pengangkatan ke dalam jabatan fungsional auditor...

24
No.1365, 2014 BPKP. Auditor. Jabatan fungsional. Perpindahan Jabatan. Perlakukan Khusus. Pengangkatan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PENGANGKATAN KE DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR MELALUI PERPINDAHAN JABATAN DENGAN PERLAKUAN KHUSUS TAHUN 2014 DI LINGKUNGAN APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH WILAYAH PROVINSI MALUKU, PROVINSI MALUKU UTARA, PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT DAN DAERAH OTONOM/PEMEKARAN BARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk memenuhi kebutuhan formasi Jabatan Fungsional Auditor serta dalam rangka pembinaan profesi dan karir Auditor perlu pengangkatan pegawai ke dalam jabatan fungsional Auditor melalui perpindahan jabatan dengan perlakuan khusus; b. bahwa Kepala Badan Kepegawaian Negara melalui Surat Nomor K.26-30/V.166-7/74 tanggal 11 Agustus 2014 telah memberikan persetujuan perpanjangan perlakuan khusus pengangkatan ke dalam jabatan fungsional Auditor melalui perlakuan khusus;

Upload: dangmien

Post on 20-Jun-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

No.1365, 2014 BPKP. Auditor. Jabatan fungsional. PerpindahanJabatan. Perlakukan Khusus. Pengangkatan.

PERATURAN

KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 17 TAHUN 2014

TENTANG

PENGANGKATAN KE DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR

MELALUI PERPINDAHAN JABATAN DENGAN PERLAKUAN KHUSUS

TAHUN 2014 DI LINGKUNGAN APARAT PENGAWASAN INTERN

PEMERINTAH WILAYAH PROVINSI MALUKU, PROVINSI MALUKU UTARA,

PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT DAN

DAERAH OTONOM/PEMEKARAN BARU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk memenuhi kebutuhan formasi JabatanFungsional Auditor serta dalam rangka pembinaanprofesi dan karir Auditor perlu pengangkatan pegawai kedalam jabatan fungsional Auditor melalui perpindahanjabatan dengan perlakuan khusus;

b. bahwa Kepala Badan Kepegawaian Negara melalui SuratNomor K.26-30/V.166-7/74 tanggal 11 Agustus 2014telah memberikan persetujuan perpanjangan perlakuankhusus pengangkatan ke dalam jabatan fungsionalAuditor melalui perlakuan khusus;

2014, No.1365 2

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkanPeraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan danPembangunan tentang Pengangkatan ke dalam JabatanFungsional Auditor Melalui Perpindahan JabatanDengan Perlakuan Khusus di Lingkungan AparatPengawasan Intern Pemerintah Tahun 2014 wilayahProvinsi Maluku, Provinsi Maluku Utara, Provinsi Papuadan Provinsi Papua Barat dan DaerahOtonomi/Pemekaran Baru;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang AparaturSipil Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5494);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentangJabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor3547) sebagaimana telah diubah dengan PeraturanPemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang PerubahanAtas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994Tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5121);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentangSistem Pengendalian Intern Pemerintah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4890);

4. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentangRumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;

5. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentangKedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, SusunanOrganisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah NonDepartemen sebagaimana telah beberapa kali diubahterakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh atasKeputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentangKedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, SusunanOrganisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah NonKementerian (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2013 Nomor 10);

2014, No.13653

6. Keputusan Presiden Nomor 68/M Tahun 2010;

7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan AparaturNegara Nomor PER/220/M.PAN/7/2008 tentang JabatanFungsional Auditor dan Angka Kreditnya sebagaimanatelah diubah dengan Peraturan Menteri PendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 51Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan MenteriNegara Pendayagunaan Aparatur Negara NomorPER/220/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan FungsionalAuditor dan Angka Kreditnya (Berita Negara RepublikIndonesia Tahun 2012 Nomor 863A);

8. Peraturan Bersama Kepala Badan PengawasanKeuangan dan Pembangunan Nomor PER-1310/K/JF/2008 dan Kepala Badan KepegawaianNegara dan Nomor 24 Tahun 2008 tentang PetunjukPelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor dan AngkaKreditnya;

9. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan danPembangunan Nomor 1274/K/JF/2010 tentangPendidikan, Pelatihan dan Sertifikasi Auditor APIPsebagaimana telah diubah dengan Peraturan KepalaBadan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor15 Tahun 2014 tentang Perubahan atas PeraturanKepala Badan Pengawasan Keuangan dan PembangunanNomor 1274/K/JF/2010 tentang Pendidikan, Pelatihandan Sertifikasi Auditor APIP (Berita Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 1312);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGANDAN PEMBANGUNAN TENTANG PENGANGKATAN KEDALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR MELALUIPERPINDAHAN JABATAN DENGAN PERLAKUAN KHUSUSTAHUN 2014 DI LINGKUNGAN APARAT PENGAWASANINTERN PEMERINTAH WILAYAH PROVINSI MALUKU,PROVINSI MALUKU UTARA, PROVINSI PAPUA, PROVINSIPAPUA BARAT DAN DAERAH OTONOM/PEMEKARANBARU.

2014, No.1365 4

BAB I

KETENTUAN UMUM

Bagian Kesatu

Pengertian

Pasal 1

Dalam Peraturan Kepala ini yang dimaksud dengan:

1. Pengangkatan perpindahan jabatan dengan perlakuan khusus adalahpengangkatan ke dalam Jabatan Fungsional Auditor (JFA) denganpersyaratan dan kemudahan tertentu bagi seorang Pegawai Negeri Sipil(PNS) yang berasal dari pejabat struktural, staf pengawas/pejabatfungsional lain yang telah dan masih melaksanakan tugas pengawasandi lingkungan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP).

2. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah, yang selanjutnya disebutdengan APIP adalah instansi pemerintah yang dibentuk dengan tugasmelaksanakan pengawasan intern di lingkungan pemerintah pusatdan/atau pemerintah daerah, yang terdiri dari Badan PengawasanKeuangan dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat JenderalDepartemen, Inspektorat/unit pengawasan intern pada KementerianNegara, Inspektorat Utama/Inspektorat Lembaga Pemerintah NonKementerian, Inspektorat/unit pengawasan intern padaKesekretariatan Lembaga Tinggi Negara dan Lembaga Negara,Inspektorat Provinsi/ Kabupaten/Kota, dan unit pengawasan internpada Badan Hukum Pemerintahan lainnya sesuai dengan peraturanperundang-undangan.

3. Daerah Otonom/Pemekaran Baru adalah DaerahProvinsi/Kabupaten/Kota yang dibentuk berdasarkan peraturanperundangan-undangan sejak tahun 2005 sampai dengandiundangkannya Peraturan Kepala ini.

4. Persetujuan Teknis adalah persetujuan dari Kepala BPKP atas usulanpengangkatan PNS ke dalam JFA yang merupakan pertimbanganteknis dalam rangka pelaksanaan tugas Instansi Pembina untukmenjaga keseragaman penerapan ketentuan JFA pada seluruh APIP.

5. Sertifikasi Auditor adalah proses penilaian kompetensi, kinerja dankemampuan profesi atas keahlian/keterampilan seseorang di bidangpengawasan intern pemerintah menurut disiplin keilmuan,keterampilan, kefungsian, dan/atau keahlian di bidang pengawasanintern pemerintah.

2014, No.13655

6. Usulan pengangkatan adalah dokumen yang dijadikan dasar untukmelakukan verifikasi pemenuhan persyaratan, penetapan pesertasertifikasi dan pemberian persetujuan teknis.

7. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat yang mempunyaikewenangan menetapkan pengangkatan, pemindahan, danpemberhentian Pegawai ASN dan pembinaan Manajemen ASN diInstansi pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

8. Pejabat Yang berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenanganmelaksanakan proses pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentianPegawai ASN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian Kedua

Ruang Lingkup

Pasal 2

(1) Unit APIP yang dapat melakukan pengangkatan PNS ke dalam JFAmelalui perpindahan jabatan dengan perlakuan khusus adalah:

a. Unit APIP yang berada di wilayah Provinsi Maluku, Provinsi MalukuUtara, Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.

b. Unit APIP di Daerah Otonom/Pemekaran Baru yang dibentukberdasarkan peraturan perundangan-undangan sejak tahun 2005sampai dengan diundangkannya Peraturan Kepala ini.

(2) Unit APIP yang dapat melakukan pengangkatan PNS ke dalam JFAmelalui perpindahan jabatan dengan perlakuan khusus sebagaimanadimaksud pada ayat (1) adalah Unit APIP yang belum mempunyai JFAper tanggal 1 Januari 2013.

(3) Unit APIP yang belum mempunyai JFA sebagaimana dimaksud padaayat (2) adalah:

a. unit APIP yang belum pernah mengangkat Auditor melaluipengangkatan pertama, perpindahan atau inpassing/perlakuankhusus; atau

b. unit APIP yang pernah mengangkat Auditor, tetapi per tanggal 1Januari 2013 tidak ada lagi auditornya antara lain karena mutasi,promosi, pensiun atau meninggal.

2014, No.1365 6

BAB II

PERSYARATAN PERLAKUAN KHUSUS

Pasal 3

(1) PNS yang dapat diangkat dalam jabatan Auditor Ahli melaluiperpindahan jabatan dengan perlakuan khusus adalah:

a. pejabat struktural yang sedang menduduki eselon III dan IV padaunit APIP yang melaksanakan tugas pengawasan;

b. pejabat struktural yang pernah menduduki eselon III dan IV padaunit APIP yang melaksanakan tugas pengawasan dengan bataswaktu paling lama 2 (dua) tahun sejak yang bersangkutan tidakmenduduki jabatan tersebut;

c. pejabat fungsional lain yang melaksanakan kegiatan pengawasan dilingkungan APIP.

(2) PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhipersyaratan sebagai berikut:

a. berijazah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma IV;

b. pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a;

c. telah lulus sertifikasi jabatan auditor;

c. setiap unsur penilaian prestasi kerja dan pelaksanaanpekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaaan (DP3)paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir;

d. bagi PNS dengan Golongan III berusia paling tinggi 53 (lima puluhtiga) tahun per tanggal 31 Desember 2014;

e. bagi PNS dengan Golongan IV berusia paling tinggi 56 (lima puluhenam) tahun per tanggal 31 Desember 2014; dan

f. tidak pernah diangkat dan diberhentikan dari Auditor.

BAB III

UJIAN SERTIFIKASI JFA

Pasal 4

(1) PNS yang akan diangkat dalam JFA dengan pengangkatan perpindahanmelalui perlakuan khusus diharuskan lulus ujian sertifikasi sesuaidengan jenjang jabatan yang akan didudukinya.

(2) Persyaratan lulus sertifikasi bagi PNS sebagaimana dimaksud dalam ayat(1) adalah sebagai berikut:

a. dalam hal diangkat dalam jabatan Auditor Madya, harus lulus ujianSertifikasi Perlakuan Khusus Penjenjangan Auditor Madya;

2014, No.13657

b. dalam hal diangkat dalam jabatan Auditor Muda, harus lulus ujianSertifikasi Perlakuan Khusus Penjenjangan Auditor Muda;

c. dalam hal diangkat dalam jabatan Auditor Pertama, harus lulusujian Sertifikasi Perlakuan Khusus Auditor Pertama.

(3) Dalam hal PNS yang diusulkan tersebut sudah memiliki sertifikat lulussesuai dengan jenjang jabatan yang akan diduduki, dapat langsungditerbitkan surat persetujuan teknis pengangkatan dalam JFA.

Pasal 5

(1) Ujian Sertifikasi Perlakuan Khusus akan dilaksanakan dalam waktu 1(satu) hari.

(2) Mata pelajaran yang diberikan dalam ujian Sertifikasi Perlakuan Khususadalah sebagai berikut:

a. bagi PNS yang akan diangkat dalam jabatan Auditor Pertamamencakup:

1) Kode Etik dan Standar Audit; dan

2) Auditing;

bagi PNS yang akan diangkat dalam jabatan Auditor Mudamencakup:

1) Teknik Penilaian Sistem Pengendalian Manajemen; dan

2) Penulisan Laporan Hasil Audit;

b. bagi PNS yang akan diangkat dalam jabatan Auditor Madyamencakup:

1) Supervisi Audit;

2) Perencanaan Penugasan Audit; dan

3) Interpersonal Skill.

Pasal 6

Pelaksanaan ujian Sertifikasi Perlakuan Khusus ditetapkan oleh KepalaPusat Pembinaan JFA BPKP.

Pasal 7

PNS yang dinyatakan tidak lulus dalam ujian Sertifikasi Perlakuan Khusus,dapat diangkat dalam JFA melalui pengangkatan pertama ataupengangkatan perpindahan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 8

Pejabat Pembina Kepegawaian dari APIP yang mengikuti pengangkatanperpindahan jabatan dengan perlakuan khusus harus menyediakananggaran untuk penyelenggaraan ujian Sertifikasi Perlakuan Khusus JFA.

2014, No.1365 8

BAB IV

PENGUSULAN DAN PENGANGKATAN

Bagian Kesatu

Pengusulan

Pasal 9

Dokumen yang diperlukan untuk pengusulan pengangkatan ke dalam JFAmelalui perpindahan jabatan dengan perlakuan khusus meliputi:

a. fotokopi Surat Keputusan (SK) Pengangkatan dalam Jabatan Terakhiratau Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas pada Unit APIP;

b. fotokopi SK kepangkatan terakhir;

c. fotokopi ijazah terakhir yang sudah diakui secara kedinasan atautercantum dalam SK kepangkatan terakhir;

d. fotokopi sertifikat telah mengikuti dan/atau lulus diklat pembentukanAuditor Ahli/Penjenjangan Jabatan Auditor yang telah dimiliki;

e. DP3 tahun 2013 dengan setiap unsur paling kurang bernilai baik;

f. surat keterangan tidak pernah diangkat dan diberhentikan sebagaiAuditor dari Pejabat Pembina Kepegawaian atau Pejabat yangberwenang sekurang-kurangnya setingkat eselon II.

Pasal 10

(1) Pejabat Pembina Kepegawaian atau Pejabat yang berwenang sekurang-kurangnya setingkat eselon II mengajukan usulan pengangkatan PNSke dalam JFA kepada Kepala BPKP melalui Kepala Pusat PembinaanJFA.

(2) Usulan pengangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)menggunakan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran IA danLampiran IB yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari PeraturanKepala ini.

(3) Usulan pengangkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertaidengan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9.

(4) Batas waktu penerimaan usulan pengangkatan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala Pusat Pembinaan JFA.

(5) Berdasarkan usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PusatPembinaan JFA melakukan verifikasi administrasi pemenuhanpersyaratan calon Auditor.

(6) Kepala Pusat Pembinaan JFA menetapkan peserta ujian sertifikasi.

2014, No.13659

Pasal 11

Sertifikasi bagi calon Auditor yang akan diangkat melalui pengangkatandengan perlakuan khusus diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan danPelatihan Pengawasan BPKP bersama Pusat Pembinaan JFA.

Bagian Kedua

Pengangkatan

Pasal 12

(1) Pusat Pembinaan JFA menerbitkan sertifikat kelulusan bagi PNS yanglulus sertifikasi Perlakuan Khusus,

(2) Pusat Pembinaan JFA menyiapkan Surat Persetujuan Teknis yangditandatangani oleh Kepala BPKP.

(3) Surat Persetujuan Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berlakuuntuk pengangkatan dalam JFA paling lambat tanggal 31 Desember2014.

(4) Surat Persetujuan Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (2)memuat pangkat, jabatan, besarnya angka kredit dan besarnyatunjangan jabatan yang diberikan.

Pasal 13

Besarnya angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (4)diberikan sesuai dengan Lampiran II yang merupakan bagian tidakterpisahkan dari Peraturan Kepala ini.

Pasal 14

(1) Pejabat Pembina Kepegawaian secara kolektif mengangkat calonAuditor setelah memperoleh persetujuan teknis dari Kepala BPKPdengan menggunakan formulir sebagaimana tercantum dalamLampiran IIIA dan Lampiran IIIB yang merupakan bagian tidakterpisahkan dari Peraturan Kepala ini.

(2) Pengangkatan dalam JFA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlakupaling lambat tanggal 31 Desember 2014.

Pasal 15

(1) Pejabat Yang Berwenang Mengangkat ke dalam JFA adalah sebagaiberikut:

a. Gubernur, selaku Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi,bagi PNS di lingkungan organisasi pemerintah daerah Provinsi yangdiangkat dalam jenjang jabatan Auditor Pertama sampai denganAuditor Madya;

b. Bupati, selaku Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten,bagi PNS di lingkungan organisasi pemerintah daerah Kabupaten

2014, No.1365 10

yang diangkat dalam jenjang jabatan Auditor Pertama sampaidengan Auditor Madya;

c. Walikota, selaku Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kota, bagiPNS di lingkungan organisasi pemerintah daerah Kota yangdiangkat dalam jenjang Auditor Pertama sampai dengan AuditorMadya.

(2) Gubernur, Bupati, dan Walikota, dapat mendelegasikan sebagianwewenangnya atau memberi kuasa kepada pejabat yang berwenang dilingkungannya untuk menandatangani Surat Keputusan Pengangkatanke dalam JFA.

BAB V

KENAIKAN PANGKAT DAN JABATAN SETELAH PERLAKUAN KHUSUS

Pasal 16

PNS yang telah diangkat menjadi Auditor berlaku ketentuan kenaikanpangkat dan jabatan yang diatur dalam peraturan perundang-undanganmengenai JFA.

BAB VI

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 17

PNS yang telah mendapatkan persetujuan teknis Kepala BPKP tetapibelum dapat diangkat ke dalam JFA oleh Pejabat Pembina Kepegawaiansampai dengan tanggal 31 Desember 2014, berlaku ketentuan sebagaiberikut:

a. pengangkatan ke dalam JFA dilakukan melalui mekanismePengangkatan Pertama atau Pengangkatan Perpindahan sesuai denganperaturan perundang-undangan.

b. sertifikasi yang diperoleh melalui perlakuan khusus dinyatakan tidakberlaku.

Pasal 18

Ketentuan mengenai pembayaran tunjangan JFA berpedoman padabesarnya tunjangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 19

Ketentuan mengenai tata cara pengusulan, verifikasi, penentuan jabatandan angka kredit ditetapkan oleh Kepala Pusat Pembinaan JFA.

Pasal 20

PNS yang naik pangkat setingkat lebih tinggi setelah mendapatkanpersetujuan teknis Kepala BPKP diberlakukan ketentuan sebagai berikut:

2014, No.136511

a. pengangkatan ke dalam JFA sesuai pangkat yang terakhir.

b. jabatan dan jumlah angka kredit sesuai dengan persetujuan teknis.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 21

Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Kepala ini dengan penempatannya dalam Berita NegaraRepublik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 18 September 2014

KEPALA BADAN PENGAWASANKEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

REPUBLIK INDONESIA,

MARDIASMO

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 23 September 2014

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

AMIR SYAMSUDIN

2014, No.1365 12

LAMPIRAN IA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGANDAN PEMBANGUNAN

NOMOR 17 TAHUN 2014

TENTANG

PENGANGKATAN KE DALAM JABATAN FUNGSIONALAUDITOR MELALUI PERPINDAHAN JABATAN DENGANPERLAKUAN KHUSUS TAHUN 2014 DI LINGKUNGANAPARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH WILAYAHPROVINSI MALUKU, PROVINSI MALUKU UTARA, PROVINSIPAPUA, PROVINSI PAPUA BARAT DAN DAERAH OTONOM/PEMEKARAN BARU

.......................[Kop Surat APIP Provinsi/Kab/Kota.....]………..............

...............................................

Nomor

Lampiran

Hal

: ...

...

Pengusulan Pengangkatan keDalam Jabatan Fungsional AuditorJenjang Ahli melalui PerpindahanJabatan dengan Perlakuan Khusus

.................. 2014

Yang terhormat,

Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

melalui Kepala Pusat Pembinaan JFA

di

J a k a r t a

Sehubungan unit kerja kami (Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota.........)sampai dengan tanggal 1 Januari 2013 belum mempunyai JabatanFungsional Auditor (JFA), bersama ini kami sampaikan nama-namaberikut beserta kelengkapan persyaratannya (terlampir) untukmendapatkan pertimbangan pengangkatan Pegawai Negeri Sipil ke dalamJabatan Fungsional Auditor melalui perpindahan jabatan denganperlakuan khusus sesuai dengan Surat Kepala BKN Nomor K-26.30/V.166-7/74 tanggal 11 Agustus 2014 tentang Perpanjangan

2014, No.136513

Perlakuan Khusus Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Auditormelalui Penyesuaian/Inpassing.

Berdasarkan hasil seleksi, penilaian, dan pertimbangan kami, PegawaiNegeri Sipil dengan nama-nama dan NIP terlampir dinilai cakap untukdiangkat dalam Jabatan Fungsional Auditor dan telah sesuai dengankebutuhan formasi serta ketersediaan anggaran untuk pembiayaan diklatdan pembayaran tunjangan jabatannya.

Atas perhatian dan kerjasama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

(Pejabat Pembina Kepegawaian atau Pejabat lain sekurang-kurangnyasetingkat eselon II)

Cap

ttd

............(nama pejabat)............

Tembusan:

1. Kepala Badan Kepegawaian Negara di Jakarta

2. Kepala Kantor Regional ....... Badan Kepegawaian Negara di ........

3. Kepala Pusat Pembinaan JFA BPKP di Jakarta

4. .............

KEPALA BADAN PENGAWASAN

KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

REPUBLIK INDONESIA,

MARDIASMO

2014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 142014, No.1365 14

2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515 2014, No.136515

2014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 162014, No.1365 16

2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517 2014, No.136517

2014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 182014, No.1365 18

2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519 2014, No.136519

2014, No.1365 20

LAMPIRAN III APERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASANKEUANGAN DAN PEMBANGUNANNOMOR TAHUN 2014TENTANGPENGANGKATAN KE DALAM JABATANFUNGSIONAL AUDITOR MELALUIPERPINDAHAN JABATAN DENGAN PERLAKUANKHUSUS TAHUN 2014 DI LINGKUNGAN APARATPENGAWASAN INTERN PEMERINTAH WILAYAHPROVINSI MALUKU, PROVINSI MALUKU UTARA,PROVINSI PAPUA, PROVINSI PAPUA BARAT DANDAERAH OTONOM/PEMEKARAN BARU

KEPUTUSAN GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA*)

NOMOR: ........................................

TENTANG

PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DAN ANGKAKREDIT DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA*)

...............

GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA*) ...............

Menimbang: a. bahwa Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan nama-nama dan NIPyang tercantum dalam lampiran surat keputusan ini terhitungmulai tanggal dalam lampiran tersebut telah melaksanakantugas/kegiatan pengawasan pada InspektoratProvinsi/Kabupaten/Kota*)......................;

b. bahwa PNS dengan nama-nama dan NIP yang tercantumdalam lampiran surat ini dianggap cakap dan mampu untukmenduduki Jabatan Fungsional Auditor;

c. bahwa sebagai pelaksanaan Surat Kepala BKN Nomor K-26.30/V.166-7/74 tanggal 11 Agustus 2014 dipandang perlumenetapkan Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota*) tentangPengangkatan ke dalam Jabatan Fungsional Auditor danAngka Kredit di Lingkungan InspektoratProvinsi/Kabupaten/Kota*).........

Mengingat: a. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokokKepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah denganUndang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

2014, No.136521

b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhirdengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentangPerubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 tentangPemerintahan daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4844);

c. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang PedomanOrganisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4741);

d. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentangWewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan PemberhentianPegawai Negeri Sipil;

e. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang JabatanFungsional Pegawai Negeri Sipil;

f. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang RumpunJabatan Fungsional;

g. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2014 tentang TunjanganJabatan Fungsional Auditor;

h. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur NegaraNo. 17/KEP/M.PAN/4/2002 tentang Penyesuaian PenamaanJabatan Fungsional Auditor;

i. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur NegaraNo. PER/220/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan FungsionalAuditor dan Angka Kreditnya;

j. Peraturan Bersama Kepala BPKP dan Kepala BKN No. PER-1310/K/JF/2008; No. 24 Tahun 2008 tentang PetunjukPelaksanaan JFA dan Angka Kreditnya;

k. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan danPembangunan Nomor 17 Tahun 2014 tentang Pengangkatanke dalam Jabatan Fungsional Auditor melalui PerpindahanJabatan dengan Perlakuan Khusus di Lingkungan AparatPengawasan Intern Pemerintah Tahun 2014 Wilayah ProvinsiMaluku, Provinsi Maluku Utara, Provinsi Papua, ProvinsiPapua Barat dan Daerah Otonom/Pemekaran Baru;

Memperhatikan: Surat Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan(BPKP) Nomor: ............ tanggal ......... tentang SuratPersetujuan Pengangkatan ke dalam Jabatan FungsionalAuditor melalui Perpindahan Jabatan dengan PerlakuanKhusus;

2014, No.1365 22

MEMUTUSKAN

Menetapkan:

PERTAMA : Terhitung mulai tanggal .................. Pegawai Negeri Sipil dengannama-nama dan NIP yang tercantum dalam lampiran keputusanini diangkat ke dalam jabatan dan angka kredit Auditor Ahlisebagaimana tercantum dalam lampiran.

KEDUA : .....................

KETIGA : ....................

KEEMPAT : Asli keputusan ini disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yangbersangkutan untuk diketahui dan diindahkan sebagaimanamestinya.

Ditetapkan di ........................

pada tanggal ........................

Gubernur/Bupati/Walikota.........

...............................................

TEMBUSAN:

1. Kepala Badan Kepegawaian Negara/Kantor Regional BKN yang bersangkutan;*)

2. Kepala Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor BPKP;

3. Kepala BKD Provinsi/Kabupaten/Kota atau Biro/Bagian KepegawaianInstansi yang bersangkutan; *)

4. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit;

5. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara/Kepala Biro/BagianKeuangan Daerah yang bersangkutan; *)

6. Pejabat instansi lain yang berkepentingan.

*) Coret yang tidak perlu

KEPALA BADAN PENGAWASAN

KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

REPUBLIK INDONESIA,

MARDIASMO

2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523 2014, No.136523

2014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 242014, No.1365 24