dampak pengangkatan jabatan fungsional …

92
DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN KE JABATAN STRUKTURAL TERHADAP PELAYANAN INFORMASI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI JAMBI SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Perpustakaan OLEH : AHMAD ALI MASKUR NIM: IPT. 140310 JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Upload: others

Post on 02-Nov-2021

28 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL

PUSTAKAWAN KE JABATAN STRUKTURAL TERHADAP

PELAYANAN INFORMASI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN

ARSIP DAERAH PROVINSI

JAMBI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Dalam Ilmu Perpustakaan

OLEH :

AHMAD ALI MASKUR

NIM: IPT. 140310

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SULTAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

2019

Page 2: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

i

Page 3: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

ii

Page 4: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

iii

Page 5: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

iv

MOTTO

سىل وتخىوىا أماواتكم وأوتم والر يا أيها الذيه آمىىا لا تخىوىا الل

تعلمىن.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan

Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-

amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. (Q.S.Al-

Anfal: 27)”1

1Al-Qur’an dan Terjemahan, (2008). Perilaku Tercela Departemen Agama

Republik Indonesia, hal. 239

Page 6: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

v

PERSEMBAHAN

Dengan Mengucap Rasa Syukur KepadaAllah SWT. Yang Maha Kuasa

Serta Shalawat Kepada Nabi Muhammad SAW

Skripsi Ini Saya Persembahkan Kepada:

Ibunda Poniah Dan Ayahanda Dawami Yang Telah Sabar, Ikhlas Dan Selalu

Mendoakan Kesuksesan Ananda.

.

Page 7: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

vi

KATA PENGANTAR

بسم الله الرحمن الرحيمSegala puji kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam, serta

sholawat kepada baginda Rasul yang tak henti-henti tercucur untuk

junjungan nabi besar Muhammad SAW. Sehingga skripsi ini dapat selesai

guna memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana strata satu

(S1) pada fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sultan

Thaha Saifuddin Jambi.

Skripsi ini diberi judul “Dampak Penangkatan Jabatan

Fungsional Pustakawan ke Jabatan Struktural Terhadap Pelayanan

Informasi Di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi”.

Dalam penulisan skripsi ini, tidak seberapa dikatakan sulit yang penulis

temui dalam proses pembuatannya. Namun berkat sabar dan juga bantuan

dari berbagai pihak maka kesulitan dan rintangan yang dihadapi mampu

teratasi dengan baik, dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari masih

banyak kekurangan maupun kesalahan, untuk itu penulis mengharapkan

kritik dan saran untuk menyampaikannya.

Ucapan terimakasih penulis kepada:

1. Bapak Samsul Huda, S.Ag., M.Ag. dan Ibu Athiatul Haqqi, S.Ag., S.IPI.,

M.I.Kom. sebagai Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

2. Ibu Prof. Dr. Maisah, M. Pd.I selaku Dekan Fakultas Adab Dan Humaniora

UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Alfian, S.Pd., M.Ed selaku wakil Dekan I, Bapak Dr. H.Muhammad

Fadhil, M.Ag selaku Wakil Dekan II dan Ibu Dr. Raudhoh, S.Ag.,SS.,M.Pd.I

selaku Wakil Dekan III Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sultan Thaha

Saifuddin Jambi.

4. Bapak Muhammad Rum, M.Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan.

Page 8: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

vii

Page 9: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

viii

ABSTRACT

Maskur, Ahmad Ali. 2019. Impact of Appointment of Librarian Functional

Position to Structural Position on Information Services at the Library and

Archive Service of Jambi Province. Thesis of Library Science major UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Supervisor I: Samsul Huda, S.Ag, M.Ag.

Supervisor II: Attiatul Haqqi, S.Ag, S.IPI, M.I.Kom.

This study aims to determine whether there is an impact of the appointment of

librarian functional positions to structural positions on information

services in the Regional Library and Archives Office of Jambi Province,

and how much impact the appointment of positions will have. The

researcher used quantitative research methods with inferential approaches,

the method of taking sample data using Random Sampling. The technique

of collecting data uses the Observation, Questionnaire and Documentation

methods. This research is generally attempted to achieve several objectives

around the problem regarding the impact of the appointment of librarians,

namely to find out whether there is an impact on the appointment of

services to information services and to know how much arising from the

appointment of the librarian's position on information services in the

Regional Library and Archives Office of Jambi Province. From the results

of this study after testing hypotheses proved that r count> r table (0.262>

0.1966) so that the hypothesis Ha is accepted and Ho is rejected. is 0.262,

where the results are located between 0.21 - 0.40 so that the level of

influence falls into The Low Category. This is in line with the initial

hypothesis that the author put forward, where the author suggests that Ha

is accepted (there is a positive relationship between appointment librarian

functional positions to structural positions).

Keywords: Librarians, Functional Position, Structural Position, Information

Services.

Page 10: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

ix

ABSTRAK

Maskur, Ahmad Ali. 2019. Dampak Penangkatan Jabatan Fungsional

Pustakawan ke Jabatan Struktural Terhadap Pelayanan Informasi Di

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi. Skripsi Jurusan

Ilmu Perpustakaan Dan Informasi Islam, Fakultas Adab Dan Humaniora,

UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Pembimbing I : Samsul Huda, S.Ag.,

M.Ag. Pembimbing II : Attiatul Haqqi, S.Ag,. S.IPI,. M.I.Kom.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah dampak dari pengangkatan

jabatan fungsional pustakawan ke jabatan struktural terhadap pelayanan

informasi di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, dan

seberapa besar dampak yang ditimbulkan dari pengangkatan jabatan

tersebut. Peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan

pendekatan inferensial, metode pengambilan data sampel menggunakan

Random Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode

Observasi, Kuesioner dan Dokumentasi. Penelitian ini secara umum

diusahakan untuk mencapai beberapa tujuan di seputar permasalahn

mengenai dampak dari pengangkatan jabatan pustakawan yaitu untuk

mengetahui adakah dampak yang ditimbulkan dari pengangkatan jabatan

tersebut terhadap pelayanan informasi dan untuk mengetahui seberapa

besar dampak yang ditimbulkan dari pengangkatan jabatan pustakawan

tersebut terhadap pelayanan informasi di Dinas Perpustakaan dan Arsip

Daerah Provinsi Jambi.Dari hasil penelitian ini setelah dilakukan

pengujian hipotesis terbukti bahwa rhitung > rtabel (0,262 > 0,1966) sehingga

hipotesis Ha diterima dan Ho ditolak.Hasil korelasi yang diperoleh adalah

0,262, dimana hasil ini terletak antara 0,21 – 0,40 sehingga tingkat

pengaruhnya masuk dalam kategori rendah.Hal ini sejalan dengan

hipotesis awal yang penulis kemukakan, dimana penulis mengemukakan

bahwa Ha diterima (terdapat hubungan yang positif antara pengangkatan

jabatan fungsional pustakawan ke jabatan struktural).

Kata kunci: Pustakawan, JabatanFungsional, Jabatan Struktural, Pelayanan

Informasi.

Page 11: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i

NOTA DINAS ............................................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... iii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI.......................................................... iv

MOTTO ....................................................................................................................... v

PERSEMBAHAN...................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .............................................................................................. vii

ABSTRACT ............................................................................................................... ix

ABSTRAK ................................................................................................................... x

DAFTAR ISI ............................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4

C. Batasan Masalah ......................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4

E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori ............................................................................ 6

1. Jabatan Fungsional dan Jabatan Struktural ............................ 6

2. Pengertian Pejabat Fungsional dan Pejabat Struktural .......... 7

3. Pengangkatan Jabatan Fungsional ke Jabatan Struktural ....... 8

4. Pengertian Perpustakaan Umum ............................................ 9

5. Pengertian Pustakawan ........................................................ 10

Page 12: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

xi

6. Pelayanan Informasi Perpustakaan ...................................... 12

7. Pelayanan Informasi Yang Efektif ....................................... 14

B. Penelitian Yang Relevan ........................................................... 15

C. Kerangka Berfikir ..................................................................... 18

D. Hipotesis .................................................................................... 19

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ................................................................ 20

B. Variabel Penelitian .................................................................... 20

C. Populasi Dan Sampel ................................................................ 20

D. Tempat Dan Waktu Penelitian .................................................. 22

E. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 22

F. Instrumen Penelitian ................................................................. 24

G. Validitas Instrumen ................................................................... 25

H. Analisis Data Penelitian ............................................................ 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................... 29

1. Sejarah Berdirinya Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi ............................................................................. 29

2. Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perpustakaan dan Arsip

Daerah Provinsi Jambi ......................................................... 31

3. Tata Kerja Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi .................................................................................... 34

4. Anggaran ............................................................................... 35

5. Sarana dan Prasarana Dinas Perpustakaan dan Arsip

Daerah Provinsi Jambi ......................................................... 35

6. Koleksi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi .................................................................................... 36

7. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian ................................. 37

8. Sub Bagian Keuangan .......................................................... 38

Page 13: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

xii

9. Sumber Daya Manusia ......................................................... 39

B. Deskripsi Penelitian .................................................................. 39

C. Interpretasi Hasil Penelitian ...................................................... 40

1. Analisis Deskriptif Variabel X (Pengangkatan Jabatan

Fungsional Pustakawan ke Jabatan Struktural) .................... 40

2. Analisis Deskriptif Variabel Y (Pelayanan Informasi) ........ 48

D. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................... 55

1. Analisis Data ........................................................................ 55

2. Uji Hipotesis ........................................................................ 60

3. Uji Determinasi .................................................................... 60

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 69

B. Rekomendasi ............................................................................. 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Pengunjung Pada Bulan Januari – Maret 2018 ..................... 21

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ....................................................... 24

Tabel 3.3 Skor Item Alternatif Responden .................................................... 26

Tabel 3.4 Interpretasi Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment .............. 27

Tabel 4.1 Jumlah Koleksi dan Eksemplar Berdasarkan Klasifikasi .............. 37

Tabel 4.2 Pejabat struktural yang diangkat berdasarkan senioritas dalam

jabatan fungsional sebelumnya ....................................................... 40

Tabel 4.3 Pejabat struktural yang diangkat memiliki masa kerja yang lebih

Lama dalam jabatan sebelumnya ................................................... 46

Tabel 4.4 Pejabat struktural yang diangkat memiliki usia yang produkrif

unutk menduduki jabatan yang dibutuhkan .................................... 42

Tabel 4.5 Pejabat struktural diangkat berdasarkan usia yang lebih rendah

akan memiliki lebih banyak waktu dalam menyusun rencana

kerja yang akan berdampak baik pada pelayanan yang

berkualitas ...................................................................................... 42

Tabel 4.6 Pejabat struktural perpustakaan memiliki pendidikan yang

mumpuni dalam mengemban tugas yang dibebankan .................... 43

Tabel 4.7 Pejabat struktural menerapkan hasil dari pelatihan yang

dilakukannya guna memajukan pelayanan perpustakaan ............... 44

Tabel 4.8 Pejabat struktural perpustakaan berperan penting dalam

pembuatan sebuah kebijakan untuk kemajuan perpustakaan ......... 45

Page 15: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

xiv

Tabel 4.9 Pejabat struktural perpustakaan terlibat secara langsung dalam

pemecahan suatu masalah sesuai dengan pengalaman kerjanya .... 46

Tabel 4.10 Pejabat fungsional yang diangkat memiliki kesesuaian dengan

penempatan jabatan yang dibutuhkan pada jabatan struktural ....... 47

Tabel 4.11 Pejabat struktural perpustakaan yang memiliki pengalaman akan

menumbuhkan ide-ide baru dalam memberikan pelayanan

kepada pemustaka .......................................................................... 48

Tabel 4.12 Pelayanan di perpustakaan memenuhi kebutuhan informasi

pengguna ......................................................................................... 49

Tabel 4.13 Pelayanan di perpustakaan sangat memuaskan pemusta ............... 49

Tabel 4.14 Pelayanan yang diberikan cepat, tepat waktu dan tepat sasaran.... 50

Tabel 4.15 Fasilitas pelayanan di perpustakaan sangat memadai ................... 50

Tabel 4.16 Informasi yang diberikan petugas tepat terhadapn informasi

yang dibutuhkan ............................................................................ 51

Tabel 4.17 Petugas bersikap ramah saat memberikan pelayanan kepada

pengguna perpustakaan ................................................................. 52

Tabel 4.18 Pelayanan yang diberikan petugas mempermudah dalam

menemukan informasi yang dibutuhkan ....................................... 52

Tabel 4.19 Petugas membantu pemustaka mencari informasi yang

dibutuhkan ..................................................................................... 53

Tabel 4.20 Perpustakaan menyediakan tempat penyimpanan barang yang

memadai ........................................................................................ 54

Tabel 4.21 Petugas memberikan bimbingan kepada pemustaka dalam

menelusuri informasi ..................................................................... 54

Page 16: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

xv

Tabel 4.22 Data pengangkatan jabatan fungsional pustakawan ke jabatan

struktural (variabel X) dan pelayanan informasi (variabel Y) ....... 56

Page 17: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

ProvinsiJambi

Page 18: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kartu Konsultasi Skripsi Pembimbing 1

Lampiran 2 Kartu Konsultasi Skripsi Pembimbing 2

Lampiran 3 Daftar Riwayat Hidup Penulis

Lampiran 4 Instrumen Pengumpulan Data (IPD)

Lampiran 5 Data Responden

Lampiran 6 Jadwal Penelitian

Lampiran 7 Dokumentasi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi

Page 19: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perpustakaan pada dasarnya ialah sebuah instansi yang menghimpun,

mengolah, dan menyebarluaskan informasi kepada setiap pengguna

perpustakaan. Dalam perkembangan informasi badan perpustakaan harus

melakukan perbaikan dan menetapkan kinerja pustakawan untuk memberikan

informasi kepada pemustaka melalui pelayanan prima dengan mengacu pada

kepuasan dan kebutuhan akan informasi pemustaka.

Salah satu jenis perpustakaan yang menjadi pusat informasi bagi

seluruh lapisan masyarakat adalah perpustakaan umum. Menurut Undang-

undang R.I. No. 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan pasal 1 ayat 6 bahwa

perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diperuntukkan masyarakat luas

sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa memandang umur, jenis,

suku, ras, agama dan status sosial ekonomi. Oleh karena itu perpustakaan

umum berkewajiban memberikan pelayanan informasi yang terbaik bagi

seluruh lapisan masyarakat, karena memang tujuan dibentuknya perpustakaan

umum adalah untuk melayani kebutuhan informasi penggunanya seperti tata

ruang, koleksi, kenyamanan, pustakawan serta pelayanan prima yang diberikan

oleh perpustakaan.

Perpustakaan umum didirikan untuk melayani semua anggota

masyarakat yang memerlukan jasa informasi dan perpustakaan. Jadi

perpustakaan umum bersifat terbuka untuk umum, dibiayai dengan dana

masyarakat umum, dan memberikan jasa pelayanan yang bersifat cuma-cuma.

Perpustakaan umum memegang peranan penting dalam usaha pembinaan

kecerdasan bangsa, sehingga pada tahun 1972 UNESCO mengeluarkan

Manifesco perpustakaan umum.2

Pustakawan merupakan salah satu faktor utama dalam menentukan

keberhasilan suatu perpustakaan. Dalam hal ini pelayanan pengguna tentu akan

2 Rahayu Ningsih. Pengelolaan Perpustakaan. (Jakarta: Graha Ilmu. 2007). Hal. 4

Page 20: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

2

mengharapkan pelayanan prima dalam hal mendapatkan informasi yang

dibutuhkan. Perkerjaan pustakawan di era Millenial maupun era selfie tidak

gampang karena pustakawan dituntut sebagai agent of change penyebaran

informasi, sebagai figur utama memotivasi masyarakat untuk lifelong learning

dan mengajak masyarakat untuk mencintai perpustakaan maupun buku.9

Perpustakaan sebagai sumber informasi memegang peranan penting

dalam pembangunan nasional dan merupakan sarana penunjang dalam

pendidikan. Salah satu jenis perpustakaan adalah perpustakaan umum.

Perpustakaan umum pada dasarnya mempunyai tugas untuk menghimpun atau

mengadakan, mengolah dan menyebarluaskan informasi kepada pemustaka

yang membutuhkan yaitu seluruh lapisan masyarakat. Selain itu perpustakaan

umum juga merupakan unit kerja yang mengumpulkan karya cetak dan karya

rekam sebagai perwujudan cipta, rasa dan karsa manusia. Akibat pesatnya

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka semakin meningkat pula

jumlah informasi yang diterbitkan setiap harinya dalam bentuk buku, majalah,

surat kabar, dan laopran hasil penelitian. Oleh karena itu perpustakaan

berupaya untuk menyediakan koleksi dan layanan yang dapat memenuhi

kebutuhan pemustaka.

Perpustakaan mempunyai peranan dan fungsi yang penting dalam

memberikan informasi. Perpustakaan merupakan jantung dalam dunia

pendidikan, karena memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka.

Perpustakaan bukan hal yang baru dikalangan masyarakat dimana-mana telah

banyak didirikan perpustakaan. Berdirinya perpustakaan umum didukung dan

didanai dari sumber yang berasal dari masyarakat seperti pajak dan retribusi,

yang kemudian dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk layanan.10

Pustakawan didefinisikan sebagaimana menurut Undang-undang

Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan bahwa

pustakawan adalah seorang yang memiliki kompetensi yang diperolehnya

9 Testiani Makmur. Budaya Kerja Pustakawan di Era Digitalisasi. (Yogyakarta: Graha

Ilmu. 2015). Hal. 8 10

Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. (Jakarta: Graha Pustaka Umum. 1991).

Hal. 47

Page 21: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

3

melalui pendidikan atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan

tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.

Keberhasilan suatu perpustakaan sangat ditentukan oleh pustakawan,

walaupun perpustakaan memiliki anggaran yang besar, dilengkapi dengan

teknologi yang canggih, dipercantik dengan layanan yang bagus dan banyak

layanan terbaru jika tanpa andil seorang pustakawan dengan kapasitas dan

kredibilitas maka dijamin roda perpustakaan tidak akan optimal karena antara

fasilitas dengan sumber daya manusia merupakan dua hal yang fungsinya

saling melengkapi. Apabila perpustakaan tanpa kehadiran pustakawan maka

dapat diibaratkan gudang yang hanya sebagai pajangan atau seonggok buku.11

Pelayanan perpustakaan sudah selayaknya berorientasi kepada

pemakai, sehingga kepuasan pemakai selalu diutamakan dalam rangka

meningkatkan hubungan antara pelanggan dengan pengelola.12

Setiap

pelayanan terdapat berbagai faktor kesadaran para pejabat serta petugas yang

berkecimpung dalam pelayanan, aturan kerja yang melandasi kerja pelayanan,

pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup minimal, faktor

keterampilan petugas, faktor sarana dalam pelaksanaan tugas pelayanan, faktor

organisasi yang merupakan alat serta sistem yang memungkinkan berjalannya

mekanisme kegiatan pelayanan.13

Berdasarkan hasil wawancara penulis kepada kepala pustakawan di

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Privinsi Jambi Bapak Hasudungan

Ambarita, S.Sos pada hari senin tanggal 24 September 2018, diketahui bahwa

pustakawan yang ada berjumlah 20 orang dan pengangkatan jabatan fungsional

pustakawan ke jabatan struktural sebanyak 4 orang. Pengangkatan jabatan yang

dilakukan tidak mengacu pada latar belakang pendidikan keilmuan

perpustakaan pegawai, akan tetapi proses pengangkatan ini atas keinginan dan

kesediaan dari setiap individu yang ingin diangkat ke jabatan struktural dalam

11

Testiani Makmur. Budaya Kerja Pustakawan di Era Digitalisasi. (Yogyakarta: Graha

Ilmu. 2015). Hal. 7 12

Himayah. Layanan dan Pelayanan Perpustakaan Menjawab Era Teknologi Informasi.

(Kepala UPT Universitas Alauddin. 2011). Hal. 8 13

Hasnidar. Faktor Penghambat Minat Pemustaka dalam Pemanfaatan Pelayanan

Referensi UPT Perpustakaan Universitas Riau. (Jurnal Gema Pustakawan Vol. 1 No. 1). Hal. 8

Page 22: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

4

hal ini kepala bidang dan kepala seksi, dengan ketentuan dan syarat yang diatur

oleh pemerintah Daerah Provinsi Jambi.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

sebuah penelitian dan menggali informasi lebih dalam untuk membuat karya

ilmiah yang berupa skripsi dengan judul “Dampak Pengangkatan Jabatan

Fungsional Pustakawan Ke Jabatan Struktural Terhadap Pelayanan

Informasi Di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi”.

B. Rumusan Masalah

1. Berapa besar dampak pengangkatan jabatan fungsional pustakawan ke

jabatan struktural terhadap pelayanan informasi di Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi?

C. Batasan Masalah

Pada penelitian ini penulis membatasi masalah penelitian hanya pada

pelayanan informasi yang diberikan oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi kepada pemustaka.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar

dampak yang ditimbulkan dari pengangkatan jabatan fungsional pustakawan ke

jabatan struktural di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi

terhadap pelayanan informasi yang diberikan.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi penulis atau peneliti sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana

Ilmu Perpustakaan (S.IP.), pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sultan

Thaha Saifuddin Jambi,

Page 23: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

5

2. Bagi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi dapat dijadikan

salah satu pertimbangan dan bahan acuan terhadap pelayanan informasi

yang diberikan kepada pemustaka dalam kondisi pejabat pustakawan yang

diangkat menjadi pejabat struktural,

3. Bagi lembaga pendidikan sebagai suatu hasil kerja dan sebuah karya yang

dapat dijadikan sebagai bahan wacana dan pustaka atau literatur bagi

mahasiswa atau pihak lain yang memiliki ketertarikan dibidang yang sama.

Page 24: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

6

BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori

1. Jabatan Fungsional dan Jabatan Struktural

Berkaitan dengan kebijakan pengangkatan Pegawai Negeri Dalam

Jabatan Strukutral telah diterbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 100

Tahun 2000 sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 13 Tahun 2002

tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural,

dinyatakan bahwa pola pembinaan karier Pegawai Negeri Sipil

menunjukkan keterkaitan dan keserasian antara jabatan, pangkat, pendidikan

dan pelatihan jabatan, kompetensi dan masa jabatan seorang pegawai Negeri

Sipil sejak pengangkatan pertama dalam jabatan sampai dengan pensiun.

Hal ini senada dengan pendapat Gibson dkk, yang menyatakan bahwa karier

tercermin dalam gagasan bergerak keatas pada lini kerja pilihan seseorang.

Bergerak keatas berarti berhak atas pendapatan yang lebih besar, memikul

tanggungjawab yang lebih besar, serta mendapatkan status prestise dan

kuasa lebih besar.14

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa karier adalah suatu

kemungkinan yang akan dilalui oleh seseorang dalam organisasi dalam

meniti pangkat atau jabatan sesuai dengan kemampuan dan persyaratan

yang ditetapkan. Sehingga setiap individu dalam organisasi dapat

mempunyai suatu rangkaian urutan pekerjaan dalam pola kemajuan tertentu

pada kehidupannya dalam organisasi.

Pada dasarnya jabatan struktural adalah jabatan karier, artinya

jenjang jabatan yang diperuntukkan akan diarahkan pada jenjang yang lebih

tinggi dalam organisasi. Oleh karena itu, jabatan struktural sangat

diperlukan kematangan psikologis, disamping kemampuan pribadi masing-

14

Gibson Ivancevich Donnelly. Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses. (Jakarta:

Erlangga. 1992). Hal. 206

Page 25: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

7

masing. Suhadak dan Suradji menyatakan bahwa “jabatan struktural adalah

suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan

hak seorang pegawai negeri sipil atau PNS dalam rangka memimpin suatu

satuan organisasi negara. Kedudukan tersebut bertingkat dari terendah

Eselon IV.b sampai dengan tingkat tertinggi Eselon I.a”.28

2. Pengertian Pejabat Fungsional dan Pejabat Struktural

Dalam birokrasi pemerintah dikenal jabatan karier, yakni jabatan

dalam lingkungan birokrasi yang hanya dapat diduduki oleh PNS. Jabatan

karier dibedakan menjadi 2 yaitu :

a) Jabatan Fungsional

Berdasarkan Keputusan Menpan Nomor: 132/KEP/M.PAN/12/2002

Bab I Pasal 1 butir 1 dijelaskan bahwa: “Pejabat fungsional pustakawan

yang selanjutnya disebut pustakawan adalah Pegawai Negeri Sipil yang

diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara pebuh oleh

pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan kepustakawanan pada

unit-unit perpustakaan, dokumentasi dan informasi instansi pemerintah

dan atau unit tertentu lainnya.”

Jabatan fungsional pustakawan terdiri dari pustakawan tingkat

terampil dan pustakawan tingkat ahli. Dalam pasal 1 pada butirr 4 dan 5

dikemukakan pengertian tentang kedua jenjang pustakawan tersebut,

yaitu: “pustakawan tingkat terampil adalah pustakawan yang memiliki

dasar pendidikan untuk pengangkatan pertama kali serendah-rendahnya

Diploma II Perpustakaan, Dokumentasi, dan Informasi atau Diploma

bidang lain yang disetarakan. Pustakawan tingkat ahli adalah pustakawan

yang memiliki dasar pendidikan untuk pengangkatan pertama kali

serendah-rendahnya Sarjana Perpustakaan, Dokumentasi dan Informasi

atau Sarjana lain yang disetarakan.”29

28

Suhadak dan Suradji. Administrasi Kepegawaian Negara: Diklat Prajabatan Golongan

III. (Jakarta: Lembaga Administrasi Kepegawaian Negara. 2001). Hal. 61 29

Endang Fatmawati. Kajian Faktor yang berpengaruh dalam kenaikan pangkat/ jabatan

pustakawan. (Jakarta; Jurnal Iqra’. Vol. 8. No. 01. 2014). Hal. 3

Page 26: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

8

b) Jabatan Struktural

Jabatan struktural adalah jabatan yang jelas tergambar pada

struktur organisasi lembaga induk (fakultas, universitas, perpustakaan

kota, perpustakaan provinsi, dll). Seperti dekan, rektor, pustakawan,

kepala biro, dll. Jabatan struktural memiliki karkteristik:

1) Jumlahnya terbatas,

2) Diangkat oleh atasan,

3) Tunjangan struktural tertentu mendapat fasilitas lebih (rumah dinas,

kendaraan, uang membuka seminar, wisuda, dll),

4) Naik pangkat/ golongan 4 setahun sekali dan tidak perlu angka kredit,

5) Tidak boleh memiliki pangkat/ golongan melebihi atasan langsung,

6) Pensiun umur 58 tahun,

7) Kenaikan pangkat/ golongan terbatas.

3. Pengangkatan Jabatan Fungsional Ke Jabatan Struktural

Pengangkatan Jabatan Fungsional ke Jabatan Struktural dijelaskan

pada Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13 Tahun 2002

Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun

2000 Tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural

Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun

2002 bahwa pejabat pembina kepegawaian pusat dan pejabat pembina

kepegawaian daerah perlu memperhatikan faktor:

a) Senioritas dalam kepangkatan,

Senioritas dalam kepangkatan digunakan apabila ada dua atau lebih

pegawai negeri sipil yang telah memenuhi syarat untuk diangkat dalam

jabatan struktural semuanya memiliki pangkat yang sama dan pegawai

negeri sipil yang mempunyai masa kerja yang paling lama dalam pangkat

tersebut diprioritaskan.

b) Usia,

Dalam menentukan prioritas dari aspek usia harus mempertimbangkan

faktor pengembangan dan kesempatan yang lebih luas bagi pegawai

Page 27: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

9

negeri sipil dalam melaksanakan suatu jabatan struktural. Dengan

demikian yang bersangkutan memiliki cukup waktu untuk menyusun dan

melaksanakan rencana kerja, serta mengevaluasi hasil kerjanya.

c) Pendidikan dan pelatihan (diklat) jabatan,

Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) merupakan pendidikan yang harus

diikuti oleh pegawai negeri sipil yang telah atau akan diangkat dalam

jabatan struktural. Dalam hal demikian maka kepada pegawai pegeri sipil

yang akan diangkat dalam jabatan struktural untuk pertama kali atau

setingkat lebih tinggi (perpindahan jabatan secara vertikal) wajib

dipertimbangkan terlebih dahulu setelah memenuhi persyaratan jabatan

yang ditentukan.

d) Pengalaman,

Pengalaman jabatan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam

pengangkatan pegawai negeri sipil dalam jabatan struktural. Apabila

terdapat beberapa calon pejabat struktural, maka pegawai yang memiliki

pengalaman lebih banyak dan memiliki korelasi jabatan dengan jabatan

yang akan diis lebih layak untuk dapat dipertimbangkan.30

4. Pengertian Perpustakaan Umum

Perpustakaan Umum adalah perpustakaan yang mempunyai tugas

melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan tingkat usia,

tingkat sosial, tingkat pendidikan.31

Perpustakaan Umum merupakan

lembaga pendidikan bagi masyarakat umum dengan menyediakan berbagai

informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya sebagai sumber belajar

untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu bagi seluruh lapisan

masyarakat.32

30

Republik Indonesia. Keputusan Kepala Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 13

Tahun 2002. (Jakarta: Badan Kepegawaian Negara. 2002). 31

Soetimah. Perpustakaan, Kepustakaan dan Pustakawan. (Yogyakarta: Kanisius. 1992).

Hal. 34 32

Sutarno NS. Perpustakaan dan Masyarakat. (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 2003).

Hal. 43

Page 28: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

10

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa perpustakaan

umum adalah lembaga pendidikan yang melayani seluruh lapisan

masyarakat dengan menyediakan berbagai informasi, ilmu pengetahuan,

teknologi dan budaya sebagai sumber belajar bagi seluruh lapisan

masyarakat.

Syarat dasar untuk menyelenggarakan perpustakaan perlu

diperhatikan dan disediakan tempat, tenaga dan anggaran. Ketiga sayarat ini

adalah langkah pertama yang perlu di adakan sebelum dimulai dengan

perpustakaan. Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang

diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani umum. Ciri

perpustakaan umum adalah sebagai beriku :

a) Terbuka untuk umum, maksudnya terbuka bagi siapa saja yang dapat

mengaksesnya tanpa memandang jenis kelamin, usia, ras, agama,

pandangan politik, status sosial dan perkerjaan,

b) Dibiayai oleh umum, dana umum adalah dana yang berasal dari

masyarakat. Biasanya dikumpulkan melalui pajak dan retribusi yang

dikelola pemerintah. Dana ini kemudian digunakan untuk mengelola

perpustakaan umum.

c) Jasa atau layanan yang diberikan pada hakikatnya bersifat cuma-cuma

atau gratis tanpa memungut biaya sepeserpun dari pengguna

perpustakaan yang mencakup jasa referal artinya jasa memberikan

informasi, peminjaman, konsultasi studi dan sebagainya. Pada

perpustakaan umum di indonesia masih ada yang memungut biaya untu

administrasi keanggotaan baru, hal ini semata-mata karena alasan

administratif belaka bukan atas prinsip utama perpustakaan umum.33

5. Pengertian Pustakawan

Berdasarkan Undang-undang No. 43 Tahun 2007 pasal 1 ayat 8

bahwa pustakawan adalah seorang yang memiliki kompetensi yang

33

Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

1993). Hal. 46

Page 29: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

11

diperoleh melalui penidikan dan/ atau pelatihan kepustakawanan serta

mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan

pelayanan perpustakaan.34

Menurut Sulistyo Basuki pustakawan adalah orang yang

memberikan dan melaksanakan kegiatan perpustakaan dalam usaha

pemberian layanan kepada masyarakat sesuai dengan visi dan misi lembaga

induknya.35

Kemudian Soetimah menyatakan bahwa pustakawan adalah

pegawai negeri sipil yang berijazah di bidang perpustakaan, dokumentasi

dan informasi yang diberi tugas secara penuh oleh pejabat yang berwenang

untuk melakukan kegiatan perpustakaan dan dokumentasi pada unit-unit

perpustakaan instansi pemerintah dan atau unit-unit tertentu lainnya.36

Pustakawan berkerja berdasarkan etos kemanusiaan. Pustakawan

memperlancar proses transformasi dari informasi dan pengetahuan menjadi

kecerdasan sosial. Tanpa pustakawan sebuah bangsa kehilangan potensi

untuk secara bersama-sama menjadi cerdas, berpengetahuan dan

bermanfaat. Pustakawan sebagai profesi berarti secara moral pustakawan

harus dapat dipertanggung jawabkan atas segala tindakan yang

dilakukannya, baik terhadap sesama profesi pustakawan, terhadap

organisasi, maupun terhadap dirinya sendiri.

Dari pemaparan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

pustakawan adalah seseorang yang ahli dibidang perpustakaan yang bisa

membantu orang menemukan buku, majalah, dan informasi lain, serta

mengelola dan mengatur dokumen atau laporan yang ada didalam sebuah

perpustakaan. Seorang pustakawan dapat memberikan layanan informasi

lainnya, termasuk penyediaan komputer dan pelatihan, koordinasi program

34

Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. Hal. 12. 35

Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

1993). Hal. 8 36

Soetimah. Perpustakaan, Kepustakaan dan Pustakawan. (Yogyakarta: Kanisius. 1992).

Hal. 161

Page 30: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

12

publik, peralatan bantu bagi penyandang cacat dan membantu dengan

mencari dan menggunakan sumber daya masyarakat.

6. Pelayanan Informasi Perpustakaan

Pelayanan informasi adalah penyampaian berbagai informasi

kepada sasaran layanan agar individu dapat mengelola dan memanfaatkan

informasi tersebut demi memenuhi kebutuhan individu. Standar ini

merupakan hasil dari amanat dari Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007

tentang perpustakaan khususnya pasal 11 yaitu standar nasional

perpustakaan dengan nomor Standar Nasional Perpustakaan (SNP)

006:2011, jam buka perpustakaan, sekurang-kurangnya 7 jam, jenis layanan

sekurang-kurangnya meliputi : layanan baca ditempat, layanan sirkulasi,

layanan referensi, penelusuran informasi, dan bimbingan pemustaka. Untuk

mengoptimalkan pelayanan pemustaka kerjasama dengan unit kerja

dilingkungan instansi, atau diluar instansi yang bersangkutan.37

Jenis-jenis layanan informasi diantaranya adalah:38

a) Ready Reference Questions

Ready reference questions adalah pertanyaan yang dapat

dijawab secara cepat dengan melakukan konsultasi ataumenggunakan1

atau 2 alat bantu. Pada umumnya seperti pertanyaan mengenai alamat,

terjemahan, arti kata, atau definisi suatu istilah, tanggal dan tempat

sebuah kejadian atau biografi singkat seorang tokoh, dll. Dengan adanya

internet, pertanyaan-pertanyaan yang bersifat ready reference tidak

hanyadapat dijawab dengan alat bantu manual, tapi juga bisa diperoleh

secara cepat di internet. Media komunikasi antara pengguna dengan

pustakawan pun dapat dilakukan dengan tidak hanya bertatap muka

secara langsung, tetapi bisa melalui telephone, email, bahkan

denganchatting.

37

Undang-undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. 38

Siti Hidaya. Efektivitas Perpustakaan Khusus Dalam Memberikan Layanan Informasi

Bagi Pegawai Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VII. (Departemen Ilmu Perpustakaan

dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, 2014). Hal. 12

Page 31: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

13

b) Pertanyaan Penelitian (Research Questions)

Selain pertanyaan yang dapat dijawab secara mudah dan cepat,

layanan refrensi juga menerima pertanyaan-pertanyaan yang kompleks

untuk keperluan penelitian, dan untuk memperoleh jawabanya,

pustakawan harus melakukan penelusuran informasi terlebih dahulu.

c) Peminjaman Antar Perpustakaan (Interlibrary Loan)

Pada perpustakaan diluar negeri, layanan ini bukan merupakan

suatu yang baru tapi bagi perpustakaan khusus di Indonesia hal ini masih

menjadi perdebatan. Beberapa faktor layanan ini sulit terwujud antara

lain ketidak percayaan antar perpustakaan, cakupan bidang studi atau

kekuatan ilmu pada sebuah perpustakaan yang tidak jelas, perbedaan

tingkat kemajuan yang tinggi, dan lain-lain.

d) Informasi dan Layanan Rujukan (Information And Referral Service)

Pustakawan harus dapat mengidentifikasi sumber-sumber

informasi yang ada di luar perpustakaanya untuk memenuhi kebutuhan

informasi para penggunanya. Pustakawan harus dapat melokalisisr

keberadaan informasi tertentu yang dibutuhkan pengguna. Dalam hal ini,

fungsi layanan adalah menjembatani pengguna dengan informasiyang

dibutuhkannya dari luar perpustakaan dan mempertemukanya.

e) Kerjasama (Cooperative Reference Service)

Salah satu bentuk layanan informasi adalah mengadakan

hubungan dan kerjasama dengan perpustakaan atau pusat informasi lain

dalam memenuhi kebutuhan informasi penggunanya. Kerjasama dapat

dilakukan secara formal berupa konsorsium, forum perpustakaan maupun

kerjasama non formal, sehingga ketika kebutuhan pengguna tidak dapat

dilayani di perpustakaan sendiri, pustakawan dapat mencarikan dari

perpustakaan lain yang berkerjasama.

f) Selective Dissemination of Information

Menyediakan layanan informasi terpilih yang diolah dan

disajikan kepada pengguna sesuai dengan bidang ilmu atau minat

masing-masing. Pada perpustakaan khusus, pustakawan dapat

Page 32: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

14

menyediakan informasi terbaru dan terpilih untuk tiap-tiap divisi

sehingga para pegawai dapat mengikuti perkembangan informasi terbaru

yang disediakan perpustakaan. Layanan ini juga bisa menjadi sarana

promosi yang sangat tepat.

g) Layanan Database (Database Searches)

Layanan referensi juga mencakup layanan database, baik

database yang tersedia dalam bentuk CD-ROM maupun online. Layanan

ini mencakup dalam layanan referensi karena ketika pengguna ingin

mencari informasi tertentu dari database, herarki subyek, cakupan sebuah

subyek, dan dapat memberikan alternative judul lain jika yang

dibutuhkan pengguna tidak ditemukan pada database yang dimiliki. Dan

kemampuan tersebut telah dimiliki oleh pustakawan dengan baik.

h) Kemas Ulang Informasi

Keberagaman jenis informasi yang dapat diperoleh baik dari

media cetak maupun online memberikan pilihan yang luas terhadap

informasi yang dibutuhkan. Keterbatasan waktu dari para pengguna

informasi, khususnya para praktisi dan pengusaha memberi peluang bagi

para pustakaan untuk menyediakan layanan paket informasi yang telah

diolah atau dikemas ulang sesuai dengan kebutuhan pemesannya.

Layanan informasi secara tidak langsung mengarah juga pada

fungsi mendidik. Kemauan dan kemampuan pustakawan harus selalu diasah

agar sejalan dengan tuntutan dan kebutuhan pengguna yang dilayani.

Pengetahuan tentang subjek-subjek yang menjadi fokus dari perpustakaan

khusus yang dilayani mutlak untuk diketahui walaupun tidak secara

mendalam. Pada fungsi ini, pustakawan juga harus dapat berkerjasama

dengan para kepala divisi jika suatu saat mereka mengalami kesulitan dalam

mendeskripsikan sebuah topik atau subjek yang dibutuhkan oleh pemustaka.

7. Pelayanan Informasi Yang Efektif

Pelayanan perpustakaan merupakan tolak ukur keberhasilan sebuah

perpustakaan. Hal itu karena kegiatan layanan merupakan kegiatan yang

Page 33: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

15

mempertemukan langsung antara petugas dengan pengguna perpustakaan

sehingga penilaian pengguna akan muncul ketika kegiatan layanan tersebut

dilangsungkan. Menurut Soetimah, pelayanan dikatakan baik apabila

dilakukan dengan:

a) Cepat, artinya untuk memperoleh layanan orang tidak perlu menunggu

terlalu lama,

b) Tepat waktu, artinya orang dapat memperoleh kebutuhan tepat pada

waktunya,

c) Benar, artinya pustakawan membantu perolehan sesuatu dengan yang

diinginkan pengguna.39

Maka dari itu pelayanan di perpustakaan idealnya dapat lebih

memikat, bersahabat, cepat dan akurat, ini berarti orientasi pelayanan

perpustakaan harus didasarkan pada kebutuhan pengguna, antisipasi

perkembangan teknologi informasi dan pelayanan yang ramah, dengan kata

lain menempatkan pengguna sebagai salah satu faktor penting.

B. Penelitian Yang Relevan

1. Ria Mustika (2011). Manajemen Layanan Referensi Studi Terhadap

Pemanfaatan Koleksi Ensiklopedi Pada Badan Perpustakaan Arsip

Dan Dokumentasi Kota Jambi.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan

mengungkapkan pentingnya pemanfaatan koleksi ensiklopedi (studi

terhadap layanan referensi) Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi

Kota Jambi, apa saja kendala yang dihadapi oleh pustakawan dalam

melaksanakan pemanfaatan koleksi ensiklopedi. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif, subjek penelitiannya meliputi: kepala perpustakaan,

pustakawan, mahasiswa siswa. Data dan metode pengumpulan data yang

digunakan melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi. Teknik

analisis data yang digunakan yaitu: analisis domain, taksonomi, dan analisis

39

Soetimah. Perpustakaan, Kepustakaan dan Pustakawan. (Yogyakarta: Kanisius.

1992). Hal. 17

Page 34: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

16

komponensial dan untuk mengetahui keabsahan data maka dilakukan

dengan teknik triangulasi data.

Dari hasil penelitian dilapangan menunjukkan bahwa pemanfaatan

koleksi ensiklopedi (studi terhadap layanan referensi) badan perpustakaan

arsip dan dokumentasi kota jambi. kendala yang dihadapi pada badan

perpustakaan arsip dan dokumentasi diantaranya: tenaga pustakawan kurang

profesional, tata ruang kurang rapi, masih rendahnya minat baca terhadap

koleksi ensiklopedi. Sedangkan upaya yang dilakukan untuk mengatasinya

adalah : adanya sosialisasi UU Perpustakaan mengadakan perlombaan,

mengadakan pameran buku.

2. Muthowiyah (2016). Layanan Administrasi Sirkulasi di Badan

Perpustakaan dan Arsip Daaerah Provinsi Jambi.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih dalam

tentang layanan administrasi sirkulasi. Penelitian ini menggunakan

pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Informan pada penelitian ini

adalah petugas sirkulasi dan pemustaka. Teknik pengumpulan data

dilakukan dengan melalui wawancara semi terstruktur, observasi dan

dokumentasi.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa prosedur peminjaman

diawali dengan penelusuran informasi melalui alat bantu temu kembali

informasi yaitu OPAC dan diakhiri dengan pemustaka membawa koleksi ke

petugas untuk kemudian dilakukan pencatatan dan akhirnya barulah sah

koleksi dipinjam untuk dibawa pulang. Pencatatan sudah menggunakan

sistem komputerisasi dan sistem barcode. Akan tetapi ada juga pencatatan

yang dilakukan secara manual, hal ini disebabkan karena masih adanya

anggota lama yang masih menggunakan kartu anggota lama. Layanan

sirkulasi di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi diberikan

kepada anggota perpustakaan (dibuktikan dengan kartu anggota). Adapun

kendala yang dihadapi pustakawan adalah tidak mrlakukan pencatatan bagi

peminjaman yang menggunakan jaminan, serta sulit untuk memprediksi

Page 35: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

17

pemustaka yang menggunakan kartu milik orang lain. Dan upaya yang

dilakukan hanya pada saat terjadi kendala tersebut.dan masalah pencatatan

seharusnya pustakawan juga melakukan pencatatan bagi peminjam yang

bukan anggota bukan hanya sekedar meminta tanda pengenal agar

administrasi di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi

berjalan dengan baik.

3. Ayu Trisnawati (2018). Analisis Budaya Kerja Pustakawan Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi.

Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui dan mengkaji

tentang bagaimana budaya kerja pustakawan, kendala apa yang dihadapi

oleh pustakawan di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi

dalam penyelenggaraan budaya kerja di pustakawan, serta mengetahui

upaya apa yang dilakukan oleh pustakawan untuk mengatasi kendala dalam

budaya kerja pustakawan di Dinas Perpustakaan Dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi. Bentuk penelitian yang digunakan ialah kualitatif, sedangkan metode

yang digunakan yakni deskriptif dengan strategi tunggal terpancang.

Sumber data yang digunakan terdiri dari informan, lokasi, peristiwa atau

aktifitas, dokumen dan arsip. Teknik pengumpulan data dengan

menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa : untuk mencapai tujuan

penyelenggaraan budaya kerja pustakawan di Dinas Perpustakaan dan Arsip

Daerah Provinsi Jambi perlu menerapkan budaya kerja mengenai beberapa

hal dari (1) disiplin kerja (2) waktu (3) kuantitas kerja (4) layanan kepada

pemustaka (5) pola pembinaan dari pemimpin (6) teamwork dalam

menghadapi masalah yang dihadapi (7) fasilitas, sarana dan prasarana (8)

dana atau anggaran (9) hubungan sosial dari pemustaka dan sesama anggota

pustakawan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa budaya kerja

pustakawan di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi masih

kurang baik, terlihat dari tidak terealisasinya budaya kerja yang telah

ditentukan.

Page 36: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

18

Pelayanan

Informasi (Y)

Pengangkatan Jabatan

Fungsional Pustakawan

ke Jabatan Struktural

(X)

C. Kerangka Berfikir

Dalam penelitian ini penulis mencoba memetakan kerangka pemikiran

yang akan dijadikan sebagai dasar evaluasi pada permasalahan yang diamati.

Secara umum, kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dijelaskan

sebagai berikut.

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Penelitian

Pengangkatan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam jabatan

struktural merupakan salah satu dari manajemen PNS sebagai aparatur negara

yang telah diatur dalam peraturan pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang

Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural. Pengangkatan

ini dimaksudkan antara lain untuk membina karir PNS dalam jabatan struktural

dan kepangkatan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam peraaturan

perundangan yang berlaku. Pengangkatan jabatan dalam jabatan struktural

dilaksanakan berdasarkan prinsip senioritas dalam kepangkatan, usia,

pendidikan dan pelatihan (diklat) jabatan dan pengalaman kerja.

Pelayanan informasi disebuah perpustakaan merupakan tujuan utama

dalam penyelenggaraan perpustakaan. Untuk mencapai tujuan itu diperlukan

adanya pelayanan yang cepat, tepat dan benar dari setiap pustakawan untuk

menciptakan suasana yang kondusif. Pustakawan dituntut untuk lebih

meningkatkan kualitas pelayanan informasi yang diberikan kepada pemustaka

guna tercapainya pelayanan informasi yang sukses.

Page 37: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

19

D. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian. Ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian yaitu:

1. Hipotesis kerja, atau disebut dengan hipotesis alternatif, disingkat Ha.

Hipotesis ini menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan variabel

Y.

2. Hipotesis nol (nuull hypothesis) disingkat Ho. Hipotesis ini menyatakan

tidak terdapat hubungan antara dua variabel.

Pada penelitian ini penulis menyatakan hipotesis yang dirumuskan

dalam hipotesis alternatif (Ha) yaitu: terdapat hubungan positif antara dampak

pengangkatan jabatan terhadap pelayanan informasi yang diberikan kepada

pemustaka di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi.

Page 38: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

20

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan

kuantitatif yang menggunakan jenis inferensial. Penulis akan mengkorelasikan

variabel yang diteliti guna mengetahui dampak antara dua variabel dengan

menggunakan analisis statistik. Penulis juga berupaya untuk melakukan

penarikan kesimpulan dan membuat keputusan berdasarkan data statistik yang

diperoleh.

B. Variabel Penelitian

Variabel Penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.40

Variabel dalam

penelitian ini variabel independen (X) adalah pengangkatan jabatan dan

variabel dependen (Y) adalah pelayanan informasi.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi

bukan hanya orang, tetapi juga objek benda dan benda-benda alam yang

lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/ subjek yang

dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh

subjek atau objek itu.41

40

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. (Bandung:

Alfabeta. 2012). Hal. 38 41

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Hal. 80

Page 39: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

21

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh staff yang ada

dilingkungan Dinas Perpustakan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi serta

pemustaka yang datang untuk mendapatkan pelayanan informasi.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti.23

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan Random Sampling yaitu

teknik penentuan sampel dengan cara acak. Dalam penelitian ini sampel

adalah seluruh pemustaka yang datang untuk mendapatkan pelayanan

perpustakaan. Untuk menentukan sampel digunakan rumus Slovin sebagai

berikut24

:

Keterangan : n = besaran sampel

N= besaran populasi

e = nilai kritis (batas ketelitian) 10%

Data pengunjung Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi pada bulan Januari-Maret 2018 ditunjukkan pada Tabel 3.1:

Tabel 3.1

Data Pengunjung Pada Bulan Januari – Maret 2018

Pengunjung Januari Februari Maret

Mahasiswa 1.410 7.260 8.621

Pelajar 125 354 386

Umum 39 256 64

Pegawai 130 107 190

23

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Hal. 119 24

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif:

Teori dan Praktik. (Jakarta: Rajawali Pers.2011). Hal. 137

Page 40: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

22

Jumlah 1.704 7.977 9.261

Total

Keseluruhan

18.942

Sumber: Dokumentasi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi Tahun 2018.

Sehingga sampel (responden) dalam penelitian ini dapat dihitung

dengan menggunakan rumus diatas maka dipeoleh:

Jadi, berdasarkan perhitungan diatas diperoleh sampel sebesar 100

orang.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dilingkungan Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi yang terletak di Jln. Prof. Dr. Sumantri

Brojonegoro Kelurahan Selamet Telanai Pura, Kota Jambi. Dan waktu

penelitian ini berlangsung kurang lebih 2 bulan, mulai dari bulan April 2018

sampai dengan bulan Juni 2018.

E. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Kuesioner

Metode kuesioner (angket) adalah suatu daftar yang berisikan

rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan

Page 41: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

23

diteliti.25

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

tertutup yang telah disediakan jawabannya. Untuk pengukuran pertanyaan-

pertanyaan dalam kuesioner, maka peneliti menggunakan Skala Likert yang

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan perpsepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, maka

variabel yang akan diukur dijabarkan sebagai titik tolak untuk menyusun

item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban setiap instrumen menggunakan Skala Likert dapat berupa

kata-kata dan diberi skor antara lain:

1) Sangat Setuju 4

2) Setuju 3

3) Tidak Setuju 2

4) Sangat Tidak Setuju 1

2. Metode Dokumentasi

Metode Dokumentasi merupakan metode yang bersumber dari

tulisan. Dokumentasi artinya barang-barang tertulis, didalam melaksanakan

metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda terrtulis seperti

buku-buku, majalah, dokumen, peraturann-peraturan, notulen rapat, catatan

harian, profil, dan sebagainya. Adapun data yang diperoleh melalui metode

dokumentasi ini adalah jumlah pengunjung perpustakaan pada bulan Januari

sampai dengan Maret 2018.

3. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri

yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara

dan kuesioner. Metode wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi

dengan orang, maka observasi tidak terbatas hanya pada orang saja, tetapi

juga objek-objek yang ada disekitar.26

25

Narbuko Cholid dan Achmad Abu. Metodologi Penelitian. (Jakarta: Bumi

Aksara. 2012). Hal. 76 26

Narbuko Cholid dan Achmad Abu. Metodologi Penelitian. Hal. 142-145

Page 42: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

24

F. Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus

ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan

instrumen penelitian. Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang

dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar

kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.27

Instrumen

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen yang

berbentuk angket atau kuesioner yang digunakan untuk mengukur dampak

pengangkatan jabatan fungsional pustakawan ke jabatan struktural terhadap

pelayanan informasi.

Kuesioner ini berupa pernyataan dan dibuat berdasarkan variabel

penelitian yang akan diteliti yaitu variabel pengangkatan jabatan fungsional ke

jabatan struktural dan pelayanan informasi.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

27

Suharsimi Arikunto. Manajemen Penelitian. (Jakarta: Rineka Cipta. 2010).

Hal. 101.

No Variabel Indikator Nomor Butir

1. Pengangkatan jabatan

fungsional pustakawan ke

jabatan struktural (variabel

X)

1. Senioritas dalam

kepangkatan, 1, 2,

2. Usia, 3, 4,

3. Pendidikan dan

pelatihan (diklat)

jabatan,

5, 6, 7,

4. Pengalaman Kerja. 8, 9, 10

2. Pelayanan informasi

(variabel Y)

1. Cepat, 3, 8,

2. Tepat, 4, 5, 6, 7,

3. Benar. 1, 2, 9, 10

Page 43: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

25

G. Validitas Instrumen

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi

ukurannya.28

Jenis validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas

isi. Menurut Furchan validitas isi menunjuk pada sejauh mana instrumen

mencerminkan isi yang dikehendaki.29

Validitas isi tidak dapat dinyatakan

dalam bentuk angka. Pengesahan isi didasarkan pada pertimbangan sejumlah

ahli.30

Berdasarkan pandangan ini, penulis meminta pertimbangan dosen

pembimbing. Langkah awal pembuatan kuesioner ini yaitu dengan penyusunan

kisi-kisi berdasarkan indikator dari masing-masing variabel. Kisi-kisi yang

telah disusun menjadi patokan bagi pembuatan item-item kuesioner. Kuesioner

final yang penulis gunakan dapat dilihat pada lampiran.

H. Analisis Data Penelitian

1. Teknik pengolahan data31

a. Editing/ memeriksa, hal ini dilakukan setelah semua data yang telah

terkumpul melalui cara angket/kuesioner atau instrumen lainnya.

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memeriksa kembali

semua kuesioner tersebut satu persatu. Hal tersebut dilakukan dengan

maksud mengoreksi, apakah setiap kuesioner telah terisi sesuai

petunjuk sebelumnya.

b. Scoring/ pemberian skor terhadap butir-butir pertanyaan yang terdapat

dalam angket/ kuesioner, dengan memperhatikan jenis data yang ada

sehingga tidak terjadi kesalahan terhadap butir pertanyaan yang tidak

layak diberi skor.

28

Saifudin Azwar. Penyusunan Skala Psikologi. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

2011). Hal. 5 29

Arief Furchan. Pengantar Penelitian Pendidikan. (Surabaya: Usaha Nasional.

1982). Hal. 283 30

Arief Furchan. Pengantar Penelitian Pendidikan. Hal. 284 31

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta:

PT.Rineka Cipta. 2010). Hal. 107

Page 44: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

26

c. Tabulasi/ Perhitungan terhadap hasil skor yang telah ada. Tabulasi ini

bertujuan untuk mendapatkan gambaran dalam setiap item yang

penulis kemukakan.

2. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dengan lengkap tahap berikutnya adalah

tahap analisis data. Analisis data dilakukan dengan menggunakan tabel

dan menggunakan teknik deskriptif presentase sebagai berikut:32

Tabel 3.3

Skor Item Alternatif Responden

No Jawaban Alternatif Skor Jawaban Alternatif Skor

1 Sangat Setuju 4 Sangat Tidak Setuju 4

2 Setuju 3 Tidak Setuju 3

3 Tidak setuju 2 Setuju 2

4 Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Setuju 1

Dalam penelitian ini rumusan yang digunakan adalah korelasi

product, secara operasional analisis data tersebut dilakukan melalui

tahapan:

a. Mencari angka korelasi dengan rumus sebagai berikut:

∑ (∑ )(∑ )

√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +

rxy = angka indeks korelasi “r” product moment

N = banyaknya responden

∑xy = jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y

∑x = jumlah seluruh skor X

∑y = jumlah seluruh skor Y

32

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Hal. 285

Page 45: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

27

b. Memberikan interpretasi terhadap rxy, yaitu dengan menggunakan:

1) Interpretasi sederhana dengan cara mencocokkan hasil perhitungan

dengan angka indeks korelasi “r” product moment seperti dibawah

ini:

Tabel 3.4

Interpretasi Angka Indek Korelasi “r” Product Moment

Besarnya nilai “r” Interpretasi

0,00 – 0,20

0,21 – 0,40

0,41 – 0,70

0,71 – 0,90

0,91 – 1,00

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat Kuat

2) Interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment

dengan jalan berkonsultasi pada tabel “r” product moment. Apabila

cara ini ditempuh maka prosedur yang harus dilalui adalah sebagai

berikut:

(a) Merumuskan hipotesis (Ha) dan Hipotesis nihil (Ho).

(b) Menguji kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan

dengan jalan membandingkan besarnya “r” product moment

dengan “r” yang telah tercantum pada tabel nilai, terlebih

dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degrees of

freedomnya (df) yang rumusnya sebagai berikut:

Df= N – nr

Keterangan:

Df : Degrees of freedom

N : Number of cases

nr : banyaknya variabel yang dikorelasikan

Setelah memberikan interpretasi secara kasar atau

sederhana maka langkah selanjutnya yaitu adalah mencari seberapa

besar kontribusi variabel X terhadap variabel Y, dengan

menggunakan rumus sebgai berikut:

Page 46: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

28

KD = r2 x 100%

Keterangan:

KD : koefisiensi determinasi (kontribusi variabel X terhadap

variabel Y)

R : koefisiensi korelasi antara variabel X dengan variabel Y

Page 47: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

29

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya Dinas Perpustakaan Dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi

Sebelum dilaksanakannya otonomi daerah tahun 2001, Dinas

Perpustakaan Dan Arsip Daerah Provinsi Jambi (sebelumnya bernama

Perpustakaan Nasional Provinsi Jambi) berdiri sejak tahun 1980 sesuai

dengan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor

0221/a/O/1980 tanggal 2 September 1980, namun baru berjalan pada

tanggal 4 April 1981 yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari

Pusat Pembinaan Perpustakaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Pusat Pembinaan

Perpustakaan, Direktorat Jenderal Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Pada awal berdirinya (masih bernama Perpustakaan Wilayah

Provinsi Jambi) dalam menjalankan tugas dan fungsinya menempati salah

satu gedung di dalam komplek SMP Negeri 2 Jambi Jalan Veteran No. 169

menempati bekas perumahan guru yang berukuran 95,40 m2.

Pada saat itu jumlah pegawainya hanya 6 (enam) orang dan

ditunjuk Bapak Ibrahim Budjang, S.H.sebagai kepala, Surul Hendry D

sebagai bendaharawan serta dibantu oleh Hj. Hinopifah, BBA sebagai

pemimpin Proyek Pengembangan Perpustakaan Wilayah Jambi Tahun

1980/1981. Pada tanggal 15 September 1985 Perpustakaan Wilayah Jambi

dipindahkan ke lokasi gedung baru di Jln. Rd. Poerboyo Kolopaking

Telanaipura dan diresmikan pemakaiannya pada tanggal 6 Juni 1988 oleh

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof. Dr. Fuad Hasan.

Seiring dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang semakin

meningkat akan jasa layanan perpustakaan, pada tanggal 6 Maret 1989 terbit

Keppres Nomor11 Tahun 1989 tentang Perpustakaan Nasional RI.

Berdasarkan Keppres tersebut Perpustakaan Nasional adalah merupakan

Page 48: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

30

Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) yang berkedudukan

dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Disebutkan

dalam Keppres tersebut Perpustakaan Nasional RI merupakan wadah

integrasi Perpustakaan Nasional RI, Pusat Pembinaan Perpustakaan dan 26

Perpustakaan Wilayah Depdikbud diseluruh Indonesia.

Perpustakaan Nasional memiliki satuan organisasi yang bernama

Perpustakaan Daerah yang berkedudukan dimasing-masing ibukota Provinsi

yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala Perpustakaan Nasional RI

dan dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya dengan memperhatikan

petunjuk Gubernur. Sejak Keppres Nomor 11 Tahun 1989 inilah nama

Perpustakaan Wilayah Jambi berubah menjadi “Perpustakaan Daerah

Jambi”.

Sejak diberlakukannya otonomi daerah, yakni sejak diserahkannya

Aset P3D Perpustakan Nasional Provinsi Jambi dari Pemerintah Pusat

kepada Pemerintah Provinsi Jambi tanggal 22 Maret 2001, maka seluruh

aset Perpustakaan Nasional Provinsi Jambi diserahkan kepada Pemerintah

Provinsi Jambi. Sehingga sejak bulan Mei 2001 Perpustakaan Nasional

Provinsi Jambi resmi menjadi unit satuan organisasi Pemerintah Provinsi

Jambi.

Dengan terbitnya Perda Provinsi Jambi Nomor 17 Tahun 2001

tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perpustakaan Daerah

Provinsi Jambi maka nama Perpustakaan Nasional Provinsi Jambi berubah

menjadi “Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Jambi” yang merupakan

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi Jambi.64

Keberadaan Perpustakaan sekarang ini menjadi begitu penting

dengan adanya UU No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan yang menjadi

payung hukumbagi segala aktifitas Perpustakaan dan Seluruh elemen

pendukungnya meliputi pustakawan, gedung, koleksi dan pemustaka.

64

Buku Profil. Badan Perpustakaan danAsrip Daerah Provinsi Jambi Tahun

2015. Hal. 8-10

Page 49: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

31

2. Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Perpustakaan Dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi

a. Susunan Organisasi

Berdasarkan Peraturan Gubernur Jambi Nomor 46 Tahun 2016

tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata

Kerja Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, susunan

organisasi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi terdiri

dari:

1) Kepala,

2) Sekretariat, terdiri dari:

(a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian,

(b) Sub Bagian Keuangan,

(c) Sub Bagian Program.

3) Bidang Deposit, pengembangan koleksi layanan dan pelestarian bahan

Perpustakaan, terdiri dari:

(a) Seksi Deposit dan Pengembangan Bahan Perpustakaan,

(b) Seksi Layanan, Otomasi dan Kerjasama Perpustakaan, dan

(c) Seksi Pelestarian dan Alih Media Bahan Perpustakaan.

4) Bidang Pembinaan, Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan

Kegemaran Membaca, terdiri dari:

(a) Seksi Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan Perpustakaan,

(b) Seksi Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Perpustakaan, dan

(c) Seksi Pengembangan Pembudayaan Kegemaran Membaca.

5) Bidang Konservasi Arsip, terdiri dari:

(a) Seksi Pelayanan Arsip,

(b) Seksi Pengolahan Arsip,

(c) Seksi Akuisisi Arsip.

6) Bidang Pembinaan dan Pengembangan Kearsipan, terdiri dari:

(a) Seksi Pembinaan Kearsipan,

(b) Seksi Pengembangan Kearsipan,

(c) Seksi Pelestarian Arsip.

Page 50: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

32

7) Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD),

8) Kelompok Jabatan Fungsional.

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi.

KEPALA

SEKRETARIS

KELOMPOK

JABATAN

FUNGSIONAL

SUB

BAGIAN

PROGRAM

SUB BAGIAN

KEUANGAN

SUB BAGIAN

UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

BIDANG

PEMBINAAN

DANPENGEM

BANGAN

KEARSIPAN

BIDANG

KONSERVASI

ARSIP

BIDANG

PEMBINANAAN,

PENGEMBANGAN

PERPUSTAKA

AN DAN

PEMBUDAYA

AN

KEGEMARAN

MEMBACA

BIDANG DEPOSIT,

PENGEMBANGAN

KOLEKSI

LYANANDAN

PELESTARIAN

BAHAN

PUSTAKKA

SEKSI

PEMBINAAN

KEAERSIPAN

SEKSI DEPOSIT

DAN

PENGEMBANGAN

BAHAN

PERPUSTAKAAN

SEKSI

PEMBINAAN DAN

PENGEMBANGAN

KELEMBAGAAN

PERPUSTAKAAN

SEKSI

PELAYANAN

ARSIP

SEKSI

PENGEMBAN

DAN

KEARSIPAN SEKSI LAYANAN,

OTOMASI DAN KERJA SAMA

PERPUSTAKAAN

SEKSI

PENGELOLAAN

ARSIP SEKSI

PEMBINAAN DAN

PENGEMBANGAN

TENAGA

PERPUSTAKAAN SEKSI AKUISISI

ARSIP SEKSI

PELESTARIAN

ARSIP SEKSI

PELESTARIAN

BAHAN PERPUSTAKAAN

SEKSI

PENGEMBANGAN

PEMBUDAYAAN

KEGEMARAN

MEMBACA

Page 51: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

33

b. Visi dan Misi Perpustakaan

1) Visi

Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi harus eksis dan unggul,

konsisten dan berkelanjutan dalam meningkatkan akuntabilitas kinerja

yang berorientasi pada pencapaian hasil yang dituangkan dalam

pernyataan visi:

“MEWUJUDKAN PELAYANAN PRIMA DALAM BIDANG

PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN YANG BAIK MENUJU JAMBI

TUNTAS 2021”

Visi tersebut merupakan gambaran dan harapan yang ingin

dicapai Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi di masa

depan, yakni cita dan citra yang ingin diwujudkan dalam membentuk

masyarakat informatif dan masyarakat yang sadar arsip.

2) Misi

Dalam rangka mendukung pencapaian visi Dinas Perpustakaan

dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, maka ditetapkan misi sebagai berikut:

(a) Penyelenggaraan urusan perpustakaan dan kearsipan yang efisien

dan efektif untuk mewujudkan good governance.

(b) Pengembangan sarana dan prasarana serta pemberdayaan masyarakat

dalam urusan perpustakaan dan kearsipan yang berkualitas.

(c) Pengembangan Sumber Daya Manusia berbasis kompetensi dan

budaya kerja yang tinggi.

(d) Penyelamatan kandungan informasi dan pengembangan sistem

perpustakaan serta kearsipan daerah yang terintegrasi dengan sistem

nasional yang berbasis Teknologi Informasi (TI).

Pejabat Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi yang pernah memimpim sejak berdiri sampai sekarang adalah

sebagai berikut:

(a) Ibrahim Budjang (alm) (1981 s.d 1993)

(b) Hj. Hinopitah, BBA (1993 s.d 1995)

Page 52: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

34

(c) Dr. Lukman Rahman (1995 s.d 1998)

(d) Drs. Saifuddin Ishak, .IP (1998 s.d 2000)

(e) Dra. Hj. Ria Chazanah (2000 s.d 2002)

(f) H. Zayadi, SH (2002 s.d 2005)

(g) Ripa’I, SH (2006 s.d 2011)

(h) Dre. H. Abd Zaki, M.Si ( Maret s.d Juli 2011 sbg PLT

Kepala)

(i) H. Ali Dasril, SH ( 2011 s.d 2012)

(j) Drs. H. Edi Erizon (2012 s.d 2013)

(k) Drs. H. Asvan Deswan, M.Si (2013 s.d 2016)

(l) H. Syamsurizal, SE,M.Si (2016 s.d sekarang)65

3. Tata Kerja Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi

Semua unit kerja di lingkungan DPAD Provinsi Jambi dalam

melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan

sinkronisasi. Untuk melakukan pembinaan dan pengembangan perpustakaan

di daerah Jambi, maka DPAD Provinsi Jambi secara terus-menerus

berupaya meningkatkan peran serta seluruh masyarakat untuk bersama-sama

mengembangkan minat dan kebiasaan membaca.dalam hal ini DPAD

Provinsi Jambi selalu melakukan koordinasi dan hubungan kerja dengan

instansi dengan cara fungsional mempunyai kepentingan yang sama dalam

meningkatkan potensi sumber daya insani bangsa Indonesia.

Sehingga sampai saat ini di daerah Jambi telah beberapa wadah dan

hubungan kerjasama, untuk menumbuh kembangkan minat dan kebiasaan

membaca serta pembinaan perpustakaan, yang antara lain adalah:

a) Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Daerah Jambi;

b) Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Provinsi Jambi;

c) Piagam kerja sama DPADProvinsi dengan Bupati/Walikota se-Provinsi

Jambi tentang Penyelenggaraan Perpustakaan Keliling;

65

Buku Profil Badan Perpustakaan dan Asrip Daerah Provinsi Jambi Tahun

2015. Hal. 9

Page 53: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

35

d) Piagam kerjasama DPAD Provinsi Jambi dengan perpustakaan

umum/kota se-Provinsi Jambi,tentang rotasi buku dinas DPAD provinsi

Jambi ke perpustakaan desadalam Provinsi jambi;

e) Dan beberapa hubungan kerjasama dengan instansi-instansi lain dalam

hal pembinaan perpustakaan di daerah Jambi.

4. Anggaran

Semua unit kerja di lingkungan DPAD Provinsi Jambi dalam

anggaran yang disediakan untuk mendukung kegiatan di DPAD Provinsi

Jambi pada awal berdirinya tahun 1981/1982 hanya Rp. 60.970.000,

anggaran ini semakin meningkat setiap tahun anggran baik rutin maupun

proyek seiiring dengan beban kerja semakin meningkat dan luas dalam

pembinaan perpustakaan di daerah Jambi. Tahun anggran 2016 dari APBD

berjumlah Rp. 6.533.416.000,sedangkan pada tahun anggaran 2017 dari

APBD berjumlah 5.913.241.591, mengalami penurunan jumlah anggaran

dari tahun sebelumnya.

5. Sarana dan Prasarana Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi

a. Gedung Perpustakaan

Pada tahun-tahun pertama berdirinya Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi (masih perpustakaan wilayah Provinsi

Jambi),yakni dari tahun anggaran 1981/1982sampai dengan tahun

Anggaran 1985/1986, menempati gedung sementara yang berlokasi

dikomplek SMPN 2 Jambi Jl. Veteran No. 169 jambi, dengan luas

bangunan 95,40 m2.

Pembangunan gedung perpustakaan di Jl. RD. Poerboyo

Kolopaking (dulu jalan melur II) telanaipura, yang dimlai tahun anggran

1982/1983, 1983/1984,1984/1985 dan 1985/1986 dengan dana proyek

pembangunan perpustakaan Jambi dengan luas bangunan 1.500m2

berlantai tiga, mulai ditemapatipada tanggal 15 Desember 1985.

Page 54: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

36

Sedangkan peresmian pemakaiannya oleh Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan RI, Prof. Dr. Fuad Hasan, dilakukan padatanggal 6 Juni

1988. Disamping gedung kantor,juga terdapat bangunan rumah dinas tipe

70 dibangun annex dengan pembanguan gedung lantai ke-3

tahunanggaran 1985/1986.

b. Gedung Arsip

Untuk Gedung Arsip sendiri saat ini masih bergabung dengan

Dinas Penelitian Pengembangan Daerah (BALITBANGDA), dan Arsip

memiliki depo tersendiri utnuk menyimpan Arsip.

c. Kendaraan

Sejak tahun 1981 hingga sekarang, Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi telah memiliki 49 unit

kendaraandiantaranya motor dinas, mobil dinas, mobil perpustakaan

keliling dan mobil sadar arsip.

d. Aset lainnya

Selain poin-poin sebelumnya, ada beberpa asset yang tersimpan

dan dimiliki oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip DaerahProvinsi Jambi,

seperti alat-alat kantor dan rumah tangga, jaringan, dan buku-buku

perpustakaan serta asset rusak berat yang tidak terpakai lagi namunmasih

dalam status milik Negara berupa kendaraan dan alat-alat kantor dan

rumah tangga.

6. Koleksi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah provinsi Jambi

Tahun pertama berdirinya Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah

Provinsi Jambi (dahulu masih Perpustakaan Wilayah Jambi) mempunyai

jumlah koleki buku sebanyak 4,210 judul = 8.866 ekemplar. Dengan

semakin berkembangnya minat baca masyarakat dari tahun ketahun koleksi

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi juga sealu

dikembangkan dengan penambahan melalui dana rutin dan proyek, hadiah

maupun pertukaran antar perpustakaan serta serah terima karya cetak dan

karya rekam.Sampai dengan tahun 2017pengadaan koleksi Dinas

Page 55: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

37

Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi meningkat dengan pesat

sudah mencapai 57.670 eksemplar.

Berdasarkan hasil stok opname koleksi Dinas Perpustakaan dan

Arsip Daerah Provinsi Jambi tahun 2017 berkurang dengan koleksi yang

rusak berat, dihadiahkan keperpustakaan lain, dirotasikan keperpustakaan

desa dan yang tidak ditemukan, maka koleksi yang ada dan siap dilayani

berdasarkan klasifikasi adalah sebagai berikut:

Jumlah buku di ruang layanan dewasa berdasarkan klasifikasi buku

antara lain sebagai berikut:

Tabel 4.1

Jumlah Koleksi Dan Eksemplar Berdasarkan Klasifikasi

No Kelas Jumlah Eksemplar

1 Kelas 000 (KaryaUmum) 3.830 eks

2 Kelas 100 (Filsafat, Psikologi) 2.100 eks

3 Kelas 200 (Agama) 5.324 eks

4 Kelas300 (IlmuSosial) 4.949 eks

5 Kelas 400 (Bahasa) 2.345 eks

6 Kelas 500 (IlmuMurni) 6.115 eks

7 Kelas 600 (IlmuTerapan) 3.569 eks

8 Kelas 700 (Olahraga, Kesenian) 2.289 eks

9 Kelas 800 (Cerita, Kesusastraan) 4.981 eks

10 Kelas 900 (Sejarah, Geografi) 2.760 eks

Total 38.264 Eksemplar

7. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas membantu

sekretaris dalam rangka meyiapkan bahan administrasiperdinasan,

kepegawaian dan rumah tangga. Untuk melakukan tugas tersebut, Sub

Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi:

a. Pelaksanaan pengelolaan urusan administrasi file persuratan dan

administrasi perdinasan;

Page 56: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

38

b. Pengurusan administrasi perjalanan dinas dan tugas keprotokolan;

c. Penyusun rencana kebutuhan, pengadaan dan pegelola inventaris

perlegkapan dinas;

d. Pelaksaan perawatan/pemeliharaan, perbikan gedung dan perlengkapan

dinas serta penghapusan bahan invetaris;

e. Pengoordinasian penyusunan rencana kerja dan pelaporan pelaksanaan

kerja;

f. Pelaksaan tata usaha kepegawaian;

g. Pelaksanaan urusan mutasi;

h. Pelaksanaan upayapengembangan karir, kesejahteraan dan disiplin

pegawai;

i. Penyiapan perencanaan bahan ujian dinas, penghargaan jasa dan

sumpahpelantikan pegawai;

j. Penyiapan bahan pelaksanaan analisis jabatan kelembagaan dan

ketatalaksanaan.

8. Sub Bagian Keuangan

Sub bagian keungan bertugas membantu sekretaris dalam rangka

menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran, pengelolaan

penatausahaan dan administarasi keuangan, untuk melaksanakan tugas

tersebut, sub bagian keuangan menyelenggarakan fungsi:

a. Pengkoordinasian Sub Bagian Keuangan;

b. Pendayaan stap sub Bagian Keuangan;

c. Penyusunan dan menghimpun bahan-bahan usulan rencana anggaran

kerja masing-masing bidang;

d. Pelaksaan administrasi keuangan;

e. Pelaksanaan pelaporan dan evaluasi kegiatan rutin dan pembangunan;

f. Penelitian daftar gaji dan mutasi gaji pegawaiyang diususlkan;

g. Penghimpun, mempelajari, melaksanakan dan menyiapkan peraturan

perundang-undangan tentang keuangan.

Page 57: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

39

9. Sumber Daya Manusia

Dalam melakanakan tugas pokok dan funginya, Dinas

Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi mempunyai sumber daya

manusia (SDM) sebanyak 102 orang pegawai (PNS) yang terdiri dari:

a. Pejabat Struktural = 18 orang

b. Pejabat Fungsional = 25 orang

c. Pelaksana = 59 orang

B. Deskripsi Penelitian

Pada bagian ini akan dibahas bagaimana hasil penelitian yang telah

dilaksanakan dan menggambarkan semua hasil-hasil penelitian yang diperoleh

dilapangan. Pada Bab IV ini juga akan diuraikan secara detail tentang Dampak

Pengangkatan Jabatan Fungsional Pustakawan ke Jabatan Struktural Terhadap

Pelayanan Informasi di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi.

Salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah dengan menggunakan angket yang telah disebarkan kepada

pemustaka yaitu sebanyak 100 angket yang dipilih secara random atau secara

acak.

1. Deskripsi Data

Telah penulis kemukakan pada bab sebelumnya salah satu teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan angket yang telah disebarkan kepada para pemustaka. Angket

yang telah disebarkan kepada pemustaka sebanyak 100 angket. Kemudian

data yang telah diperoleh dari angket tersebut akan diolah dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi yang dilengkapi dengan presentase dengan

menggunakan rumus.

P = (F/N) x 100%

Keterangan:

P = Presentase

F = Frekuensi

N = Number of case

Page 58: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

40

C. Interpretasi Hasil Pengujian Hipotesis

Angket yang telah diisi kemudian dimasukkan ke dalam tabulasi yang

merupakan presentase dari data-data instrumen pengumpulan data (angket)

menjadi tabel angka-angka dalam presentase yang dapat dilihat pada tabel-

tabel berikut ini:

1. Analisis Deskriptif Variabel X (Pengangkatan Jabatan Fungsional

Pustakawan ke Jabatan Struktural)

Pengangkatan Jabatan Fungsional ke Jabatan Struktural (Variabel

X) dalam penelitian ini diukur dengan 4 indikator dengan 10 jumlah

pernyataan yang harus diisi oleh setiap responden. Berikut jawaban

responden terhadap variabel X (Pengangkatan Jabatan Fungsional ke

Jabatan Struktural).

Tabel 4.2

Pejabat struktural yang diangkat berdasarkan senioritas dalam

jabatan fungsional sebelumnya

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Sangat Setuju 27 27%

2 Setuju 71 71%

3 Tidak Setuju 2 2%

4 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa (27%) pemustaka

menyatakan sangat setuju pejabat struktural yang diangkat berdasarkan

senioritas dalam jabatan fungsional sebelumnya, (71%) pemustaka

menyatakan setuju pejabat struktural yang diangkat berdasarkan

senioritas dalam jabatan fungsional sebelumnya, (2%) pemustaka

menyatakan tidak setuju pejabat struktural yang diangkat berdasarkan

senioritas dalam jabatan fungsional sebelumnya, (0%) pemustaka

Page 59: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

41

menyatakan sangat tidak setuju pejabat struktural yang diangkat

berdasarkan senioritas dalam jabatan fungsional sebelumnya, dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar pemustaka setuju pejabat struktural

yang diangkat berdasarkan senioritas dalam jabatan fungsional

sebelumnya.

Tabel 4.3

Pejabat struktural yang diangkat memiliki masa kerja yang lebih

lama dalam jabatan sebelumnya

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Sangat Setuju 21 21%

2 Setuju 73 73%

3 Tidak Setuju 5 5%

4 Sangat Tidak Setuju 1 1%

Jumlah 100 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa (21%) pemustaka

menyatakan sangat setuju pejabat struktural yang diangkat memiliki

masa kerja yang lebih lama dalam jabatan sebelumnya, (73%)

pemustaka menyatakan setuju pejabat struktural yang diangkat

memiliki masa kerja yang lebih lama dalam jabatan sebelumnya, (5%)

pemustaka menyatakan tidak setuju pejabat struktural yang diangkat

memiliki masa kerja yang lebih lama dalam jabatan sebelumnya, (1%)

pemustaka menyatakan sangat tidak setuju pejabat struktural yang

diangkat memiliki masa kerja yang lebih lama dalam jabatan

sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pemustaka setuju

pejabat struktural yang diangkat memiliki masa kerja yang lebih lama

dalam jabatan sebelumnya.

Page 60: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

42

Tabel 4.4

Pejabat struktural yang diangkat memiliki usia yang produktif

untuk menduduki jabatan yang dibutuhkan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Sangat Setuju 25 25%

2 Setuju 73 73%

3 Tidak Setuju 2 2%

4 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa (25%) pemustaka

menyatakan sangat setuju pejabat struktural yang diangkat memiliki

usia yang produktif untuk menduduki jabatan yang dibutuhkan, (73%)

pemustaka menyatakan setuju pejabat struktural yang diangkat

memiliki usia yang produktif untuk menduduki jabatan yang

dibutuhkan, (2%) pemustaka menyatakan tidak setuju pejabat struktural

yang diangkat memiliki usia yang produktif untuk menduduki jabatan

yang dibutuhkan (0%) pemustaka menyatakan sangat tidak setuju

pejabat struktural yang diangkat memiliki usia yang produktif untuk

menduduki jabatan yang dibutuhkan, dapat disimpulkan bahwa

sebagian besar pemustaka menyatakan sangat setuju pejabat struktural

yang diangkat memiliki usia yang produktif untuk menduduki jabatan

yang dibutuhkan.

Page 61: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

43

Tabel 4.5

Pejabat struktural diangkat berdasarkan usia yang lebih rendah

akan memiliki lebih banyak waktu dalam menyusun rencana kerja

yang akan berdampak pada pelayanan yang berkualitas

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Sangat Setuju 37 37%

2 Setuju 59 59%

3 Tidak Setuju 4 4%

4 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa (37%) pemustaka

menyatakan sangat setuju pejabat struktural diangkat berdasarkan usia

yang lebih rendah akan memiliki lebih banyak waktu dalam menyusun

rencana kerja yang akan berdampak pada pelayanan yang berkualitas,

(59%) pemustaka menyatakan setuju pejabat struktural diangkat

berdasarkan usia yang lebih rendah akan memiliki lebih banyak waktu

dalam menyusun rencana kerja yang akan berdampak pada pelayanan

yang berkualitas, (4%) pemustaka menyatakan tidak setuju pejabat

struktural diangkat berdasarkan usia yang lebih rendah akan memiliki

lebih banyak waktu dalam menyusun rencana kerja yang akan

berdampak pada pelayanan yang berkualitas, (0%) pemustaka

menyatakan sangat tidak setuju pejabat struktural diangkat berdasarkan

usia yang lebih rendah akan memiliki lebih banyak waktu dalam

menyusun rencana kerja yang akan berdampak pada pelayanan yang

berkualitas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pemustaka

menyatakan setuju pejabat struktural diangkat berdasarkan usia yang

lebih rendah akan memiliki lebih banyak waktu dalam menyusun

rencana kerja yang akan berdampak pada pelayanan yang berkualitas.

Page 62: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

44

Tabel 4.6

Pejabat struktural perpustakaan memiliki pendidikan yang

mumpuni dalam mengemban tugas yang dibebankan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Sangat Setuju 13 13%

2 Setuju 78 78%

3 Tidak Setuju 9 9%

4 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa (13%) pemustaka

menyatakan sangat setuju pejabat struktural perpustakaan memiliki

pendidikan yang mumpuni dalam mengemban tugas yang dibebankan,

(78%) pemustaka menyatakan setuju pejabat struktural perpustakaan

memiliki pendidikan yang mumpuni dalam mengemban tugas yang

dibebankan, (9%) pemustaka menyatakan tidak setuju pejabat struktural

perpustakaan memiliki pendidikan yang mumpuni dalam mengemban

tugas yang dibebankan, (0%) pemustaka menyatakan sangat tidak

setuju pejabat struktural perpustakaan memiliki pendidikan yang

mumpuni dalam mengemban tugas yang dibebankan, dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar pemustaka menyatakan setuju

pejabat struktural perpustakaan memiliki pendidikan yang mumpuni

dalam mengemban tugas yang dibebankan.

Page 63: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

45

Tabel 4.7

Pejabat struktural menerapkan hasil dari pelatihan yang

dilakukannya guna memajukan pelayanan perpustakaan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Sangat Setuju 23 23%

2 Setuju 70 70%

3 Tidak Setuju 7 7%

4 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa (23%) pemustaka

menyatakan sangat setuju pejabat struktural menerapkan hasil dari

pelatihan yang dilakukannya guna memajukan pelayanan perpustakaan,

(70%) pemustaka menyatakan setuju pejabat struktural menerapkan

hasil dari pelatihan yang dilakukannya guna memajukan pelayanan

perpustakaan, (7%) pemustaka menyatakan tidak setuju pejabat

struktural menerapkan hasil dari pelatihan yang dilakukannya guna

memajukan pelayanan perpustakaan, (0%) pemustaka menyatakan

sangat tidak setuju pejabat struktural menerapkan hasil dari pelatihan

yang dilakukannya guna memajukan pelayanan perpustakaan, dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar pemustaka menyatakan setuju

pejabat struktural menerapkan hasil dari pelatihan yang dilakukannya

guna memajukan pelayanan perpustakaan.

Page 64: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

46

Tabel 4.8

Pejabat struktural perpustakaan berperan penting dalam

pembuatan sebuah kebijakan untuk kemajuan perpustakaan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Sangat Setuju 41 41%

2 Setuju 55 55%

3 Tidak Setuju 4 4%

4 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa (41%) pemustaka sangat

setuju pejabat struktural perpustakaan berperan penting dalam

pembuatan sebuah kebijakan untuk kemajuan perpustakaan, (55%)

pemustaka setuju pejabat struktural perpustakaan berperan penting

dalam pembuatan sebuah kebijakan untuk kemajuan perpustakaan, (4%)

pemustaka tidak setuju pejabat struktural perpustakaan berperan penting

dalam pembuatan sebuah kebijakan untuk kemajuan perpustakaan (0%)

pemustaka sangat tidak setuju pejabat struktural perpustakaan berperan

penting dalam pembuatan sebuah kebijakan untuk kemajuan

perpustakaan, dapat diambil kesimpulan pemustaka setuju pejabat

struktural perpustakaan berperan penting dalam pembuatan sebuah

kebijakan untuk kemajuan perpustakaan.

Page 65: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

47

Tabel 4.9

Pejabat struktural perpustakaan terlibat secara langsung dalam

pemecahan suatu masalah sesuai dengan pengalaman kerjanya

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Sangat Setuju 31 31%

2 Setuju 63 63%

3 Tidak Setuju 5 5%

4 Sangat Tidak Setuju 1 1%

Jumlah 100 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa (31%) pemustaka sangat

setuju pejabat struktural perpustakaan terlibat secara langsung dalam

pemecahan suatu masalah sesuai dengan pengalaman kerjanya, (63%)

pemustaka setuju pejabat struktural perpustakaan terlibat secara

langsung dalam pemecahan suatu masalah sesuai dengan pengalaman

kerjanya, (5%) pemustaka tidak setuju pejabat struktural perpustakaan

terlibat secara langsung dalam pemecahan suatu masalah sesuai dengan

pengalaman kerjanya, (1%) pemustaka sangat tidak setuju pejabat

struktural perpustakaan terlibat secara langsung dalam pemecahan suatu

masalah sesuai dengan pengalaman kerjanya, dapat diambil kesimpulan

pemustaka setuju pejabat struktural perpustakaan terlibat secara

langsung dalam pemecahan suatu masalah sesuai dengan pengalaman

kerjanya.

Page 66: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

48

Tabel 4.10

Pejabat fungsional yang diangkat memiliki kesesuaian dengan

penempatan jabatan yang dibutuhkan pada jabatan struktural

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Sangat Setuju 24 24%

2 Setuju 72 72%

3 Tidak Setuju 4 4%

4 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa (24%) pemustaka sangat

setuju pejabat fungsional yang diangkat memiliki kesesuaian dengan

penempatan jabatan yang dibutuhkan pada jabatan struktural, (72%)

pemustaka setuju pejabat fungsional yang diangkat memiliki kesesuaian

dengan penempatan jabatan yang dibutuhkan pada jabatan struktural,

(4%) pemustaka tidak setuju pejabat fungsional yang diangkat

memiliki kesesuaian dengan penempatan jabatan yang dibutuhkan pada

jabatan struktural, (0%) pemustaka sangat tidak setuju pejabat

fungsional yang diangkat memiliki kesesuaian dengan penempatan

jabatan yang dibutuhkan pada jabatan struktural, dapat diambil

kesimpulan pemustaka setuju pejabat fungsional yang diangkat

memiliki kesesuaian dengan penempatan jabatan yang dibutuhkan pada

jabatan struktural.

Page 67: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

49

Tabel 4.11

Pejabat struktural perpustakaan yang memiliki pengalaman akan

menumbuhkan ide-ide baru dalam memberikan pelayanan kepada

pemustaka

No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1 Sangat Setuju 35 35%

2 Setuju 58 58%

3 Tidak Setuju 7 7%

4 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa (35%) pemustaka sangat

setuju pejabat struktural perpustakaan yang memiliki pengalaman akan

menumbuhkan ide-ide baru dalam memberikan pelayanan kepada

pemustaka, (58%) pemustaka setuju pejabat struktural perpustakaan

yang memiliki pengalaman akan menumbuhkan ide-ide baru dalam

memberikan pelayanan kepada pemustaka, (7%) pemustaka tidak setuju

pejabat struktural perpustakaan yang memiliki pengalaman akan

menumbuhkan ide-ide baru dalam memberikan pelayanan kepada

pemustaka, (0 pemustaka sangat tidak setuju pejabat struktural

perpustakaan yang memiliki pengalaman akan menumbuhkan ide-ide

baru dalam memberikan pelayanan kepada pemustaka, dapat diambil

kesimpulan pemustaka setuju pejabat struktural perpustakaan yang

memiliki pengalaman akan menumbuhkan ide-ide baru dalam

memberikan pelayanan kepada pemustaka.

2. Analisis Deskriptif Variabel Y (pelayanan informasi)

Pelayanan informasi (Variabel Y) dalam penelitian ini diukur

dengan 3 indikator dengan 10 jumlah pernyataan yang harus diisi oleh

Page 68: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

50

responden. Berikut jawaban responden terhadap variabel Y (pelayanan

informasi).

Tabel 4.12

Pelayanan di perpustakaan memenuhi kebutuhan informasi pengguna

Tabel diatas menunjukkan bahwa (19%) pemustaka sangat setuju

Pelayanan di perpustakaan memenuhi kebutuhan informasi pengguna,

(72%) pemustaka setuju Pelayanan di perpustakaan memenuhi kebutuhan

informasi pengguna, kemudian (9%) pemustaka tidak setuju Pelayanan di

perpustakaan memenuhi kebutuhan informasi pengguna, dan (0%)

pemustaka sangat tidak setuju Pelayanan di perpustakaan memenuhi

kebutuhan informasi pengguna, dapat diambil kesimpulan bahwa pemustaka

setuju terhadap Pelayanan di perpustakaan memenuhi kebutuhan informasi

pengguna.

Tabel 4.13

Pelayanan di perpustakaan sangat memuaskan pemustaka

Tabel diatas menunjukkan bahwa (19%) responden sangat setuju

Pelayanan di perpustakaan sangat memuaskan pemustaka, (62%) responden

setuju Pelayanan di perpustakaan sangat memuaskan pemustaka, kemudian

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 19 19%

2 Setuju 72 72%

3 Tidak Setuju 9 9%

4 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 19 19%

2 Setuju 62 62%

3 Tidak Setuju 18 18%

4 Sangat Tidak Setuju 1 1%

Jumlah 100 100%

Page 69: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

51

(18%) responden tidak setuju Pelayanan di perpustakaan sangat memuaskan

pemustaka, dan (1%) responden sangat tidak setuju Pelayanan di

perpustakaan sangat memuaskan pemustaka, dapat diambil kesimpulan

bahwa responden setuju terhadap Pelayanan di perpustakaan sangat

memuaskan pemustaka.

Tabel 4.14

Pelayanan yang diberikan cepat, tepat waktu dan tepat sasaran

Tabel diatas menunjukkan bahwa (15%) pemustaka sangat setuju

pada pelayanan yang diberikan cepat, tepat waktu dan tepat sasaran, (61%)

pemustaka setuju pada pelayanan yang diberikan cepat, tepat waktu dan

tepat sasaran, kemudian (24%) pemustaka tidak setuju pada pelayanan yang

diberikan cepat, tepat waktu dan tepat sasaran dan (0%) pemustaka sangat

tidak setuju pada pelayanan yang diberikan cepat, tepat waktu dan tepat

sasaran, dapat diambil kesimpulan bahwa pemustaka setuju pada pelayanan

yang diberikan cepat, tepat waktu dan tepat sasaran.

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 15 15%

2 Setuju 61 61%

3 Tidak Setuju 24 24%

4 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Page 70: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

52

Tabel 4.15

Fasilitas pelayanan di perpustakaan sangat memadai

T

a

b

el diatas menunjukkan bahwa (27%) pemustaka sangat setuju pada

pelayanan di perpustakaan sangat memadai, (60%) pemustaka setuju pada

pelayanan di perpustakaan sangat memadai, kemudian (13%) pemustaka

tidak setuju pada pelayanan di perpustakaan sangat memadai, dan (3%)

pemustaka sangat tidak setuju pada pelayanan di perpustakaan sangat

memadai, dapat diambil kesimpulan bahwa pemustaka setuju pada

pelayanan di perpustakaan sangat memadai.

Tabel 4.16

Informasi yang diberikan petugas tepat terhadap informasi yang

dibutuhkan

Tabel diatas menunjukkan bahwa (5%) pemustaka sangat setuju pada

informasi yang diberikan petugas tepat terhadap informasi yang

dibutuhkan, (77%) pemustaka setuju pada informasi yang diberikan

petugas tepat terhadap informasi yang dibutuhkan, kemudian (18%)

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 27 27%

2 Setuju 60 60%

3 Tidak Setuju 13 13%

4 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 5 5%

2 Setuju 77 77%

3 Tidak Setuju 18 18%

4 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Page 71: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

53

pemustaka tidak setuju pada informasi yang diberikan petugas tepat

terhadap informasi yang dibutuhkan dan (0%) pemustaka sangat tidak

setuju pada informasi yang diberikan petugas tepat terhadap informasi

yang dibutuhkan, dapat diambil kesimpulan bahwa pemustaka setuju pada

informasi yang diberikan petugas tepat terhadap informasi yang

dibutuhkan.

Tabel 4.17

Petugas bersikap ramah saat memberikan pelayanan kepada

pengguna perpustakaan

Tabel diatas menunjukkan bahwa (17%) pemustaka sangat setuju

pada petugas ramah saat memberikan pelayanan kepada pengguna

perpustakaan, (57%) pemustaka setuju pada petugas ramah saat

memberikan pelayanan kepada pengguna perpustakaan, kemudian (26%)

pemustaka tidak setuju pada petugas ramah saat memberikan pelayanan

kepada pengguna perpustakaan dan (0%) pemustaka sangat tidak setuju

pada petugas ramah saat memberikan pelayanan kepada pengguna

perpustakaan, dapat diambil kesimpulan bahwa pemustaka setuju pada

petugas ramah saat memberikan pelayanan kepada pengguna

perpustakaan.

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 17 17%

2 Setuju 57 57%

3 Tidak Setuju 26 26%

4 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Page 72: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

54

Tabel 4.18

Pelayanan yang diberikan petugas mempermudah dalam menemukan

informasi yang dibutuhkan

T

a

b

el

diatas menunjukkan bahwa (29%) pemustaka sangat setuju pada pelayanan

yang diberikan petugas mempermudah dalam menemukan informasi yang

dibutuhkan, (71%) pemustaka setuju pada pelayanan yang diberikan petugas

mempermudah dalam menemukan informasi yang dibutuhkan, kemudian

(10%) pemustaka tidak setuju pada pelayanan yang diberikan petugas

mempermudah dalam menemukan informasi yang dibutuhkan dan (0%)

pemustaka sangat tidak setuju pada pelayanan yang diberikan petugas

mempermudah dalam menemukan informasi yang dibutuhkan, dapat

diambil kesimpulan bahwa pemustaka setuju pada pelayanan yang diberikan

petugas mempermudah dalam menemukan informasi yang dibutuhkan.

Tabel 4.19

Petugas membantu pemustaka mencari informasi yang dibutuhkan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 29 29%

2 Setuju 71 71%

3 Tidak Setuju 10 10%

4 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 11 11%

2 Setuju 69 69%

3 Tidak Setuju 20 20%

4 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Page 73: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

55

Tabel diatas menunjukkan bahwa (11%) pemustaka sangat setuju

pada petugas membantu pemustaka mencari informasi yang dibutukan,

(69%) pemustaka setuju pada petugas membantu pemustaka mencari

informasi yang dibutukan, kemudian (20%) pemustaka tidak setuju pada

petugas membantu pemustaka mencari informasi yang dibutukan dan (0%)

pemustaka sangat tidak setuju pada petugas membantu pemustaka mencari

informasi yang dibutukan, dapat diambil kesimpulan bahwa pemustaka

setuju pada petugas membantu pemustaka mencari informasi yang

dibutukan.

Tabel 4.20

Perpustakaan menyediakan tempat penyimpanan barang yang

memadai.

Tabel diatas menunjukkan bahwa (29%) pemustaka sangat setuju

pada perpustakaan menyediakan tempat penyimpanan barang yang

memadai, (63%) pemustaka setuju pada perpustakaan menyediakan tempat

penyimpanan barang yang memadai, kemudian (7%) pemustaka tidak setuju

pada perpustakaan menyediakan tempat penyimpanan barang yang memadai

dan (1%) pemustaka sangat tidak setuju pada perpustakaan menyediakan

tempat penyimpanan barang yang memadai, dapat diambil kesimpulan

bahwa pemustaka setuju pada perpustakaan menyediakan tempat

penyimpanan barang yang memadai.

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 29 29%

2 Setuju 63 63%

3 Tidak Setuju 7 7%

4 Sangat Tidak Setuju 1 1%

Jumlah 100 100%

Page 74: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

56

Tabel 4.21

Petugas memberikan bimbingan kepada pemustaka dalam menelusuri

informasi

Tabel diatas menunjukkan bahwa (11%) pemustaka sangat setuju

pada petugas memberikan bimbingan kepada pemustaka dalam menelusuri

informasi, (61%) pemustaka setuju pada petugas memberikan bimbingan

kepada pemustaka dalam menelusuri informasi, kemudian (27%) pemustaka

tidak setuju pada petugas memberikan bimbingan kepada pemustaka dalam

menelusuri informasi dan (1%) pemustaka sangat tidak setuju pada petugas

memberikan bimbingan kepada pemustaka dalam menelusuri informasi,

dapat diambil kesimpulan bahwa pemustaka setuju pada petugas

memberikan bimbingan kepada pemustaka dalam menelusuri informasi.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Analisis Data

Seperti yang penulis ungkapkan dimuka bahwa penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui apakah antara Variabel X (Pengangkatan

Jabatan Fungsional Pustakawan ke Jabatan Struktural) dan Variabel Y

(Pelayanan Informasi) terdapat hubungan positif yang signifikan. Untuk itu

menggunakan rumus korelasi product moment untuk mengetahui apakah

ada hubungan positif yang signifikan atau tidak diantara kedua variabel

tersebut.

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 11 11%

2 Setuju 61 61%

3 Tidak Setuju 27 27%

4 Sangat Tidak Setuju 1 1%

Jumlah 100 100%

Page 75: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

57

Adapun untuk mencari angka indeks korelasi “r” product moment

tersebut, maka langkah yang ditempuh adalah:

a. Menghitung berdasarkan skor aslinya untuk variabel (X) pengangkatan

jabatan fungsional pustakawan ke jabatan struktural.

b. Menghitung berdasarkan skor aslinya untuk variabel (Y) pelayanan

informasi.

c. Scorring, diteliti jumlahnya kemudian dimasukkan kedalam tabel kerja

atau tabel perhitungan yang terdiri dari empat kolom.

Tabel 4.22

Data Pengangkatan Jabatan Fungsional Pustakawan ke Jabatan Struktural

(Variabel X) dan Pelayanan Informasi (Variabel Y)

No. Res X Y X2 Y2 X.Y

1 29 25 841 625 725

2 40 35 1600 1225 1400

3 38 30 1444 900 1140

4 33 28 1089 784 924

5 35 35 1225 1225 1225

6 33 28 1089 784 924

7 34 23 1156 529 782

8 27 25 729 625 675

9 38 35 1444 1225 1330

10 33 30 1089 900 990

11 33 35 1089 1225 1155

12 33 35 1089 1225 1155

13 34 35 1156 1225 1190

14 37 35 1369 1225 1295

15 30 30 900 900 900

16 30 30 900 900 900

Page 76: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

58

17 30 30 900 900 900

18 30 35 900 1225 1050

19 30 28 900 784 840

20 36 28 1296 784 1008

21 36 29 1296 841 1044

22 29 28 841 784 812

23 30 32 900 1024 960

24 32 25 1024 625 800

25 32 25 1024 625 800

26 36 31 1296 961 1116

27 34 42 1156 1764 1428

28 39 27 1521 729 1053

29 36 24 1296 576 864

30 34 32 1156 1024 1088

31 33 32 1089 1024 1056

32 30 30 900 900 900

33 30 30 900 900 900

34 30 30 900 900 900

35 37 40 1369 1600 1480

36 28 23 784 529 644

37 37 32 1369 1024 1184

38 40 30 1600 900 1200

39 35 35 1225 1225 1225

40 27 30 729 900 810

41 24 30 576 900 720

42 32 27 1024 729 864

43 32 33 1024 1089 1056

44 30 27 900 729 810

45 31 34 961 1156 1054

46 33 26 1089 676 858

Page 77: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

59

47 30 30 900 900 900

48 30 30 900 900 900

49 30 30 900 900 900

50 30 30 900 900 900

51 30 28 900 784 840

52 30 30 900 900 900

53 30 30 900 900 900

54 35 28 1225 784 980

55 35 27 1225 729 945

56 35 29 1225 841 1015

57 36 32 1296 1024 1152

58 32 30 1024 900 960

59 32 30 1024 900 960

60 32 34 1024 1156 1088

61 32 26 1024 676 832

62 30 35 900 1225 1050

63 39 40 1521 1600 1560

64 30 34 900 1156 1020

65 33 30 1089 900 990

66 34 33 1156 1089 1122

67 37 26 1369 676 962

68 37 26 1369 676 962

69 29 33 841 1089 957

70 36 34 1296 1156 1224

71 31 32 961 1024 992

72 30 31 900 961 930

73 33 29 1089 841 957

74 30 33 900 1089 990

75 30 29 900 841 870

76 30 29 900 841 870

Page 78: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

60

77 30 32 900 1024 960

78 30 29 900 841 870

79 32 33 1024 1089 1056

80 30 25 900 625 750

81 30 25 900 625 750

82 32 27 1024 729 864

83 29 27 841 729 783

84 30 28 900 784 840

85 29 27 841 729 783

86 31 25 961 625 775

87 30 27 900 729 810

88 32 24 1024 576 768

89 32 30 1024 900 960

90 30 33 900 1089 990

91 27 26 729 676 702

92 31 29 961 841 899

93 32 32 1024 1024 1024

94 32 33 1024 1089 1056

95 31 31 961 961 961

96 33 29 1089 841 957

97 33 29 1089 841 957

98 31 32 961 1024 992

99 34 26 1156 676 884

100 30 30 900 900 900

Jumlah 3219 3006 104545 91674 97053

Dari tabel diatas diperoleh:

n = 100 ΣX = 3219 ΣY = 3006

ΣX2 = 104545 ΣY

2 = 91674 ΣXY = 97053

Page 79: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

61

∑ (∑ )(∑ )

√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +

( )( )

√* ( ) ( ) +* ( ) ( ) +

( )( )

Dari perhitungan korelasi diatas maka dapat diketahui bahwa antara

variabel X dan variabel Y terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu rendah.

Hasil korelasi yang diperoleh adalah 0,262, dimana hasil ini terletak antara

0,21 – 0,40 sehingga tingkat pengaruhnya masuk dalam kategori rendah.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis adalah bagian dari pengujian hipotesis yang telah

disusun sebelumnya. Untuk menguji hipotesis yang diajukan diterima atau

ditolak, maka penulis melakukan uji hipotesis langsung membandingkan r-

tabel dengan r-hitung dengan taraf signifikan (X) 0,05%, r tabel dengan df =

100 – 2 = 98 adalah 0,2324.

Dengan ketentuan bila r-hitung lebih kecil dari r-tabel (r-hitung < r-

tabel), maka Ho diterima, dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya bila r-hitung

lebih besar dari r-tabel (r-hitung > r-tabel) maka Ha diterima.

Ternyata rhitung > rtabel (0,262 > 0,1966) sehingga hipotesis Ha

diterima dan Ho ditolak. Terdapat dampak antara pengangkatan jabatan

fungsional pustakawan ke jabatan struktural terhadap pelayanan informasi di

Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi.

Page 80: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

62

3. Uji Determinasi

Uji determinasi adalah uji penentu angka atau indeks yang

digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan variabel bebas (Variabel

X) terhadap variasi (naik/ turunnya) variabel terikat (Variabel Y). Dalam uji

determinasi ini diperoleh hasil sebagai berikut :

KD = r2

x 100% = 0,2622 x 100% = 6,9%

Nilai ini menunjukkan bahwa pengaruh semua variabel bebas

(pengangkatan jabatan fungsional pustakawan ke jabatan struktural)

terhadap variabel terikat (pelayanan informasi) secara keseluruhan adalah

6,9%. Sementara 93,1% adalah pengaruh faktor lain yang tidak diteliti

dalam penelitian.

Jadi faktor lain yang mungkin mempengaruhi layanan informasi di

perpustakaan misalnya:

1. Kompetensi pustakawan yang memberikan pelayanan,

2. Koleksi yang ada di perpustakaan,

3. Sarana dan prasarana yang mendukung di perpustakaan, dan

4. Kualitas pelayanan itu sendiri dan lain-lain. Yang mana tidak diteliti dalam

penelitian ini.

Page 81: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

63

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan pembahasan pada BAB IV yang telah diuraiakan diatas maka

kesimpulan dan rekomendasi penelitian dirumuskan sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Terlepas dari kekurangan penelitian ini, hasil penelitian ini dapat

disimpulkan sebagai berikut:

Dampak pengangkatan jabatan fungsional pustakawan ke jabatan

struktural terhadap pelayanan informasi di Dinas Perpustakaan dan Arsip

Daerah Provinsi Jambi menunjukkan memang terdapat korelasi, akan tetapi

korelasi itu rendah. Tingkat korelasi keduanya masuk ke dalam kategori

rendah yaitu 0,262, dimana hasil ini terletak antara 0,21 – 0,40.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis didapatkan ketentuan apabila r-

hitung lebih kecil dari r-tabel, maka Ho diterima, dan Ha ditolak. Tetapi

sebaliknya apabila r-hitung lebih besar dari r-tabel (r-hitung > r-tabel) maka Ha

diterima. Dari hasil pengujian hipotesis terbukti bahwa rhitung > rtabel (0,262 >

0,1966) sehingga Ha diterima. Hal ini sesuai dengan apa yang penulis

kemukakan, dimana penulis menyatakan Ha diterima (terdapat hubungan

positif antara dampak pengangkatan jabatan terhadap pelayanan informasi yang

diberikan kepada pemustaka di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi) dan Ho ditolak (tidak terdapat hubungan antara dampak pengangkatan

bahwa jabatan terhadap pelayanan informasi yang diberikan kepada pemustaka

di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi).

B. Rekomendasi

Dari hasil penelitian ini, penulis merekomendasikan kepada pihak terkait

dalam hal ini pejabat struktural Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi

Jambi agar dapat lebih mengoptimalkan posisi jabatan yang diemban agar

dapat memberikan dampak yang positif terhadap perpustakaan misalnya

Page 82: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

64

membuat kebijakan yang berdampak baik pada pelayanan serta guna

membangun citra perpustakaan sebagai pusat informasi yang relevan bagi

semua kalangan.

Penulis juga menyarankan kepada para pemustaka agar selalu memberi

dukungan serta masukan yang positif kepada setiap pustakawan maupun

pegawai yang ada di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi agar

nantinya tercipta pelayanan prima sesuai dengan kebutuhan pemustaka serta

tercapainya visi dan misi dari perpustakaan itu sendiri.

Page 83: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahan. (Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia.

2008)

Endang Fatmawati. Kajian Faktor yang berpengaruh dalam kenaikan pangkat/

jabatan pustakawan. Vol. 8. No. 01. (Jakarta; Jurnal Iqra’. 2014).

Gibson Ivancevich Donnelly. Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses. (Jakarta:

Erlangga. 1992)

Moekijat. Analisa Jabatan CV. (Bandung: Mandar Maju. 1992)

Narbuko Cholid dan Achmad Abu. Metodologi Penelitian. (Jakarta: Bumi Aksara.

2012)

Nasution. Metode Research. (Jakarta: Bumi Aksara. 2007)

Profil Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi 2018.

Republik Indonesia. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 13

Tahun 2002 Tentang Pengangkatan Pegawai Dalam Jabatan Struktural.

(Jakarta: Badan Kepegawaian Negara. 2002)

Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang

Perpustakaan. (Jakarta: Sekretariat Negara. 2007)

Siti Hidaya. Efektivitas Perpustakaan Khusus Dalam Memberikan Layanan

Informasi Bagi Pegawai Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah VII.

(Medan: Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Sumatera Utara Medan. 2014)

Soetimah. Perpustakaan, Kepustakaan dan Pustakawan. (Yogyakarta: Kanisius.

1992)

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. (Bandung:

Alfabeta. 2012)

Suhadak dan Suradji. Administrasi Kepegawaian Negara. (Jakarta: Badan

Administrasi Kepegawaian Negara. 2001)

Page 84: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta:

PT. Rineka Cipta. 2010)

Sulistyo Basuki. Metode Penelitian. (Jakarta: Wedatama Widya Sastra Fakultas

Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. 1991)

Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. (Jakarta: Graha Pustaka Umum:

1993)

Sutarno NS. Perpustakaan dan Masyarakat. (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

2003)

Testiani, Makmur. Budaya Kerja Pustakawan di Era Digitalisasi. (Yogyakarta:

Graha Ilmu. 2015)

Tim Penyusun Buku Pedoman Skripsi. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Adab

dan Humaniora. (Jambi: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sultan Thaha

Saifuddin Jambi. 2019)

Wiji Suwarno. Ilmu Perpustakaan dan Kode Etik Pustakawan. (Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media. 2015)

Page 85: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …
Page 86: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …
Page 87: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …
Page 88: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

CURICULUM VITAE

Nama : Ahmad Ali Maskur

NIM : IPT. 140310

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat/Tanggal Lahir : Ladang Peris, 06 Juli 1996

Alamat : Jl. Tempino-Muara Bulian, KM. 50. Desa Ladang

Peris, Kec. Bajubang, Kab. Batang Hari

Status : Mahasiswa

Pendidikan : Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

HP : +6282286417002

Pengalaman Organisasi : Pengurus Harian Organisasi HMJ IPT 2016-2017

No. Tingkat Pendidikan Tempat Tahun

1. SD SDN. 96/I Ladang Peris 2008

2. SLTP MTs. Negeri Bajubang 2011

3. SLTA MAN1 Batang Hari 2014

4. PTN UIN STS Jambi 2019

Jambi, 29 Mei 2019

Ahmad Ali Maskur

NIM.IPT. 140310

Page 89: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)

ANGKET PENELITIAN

DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL KE JABATAN

STRUKTURAL TERHADAP PELAYANAN INFORMASI DI DINAS

PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI JAMBI

Nama Responden :

Usia :

Pekerjaan :

Jenis Kelamin : laki-laki/ perempuan

Pendidikan Terakhir :

Petunjuk Pengisian

Berilah tanda ceklis (√) pada salah satu kolom yang tersedia dengan kriteria

jawaban:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

A. Variabel X (Pengangkatan Jabatan Fungsional ke Jabatan Sruktural)

No Pernyataan SS S TS STS

1 Pejabat struktural diangkat berdasarkan senioritas

dalam jabatan fungsional sebelumnya.

2 Pejabat struktural yang diangkat memiliki masa

Page 90: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

kerja yang lebih lama dalam jabatan sebelumnya.

3 Pejabat struktural yang diangkat memiliki usia

yang produktif untuk menduduki jabatan yang

dibutuhkan.

4 Pejabat struktural diangkat berdasarkan usia yang

lebih rendah akan memiliki lebih banyak waktu

dalam menyusun rencana kerja yang akan

berdampak pada pelayanan yang berkualitas.

5 Pejabat struktural perpustakaan memiliki

pendidikan yang mumpuni dalam mengemban

tugas yang dibebankan.

6 Pejabat struktural menerapkan hasil dari

pelatihan yang dilakukannya guna memajukan

pelayanan perpustakaan.

7 Pejabat struktural perpustakaan berperan penting

dalam pembuatan sebuah kebijakan untuk

kemajuan perpustakaan.

8 Pejabat struktural perpustakaan terlibat secara

langsung dalam pemecahan suatu masalah sesuai

dengan pengalaman kerjanya.

9 Pejabat fungsional yang diangkat memiliki

kesesuaian dengan penempatan jabatan yang

dibutuhkan pada jabatan struktural.

10 Pejabat struktural perpustakaan yang memiliki

pengalaman akan menumbuhkan ide-ide baru

dalam memberikan pelayanan kepada pemustaka.

Page 91: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

B. Variabel Y (Pelayanan Informasi)

No Pernyataan SS S TS STS

1 Pelayanan di perpustakaan memenuhi kebutuhan

informasi pengguna.

2 Pelayanan di perpustakaan sangat memuaskan

pemustaka.

3 Pelayanan yang diberikan cepat, tepat waktu dan

tepat sasaran.

4 Fasilitas pelayanan di perpustakaan sangat

memadai.

5 Informasi yang diberikan petugas tepat terhadap

informasi yang dibutuhkan.

6 Petugas bersikap ramah saat memberikan

pelayanan kepada pengguna perpustakaan.

7 Pelayanan yang diberikan petugas mempermudah

dalam menemukan informasi yang dibutuhkan.

8 Petugas membantu pemustaka mencari informasi

yang dibutuhkan.

9 Perpustakaan menyediakan tempat penyimpanan

barang yang memadai.

10 Petugas memberikan bimbingan kepada

pemustaka dalam menelusuri informasi.

Page 92: DAMPAK PENGANGKATAN JABATAN FUNGSIONAL …

DOKUMENTASI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH

PROVINSI JAMBI

STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP

DAERAH PROVINSI JAMBI