bab 1 dasar dasar perpajakan

40
1 Heny Hendrayati, S.IP.,MM Heny Hendrayati, S.IP.,MM Prodi Manajemen Prodi Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia 2010 2010

Upload: ririka

Post on 07-Jul-2016

32 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Perpajakan

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

1

Heny Hendrayati, S.IP.,MMHeny Hendrayati, S.IP.,MMProdi Manajemen Prodi Manajemen

Universitas Pendidikan IndonesiaUniversitas Pendidikan Indonesia20102010

Page 2: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

Menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani :Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.

2

Page 3: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro SH.

Pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Definisi tersebut kemudian dikoreksinya yang berbunyi sebagai berikut: Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada Kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment

3

Page 4: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

Menurut Sommerfeld Ray M., Anderson Herschel M., & Brock Horace R. Pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan, berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih dahulu, tanpa mendapat imbalan yang langsung dan proporsional, agar pemerintah dapat melaksanakan tugas-tugasnya untuk menjalankan pemerintahan.

4

Page 5: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

Iuran dari rakyat kepada Negara Berdasarkan Undang-Undang Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi

dari Negara yang secara langsung dapat ditunjuk.

Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara

5

Page 6: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

RULED BY LAW (DIATUR DENGAN UNDANG-UNDANG)

PREPARED FOR LAW ENFORCEMENT (MEMPERSIAPKAN UNTUK MENEGAKKAN UNDANG-UNDANG)

DO NOT FORGET “JUSTICE ENFORCEMENT” (JANGAN LUPA MENEGAKKAN KEADILAN)

6

Page 7: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

SOCIETY/TAXPAYERS (MASYARAKAT/WAJIB PAJAK) GOVERNMENT (PEMERINTAH) TAX POLICY (KEBIJAKAN PERPAJAKAN) TAX LAW (UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN) TAX ADMINISTRATION (ADMINISTRASI PERPAJAKAN) TAX COURT (PENGADILAN PAJAK)

7

Page 8: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

Bea Materai Bea Masuk dan Bea Keluar Cukai Retribusi Iuran Pungutan lain yang sah/legal berupa

sumbangan wajib

8

Page 9: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

1. Fungsi BudgetairArtinya pajak merupakan salah satu penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran rutin maupun pembangunan.

2. Fungsi mengatur (regulerend)Artinya pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebujakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi, serta mencapai tujuan-tujuan tertentu di luar bidang keuangan

9

Page 10: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

1. Pajak yang tinggi dikenakan terhadap barang-barang mewah

2. Tarif pajak progresif dikenakan atas penghasilan

3. Tarif pajak ekspor sebesar 0%4. Pajak penghasilan atas penyerahan

hasil industri tertentu5. Pembebasan pajak penghasilan

atas SHU Koperasi6. Pemberlakukan tax holiday

10

Page 11: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

Pemungutan Pajak harus adil (Syarat Keadilan)

Pemungutan Pajak harus berdasrkan Undang-Undang (Syarat Yuridis)

Tidak mengganggu perekonomian (Syarat Ekonomis)

Pemungutan Pajak harus efisien (Syarat Finansial)

Sistem Pemungutan Pajak harus sederhana

11

Page 12: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

Teori Asuransi Teori Kepentingan Teori Daya Pikul Unsur objektif dan Unsur

Subjektif Teori Bakti Teori Asas Daya beli

12

Page 13: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

Hukum dibagi menjadi 2 : Hukum Perdata Hukum Publik

Hukum Tata NegaraHukum Tata Usaha (Hukum Administratif)Hukum PajakHukum Pidana

13

Page 14: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

Dalam mempelajari hukum berlaku apa yang disebut

Lex Specialis derogat Lex Generalis Peraturan khusus lebih diutamakan daripada

peraturan umum, atau Jika sesuatu ketentuan belum atau tidak dapat

diatur dalam peraturan khusus, maka akan berlaku ketentuan yang diatur dalam peraturan umum.

14

Page 15: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

Hukum Pajak menganut paham imperatif pelaksanaannya tidak dapat ditunda

Hukum Pidana menganut paham oportunis pelaksanaannya dapat ditunda setelah ada keputusan lain

15

Page 16: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

Hukum Pajak Materiil memuat norma-norma yang menerangkan antara lain objek pajak, subjek pajak, tarif dan segala sesuatu yang timbul dan hapusnya utang pajak dan hubungan hukum antara pemerintah dan Wajib Pajak.Contoh : Undang-Undang Pajak Penghasilan

Hukum Pajak Formil memuat bentuk/tata cara untuk mewujudkan hukum materiil menjadi kenyataan (cara melaksanakan hukum pajak materiil)Contoh : Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

16

Page 17: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

SIFAT SUBJEKTIF & OBJEKTIF

GOLONGAN LANGSUNG & TIDAK LANGSUNG

LEMBAGA PEMUNGUT PUSAT & DAERAH

17

Page 18: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

Pajak Subyektif dan Pajak Obyektif

Pajak Subyektif Pajak subyektif adalah pajak yang berkaitan erat

dengan keadaan subyeknya (sifat kepribadian). Pajak yang subyektif ini besarnya sangat dipengaruhi oleh keadaan wajib pajak.Contoh : Pajak Penghasilan

Pajak Obyektif Pajak obyektif adalah pajak yang berkaitan erat

dengan keadaan obyek pajaknya, sehingga besarnya jumlah pajak hanya tergantung keadaan obyek tanpa dipengaruhi oleh keadaan subyek.Contoh : PPN, Pajak Penjualan atas Barang Mewah

18

Page 19: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

19

Page 20: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

Pajak Langsung Pajak yang harus dipikul dan ditanggung

sendiri oleh wajib Pajak dan tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain atau pihak lain. Contoh : Pajak Penghasilan dan Pajak Bumi dan Bangunan.

Pajak Tidak Langsungpajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga. Contoh : Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Hotel dan Restoran, Pajak Hiburan, Bea Meterai, Cukai dan seba-gainya.

20

Page 21: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

PAJAK PUSAT DITJEN PAJAK DITJEN BEA CUKAI

Contoh : PPh, PPN, Pajak Penjualan atas Barang mewah, PBB dan Bea Materai

PAJAK DAERAH PROPINSI Pajak Kendaraan bermotor

dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor KOTA/KABUPATEN Pajak Hotel dan

Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan

21

Page 22: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

Stelsel Pajak Asas Pemungutan Pajak Sistem Pemungutan Pajak

22

Page 23: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

Stelsel nyata (riel stelsel) Stelsel anggapan (fictieve stelsel) Stelsel Campuran

23

Page 24: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

Asas Domisili Asas Sumber Asas Kebangsaan

24

Page 25: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

Official Assesment System Self Assesment System With Holding System

25

Page 26: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

Pembayaran pajak Memasukkan surat keberatan Menenetukan saat dimulai dan berakhirnya

jangka waktu daluarsa Menerbitkan Surat Ketetapan Kurang Bayar,

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan dan lain-lain

Menentukan besarnya denda maupun sanksi administasi lainnya

26

Page 27: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

Ajaran Formil Timbul karena dikeluarkan surat

ketetapan pajak oleh fiskus. official assessment system

Ajaran Materil Utang pajak timbul karena

berlakunya UU. Seseorang dikenai pajak karena suatu keadaan dan perbuatan.

self assessment system27

Page 28: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

1. Pembayaran/pelunasan2. Kompensasi3. Daluarsa4. Pembebasan/penghapusan

28

Page 29: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

Untuk menghitung besarnya pajak yang terutang :

1. Tarif Pajak 2. Dasar Pengenaan Pajak

29

Page 30: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

Tarif berupa jumlah atau angka yang tetap, berapapun besarnya dasar pengenaan pajak

30

Dasar Pengenaan Dasar Pengenaan PajakPajak

Tarif PajakTarif Pajak

Rp. 1.000.000,-Rp. 1.000.000,- Rp. 6.000,-Rp. 6.000,-Rp. 2.000.000,-Rp. 2.000.000,- Rp. 6.000,-Rp. 6.000,-Rp.50.000.000,-Rp.50.000.000,- Rp. 6.000,-Rp. 6.000,-

Page 31: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

Dasar Pengenaan Dasar Pengenaan PajakPajak

Tarif Tarif PajakPajak

Utang PajakUtang Pajak

Rp. 1.000.000,-Rp. 1.000.000,- 10%10% Rp. 100.000,-Rp. 100.000,-Rp. 2.000.000,-Rp. 2.000.000,- 10%10% Rp. 200.000,-Rp. 200.000,-Rp.50.000.000,-Rp.50.000.000,- 10%10% Rp. 5.000.000,-Rp. 5.000.000,-

31

Tarif berupa persentase tertentu yang sifatnya Tarif berupa persentase tertentu yang sifatnya tetap terhadap berapapun dasar pengenaan tetap terhadap berapapun dasar pengenaan pajaknya.pajaknya.

Page 32: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

32

Tarif berupa persentase tertentu yang semakin Tarif berupa persentase tertentu yang semakin meningkay dengan semakin meningkatnya dasar meningkay dengan semakin meningkatnya dasar pengenaan pajakpengenaan pajak

Dibedakan menjadi 4 tarif yaitu :Dibedakan menjadi 4 tarif yaitu :

Page 33: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

Dasar Pengenaan Dasar Pengenaan PajakPajak

Tarif Tarif PajakPajak

Utang PajakUtang Pajak

Rp. 1.000.000,-Rp. 1.000.000,- 10%10% Rp. 100.000,-Rp. 100.000,-Rp. 2.000.000,-Rp. 2.000.000,- 10%10% Rp. 200.000,-Rp. 200.000,-Rp.50.000.000,-Rp.50.000.000,- 10%10% Rp. 5.000.000,-Rp. 5.000.000,-

33

Tarif berupa persentase tertentu yang sifatnya Tarif berupa persentase tertentu yang sifatnya tetap terhadap berapapun dasar pengenaan tetap terhadap berapapun dasar pengenaan pajaknya.pajaknya.

Page 34: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

Dasar Pengenaan Dasar Pengenaan PajakPajak

Tarif Tarif PajakPajak

Utang PajakUtang Pajak

Rp. 1.000.000,-Rp. 1.000.000,- 10%10% Rp. 100.000,-Rp. 100.000,-Rp. 2.000.000,-Rp. 2.000.000,- 10%10% Rp. 200.000,-Rp. 200.000,-Rp.50.000.000,-Rp.50.000.000,- 10%10% Rp. 5.000.000,-Rp. 5.000.000,-

34

Tarif berupa persentase tertentu yang sifatnya Tarif berupa persentase tertentu yang sifatnya tetap terhadap berapapun dasar pengenaan tetap terhadap berapapun dasar pengenaan pajaknya.pajaknya.

Page 35: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

Dasar Pengenaan Dasar Pengenaan PajakPajak

Tarif Tarif PajakPajak

Utang PajakUtang Pajak

Rp. 1.000.000,-Rp. 1.000.000,- 10%10% Rp. 100.000,-Rp. 100.000,-Rp. 2.000.000,-Rp. 2.000.000,- 10%10% Rp. 200.000,-Rp. 200.000,-Rp.50.000.000,-Rp.50.000.000,- 10%10% Rp. 5.000.000,-Rp. 5.000.000,-

35

Tarif berupa persentase tertentu yang sifatnya Tarif berupa persentase tertentu yang sifatnya tetap terhadap berapapun dasar pengenaan tetap terhadap berapapun dasar pengenaan pajaknya.pajaknya.

Page 36: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

Dasar Pengenaan Dasar Pengenaan PajakPajak

Tarif Tarif PajakPajak

Kenaikan % TarifKenaikan % Tarif

Sampai dgn Rp. 10.000.000,-Sampai dgn Rp. 10.000.000,- 15%15% --

Diatas Rp.10jt – Rp.25 jtDiatas Rp.10jt – Rp.25 jt 25%25% 10%10%

Diatas Rp. 25jtDiatas Rp. 25jt 35%35% 10%10%

36

Tarif berupa persentase tertentu yang semakin Tarif berupa persentase tertentu yang semakin meningkat dengan meningkatnya DPP dan meningkat dengan meningkatnya DPP dan kenaikan persentase tetapkenaikan persentase tetap

Page 37: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

Dasar Pengenaan Dasar Pengenaan PajakPajak

Tarif Tarif PajakPajak

Kenaikan % Kenaikan % TarifTarif

Sampai dgn Rp. 50jtSampai dgn Rp. 50jt 10%10% --

Diatas Rp.50jt-Rp.100jtDiatas Rp.50jt-Rp.100jt 15%15% 5%5%

Diatas Rp. 100 jtDiatas Rp. 100 jt 30%30% 15%15%

37

Tarif berupa persentase tertentu yang semakin Tarif berupa persentase tertentu yang semakin meningkat dengan meningkatnya DPP dan meningkat dengan meningkatnya DPP dan kenaikan persentase juga meningkatkenaikan persentase juga meningkat

Page 38: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

Dasar Pengenaan Dasar Pengenaan PajakPajak

Tarif Tarif PajakPajak

Kenaikan % TarifKenaikan % Tarif

Sampai dgn Rp. 50jtSampai dgn Rp. 50jt 10%10% --

Diatas Rp.50jt-Rp.100jtDiatas Rp.50jt-Rp.100jt 15%15% 5%5%

Diatas Rp. 100 jtDiatas Rp. 100 jt 18%18% 3%3%

38

Tarif berupa persentase tertentu yang semakin Tarif berupa persentase tertentu yang semakin meningkat dengan meningkatnya DPP tapi meningkat dengan meningkatnya DPP tapi kenaikan persentase tersebut semakin menurunkenaikan persentase tersebut semakin menurun

Page 39: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

Dasar Pengenaan Dasar Pengenaan PajakPajak

Tarif Tarif PajakPajak

Kenaikan % TarifKenaikan % Tarif

Rp. 50.000.000,-Rp. 50.000.000,- 30%30% --

Rp. 100.000.000,-Rp. 100.000.000,- 20%20%

Rp. 200.000.000,-Rp. 200.000.000,- 10%10%

39

Tarif berupa persentase tertentu yang semakin Tarif berupa persentase tertentu yang semakin menurun dengan meningkatnya DPPmenurun dengan meningkatnya DPP

Page 40: Bab 1 Dasar Dasar Perpajakan

40