan yang isinya tidak benar sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan Negara.

G. Surat Setoran Pajak (SSP) Dan Pembayaran Pajak1. Pengertian

Surat setoran pajak afdalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah digunakan dengan cara lain ke kas Negara melalui tempat pembayaran yang ditunjukan oleh mentri keuangan.

2. Fungsi SSP SSP berfungsi sebagai bukti pembayaran pajak apabila telah disahkan oleh pejabat kantor penerima pembayaran yang berwenang atau apabila telah mendapatkan vadilasi.

3. Tempat pembayaran dan penyetoran pajak a. Bank ditunjukan menteri keuangan b. Kantor pos.

4. Tata Cara Menindak atau Mengangsur Pembayaran Atas Ketetapan Pajak Wajib pajak dapat memajukan permohonan secara tertulis untuk mengangsur atau

menunda pembayaran pajak yang masih harus dibayar dalam Surat Tagihan Pajak, Surat Keterangan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, dan Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, serta Putusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkan jumlah pajak yang

Page 13: Dasar-Dasar Perpajakan

terutang bertambah, serta Pajak Penghasilan Pasal 29, kepada Direktur Jenderal Pajak.

Direktur Jenderal Pajak menerbitkan surat keputusan atas permohonan atas surat tersebut berupa menerima seluruhnya, menerima sebagian, atau menolak. Surat keputusan diterbitkan paling lama tujuh hari kerja setelah tanggal diterimanya permohonan. Apabila jangka waktu tersebut telah lewat, Direktur Jenderal Pajak tidak member surat keputusan, permohonan wajib pajak dianggap diterima.

H. Surat Ketetapan Pajak ( SKP )Surat ketetapan pajak adalah surat ketetapangn yang meliputi surat ketetapan

pajak kurang bayar, surat ketetapan pajak kurang bayar tambahan, surat ketetapan pajak nihil atau surat ketetapan pajak lebih bayar.

I. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)1. Pengertian

SKPKB adalah surat ketetapan yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi dan jumlah pajak yang masih harus dibayar.

2. Penerbitan SKPKBSKPKB diterbritkan apabila :

a. Berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang terutang atau kurang dibayar.

b. Surat pemberitahuan tidak disampaikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan dan setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan pada waktunya sebagaimana ditentukan dalam surat teguran.

c. Berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain mengenai pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah ternyata tidak seharusnya dikompensasikan selisih lebih pajak atau tidak seharusnya dikenai tarif nol persen.

d. Kewajiban menjalankan pembukuan atau pencatatan tidak dipenuhi sehingga tidak dapat diketahui besarnya pajak yang terutang.

e. Kepada wajib pajak diterbitkan nnomor pokok wajib pajak dan dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak secara jabatan.

3. Sanksi Administrasi Apabila SKPKB dikeluarkan karena alasan diatas maka jumlah kekurangan pajak terutang pada ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% perbulan paling lama 24 bulan, dihitung sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya masa pajak, bagian tahun pajak, dengan diterbitkannya surat ketetapan pajak kurang bayar.

4. Fungsi SKPKB a. Koreksi atas jumlah yang terutang menurut SPT-nya b. Sarana untuk menggunakan sanksi c. Alat untuk menagih pajak

5. Jangka waktu penerbitan SKPKB

Page 14: Dasar-Dasar Perpajakan

Dalam jangka waktu lima tahun setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya masa pajak bagian tahun pajakrektu, Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan SKPKB.

J. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)1. Pengertian

SKPKBT adalah surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan.

2. Penerbitan SKPKBT SKPKBT di terbitkan apabila di temukan data baru yang mengakibatkan penambahan jumlah pajak yang terutang setelah dilakukan tindakan pemeriksaan dalam rangka penerbitan surat ketetapan pajak kurang bayar tambahan.

3. Fungsi SKPKBT:a. Koreksi atas jumlah yang terutang menurut SPT-nyab. Sarana untuk mengenakan sanksic. Alat untuk menagih pajak

4. Sanksi SKPKBT Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam SKPKBT ditambah dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar seratus persen dari jumlah kekurangan pajuak tersebut.

5. Jangka waktu penerbitan SKPKBT Dalam jangka waktu 5 tahun setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya massa pajak, bagian tahun pajak, atau tahun pajak apabila ditemukan data baru yang mengakibatkan penambahan jumlah pajak yang terutang setelah dilakukan tindakan pemeriksaan dalam rangka penerbitan surat ketetapan pajak kurang bayar tambahan, direkture jendral pajak dapat menerbitakan SKPKBT.

K. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)1. Pengertian

SKPLB adalah surat ketetapan pajak yang menemukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar dari pada pajak yang terutang atau seharusya tidak terutang.

2. Penerbitan SKPLB.SKPLB diterbitkan setelah dilakukan pemeriksaan, jumlah kredit pajak yang dibayar lebih besar dari pada jumlah pajak yang terutang, surat ketetapan pajak lebih bayar diterbitkan untuk :

a. Pajak penghasilan apabila jumlah kredit pajak lebih besar pada jumlah pajak yang terutangi .

b. Pajak pertambahan nilai apabila jumlah kredit pajak lebih besar dari pada jumlah pajak yang terutang.

c. Pajak penjualan atas barang mewah apabila jumlah pajak yang di bayar lebih besar dari p ada jumlah pajak yang terutang.

3. Fungsi SKPLB Fungsi dari SKPLB adalah sebagai alat atau untuk mengembalikan kelebihan pembayaran pajak.

Page 15: Dasar-Dasar Perpajakan

L. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)1. Pengertian

SKPN adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah pokok pajak sama besar dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak.

2. Penerbitan SKPN SKPN diterbitkan apabila setelah dilakukan pemeriksaan jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yang dibayar sama dengan jumlah pajak yang terutang.

M. Surat Tagihan Pajak (STP)1. Pengertian

STP adalah surat untuk melakukan tagihan pajak atau sanksi administrasi berupa bunga atau denda.Penerbitan STP:STP dikeluarkan apabila :

a. Pajak penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang di bayarb. Dari hasil penelitian terdapat kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat

salah tulis atau salah hitung.c. Wajib pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda atau bunga d. Pengusaha yang telah di kukuhkan sebagai pengusaha kena pajak tetapi tidak

membuat faktur pajak, tetapi tidak tepat waktu e. Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak, yang telah

mengisi faktur pajak secara lengkap f. Pengusaha kena pajak melaporkan faktur pajak tiodak sesua dengan masa

penerbitan faktur pajakg. Pengusaha kena pajak yang gagal berproduksi dan telah diberikan

pengembalian pajak masukan sebagaimana dimaksud didalam pasal 9.2. Fungsi STP

a. Sebagai koreksi atas jumlah pajak yang terutang menurut STP wajib pajak.b. Sarana mengenakan sanksi administrasi berupa bunga atau denda.c. Alat untuk menagih pajak..